Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Konsep dasar

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa sementara dalam kehidupan wanita, tetapi kehamilan dengan
penyakit jantung dapat menimbulkan perubahan yang mempunyai akibat yang nyata. Kehamilan
akan menimbulkan perubahan pada system kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler dapat
dijumpai pada wanita hamil atau tidak hamil. Jelaslah bahwa wanita dengan penyakit
kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang dapat mengurangi
kesempatan hidup wanita tersebut.

Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang mengalami kehamilan termasuk system
kardiovaskuler akan memberikan gejala dan tanda yang sukar dibedakan dari gejala penyakit
jantung. Kehamilan dapat mengubah fungsi serta fisiologis kardiovaskuler sehingga dapat
mempengaruhi tindakan maupun prognosis terhadap jantungnya. Oleh karena kelainan jantung
dapat mempengaruhi kehamilan, maka perlu dipertimbangkan tindakan apa yang harus diambil
serta nasihat apa yang perlu diberikan pada masa kehamilan. Untuk hal tersebut perlu
dipertimbangkan akibat keadaan dan pengobatan jantung si ibu terhadap keadaan fetus yang akan
dilahirkan. Akhirnya setiap dokter yang merawat wanita dengan penyakit jantung mempunyai
tanggung jawab pemeliharaan baik waktu hamil maupun tidak hamil, pendidikan tentang
fertilitas, daya reproduksi, anjuran tentang hamil ataupun kelanjutan kehamilannya yang telah
terjadi, serta diskusi tentang kemungkinan pemberian kontrasepsi ataupun tindakan sterilisasi.

B. Permasalahan
Permasalahan yang timbul sehingga disusunnya asuhan keperawatan ini adalah bagaimana
seharusnya tindakan asuhan keperawatan pada kasus penyakit jantung pada ibu hamil ?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk memenuhi kegiatan belajar mengajar mata kuliah keperawatan maternitas I
2. Tujuan khusus
Memperoleh gambaran mengenai penyakit jantung pada ibu hamil
Dapat memahami tentang konsep asuhan keperawatan pasien dengan penyakit jantunng
pada ibu hamil

D. Manfaat
Manfaat dari penyusunan asuhan keperawatan ini, yaitu :
1. Kegunaan ilmiah
Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa
Sebagai salah satu tugas akademik

1
2. Kegunaaan praktis
Bermanfaat bagi tenaga perawat dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan
penyakit jantung pada ibu hamil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Penyakit Jantung
Keperluan janin yang sedang tumbuh akan oksigen akan zat-zat makanan bertambah dalam
berlangsungnya kehamilan yang harus dipenuhi melalui darah ibu untuk itu banyaknya darah
yang beredar bertambah sehingga jantung harus bekerja lebih keras oleh karena itu dalam
kehamilan selalu terjadi pada system kardiovaskuler yang biasanya masih dalam batas-batas
fisiologis perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh :
1. Hipervolumia: dimulai sejak kehamilan 28 minggu dan mencapai puncak pada 28-32
minggu lalu menetap
2. Jantung dan diafragma terdorong keatas oleh pembesaran rahim
3. Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung saat-saat yang berbahaya bagi penderita
jantung aalah
a) Pada kehamilan 32-36 minggu dimana volume darah mencapai puncaknya
b) Pada kala II wanita menggerakkan tenaganya untuk mengedan dan
memerlukan tenaga jantung yang erat
c) Pada post partum, dimana darah dari ruang internilus plasenta yang sudah lahir,
sekarang masuk dalam sirkulasi darah ibu.
d) Pada masa nifas, karena kemungkinan adanya infeksi
4. Pengaruh penyakit jantung terhaap kehamilan
a) Dapat terjadi abortus
b) Prematuritas : lahir tidak cukup bulan
c) Dismaturitis : lahir cukup bulan namun dengan berat badan rendah
d) Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati
e) Kematian janin dalam lahir (kjol)
5. Klarifikasi penyakit jantung dalam kehamilan
a) Kelas I :
 Tanpa pembatasan gerakan fisik
 Tanpa gejala pada kegiatan biasa
b) Kelas II :
 Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya
 Waktu istirahat tidak ada keluhan
 Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala insulfiensi
 Gejala adalahlelah, palpitasi, seska nafas dan nyeri dada (angin pectoris)
c) Kelas III :
Kegiatan fisik menimbulkan keluhan insufsiensi jantung apalagi kerja fisik kira-
kira 80% penderita adalah kelas I dan II dan kehamilan dapat meningkatkan kelas
tersebut menjadi III atau IV factor-faktor yang dapat pula mempengaruhi adalah
umur, anemia adanya aritmia jantung dan hipertropi ventrikuler dan sakit jantung

