Anda di halaman 1dari 57

Lecture Note

PENGANTAR
TEKNOLOGI MEMBRAN

I.G. Wenten, Khoiruddin, P.T.P. Aryanti, A.N. Hakim

Diktat TEKNIK KIMIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010


Diktat Kuliah

PENGANTAR TEKNOLOGI MEMBRAN

I G. Wenten
Khoiruddin
P. T. P. Aryanti
A. N. Hakim

Departemen Teknik Kimia


Institut Teknologi Bandung
2010

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


2
Daftar Isi

Perkembangan Teknologi Membran

Proses-Proses Berbasis Membran

Proses Fabrikasi

Perancangan Proses

Troubleshooting dalam Operasi Membran

Aplikasi Industrial

Perkembangan Terkini dan Prospek Masa Depan

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


3
BAB 1 Perkembangan Teknologi Membran

Sejarah Perkembangan
• 1748: Abbe Nollet mengemukakan • 1950: Produksi membran skala
tentang konsep semipermeabilitas industrial oleh Sartorius Werke GmbH
untuk pertamakalinya. • Akhir 1950an: membran asimetris
• 1800an: Fick memperkenalkan oleh Loeb-Sourirajan
hukum difusi fenomenal yang masih • 1970an: komersialisasi awal SWRO
kita gunakan hingga saat ini • 1980an: pengembangan pemisahan
• 1907: Bechhold merancang teknik gas membran industrial
untuk menyiapkan membran • 1980: GFT mengkomersialisasikan
nitroselulosa dengan ukuran pori sistem pervaporasi komersial pertama
bertingkat untuk dehidrasi alkohol

Aktivitas riset intensif dan


1980slebih lanjut
komersialisasi

1970s
Membran polimer telah
banyak digunakan pada:
• Komersialisasi awal • Pengolahan air dan
membran RO limbah
• Modul SPIRAL WOUND • Pangan
• Bioteknologi
1960s • Farmasi
• Medis
Terobosan proses oleh Loeb- • Kimia
• Pembangkit energi
Sourirajan
 Membran selulosa
asetat ultra-tipis

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


4
Bab 1 Perkembangan Teknologi Membran

State of The Art

Ashkelon Seawater Desalination


Plant di Askhelon, Israel.
Kapasitas 325,000 m3/day

[Sauvet-Goichon , 2007]
Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010
5
Bab 1 Perkembangan Teknologi Membran

Pasar Membran

Pasar Membran Regional (2003) Pertumbuhan Pasar Membran

3%

40% 34%

23%

Europe (Western & Eastern)


Asia (including Middle East)
America (North, Central, & South)
Others (Africa & Australasia)

End-User Membrane Markets (2003)

Permintaan membran di
Obat-obatan seluruh dunia diproyeksikan
dan Lainnya, Bahan Kimia, meningkat 8,6% per
Kesehatan, 1,90% 13%
15,80% tahunnya menjadi $15.1
Farmasi, milyar pada 2012. China,
11,30%
India, Russia dan negara
lain dengan basis industri
Air bersih dan Bioteknologi, besar dan berkembang dan
Air Limbah, 6,50%
21,50% kesulitan sumber air lokal
diperkirakan mengalami
Elektronik,
11,20%
penguatan permintaan
Pulp & Paper,
selama periode perkiraan.
Makanan dan
1.70% Minuman, Perhatian tertuju pada
9,40% kualitas air, pembuangan
Pembangkit Oil & Gas,
listrik, 3,70% 3.90% limbah industrial, dan
regulasi keamanan pangan
Hanya perusahaan utilitas akan lebih mendorong
penjualan membran.

[Sutherland, 2004]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


6
Bab 1 Perkembangan Teknologi Membran

Industri Membran
Seiring dengan berkembangnya teknologi membran beserta dengan aplikasinya, perusahaan-
perusahaan penyedia membran juga turut berkembang pesat. Ada sejumlah perusahaan
penyedia membran yang tersebar di seluruh dunia. Namun, sebagian besar perusahaan membran
tersebut berada di negara-negara maju baik ekspansi dari perusahaan besar yang telah ada
maupun satu perusahaan yang mengkhususkan diri di bidang membran

Others
8%
Japan
USA
17%
49%

Europe
26%

Hampir separuh dari perusahaan membran tersebut berasl dari amerika seperti KOCH serta anak
perusahaan dari GE dan DOW yang menspesialisasikan dalam bidang membran. Negara-negara
Eropa dan Jepang pun turut serta dalam persaingan melalui VEOLIA WATER serta TORAY. Hanya
sekitar 8% perusahaan membran dunia yang tidak berasal dari negara maju seperti CSM korea
maupun GDP filter dari Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini turut membantu pengembangan
teknologi membran hingga mencapai kondisi saat ini .
[Sutherland, 2004]
Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010
7
Bab 1 Perkembangan Teknologi Membran

Scientific Activities
Famous Membrane Related Publication

• Journal of • International Congress on Membrane


Membrane Science and Membrane Processes (ICOM)
• Journal of
Desalination
• International Conference on Membrane
• Journal of Science and Technology (MST)
membrane • Conference of the Aseanian Membrane
technology Society (AMS)
• International Membrane Science and
Technology Conference (IMSTEC)

Famous Membrane Society

• American Membrane Technology • International Desalination Association


Association (AMTA) • Deutsche Gesellschaft für Membrantechnik
• North American Membran Society (NAMS) (DGMT)
• European Desalination Society (EDS) • Membrane Society of Australiasia (MSA)
• Filter Manufacturer Society • Club Francais des membranes (CFM)

Famous Membrane Books

[Sutherland, 2004]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


8
BAB 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Tekanan

Mikrofiltrasi

Mikrofiltrasi (MF) mengacu pada Membran Simetrik berpori


proses filtrasi yang menggunakan
Ketebalan ≈ 10 – 150 μm
membran berpori untuk memisahkan
partikel tersuspensi dengan diameter Ukuran Pori ≈ 0.05 – 10 μm
antara 0,1 dan 10 μm. (Mulder, 1996)
Driving force Tekanan (< 2 bar)
Membran MF terletak diantara
Prinsip Pemisahan Mekanisme Sieving
membran ultrafiltrasi dan filter
konvensional Material Membran Polimer, keramik

Produksi cartridge sekali pakai berbiaya rendah, untuk proses obat-obatan dan elektronik
kini merupakan bagian terbesar dalam industri mikrofiltrasi. Pada kebanyakan aplikasi di
industri ini, sejumlah kecil partikel dihilangkan dari larutan yang telah cukup bersih. Waktu
operasi membran mikrofiltrasi biasanya diukur dalam satuan jam [Baker, 2004].

Sejarah
Aplikasi skala besar
Pengolahan limbah kota
pertama dipasang
membran mikrofiltrasi
adalah untuk mengolah
Filtrasi Cross-
mikroorganisme di air
Flow minum; hal ini masih
dijelaskan diaplikasikan. Tes ini
Kontaktor Membran
dikembangkan di Jerman
untuk pengolahan selama Perang Dunia II,
gas asam sebagai metode cepat
untuk mengamati suplai air
dari kontaminasi.
Tes Membran untuk
menyaring air untuk
pengembangan kontaminasi Kini pengembangan proses
bakteri di Jerman mikrofiltrasi berkembang
menjadi aplikasi kontaktor
Paten Membran CalTech memproduksi
Collodion membran mikrofiltrasi
membran untuk
Zsigmondy and sellulosa asetat-sellulosa penghilangan gas asam
Bachmann nitrat

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


9
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Tekanan

Ultrafiltrasi

Ultrafiltrasi (UF) adalah varian dari Membran Asimetris berpori


filtrasi membran dimana tekanan
Ketebalan ≈ 150 μm (atau monolitik untuk
hidrostatik memaksa cairan menembus
beberapa keramik)
membran semipermeabel. Padatan
tersuspensi dan pelarut dengan berat Ukuran Pori ≈ 1 – 100 nm
molekul tinggi tertahan, sedangkan air
dan pelarut dengan berat molekul Driving force Tekanan (1 - 10 bar)
rendah melewati membran (Mulder, Prinsip Mekanisme Sieving
1996) Pemisahan

Proses pemisahan ini digunakan di Material Polimer (contoh polisulfon [PS] ,


industri dan penelitian untuk purifikasi Membran polyacrylonitrile [PAN])
dan pemekatan larutan makromolekul Keramik (contoh zirconium
(103-106 Da), terutama larutan protein. oksida, aluminium oksida)

Sejarah

Amicon membuat hollow fiber UF pertama

Abcor memasang pabrik


tubular UF komersial
KINI
1990an Pengembangan
1960an membran
Abcor ultrafiltrasi untuk
mengkomersialisasi ginjal buatan
1920an modul UF spiral yang dapat
wound dipakai
Komersialisasi
Membran UF
1907
Bechhold menggunakan
istilah “ultra filter” dan
mengukur titik gelembung

Kini, sejumlah penelitian yang telah dilaksanakan memperlihatkan hasil yang menarik
dan menjanjikan akan aplikasi sistem ultrafiltrasi wearable (WUF) dan ginjal buatan
wearable (WAK). (Ronco, dkk, 2008)

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


10
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Tekanan

Nanofiltrasi

Nanofiltrasi adalah proses filtrasi Membrane Komposit


membran yang relatif baru yang
Ketebalan Sublayer ≈ 150 μm; toplayer
seringkali digunakan dengan air
≈ 1 μm
dengan jumlah total padatan terlarut
yang sedikit seperti air permukaan dan Ukuran pori <2 nm
air tanah, dengan tujuan untuk
softening (penyisihan kation polivalen) Driving force Tekanan (10 – 25 bar)
dan penyisihan produk samping Prinsip pemisahan Solution diffusion
desinfektan seperti zat organik alam
dan sintetik (Mulder, 1996) Material membran Poliamida (polimerisasi
interfasa)

Nanofiltrasi juga banyak digunakan


pada aplikasi pengolahan makanan
seperti produk susu, untuk pemekatan
dan demineralisasi parsial secara
bersamaan
http://www.kochmembrane.com/Landing/SR3D-Nanofiltration.aspx

Aplikasi Nanofiltrasi
Aplikasi Permeat Konsentrat (retentat) Manfaat NF
Whey / Memungkinkan recovery laktosa dan
Konsentrat whey bebas
Permeat Air limbah asin konsentrat whey protein dengan kadar garam
garam
Whey yang lebih rendah
Air, garam, BOD, COD NF digunakan untuk penyisihan garam untuk
Tekstil Pewarna
dan warna mendapat produk yang bernilai lebih tinggi
Larutan Larutan BOD, COD, padatan
Memungkinkan daur ulang larutan kaustik
pembersih pembersih tersuspensi, pembersih
sehingga mengurangi biaya bahan kimia
kaustik kaustik kaustik
BOD, COD, Kalsium,
Daur ulang Memungkinkan daur ulang larutan asam
Larutan asam padatan tersuspensi, air
larutan asam sehingga mengurangi biaya bahan kimia
asam
Produksi air minum. Softened water
Softened
Air Air sadah mengurangi scaling pada peralatan dan
water
permukaan penukar panas
Konsentrat antibiotik NF memproduksi produk farmasi bernilai
Antibiotik Limbah asin
bebas garam tinggi

