oleh :
Dilla uznia : 21010069
Kelas : 1b
Tingkat : 1
Semester : 1
1.Pengertian
B.Dalam kehamilan
a.Kelas I
Tidak teganggu (Uncompromised), pasien dengan penyakit jantung dan tidak ada
pembatasan dalam aktivitas fisik. Mereka tidak memperlihatkan gejala insufisiensi
jantung atau merasakan nyeri angina.
b. Kelas II
c. Kelas III
d. Kelas IV
2.Etiologi
Sebagian besar disebabkan demam reumatik. Bentuk kelainan katup yangsering
dijumpai adalah stenosis mitral, insufisiensi mitral, gabungan stenosismitral dengan
insufisiensi mitral, stenosis aorta, insufisiensi aorta, gabunganantara insufisiensi aorta dan
stenosis aorta, penyakit katupulmonal dantrikuspidal
3.Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edema paru, kematian,abortus.
Pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat janin,APGAR score
rendah, pertumbuhan janin terhambat.
4.Faktor Predisposisi
5.Patofisiologi
Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat-zat makanan
bertambah dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus dipenuhi melalui darahibu.
Untuk itu banyaknya darah yang beredar bertambah, sehingga jantung harus bekerja lebih
berat. Karena itu dalam kehamilan selalu terjadi perubahan dalam system kardiovaskuler
yang baisanya masih dalam batas-batas fisiologik.Perubahan-perubahan itu terutama
disebabkan karena:
b. Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong diafragma ke atas,ke
kiri, dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat jantungmengalami
lekukan dan putaran.
Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri, tetapi jantung yang sakittidak.
Oleh karena itu dalam kehamilan frekuensi denyut jantung meningkatdan nadi rata-rata
88x/menit dalam kehamilan 34-36 minggu. Dalamkehamilan lanjut prekordium
mengalami pergeseran ke kiri dan seringterdengar bising sistolik di daerah apeks dan
katup pulmonal. Penyakit jantung akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan
melahirkan,bahkan dapat terjadi decompensasi cordis.
6.Manifestasi Klinis
Mudah lelah, nafas terengah-engah, ortopnea, dan kongesti paru adalah tandadan
gejala gagal jantung kiri. Peningkatan berat badan, edema tungkai bawah,hepato megali,
dan peningkatan tekanan vena jugularis adalah tanda dan gejalagagal jantung kanan.
Namun gejala dan tanda ini dapat pula terjadi pada wanitahamil normal. Biasanya
terdapat riwayat penyakit jantung dari anamnesis ataudalam rekam medis.
Perlu di awasi saat-saat berbahaya bagi penderita penyakit jantung yang hamil yaitu :
d. 4-5 hari seetelah peralinan. Terjadi penurunan resistensi perifer dan emboli
pulmonal dari thrombus iliofemoral.
Gejala dan tanda yang biasa ditemui adalah dispnea dan ortopnea yang
berat atau progresif, paroxysmal nocturnal dyspnea, sinkop pada kerja, nyeridada,
batuk kronis, hemoptisis, jari tabuh, sianosis, edema persisten padaekstremitas,
peningkatan vena jugularis, bunyi jantung I yang keras atau sulitdidengar, split
bunyi jantung II, ejection click, late systolic click,opening snap, friction rub,
bising sistolik derajat III atau IV, bising diastolic, dan cardio megali dengan
heaving ventrikel kiri atau kanan yang diinfus.
7.Pemeriksaan Penunjang
c. Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan jika
terdapat anemia,harus diobati.
d. Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini
harus di obati.
g. Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan
jumlahcairan.
1)Kelas I
2)Kelas II
4)Kelas IV
9.Prognosis
Prognosis tergantung klasifikasi, usia, penyulit lain yang tidak berasal dari
jantung, penatalaksanaan, dan kepatuhan pasien. Kelainan yang paling sering
menyebabkan kematian adalah edema paru akut pada stenosis mitral. Prognosis hasil
konsepsi lebih buruk akibat dismaturitas dan gawat janin waktu persalinan.
C. Pada persalinan
Penderita kelas I dan kelas II biasanya dapat meneruskan kehamilan dan bersalin
per vaginam, namun dengan pengawasan yang baik serta kerjasama dengan ahli penyakit
dalam.
2.Kala II yaitu kala yang kritis bagi penderita. Bila tidak timbul tanda-tanda payah
jantung, persalinan dapat ditunggu, diawasi dan ditolong secara spontan.Dalam 20-30
menit, bila janin belum lahir, kala II segera diperpendek denganekstraksi vakum atau
forseps. Kalau sosio sesarea dengan lokalanestesi/lumbal/kaudal di bawah pengawasan
beberapa ahli multidisiplin.
Beban kerja jantung yang lebih berat pada masa hamil bisa saja dijumpai pada
fase dini masa nifas, oleh karena itu sekalipun anak telah lahir pengamatansecara ketat
janganlah diabaikan. Seluruh tindakan/perawatan seperti masaantepartum perlu
dilanjutkan. Kalau terjadi edema paru maka flebotomi merupakansalah satu usaha
menyelematkan jiwa pasien saat postpartum itu.
1.Setelah bayi lahir, pederita dapat tiba-tiba jatuh kolaps, yang disebabkan
darahtiba-tiba membajiri tubuh ibu sehingga kerja jantung menjadi sangat
bertambah.Perdarahan merupakan komplikasi yang cukup berbahaya.