3
B. Etiologi
Menurut data statistik jumlah Ibu berpenyakit jantung yang mendapatkan kehamilan
berkisar antara 1-4%. Penyakit jantung yang paling banyak dijumpai pada kehamilan biasanya
dikarenakan penyakit hipertensi, tirotoksikosis (keracunan kelenjar gondok), dan anemia.

Pada usia kehamilan 32-36 minggu volume darah ibu hamil akan mencapai puncaknya.
Hal ini ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada kaki maupun tangan ibu hamil. Di saat
inilah kelainan jantung yang diderita oleh ibu hamil menjadi lebih berat. Selain pada kehamilan,
penyakit jantung ini juga terasa berat pada saat persalinan maupun setelah persalinan dimana
darah dari ruang plasenta bayi (yang telah lahir) mulai kembali masuk kesirkulasi darah ibu
hamil, dan mamberatkan kerja jantung.

C. Tanda dan gejala\


1. ORTHOPNEA / dispnea progresif
2. Batuk malam hari
3. Hemaptisi
4. Sinkop
5. Nyeri dada
6. Riwayat keluarga

D. Patofisiologi
Terjadi hiporvolemia dalam kehamilan, yang sudah dimulai sejak umur kehamilan 10
minggu dan mencapai puncak pada usia 32-36 minggu uterus yang semakin besar mendorong
diafragma ke atas, kiri dan depan sehingga pembuluh-pembuluh dasar besar dekat jantung
mengalami lekukan dan putaran, kemudian 12-24 jam pascapersalinan terjadi peningkatan
volume plasma akibat imbibisi cairan dari ekstravaskuler ke dalam pembuluh darah, kemudian
diikuti periode diuresis pascapersalinan yang menyebabkan hemokonsentrasi. Jadi penyakit
jantung akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan melahirkan, bahkan dapat terjadi
gagal jantung.
Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat-zat makanan bertambah
dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus dipenuhi melalui darah ibu. Untuk itu banyaknya
darah yang beredar bertambah, sehingga jantung harus bekerja lebih berat. Karena itu dalam
kehamilan selalu terjadi perubahan dalam system kardiovaskuler yang baisanya masih dalam
batas-batas fisiologik. Perubahan-perubahan itu terutama disebabkan karena :
1. Hidrenia (Hipervolemia), dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan puncaknya pada
UK 32-36 minggu
2. Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong diafragma ke atas, ke kiri, dan
ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan
dan putaran.
Volume plasma bertambah juga sebesar 22 %. Besar dan saat terjadinya peningkatan
volume plasma berbeda dengan peningkatan volume sel darah merah ; hal ini mengakibatkan
terjadinya anemia delusional (pencairan darah).
12-24 jam pasca persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat imbibisi cairan dari ekstra
vascular ke dalam pembuluah darah, kemudian di ikuti periode deuresis pasca persalinan yang

4
mengakibatkan hemokonsentrasi (penurunan volume plasa). 2 minggu pasca persalinan
merupakan penyesuaian nilai volume plasma seperti sebelum hamil.
Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri, tetapi jantung yang sakit tidak. Oleh
karena itu dalam kehamilan frekuensi denyut jantung meningkat dan nadi rata-rata 88x/menit
dalam kehamilan 34-36 minggu. Dalam kehamilan lanjut prekordium mengalami pergeseran ke
kiri dan sering terdengar bising sistolik di daerah apeks dan katup pulmonal. Penyakit jantung
akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan melahirkan, bahkan dapat terjadi
decompensasi cordis.

