Anda di halaman 1dari 11

BAB I

A. contoh benda kebudayaan yang bersifat benda

1. pakaian adat

Pakaian adat Indonesia adalah kelengkapan yang dipakai oleh


seseorang, khususnya Indonesia yang menunjukkan etos kebudayaan masyarakat
Indonesia.
Pakaian Adat Tradisional Indonesia merupakan salah satu kekayaan
budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dan banyak dipuji oleh negara-
negara lain. Dengan banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah
negara Indonesia, maka otomatis pula banyak sekali macam-macam baju adat
yang dipakai oleh masing-masing suku di seluruh provinsi Indonesia.Karena
dari banyaknya suku-suku yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam
pembuatan ataupun dalam mengenakan Pakaian Adat tersebut

2. senjata tradisional

setiap suku bangsa di indonesia memiliki senjata tradisional untuk membela diri.
Senjata tradisional di naggap sebagai kekayaan kebudayaan kebangsaan
indonesia. Senjata tradisional ini misaknya rencong, tombak, keris, badik dan
sebagainya

3. Wadah atau peralatan tradisional

Wadah adalah alat atau tempat untuk menimbun, memuat, dan


menyimpan barang. Bentuknya bermacam-macam. Namun demikian, umumnya
bagian bawahnya berbentuk kotak (segi empat) dan lingkaran (bundar). Bahan
mentahnya pun juga bermacam-macam. Ada yang dari kayu (lemari), bambu
(keranjang dan bakul), kulit kayu (tas), serat-seratan (tas dan keranjang1)),
rotan (keranjang), dedaunan (tas) 2), dan tanah liat (gentong). Teknik
pembuatannya bergantung pada bahannya. Jika bahannya dari kayu, biasanya
dibentuk kemudian diukir. Jika bahannya dari bambu, biasanya dianyam.
Demikian juga yang bahannya dari kulit kayu, rotan, dan serat-seratan, kecuali

1
wadah yang bahannya dari tanah liat. Wadah yang sering disebut dengan istilah
“tembikar” (“pottery”) ini teknik pembuatannya pada dasarnya ada empat
macam, yaitu: (1) dengan cetakan yang kemudian dirusak (lining technique), (2)
menyusun gumpalan lempung (tanah liat) yang ditumpuk-tumpuk (coiling
technique), (3) membentuk satu gumpalan lempung yang besar (modelling
technique), dan membentuk segumpal lempung yang diputar-putar dengan roda
(pottery-whell-technique).

4. Rumah adat

Rumah adat merupakan bangunan yang memiliki ciri khas khusus,


digunakan untuk tempat hunia oleh suatu suku bangsa tertentu. Rumah adat ialah
salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas
suku/masyarakat. Keberadaan rumah adat di Indonesia sangat beragam dan
mempunyai arti yang penting dalam perspektif sejarah, warisan dan kemajuan
masyarakat dalam sebuah peradaban.

Rumah-rumah adat di Indonesia mempunyai bentuk dan arsitektur masing-


masing daerah sesuai dengan budaya adat lokal. Rumah adat pada umumnya
dihiasai ukiran-ukiran indah, pada jaman dulu, rumah adat yang tampak paling
indah biasa dimiliki para keluarga kerajaan atau ketua adat setempat
menggunakan kayu-kayu pilihan dan pengerjaannya dilakukan secara tradisional
melibatkan tenaga ahli dibidangnya, banyak rumah-rumah adat yang saat ini
masih berdiri kokoh dan sengaja dipertahankan dan dilestarikan sebagai simbol
budaya Indonesia. Contoh rumah adat yang ada di indonesiayaitu rumah gadang
di minangkabau .

5. alat musik
alat musik merupakan bagian dari kesenian yang dimiliki suatu daerah, alat ini di
buat dari bahan yang bermacam- macam dan dengan tehnik yng berbeda pula.
Alat musik trdisional ini di gunakan untuk perlengkapan upacara adat, pengiring

2
tarian, serta sebagai saran hiburan dari masing- masing masyarakat adat. Sekarang
ini alat musik suatu daerah telah menjadi kekayaan nasional pula, sehingga talah
di lakukan banyak pementasan dan prestival alat musik tradisional sekala
nasional. Contoh alat musik tradisional antara lain angklung, gamelan, gendang
bali, dan sebagainya.

