Anda di halaman 1dari 2

Upaya Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas

Primordial Prevention
Pencegahan tingkat pertama yaitu pemantapan status kesehatan (Underlying Condition) seperti :
1. Pelarangan orang sakit dalam mengendara
2. Realisasi peraturan
3. Tidak mengendarai kendaraan pada saat mabuk, ngantuk, maupun letih
4. Pembatasan kecepatan kendaraan
5. Perbaikan fasilitas

Health Promotion
Pencegahan tingkat kedua yaitu promosi kesehatan, misalnya :
1. Pendidikan dan penyebaran informasi mengenai lalu lintas
2. Pendidikan pada usia sekolah seperti pemberian informasi kecelakaan dan dampaknya bagi
pelajar.
3. Sosialisasi kecelakaan lalu lintas melalui media elektronik maupun media cetak.
4. Penyebarluasan informasi mengenai lalu lintas pada iklan layanan masyarakat.
5. Pendirian pamplet, pemasangan spanduk larangan ugal-ugalan dan kehati-hatian dalam
berkendara.

Spesific Protection
Pencegahan tingkat ketiga yaitu pencegahan khusus, misalnya:
1. Perlindungan pengendara terhadap bahaya (memakai helmet, sarung tangan, dsb)
2. Pemakaian sabuk pinggang atau sabuk pengaman (seat belt)
3. Perbaikan jembatan penyeberangan.

Early Diagnosis
Pencegahan tingkat keempat yaitu diagnosis awal dan pengobatan tepat, misalnya penjajakan
kasus (case finding), dan pemberian obat yang rational dan efektif pada pengendara yang
mengalami kecelakaan.
Prompt Treatment
Pencegahan tingkat kelima yaitu pembatasan kecacatan (Disability Limitation) misalnya:
pemasangan pin pada tungkai yang patah pada anggota tubuh pengendara yang mengalami
kecelakaan.

Rehabilitation
Pencegahan tingkat keenam yaitu rehabilitasi, misalnya:
1. Rehabilitasi cacat tubuh dengan pemberian alat bantu/protese pada pengendara yang
kecelakaan (cacat).
2. Pemberian jaminan kecelakaan untuk pemulihan dan penggantian dana akibat kecelakaan.
3. Bantuan berupa kasih sayang, dan perawatan diluar rumah sakit oleh keluarga menjadi aspek
penting dalam pemulihan akibat kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai