Hubungan Dukungan Keluarga Dan Beban Keluarga Dalam Merawat Anggota Dengan Riwayat Perilaku PDF
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Beban Keluarga Dalam Merawat Anggota Dengan Riwayat Perilaku PDF
Email: nuraenahsalim@yahoo.com
ABSTRAK
Dukungan keluarga merupakan support system yang penting, diberikan oleh keluarga untuk mencegah dari
gangguan mental dalam mengatasi beban keluarga. Tujuan penelitian mengidentifikasi “hubungan dukungan
keluarga dan beban keluarga dalam merawat anggota dengan riwayat perilaku kekerasan”. Desain penelitian
kuantitatif berupa descriptive correlational dengan rancangan cross sectional, dengan sampel yang berjumlah 50
orang. Instrumen dukungan keluarga dan beban keluarga dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian
didapatkan ada hubungan antara dukungan keluarga (dukungan informasi, emosional, instrumental dan
penilaian) dan beban keluarga dalam merawat anggota dengan riwayat perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa
Islam Klender Jakarta Timur. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya program pendidikan kesehatan jiwa
pada keluarga yang merawat pasien dengan riwayat perilaku kekerasan dalam rangka meningkatkan kemampuan
dan kerampilan dalam merawat anggota keluarga, serta pentingnya terapi psikoedukasi kuarga.
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Beban Keluarga Dalam Merawat Anggota Dengan 41
Riwayat Perilaku Kekerasan di RS. JIWA Islam Klender Jakarta Timur 2012
Nuraenah, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri
LATAR BELAKANG penderita Skizofrenia melakukan tindakan
kekerasan, dan 16% dari perilaku
Menurut WHO (2009), prevalensi kekerasan pada klien mengakibatkan
masalah kesehatan jiwa di Indonesia kematian, dari 1.210 klien (Virkkunen,
mencapai 13% dari penyakit secara 2009).
keseluruhan dan kemungkinan akan
berkembang menjadi 25% di tahun 2030, Syahrial (2011) menemukan bahwa
gangguan jiwa juga berhubungan dengan 46% penderita skizofrenia melakukan
bunuh diri, lebih dari 90% dari satu juta perilaku kekerasan di RS. Jiwa Provinsi
kasus bunuh diri setiap tahunnya akibat NAD, juga menjelaskan bahwa tindakan
gangguan jiwa. Hasil riset kesehatan dasar kekerasan (violence) adalah serangan fisik
(Riskesdas) tahun 2007 bahwa prevalensi yang tidak menyenangkan oleh seseorang
gangguan jiwa berat sebesar 4.6 permil, kepada orang lain. Tindakan kekerasan
artinya ada empat sampai lima penduduk juga merupakan tanda dan gejala gangguan
dari 1000 penduduk Indonesia menderita jiwa yang termasuk dalam kelompok
gangguan jiwa berat. perilaku motorik sebagai suatu tindakan
yang kuat dan diarahkan secara verbal atau
Skizofrenia adalah suatu gangguan fisik dimanifestasikan dengan kemarahan
jiwa yang ditandai dengan penurunan atau dan permusuhan. Berdasarkan survey
ketidakmampuan berkomunikasi, dokumentasi Rumah Sakit Jiwa Islam
gangguan realita (halusinasi dan waham), Klender Jakarta Timur (2012) didapatkan
afek yang tidak wajar atau tumpul, data selama tahun 2011 bahwa 60% dari
gangguan kognitif (tidak mampu berfikir 650 pasien yang dirawat dengan riwayat
abstrak) dan mengalami kesukaran aktifitas perilaku kekerasan yang melakukan
sehari-hari (Keliat, 2006). kontrol kembali ke poliklinik jiwa.
