1. pakaian adat
2. senjata tradisional
setiap suku bangsa di indonesia memiliki senjata tradisional untuk membela diri.
Senjata tradisional di naggap sebagai kekayaan kebudayaan kebangsaan
indonesia. Senjata tradisional ini misaknya rencong, tombak, keris, badik dan
sebagainya
1
wadah yang bahannya dari tanah liat. Wadah yang sering disebut dengan istilah
“tembikar” (“pottery”) ini teknik pembuatannya pada dasarnya ada empat
macam, yaitu: (1) dengan cetakan yang kemudian dirusak (lining technique), (2)
menyusun gumpalan lempung (tanah liat) yang ditumpuk-tumpuk (coiling
technique), (3) membentuk satu gumpalan lempung yang besar (modelling
technique), dan membentuk segumpal lempung yang diputar-putar dengan roda
(pottery-whell-technique).
4. Rumah adat
5. alat musik
alat musik merupakan bagian dari kesenian yang dimiliki suatu daerah, alat ini di
buat dari bahan yang bermacam- macam dan dengan tehnik yng berbeda pula.
Alat musik trdisional ini di gunakan untuk perlengkapan upacara adat, pengiring
2
tarian, serta sebagai saran hiburan dari masing- masing masyarakat adat. Sekarang
ini alat musik suatu daerah telah menjadi kekayaan nasional pula, sehingga talah
di lakukan banyak pementasan dan prestival alat musik tradisional sekala
nasional. Contoh alat musik tradisional antara lain angklung, gamelan, gendang
bali, dan sebagainya.
6. perhiasan tradisional
Perhiasan adalah sebuah benda yang digunakan untuk merias atau mempercantik
diri. Perhiasan tradisional erat kaitannya dengan dengan pakaian daerah. Perhiasan
tradisional ini umumnya di kenalkan sebagai pelengkap aksesoris dari pakaian
adat dearah. Pada umumnya perhiasan tradisional di buat dari bahan logam yang
di olah dengan berbagai tehnik.
3
c. gips merupakan mineral yang tidak larut dengan air dalam wakru yng lama
jika sudah menjadi padat. Bahan utama pembuat cetakan bahan gips
adalah silicone rubber, tetepi yng paling gampang dan mudah di cari
adalah plastisin atau tanah liat. Fungsi kerajinan dari gips biasanya di olah
untuk membuat hiasan dinding, mainan, dan sebagaianya.
2. bahan keras
bahan membuat kerajinan dari bahan keras yaitu bhan yang mempunyai sifat fisik
kerasa sehingga sukar di bentuk tanpa bantuanperalatan yang memadai. Contoh
kerajinan yng di buat dari bahan keras antara lain :
a. kerajinan logam
kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas,
perak dan lain-lain. Logam banyak di buat sebagai perhiasan atau
aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda
fungsional lainnya, seperti, gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serba
guna, bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraann.
b. kerajiana bambu
produk kerajinan bambu indonesia telah mendunia, karena banyakanya
yang mampun mengkreasikan bambu agar tampil dengan elegan dan
arrtistik. Salah satu produk kerajinan bambu di indonesia adalah anyaman.
Anyaman indonesia sangat adi kenal di mancanegara dengan berbagai otif
dan bentuk yng menarik
c. kerajianan dari batuan berwarna
banyak daerah indonesia menjadikan batuan warna sebagai produk
kerajinan seperti aksesoris pelengkap busana sebagai penghias beda. Batu
hitam yang keras dan batu padas berwarna putih atau coklat yng lunak
banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan
4
3. bahan semi keras
Bahan pembuatan kerajinan dari bahan semi keras yaitu bahan yang memiliki sifat
tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lunak. Contoh kerajinan yang di buat dari
bahan semi keras yaitu
a. kerajinan dari kain perca biasanya di buat dengan tehnik menjahit dan
menyambung
b. kerajinan dari kardus bakas
c. sterofoam
1. Tahap persiapan
Dalam tahapan ini yang dilakukan kriyawan adalah :
1). Mempersiapkan bahan baku tanah liat (clay) dan menjemur
2). Mempersiapkan bahan campurannya
3). Mempersiapkan alat pengolahan bahan.
5
telah memiliki peralatan yang lebih maju. Karena pengolahan secara basah ini
akan lebih banyak memerlukan peralatan dibandingkan dengan pengolahan
secara kering. Pengolahan bahan secara kering dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :
6
4. Tahap pengeringan
Proses pengeringan dapat dilakukan dengan atau tanpa panas matahari.
Umumnya pengeringangerabah dengan panas matahari dapat dilakukan sehari
setelah proses pembentukan selesai
5. Tahap pembakaran.
Proses pembakaran (the firing process) gerabah umumnya dilakukan
sekali, berbeda dengan badan keramik yang tergolong stoneneware atau porselin
yang biasanya dibakar dua kali yaitu pertama pembakaran badan mentah (bisque
fire) dan pembakaran glazur (glaze fire). Kriyawan tradisional pada mulanya
membakar gerabahnya di ruangan terbuka seperti di halaman rumah, di ladang,
atau di lahan kosong lainnya. Menurut Daniel Rhodes model pembakaran seperti
ini telah dikenal sejak 8000 B.C. dan disebut sebagai tungku pemula (early kiln).
Penyempurnaan bentuk tungku dan metode pembakarannya telah dilakukan
pada jaman prasejarah (Rhodes, Daniel, 1968:1).
Sejalan dengan perkembangan teknologi dewasa ini, penyempurnaan
tungku pembakaran keramik juga semakin meningkat dengan efesiensi yang
semakin baik. Penyempurnaan tungku ladang selanjutnya adalah : tungku botol,
tungku bak, tungku periodik (api naik dan api naik berbalik).
6. Tahap Finishing
Finishing yang dimaksud disini adalah proses akhir dari gerabah setelah proses
pembakaran. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya
memulas dengan cat warna, melukis, menempel atau menganyam dengan bahan
lain, dan lain-lain.
Sebelum menjual barang kerajina, untuk menentukan harga jual, terlebih dahulu
kita harus menghitung harga pook penjualah agar harga jual tidak rendah dan merugikan
kita sendiri. Harga pokok penjualan merupakan biaya yang terdapat dari barang yang
7
diproduksi dan dijual setiap bisnis termasuk meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan sebagai berikut :
Contoh :
Laba yang di ambil oleh produsen biasanya 30% dari total biaya produksi yang di
keluarkan. Jadi harga jual = Rp 70.000 + ( 30% x Rp 70.000) = Rp 91. 000/ gerabah
E. strategi pemasaran
Dalam memasarkan produk kerajina perlu beberapa strategi yang harus di lakukan
agar barang kerajinan yang kita jual dapat cepat laku di pasaran.
Evaluasi hasil usaha kerajinan dapat di bedakan menjadi dua antara lain:
a. evaluasi internal
evaluasi internal di lakukan oleh orang yang membuat gerabah. Jika keseluruhan
proses pembuatan gerabah telah selesai di lakukan, kita dapat mengadakan
8
evaluasi internal pada gerabah tersebut. Cara yang di lakukan adalah sebagai
berikut :
b. evaluasi eksternal
evaluasi eksternal merupakan evaluasi yang di lakukan oleh orang lain, dalam
hal ini adalh orang- orang yang menjadi sasaran dari target pemasaran. Indikator
utama dalam hal ini adalah jika barang kita laku di pasaran, maka itu
menandakan bahwa barang kita telah bagus dan layak untuk di jualharga yang
kita tetapkan terlalu mahal atau kualitas barang kita masih berada di bawah rata-
rata. Sehingga ketika akan melakukan produksi barang kerajinan yang
selanjutnya harus melakukan pembenahan . Namun jika barang kita kurang laku
di pasaran ada dua kemungkinan yaiatu
9
BAB II
A. KESIMPULAN
Kebudayaan indonesia beraneka raga baik yang bersifat benda dan non benda,
kebudayaan yang bersifat benda antaralain rumah adat, pakaian adat, alat musik
tradisional, senjata tradisional, wadah tradisional, dan perhiasan tradisiona. Semua
kebudayaan tersebut dapat dijadikan kerajinan untuk wirausaha. Adapun bahan bahan
yang di gunakan untuk membuat kerajinan tersebut ada yang bersifat keras, lunak, dan
semi keras. Ala satu kerajinan yang di terinspirasi dari budaya lokal benda yaitu gerabah
tahap pelaksanaan pembuatannya yaitu : Tahap persiapan, Tahap pengolahan bahan,
Tahap pembentukan badan gerabah, Tahap pengeringan, Tahap pembakaran, Tahap
Finishing.
B. SARAN
Sebagai pemuda indonesia kita harus lebih kreatif dalam berwirausaha dan membuat
kerajinan yang dapat melestarikan kebudayaan – kebudayaan indonesia, sehingga dapat
terkenal di kancah internasional. Dan dalam melakukan kegiatan usaha selalu di lakukan
dengan perhitungan yang matang supanya kegiatan usaha yang kita lakukan dapat
membuahkan hasil yang maksimal.
10
DAFTAR PUSTAKA
Istikomah, S.E. tahun 2016 , prakarya dan kewirausahaan untuk MSA/SMK seemester 2
kelas x
11