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


11
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Tekanan

Reverse Osmosis

Reverse osmosis (RO) adalah Membran Asimetris atau komposit


sebuah metode filtrasi yang
mampu menyisihkan banyak jenis Ketebalan Sublayer ≈ 150 μm; toplayer ≈ 1
molekul dan ion besar dari μm
larutan dengan memberikan
tekanan pada larutan yang berada Ukuran pori <2 nm
pada salah satu sisi membran
Driving force Tekanan: air payau (15 – 25 bar)
selektif (Mulder, 1996).
air laut (40 – 80 bar)
Tekanan eksternal diaplikasikan
Prinsip pemisahan Solution diffusion
pada larutan untuk melawan
tekanan osmotiknya. Sehingga
Material membran Selulos triasetat, poliamida
hasilnya adalah perpindahan air
dari larutan hipertonik ke larutan aromatik, Poliamida & polieterurea
hipotonik. (polimerisasi interfasa)

Tipe Pemisahan Contoh

Pengolahan air Desalinasi air laut


Pre – treatment dari boiler
water, Water softening dan
daur ulang air proses Pengolahan air
Pemekatan
limbah

Pemekatan Pemekatan jus buah, air


dari pemrosesan ikan,
Recovery susu dan
pemekatan sirup Maple Persiapan
boiler feed Fraksionasi
water
Fraksionasi Klarifikasi jus buah,
recovery rasa, bau, dsb.
Penghilangan alkohol dari
wine Recovery
produk dan
Recovery Recovery gula dan asam bahan kimia
produk dan dari air bilasan dari fruit
bahan kimia cocktail dicer. Regenerasi
dari larutan pembersih dan
sanitizer

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


12
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Konsentrasi


Pervaporasi
Pervaporasi adalah proses membran dimana cairan murni atau campuran cairan kontak dengan membran di
sisi umpan pada tekanan atmosferik sedangkan aliran permeat diambil sebagai uap karena sisi permeat
memiliki tekanan uap yang lebih rendah (Mulder, 1996).

Sejarah
Instalasi PV VOC dari air
komersial pertama - 1996 Campuran umpan cair bersentuhan
dengan salah satu sisi membran;
Binning dan Lee di 2000 permeat diambil sebagai uap dari sisi
American Oil lainnya. Perpindahan melalui membran
Mempublikasikan 1980 diinduksi oleh perbedaan tekanan uap
studi simetrik
pertama 1970 antara larutan umpan dan uap permeat.
Perbedaan tekanan uap ini dapat dijaga
dalam beberapa cara. Pada skala
1960
laboratorium, pompa vakum biasanya
digunakan untuk menciptakan kondisi
1950
vakum di sisi permeat sistem. Pada
skala industri, vakum permeat paling
Neel dan Aptel at GFT membangun
Tolouse meneruskan Bethenville 5000 kg/jam
ekonomis dicapai dengan mendinginkan
studi laboratorium pabrik dehidrasi etanol - uap permeat hingga terkondensasi;
pervaporasi 1988 kondensasi secara spontan
menciptakan vakum parsial.
[Baker, 2004]

Skema Proses
Pervaporasi Rangkuman proses pervaporasi

Membran komposit atau asimetrik dengan


Membran
lapisan atas elastomer atau polimer glassy

Ketebalan ≈ 0.1 hingga beberapa µm (untuk lapisan atas)

Ukuran Pori Tak berpori

Driving Force Tekanan uap atau perbedaan aktivitas

Prinsip
Solution / Diffusion
Pemisahan

[Baker, 2004] [Mulder, 1996]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


13
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Konsentrasi


Carrier Mediated

Membran cair (liquid membran, LM) memanfaatkan larutan reagen ekstraktif, tidak larut dengan
air, stagnan atau mengalir diantara dua larutan (atau gas), sumber atau umpan dan penerima
atau fasa pelucut (Kislik, 2010).

SLM BLM ELM

Facilitated
Efisiensi dan selektivitas perpindahan Transport
disepanjang LM dapat ditingkatkan Membranes
dengan adanya agen kompleksasi (Li, 2008)
mobile (carrier) di membran cair.
Mobile Carrier Fixed Carrier
Proses ini dikenal sebagai pemisahan
membran cair terfasilitasi atau carrier-
mediated. Pada banyak kasus
perpindahan LM, perpindahan
terfasilitasi dikombinasikan dengan
coupling counter atau cotransport dari
ion yang berbeda melalui LM. Efek
pasangan menyediakan energi untuk
perpindahan solut (Kislik, 2010).

Skema mekanisme dari perpindahan pelarut melalui membran cair (Kislik, 2010)

1 2 3 1. Perpindahan
sederhana
2. Perpindahan
sederhana
dengan reaksi
kimia di larutan
4 5 6 pelucut
3. Perpindahan
terfasilitas
4. Perpindahan-
berlawanan yang
berpasangan
5. Perpindahan aktif

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


14
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Konsentrasi


Dialisis

Dialisis adalah proses dimana zat Membran


terlarut berdifusi dari salah satu sisi ke Umpan Permeat
sisi lain membran bergantung gradien
Cfi,1
konsentrasinya (Mulder). Cmi,1

Cpi,2

Skema dialysis Cmi,2


(diadaptsi dari: Mulder, 1996)

Deskripsi proses secara skematik


Polimer mirip gelas digunakan. Ion
berberat molekul rendah dan zat
terlarut netral dengan mudah melewati
membran sedangkan komponen
berberat molekul lebih tinggi
mengalami tahanan yang lebih tinggi.

Polimer yang digunakan dilarutkan dalam


Teknologi Pemintalan pelarut dan dipintal melalui lubang tabung
Hollow-Fiber nozzle untuk membentuk struktur hollow fiber

Distribusi dan Densitas Untuk membran dengan fluks tinggi, pori besar
Ukuran Pori dengan distribusi sempit diinginkan

• Diameter Dalam
Diameter dalam yang lebih rendah menghasilkan
laju pengurangan yang tinggi, namun
meningkatkan hilang tekan
Serat Membran • Ketebalan Dinding
Cellulosic: 6-15 μm , Non-cellulosic: > 20 μm
• Undulasi Aksial
Dengan undulasi, hasil yang didapat lebih baik
dalam hal distribusi dialisat

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


15
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Konsentrasi


Pemisahan Gas

Pemisahan gas telah menjadi Membran Membran asimetrik atau komposit


aplikasi industri utama dari dengan lapisan atas elastomer atau
teknologi membran selama 20 polimer glassy
tahun terakhir. Membran Ketebalan ≈ 0.1 hingga beberapa µm (untuk lapisan
pemisahan gas telah digunakan atas)
untuk berbagai macam aplikasi Ukuran Pori Tak berpori (atau berpori < 1µm)
lain dari dehidrasi udara dan gas
alam hingga penghilangan uap Driving force Tekanan, hulu hingga 100 bar atau
organik dari aliran udara dan vakum di hilir
nitrogen. Aplikasi dari teknologi Prinsip Solution/diffusion (membran takberpori)
ini berkembang cepat dan akan Pemisahan Aliran Knudsen (membran berpori)
terus berkembang hingga
Material Polimer, Anorganik, Karbon, Ion
setidaknya 10 tahun ke depan. Membran Conducting

[Mulder, 1996]
Sejarah
1990
Perusahaan pertama yang
Membran CA untuk penghilangan melakukan komersialisasi adalah
CO2(Separex, Cynara, Grace)
Monsanto, yang meluncurkan
Pabrik pemisahan uap komersial .
pertama (MTR) membran pemisahan hidrogen
Prism® pada tahun 1980.
1960-1970
Pengembangan Pada pertengahan 1980an,
membran HF dan Cynara, Separex dan Grace
spiral wound untuk Membrane Systems memproduksi
RO pabrik membran untuk
memisahkan karbon dioksida dari
1994 metana di gas alam.
Membran Polyimide HF
untuk penghilangan for Pada 1990an, sistem membran
CO2. pabrik pemisahan komersial pertama untuk
1980 propilen/N2 komersial pemisahan nitrogen dari udara
Pengenalan membran pertama
PRISM. dikembangkan oleh Dow, Ube dan
Sistem pemisahan Du Pont/Air Liquide dengan
N2/air pertama (DOW). material yang memiliki selektivitas
lebih baik sehingga pemisahan
membran menjadi lebih kompetitif

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


16
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Termal


Termodialisis

Termodialisis adalah perpindahan materi selektif melalui membran hidrofobik berpori yang
memisahkan dua larutan yang dijaga pada suhu berbeda.
Gaya dorong yang digunakan adalah perbedaan tekanan radiasi termal terkait fluks panas dan
berlaku berbeda pada partikel pelarut dan terlarut yang terjebak dalam pori membran.
Dalam kondisi ini, setiap pori membran merupakan sel Soret mikroskopik tempat terjadinya difusi
termal termodifikasi, modifikasi dimasukkan pada struktur air yang berdampak pada interaksinya
dengan dinding pori.

Fluks materi secara umum yang digerakkan


oleh termodialisis dalam kasus dua
komponen larutan dimana T1>T2 ditunjukkan
pada gambar di sebelah kiri

[Di Profio dkk, 2010]

Aplikasi
Bioremediasi dari larutan tercemar Bisphenol menggunakan membran katalitik

[Judd, 2006]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


17
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Termal


Distilasi Membran

Distilasi Membran: “proses distilasi dimana fasa cair dan gas dipisahkan oleh
membran berpori, porinya tidak terbasahkan oleh fasa cair.”

Karakteristik MD Karakteristik Membran Keuntungan


Mensubtitusi proses konvensional Dapat menggunakan panas sisa
(distilasi dan proses membran Berpori,
dan/atau sumber energi alternatif
bergaya dorong tekanan)

Tidak terbasahi oleh cairan yang


Faktor rejeksi tinggi dapat dicapai
Cocok untuk aplikasi dengan air diproses,
sebagai komponen utama yang
ada
Tidak mengubah kesetimbangan uap- Kebutuhan sifat mekanik membran
cair dari spesi yang terlibat, yang tidak terlalu tinggi,
Mengacu pada perpindahan
dengan gaya dorong temperatur
melalui membran berpori Tekanan operasi yang lebih rendah
Tidak memungkinkan kondensasi
hidrofobik yang tidak terbasahi dibandingkan membran bergaya
terjadi dalam porinya
dorong tekanan

dF = perbedaan tekanan parsial Dijaga dalam kontak langsung


Temperatur yang lebih rendah
antara kedua sisi membran seridaknya dengan larutan umpan
dibandingkan distilasi konvensional
panas yang diproses

Sejarah Distilasi Membran


Findley (1967)
Jumlah artikel terpublikasi Findley menggunakan konfigurasi DCMD
pada jurnal untuk tiap dengan berbagai tipe material membran
konfigurasi MD. seperti kertas gelas, kayu karet, alumunium
foil, cellophane, fiber glass, piring plastik,
tanah diatom, dan nilon.. Silikon dan Teflon
SGMD
telah digunakan sebagai material pelapis
5%
untuk mendapatkan hidrofobisitas yang
diperlukan.
AGMD
17% DCMD
64% Rodgers (1972, 1974),
Paten terkait distilasi dipublikasikan,
menyajikan sebuah sistem dan metode
desalinasi menggunakan tumpukan membran
flat-sheet yang dipisahkan oleh lapisan
perpindahan panas berkerut nonpermeabel
dan bekerja dalam konfigurasi DCMD

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


18
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Listrik


Elektrodialisis

Elektrodialisis (ED) Membran penukar kation dan


Sebuah proses dimana ion Membrane
penukar anion
dipindahkan melalui membran
karena perbedaan potensial ≈ beberapa ratus µm (100 – 500
Ketebalan
listrik yang diberikan dan sebagai µm)
konsekuensi dari aliran arus Ukuran pori Tak berpori
listrik.
ED menggunakan membran Driving force Perbedaan potensial elektrik
yang selektif terhadap ion
tertentu, yaitu membran kation Prinsip Pemisahan Mekanisme eksklusi Donnan
yang dapat melewatkan kation
dan menolak anion dan Material Membran Kopolimer Crosslinked berbasis
membran anion yang dapat divinylbenzene (DVB) dengan
melewatkan anion dan menolak kopolimer polystyrene atau
kation. polyvinylpyridine PTFE dan poly
(sulfonyl fluoride-vinyl ether),
(Mulder, 1996) (Strathmann, 2004)
[Mulder, 1996]

Aplikasi industrial dari


1. Aplikasi industrial pertama dari membran penukar ion
membran penukar ion
Click to add Title pengembangan teori fundamental berawal pada ED dan
2. Menyebabkan
menyebabkan
3. Menyebabkan
Click to add Title pengembangan teknologi lanjutan
perkembangan teori
fundamental.