Prevalensi skizofrenia sebesar 1% dari
populasi penduduk di dunia dari total Tanda dan gejala prilaku kekerasan
jumlah penduduk tanpa membedakan jenis secara fisik muka merah, pandangan tajam,
kelamin, ras dan budaya adalah sama. mengatupkan rahang dengan kuat,
Wanita cenderung mengalami gejala yang mengepalkan tangan, jalan mondar-
lebih ringan, lebih sedikit rawat nginap dan mandir, sedangkan secara verbal klien
fungsi sosial yang lebih baik di mayarakat berbicara dengan kasar, suara tinggi,
dibandingkan laki-laki (Sinaga, 2006). berteriak, mengancam secara fisik
Menurut Videbeck (2008) gejala menunjukan perilaku kekerasan
skizoprenia dapat dibagi menjadi dua (Videbeck,2008). Akibat perilaku
kategori yaitu gejala positif meliputi kekerasan bisa melukai atau menciderai
adanya waham, halusinasi, disorganisasi diri sendiri atau orang lain, bahkan akan
pikiran, bicara dan perilaku yang dak menimbulkan kematian yang dilakukan
teratur, sedangkan gejala negatif meliputi oleh perilakunya. (Videbeck, 2006). Klien
gejala samar, afek datar, tidak memiliki dengan perilaku kekerasan yang dirawat di
kemauan, menarik diri dari masyarakat/ rumah sakit jiwa sangat membutuhkan
mengisolasi diri. Salah satu perilaku dukungan dari tenaga perawat Puskesmas
skizoprenia adalah perilaku kekerasan. seperti dokter dan perawat, sedangkan
Perilaku kekerasan atau amuk merupakan klien dengan perilaku kekerasan yang
bentuk perilaku yang bertujuan untuk dirawat di rumah sangat membutuhkan
melukai seseorang baik secara fisik atau dukungan keluarga dalam perawatannya.
psikologis (Keliat, 2000). Menurut
penelitian di Finlandia di University of Keluarga merupakan orang terdekat
Helsinki dan University Helsinki Central dengan klien, dimana perlu mengetahui
Hospital Psychiatry Centre, dari 32% proses munculnya perilaku kekerasan yang
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Beban Keluarga Dalam Merawat Anggota Dengan 43
Riwayat Perilaku Kekerasan di RS. JIWA Islam Klender Jakarta Timur 2012
Nuraenah, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri
HASIL PENELITIAN Tabel 5.
Analisis hubungan usia dengan dukungan
Tabel 1. keluarga di RS. Jiwa Islam Klender
Karakteristik responden berdasarkan Jakarta Timur tahun 2012(N=50)
usia di RS Jiwa Islam Klender Jakarta Variabel Variabel Mean p value
Timur Tahun 2012 (N=50). Usia Informasi 11,62 0,093
Total 50 1100,0
Tabel 7.
Penghasilan Analisis hubungan Pendidikan dengan
<Rp 1.529.150 14 28,0 dukungan keluarga di RS.Jiwa Islam
>Rp 1.529.150 36 72,0 Klender Jakarta Timur tahun 2012(N=50)
Total 50 1100,0 Variabel p
Kelurga Mean
Pendidikan value
Hubungan dengan klien Rendah Emosional 10,88 0,007
Tinggi 15,50
a. Ayah 6 12,0%
b. Ibu 18 36,0%
c. Anak 4 8,0% Rendah Informasional 11,98 0,005
d. Suami 4 8,0% Tinggi 15,75
e. Isti 1 2,0%
f. Kakak 10 20,0% Rendah Instrumental 8,67 0,003
g. Adik 7 14,0% Tinggi 13,50
50 100.0 Rendah Penilaian 9,86 0,003
Tinggi 13,63
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Beban Keluarga Dalam Merawat Anggota Dengan 45
Riwayat Perilaku Kekerasan di RS. JIWA Islam Klender Jakarta Timur 2012
Nuraenah, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri
Mayoritas penghasilan lebih dari pendidikan tinggi dukungan informasi cara
atau sama dengan Rp 1.529.150,- sebanyak merawat anggota keluarga dengan riwayat
36 orang (72,0%). Faktor yang perilaku kekerasan.