6. perhiasan tradisional
Perhiasan adalah sebuah benda yang digunakan untuk merias atau mempercantik
diri. Perhiasan tradisional erat kaitannya dengan dengan pakaian daerah. Perhiasan
tradisional ini umumnya di kenalkan sebagai pelengkap aksesoris dari pakaian
adat dearah. Pada umumnya perhiasan tradisional di buat dari bahan logam yang
di olah dengan berbagai tehnik.

B. Bahan Untuk Membuat Kerajinan

Berdasarkan sifat bahannya, material karnya kerajinan di bedakan menjadi tiga


yaitu karya kerajinan bahan lunak, karya kerajinan bahan keras dan karya
kerajinan bahan semi keras
1. bahan lunak
bahan lunak dalalm membuat kerajianan yaitu bahn yang memiliki sifat fisik
empuk atau lunak sehingga sangat mudah dibentuk. Contoh kerajinan yang di buat
dari bahan lunak
a. serat alam seperti eceng gondok, akar pakis, dan sebagainya dapat
menghasilkan kerajianan tangan yang beraneka ragam misalnya tas,
dompet, topi alas meja, dan tempat lampu. Serat eceng gondok di olah
menjadi bahan kerajinan dengan tehnik menganyam
b. kerajinan yang terbuat dari tanah liat sering di kenal orang dengan
kerajianan keramik, gerabah atau porselen. Semakain tinggi tingkat
pemanasannya maka akan semakin mahal harganya. Contoh kerajinan dari
bahan tanah liat yaitu gerabah,vas bunga, guci, dan piring

3
c. gips merupakan mineral yang tidak larut dengan air dalam wakru yng lama
jika sudah menjadi padat. Bahan utama pembuat cetakan bahan gips
adalah silicone rubber, tetepi yng paling gampang dan mudah di cari
adalah plastisin atau tanah liat. Fungsi kerajinan dari gips biasanya di olah
untuk membuat hiasan dinding, mainan, dan sebagaianya.

2. bahan keras
bahan membuat kerajinan dari bahan keras yaitu bhan yang mempunyai sifat fisik
kerasa sehingga sukar di bentuk tanpa bantuanperalatan yang memadai. Contoh
kerajinan yng di buat dari bahan keras antara lain :
a. kerajinan logam
kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas,
perak dan lain-lain. Logam banyak di buat sebagai perhiasan atau
aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda
fungsional lainnya, seperti, gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serba
guna, bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraann.
b. kerajiana bambu
produk kerajinan bambu indonesia telah mendunia, karena banyakanya
yang mampun mengkreasikan bambu agar tampil dengan elegan dan
arrtistik. Salah satu produk kerajinan bambu di indonesia adalah anyaman.
Anyaman indonesia sangat adi kenal di mancanegara dengan berbagai otif
dan bentuk yng menarik
c. kerajianan dari batuan berwarna
banyak daerah indonesia menjadikan batuan warna sebagai produk
kerajinan seperti aksesoris pelengkap busana sebagai penghias beda. Batu
hitam yang keras dan batu padas berwarna putih atau coklat yng lunak
banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan

4
3. bahan semi keras
Bahan pembuatan kerajinan dari bahan semi keras yaitu bahan yang memiliki sifat
tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lunak. Contoh kerajinan yang di buat dari
bahan semi keras yaitu
a. kerajinan dari kain perca biasanya di buat dengan tehnik menjahit dan
menyambung
b. kerajinan dari kardus bakas
c. sterofoam

C. Tahap Pelaksanaan Pembuatan Kerajiana Gerabah

1. Tahap persiapan
Dalam tahapan ini yang dilakukan kriyawan adalah :
1). Mempersiapkan bahan baku tanah liat (clay) dan menjemur
2). Mempersiapkan bahan campurannya
3). Mempersiapkan alat pengolahan bahan.

