Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan jiwa merupakan permasalahan kesehatan yang disebabkan oleh


gangguan biologis, sosial, psikilogis, genetik, fisik atau kimiawi dengan jumlah
penderita yang terus meningkat dari tahun ketahun.Gangguan jiwa mencapai 13%
dari penyakit secara keseluruhan dan kemungkinan akan berkembang menjadi 25%
ditahun 2030, gangguan jiwa juga berhubungan dengan bunuh diri, lebih dari 90%
dari satu juta kasus bunuh diri setiap tahunnya akibat gangguan jiwa (WHO, 2015)

Berdasarkan data nasional di Indonesia meningkat antar 10-20%. Gangguan


yang dimaksud adalah gangguan jiwa ringan dan sedang, sedangkan gangguan
skizifrenia dengan perilaku kekerasan sekitar 0.8% atau 10.000 orang terdapat 8
penderita gangguan jiwa atau kegiatan (Syamsul hadi, 2010)

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 yang menyebutkan


bahwa gangguan jiwa mencapai 1,7% meningkat dari tahun 2007 sebesar 0,46%
wilayah paling banyak dengan kasus gangguan jiwa Daerah Yogyakarta, Aceh,
Sulawesi Selatan, Bali, dan Jawa Tengah (Kemenkes RI, 2014)Hasil Riset kesehatan
dasar Kemenkes tahun 2018 presentasi gangguan mental emosional yang ditunjukkan
dengan gejala gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun keatas mencapai
sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevelensi
gangguan jiwa berat seperti skizifrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak
7% per 1.000 penduduk.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Memahami bagaimana respon pasien setelah dilakukan Asuhan
Keperawatan pada pasien perilaku kekerasan

2. Tujuan Khusus

1
a. Mengkaji data terkait dengan masalah pasien dengan perilaku
kekeraan
b. Merumuskan diagnosis keperawatan pasien dengan perilaku kekerasan
c. Menyusun rencana keperawatan kepada pasien dengan perilaku
kekerasan
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan perilaku
kekerasan
e. Mengevaluasi asuhan keperwatan pada pasien dengan perilaku
kekerasan
f. Mengevaluasi kemampuan pasien dalam menerapkan SP dengan
perilaku kekerasan

2
BAB II
KONSEP TEORI

A. Pengertian Perilaku Kekerasan


Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan. Marah merupakan perasaan jengkel yang
timbul sebagai respon terhadap kecemasan / kebutuhan yang tidak terpenuhi
yang dirasakan sebagai ancaman. Perilaku kekerasan adalah suatu kondisi
maladaktif seseorang dalam berespon terhadap marah. Tindakan kekerasan /
perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana individu melakukan atau
menyerang orang lain / lingkungan. Tindak kekerasan merupakan suatu agresi
fisik dari seseorang terhadap lainnya.

B. Etiologi Perilaku Kekerasan


a. Faktor perilakuk kekerasan menurut Yosep (2012):
1) Teori Biologis
a. Neurologic Faktor
Beragam komponen dari sistem syaraf seperti sinap,
neoritransmitter, dendrit, akson teminalis mempunyai peran
memfasilitasi atau menghambat rangsangan dan pesan-pesan yang
mempengaruhi sifat agresif. Sistem limbic sangat terlibat dalam
menstimulasi tumbuknya perilaku bermusuhan dan respn agresif
(K and Imelda, 2018). Lobus frontalis memegang peranan penting
sebagai penengah antara perilaku yang berarti dan pemikiran
rasional, yang merupakn bagian otak dimana terdapat interaksi
rasional dan emosi. Kerusakan pada lobus frontal dapat
menyebabkan tindakan agresif yang berlebih.
b. Genentic Faktor
Adanya factor gen yang diturunkan melalui orang tua, menjadi
potensi perilaku agresif. Menurut riset Kazu Murakami (2012)
dalam gen manusia terdapat dorman (potensi) agresif yang sedang
tidur akan bangun jika tersimulasi oleh factor eksternal. Menurut
penelitian genetic tipe karyotype XYY, pada umumnya dimiliki
oleh penghuni perilaku tidak criminal serta orang-orang yang
bersangkua hukum akibat perilaku agresif (Mukripah, 2012).