mempengaruhi dukungan keluarga lainnya
adalah faktor ekonomi keluarga klien Hasil penelitian menunjukan ada
perilaku kekerasan. Faktor sosial ekonomi hubungan yang signifikan antara
disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan dengan dukungan emosiaonal (p
penghasilan keluarga klien, semakin tinggi < 0,05), Wardaningsih (2007) orang yang
tingkat ekonomi keluarga akan lebih tidak bekerja akan memberikan dukungan,
memberikan dukungan dan pengambilan dimana responden yang tidak bekerja
keputusan dalam merawat anggota klien tentunya mempunyai waktu luang yang
perilaku kekerasan. Keluarga dengan kelas cukup untuk merawat anggota keluarga
sosial ekonomi yang berlebih secara dengan riwayat perilaku kekerasan
finansial akan mempunyai tingkat dibandingkan dengan keluarga atau
dukungan keluarga yang memadai, responden yang bekerja, ada juga sebagian
Penghasilan keluarga merupakan salah satu responden yang bekerja memberikan
wujud dari dukungan intrumental yang dukungan terutama dukungan emosional
akan digunakan dalam mencari pelayanan seperti memberikan perhatian, kasih
kesehatan jiwa dalam merawat anggota sayang, motivasi dan memberikan rasa
keluarga dengan riwayat perilaku aman.
kekerasan (Friedman, 2010). Responden Hasil penelitian menunjukan ada
memiliki hubungan sebagian ibu 18 orang hubungan yang signifikan antara dukungan
(36%). peran sebagai ibu mempunyai Informasi dengan beban keluarga (p<0,05)
hubungan dukungan emosional dan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
instrumental yang cukup erat dalam semakin bertambah dukungan informasi
keluarga, semakin berkurang beban keluarga.
Dukungan informasi yang diberikan oleh
Hasil penelitian menunjukan ada keluarga adalah memberikan saran,
hubungan yang signifikan antara informasi, masukan, nasehat atau arahan
pendidikan dengan dukungan Informasi, dan memberikan informasi-informasi
Emosional, Instrumental, Penilaian dan penting yang terkait dengan yang sangat
Keluarga (p<0,05). Menurut Lueckenotte dibutuhkan oleh anggota keluarga dengan
(2000), bahwa tingkat pendidikan riwayat perilaku kekerasan dalam upaya
seseorang dapat mempengaruhi meningkatkan kebutuhan dukungan
kemampuan untuk menyerap informasi, keluarga melalui status kesehatannya jiwa
menyelesaikan masalah, dan berperilaku (Friedman, 2010). Dukungan informasi
baik. Hasil penelitian Khairumahmi (2009) yang diberikan keluarga terhadap anggota
ada hubungan antara karakteristik jenis keluarga dengan riwayat perilaku
pendidikan dengan dukungan keluarga. kekerasan, merupakan salah satu bentuk
Semakin tinggi tingkat pendidikan fungsi perawatan kesehatan keluarga
responden, semakin tinggi responden dalam mempertahankan keadaan kesehatan
memberikan dukungan keluarga, Keliat anggota keluarga agar tetap memiliki
(2003) dalam penelitiaanya tentang produktivitas yang tinggi.
pemberdayaan klien dan keluarga dalam
klien skizofrenia dengan perilaku Hasil penelitian menunjukan ada
kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Pusat hubungan yang signifikan antara dukungan
Bogor. menyimpulkan peran dan fungsi Intrumen dengan beban keluarga (p<0,05)
keluarga salah satunya adalah keluarga Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
memberikan perawatan kesehatan melalui semakin bertambah dukungan intrumen
pendidikan, keluarga yang mempunyai semakin berkurang beban keluarga.
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Beban Keluarga Dalam Merawat Anggota Dengan 47
Riwayat Perilaku Kekerasan di RS. JIWA Islam Klender Jakarta Timur 2012
Nuraenah, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri
SIMPULAN klien dengan menyusun jadwal program
Karakteristik responden yang merawat penkes keluarga, minimalnya setiap
anggota keluarga dengan riwayat perilaku minggu sekali di ruang tunggu keluarga .
kekerasan sebagai besar adalah rata-rata
usia 42 tahun, sebagian besar berjenis DAFTAR PUSTAKA
kelamin perempuan, pendidikan sebagian Abdurachman, (2008) Hubungan
besar pendidikan rendah, mayoritas tidak pengetahuan keluarga tentang
bekerja dengan penghasilan sebagian besar perilaku kekerasan dengan kesiapan
≥ Rp. 1.529.000,- serta sebagian keluarga dalam merawat pasien di
mempunyai hubungan dengan klien Rumah sakit jiwa daerah Provinsi
adaalah ibu. Sumatra Utara, tidak dipublikasikan.