2. Tahap pengolahan bahan.


Pada tahapan ini bahan diolah sesuai dengan alat pengolahan bahan yang
dimiliki kriyawan. Alat pengolahan bahan yang dimiliki masing-masing
kriyawan gerabah dewasa ini banyak yang sudah mengalami kemajuan jika
dilihat dari perkembangan teknologi yang menyertainya. Walaupun masih
banyak kriyawan gerabah yang masih bertahan dengan peralatan tradisi dengan
berbagai pertimbangan dianggap masih efektif. Pengolahan bahan ini dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu pengolahan bahan secara kering dan basah.
Pada umumnya pengolahan bahan gerabah yang diterapkan kriyawan gerabah
tradisional di Indonesia adalah pengolahan bahan secara kering. Teknik ini
dianggap lebih efektif dibandingkan dengan pengolahan bahan secara basah,
karena waktu, tenaga dan biaya yang diperlukan lebih lebih sedikit. Sedangkan
pengolahan bahan dengan teknik basah biasanya dilakukan oleh kriyawan yang

5
telah memiliki peralatan yang lebih maju. Karena pengolahan secara basah ini
akan lebih banyak memerlukan peralatan dibandingkan dengan pengolahan
secara kering. Pengolahan bahan secara kering dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :

1). Penumbukan bahan sampai halus.


2). Pengayakan hasil tumbukan
3). Pencampuran bahan baku utama (tanah) dengan bahan tambahan (pasir
halus atau serbuk batu padas, dll) dengan komposisi tertentu sesuai kebiasaan
yang dilakukan kriyawan gerabah masing – masing. Kemudian tanah yang telah
tercampur ditambahkan air secukupnya dan diulek sampai rata dan homogen.
Selanjutnya bahan gerabah sudah siap dipergunakan untuk perwujudan badan
gerabah. Pencampuran ini bertujuan untuk memperkuat body gerabah pada saat
pembentukan dan pembakaran.

3. Tahap pembentukan badan gerabah


Beberapa teknik pembentukan yang dapat diterapkan, antara lain : teknik
putar (wheel/throwing), teknik cetak (casting), teknik lempengan (slab), teknik
pijit (pinching), teknik pilin (coil), dan gabungan dari beberapa teknik diatas
(putar+slab, putar+pijit, dan lain-lain). Pembentukan gerabah ini juga dapat
dilihat dari dua tahapan yaitu tahap pembentukan awal (badan gerabah) dan
tahap pemberian dekorasi/ornamen.
Umumnya kriyawan gerabah dominan menerapkan teknik putar
walaupun dengan peralatan yang sederhana. Teknik pijit adalah teknik dasar
membuat gerabah sebelum dikenal teknik pembentukan yang lain. Teknik ini
masih digemari oleh pembuat keramik Jepang untuk membuat mangkok yang
mementingkan sentuhan tangan yang khas.

6
4. Tahap pengeringan
Proses pengeringan dapat dilakukan dengan atau tanpa panas matahari.
Umumnya pengeringangerabah dengan panas matahari dapat dilakukan sehari
setelah proses pembentukan selesai

5. Tahap pembakaran.
Proses pembakaran (the firing process) gerabah umumnya dilakukan
sekali, berbeda dengan badan keramik yang tergolong stoneneware atau porselin
yang biasanya dibakar dua kali yaitu pertama pembakaran badan mentah (bisque
fire) dan pembakaran glazur (glaze fire). Kriyawan tradisional pada mulanya
membakar gerabahnya di ruangan terbuka seperti di halaman rumah, di ladang,
atau di lahan kosong lainnya. Menurut Daniel Rhodes model pembakaran seperti
ini telah dikenal sejak 8000 B.C. dan disebut sebagai tungku pemula (early kiln).
Penyempurnaan bentuk tungku dan metode pembakarannya telah dilakukan
pada jaman prasejarah (Rhodes, Daniel, 1968:1).
Sejalan dengan perkembangan teknologi dewasa ini, penyempurnaan
tungku pembakaran keramik juga semakin meningkat dengan efesiensi yang
semakin baik. Penyempurnaan tungku ladang selanjutnya adalah : tungku botol,
tungku bak, tungku periodik (api naik dan api naik berbalik).

6. Tahap Finishing
Finishing yang dimaksud disini adalah proses akhir dari gerabah setelah proses
pembakaran. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya
memulas dengan cat warna, melukis, menempel atau menganyam dengan bahan
lain, dan lain-lain.