Pengembangan teori
Electrodialysis Reversal (EDR)
fundamental
menyebabkan
Bipolar membrane electrodiaysis (BP) pengembangan lanjutan
dari teknologi ED.
Electrodeionization (EDI)

Electrolysis (EL)
[Tanaka, 2007]
Fuel cell (FC),

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


19
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Membran dengan Gaya Dorong Listrik


Prinsip Elektrodeionisasi

Prinsip elektrodeionisasi diilustrasikan


sebagai berikut

Potensial listrik:
• Menciptakan gaya dorong untuk
perpindahan ion
• Memecah molekul air menjadi ion hidrogen
dan hidroksil (Li, dkk, 2008)

Membran penukar ion:


• Berguna sebagai pembatas antara aliran
larutan
• Menetapkan wilayah kompartemen.
(Tanaka, 2007)

Resin penukar ion: Prinsip perpindahan ion dalam sel


• Meningkatkan konduktivitas dari diluat yang dipenuhi resin penukar ion
kompartemen diluat dari EDI. (Strathmann, 2004)
• Menambah laju perpindahan ion (Tanaka,
2007)

Mode operasi EDI


(Ganzi, 1988)

Mode Elektrodeionisasi Mode Elektroregenerasi


Ketika salinitas umpan Ketika salinitas air umpan
tinggi, (Ganzi dan Parise, sangat rendah karena
1990) lewatnya spesi bermuatan
kuat ke ruang konsentrat

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


20
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Proses Campuran
Membran Kontaktor
Membran kontaktor tidak memperkenankan pemisahan dari spesi karena selektifitas dari
membran dan membran kontaktor menggunakan membran mikropori hanya untuk mengontakkan
dua fasa. Lapisan antarmuka berada di mulut pori dan perpindahan spesi dari/menuju suatu fasa
terjadi karena difusi melalui membran pori.

Persamaan Laplace

a) P2>P1 b)P1>P2
Biasanya, fasa yang tidak menembus ke dalam
pori harus dijaga pada tekanan yang lebih tinggi
dari fasa lainnya. Membran dengan ukuran pori
Kontak antara fasa 1 dan fasa 2 melalui membran
besar, porositas tinggi, dan ketebalan rendah
kontaktor. (a) fasa 1 dalam membran; (b) fasa 2
menghasilkan perpindahan spesi yang tinggi,
dalam membran.
namun ukuran pori yang besar juga berarti nilai
tekanan breakthrough yang rendah (tekanan
Tipe antarmuka fasa yang diam dalam ketika membran terbasahi oleh cairan, dan
konfigurasi dua fasa (Li, 2008) kehilangan sifat hidrofobisitasnya).
Dua fasa fluida Satu fasa fluida berkontak [Drioli, 2009]
dalam kontak dengan satu fasa solid
Tipe dari membran kontaktor dan gaya
dorongnya
a b c

Membran kontaktor berbasis dispersi

d e

(a) Stripper/scrubber, driving force: perbedaan


Antarmuka dua fasa diam konsentrasi
(b) Ekstraktor cair-cair, driving force: perbedaan
konsentrasi
(c) Penghilangan volatil/gas dari cairan, driving force:
perbedaan tekanan parsial
(d) direct contact membrane distillation, driving force:
perbedaan tekanan parsial
(e) supported liquid membranes, driving force:
perbedaan konsentrasi.

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


21
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Proses Campuran
Membran Reaktor
Membran reaktor adalah reaktor aliran sumbat yang mengandung tabung tambahan berupa
material berpori atau padat di dalamnya (Marcano, 2000)

Proses membran untuk pemisahan dan reaksi


Membran
reaktan produk reaktor
reaktor separator terintegrasi
recycle reaktan

sweep gas product dan sweep gas Membran


reaktor hybrid
reaktan membran katalitik product
product dan sweep gas

• Membran reaktor dapat meningkatkan konversi dengan


Peran membran dalam penyisihan produk secara langsung
membran reaktor • Untuk meningkatkan kontak antara fasa yang bereaksi.
(Marcano, 2002) • Reaksi Multifasa
• Selektivitas membran dikendalikan oleh diameter porinya.

Contoh dari tiga tipe membran reaktor (Baker, 2004)

Membran sebagai lapisan pemisah dan pengontak Membran sebagai kontaktor

Membran sebagai lapisan pemisah

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


22
Bab 2 Proses-proses Berbasis Membran

Proses Campuran
Membran Reaktor : Membran Bioreaktor

Membran Reaktor Enzimatik Membran Bioreaktor Sel Utuh


Membran reaktor enzimatik memiliki Membran bioreaktor untuk sel utuh diam
beberapa keuntungan (mode kontinu, memiliki keuntungan lingkungan untuk
retensi dan reuse dari katalis, pengurangan peningkatan densitas sel. Sel menyembur
inhibisi substrat/produk, produk bebas melalui membran dengan aliran tunak kontinu
enzim, proses terintegrasi, dsb.) (Drioli, dari medium yang mengandung oksigen dan
2008). nutrien lain (Drioli, 2008)

MBR dengan adsorpsi


Enzim

Skema dari konversi olive oil enzimatik pada bioreaktor hollow-fiber


(Marcano, 2002)

MBR dengan Enzim diam MBR dengan daur ulang enzim


• Membran dapat memisahkan enzim dan
substrat dari produk reaksi untuk didaur
ulang.
• Dengan sistem ini, enzim dapat didaur
ulang dan digunakan lebih dari sekali.
• Aplikasi:
o Hidrolisis enzimatik dari polisakarida
(Selulosa, pati) atau oligosakarida
(maltosa, sukrosa, laktosa).
o Klarifikasi jus buah dengan ektinase dan
selulase.
Marcano (2002)
Efek loading papain pada membran polisulfon
termodifikasi pada aktivitas.
D : aktifitas terkoreksi oleh adsorpsi produk
reaksi, /»-nitroaniline.
O : Aktivitas
(Marcano, 2002)
Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010
23
BAB 3 PROSES FABRIKASI

Material Membran
Material Polimer

Material membran yang banyak digunakan adalah polimer, karena kemudahannya dalam proses
pembuatan dengan karakteristik membran yang dapat divariasikan sesuai dengan performa yang
diinginkan. Namun kelemahan dari membran berbahan dasar polimer adalah kerentanan
membran terhadap bahan kimia dan temperatur tinggi.

Homopolimer vs Derajat Cross- Fleksibilitas


Stereoisomerisme
Kopolimer linking Rantai

Tg (Kondisi
Interaksi Rantai Berat Molekul
Polimer)

Faktor-faktor struktural dari polimer


Ada beberapa cara untuk merekayasa sifat dari polimer sehingga mendapatkan karakteristik pemisahan
yang diinginkan antara lain:
 Homopolimer vs Kopolimer: polimer yang digunakan tidak selalu hanya satu jenis. Gabungan dua jenis
atau lebih polimer dapat meningkatkan sifat-sifat polimer yang dibuat
 Derajat cross-linking: semakin tinggi derajat cross-linking struktur polimer akan semakin padat dan
bertautan.
 Stereoisomerisme: letak gugus R pada polimer vinyl dapat menjadi penentu besar akan sifat polimer.
Selain itu, polimer yang mengandung ikatan ganda juga dapat mengalami isomerisme cis-trans yang turut
berkontribusi terhadap sifat material.
 Fleksibilitas rantai: ditentukan oleh dua faktor yaitu katakter dari rantai utama dan kehadiran dan sifat dari
rantai atau gugus samping
 Berat Molekul: Panjang rantai atau distribusi berat molekul merupakan parameter penting yang
berkontribusi terhadap sifat polimer
 Interaksi Rantai: memiliki efek yang besar terhadap sifat fisik polimer karena banyaknya interaksi yang
dimungkinkan pada gugus-gugus yang memiliki ikatan hidrogen atau interaksi dipol
 Kondisi polimer: sangat menentukan sifat-sifat material bergantung pada suhu penggunaan.

[Mulder, 1996]
Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010
24
Bab 3 Proses Fabrikasi

Material Membran
Material Anorganik
NAMUN
Permeabilitas relatif rendah
Keuntungan membran anorganik
1. Stabilitas termal tinggi HAMBATAN
2. Stabilitas kimia tinggi Prosesabilitas rendah
Tidak dapat difabrikasi secara
[Li, dkk, 2008] ekonomis untuk aplikasi skala besar

Tipe Material Anorganik yang sering digunakan

Keramik Zeolit Logam Gelas Karbon

 Material anorganik umumnya memiliki stabilitas kimia dan termal yang jauh lebih
tinggi dibandingkan material polimer. Namun penggunaannya sebagai material
membran sangat terbatas walaupun ada ketertarikan yang meningkat. Satu-satunya
aplikasi membran kermaik di masa lalu adalah pengkayaan uranium heksaflorida
(235U) dengan aliran Knudsen melalui membran keramik berpori. Kini berbagai jenis
aplikasi ditemukan dalam bidang mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi.
 Ada empat jenis material anorganik yang biasa digunakan yaitu keramik, zeolit, logam
(termasuk karbon), dan gelas.
 Membran metalik umumnya didapatkan melalui sintering bubuk logam (seperti
stainless steel, tungsten atau molibdenum)
 Keramik dibuat dengan kombinasi logam (seperti aluminium, titanium, silikum, atau
zirkonium) dengan non-logam dalam bentuk oksida, nitrida, atau karbida. Gelas dapat
digolongkan sebagai material keramik dalam fasa amorf.
 Membran zeolit adalah material yang terbuat dari campuran Si/Al dalam komposisi
tertentu dan membentuk struktur khas zeolit.