3
c. Cycardian Rhytm
Irama sikardian memegang peranan individu. Menurut
peneltian pada jam sibuk seperti menjelang masuk kerja dan
menjelang berakhirnya kerja ataupun pada kerja tertentu akan
menstimulasi orang tuktuk lebih mudah bersifat agresif.
d. Faktor Biokimia
Tubuh seperti neurotransmitter di otak contohnya epinprin,
norepeniesprin, dopamine, dan serotonin sangat berperan dalam
penyampian informasi melalui sistem pesyarafan dalam tubuh.
Apabila ada stimulus dari luar tubuh yang dianggap mengancam
dan membahayakan akan dihantarkan melalui implus
neurotransmitter ke otak dan meresponya mellaui serabut
efferent.Peningkatan hormos androgen dan norepineprin serta
penurunan serotonin dan GABA (Gamma Aminobutyric Acid)
pada cerebrospinal vertabra dapat menjadi factor presisposisi
terjadinya perilaku agresif.(Mukrupah Damaiyanti,2012).
e. Brain Area Disorder
Gangguan pada sistem limbic dan lobus temporal, sindrom
otak, tumor otak, trauma otak, penyakit ensepalitis, epilepsy
ditemukan sangat berpengaruh terhadap perilaku agresi dan
tindakan kekerasan (Mukripah Damaiyanti,2012).
2) Teori Psikogis
a. Teori Psikoanalisa
Kekerasan dapat dipenggaruhi oleh riwayat tumbuh kembang
seseorang. Teori ini menjelaskan adanya ketidakpuasan fase oral
antara usia 0-2 tahun dimana anak tidak mendapat kasih saying
dan pemenuhan kebutuhan air susu yang cukup cenderung
mengembangkan sikap agresif dan bermusuhan setelah dewasa
sebagai komponen adanya ketidak percayaan pada lingkungan.
Tidak terpenuhi kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan
tidak berkembanngnya ego dan membuat konsep diri yang
rendah.Perilaku kekerasan ini dalah pengungkapan secara terbuka
rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga diri perilaku tindak
kekerasan.
b. Learning Theory perilaku kekerasan merupakan hasil belajar

4
induvidu terhadap lingkungan terdekatnya. Ia mengamati
bagaimana respon aya saat menerima kekecewaan dan mengamati
bagaiman respon ibu saat marah.(K And Imenlda, 2018).

b. Faktor penyebab perilaku kekerasan Menurut Keeliat,2012:


1) Frustasi
Seorang yang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan
yang diharapkan menyebabkan ia menjadi frutasi, jika ia tidak mampu
mengendalikannya maka ia akan berbuat kekerasan disekitarnya.
2) Hilangnya Harga Diri
Pada dasarnya manusia itu mempunya kebutuhan yang sama
untuk dihargai, Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi akibatnya individu
tersebut mungkinakan merasa rendah diri, lekas marah dan mungkin
melakukan tindakan kekerasan disekitar.
3) Kebutuhan penghargaan status dan prestise
Manusia pada umumnya mempunyai keinginan untuk
mengatualisasikan dirinya, ingin dihargai dan diakui. Jika tidak
mendapatkan pengakuan individu tersebut akan mengalami resiko
kerasan (Helena, dkk,2012)

C. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan


Muka merah dan tegang, mata melotot / pandagan tajam,
mengepalkantangan, mengantupkan rahang dengan kuat, bicara kasar suara
tinggi, menjerit atau berteriak, mengancam secara verbal dan fisik, melempar
atau memukul benda / orang lain, merusak barang atau benda, tidak
mempunyai kemampuan mengontrol / perilaku kekerasan. (Muhith
2015).Terdapat 2 tanda dan gejala yaitu mayor dan minor pada pasien
perilaku kekerasan :

1. Mayor / Subjektif mengancam, mengumpat dengan kata-kata kasar, suara


keras, bicara ketus.
Objektifnya menyerang orang lain, melukai diri sendiri / orang lain, merusak
lingkungan , perilaku agresif / amuk.
2. Minor yaitu objektif mata melotot atau pandangan tajam, tangan mengepal,
rahang mengatup, wajah memerah, postur tubuh kaku.
(SDKI 2017)

5
D. Rentang Respon Perilaku Kekerasan
Perilaku atau respon kemarahan dapat berflutuatif dalam rentang
adaptif sampai maladaptif. Rentang respon marah menurut (Fitria,2010)
dimana amuk dan agresif pada rentang maldaptif , seperti berikut :

