Anda di halaman 1dari 44

ASAM BASA

HOMEOSTASIS
konsepnya

asam
Pengaturan
konsentrasi ion
Hidrogen [H+] bebas
pada cairan tubuh

basa
asam basa

Asam kuat Asam lemah Basa kuat Basa lemah

Contoh:
Contoh: Contoh: Contoh:
HCl
CH3COOH NaOH NaHCO3
H2SO4
H2CO3 KOH Fe(OH)2
HBr
HCN Ba(OH)2 Al(OH)3
HNO3
KONSEP KESEIMBANGAN ASAM
BASA
 Dalam keadaan normal tubuh manusia
memproduksi asam dari hasil metabolisme sel
(protein, karbohidrat, lemak) dalam bentuk
asam volatile (asam karbonat) dan
nonvolatile (metabolic acids, laktat, keton,
sulfat, fosfat, dll). Untuk mempertahankan
keseimbangan asam basa (homeostasis),
kelebihan asam karbonat akan dikeluarkan
melalui paru-paru dalam bentuk
karbondioksida, dan kelebihan asam
nonvolatile akan dinetralisasikan oleh sistem
dapar (buffer).
 Fungsi sel manusia akan berlangsung dengan baik di
lingkungan pH normal (pH 7,35 – 7,45) atau kadar
ion hidrogen (H+) sekitar 40 nmol/L, suatu kadar
yang sangat kecil sekali. Oleh karena itu tubuh
mengaturnya dengan sangat ketat melalui proses
yang sangat kompleks.
 Untuk mempertahankan pH (ion hidrogen), tubuh
mempunyai tiga sistem utama pengatur
keseimbangan asam-basa, yaitu sistem dapar
(buffer), paru, dan ginjal (difasilitasi oleh hati).
Sistem dapar hanya untuk meminimalisir perubahan
pH, sedangkan paru dan ginjal yang mempunyai
peran penting dalam pengaturan keseimbangan
asam-basa.
ASIDOSIS DAN ALKALOSIS
 Terjadinya kondisi asidosis dan alkalosis merupakan
representasi dari terjadinya gangguan terhadap
keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Fungi
kerja paru-paru mempengaruhi keseimbangan asam
basa dalam tubuh.
BAGAIMANA TUBUH
MEMPERTAHANKAN PH DARAH?
 Tenyata pH di dalam darah dijaga oleh beberapa sistem
kesetimbangan larutan penyangga. Pada cairan tubuh, baik cairan
intra sel maupun cairan luar sel (extracelluler), merupakan larutan
penyangga.
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
Pengertian Larutan
 Apakah kalian sering membuat segelas teh yang
manis? Untuk menambah rasa manis, diberikan
beberapa sendok gula pasir lalu diaduk hingga larut
semua.
 Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari
dau atau lebih zat.
JENIS-JENIS LARUTAN
 Berdasarkan wujud pelarutnya
a. Larutan cair
b. Larutan padat
c. Larutan gas

 Berdasarkan zat terlarutnya


a. Larutan pekat
b. Larutan encer
 Berdasarkan fase zat pelarut dan zat terlarutnya
a. Larutan gas dalam gas, contohnya: udara.
b. Larutan gas dalam cairan, contohnya: air terkarbonisasi
(CO2 dalam air).
c. Larutan gas dalam padatan, contohnya: Hidrogen dalam
logam (platina).
d. Larutan cairan dalam gas, contohnya: uap air di udara.
e. Larutan cairan dalam cairan, contohnya: alkohol dalam
air (bir).
f. Larutan cairan dalam padatan, contohnya: air dalam
kayu, air dalam buah-buahan, dan sebagainya.
g. Larutan padat dalam gas, contohnya: bau atau aroma.
h. Larutan padat dalam cairan, contohnya: air gula.
i. Larutan padat dalam padatan, contohnya: baja
(campuran besi dan karbon).
 Berdasarkan tingkat kejenuhan
a. Larutan tidak jenuh yaitu larutan yang yang
mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh.
b. Larutan jenuh yaitu larutan yang mengandung
sejumlah solute yang larut dan mengadakan
kesetimbangn dengan solute padatnya.
c. Larutan lewat jenuh yaitu larutan yang mengandung
lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk
larutan jenuh.
 Berdasarkan daya hantar listrik

a. Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang dapat


menghantarkan arus listrik. Contoh larutan elektrolit
adalah larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka,
larutan H2SO4, air laut, air kapur dan larutan H2S.

b. Larutan nonelektrolit adalah jenis larutan yang tidak


dapat menghantarka arus listrik. Contoh larutan
nonelektrolit adalah larutan urea, larutan alkohol,
dan larutan glukosa.
Daya hantar listrik

Larutan non
Larutan elektrolit
elektrolit

Elektrolit kuat
Elektrolit lemah
DAYA HANTAR LISTRIK
 Air yang murni tidak akan menghantarkan listrik. Tetapi jika
zat yang bersifat asam, basa, maupun garam telah
dilarutkan di dalamnya, larutan yang dihasilkan akan mampu
menghantarkan arus listrik.

Alat Uji larutan elektrolit


 Tabel perbedaan larutan elektrolit kuat, elektrolit
lemah dan nonelektrolit
 Elektrolit yang penting dalam tubuh yaitu:
a. Natrium
b. Kalium
c. Kalsium
d. Klorida
e. Magnesium
f. Bikarbonat
g. Fosfat
PERHITUNGAN LARUTAN ELEKTROLIT
 Menghitung tetesan infus
a. Dewasa (20 tetes/per menit)

b. Dewasa (15 tetes/per menit)

c. Anak-anak
 Contoh
1. Seorang pasien dengan berat 65 kg datang ke klinik dan
membutuhkan 2.400 ml cairan RL. Berapa tetes infus yang
dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai dalam waktu
12 jam? Pada label tertulis 15 tetes.
 Diketahui:
Cairan = 2.400 ml (cc)
Waktu = 12 jam
Faktor tetesan = 15 tetes
 Pertanyaan:
Berapa Tetes per menit?
 Jawab :

= 50 tetes/menit
 Seorang pasien datang ke RSUD dan membutuhkan
500 ml cairan RL. Berapa tetes infus yang
dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti
dicapai dalam waktu 100 menit? Pada label tertulis
20 tetes.
PENGERTIAN CAIRAN TUBUH
 Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari
air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut),
cairan merupakan komponen penting bagi
tubuh untuk mencukupi kebutuhan asupan.
KOMPOSISI CAIRAN
 Cairan sebanyak 55-60%
 Rentang nya:

a. Pada wanita 55%


b. Pada laki-laki 60%

 Komposisi cairan tubuh terdiri dari:


a. Air (solven)
b. Solut (zat terlarut)
Elektrolit
Non elektrolit
 jenis dan jumlah cairan tubuh
Panduan agar cairan tubuh terpenuhi dengan baik
yaitu:
 Minum saat haus

Sebagian besar orang memenuhi kebutuhan cairan


harian mereka dengan menjadikan rasa haus sebagai
panduan.
 Minum saat merasa lapar
 Periksa kondisi urine

Warna urine kuning pucat menandakan kebutuhan


cairan terpenuhi dengan baik. Warna urine bisa
menjadi indikator yang baik tentang asupan cairan
tubuh.
SUMBER CAIRAN TUBUH
 Tubuh memerlukan cairan sebesar 55-60% yang
dapat kita peroleh dari
JUMLAH KEBUTUHAN CAIRAN
Tubuh harus diberikan asupan cairan yang cukup agar
dapat berfungsi dengan baik, jumlah kebutuhan cairan
yaitu:
 Anak perempuan sekitar 8 gelas
 Wanita dewasa sekitar 9 gelas air
 Wanita hamil sekitar 10 gelas
 Wanita menyusui sekitar 13 gelas
 Laki-laki dewasa sekitar 11 gelas
 Anak laki-laki sekitar 9 gelas

Namun kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda


tergantung jenis kelamin, berat badan, kondisi tubuh
dan kesehatan serta aktivitas yang dilakukan.
MENGHITUNG KEBUTUHAN CAIRAN
TUBUH
Cara paling mudah untuk menghitung kebutuhan
cairan harian tubuh yaitu dengan menggunakan
berat badan.
Rumus nya:
 Untuk 10 kg berat pertama memerlukan cairan
sebanyak 1 liter (1000 cc)
 Untuk 10 kg berat badan kedua memerlukan
cairan sebanyak 500 ml (500 cc)
 Untuk kilogram berat badan sisanya, tubuh
memerlukan cairan sebanyak 20ml/kg berat
badan.
CONTOH
1. Seorang laki-laki dewasa memiliki berat badan 70 kg, berapa
liter cairan yang diperlukan per hari...
Jawab:
 10 kg = 1000 cc

 10 kg = 500 cc

 50 kg = 20 cc/kg = 20 X 50 = 1000 cc
Untuk anak-anak
Rumusnya:
4 X 10 kg (1)
2 X 10 kg (2) per jam
1 X sisa BB

Contoh :
1. Seorang anak memiliki berat badan sebanyak 25 kg, berapakah
kebutuhan cairan anak tersebut per hari
FUNGSI CAIRAN
 Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
 Mengeluarkan buangan-buangan sel
 Membantu dalam metabolisme sel
 Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
 Membantu memelihara suhu tubuh
 Membantu pencernaan
 Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, sel darah
putih, sel darah merah)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan
yaitu:
 Usia
 Aktivitas
 Iklim
 Diet
 Stress
 Penyakit
 Tindakan medis
 Pengobatan
 pembedahan
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN CAIRAN
 Kekurangan cairan yang sedikit dapat menyebabkan
tubuh merasa lelah dan sulit berkonsentrasi.
Kekurangan yang cukup besar atau di atas 10% dari
berat tubuh dapat menyebabkan tekanan darah
menurun dan gangguan ginjal akut.
 Kelebihan mengkonsumsi cairan dapat
menyebabkan hiponatremia (kekurangan natrium
dalam darah).
Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru
disebut Insensible Water Loss (IWL)
 Bila ingin mengetahui “Insensible Water Loss
(IWL)” maka dapat menggunakan penghitungan
sebagai berikut :
 Dewasa = 15 cc/kg BB/hari
 Anak = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
 Jika ada kenaikan suhu :
 IWL = 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)
MENGHITUNG KESEIMBANGAN CAIRAN
(KONSEP HOMEOSTASIS)
 Input cairan dan output cairan
Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor
diantaranya Berat Badan dan Umur, karena penghitungannya antara usia
anak dengan dewasa berbeda.
a. Dewasa
 Contoh
Tn Y  (35 tahun) , BB 60 Kg; dirawat pada hari kedua dengan Keadaan
umum masih lemah, kesadaran composmentis, Vital sign TD: 110/70
mmHg; HR 88 x/menit; RR 20 x/menit, T 37°C: masih dipuasakan, saat ini
terpasang NGT terbuka cairan berwarna kuning kehijauan sebanyak 200
cc; pada daerah luka incici operasi terpasang drainage berwarna merah
sebanyak 100 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip Antrain 1 ampul /kolf :
2000 cc/24 jam., terpasang catheter urine dengan jumlah urine 1700 cc,
dan mendapat tranfusi WB 300 cc; mendapat antibiotik Cefat yg didripkan
dalam NaCl 100 cc , Hitung balance cairan Tn Y!
 Bagaimana jika ada kenaikan suhu? maka untuk
menghitung output terutama IWL gunakan rumus :
IWL + 200 (suhu tinggi – 36,8 .°C), nilai 36,8 °C adalah
konstanta
Andaikan suhu Tn Y adalah 38,5 °C, berapakah Balance
cairannya?
 berarti nilai IWL Tn Y
= 900 + 200 (38,5 °C  – 36,8 .°C)
= 900 + 200 (1,7)
= 900 + 340 cc
IWL = 1240 cc
 Masukkan nilai IWL kondisi suhu tinggi dalam
penjumlahan kelompok Output.
 Jadi Balance cairannya dalam kondisi suhu febris pada
Tn Y adalah:
= 2700 cc – 3240 cc
=  -540 cc
 Anak-anak
Menghitung Balance cairan anak tergantung tahap umur, 
untuk menentukan Air Metabolisme
Usia Balita (1 – 3 tahun)  : 8 cc/kgBB/hari

Usia 5 – 7 : 8 – 8,5 cc/kgBB/hari


tahun                   

Usia 7 – 11 : 6 – 7 cc/kgBB/hari
tahun                 

Usia 12 – 14 : 5 – 6 cc/kgBB/hari
tahun              
Menghitung IWL anak-anak
= (30-umur anak) X berat badan anak (kg)

 Contoh
Seorang anak X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawat hari ke dua dengan DBD,
keluhan pasien menurut ibunya: “rewel, tidak nafsu makan; malas
minum, badannya masih hangat; gusinya tadi malam berdarah”
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat
lemah, kesadaran composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C; 
petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam hanya 6 sendok makan,
Minum/24 jam 1000 cc; BAK/24 jam : 1000 cc, mendapat Infus Asering
1000 cc/24 jam, mengalami muntah 100 cc/24 jam. Hitunglah balance
cairan anak ini!
 Sekarang hitung balance cairannya jika suhu anak x
39,8 °C  ! yang perlu diperhatikan adalah
penghitungan IWL pada kenaikan suhu gunakan rumus: 
 IWL + 200 ( Suhu Tinggi – 36,8  °C)
36,8 °C adalah konstanta.
SOAL
 Seorang bapak berumur 40 tahun memiliki berat badan 55 kg dirawat
dengan post operasi, pada daerah luka insisi operasi terpasang drainage
berwarna merah 100cc, terpasang NGT terbuka sebanyak 200cc. Infus
terpasang ringer laktat (satu kolf infus500cc/8 jam), mendapat
antibiotik Cefat 2 X 1 yg didripkan dalam NaCl 50 cc setiap kali
pemberian, terpasang kateter urine dengan jumlah 1700cc dan
mendapat transfusi WB 300cc. Hitung:
a. cairan balance bapak tersebut?
b. Cairan balance jika terjadi kenaikan suhu 38,8 °C.
 Nyonya A berusia 50 tahun dengan BB 70kg dirawat di rumah sakit
dengan keadaan tidak sadar, pasien memiliki tekanan darah 90/60
mmHg, nadi:65x/menit, respirasi 22x/menit, temperatur 37 °C.
Dilakukan pemasangan NGT cairan 550cc, ada BAB 100cc, kemudian
diberikan cairan infus 2000cc/24 jam, transfusi darah 250cc, dan
mendapat terapi NaCl 500cc/24 jam. Berapa balance cairan nyonya A?
 Anak Y dengan usia 7 tahun BB 20 Kg, dirawat hari ke
dua, Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data:
Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran
composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37 °C; 
Makan /24 jam hanya 10 sendok makan, Minum 550
cc/12 jam; BAK/24 jam : 1000 cc, mengalami muntah
60cc/12 jam, mendapat Infus Asering 1500 cc/24 jam.
Hitunglah balance cairan anak ini!

Anda mungkin juga menyukai