[Mulder, 1996]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


25
Bab 3 Proses Fabrikasi

Material Membran
Membran Cair
Padatan bukanlah satu-satunya material yang digunakan sebagai membran dan sangat mungkin
untuk menggunakan cairan sebagai membran. Membran cairan hadir dalam berbagai bentuk
dalam keseharian; lapisan minyak pada permukaan air adalah contoh membran cair organik dari
fasa cair tak larut, buih bir, busa pada sabun, detergen atau larutan surfaktan, lapisan minyak
pada permukaan logam – banyak digunakan untuk perlindungan karat dan lubrikasi adalah
lapisan cair terkenal untuk pemisahan dua fasa.

Membran Cair

BLM SLM ELM


(Bulk Liquid Membrane) (Supported Liquid (Emulsion Liquid
Membrane) Membrane)

[www.scielo.br/img/revistas/bjce/
v24n1/10f1.gif]

FSSLM HFSLM
(Flat Sheet Supported (Hollow Fiber Supported
Liquid Membrane) Liquid Membrane

[Araki dan Tsukube, 1990]

Teknologi membran cair adalah salah satu metode pemisahan yang paling efisien. Teknologi ini
tidak membutuhkan tekanan atau tegangan karena permisahannya berdasarkan perbedaan
konsentrasi. Difusi pasif (perpindahan tunggal), perpindahan terfasilitasi atau ganda (counter atau
co-) memungkinkan perpindahan aktif dari komponen dari fasa umpan ke reseptor atau fasa
stripping melalui membran cair. Teknologi membran cair memperlihatkan selektivitas dan faktor
pengkayaan yang tinggi, namun karena masalah stabilitas antarmuka cair-cair, ada tendensi
meningkat akan penanaman membran cair di struktur pori atau membran padat untuk menjamin
stabilitas dalam aplikasinya.
[Roman, dkk, 2010]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


26
Bab 3 Proses Fabrikasi

Material Membran
Matriks Campuran
Terlepas dari semua keuntungannya, membran polimer tidak dapat mengatasi batas atas antara
permeabilitas dan selektivitas. Di sisi lain, beberapa membran anorganik seperti membran zeolit
dan molecular sieve menunjukkan permeabilitas dan selektivitas yang lebih tinggi dibandingkan
membran polimer namun lebih mahal dan sulit untuk pembuatan skala besar. Oleh karena itu,
membran alternatif yang murah dan berada pada posisi di atas kurva trade-off antara
permeabilitas dan selektivitas.

Tidak dapat melebihi batas atas polimer


antara permeabilitas dan selektivitas

Polimer

Polimer - Cairan Polimer –


Polimer – Molecular Sieve
Mikropori–
Cairan
Kesulitasn dalam Mahal dan sulit
stabilitas jangka Padatan untuk pembuatan
Cairan
panjang Mikropori skala besar

Cairan Berpenyangga

Berdasarkan kebutuhan dari membran yang lebih efisien dari membran polimer dan anorganik ,
sebuah tipe membran baru, membran matriks campuran, telah dikembangkan. Membran matriks
campuran adalah membran hibrid yang mengandung filler padatan, cairan, atau padatan dan
cairan yang terlekat pada matriks polimer.
Membran matriks campuran memiliki potensi untuk mencapai selektivitas lebih tinggi dengan
permeabilitas yang sama atau lebih tinggi dibandingkan membran polimer yang ada dan
mempertahankan keunggulannya. Sifat pemisahan yang lebih tinggi dicapai dengan
menambahkan fasa terdispersi ke matriks polimer, hasilnya adalah peningkatan sifat pemisahan
pada keseluruhan membran.

Aplikasi penting membran matriks campuran


1. Pemisahan N2 dari udara
2. Penghilangan CO2 dari gas alam
3. Pemisahan n-pentana dari i-pentana
4. Pervaporasi campuran etanol-air dan toluen-etanol [Li, dkk, 2008]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


27
Bab 3 Proses Fabrikasi

Persiapan Membran

•Sintering adalah teknik yang cukup sederhana untuk mendapatkan membran berpori
dari material organik dan anorganik. Metode ini melibatkan kompresi serbuk yang
mengandung partikel dengan ukuran tertentu dan sintering pada temperatur tinggi.
Kebutuhan temperatur bergantung pada material yang digunakan. Ketika sintering,
Sintering antarmuka antara partikel yang bersentuhan menghilang.

•Pada metode ini lapisan atau lembaran ekstrudat dibuat dari material polimer kristalin
parsial yang diregangkan tegak lurus arah ekstrusi, sehingga wilayah kristalin terletak
paralel dengan arah ekstrusi.
Stretching

•Di metode ini, lapisan atau lembaran (seringkali polikarbonat) dikenakan radiasi partikel
energi tinggi tegak lurus dengan lapisan. Partikelnya merusak matriks polimer dan
menciptakan jejak. Lapisannya kemudian direndam dalam bak asam atau alkali dan
material polimer digores sepanjang jalur ini untuk membentuk pori silinder seragam
Track-Etching dengan distribusi pori sempit.

•Template leaching adalah metode lain untuk memproduksi membran mikropori isotropik
dari polimer tak larut seperti polietilen, polipropilen, dan poli(tetraflouroetilen) dengan
Template leaching materi yang telah ada di dalam material sehingga membuatnya berpori
Leaching

•Phase inversion (Inversi Fasa) adalah sebuah proses dimana polimer diubah dengan
cara yang dikontrol dari kondisi cair menuju padat. Proses solidifikasi seringkali diinisiasi
oleh transisi satu kondisi cair menjadi dua cairan (demixing cair-cair). Pada tahap
tertentu selama demixing, salah satu fasa cair (fasa tinggi konsentrasi polimer) akan
Inversi Fasa memadat sehingga matriks padat terbentuk.

•Metode ini dikembangkan oleh Cadotte dkk, dan kini menjadi rute paling penting bagi
membran RO dan NF. Lapisan selektif dibentuk secara in situ dengan poli-kondensasi
atau poli-adisi dari monomer atau prepolimer reaktif (bis- dan tris- fungsional) pada
Polimerisasi permukaan penyangga berpori. Post-treatment seperti pemanasan seringkali diberikan
Interfasa untuk mendapatkan struktur cross-link penuh pada lapisan selektif.

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


28
Bab 3 Proses Fabrikasi

Metode Preparasi

Casting
•Solution casting seringkali digunakan untuk
menyiapkan sampel kecil untuk percobaan
karakterisasi laboratorium. Lapisan rata dari larutan
polimer yang digunakan disebar sepanjang pelat datar
dengan pisau casting. Pisau casting terdiri dari pisau
baja,, dipasang antara dua runner, disusun untuk
membentuk celah teliti antara pisau dengan pelat
dimana lapisan dicetak.

Spinning
•Metode spinning digunakan untuk pembuatan membran
berbentuk tubular atau hollow fiber. Terdapat dua tipe
metode spinning, yaitu solution spinning dan melt spinning.
Solution spinning digunakan untuk pembuatan membran
dari material yang mudah dilarutkan dalam pelarut untuk
membentuk larutan membran yang homogen. Sementara
itu, metode melt spinning digunakan untuk polimer yang
tidak mudah larut dalam pelarut, seperti polypropylene.

Coating
•Coating atau pelapisan adalah metode pembuatan
membran matriks campuran atau asimetrik. Deposisi
larutan pekat diatas permukaan datar dapat menghasilkan
lapisan film tipis yang seragam. Metode ini dapat
diaplikasikan dengan menggunakan larutan polimer
maupun anorganik yang tersusun atas komponen tang tidak
saling bercampur.

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


29
Bab 3 Proses Fabrikasi

Karakterisasi Membran

Karakterisasi membran berpori dan Filtrasi Bakteri


tikdak berpori dapat dapat dilakukan
dengan beberapa metode seperti yang
ditampilkan pada bagan berikut. Mikroskopi Elektron

Metoda Permeabilitas

Metoda Titik
Gelembung
Karakterisasi Membran
Berpori
Metoda Intrusi Merkuri

Adsorpsi-Desorpsi Gas
Karakterisasi Membran

Thermoporometri

Permporometri

Metoda Permeabilitas

Karakterisasi Membran
Metoda Rejeksi Solut
Tak Berpori

Pengukuran
Hidrofilisitas Membran

Tahanan Listrik
Membran
Karakterisasi Membran
Ionik
Potensial Membran

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


30
BAB 4 PERANCANGAN PROSES

Konstruksi Modul
Modul yang Banyak Tersedia

Plate & Frame Spiral Wound Tubular Hollow


Fiber

Karakteristik tiap modul


Karakteristik Plate-frame Spiral-Wound Tubular Hollow fiber
Packing density Sedang Tinggi Rendah-sedang Tinggi
Penggunaan Rendah-sedang Moderat Tinggi (turbulent) Rendah (laminar)
Energi (laminar) (Spacer-losses)
Kendali fouling Sedang Baik ( - padatan) Baik Sedang-baik
dan fluida Buruk (+ padatan)
Standardisasi Tidak Ya Tidak Tidak
Penggantian Sheet Element Tube/element element
Pencucian Sedang Dapat sulit (+ Memungkinkan Memungkinkan
Padatan) pencucian fisis Backflush
Kemudahan Sederhana Kompleks Sederhana Sedang
Pembuatan
Keterbatasan Penahanan - - Ledakan tekanan
pada NF Tekanan pada serat

Aplikasi tiap modul


Aplikasi Modul Modul Modul Modul plate & Modul spiral
tubular kapiler hollow fiber frame wound
RO + - ++ + ++
UF ++ + - ++ +
MF ++ + - - -
Pervaporasi* ++ ++ ++
Permeasi gas - ++ - ++
Elektrodialisis - - - ++ -

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


31
Bab 4 Perancangan Proses

Perancangan Sistem
Sistem Operasi Partaian (Batch)
Sistem operasi yang paling sederhana
adalah proses partaian (batch). Dalam unit
ini, sejumlah volume larutan umpan
disirkulasi melalui modul dengan laju alir
yang tinggi.
Proses berlanjut hingga pemisahan yang
dikehendaki tercapai, selanjutnya larutan
konsentrat dikuras dari tangki umpan, dan
unit siap untuk mengolah batch kedua
larutan. Proses batch cocok untuk operasi
skala kecil yang banyak pada industri
bioteknologi dan farmasi [Mulder, 1996]

Pada proses mikrofiltrasi, untuk mengurangi konsumsi energi dari proses mikrofiltrasi dapat
digunakan daripada konfigurasi batch standar yang lebih mudah dan murah. Hal ini dapat
mengurangi kebutuhan energi hingga 30-50% dengan rata-rata fluks yang lebih rendah
[www.rsc.org].