Adaptif Maldaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk/PK

Keterangan :
Asertif :Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain
Frustasi :Kegagalan mencapai tujuan karena tidak
realistis/terhambat
Pasif :Respon lanjutan dimana pasien tidak mampu
mengungkapkan perasanannya
Agresif :Perilaku destruktif tapi masih terkontrol
Amuk :Perilaku destruktif dan tidak terkontrol

E. Pohon Masalah Perilaku Kekerasan

6
F. Pengkajian

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


STIKES NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA

RUANGAN RAWAT : TANGGAL DIRAWAT : 16


Januari 2022

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. S (L/P) Tanggal pengkajian :
16 Januari 2022
Umur : 37 tahun RM No. :
03.30.28
Informan : Istri
Metode :
II. ALASAN MASUK :

7
Klien sering tiba-tiba ingin merusak barang, memukul orang. Klien mudah marah
dan tersinggung bila diajak berbicara. Klien merasa tidak nyaman diruangannya
karena klien menganggap orang yang tidak dikenalnya adalah orang jahat
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya √
Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : Berhasil Kurang berhasil
Tidak berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia
Saksi/Usia √
a. Aniaya fisik :
b. Aniaya seksual :
c. Penolakan :
d. Kekerasan dalam keluarga :

e. Tindakan kriminal :
Jelaskan No 1, 2, 3 : klien sudah mengalami gangguan jiwa selama 1
tahun terakhir ini dan klien baru pertama kali
dirawat di rumah sakit.
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………

……………………………………………………………………
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya √
Tidak
Hubungan keluarga :
Gejala :
Riwayat pengobatan/perawatan :

Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………………

……………………………………………………………………... 5.
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
.............................................................................................................................
........................

8
.............................................................................................................................
........................
.............................................................................................................................
........................
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………………

……………………………………………………………………...
IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD: 110/90 mmHg N: 80x/menit S: 36.5° P:
………………..
2. Ukur : TB: 160cm BB: 63kg
3. Keluhan Fisik : Ya Tidak

Jelaskan :
……………………………………………………
………………
……………………………………………………
……………………………………………………
………………………………
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………
.......
………………………………………………………………
V. PSIKOSOSIAL :
1. Genogram :

Jelaskan :
……………………………………………………
………………
……………………………………………………
……………………………………………………
………………………………
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………

9
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri : klien hanyalah seorang anak lai-laki yang tidak
memiliki pekerjaan dan hanyalah tamatan SMP
b. Identitas : .......................................................................................
........................
.......................................................................................
........................
c. Peran : .......................................................................................
.......................
.......................................................................................
.......................
d. Ideal diri
: .......................................................................................
.......................
.......................................................................................
.......................
e. Harga diri
: .......................................................................................
........................
.......................................................................................
........................
Masalah Keperawatan
: ................................................................................................................
........................................................................................
........................
3. Hubungan sosial :
a. Orang yang berarti : Ibunya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : klien kurang bisa
berbaur dengan masyarakat karena klien selalu merasa takut (curiga)
dengan orang-orang disekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : selama klien dirawat di
rumah sakit jiwa hubungan sosialisasi dengan orang lain kurang baik
karena klien lebih banyak menyendiri dan kurang percaya dengan orang
lain, klien menganggap orang lain adalah ancaman dan klien menganggap
semua orng memusuhinya.

10
d. Masalah Keperawatan
: ...............................................................................................................
.
........................................................................................
........................
4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan :
……………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………
…………..

…………………………………………………………………………………
…………..
b. Kegiatan ibadah : selama di rumah sakit, klien jarang mengikuti
ibadah.
c. Masalah Keperawatan
: ...............................................................................................................
.
.........................................................................................
.......................

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan :
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara
berpakaian tidak seperti
Tidak sesuai biasanya
Jelaskan : klien kurang memperhatikan penampilannya, karena
ia merasa tidak terlalu penting.

Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
2. Pembicaraan :
√ Cepat Keras Gelisah
√ √
Inkoheren
Apatis Lambat Membisu
Tdk mampu

11
me
mu
lai
pe
mb
ica
raa
n
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
3. Aktivitas motorik :
Lesu Tegang Gelisah
√ √
Agitasi
Tik Grimasen Tremor
Kompulsif
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
4. Alam perasaan :
Sedih √ Ketakutan Putus asa Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : klien merasa orang-orang disekitarnya terlihat
memusuhinya dan mengancamnya.
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
5. Afek :

12
Datar Tumpul Labil Tidak
sesuai
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
6. Interaksi selama wawancara :
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah
tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan : klien selalu curiga dengan orang-orang disekitarnya
karena klien merasa bahwa orang-orang terlihat
memusuhinya dan mengancamnya.
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
7. Persepsi :
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
8. Proses pikir :
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Pengulangan
pembicaraan/perseverasi

13
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
9. Isi pikir :
Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi ide yang terkait Pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir

Kontrol pikir
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
.........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......

10. Tingkat kesadaran:


√ Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang

14
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
11. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat
jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung :
Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi Tidak

mampu berhitung
sederhana
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......

13. Kemampuan penilaian :

15
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
14. Daya tilik diri :
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal
diluar dirinya
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
√ Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB / BAK
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................

16
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......
3. Mandi
√ Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakian / berhias
√ Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : ......................................s/d...............................
Tidur malam, lama : ......................................s/d...............................

6. Pengguanaan obat
Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya Tidak
Perawatan pendukung √ Ya Tidak

8. Kegiatan di dalam rumah


Mempersiapkan makanan Ya √ Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya √ Tidak
Mencuci pakaian Ya √ Tidak
Pengaturan keuangan Ya √ Tidak

9. Kegiatan di luar rumah


Belanja Ya √ Tidak
Transportasi Ya √ Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan :
……………………………………………………
………………......

……………………………………………………………...................
........................................................................................
.......................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………......

17
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga √ Mencederai diri
Lainnya : .................................. Lainnya: Menyendiri

Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………......
...........................................................................
.......................

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
……………………………………....
…………………………………………………………………………
………………

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik klien merasa
orang-orang disekitarnya telihat memusuhinya dan mengancam dirinya
…………………………………………………………………………
√ ………………
Masalah dengan pendidikan, spesifik klien hanya tamatan SMP
................
√ …………………………………………………………………………
……
Masalah dengan pekerjaan, spesifik klien tidak memiliki pekerjaan
…………………………………………………………………………
………………
Masalah dengan perumahan,
spesifik............................................................................
…………………………………………………………………………
………………
Masalah ekonomi,
spesifik ...........................................................................................
…………………………………………………………………………
………………

18
Masalah dengan pelayanan kesehatan,
spesifik.............................................................
…………………………………………………………………………
………………

Masalah lainnya, spesifik hubungan keluarga klien kurang
harmonis, karena klien sering berkelahi dengan ayah dan abangnya.
…………………………………………………………………………
………………
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………................
.......................................................................................
......................

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Penyakit jiwa System pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
√ Lainnya : .................................................................................................
.....................
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………................
.......................................................................................
....................
PENGELOMPOKAN DATA:
1. Data Subyektif:
1) Klien mengatakan semua orang memusuhinya dan ingin menyakitinya
2) Klien mengatakan tidak aman diruangnaya
3) Klien mengatakan dengan marah-marah dan merusak atau menyakiti
orang lain ia merasa puas.
4) Klien mengatakan tidak nyaman dengan apa yang dialami, karena sering
marah- marah ia menyesal dan semakin takut dengan orang yang ingin
medekatinya.

2. Data Obyektif:
1) Ekspresi wajah tenang
2) Klien tampak tidak nyaman
3) Marah tanpa sebab dan kadang menagis sendiri

19
4) Menyakiti orang lain
5) Konsetrasi rendah
6) Klien terlihat berbicara sendiri dan tiba-tiba merusak barang sendiri

3. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 DO: Gangguan Rasa Aman Nyaman
1. Klien tampak tidak nyaman
2. Konsentrasi rendah

DS:
1. klien mengatakan tidak
aman diruanganya
2. klien mengatakan tidak
nyaam dengan apa yang
dialami, karena sering
marah-marah ia menyesal
dan semakin takut dengan
orang yang ingin
medekatinya.
2 DO: Resiko Perilaku Kekerasan
1. ekspresi wajah tenang
2. marah tanpa sebab dan
kadang menagis sendiri
3. Klien terlihat berbicara
sendiri dan tiba-tiba
merusak barang sendiri
4. menyakiti orang lain

DS:
1. klien mengatakan semua
orang memusuhinya dan
ingin menyakitinya
2. Klien mengatakan dengan
marah-marah dan
merusak atau menyakiti
orang lain ia merasa puas.
3.

20
4. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :
……………………………………………………………………………
….

……………………………………………………………………………
….
Terapi Medik :
……………………………………………………………………………
…..

……………………………………………………………………………
….

……………………………………………………………………………
….

……………………………………………………………………………

5. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Gangguan Rasa aman Nyaman
b. Resiko perilaku kekerasan

Yogyakarta, 25 Februari 2022

21
Mahasiswa,

(Kelompok 3)

22
Tgl Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan Rasa Setelah dilakukan 1. Pengurangan 1. Gunakan
aman Nyaman tindakan 3 kali 24 jam kecemasan pendekatan yang
gangguan rasa aman 2. Manajemen tenang dan
nyaman teratasi lingkungan :ken meyakinkan
dengan kriteria hasil: yamanan 2. Manipulasi
1. Tingkat cemas 3. Pemberian obat lingkungan klien
2. Kepuasan 4. Dukungan untuk
klien: spiritual mendapatkan
lingkungan kenyamanan
fisik yang optimal
3. Tingkat rasa 3. Pertahankan
takut prinsip 6 benar
4. Tingkat rasa obat
stress 4. Mendorong
klien untuk
mengikuti
kegiatan ibadah
dan berdoa
Resiko perilaku Setelah dilakukan 1. Bina hubungan 1. Kepercayaan
kekerasan tindakan keparawatan saling percaya diri pasien
3x 24 jam resiko 2. Bantu klien merupakan hal
perilaku kekerasan mengidentifikasi yang pertama

23
dapat teratasi dengan penyebeb yang akan
kriteria hasil : perilaku memudahkan
1. Dapat kekerasan untuk
mengidentifika 3. Klien dapat melakukan
si penyebab mengidentifikasi pendekatan dan
perilaku tanda-tanda tindak
kekerasan perilaku keperawatan
2. Dapat kekerasan 2. Berikan klien
mengidentifika 4. Diskusikan kesempatan
si tanda-tanda bersama klien mengeluarkan
perilaku perilaku perasaan
kekerasan kekerasan yang kesalnya sebagai
3. Klien dapat dilakukan saat cara mengjrangi
menyebutkan marah stress dan upaya
jenis perilaku 5. Diskusikan mengetahui apa
kekerasan yang apaya ayang yang
dilakukanya akan terjadi bila menyebabkan
4. Klien dapat melakukan kesal
menyebtkan tindakan 3. Menarik
akibat dari kekerasan kesimpulan
perilaku 6. Bantu klien bersama klien
kekerasan untuk supaya
5. Klien dapat mengontrol mengetahui
menyebutkan perilaku secara garis
cara kekerasan besar tanda-
mengontrol dengan cara tanda marah/

24
perilaku fisik, verbal, dan kesal
kekerasan terapi obat. 4. Klien
6. Klien dapat mengetahui
mengontrol perilaku
perilaku kekerasan yang
kekerasan biasa dilakukan
dengan cara dan dapat
fisik, verbal, membantu klien
dan terapi obat menemukan
cara yang dapat
menyelesaikan
masalah
5. Dengan
mengetahui
akibat perilaku
kekerasan
diharapkan klien
dapat merubah
perlaku
kekerasanya
6. Mengajarkan
kepada klien
cara mengontrol
perilaku
kekerasan secara
fisik,

25
verbal,maupun
spiritual
7. Melatih klien
minum on=bat
secraa teratur
dan dengan
prinsip 6 benar
obat

Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi


Senin,17 Gangguan rasa 1. Mengajarkan pasien 17 januari 2022
Jan 2022 nyaman untuk melakukan teknik Evaluasi Proses
relaksasi nafas dalam 1. S :
2. Mengusahakan pasien mengatakan masih
lingkungan yang aman merasa cemas dan takut
kondisif bagi klien dan dengan ruang sekamarnya
meyakinkan klien bahwa O:
ia akan aman dekat Klien tampak gelisah dan
dengan perawat kurang focus
3. Menjelaskan manfaat 2. S:
obat Risperidone 2mg Klien mengatakan takut
dan chloro 50mg kepada dengan perawat
klien O:
Pasien selalu menghindari

26
kontak mata dengan perawat
3. S:
Pasien mengatakan tidak
mau minum obat
O:
Selalu menghindar saat untuk
minum obat

Evaluasi Hasil:
S:
1. pasien mengatakan masih
merasa cemas dan takut
dengan ruang
sekamarnya
2. Klien mengatakan takut
dengan perawat
3. Pasien mengatakan tidak
mau minum obat
O:
1. Klien tampak gelisah dan
kurang focus
2. Pasien selalu
menghindari kontak mata
dengan perawat
3. Selalu menghindar saat
untuk minum obat

27
A:Masalah keperawatan
gangguan rasa nyaman
P:Lanjutkan intervensi
1. Menganjurkan klien
mengikuti ibadah.
Selasa, Gangguan rasa 1. Menanyakan kembali 1. S:
18 nyaman kepada klien cara Klien mengatakan ingat cara
jnauari relaksasi nafas dalam relaksasi nafas dalam
2022 dan manfaat minum obat O:
2. Menjelaskan kembali Klien tampak
kepada klien bahwa memperaktekkanya
minum obat sangat 2. S:
penting untuk Klien mengatakan akan
kesembuhan klien minum obat agar dia cepat
3. Mengajarkan klien untuk pulang
berdoa dan mengikuti O:
kegiatan ibadah Klien tampak tenang
3. S:
Klien mengatakan tidak ingin
mengikuti kegiatan ibadah
O:
Klien tampak kesal

Evaluasi hasil:
S:
1. Klien mengatakan ingat

28
cara relaksasi nafas
dalam.
2. Klien mengatakan akan
minum obat agar dia
cepat pulang
3. Klien mengatakan tidak
ingin mengikuti kegiatan
ibadah
O:
1. Klien tampak
memperaktekkanya
2. Klien tampak tenang.
3. Klien tampak kesal
A:
Masalah gangguan rasa nyaman
P:
Intervensi dilanjutkan
Rabu, 19 Gangguan rasa 1. Menjelaskan kembali Rabu, 19 januari 2022
januari nyaman manfaat beribadah Evaluasi proses :
2022 2. Memberi motivasi 1. S:
bahwa keluarga klien Klien mengatakan malas
pasti ingin klien cepat mengikuti kegiatan ibadah
sembuh dan pulang O:
Klien tampak menghindari
kontak mata jika diajak
kegiatan ibadah

29
2. S:
Klien mengatakan ingin
bertemu dengan keluarganya
O:
Klien tampak tenang
Evaluasi hasil :
S:
1. Klien mengatakan malas
mengikuti kegiatan
ibadah
2. Klien mengatakan ingin
bertemu dengan
keluarganya
O:
1. Klien tampak
menghindari kontak mata
jika diajak kegiatan
ibadah.
2. Klien tampak tenang
A:
Masalah keperawatan gangguan rasa
nyaman teratasi sebagian dengan
klriteria hasil :
1. Pasien tampak tenang
P:
Lanjutkan intervensi:

30
Kamis, Resiko perilaku 1. Membina hubungan Kamis, 20 januari 2022
20 kekerasan saling percaya dengan 1. S:
januari mengguankan salam Klien mengatakan ingin
2022 terapeutik, berjabat berjabat tangan
tangan, menjelaskan O:
tujuan interaksim dan Klien berjabat tangan dan
membuat kontrak topic, memperkenalkan diri
wakti, dan tempat setiap 2. S:
kali betemu klien Klien menceritakan apa yang
2. Mendiskusikan tentang menyebabkan dia marah dan
penyebab marah, kesal kesal
yang dialami klien O:
3. Mengidentifikasi tanda- Klien tampak bercerita
tanda perilaku kekerasan dengan mengebu-gebu dan
4. Mengkaji perilaku wajah pasien tampak merah
kekerasana apa yang menahan amarah
dilakukan saat marah 3. S:
5. Mengkaji akibat perilaku Klien mengatakan jika dia
kekerasan mulai marah jantungnya
6. Membantu klien berdetak kenang ,tangan
mengontrol perilaku mengepal dan muka merah
kekerasan secara fisik O:
Klien tampak gelisah
4. S:
Klien mengatakan jika marah
akan melempar barang atau