E. Pemeriksaan penunjang
1. EKG
Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi, Q. patologis
2. Enzim Jantung.
CPKMB, LDH, AST
3. Elektrolit.
Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas, missal hipokalemi,
hiperkalemi
4. Sel darah putih
Leukosit ( 10.000 – 20.000 ) biasanya tampak pada hari ke-2 setelah IMA berhubungan
dengan proses inflamasi
5. Kecepatan sedimentasi
Meningkat pada ke-2 dan ke-3 setelah AMI , menunjukkan inflamasi.
6. Kimia
Mungkin normal, tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi organ akut atau kronis
7. GDA
Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis.
8. Kolesterol atau Trigliserida serum
Meningkat, menunjukkan arteriosclerosis sebagai penyebab AMI.
9. Foto dada
Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK atau aneurisma
ventrikuler.
10. Ekokardiogram
Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau dinding ventrikuler
dan konfigurasi atau fungsi katup.
11. Pemeriksaan pencitraan nuklir
 Talium : mengevaluasi aliran darah miocardia dan status sel miocardia missal lokasi
atau luasnya IMA
 Technetium : terkumpul dalam sel iskemi di sekitar area nekrotik
12. Pencitraan darah jantung (MUGA)
Mengevaluasi penampilan ventrikel khusus dan umum, gerakan dinding regional dan
fraksi ejeksi (aliran darah)
13. Angiografi koroner
Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner. Biasanya dilakukan
sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji fungsi ventrikel kiri
(fraksi ejeksi). Prosedur tidak selalu dilakukan pad fase AMI kecuali mendekati bedah
jantung angioplasty atau emergensi.

5
14. Digital subtraksion angiografi (PSA)
Teknik yang digunakan untuk menggambarkan
15. Nuklear Magnetic Resonance (NMR)
Memungkinkan visualisasi aliran darah, serambi jantung atau katup ventrikel,
lesivaskuler, pembentukan plak, area nekrosis atau infark dan bekuan darah.
16. Tes stress olah raga
Menentukan respon kardiovaskuler terhadap aktifitas atau sering dilakukan sehubungan
dengan pencitraan talium pada fase penyembuhan.

F. Penatalaksanaan
1. Rawat ICCU, puasa 8 jam
2. Tirah baring, posisi semi fowler.
3. Monitor EKG
4. Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit
5. Oksigen 2 – 4 lt/menit
6. Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 – 50 mg
7. Obat sedatif : diazepam 2 – 5 mg
8. Bowel care : laksadin
9. Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infuse
10. Diet rendah kalori dan mudah dicerna
11. Psikoterapi untuk mengurangi cemas

G. Komplikasi
1. Anemia
2. Intrauterine Growth Restriction
3. Prematur yang tidak wajar (Preterm Labor)
4. Premature Rupture of Membranes5. Gestational Diabetes
5. Tekanan darah tinggi atau Pregnancy Induced Hypertension
6. Placenta Previa
7. Hidroamnios
8. Penyakit Rhesus
9. Kehamilan Post-Term
10. Kehamilan ganda
11. Kehamilan ektopik
12. Keguguran
13. Kelahiran mati
14. Pendarahan pasca melahirkan

6
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Pengkajian Primer
a. Airways
- Sumbatan atau penumpukan secret
- Wheezing atau krekles
b. Breathing
- Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
- RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal
- Ronchi, krekles
- Ekspansi dada tidak penuh
- Penggunaan otot bantu nafas
c. Circulation
- Nadi lemah , tidak teratur
- Takikardi
- TD meningkat / menurun
- Edema
- Gelisah
- Akral dingin
- Kulit pucat, sianosis
- Output urine menurun
2. Pengkajian Sekunder
a. Aktifitas
Gejala :
- Kelemahan
- Kelelahan
- Tidak dapat tidur
- Pola hidup menetap
- Jadwal olah raga tidak teratur
Tanda :
- Takikardi
- Dispnea pada istirahat atau aaktifitas
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah tekanan
darah, diabetes mellitus.
Tanda :
- Tekanan darah
Dapat normal / naik / turun
Perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri
- Nadi
Dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat kualitasnya dengan
pengisian kapiler lambat, tidak teratus (disritmia)
- Bunyi jantung