Sistem Operasi Kontinyu

Laju alir kontinu dari umpan


digunakan pada proses kontinu.
Proses ultrafiltrasi kontiny,
dimana mmodul disusun secara
seri untuk mendapatkan
].
pemisahan yang diinginkan
dalam single pass cukup umum.
Dalam sistem ini sejumlah besar
volume larutan disirkulasi melalui
sejumlah modul membran
[Mulder, 1996

Untuk ultrafiltrasi menggunakan sistem feed dan bleed, keuntungannya adalah kecepatan
larutan umpan yang tinggi melalui modul dengan mudah dijaga tidak bergantung pada
volume larutan yang diolah. Pada banyak pabrik, laju alir larutan dalam sirkulasi sejumlah
5-10 kali laju alir larutan umpan. Laju sirkulasi yang tinggi berarti konsentrasi material
yang tertahan dekat dengan larutan bleed dan tinggi secara signifikan dengan konsentrasi
larutan umpan [Mulder, 1996].

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


32
Bab 4 Perancangan Proses

Related Inventory
Pengandalian Proses : PLC dan OIS
Sistem pengendalian berbasis mikroprosesor
umumnya terdiri dari sebuah programmable logic
controller (PLC) bersama dengan sensor dan alarm.
PLC mengendalikan parameter dan alat yang
otomatis. PLC diprogram dalam logika tangga dan
menyediakan kendali logika pada moda step-wise.
[Singh, 2006]

[www.labvolt.com]

Sistem interface operator (OIS)


digunakan untuk menunjukkan
dan merekam data yang
dikumpulkan PLC. OIS dapat
berupa sebuah mesin khusus
dengan tampilan built-in atau
sebuah personal computer
(PC) dengan piranti lunak OIS
dan PLC interface card.
[Singh, 2006]

[www.labvolt.com]

Aplikasi PLC – Aplikasi PLC Application –


Sistem Elektro-Mechanik Sistem Elektro-Pneumatik

[www.labvolt.com]
[www.labvolt.com]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


33
Bab 4 Perancangan Proses

Related Inventory
Pompa: Pengendalian Pompa dan Pompa Sentrifugal

Mengatur Tujuan dari kendali pompa


kecepatan adalah manjaga sejumlah
Mengatur laju
alir dengan pompa Mengganti kondisi proses dan beroperasi
discharge pompa “on” dengan aman. [Singh, 2006]
throttling pump dan “off”

Throttling dicapai dengan


Pengendalian
pengendali laju alir dan sebuah
Pompa control valve pada aliran
dicharge. Aliran yang terkontrol
seringkali dicapai dengan self-
Kecepatan pompa dapat dikendalikan menggunakan regulating (modulating)
variable frequency driver (VFD) terutama ketika pressure-control valve pada
kapasitas pompa sangat bervariasi. VFD termasuk discharge pompa (seperti pada
power recovery turbin elektrik, elektromekanik, aliran discharge pompa tekanan
mekanik dan hidraulik. tinggi RO), atau sebuah flow-
control valve dan pengendali
dengan aliran yang dikonfigurasi
Seringnya nyala dan mati dapat merusak pompa dan pada set point (seperti pada
motor; karenanya tangki penyimpanan dirancang reject flow control RO).
untuk mengakomodasi perubahan level dengan
ketersediaan tempat penyimpanan yang memadai
(waktu tinggal).
Pompa Sentrifugal

[www.ispautomation.com]

[www.etc.usf.edu]
Pompa Sentrifugal adalah pemindah fluida utama
dalam pabrik membran untuk pemisahan cairan.
Secara umum, pompa sentrifugal digunakan dalam
aliran sedang hingga tinggi dalam kondisi head
rendah, dan beroperasi dalam rentang head dan
kecepatan yang telah dirancang. [Singh, 2006] [www.kiwipumps.com]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


34
Bab 4 Perancangan Proses

Model Perpindahan
Perpindahan Melalui Membran Berpori

Membran berpori digunakan dalam proses


mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi. Membran ini
terdiri atas matriks polimer dengan pori
pada rentang 2 mm hingga 10 µm.

Model perpindahan penting untuk


mendeskripsikan informasi tentang sifat
membran berpori.

Sifat intrinsik membran

Permeabilitas Membran

Adalah nilai yang mengindikasikan kemampuan


membran melewatkan molekul air. Permeabilitas
sangat dipengaruhi oleh sifat membran.

[Mulder, 1996]
Geometri pori membran

Hagen - Poisseulle
Aliran dalam membran yang
dilihat sebagai sejumlah pori
silinder paralel tegak lurus atau
miring terhadap permukaan
membran

Kozeny - Carman
Aliran fluida melewati membran
yang dilihat sebagai sejumlah
bola pejal dengan ruang
kosong diantara bola

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


35
Bab 4 Perancangan Proses

Model Perpindahan
Perpindahan Melalui Membran Berpori: Perpindahan Gas

Aliran Poisseuille
Pada aliran Poisseuille, tumbukan antara molekul gas
lebih dominan dibandingkan dengan interaksi antara
molekul gas dengan dinding pori

Pola aliran pada perpindahan


gas melalui membran berpori
Aliran Knudsen
Aliran Knudsen terjadi pada perpindahan gas melalui
membran berpori. Ketika aliran gas melalui pori kecil,
tabrakan antara dinding pori dan molekul gas berujung
pada aliran laminar

Aliran Knudsen dapat diabaikan dalam sistem


perpindahan cairan karena jarak yang kecil antar
molekul cairan

[Mulder, 1996]

Ketika membran asimetrik atau membran komposit digunakan dalam pemisahan gas,
molekul gas cenderung berdifusi dari sisi bertekanan tinggi ke sisi bertekanan rendah.
Berbagai mekanisme perpindahan dapat terlihat bergantung pada struktur dari membran
asimetrik atau komposit.
Pada dasarnya, seluruh mekanisme perpindahan terjadi namun ada struktur-struktur
tertentu yang menyebabkan salah satu mekanisme perpindahan menjadi dominan.
Pada dinding yang lebar, mekanisme aliran Poisseuille akan mendominasi karena
tumbukan molekul dan dinding jarang terjadi. Sebaliknya, aliran Knudsen akan lebih
dominan terlihat pada diameter pori yang kecil dibandingkan jari-jari molekul karena
tabrakan dengan dinding menjadi lebih sering.

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


36
Bab 4 Perancangan Proses

Model Perpindahan
Perpindahan Melalui Membran Tak Berpori

Ketika ukuran molekul dalam orde yang sama


besarnya, seperti oksigen dan nitrogen atau
heksana dan heptana, membran berpori tidak
dapat memberikan efek yang signifikan pada
pemisahan. Pada kasus ini, membran tak berpori
harus digunakan.

Elemen volume bebas (pori) dalam membran adalah


ruang kecil antara rantai polimer yang disebabkan
oleh pergerakan termal dari molekul polimer. Volume
bebas ini muncul dan hilang dalam jangka waktu
yang sama ketika permeat melewati membran

Skema aliran melalui membran


dense (Baker, 2004)

Pada dasarnya, perpindahan gas, uap atau cairan melalui membran padat, tak berpori dapat
dideskripsikan dalam istilah mekanisme difusi larutan (diffusion mechanism)

Permeabilitas (P) = Kelarutan (S) x Difusivitas(D)

Jumlah penetran terserap dalam Kinetic parameter that indicates how fast a
membran sangat bergantung pada sifat penetrant is transported that is strongly depend
kimia dari membran dan penetran on operating condition dan molecular size

Koefisien kelarutan S dari berbagai Efek ukuran penetran terhadap D0


macam gas pada karet alam ipadapoly(vinyl acetate)
Spesi Molecular S Spesi Vm (cm3/mole) Do (cm2/s)
weight (cm3cm-3
cmHg-1)
Air 18 1.2 10-7
H2 2 0.0005
Etanol 41 1.5 10-9
N2 28 0.0010
Propanol 76 2.1 10-12
O2 32 0.0015
Benzene 91 4.8 10-13
CH4 16 0.0035
CO2 44 0.0120 [Mulder, 1996]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


37
Bab 4 Perancangan Proses

Model Perpindahan
Perpindahan di Membran Penukar Ion

Dua gaya di membran penukar ion

1. Gradien konsentrasi
2. Gradien potensial elektrik

Persamaan Nerst-Planck

d c z iFc iDi d E
Ji  Di 
dx RT dx

Ji  Ji , d e f f Ji , e l e c Ji , c o n v
Tidak adanya fenomena coupling dan dianggap
sebagai kondisi ideal, persamaan extended Nerst-
Planck:

d c z iFc iDi d E
Ji  Di   c i Jv
dx RT dx

Permselektivitas membran dan Donnan Exclusion

𝑻𝒄𝒎
𝒄 − 𝑻𝒄
Ψ adalah permselektivitas dari membran, T adalah
𝜳𝒄𝒎 = transport number, superskrip cm adalah membran penukar
𝑻𝒂 kation dan subskrip c dan a adalah kation dan anion.
Permselektivitas membran penukar anion analog dengan
membran penukar kation.

Tiga mode perpindahan massa dalam membran penukar ion:


 Difusi: pergerakan komponen molekular karena gradien lokal dalam potensial
kimia
 Migrasi: pergerakan ion karena gradien potensial listrik
 Konveksi: pergerakan massa karena gaya mekanik seperti gradien tekanan
hidrostatik

[Strathmann, 2004]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


38
TROUBLE SHOOTING DALAM
BAB 5
OPERASI MEMBRAN
Perancangan Kinerja Membran
Masalah dalam Operasi Membran: Fouling

Fouling dapat didefinisikan sebagai deposisi


ireversibel dari partikel, koloid, makromolekul,
garam yang tertahan di permukaan membran
atau di dalam dinding pori membran, yang
menyebabkan pengurangan fluks kontinu.
Fouling sangat spesifik untuk aplikasi tertentu
dan sulit untuk dijelaskan dengan teori
keseluruhan. Hubungan yang sangat
sederhana dan banyak digunakan adalah:
Fluks sebagai fungsi waktu. Polarisasi
konsentrasi dan fouling dapat dibedakan [Mulder, 1995]

Karakteristik fouling adalah:


• Fluks berkurang namun parameter operasi lainnya seperti tekanan, laju alir, temperatur, dan
konsentrasi umpan dijaga konstan
• Penurunan fluks bersifat searah (ireversibel)

Foulant yang umum:


• Protein
pH tinggi disukai foulant protein, tidak hanya karena protein sedikit lebih larut dibandingkan pH
rendah, namun juga kemungkinan “peptisasi” (hidrolisis) protein, yang mempercepat pencucian
• Minyak, lemak, dan pelumas
Endapan lemak memiliki afinitas lebih besar untuk polimer sintetik hidrofobik dibandingkan
polimer hidrofilik atau material anorganik namun dapat dihilangkan dengan mudah dari gelas,
kemudian stainless steel, akrilik, polietilen, polivinilklorida, dan polisulfon
• Karbohidrat
Gula berberat molekul rendah segera larut dalam air dan membutuhkan pencuci khusus
Material pati, polisakarida, fiber, dan pektin dapat membutuhkan perlakuan khusus
• Garam
Asam dan agen penyita seperti EDTA digunakan untuk melarutkan foulan garam

Banyak parameter telah dikembangkan untuk mendeskripsikan laju fouling dengan


partikel terlarut atau tersuspensi:

[Mulder, 1995]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


39
Bab 5 Trouble Shooting dalam Operasi Membran

Perancangan Kinerja Membran


Masalah dalam Operasi Membran : Polarisasi Konsentrasi

Model Polarisasi Lapisan Gel


Model polarisasi gel sangat mirip dengan model film.
Konsentrasi zat terlarut pada permukaan membran dapat
mencapai nilai yang sangat tinggi dan konsentrasi
meksimum, konsentrasi gel (Cg) dapat dicapai untuk
sejumlah zat terlarut makromolekul.