31
berkelahi
O:
Klien tampak tidak focus
5. S:
Klien mengatakan saat marah
orang disekitar menjadi takut
O:
Klein terlihat cemas dan
tidak focus
6. S:
Klien mengatakan ingat
O:
Kliien melakukan kembali
cara Tarik nafas dalam dan
memukul bantal/ kasur
S:
1. Klien mengatakan ingin
berjabat tangan
2. Klien menceritakan apa
yang menyebabkan dia
marah dan kesal
3. Klien mengatakan jika
dia mulai marah
jantungnya berdetak
kenang ,tangan mengepal
dan muka merah

32
4. Klien mengatakan jika
marah akan melempar
barang atau berkelahi

5. Klien mengatakan saat


marah orang disekitar
menjadi takut

6. Klien mengatakan ingat

O:
1. Klien berjabat tangan dan
memperkenalkan diri
2. Klien tampak bercerita
dengan mengebu-gebu
dan wajah pasien tampak
merah menahan amarah
3. Klien tampak gelisah
4. Klien tampak tidak focus
5. Klein terlihat cemas dan
tidak focus
6. Kliien melakukan
kembali cara Tarik nafas
dalam dan memukul
bantal/ kasur
A;

33
Masalah Resiko perilaku kekerasan
P:
Lanjutkan Intervensi
Jumat, Resiko perilaku 1. Membina hubungan Jumat, 21 januari 2022
21 kekerasam saling percaya 1. S:
Januari 2. Menanyakan kembali Klien mengatakan ingin
2022 kepada klien bagaimana berjabat tangan dan
cara mengontrol perilaku berkenalan
kekerasan secara fisik O:
3. Melatih klien minum Klien tampak tenang
obat secara teratur 2. S:
dengan prinsip 6 benar Klien mengatakan ingat
obat O:
Klien memperaktekan
kembali cara mengontrol
perilaku kekerasan secara
fisik yaiti dengan memukul
bantal
3. S:
Klien mengatakan malas
minum obat
O:
Klien tampak menghidar saat
waktu minum obat

S:

34
1. Klien mengatakan ingin
berjabat tangan dan
berkenalan
2. Klien mengatakan ingat
3. Klien mengatakan malas
minum obat
O:
1. Klien tampak tenang
2. Klien memperaktekan
kembali cara mengontrol
perilaku kekerasan secara
fisik yaiti dengan
memukul bantal
3. Klien tampak menghidar
saat waktu minum obat
A:
Masalah resiko perilaku kekerasan
P:
Lanjutkan Intervensi
Sabtu, 22 Resiko perilaku 1. Membina hubungan Sabtu, 22 januaru 2022
januari kekerasan saling percaya 1. S:
2022 2. Menanyakan kembali Klien tersenyum
kepada klien prinsip 6 O:
benar minum obat Ekspresi wajah baik
3. Mengajarkan klien 2. S:
mengungkapkan rasa Klien mengatakan mau

35
marah secara verbal minum obat
O:
Klien tampak tenang
3. S:
Klien mengatakan mau
mencoba meminta dengan
baik, menolak dengan
baik,dan mengungkapkan
perasaan dengan baik
O:
Klien tampak memperhatikan
dengan kooperatif

S:
1. Klien tersenyum
2. Klien mengatakan mau
minum obat
3. Klien mengatakan mau
mencoba meminta
dengan baik, menolak
dengan baik,dan
mengungkapkan perasaan
dengan baik
O:
1. Ekspresi wajah baik
2. Klien tampak tenang

36
3. Klien tampak
memperhatikan dengan
kooperatif
A:
Masalah keperawatan resiko perilaku
kekerasan teratasi dengan kriteria hasil
1. Klien sudah mau minum obat
2. Klien tampak tersenyum saat
bertemu dengan perawat
3. Klien mau men=mperhatikan
apa yang diajarkan perawat
P:
Hentikan Intervensi

37
BAB III
PENUTUP

A. Daftar Pustaka

Nursalam. 2012.Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional.Jakarta.Salemba Medika

Videback.2013.Buku Ajar Keperawatan Jiwa (Psychiatric Mental Health


Nursing.Jakarta. EGC

Kamil, Haijal.2013.Aksiologi Ilmu Keperawatan (Model Praktek Keperawatan


Profesional).Banda Aceh.Idea Nuring Journal

Yusuf, dkk.2015.Buku Ajar Kesehatan Jiwa.jakarta. Salemba Medika


Dewi, Kartika. 2019. Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Jiwa Pada
Klien Dengan Perilaku Kekerasan. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kalimantan Timur
B. Lampiran

38
39
40

Anda mungkin juga menyukai