7
Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal jantung atau
penurunan kontraktilits atau komplain ventrikel
- Murmur
Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung
- Friksi ; dicurigai Perikarditis
- Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur
- Edema
Distensi vena juguler, edema dependent , perifer, edema umum,krekles mungkin
ada dengan gagal jantung atau ventrikel
- Warna
Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukossa atau bibir
c. Integritas ego
Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati, perasaan ajal
sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan, khawatir tentang keuangan ,
kerja , keluarga
Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah,
perilaku menyerang, focus pada diri sendiri, koma nyeri
d. Eliminasi
Tanda : normal, bunyi usus menurun.
e. Makanan atau cairan
Gejala : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar
Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah, perubahan berat
badan
f. Hygiene
Gejala atau tanda : lesulitan melakukan tugas perawatan
g. Neurosensori
Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istrahat )
Tanda : perubahan mental, kelemahan
h. Nyeri atau ketidaknyamanan
Gejala :
- Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan
aktifitas ), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin (meskipun kebanyakan
nyeri dalam dan viseral)
- Lokasi :
Tipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat menyebar ke tangan,
ranhang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti epigastrium, siku, rahang,
abdomen, punggung, leher.
- Kualitas :
Crushing ”, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti dapat dilihat .
- Intensitas :
Biasanya 10(pada skala 1 -10), mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang
pernah dialami.
- Catatan : nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi, diabetes mellitus ,
hipertensi, lansia
i. Pernafasan:
Gejala :

8
- dispnea tanpa atau dengan kerja
- dispnea nocturnal
- batuk dengan atau tanpa produksi sputum
- riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.
Tanda :
- peningkatan frekuensi pernafasan
- nafas sesak / kuat
- pucat, sianosis\
- bunyi nafas ( bersih, krekles, mengi ), sputum
j. Interkasi social
Gejala :
- Stress
- Kesulitan koping dengan stressor yang ada missal : penyakit, perawatan di RS
Tanda :
- Kesulitan istirahat dengan tenang
- Respon terlalu emosi ( marah terus-menerus, takut )
- Menarik diri

B. Diagnosa Keperawatan
1. resiko penurunan curah jantung b.d peningkatan volume sirkulasi, distritmia, perubahan
kontraktilitas, miokard dan perubahan inotropik pada jantung
2. Kelebihan volume cairan b.d resiko tinggi terhadap factor resiko meliputi peningkatan
volume sirkulasi, perubahan pada fungsi ginjal, ketidakteraturan diet
3. perfusi b.d perubahan resiko tinggi terhadap utero plasenta. Factor resiko meliputi
perubahan pada volume sirkulasi, pirao kanan ke kiri
4. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
5. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran darah ke alveoli atau
kegagalan utama paru, perubahan membran .
6. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum
7. cemas berhubungan dengan ancaman aktual terhadap integritas biologis

9
C. Intervensi keperawatan
Dx.1 : resiko penurunan curah jantung b.d peningkatan volume sirkulasi,distritmia,
perubahan kontarktilitas miokard,dan perubahan inotropik pada jantung.
Tujuan : Klien dapat mempertahankan curah jantung yang adekuat
kriiteria Hasil:
- Mengidentifikasi perilaku untuk meminimalkan stressor dan memaksimalkan
fungsi
- Mentoleransi tekanan dari peningkatan volume darah sesuai indikasi sampai
dengan nadi dalam batas yang tepat secara individu
- Mendemonstrasikan sirkulasi plasenta yang adekuat

INTERVENSI RASIONAL
- Pantau TTV klien - Permulaan tahap dekompensasi karena
toleran terhadap beban sirkulasi,
infeksi atau ansietas dapat terlihat
pertama-tama dari perubahan yang
membahayakan pada pola tanda vital,
berkenaan dengan peningkatan suhu,
nadi, pernapasan, dan TD.
- Berikan informasi tentang perlunya - Meminimalkan stress jantung dan
istirahat yang adekuat menghemat energy, klien kelas IV
memerlukan tirah baring selama
kehamilan
- Selidiki adanya keluhan nyeri dada - Klien dengan prolaps katup mitral
dan palpitasi, anjurkan pembatasan dapat terjadi aritmia terlihat pada nyeri
kafein dengan cepat dada dan palpitasi, pembatasan kafein
dapat menurunkan ferkuensi terjadinya

10
Dx.2 : Kelebihan volume cairan b.d resiko tinggi terhadap factor resiko meliputi
peningkatan volume sirkulasi, perubahan pada fungsi ginjal, ketidakteraturan diet
Tujuan : Volume cairan seimbang
Kriteria Hasil :
- Menunjukkan keseimbangan cairan yang stabil
- Penambahan berat badan tepat