Jika J diplot sebagai fungsi In (Cb) hasilnya adalah garis


lurus dengan slope k dan perpotongan absis (J=0) akan
mendapatkan nilai ln (Cg).

Model lapisan gel dapat menjelaskan terjadinya


pembatasan fluks. Jika zat terlarut ditolak sempurna
oleh membran, maka fluks pelarut melalui membran
meningkat seiring dengan tekanan hingga
konsentrasi kritis tercapai bergantung pada
konsentrasi gel cg. Dalam meningkatkan tekanan,
konsentrasi zat terlarut pada permukaan membran
tidak tidak dapat meningkat lagi (karena konsentrasi
maksimum telah tercapai) dan lapisan gel dapat
menjadi lebih tebal dan/atau padat. Hal ini
mengakibatkan tahanan lapisan gel (Rg) terhadap
perpindahan pelarut meningkat, sehingga lapisan gel
menjadi faktor pembatas dalam penentuan aliran. [Baker, 2004]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


40
Bab 5 Trouble Shooting dalam Operasi Membran

Perancangan Kinerja Membran


Upaya Troubleshooting : Pre-Treatment

Padatan Scal Material Oksigen


Koloid Mikroba Klorin H2S pH
tersuspensi e Organik Terlarut

Pretreatment Filtrasi Media Granular

 Proses ini termasuk filtrasi gravitasi atau


tekanan dari air umpan melalui satu atau lebih
lapisan dari media granular (contoh: anthracite,
pasir silika, garnet)
 Menghilangkan >99% padatan tersuspensi
 Perbedaan utama antara filter tekanan dan
gravitasi adalah head yang dibutuhkan untuk
mengalirkan air melalui media unggun dan tipe
wadah yang digunakan pada unit penyaringan.
[www.indonetwork.co.id]

Koagulasi/Flokulasi

 Pemisahan padatan yang dicapai dengan


penambahan bahan kimia seperti tawas, garam
ion, dan polimer berberat molekul tinggi
 Pretreatment yang sangat efektif untuk
menghilangkan koloid dan materi tersuspensi
 Proses mahal karena dosis kimia dibutuhkan
 Sulit untuk dioperasikan karena dosis optimum
bergantung pada kualitas influen
 Menghasilkan limbah padatan yang
membutuhkan pengelolaan dan pembuangan
[chemionengg.com]
Sedimentasi
 Sedimentasi biasanya digunakan setelah media
granular ketika air umpan pabrik memiliki rata-
rata turbiditas lebih dari 40 NTU
 Harus dirancang untuk memproduksi sumber air
tenang dengan kurang dari 2,0 NTU dan SDI
terdeteksi (15-min SDI dibawah 6)
[www.open.edu]
Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010
41
Bab 5 Trouble Shooting dalam Operasi Membran

Troubleshooting
Upaya Troubleshooting : Pencucian
Membran harus dicuci umumnya ketika:
 Aliran permeat normalisasi bervariasi antara 10-15%
 Tekanan umpan normalisasi bervariasi antara 10-15%
 Konduktivitas permeat normalisasi bervariasi antara 10-15%
 Turun tekan antara umpan dan konsentrat bervariasi antara 10-15%

Foulant Reagen Waktu & Temperatur Tindakan

Minyak, lemak, protein, 0.5N NaOH dengan 200 ppm 30 - 60 menit


Hidrolisis dan oksidasi
polisakarida, bakteri Cl2 25 – 55oC

0.1 – 0.5M asam(asetat, sitrat, 30 - 60 menit


DNA, garam mineral Pelarutan
nitrat) 25 – 55oC

30 menit-semalaman Pembasahan,
Minyak, lemak,
0.1%SDS; 0.1% Triton X-100; emulsifikasi, suspensi,
biopolimer, protein 25 – 55oC dispersi

Bagian sel, minyak, lemak 30 menit-semalaman Pemecahan Katalitik


Enzim, detergen
protein 30 – 40oC (proteolysis)

30 menit-semalaman
DNA 0.5% DNAase Hidrolisis Enzim
30 – 40oC
30 - 60 menit
Minyak, lemak, pelumas 20-50% etanol Pelarutan
25 – 55oC

[Cheryan, 1998]
Faktor Penting dalam Pencucian
Material dan Sifat Kimia •Menentukan kemampuan membran untuk menahan pengaruh
Membran pembersih kimia

•Harus dipompakan melalui sistem dalam kondisi turbulen


Mekanika Fluida •Tekanan harus serendah mungkin namun konsisten dengan dP yang
dibutuhkan untuk menjaga laju alir tinggi
•Kebanyakan pembersih kimia melakukan tugasnya dalam 30-60 menit.
Waktu Pembersihan yang lebih lama setelah waktu optimum dapat
menyebabkan refouling dari membran karena efek filtrasi

•Temperatur dari larutan cleaning harus setinggi mungkin, sesuai dengan


Temperatur batas temperatur dari membran/modul

Kualitas Air •Gunakan air tak-sadah.

•Pembersih alkali yang mengandung NaOH atau KOH efektif untuk bahan
pH organik dan protein
•Pembersih asam utamanya digunakan untuk garam anorganik

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


42
BAB 6 APLIKASI INDUSTRIAL

Industri Pengolahan Air Minum


Sistem pemurnian air minum rumahan, termasuk tahap reverse osmosis, banyak
digunakan untuk memperbaiki air untuk minum dan memasak. [en.wikipedia.org]

Sistem demikian biasanya memiliki sejumlah tahap:


 Penyaring sedimen untuk memerangkap partikel seperti karat dan kalsium karbonat
 Penyaring sedimen kedua (opsional) dengan pori lebih kecil
 Penyaring karbon aktif untuk memerangkap bahan kimia organik dan klorin
 Penyaring reverse osmosis (RO) (TFM atau TFC)
 Penyaring karbon kedua (opsional) untuk menangkap bahan yang dilewatkan RO
 Lampu ultraviolet (opsional) untuk desinfeksi mikroba yang dapat lewat penyaringan
membran. [en.wikipedia.org]

Sistem reverse osmosis untuk air minum rumah tangga


[www.healthgoods.com]

Dalam beberapa sistem, pre-filter karbon dihilangkan dan membran selulos triasetat
(CTA) digunakan. Membran CTA cenderung membusuk jika tidak dilindungi dengan air
klorin, sedangkan membran TFC cenderung rusak dibawah pengaruh klorin. Dalam
sistem CTA, post-filter karbon dibutuhkan untuk menghilangkan klorin dari produk akhir.
[en.wikipedia.org]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


43
Bab 6 Aplikasi Industrial

Pengolahan Air Limbah: MBR

Teknologi MBR banyak dipandang sebagai state of the art, namun juga terkadang dilihat
sebagai resiko tinggi dan sangat mahal dibandingkan dengan teknologi konvensional
seperti pengolahan lumpur aktif dan turunannya [Frost dan Sullivan, 2003].

Karena pabrik pengolahan air limbah yang ada jatuh tempo untuk retrofit dan upgrade,
hal ini diharapkan bahwa kesempatan untuk aplikasi teknologi MBR akan meningkat,
terutama di USA.

Kubota, Kingston Seymour plant (Judd, 2006)

Percobaan pilot yang berhasil dari proses MBR Kubota di Kingston Seymour pada
pertengahan 1990an. Percobaan tersebut kemudian berujung pada instalasi pabrik di
Porlock pada February 1998, dan pabrik yang lebih besar di Swanage pada tahun 2000
untuk pengolahan limbah.

Spesifikasi pabtik Kubota, Kingston Seymour

Parameter Spesifikasi Parameter Spesifikasi


Lokasi Kingston Seymour Jumlah modul 300
Total luas
TSS, COD/BOD removal, 240 m2, (2:1
permukaan
Fungsi dan nitrification / duty/standby hence
membran (duty /
denitrification 1800 m2 duty)
standby)
Material Screened raw
Hydrophilicised PE Air umpan
membran Sewage
Konfigurasi
Immersed FS TMP (bar) 0.1
membran
Ukuran pori 0.4 (Nominal),
Fluks (LMH) 22
membran <1 (Operating)
Laju produksi
Modul membran 0.8 m2panel 0.13
(MLD) [Judd, 2006]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


44
Bab 6 Aplikasi Industrial

Industri Pangan: Pemrosesan Susu

Diantara industri makanan, pemrosesan susu


mungkin memiliki share yang terbesar dari
kapasitas membran yang terpasang. Pemrosesan
whey keju, produk samping dari pabrik keju,
adalah aplikasi komersial pertama. "Nanofiltrasi"
atau "RO longgar" memiliki aplikasi khusus dalam
industri susu. Penggunaan reverse osmosis
bergantung pada biaya energi yang berlaku
karena merupakan subtitusi dari evaporasi termal.
[Cheryan dan Alvarez,1995]

[Cheryan dan Alvarez,1995]

Penghilangan parsial atau total dari protein whey


dari susu oleh membran MF berukuran pori 0.1–
0.2 µm

UF dari permeat MF menggunakan membran


dengan MWCO ≤ 20 kDa

Pencampuran retentat MF dan permeat UF

Aplikasi evaporasi vakum dan spray drying dari


campuran dengan panas sedang untuk
memproduksi susu bubuk rekombinan untuk
pabrik keju mozzarella
[Pabby, dkk, 2009]
Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010
45
Bab 6 Aplikasi Industrial

Industri Minuman: Produksi Bir

Setelah tahap fermentasi dan


aging bir menjadi keruh.
Meskipun setelah aging bir
dipisahkan dari sebaagian
besar ragi yang terendapkan di
bawah tangki. Kekeruhan
dihasilkan oleh ragi yang
tertinggal. Konsentrasi sel ragi
sekitar 200,000 sel/mL umum
untuk bir setelah pemisahan
dari bawah tangki-dan dari
komponen pembentuk kabut
dari bir. [Cheryan, 1998]

Turbiditas bir
hasil
penyaringan
Mikrobiologi
Penghilangan
dari Bir
sel ragi
Botol

Filtrasi
akhir Bir

Peralatan filtrasi membran untuk filtrasi bir.


(Sartorius GmbH, Göttingen, Germany).
[Pabby, dkk, 2009]

Bir yang disaring melalui sistem BMF


menunjukkan tingkat lebih rendah dari
komponen aging. Setelah tiga bulan
penyimpanan perbedaan antara kedua
bir menjadi lebih besar, mendukung bir
hasil penyaringan.

[noritpt.com]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


46
Bab 6 Aplikasi Industrial

Bioteknologi: Recovery dan Pemekatan Protein

Kebutuhan untuk memekatkan protein


post klarifikasi, ketika konsentrasi protein rendah

post purifikasi dengan proses yang signifikan mengencerkan protein

Sebagai tahap pemekatan final sebelum isolasi produk dan formulasi

Daya tarik UF dalam  Tefisiensi energi


pemekatan protein  Minimalisir denaturasi protein

Enzim yang merupakan molekul protein biasanya diambil dari kaldu fermentasi
dengan klarifikasi
UF telah digunakan untuk prapemekatan Recoveries > 95% untuk UF, dibandingkan
sebelum pengeringan akhir 60-90 % untuk evaporasi vakum

Purifikasi Antibodi Monoklonal


Proses menggunakan membran
100 kDa MWCO PS UF pada
kaset plate and frame untuk
memekatkan batch 0.28 m3.

