Anda di halaman 1dari 27

BIOKIMIA

CAIRAN TUBUH
&
KESEIMBANGAN ASAM BASA

Dr. Fransiska Lanni, MS


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta
Sub Topik Bahasan

A. Distribusi & cairan tubuh


B. Komposisi cairan tubuh
C. Keseimbangan asam-basa
D. Buffer dan Kontrol pH
Kompetensi mata kuliah :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu
1. memahami konsep biokimiawi cairan tubuh
2. memahami distribusi & komposisi cairan tubuh
3. menyebut dan mendiskripsikan komposisi cairan ekstra dan intraselular
4. membedakan cairan ekstra dengan intraselular
Komposisi Tubuh manusia

-60-70% adalah air


-Komponen organik dan anorganik 30-40%
Distribusi cairan tubuh
- bervariasi tergantung :
- jumlah sel (body mass),
- jenis kelamin
- umur
- aktivitas & keadaan fisiologis tertentu
- Total Body Water (TBW) kira-kira :
55 - 70% pada laki-laki dewasa
40 - 60% pada wanita dewasa
65 - 78% pada anak-anak
40 – 50% pada orang tua
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

EXTRA CELLUAR INTRA CELLULAR


FLUID (30%) FLUID (70%)

PLASMA INTERSTITIAL FLUID TRANSCELLULAR FLUID


(7,5%) (20-23%) (2,5%)

Cairan cerebrospinal
Intra ocular
Pleural
Peritoneal
Synovial
Sekret Digestivus
Komposisi dasar cairan Tubuh:

 Komponen mayor = Air sebagai pelarut


 Elektrolit (Anion & Kation)
 Senyawa organik & an-organik
 Komposisi dan prosentase bervariasi
untuk setiap komponen
 Distribusi cairan ECF & ICF dlm tubuh
ditentukan oleh tekanan osmotik.
 Tekanan osmotik ditentukan oleh:
1. Senyawa organik BM tinggi (ex.protein)
2. Senyawa organik BM kecil, jmlh
besar (ex. glukosa)
3. Ion Na+ di ekstrasel & K+ di intrasel
Air

 Air: media semua reaksi kimia dlm sel hidup


 Air sebagai pelarut universal bersifat polar  membentuk ikatan
hydrogen yang mudah berikatandan lepas
 Air terdissosiasi membentuk proton/ ion hidrogen (H+)
& ion hidroksil (OH-)
 Mekanisme homeostasis  mempertahankan lingkungan intrasel tetap
konstan  tergantung pada pH, volume cairan & elektrolit/mineral
 Sumber Air tubuh :
- Exogen dari Intake makanan & Minuman
- Endogen dari air katabolisme
Elektrolit
 Substansi yang molekulnya dapat terurai (dissosiasi) ke bentuk
ion (partikel bermuatan) jika berada dalam air
 Kation: bermuatan positif (Na+, K+, Ca2+, Mg2+)
 Anion : bermuatan negatif(HCO3-, CL-, HPO42- SO42-)

 Satuan untuk elektrolit :


- International standard= millimole per liter (mmol/L)
- U.S.A standard = milliequivalent (mEq)
Komposisi cairan extra & intraselular

- Cairan intraselular dan extraselular sangat berbeda


- Cairan intraselular :
* mengandung lebih banyak protein
* konsentrasi ionik juga berbeda
ion utama pada ECF = Na+ dan Cl-
ICF = K+ dan PO43-
Komposisi Cairan intraselular
----------------------------------------------------
Senyawa Sel manusia (%)
----------------------------------------------------
1. Air 60,0
2. mineral 4,3
3. Senyawa organik 35,7
Karbohidrat 6,2
Lemak 11,7
Protein 11,8
Asam nukleat
--------------------------------------------------
-Elektrolit penting untuk homeostatis sel : K +, Mg2+, PO42-, Na+, Cl-, HCO3-, SO42-
-Glukosa penting untuk metabolisme selular
-Lipid dalam bentuk emulsi ex. lemak netral, fosfolipid dan kolesterol
-Asam amino banyak terdapat terutama pada sitoplasma (ribosom)
untuk sintesis protein
-Asam nukleat terdapat dalam inti sel, sitoplasma damn mitokondria
-Oksigen relatif tinggi untuk reaksi oksidasi
-CO2 merupakan hasil samping oksidasi, yang segera berdiffusi keluar
dari membran sel
Komposisi Cairan Extraselular
- berbeda satu sama lain, tergantung fungsinya
* Plasma darah  kaya akan protein
* Getah lambung  kaya akan HCl, Enzim dll
* Saliva  glykoprotein (mucin), enzim
* Urin  metabolit; ureum dll
- Kation utama adalah Na+
- Anion utama adalah Cl-
Ex. ECF 1  Plasma Darah
Komposisi kimiawi :
 90% air
 Sisanya
 Nutrient (Karbohidrat, Lemak, Protein, Mineral, Vitamin dll)

 Electrolit (ion-ion terlarut; kation & anion)

 Gas (CO2)

 Protein (Albumin, Globulin, Fibrinogen dll)


 Faktor pembekuan darah (Clotting factors)

 Antibody (Ig, interferon, sitokin dll)

 Metabolit (keton, pigment empedu, laktat, ureum dll)

 Enzyme, hormon (peptida)

 pH dipertahankan dalam kisaran 7.35 s/d 7.45


Ex. ECF 2  Cairan Gastrointestinal
Jenis Volume Na (meq/L) K (meq/L) Cl (meq/L) HCO3
Sekret (mL/24h) (meq/L)
Saliva
1500 10 26 10 30

Lambung
1500 60 10 130

Duodenum
100 – 2000 140 80 80

Ileum
3000 140 104 104 30

Colon/
Pancreas 100 – 800 60 / 140 30 / 5 40 / 70 / 115

Empedu
50 - 800 145 100 100 35
Kisaran pH

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Asam Basa

Neutral
[H+]>[OH-] [H +] = [OH-] [OH-]>[H+]

LecturePLUS Timberlake 15
Keseimbangan Asam-Basa
- Jika suatu Molekul di dalam air akan terurai menjadi ion-ion;
* Senyawa asam akan menaikkan jumlah ion H +  pH turun.
* Senyawa basa akan menurunkan jumlah ion H + pH naik.
- pH Normal cairan tubuh:
* darah Arteri= 7.4
* darah vena & cairan interstitial = 7.35
* Cairan Intracellular = 7.0
-Nilai pH ditentukan oleh banyaknya ion H+
-Di dalam tubuh Ion H+ sebagian besar berasal dari hasil metabolisme;
* Katabolisme Asam amino (protein) yang mengandung gugus
phospat
 H2PO4 dan gugus Sulfur  H2SO4
* Metabolisme Anaerob glukosa  asam laktat
* Metabolisme asam lemak  aasm organik & benda keton
* Sisa metabolisme CO2 yang terlarut dalam H2O plasma menjadi
asam carbonat (H2CO3) yang dapat terdisosiasi menjadi HCO3
+ H+
Terdapat kolerasi berlawanan antara nilai pH dengan konsentrasi CO 2 ;
kadar CO2 rendah  pH naik; Kadar CO2 tinggi  pH turun
Korelasi antara Kadar (Tekanan) CO2 dgn pH

 Homeostatis (pH 7,35-7,45) pada P CO2 40-45 mm Hg


 Acidosis (pH < 7,35) jika P CO2 > 40-45 mm Hg (ex hipoventilasi)
 Alkalosis (pH > 7,45 jika P CO2 < 40-45 mm Hg (ex hyperventilasi)
Keseimbangan Asam-Basa Darah
• Agar reaksi kimia dapat berjalan lancar pH darah harus dipertahankan
dalam kisaran 7.35 -7.45
• Berada diluar kisaran ini dapat mengancam jiwa, karena metabolisme
/reaksi biokimiawi terganggu
• Untuk mempertahankan kisaran pH tersebut maka berperan
- system buffer (beraksi dlm beberapa detik)
- respirasi (beraksi dlm 1-3 menit)
- ginjal (beraksi dlm jam sampai hari)
* Jika pH darah berada di bawah 7, 35 (acidemia)  acidosis
di atas 7, 45 (alkalidemia)  alkalosis
Gangguan Keseimbangan Asam Basa (1)

Alkalosis dan Acidosis Respiratory


- Agar pH darah tetap dalam kisaran 7,35-7,45 maka
Tubuh harus mempertahankan ratio HCO3-/H2CO3  20 :1
- Jika pola napas terganggu maka dapat terjadi :

Alkalosis respiratory
- disebabkan oleh hyperventilasi
- jumlah CO2 dalam plasma menurun  PCO2 menurun  pH naik
- tindakan : pemberian CO2 atau udara habis napas

Acidosis respiratory
- disebabkan hypoventilasi
- jumlah CO2 dalam plasma meningkat  PCO2 meningkat  pH turun
tindakan : pemberian HCO3- via intravena
Gangguan Keseimbangan Asam Basa (2)

Acidosis dan alkalosis Metabolik

Acidosis Metabolik
- dapat disebabkan oleh diabetes melitus yg tidak terkontrol
pembongkaran lemak jadi energy  menghasilkan benda keton yang
bersifat asam
- diare berkepanjangan; elektrolit (kation) banyak yang hilang
- overdosis aspirin (aspirin = asam),
- konsumsi alkohol berlebihan
- pasca latihan fisik berat (degradasi lemak  benda keton dan
pembentukan asam laktat)

Alkolosis metabolik
- disebabkan oleh muntah berkepanjangan (asam lambung hilang)
- penggunaan bikarbonat berlebihan misalnya sbg obat sakit maag
(umumnya obat sakit maag adalah basa kuat)
System Buffer
 terdiri dari asam lemah dan anionnya
 Melalui 3 System
 System buffer asam karbonat-

bi-karbonat
 System buffer Phosfat
 System buffer protein
System Buffer Asam karbonat-Bicarbonate

- CO2 sisa metabolisme terlarut dalam air (plasma)  asam carbonat 


bicarbonat + ion H+
CO2 + H2O « H2CO3 « H+ + HCO3¯

-pada alkalosis  H+ + HCO3¯  H2CO3 ( pH menurun)


-pada acidosis  H2CO3  H+ + HCO3¯ ( pH meningkat)
System Buffer Phosphat
- Prinsip sama dengan System buffer Asam Karbonat-Bikarbonat
- PO4 sisa metabolisme terlarut dalam air (plasma)  H2PO4 
Hydrophosphat + H+

PO4 + H2O « H2PO4 « H+ + HPO42¯

-pada alkalosis  H+ + HPO42¯  H2PO4 ( pH menurun)

-pada acidosis  H2PO4  H+ + HPO42¯ ( pH meningkat)


System Buffer Protein (asam Amino)

- Protein Plasma merupakan system buffer yang kuat


- Sebagian asam amino protein tersebut yang mempunyai:
* gugus karboksil bebas (asam lemah)
* yang bertindak sebagai basa lemah adalah gugus amino
- Asam amino Amphoteric dapat berperan baik sebagai asam maupun basa
lemah
- Jika pH naik (alkalosis) maka AA akan melepas H +  pH turun
- Jika pH turun (acidosis) maka AA akan mengikat ion H +  pH naik

Figure 27.8
Kompensasi Acidosis

- Dalam keadaan acidosis maka laju dan kedalaman nafas ditingkatkan (hyperventilasi)
- Jumlah CO2 yang dikeluarkan dari napas meningkat, maka PCO 2 turun dari normal 
pH akan meningkat
- Ginjal akan membuang ion H+ melalui urin  pH meningkat
- Bikarbonat akan terbentuk  menaikkan pH
- Acidosis terkompensasi
Kompensasi Alkalosis

-Dalam keadaan alkalosis maka laju dan kedalaman nafas menurun (hypoventilasi)
-Jumlah CO2 yang dikeluarkan dari napas menurun, maka PCO2 meningkat 
pH akan menurun
-Ginjal akan membuang bicarnonat  pH menurun
-Ion H+ akan terbentuk  menaikkan pH
-Alkalosis terkompensasi
Air adalah sumber kehidupan……………………
Terima kasih & selamat belajar …….

Anda mungkin juga menyukai