INTERVENSI RASIONAL
- Kaji factor-faktor diet yang dapat - Diet yang tidak tepat khususnya
mempercepat retensi cairan berlebihan, defisiensi protein dan kelebihan
berikan informasi sesuai kebutuhan natrium, memperberat retensi cairan

- Selidiki batuk yang tidak jelas - Batuk tidak berhubungan dengan


masalah pernapasan dapat
menandakan terjadinya gejala

- Kolaborasi berikan diuretic : (klorotiazid, - Membantu menghilangkan tahanan


hidroklotiazid) cairan berlebihan pada tindakan
konservatif dari istirahat dan
penurunan masukan natrium

11
Dx.3 : perfusi b.d perubahan resiko tinggi terhadap utero plasenta. Factor resiko
meliputi perubahan pada volume sirkulasi, pirao kanan ke kiri
Tujuan : perfusi tidak terjadi
Kriteria Hasil :
- menunjukkan TD, GDA dan hitung sel darah putih
- Mendemonstrasikan perfusi Plasenta adekuat sesuai indikasi
INTERVENSI RASIONAL
- Perhatikan factor-faktor individu dan - Adanya masalah jantung sebelumnya
status sebelum hamil dipengaruhi oleh peningkatan kebutuhan
sirkulasi selama kehamilan dapat
mengakibatkan kerusakan oksigenisasi
jaringan

- Takikardi (frekuensi jantung lebih besar)


- Kaji TD, dan nadi pada istirahat, peningkatan TD, dan
perubahan perilaku pada mendekati
kegagalan jantung awal atau hipoksia

- Berikan informasi tentang - Memudahkan frekuensi pernapasan


penggunaan posisi tegak yang dengan menurunkan tekanan dari
diubah selama tidur dan istirahat pembesaran uterus pada diafragma dan
membantu meningkatkan diameter
vertikel untuk ekspansi paru

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian maternal. Karena setiap kehamilan
mempengaruhi system kardiovaskuler ibu. Jantung normal dapat mengompensasikan
peningkatan beban kerja sehingga kehamilan dan kelahiran bayi ditoleransi dengan baik. Selain
itu, jantung yang normal dapat menyesuiakan diri terhadap segala perubahan system jantung dan
pembuluh darah yang disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya janin
yang dikandungnya sehinggadapat mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga
terjadi perubahan dari kerja jantung. Namun apabila hal ini tidak ditoleransi dengan baik,
kegagalan jantung dapat terjadi.

Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Etiologi kelainan jantung dapat berupan kelainan jantung primer dan sekunder. Mengetahui
tanda dan gejala yang memicu terjadinya penyakit jantungpada ibu hamil sangatlah penting
dalam menentukan asuhan dan diagnosayang tepat dalam menanggulangi penyakit jantung.
Selain itu,pemeriksaan penunjang lewat ekokardiografi, juga penting untuk mengetahui kelainan
iramadan gangguan konduksi, adanya kardiomegali, tanda penyakit pericardium, iskemia atau
infark, bisa ditemukan tanda-tanda aritmia. Pemeriksaan radiologi untuk mengetahui dehidrasi
dalam kehamilan namun jika memang diperlukan dapat dilakukan dengan memberikan
pelindung diabdomen dan pelvis. Intervensi keperawatan dapat dilakukan dengan cara mandiri
dan kolaborasi, hal ini penting dilakukan guna meningkatkan kesehatan pasien. Penanganan yang
tepat dapat mengurangi kecemasan dan mempermudah penyembuhan pasien.

Dalam menanggulangi penyakit jantung pada ibu hamil , keterampilan interpersonal, intelektual
teknikal, sangat penting dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat. Selain itu,
keaman dan kenyamanan fisik serta psikologis dari pasien harus dilindungi dengan baik guna
mengurangi tingkat kecemasan dari pasien serta meminimalkan stressor dan memaksimalkan
fingsi jantung.

13
DAFTAR PUSTAKA

Carolyn M. Hudak. Critical Care Nursing : A Holistic Approach. Edisi VII. Volume II.
Alih Bahasa : Monica E. D Adiyanti. Jakarta : EGC ; 1997

Susan Martin Tucker. Patient Care Standarts. Volume 2. Jakarta : EGC ; 1998

Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing : A nursing process approach.


Volume 2. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran;
1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989)

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical – surgical
nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku
asli diterbitkan tahun 1996)

Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC;
2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)

14

Anda mungkin juga menyukai