Membran UF memekatkan
antibodi IgG2a (berat molekul
146 kDa) dengan faktor rata-rata
10-20 dan mencapai recovery
antibodi.

Setelah purifikasi dengan


kromatografi afinitas, fraksi
eluen, mengandung banyak
antibodi dipekatkan hingga
konsentrasi total protein 20 g
dm-3 dengan UF.

Scott, 1995

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


47
Bab 6 Aplikasi Industrial

Industri Farmasi: Produksi Antibiotik

Benzyl penicillin ( Penicillin G)


Pada tahun 1928, Sir Alexander Fleming
mengamati koloni bakteri Staphylococcus
aureus dapat dihancurkan oleh jamur
Penicillium notatum, membuktikan bahwa
ada agen antibakterial secara prinsip
Untuk beberapa antibiotik semisintetik,
fermentasi digunakan untuk membuat
produk intermediet yang diumpankan ke
dalam reaksi kimia untuk memproduksi Phenoxymetyl penicillin (Penicillin V)
produk akhir.
[students.hthcv.hightechhigh.org]

Product outlet

Drain

Drain

Skema proses hidrolisis penicillin G menjadi 6 – APA dan PAA dengan enzim acylase
[itech.dickinson.edu]

Hidrolisis penicillin G menjadi asam 6- aminophenicillanic (6-APA) dan asam phenyl-acetic


(PAA) dengan enzim penicillin acylase. Enzim diperangkap dalam pori membran hollow fiber.
HFMBR terdiri atas dua tabung gelas dengan ukuran pori 0.2 μm, ketebalan 0.2 mm, diameter
dalam 1.5 mm dan panjang efektif 100 mm

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


48
Bab 6 Aplikasi Industrial

Aplikasi Medis: Hemodialisis

Ginjal adalah komponen penting dari sistem


ekskresi tubuh dan mekanisme regulasi asam-
basa. Setiap tahun satu dari sepuluh ribu
mengalami gagal ginjal irreversibel. Sebelum
1960, kondisi ini umumnya fatal, namun kini
sejumlah metode pengobatan dapat menjaga
pasien ini

Hemodialisis sejauh ini merupakan yang


terpenting, dan kurang lebih 800.000 pasien di
seluruh dunia diuntungkan dari proses ini

Stamatialis, 2008

Prinsip dari hemodialisis sama dengan


metode dialisis lainnya, melibatkan difusi
zat terlarut melalui membran
semipermeabel
Stamatialis, 2008

Penghilangan cairan (ultrafiltrasi) dicapai dengan


mengubah tekanan hidrostatik dari kompartemen
dialisat, menyebabkan air bebas dan beberapa zat
terlarut melewati membran karena gradien
tekanan

en.wikipedia.org

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


49
Bab 6 Aplikasi Industrial

Industri Kimia: Kimia Organik

Pewarna
Desalting tuntas meningkatkan stabilitas produk, meningkatkan kelarutan pewarna.
Dengan menggunakan NF, produksi pewarna meningkat 8% dengan tingkat penghilangan
garam 98-99 % (membran yang digunakan biasanya MWCO 200-300 Da) [Schafer, dkk,
2005]

Sistem yang dipasang adalah sistem RO multi tahap


untuk mengolah air cucian dan sistem NF untuk
perolehan kembali garam dari efluen bak pewarna.
Sistem ini dipasang sebagai pengolahan sekunder
setelah pengolahan primer dari koreksi pH dan
pengurangan BOD/COD [permionics.com]

Tinta

NF digunakan untuk dekolorisasi efluen yang mengandung tinta pulpen [Schafer, dkk,
2005]

Beberapa area aplikasi penting:


• Pemekatan garam logam berat seperti nikel, zink,
kadmium, sianida, timah, dkk untuk perolehan
kembali dan pengamanan pembuangan secara
bersamaan.
• Pengambilan kembali logam mahal untuk ekonomi
proses [permionics.com]

Industri Kertas

Karena meningkatnya kesadaran lingkungan dan peraturan ketat, industri kertas dan
selulosa dituntut untuk mengurangi konsumsi air mereka.

Tipe filter membran yang dapat digunakan


adalah: Mikrofiltrasi (MF), Ultra filtrasi (UF) dan Nano
filtrasi (UF). Ada beberapa pengalaman dengan tipe
membran baru, membran keramik [lenntech.com]

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


50
PERKEMBANGAN TERKINI DAN
BAB 7
PROSPEK MASA DEPAN
Teknologi Membran yang Menjanjikan

Tidak melibatkan
perubahan fasa atau
tambahan bahan kimia

Sederhana dalam konsep


dan operasi

Modular sehingga mudah


scale up

Efisiensi tinggi akan bahan


baku dan potensi daur
ulang byproduk

Ukuran alat dapat dikurangi

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


51
Bab 7 Perkembangan Terkini dan Prospek Masa Depan

Tantangan

Fluks Permeasi
yang rendah

Biaya peralatan
Permselektivitas
atau operasi
yang tidak
yang sangat
memadai
tinggi Keterbatasan
aplikasi
membran

Ketahanan atau
Fouling waktu servis
membran membran yang
tidak memadai

Disebabkan oleh
- Struktur atau sifat bawaan membran
- Konfigurasi atau perancangan modul membran
- Strategi atau kombinasi pengelolaan fluida yang tidak tepat

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


52
Bab 7 Perkembangan Terkini dan Prospek Masa Depan

Emerging Processes

 Membran Reaktor Pd-Ag untuk Hidrogen dengan umpan Syngas


 Membran Kristalisator untuk Kristalisasi Selektif Polimorf
 Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC)
 Pemulihan Aroma dengan Pervaporasi
 Kristalizer Membran untuk Nanofiltrasi Larutan Brine
 Membran PEEK Termodifikasi dan Membran Polimer Flour
 Sistem Mega Magnum
 Osmotik Membran
 Alat Recovery Energi Reverse Osmosis
 Membran Carbon Nanotube
 Membran Bioreaktor Forward Osmosis
 Fulleren Pencegah Biofouling pada Membran Mikrofiltrasi
 Membran Distilasi Bioreaktor
 Membran Terintegrasi untuk Desalinasi
 Desalinasi Inland
 Membran Sensor
 Membran Asimetris Berstruktur Nano
 Penghilangan Boron dengan SWRO
 Produksi Kristal dengan Bentuk dan Ukuran Tertentu Menggunakan Membran
Kristalisator
 Menggabungkan Gugus Amino dalam Jaringan Polimer sebagai Komposit
 Membran Aquaporin
 Nanofiltrasi sebagai Pretreatment Reverse Osmosis
 Forward Osmosis (FO)
 Pemisahan Udara pada Temperatur Tinggi
 Membran untuk Organ Buatan
 Sistem Membran Biohybrid Menggunakan Hepatosit
 Perkembangan Terkini dalam Membran Reaktor Enzimatik
 Membran dalam Rekayasa Jaringan
 Emulsifier Membran
 Perkembangan Terkini dalam Membran Bipolar
 Sistem Membran Non-Modular

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


53
Daftar Pustaka
1. A.S. Michaels, Membranes, Membrane Processes, and their Applications: Needs, Unsolved
Problems, and Challenges of the 1990’s, Desalination 77 (1990) 5-34
2. Asano, Takashi, ed. Wastewater Reclamation and Reuse: Water Quality Management Library. Vol.
10. CRC Press, 1998.
3. B. Sauvet-Goichon, Ashkelon desalination plant – A successful challenge, Desalination 203 (2007)
75–81.
4. B. Smith et al, 2000. Short-Bed Demineralization: An Alternative to Electrodeionization. Eco-Tec Inc.
5. Baker, R.W. (2005) Membrane Technology and Applications. 2nd Edition edn. John Wiley & Sons,
Ltd. ,
6. Benfer. S, P. Arki, G. Tomandl, 2004. Ceramic Membranes for Filtration Applications – Preparation
and Characterization. Advanced Engineering Materials 6, 495 – 500.
7. Bouhidel, K.E. and A. Lakehal, 2006. Influence of voltage and flow rate on electrodeionization (EDI)
process efficiency. Desalination 193: 411–421
8. Burggraaf, A.J., K. Keizer. 1991. Inorganic Membranes: Synthesis, Characteristics, and Application,
edited by Ramesh R. Bhave. Van Nostrad Reinhold.
9. C.C. Chau and J.-H. Im, Process of Making a Porous Membrane, US Patent 4,874,568 (October,
1989).
10. Cheryan, M. (1998). Ultrafiltration and Microfiltration Handbook, Technomic Publishing Company,
Inc., Pennsylvania.
11. Cheryan, M., Alvarez, Jose. R. 1995. Food and Beverage Industry Applications In Membrane
12. Claudio RONCO,1 Andrew DAVENPORT,2 Victor GURA., Journal of Artificial Kidney., 2008; 12:S40–
S47.
13. Drioli, Enrico. Lidietta Giorno. 2009. Membrane operation. WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA,
Weinheim
14. E. Drioli, L. Giorno, Membrane Operations Innovative Separations and Transformation, Wiley-VCH
Verlag GmbH & Co, Weinheim, Germany, 2009.
15. Frost and Sullivan. 2003. MBR: A buoyant reaction in Europe, Report, June 2003, Frost and Sullivan.
16. G. Lopatin, L.Y. Yen and R.R. Rogers, Microporous Membranes from Polypropylene, US Patent
4,874,567 (October, 1989).
17. Ganzi,G.C.,and Parise,P.L.(1990).The production of pharmaceutical grades of water using
Continuous deionization post-reverse osmosis. .Parenter .Sci.Technol .Parenter .Drug
Assoc.,Volume 44,Issue 4, pp.231–241.
18. Ganzi,G.C.1988. Electrodeionization for High-purity Water Production. InK.K.Sirkarand
D.R.Lloyd(Eds.),New membrane materials and processes for separation. AIChE Symposium
series,No.261,Vol.84,pp.73–83.
19. H.A. Gardner and G.G. Sward, Physical and Chemical Examination of Paints, Varnishes, Lacquers,
and Colors, 11th ed., H.A. Gardner Laboratory, Maryland (1950).
20. H.S. Bierenbaum, R.B. Isaacson, M.L. Druin and S.G. Plovan, Microporous Polymeric Films, Ind. Eng.
Chem. Proc. Res. Dev. 13, 2 (1974).
21. H.S. Muralidhara, Challenges of Membrane Technology in the XXI Century, in Z.F. Cui, H.S.
Muralidhara, Membrane Technology. A Practical Guide to Membrane Technology and Applications
in Food and Bioprocessing, Elsevier: 2010, p. 19-31
22. hhttp://itech.dickinson.edu/chemistry/wp-content/uploads/2008/04/penicillin-core1.png
23. Ho, C, Wood, J. Design, construction and operation of a 6,730 gpm RO/CEDI system for Con
Edison’s East River Repowering Project, The International Water Conference, Pittsburgh, PA, USA.
October. 2006.