D. penghitungan harga pokok penjualan

Sebelum menjual barang kerajina, untuk menentukan harga jual, terlebih dahulu
kita harus menghitung harga pook penjualah agar harga jual tidak rendah dan merugikan
kita sendiri. Harga pokok penjualan merupakan biaya yang terdapat dari barang yang

7
diproduksi dan dijual setiap bisnis termasuk meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan sebagai berikut :

Modal ( biaya produksi) + laba = harga jual

Contoh :

Biaya bahan baku Rp 20.000,00

Biaya tenaga kerja Rp30.000,00

Biaya lain-lain Rp 20.000,00

Total biaya Rp 70.000.00

Laba yang di ambil oleh produsen biasanya 30% dari total biaya produksi yang di
keluarkan. Jadi harga jual = Rp 70.000 + ( 30% x Rp 70.000) = Rp 91. 000/ gerabah

E. strategi pemasaran

Dalam memasarkan produk kerajina perlu beberapa strategi yang harus di lakukan
agar barang kerajinan yang kita jual dapat cepat laku di pasaran.

Berikut beberapa strategi pemasaran yang dapat di terapkan untuk memasarkan


produ kerajianan

a. menentukan cara promosi yang di gunakan agaar efisien dan efektif


b. promosi di lakukan sesuai dengan sasaran dari pasar yang yang telah di tentukan.
Promosi dapat di lakukan dengan cara membagikan brosur atau pamplet,
memasang iklan di koran atau majaalah atau yang paling canggih dapat
memanfaatkan media sosialsebagai sarana promosi produk tersebut
c. menjalin kerja sama dengan pelaku usah lain, misalnya kita dapat menitipkan
produk pada gerai atau toko suvenir

F. evaluasi hasil usaha kerajinan

Evaluasi hasil usaha kerajinan dapat di bedakan menjadi dua antara lain:

a. evaluasi internal

evaluasi internal di lakukan oleh orang yang membuat gerabah. Jika keseluruhan
proses pembuatan gerabah telah selesai di lakukan, kita dapat mengadakan

8
evaluasi internal pada gerabah tersebut. Cara yang di lakukan adalah sebagai
berikut :

1. melakukan pengontrolan kualitas dengan cara melakukan pengecekan


apakan kerajinan ada bagian yang bocor
2. dengan memberikan penilaian terhadap fisik kerajinan tersebut jika ada
kekurangan pada kerajinan tersebut maka dapat di lakukan perbaikan
seperlunya
3. jika kekurangan tidak bisa di pebaiki lagi, catatlah kekurangan-
kekurangan tersebut sebaga bahan pembelajaran saat kita membuat
kerajinan.

b. evaluasi eksternal
evaluasi eksternal merupakan evaluasi yang di lakukan oleh orang lain, dalam
hal ini adalh orang- orang yang menjadi sasaran dari target pemasaran. Indikator
utama dalam hal ini adalah jika barang kita laku di pasaran, maka itu
menandakan bahwa barang kita telah bagus dan layak untuk di jualharga yang
kita tetapkan terlalu mahal atau kualitas barang kita masih berada di bawah rata-
rata. Sehingga ketika akan melakukan produksi barang kerajinan yang
selanjutnya harus melakukan pembenahan . Namun jika barang kita kurang laku
di pasaran ada dua kemungkinan yaiatu

9
BAB II

A. KESIMPULAN

Kebudayaan indonesia beraneka raga baik yang bersifat benda dan non benda,
kebudayaan yang bersifat benda antaralain rumah adat, pakaian adat, alat musik
tradisional, senjata tradisional, wadah tradisional, dan perhiasan tradisiona. Semua
kebudayaan tersebut dapat dijadikan kerajinan untuk wirausaha. Adapun bahan bahan
yang di gunakan untuk membuat kerajinan tersebut ada yang bersifat keras, lunak, dan
semi keras. Ala satu kerajinan yang di terinspirasi dari budaya lokal benda yaitu gerabah
tahap pelaksanaan pembuatannya yaitu : Tahap persiapan, Tahap pengolahan bahan,
Tahap pembentukan badan gerabah, Tahap pengeringan, Tahap pembakaran, Tahap
Finishing.

B. SARAN

Sebagai pemuda indonesia kita harus lebih kreatif dalam berwirausaha dan membuat
kerajinan yang dapat melestarikan kebudayaan – kebudayaan indonesia, sehingga dapat
terkenal di kancah internasional. Dan dalam melakukan kegiatan usaha selalu di lakukan
dengan perhitungan yang matang supanya kegiatan usaha yang kita lakukan dapat
membuahkan hasil yang maksimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Istikomah, S.E. tahun 2016 , prakarya dan kewirausahaan untuk MSA/SMK seemester 2
kelas x

Arsyad, fitri widyo, tahun 2014,perhiasan dan aksesor

11

Anda mungkin juga menyukai