Herlina, Lily. (2011). Dukungan Keluarga Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan
(Emosional, Penghargaan, metodologi penelitian keperawatan.
Instrumental dan Informasi) Jakarta: CV. Sagong Seto.
Berhubungan dengan Perilaku
Lansia dalam Pengendalian Perry Potter (2009) FundamentalOf
Hipertensi, Tesis Jakarta, FIK. Tidak Nursing,Salemba Group
dipublikasikan.
Kaplan, M.D. & Sadock, M.D. (2010) Pusat Penelitian dan Perkembangan
Kaplan & Sadock’s Sinopsis Depkes RI (2007). Riset Kesehatan
Psikiatri y, 7th edition. Jakarta:Bina Dasar 2007. Jakarta.
Rupa Aksara.
Puspitasari, (2009). Peran dukungan
Keliat, B.A., (2002). Asuhan Keperawatn keluarga pada penanganan
klien dengan kemarahan, Jakarta: penderita skizofrenia. Skripsi
EGC. Universitas muhammadiyah
Surakarta, tidak dipublikasikan.
Keliat, B.A., (2002). Terapi Aktivitas
Kelompok, Jakarta: EGC. Sadock, B. J, & Sadock, V. A. (2000)
Kaplan & Sadock’s comprehension
Keliat, B.A., (2003). Pemberdayaa klien textbook of psychiatry, 7th edition.
dan keluarga dalam meraway klien Philadelphia, PA, Lippincott.
Skizfrenia dengan perilaku
kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Sane Research. (2009). Stigma, The Media
Pusat Bogordengen, tidak and Mental Illnes. www.sane.org.
dipublikasikan.
Keliat, B.A., (2003). Peran serta keluarga Saundres, C. J. (2003). Families living
dalam perawatn klien gangguan with severe mental illness: a
jiwa, Jakarta: EGC. literature review. Issues in Mental
Health Nursing, 24, 175-198.
Maramis, W.B. (2009). Catatan Ilmu
Kedokteran Jiwa. Sinaga, B.R. (2007).
Surabaya.Airlangga University Skizofrenia&Diagnosis Banding.
Press. Balai penerbit, fakultas Kedokteran-
Universitas Indonesia, Jakarta.
Mishra, M., Trivedi, J.K., & Sinha, P.K.
(2005). Burden of care of key Smith, B. (2011). What causes
relatives of chronic depressives. schizophrenia?. Psych Central.
SAARC Psychiatric Foundation Diunduh dari
Souvenir, 56. http://pstchcentral.com/lib/2006/what
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Beban Keluarga Dalam Merawat Anggota Dengan 49
Riwayat Perilaku Kekerasan di RS. JIWA Islam Klender Jakarta Timur 2012
Nuraenah, Mustikasari, Yossie Susanti Eka Putri
-causes-schizoprenia/. 22 maret, Suwardiman, (2011). Hubungan antara
2012. dukungan keluarga dengan beban
keluarga untuk mengikuti regimen
StuartG.W.and Laraia. (2009). Principles terapeutik pada keluarga klien
and Practise of Psyhiatric Nursing. halusinasi RSUD Serang. Tesis
StuartG.W.and Laraia. (2009). Jakarta, FIK. Tidak dipublikasikan.
Principles and Practise of Psyhiatric
Nursing. St.Louis: Mosby YearB. Videbeck, S.L.(2008). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian .
Kuantitatif Kualitatif danR&D, WHO. (2009). Improving Health System
Bandung: Alfabeta. and Service for Mental Health:
WHO Library Cataloguing-in-
Publication Data.