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


54
Daftar Pustaka
24. http://cmm.mrl.uiuc.edu/images/AxisUl1.jpg
25. http://cmm.mrl.uiuc.edu/images/SIMS_640x480.jpg
26. http://en.wikipedia.org/wiki/File:Rubber_plateau.svg
27. http://en.wikipedia.org/wiki/Reverse_osmosis
28. http://en.wikipedia.org/wiki/Scanning_electron_microscope
29. http://en.wikipedia.org/wiki/X-ray_photoelectron_spectroscopy
30. http://students.hthcv.hightechhigh.org/~pdeleon/10/mc/myspace/Images/482px-
SEM_blood_cells.jpg
31. http://www.flickr.com/photos/44290727@N07/4109948126/sizes/o/in/set-72157622731791006/
32. http://www.gkss.de/institute/polymer_research/structure/geestacht/equipment/membranes/inde
x.html.en#HF
33. http://www.grasys.com/
34. http://www.igu.org/html/wgc2009/papers/docs/wgcFinal00529.pdf
35. http://www.lenntech.com/demi-water.htm#ixzz0kZYHvQBA
36. http://www.natcogroup.com/bin/webroot/files/Gas_Processing/Offshore-Processing-Plant-Uses-
Membranes-For-CO2-Removal.pdf
37. http://www.permionics.com/
38. http://www.pharmainfo.net/reviews/osmotic-controlled-drug-delivery-system
39. http://www.pmiapp.com/products/animations/bubble_point.html
40. http://www.pmiapp.com/products/images/machines/new_bpt.jpg
41. http://www.pmiapp.com/products/liquid_permeameter.html
42. http://www.ramehart.com/goniometers/contactangle.htm
43. http://www.rsc.org/ejga/GC/2008/b810009h-ga.gif
44. http://www.spintek.com/stc.htm
45. http://www.veoliawaterst.es/lib/vws-iberica/1D83i1gpgSOUC16IpY861a6A.pdf
46. http://www.wateronline.com/doc/membrane-filters-save-on-separating-mixed-wat-0001
47. http://www.wvnet.org/downloads/posted%20apr172005%20PSIG/Mark%20Place_Zenon_Membr
ane%20Technologies%20for%20Enhanced%20Nutrient%20Removal%208Apr05.pdf
48. Inoue, S., Kuroda, O., 1993, Electrodialysis desalination system powered by photovoltaic power
generation, Industrial Application of Ion Exchange Membranes, vol. 2. Research group of
electrodialysis and membrane separation technology, Soc. Sea Water Sci., Japan, pp. 151–157.
49. Ismail, A.F. & David, L.I.B. (2001) A review on the latest development of carbon membranes for gas
separation. Journal of Membrane Science. 193(1), 1-18.
50. J. Caro, M. Noack, P. Kölsch, R. Schäfer, Zeolite membranes – state of their development and
prespective. Micropor. Mesopor. Mater. 38 (2000) 3.
51. J. Wood et al, 2010. Production of ultrapure water by continuous electrodeionization. Desalination
250: 973–976
52. J.D. Gifford and D. Atnoor, 2000. An Innovative Approach to Continuous Electrodeionization
Module and System Design for Power Applications. International Water Conference, October 22-26
53. Jayaraman, V. et al. Fabrication of ultrathin metallic membranes on ceramic supports by sputter
deposition. Journal of Membrane Science 99 (1995) 89-100.
54. Jiang Haiyang, Zhang Baoquan, Y.S. Lin, Li Yongdan. Synthesis of Zeolite Membranes. Chinese
Science Bulletin 2004 Vol. 49 No. 24 2547 – 2554.
55. John A.Howell. 2004. The Membrane Alternative: Energy Implications for Industry. Elsevier Science
Publishing Co.

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


55
Daftar Pustaka
56. Judd, Simon. 2006. the MBR book: principles and applications of membrane bioreactors in water
and wastewater treatment. Elsevier.
57. K.M. Song, W.H. Hong. Dehydration of ethanol and isopropanol using tubular type cellulose acetate
membrane with ceramic support in pervaporation process. Journal of Membrane Science 123
(1997) 27-33.
58. Kislik, V.S. (2010) Liquid Membranes. Elsevier, Amsterdam
59. Kislik, V.S. (2010) Liquid Membranes. Elsevier, Amsterdam
60. Kislik, V.S. (2010) Liquid Membranes. Elsevier, Amsterdam
61. Klaassen, R., Feron, P. & Jansen, A. (2008) Membrane contactor applications. Desalination. 224(1–
3), 81-87.
62. Klaassen, R., Feron, P. & Jansen, A. (2008) Membrane contactor applications. Desalination. 224(1–
3), 81-87.
63. Klaus-Viktor Peinemann and Suzana Pereira Nunes. 2008. Membranes for Energy Conversion.
WILEY-VCH Verlag GmbH &Co.KGaA, Weinheim
64. Kobuchi, Y., Matsunaga, Y., Noma, Y., Hanada, F., 1987. Application of ion-exchange membranes to
the recovery of acids by diffusion dialysis and electrodialysis, in: Synthetic Polymeric Membranes,
edts.: Sedlacek, B., Kahovec, J.,pp. 412-428, W. de Gruyter, Berlin, Germany.
65. Kobuchi, Y., Motomura, H., 1983. Demineralization of whey by multistage continuous
electrodialysis system, Presented at the International Membrane Technology Conference,
November 8-10, 1983, Sydney Australia.
66. Kobuchi, Y., Motomura, H., Noma, Y., Hanada, F., 1986. Application of ion-exchange membranes to
the recovery of acids by diffusion dialysis, J. Membrane Sci., 27:173-179.
67. Korngold, E., Kock, K., Strathmann, H., 1978. Electrodialysis in advanced waste water treatment,
Desalination, 24: 129-139.
68. Larbot, A., A. Julbe, C. Guizard and L. Cot. 1989. Silica Membranes by the sol-gel process. Journal of
Membrane Science 44 : 289 – 303.
69. Li, Norman, A.G. Fane, W.S.W. Ho, T. Matsuura. 2008. Advanced Membrane Technology and
Application, John Wiley & Sons, Inc, Hoboken, New Jersey.
70. Lin, Y.S. Microporous and dense inorganic membranes: current status and prospective. Separation
and Purification Technology 25 (2001) 39–55.
71. M.C. Porter, A Novel Membrane Filter for the Laboratory, Am. Lab. November (1974).
72. M.T. So, F.R. Eirich, H. Strathmann and R.W. Baker, Preparation of Anisotropic Loeb–Sourirajan
Membranes, Polym. Lett. 11, 201 (1973).
73. Mulder, Marcel. 1996. Basic Principle of Membrane Technology, Kluwer Academic Publishers,
Netherlands.
74. Noble, R.D. and Stern, S.A. (1995). Membrane Separations Technology, Principles and Applicatons,
Elsevier Science B.V.,
75. Pabby, Anil. K., Rizvi, Syed. S. H., Sastre, Ana Maria. 2009. Handbook Of Membrane Separations:
Chemical, Pharmaceutical, Food, and Biotechnological Applications. CRC Press.
76. Post, Jan W, et al. 2007. Salinity-gradient power: Evaluation of pressure-retarded osmosis and
reverse electrodialysis. Journal of Membrane Science 288:218–230
77. San Román, M.F., Bringas, E., Ibañez, R. & Ortiz, I. (2010) Liquid membrane technology:
fundamentals and review of its applications. Journal of Chemical Technology & Biotechnology.
85(1), 2-10.
78. Sanchez Marcano, J.G. & Tsotsis, T.T. (2000) Membrane Reactors. In: Ullmann's Encyclopedia of
Industrial Chemistry. p^pp. Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA..

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


56
Daftar Pustaka
79. Sata, Toshikatsu. 2004. Ion Exchange Membranes Preparation, Characterization, Modification and
Application. The Royal society of chemistry Saufi, S. M., and Ismail, A. F. (2004). Fabrication of
carbon membranes for gas separation—A review. Carbon 42, 241–259.
80. Scott, K. (1995). Handbok of Industrial Membranes 1st ed., Elsevier Science Publishers Ltd.
81. Scott, K. 1998. Handbook of Industrial Membranes, Elsevier Advanced Technology, UK.
82. Seong, Jun Hyun, Tae Kyung Park, Jang-oo Lee. 1989. The Effects of Inorganic additives contained in
precipitant (water) in formation mechanism of asymmetric polysulfone membrane. Polymer (Korea)
14,1.
83. Singh, Rajindar. 2006. Hybrid Membrane Systems for Water Purification: Technology, Systems
Design and Operations. Elsevier Science & Technology Books
84. Strathmann, Heinrich. 2004. Ion-Exchange Membrane Separation Process. Elsevier.
85. Susanto, Heru and Mathias Ulbricht. 2009. Polymeric Membranes for Molecular Separation
Membrane Operations. Innovative Separations and Transformations. edited by Enrico Drioli and
Lidietta Giorno. Wiley-VCH Verlag GmbH & Co.
86. Sutherland, K. Profile of the international membrane industry: market prospects to 2008 – 3rd ed.
Elsevier, 2004.
87. T. Ichikawa, K. Takahara, K. Shimoda, Y. Seita and M. Emi, Hollow Fiber Membrane and Method for
Manufacture Thereof, US Patent 4,708,800 (November, 1987).
88. Tanaka, Yoshinobu. 2007. Ion Exchange Membranes: Fundamentals and Applications. Elsevier.
89. Tanninen, J., et al. 2004. Pretreatment and hybrid processes, in Nanofiltration (eds. A.I. Schafer,
A.G. Fane, T.D. Waite). Elsevier: Oxford, UK. 241-262.
90. Tavolaro, Adalgisa, Enrico Drioli. 1999. Advanced Materials 1999 11, No 12 975 – 996.
91. Tong, Jinhua et al. Preparation of thin Pd membrane on CeO2-modified porous metal by a combined
method of electroless plating and chemical vapor deposition. Journal of Membrane Science 269
(2006) 101–108.
92. Voutchkov, N., Semiat, R. 2008. Advanced Membrane Technology and Applications Edited by
Norman N. Li, Anthony G. Fane, W. S. Winston Ho, and T. Matsuura. John Wiley & Sons, Inc.
93. Winston Ho and Sirkar, Kamalesh K, Membrane Handbook, Van Nostrand Reinhold, New York, 1992
94. www.ameridia.com/html/ebp.html
95. www.ameridia.com/html/elea.html
96. www.ameridia.com/html/tec.html
97. www.apps.who.int
98. www.astom-corp.jp
99. www.bccresearch.com
100.www.dow.com/liquidseps/lit/edi_lit.html
101.www.etc.usf.edu
102.www.hydrotech.cn
103.www.ispautomation.com
104.www.kiwipumps.com
105.www.labvolt.com
106.www.noritpt.com
107.Zhang, Xiaoliang, Guoxing Xiong, Weishen Yang. A modified electroless plating technique for thin
dense palladium composite membranes with enhanced stability. Journal of Membrane Science 314
(2008) 226–237.

Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2010


57

Anda mungkin juga menyukai