PENDAHULUAN
Menurut World Health Organitation (WHO) tahun 2013 ada sekitar 450
juta orang di dunia mengalami gangguan jiwa. Prevalensi klien perilaku kekerasan
diseluruh dunia diderita kira-kira 24 juta orang. Lebih dari 50 % klien perilaku
kekerasan tidak mendapatkan penanganan. Dan menurut data Departemen Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2010, jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia mencapai
2,5 juta yang terdiri dari pasien perilaku kekerasan. Diperkirakan sekitar 60% pasien
dengan gangguan jiwa menderita perilaku kekerasan di Indonesia (Wirnata, 2012).
Menurut Izzah (2018), angka kejadian pasien gangguan jiwa di Jawa Timur
yang tertinggi yaitu gaduh gelisah. Dalam 5 tahun terakhir terdapat 771 orang laki-laki
dan 348 perempuan. Dari survey pendahuluan yang dilakukan oleh Izzah (2018), pada
bulan September 2018 di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
didapatkan jumlah pasien dalam tiga bulan terakhir, yaitu : bulan Juli 2018 berjumlah
184 pasien, bulan Agustus 2018 berjumlah 200 pasien, bulan September berjumlah 205
pasien. Dengan total keseluruhan 3 bulan terakhir berjumlah 589 pasien gangguan jiwa.
Pada periode bulan Desember 2018-Februari 2019 IGD Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya menerima kunjungan 419 pasien jiwa, 283 pasien diantaranya dengan riwayat
perilaku kekerasan, baik karena membahayakan diri sendiri maupun membahayakan
lingkungan, 111 pasien dengan halusinasi, 10 pasien dengan riwayat percobaan bunuh
diri, 10 pasien dengan isos. Pasien yang berkunjung ke IGD Rumah Sakit Jiwa Menur
tersebut terdiri dari pasien baru maupun pasien lama yang pernah berobat sebelumnya.
1.3 Objektif
7. Mekanisme Koping
Mekanisme koping adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan stress,
termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahananyang
digunakan untuk melindungi diri (Stuart & Sundeen, 1998 dalam Muhith, 2015).
Beberapa mekanisme koping yang umum dipakai untuk melindungi diri antara lain
Sublimasi, Proyeksi, represi, reaksi formasi & displacement{Prastiya& Arum, 2017).
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
• Sublimasi
yaitu menerima suatu sasaran pengganti artinya saat mengami suatu dorongan,
penyalurannya ke arah lain. Misalnya seorang yang sedang marah
melampiaskan kemarahannya pada objek lain seperti meremas-remas adonan
kue, meninju tembok dan sebagainya, tujuannya adalah untuk mengurangi
ketegangan akibat rasa marah.
• Proyeksi
yaitu menyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau keinginan yang
tidak baik. Misalnya seorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia
mempunyai perasaan seksual terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh
bahwa temannya tersebut mencoba merayu, mencumbunya.
• Represi
mencegah pikiran yang menyakitkan atau membahayakan masuk kealam sadar.
Misalnya seorang anak yang sangat benci pada orang tuanya yang tidak di
sukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau didikan yang di terimanya sejak kecil
bahwa membenci orang tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh
tuhan. Sehingga perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya ia dapat
melupakannya.
• Reaksi Formasi
yaitu mencegah keinginan yang berbahaya bila diekpresikan dengan melebih-
lebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan menggunakannya sebagai
rintangan.
• Displacement yaitu melepaskan perasaan yang tertekan, melampiaskan pada
obyek yang tidak begitu berbahaya yang membangkitkan emosi itu.
Rendah
No Hierarki Perilaku Kekerasan
1 Memperlihatkan permusuhan rendah
2 Keras menuntut
3 Mendekati orang lain dengan ancaman
4 Memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai
5 Menyentuh orang dengan cara yang menakutkan
6 Memberi kata-kata ancaman dengan rencana
melukai
7 Melukai dalam tingkat ringan tanpa
membutuhkan perawatan medis
8 Melukai dalam tingkat serius dan memerlukan
perawatan medis
Tinggi
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
Berbicara kasar, adanya ancaman, ingin mencederai dan melukai diri sendiri
atau orang lain.
b. Data Objektif
Wajah memerah dan tegang, pandangan tajam, mengatupkan rahang dengan
kuat mengepalkan tangan, bicara kasar dan suara tinggi, perilakunya mondar
mandir, melempar atau memukul benda ke orang lain.
2. ???