Anda di halaman 1dari 27

Laporan Tugas Mata Kuliah Manajemen Persampahan

ANALISIS SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH KELURAHAN PALEBON KE


TPA JATIBARANG KOTA SEMARANG

Kelompok 6
Angelica Oktaviana M NIM 21080114130100
M. Sidiq Nur H NIM 21080114140103
Risky Adyan NIM
Lidia Kristia NIM
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan sampah perkotaan di Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang merupakan
komponen terbesar penghasil sampah yang berasal dari sampah non-domestik (pusat perbelanjaan, restoran, hotel, dll.).
kondisi ini hendaknya dapat memacu peningkatan kualitas layanan pengelolaan sampah di Kelurahan Palebon, Kecamatan
Pedurungan, Kota Semarang. Namun terdapat berbagai kendala yang harus dihadapi terkait dengan pelaksanaan
pengelolaan dalam hal penerapan teknologi.
Dampak dari pertumbuhan penduduk adalah bertambahnya jumlah timbulan sampah berbagai macam jenis dan
kondisinya. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah pada pasal 1
ayat 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari0hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat. Serta faktor kesadaran akan pengelolaan sampah yang sedikit akan menambah berbagai masalah
dikemudian hari. Tidak lupa akan kebiasaan masyarakat khususnya di Indonesia ini cenderung kurang nyaman jika tidak
memakai kantong plastik.
Sampah menjadi sasaran penting di Kota Semarang karena masih banyak sektor-sektor dalam manajemen yang
seadanya. Untuk wilayah Kota Semarang khususnya Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan masih menerapkan
sistem dimana sampah hanya diangkut menuju ke TPA tanpa dilakukan pemilahan terlebih dahulu (tanpa perlakuan 3R).
Dapat dipastikan ketika timbulan sampah mulai besar maka semakin banyak juga tenaga untuk pengangkutan yang harus
dikerjakan, walaupun itu sudah melewati jam kerja dari masing-masing petugas persampahan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Dinas Lingkungan Hidup telah memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dan permasalahan yang
menghambat sistem pengangkutan sampah di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan
2. Bagaimana penangan yang efektif dan efisien dalam sistem pengangkutan sampah?
1.3 Rumusan Tujuan
1. Menganalisis penerapan faktor-faktor yang berkaitan dan permasalahan yang menghambat dalam sisten
pengangkutan sampah di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan
2. Mengetahui sistem pengangkutan sampah Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan
3. Menganalisis penanganan yang efektif dan efisien dalam sistem pengangkutan sampah sesuai peraturan yang
berlaku.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan ini meliputi sistem manajemen pengangkutan sampah dari Kelurahan Palebon Kecamatan
Pedurungan
1.5 Rumusan Manfaat
1. Memberikan kesempatan bagi praktikan untuk mengembangkan ilmu dan keahlian yang telah dipelajari di
perkuliahan
2. Mengenalkan dunia kerja yang menjadi salah satu bidang keahlian mahasiswa Teknik Lingkungan.
3. Memberikan masukan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang guna memperbaiki sistem manajemen
pengangkutan sampah yang ada saat ini.
4. Terjadinya kerjasama dan sinergitas antara dunia pendidikan dan instansi pemerintah terkait, dalam hal ini
Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 ………
2.1.2 ………
2.1.3 ………
Dst.
2.2 Kerangka Pikir Penelitian
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Daerah Perencanaan


3.1.1 Administrasi dan Letak Geografis
Kelurahan Palebon merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang yang berbatasan dengan :
- Utara : Kecamatan Genuk
- Selatan : Kecamatan Semarang Selatan
- Barat : Kecamatan Semarang Timur
- Timur : Kecamatan Pedurungan
Kelurahan Palebon terdiri dari 7 Kelurahan, 444 RT dan 62 RW dengan jumlah penduduk tahun 2017 adalah
13.913 jiwa dengan luas wilayah 5,25 km2 (Kecamatan Pedurungan Dalam Angka, 2017). Luasan daerah setiap kelurahan
di Kelurahan Palebon dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1
Luas Daerah Setiap Kelurahan di Kelurahan Palebon
Kelurahan Luas Daerah (km2)
Palebon 5,25
Sumber : Kecamatan Pedurungan Dalam Angka, 2017

Gambar 3.1
Peta Kelurahan Palebon
Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, 2004

3.1.2 Kependudukan
Jumlah penduduk Kelurahan
Palebon pada tahun 2017 berjumlah 13.913
jiwa dengan komposisi penduduk laki-
laki sebesar 6.949 jiwa dan perempuan
sebesar 6.964 jiwa (Kelurahan Palebon
Dalam Angka, 2017). Jumlah penduduk
Kelurahan Palebon mengalami naik turun dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3.2
Jumlah penduduk Kelurahan Palebon 2013-2017
Total Jumlah Penduduk (Jiwa/Tahun)
No Kelurahan
2013 2014 2015 2016 2017
1 Palebon 13.882 13.816 13.853 13.897 13.913

Sumber : Kecamatan Pedurungan Dalam Angka, 2017


3.1.3 Topografi
Letak Kelurahan Palebon yang berada di Kota Semarang bagian Utara membuat topografi Kelurahan Palebon
termasuk dataran rendah dengan elevasi 8-4 meter di atas permukaan air laut.

3.1.4 Pemerintahan
Kelurahan Palebon merupakan salah satu Kelurahan di Kota Semarang. Banyaknya RT, RW, dan Kantor Kelurahan
tiap Kelurahan di Kelurahan Palebon dapat dilihat pada Tabel 3.5 dibawah ini.

Tabel 4.5
Banyaknya RT, RW dan Kantor Kelurahan di Kelurahan Palebon
Kantor
Kelurahan RT RW
Kelurahan
Palebon 12 5 1
Sumber : Kecamatan Pedurungan Dalam Angka 2017
3.2 Gambaran Umum Pengangkutan Sampah di Kelurahan Palebon
Sistem pengangkutan persampahan di Kelurahan Palebon dilekola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota
Semarang. Kelurahan Palebon memiliki 1 TPS yang dikelola oleh DLH Kota Semarang. Kontainer sampah di TPS milik
DLH Kota Semarang diangkut langsung menuju TPA Jatibarang menggunakan armroll truk. Banyaknya kontainer pada
TPS di Kelurahan Palebon dapat dilihat di Tabel 3.6 berikut ini
Tabel 3.6
Banyaknya TPS dan Kontainer Sampah di Kelurahan Palebon
Jumlah
Kelurahan TPS
Kontainer
Palebon Palebon 3
Sumber : DLH Kota Semarang, 2017
TPS Palebon memeiliki 3 kontainer sampah yaitu PDG-0, PDG-1, dan PDG-2. Setiap ritasi 1 buah armroll truk
mengangkut 1 buah kontainer dimana pada pengangkutan sampah wilayah TPS 3 Palebon ini melakukan 3 ritasi setiap
harinya sehingga jumlah kontainer yang disediakan masih mencukupi.

4.2.1 Kendaraan Pengangkut Sampah di Kelurahan Palebon


Kelurahan Palebon pada tahun 2017 memiliki 2 unit armroll truk. Fungsi dari 2 unit armroll truk yaitu mengangkut
kontainer sampah dari TPS di Kelurahan Palebon menuju ke TPA Jatibarang Kota Semarang. Namun armroll truk yang
rutin digunakan hanya 1 buah dan 1 truk lainnya sebagai cadangan apabila truk utama yang digunakan mengalami
gangguan ataupun kerusakan. Rincian truk pengangkutan sampah di Kelurahan Palebonz dapat dilihat pada Tabel 3.7
dibawah ini
.
Tabel 3.7
Truk Pengangkutan Sampah di Kelurahan Palebon
Nomor Kendaraan Jenis TPS Kelurahan
H 9597 PS Armroll/Dump TPS Palebon Palebon
Sumber : DLH Kota Semarang, 2017
4.2.2 Rute Pengangkutan Sampah Kelurahan Palebon ke TPA Jatibarang Kota Semarang
Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Palebon ke TPA Jatibarang terdapat 3 rute yang bisa dilewati oleh
armroll truck dan dump truk. Rute pengangkutan sampah ke TPA Jatibarang dari Kelurahan Palebon dapat dilihat pada
Tabel 3.8 dibawah ini.
Tabel 3.8
Rute Pengangkutan Sampah ke TPA Jatibarang
Dari Kelurahan Rute
Jl. Soekarno Hatta-Jl. Citarum-Jl. Dr Cipto-
Jl. Kompol Maksum-Jl.. Kaligarang-Jl.
Palebon
Simongan-Jl. Untung Suropati ke TPA
Jatibarang

Sumber : DLH Kota Semarang, 2017


BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Eksisting Sistem Pengangkutan Sampah di Kelurahan Palebon


Sistem pengangkutan sampah di Kelurahan Palebon dilakukan mulai dari timbulan setiap rumah kemudian dibawa
menggunakan gerobak/ becak sampah ke kontainer sampah di TPS setiap kelurahan, dari TPS akan dibawa oleh truk
pengangkut sampah menuju ke TPA Jatibarang.
Tingkat pelayanan sistem pengangkutan sampah yang telah dilakukan oleh Kelurahan Palebon saat ini dapat
diketahui dengan perbandingan antara jumlah sampah yang masuk ke TPA Jatibarang dengan jumlah timbulan sampah
yang masuk ke setiap TPS di Kelurahan Palebon. Jumlah sampah yang masuk ke TPA Jatibarang dapat diketahui melalui
truk pengangkut sampah dari Kelurahan Palebon yang melewati jembatan timbang di TPA Jatibarang dan dicatat berat dan
volume timbulan sampahnya. Pencatatan timbulan sampah di jembatan timbang TPA Jatibarang dapat dilihat pada Gambar
4.1 berikut ini.
Gambar 4.1
Pencatatan Timbulan Sampah di TPS dan Jembatan Timbang
TPA Jatibarang

Tabel 4.1
Tingkat Pelayanan Pengangkutan Sampah Kelurahan Palebon
Rata-Rata Berat
Rata-Rata Timbulan Persentase
Sampah Masuk
Kelurahan di TPS Pelayanan
TPA Jatibarang
(m3/hari) (m3/hari) (%)
24,58 30,72 80

Jumlah 24,58 30,72 80

Tingkat pelayanan pengangkutan sampah kelurahan Palebon telah mencapai persentasse sebsar 80% dengan
timbulan sampah rata-rata 30,72 m3/hari. Timbulan sampah ini dapat bervariasi setiap harinya dikarenakan sampah di TPS
Palebon ini tidak hanya berasal dari daerah yang dilayani saja tapi orang yang lewat disekitar situ juga membuang sampah
ke TPS Palebon ini.

4.2 Analisis Sistem Pengangkutan Sampah Kelurahan Palebon


Sistem pengangkutan sampah di Kelurahan Palebon menggunakan armroll truck yang telah menggunakan sistem
Hauled Container System atau sistem kontainer angkut, yaitu truk pengangkut berangkat dari pool dengan membawa
kontainer kosong menuju lokasi kontainer pertama, kemudian kontainer kosong tersebut ditukar dengan kontainer yang
telah terisi sampah di TPS untuk kemudian diangkut ke TPA untuk dikosongkan dan seterusnya sampai truk pengangkut
membawa kontainer kosong dari TPA untuk dibawa ke pool.
Sistem pengangkutan sampah dapat dioptimalisasi dengan melakukan metode routing pada armada truk pengangkut
sampah di Kelurahan Palebon.. Pada laporan ini peneliti melakukan routing pada semua armada truk pengangkut sampah
yaitu 5 unit armroll truck di Kelurahan Palebon. Pemilihan routing pada truk pengangkut sampah dapat dilihat pada Tabel
4.2 berikut ini.

Tabel 4.2
Pemilihan Routing Truk Pengangkut Sampah
No Nomor Polisi TPS Ritasi Frekuensi
1. H 9597 PS Palebon 3 Setiap hari
Di TPS Palebon terdapat 2 buah truk namun 1 truk diparkirkan di TPA Jatibarang karena memang fungsinya yang
sebagai cadangan apabila truk utama yang diparkirkan di TPS Palebon sendiri karena seringnya banjir yang melanda pool
Kaligawe sedang mengalami gangguan dan/atau rusak.1 buah truk ini pada dasarnya melakukan 3 ritasi perharinya dengan
waktu berangkat pukul 07.00;08.00; dan 14.00.
4.2.1 Routing Kecepatan dan Jarak Tiap Ritasi Pengangkutan Sampah
Jarak dan kecepatan tiap ritasi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Jatibarang Kota Semarang di Kelurahan
Palebon diperoleh dari aplikasi GPS my tracks . Jarak dan kecepatan tiap ritasi pengangkutan sampah di Kelurahan
Palebon dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Jarak dan Kecepatan Tiap Ritasi Pengangkutan Sampah
Kecepatan
No Nomor Polisi TPS Jarak (km) Rata-Rata
(km/jam)
1. H 9597 PS Palebon 50 42

Jarak sesungguhnya antara TPS Palebon dengan TPA Jatibarang hanya 26 KM. Namun dikarenakan truk pengangkut
sampah tidak diizinkan melalui jalan tol dan jalan protokol besar lainnya makan total jarak yang harus ditempuh sekitar 50
km dengan alur jalan yaitu Jl. Majapahit-Jl.Brigjend Katamso-Jl.MT Haryono-JL. Srwjaya-JL.Veteran-JL.Kaligarang-
JL.Smongan-JL.Untung Suropat i

5.2.2 Routing Waktu Pengangkutan Sampah


Menurut Duhita Anindita (2014) waktu operasional pengangkutan terdiri dari waktu mengangkut kontainer (pc),
waktu mengosongkan kontainer (uc), waktu dari pool ke TPS (t1), waktu dari TPA ke pool (t2), waktu dari TPS ke TPS
(dbc), waktu di tempat selama unloading (s), waktu untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA (h), dan waktu off route
(W). Angka-angka tersebut yang kemudian akan digunakan untuk menghitung waktu pengambilan (PHCS) dan waktu
pengangkutan (THCS).
Prismeida dan Welly, 2017 membagi waktu-waktu pengangkutan sampah menjadi beberapa bagian dapat dilihat
pada Tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4
Pembagian Waktu Pengangkutan Sampah
T pengangkutan (t) T pool ke lokasi pertama (t1)
T dari TPA ke pool (t2)
T dari TPS ke pool (t2)
T dari TPS ke TPS (dbc)
T menurunkan kontainer (uc)
T menaikkan kontainer (pc)
T dari TPS ke TPA (h1)
T dari TPA ke TPS (h2)
T TPA unloading (s) T TPA penimbangan
T jalan di TPA
T unloading di TPA
T buka terpal di TPA
t hambatan (t-ham) T antri penimbangan di TPA
T antri zona unloading di TPA
T off (t-off) T istirahat dan makan sopir
T off route (W) T kelebihan jam istirahat
T hambatan (t-ham)
T sisa waktu kerja Menunggu jam pulang di kantor
Tabel 4.5
Tabel T-Pengangkutan (t)

Pool-Lokasi TPA- TPS- TPS- Menurunkan Menaikkan TPS- TPA-


kontainer pool pool TPS kontainer di kontainer di TPA TPS Total
Nomor
pertama (t1) (t2) (dbc) TPS (uc) TPS (pc) (h1) (h2)
Polisi

(jam) (jam) (jam) (jam) (jam) (jam) (jam) (jam)

H 9597
PS (PDG - - - - 0,0056 0,008333 1,08333 0,9167 2,013963
01)
Truk untuk TPS Palebon ini tidak datang dari pool melainkan dari TPS Palebon langsung dan langsung membwa
sampah dari TPS Palebon menuju ke TPA Jatibarang. Sehingga tidak ada waktu yang diperlukan untuk pergi dari pool ke
kontainer sampah pertama, TPA ke pool, TPS ke TPS, dan TPS ke pool
Tabel 4.6
T di TPA untuk Unloading (s)

t TPA t jalan di TPA menuju zona t unloading Rata-


Nomor Polisi Total
penimbangan unloading TPA rata
H 9597 PS (PDG
01)
0,001944 0,0167 0,020833 0,039477 0,013159

Pada saat dilakukan tracking untuk truk pengangkutan sampah TPS Palebon ke TPA Jatibarang, kondisi TPA
Jatibarang belum terlalu mengantri untuk unloading sampah sehingga pada penimbangan tidak perlu mengantri. Namun
pada saat ingin melakukan unloading di zona TPA, truk dari TPS Palebon ini perlu mengantri sebentar sekitar 5 menitan
untuk selanjutnya dapat menurunkan sampah dari kontainer ke zona TPA.
Tabel 4.7
T Hambatan (t-ham)
t antri t antri zona Rata-
Nomor Rata-rata
penimbangan unloading rata
Polisi
(jam) (jam) (jam) (jam)

SETELAH MENAMPILKAN SUATU TABEL, TAMBAHKAN ANALISIS DALAM BENTUK NARASI MENGENAI
HASIL/ISI DARI TABEL TERSEBUT
Tabel 4.8
Waktu Istirahat dan Makan Sopir

t -Istirahat dan Makan Total


Nomor Polisi
(jam) (jam)

H 9597 PS (PDG 01) - -

Pada truk yang diikuti, supir tidak mengambil waktu istirahat maupun makan. Supir truk langsung mengantarkan kontainer
ke TPA Jatibarang dan lansgung menuju ke TPS berikutnya yaitu TPS Pedurungan Lor.

Tabel 4.9
Waktu Off Route (W) Truk Pengangkut Sampah

t -Antre Zona
t-Antre Penimbangan Rata-rata Rata-rata
Unloading
Nomor Polisi

(jam) (jam) (jam) (jam)

H 9597 PS (PDG 01) - - 0,084722 0,084722


Pada saat tracking, kondisi di TPA tidak terlalu ramai saat datang sehingga tidak ada antrian dalam penimbangan. Namun
saat diwilayah zona, truk perlu mengantri sekitar 3 antrian truk lainnya untuk unloading.

Tabel 4.10
Sisa Waktu Kerja Sopir Truk Pengangkut Sampah
Waktu Off
Jam Kerja Lapangan
Total Jam Jam Kerja Route Sisa Waktu
t-off
Kerja DLH Kerja
Nomor Polisi
t S t-ham

(jam) (jam) (jam) (jam) (jam) (jam) (jam)

H 9597 PS
2,013963 0,039477 0,084722 2,138162 3 0,101387 0,760451
(PDG 01)
Pada tabel diatas dapat dilihat sebagian rekapitulasi pembagian waktu dalam pengangkutan sampah dari TPS Palebon
menuju TPA Jatibarang. Dapat dikatakan bahwa pada saat melakukan tracking, supir truk tidak melewati batas jam kerja
tetapi malahan belum mencapai batas jam kerjanya.

4.2.3 Perhitungan Jumlah Ritasi Pengangkutan Sampah


Hasil metode routing yang dilakukan pada armada pengangkut sampah berupa armroll truck dapat menjadi dasar
dalam perhitungan waktu yang diperlukan dalam mengangkut sampah dari lokasi kontainer pertama hingga kontainer
terakhir (PHCS dan THCS) kendaraan armroll truck, serta jumlah ritasi pengangkutan per harinya. Perhitungan ini
dilakukan pada semua kendaraan jenis armroll truck yang mengangkut sampah dari Kelurahan Palebonz.
Armada pengangkut sampah di Kelurahan Palebon memiliki jumlah ritasi perharinya yang beragam yaitu 2-4
ritasi/hari, dimana ritasi terbanyak dilakukan oleh armada pengangkut sampah dengan nomor polisi ZZZZ yaitu sebanyak 4
ritasi/hari.
Total waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah dari lokasi kontainer pertama hingga kontainer terakhir
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
PHCS = Pc + Uc + dbc
THCS = PHCS + s + a + h
Hasil perhitungan PHCS dan THCSdapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini.
Tabel 4.11
Total Waktu Pengangkutan Sampah dari Kontainer Pertama Hingga
Kontainer Terakhir (Phcs dan Thcs)
Uc Pc dbc Phcs S h Thcs
Nomor
No Ritasi/hari
Polisi (jam) (jam) (jam) (jam) (jam) (jam) (jam)

H 9597 PS
1 3 0,0056 0,008333 - 0,013933 0,039477 2,013963 2,067373
(PDG 01)

Rata-rata 0,013933 0,039477 2,013963 2,067373


Waktu pengambilan tiap ritasi (PHCS) setelah dirata-rata adalah 0,013933 jam/rit, sedangkan waktu yang diperlukan
untuk memuat sampah dari lokasi kontainer pertama hingga kontainer terakhir (THCS) rata-rata adalah 2,067373 jam/rit.
Nilai-nilai tersebut yang kemudian digunakan untuk menghitung jumlah ritasi pengangkutan per hari yang dapat dilakukan
oleh masing-masing kendaraan armroll truck (Nd). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan dibawah ini.
[𝐻(1−𝑊)−(𝑡1+𝑡2)]
Nd =
𝑇ℎ𝑐𝑠
Dimana :
Nd = jumlah ritasi/hari (rit/hari) t1 = waktu dari pool menuju kontainer pertama
H = waktu kerja (jam/hari) (jam)
W = off route factor
Tabel 4.12
Jumlah Ritasi Pengangkutan Sampah Tiap Hari

t1 t2 Phcs Thcs Ritasi Nd


Nomor
No W H (1-W)H
Polisi (jam/rit) (rit/hari)
(jam/rit) (jam/rit) (jam/rit) (rit/hari)

1. H 9597 2,013963 0,9167 - 0,013933 2,067373 1 1


PS (PDG 0,084722 1,89222
01)
Rata-rata 1 1
5.3 Analisis Rute Pengangkutan Sampah
Tabel 4.13
Rute Pengangkutan Sampah Eksisting DLH

Nomor Polisi TPS Rute Eksisting DLH

Jl. Majapahit-Jl.Brigjend Katamso-


Jl.MT Haryono-JL. Srwjaya-
H 9597 PS (PDG 01) Palebon
JL.Veteran-JL.Kaligarang-
JL.Smongan-JL.Untung Suropat i

Ruten pengangkutan sampah ini didapatkab berdasarkan tracking jalur truk bukan dari jalur yang dilihat dari data Dinas
Lingkungan Hidup. Namun berdasrkan Dinas Lingkungan Hidup, rute ini memang rute yang diharuskan oleh Pemerintah
Kota Semarang untuk menjadi rute truk pengangkutan sampah.
Tabel 4.14
Jarak dan Waktu Pengangkutan Rute Eksisting

Nomor Polisi TPS Jarak (km) Waktu (menit)

H 9597 PS (PDG 01) Palebon 50 65


Gambar
Rute Pengangkutan Sampah Eksisting dan Efisiensi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1.
2.
3.
Dst

5.2 Saran
1.
2.
3.
Dst
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai