Anda di halaman 1dari 52

GANGGUAN KESEIMBANGAN
CAIRAN, ELEKTROLIT DAN
ASAM BASA ASAM BASA

D
Dr. MAYA DAMAYANTI SpPA
CAIRAN TUBUH adalah

Cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk yang


memiliki fungsi fisiologis tertentu.

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari : air


( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).

Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan


dua parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel
dan osmolaritas cairan ektrasel.
Prosentase total cairan tubuh
FUNGSI AIR dalam fisiologis manusia

• Media semua reaksi kimia tubuh

• Berperan dlm pengaturan distribusi kimia dan biolistrik dlm sel

• Alat transport hormon dan nutrien

• Membawa O2 dari paru-paru ke sel tubuh, membawa CO2 dari sel ke


paru-paru

• Mengencerkan zat toksik dan waste product serta membawanya ke


ginjal & hati

• Distribusi panas ke seluruh tubuh


a.   Cairan Intraselular
Cairan intrasel merupakan cairan yang
berada dalam sel di seluruh tubuh,
jumlahnya sekitar 2/3 dari jumlah cairan
tubuh atau 40% dari berat badan

Cairan ini berfungsi sebagai media penting


dalam proses kimia..

Elektrolit kation terbanyak adalah K+, Mg+,


sedikit Na+.

Elektolit anion terbanyak adalah HPO42-,


protein-protein, sedikit HCO3–, SO42-, Cl–
b.   Cairan Ekstrasel

: Cairan ekstrasel merupakan cairan yang


berada diluar sel, jumlahnya sekitar 1/3
dari total cairan tubuh atau sekitar 20%
dari berat badan.
Cairan ekstrasel berperan dalam : -
transport nutrient, elektrolit dan oksigen
ke sel dan membersihkan hasil
metabolisme untuk kemudian dikeluarkan
dari tubuh, regulasi panas, sebagai
pelumas pada persendian dan membran
mukosa, penghancuran makanan dalam
proses pencernaan.
Cairan ekstrasel terdiri dari:

1)      Cairan interstisial


Cairan Interstisial merupakan cairan
yang berada disekitar sel misalnya
cairan limfe, jumlahnya sekitar 10%-
15% dari cairan ekstrasel.
Relatif terhadap ukuran tubuh,
volume ISF adalah sekitar 2 kali lipat
pada bayi baru lahir dibandingkan
orang dewasa.
2)      Cairan intravaskuler
Cairan Intravaskuler : dalam pembuluh darah
misalnya plasma, jumlahnya sekitar 5% dari
cairan ekstrasel.

Hingga saat ini belum ada alat yang tepat/pasti


untuk mengukur jumlah darah seseorang, tetapi
jumlah darah tersebut dapat diperkirakan sesuai
dengan jenis kelamin dan usia,

komposisi darah terdiri dari kurang lebih


55%plasma, dan 45% sisanya terdiri dari
komponen darah seperti sel darah merah, sel
darah putih dan platelet.
3)      Cairan transelular
Cairan Transelular merupakan cairan yang berada
pada ruang khusus seperti cairan serebrospinalis,
perikardium, pleura, sinovia, air mata, intraokuler dan
sekresi lambung,
jumlahnya sekitar 1%-3%.
KETIDAK SEIMBANGAN VOLUME CAIRAN TUBUH

Defisit volume ECF adalah berkurangnya cairan isotonik plasma (serta


hilangnya ion Na dan air yang relatif seimbang) → disebut dehidrasi

Penurunan 2% : dehidrasi ringan

Penurunan 5% : dehidrasi sedang

Penurunan 8% : dehidrasi berat


GAMBARAN KLINIS DEHIDRASI
Lesu, lemah dan lelah

Anoreksia, haus, hipotensi

Mukosa mulut kering, lidah kering, turgor menurun

Oligouria

Takikardi, pusing, sinkop

Kesadaran menurun
KONDISI YANG SERING MENYEBABKAN DEHIDRASI antara lain :
Diare

Muntah

Berkeringat

Penderita luka bakar  keluarnya cairan berlebihan pada kulit


yang rusak oleh luka bakar.
Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab
ELEKTROLIT

adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel


bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam
larutan.
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.

Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa


metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya
disebut ion.
   Ion-ion positif disebut kation. Contoh kation antara
lain natrium, kalium, kalsium, dan magnesium
 ion-ion negatif disebut anion. Contoh anion antara
lain klorida, bikarbonat, dan fosfat.
Keseimbangan Elektrolit
Keseimbangan elektrolit sangat penting, karena total
konsentrasi elektrolit akan mempengaruhi 
keseimbangan cairan dan konsentrasi elektrolit
berpengaruh pada fungsi sel.
Elektrolit berperan dalam mempertahankan
keseimbangan cairan, regulasi asam basa, memfasilitasi
reaksi enzim dan transmisi reaksi neuromuscular.
 Ada 2 elektrolit yang sangat berpengaruh terhadap
konsentrasi cairan intasel dan ekstrasel yaitu
natrium dan kalium.

1)      Keseimbangan Natrium/sodium (Na+)


 Natrium merupakan kation paling banyak pada
cairan ekstrasel serta sangat berperan dalam
keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan
kontraksi otot.
2. Keseimbangan kalium/potassium (K+)
Kalium adalah kation yang paling banyak pada
intraseluler. Ion kalium 98% berada pada cairan intasel,
hanya 2% berada pada cairan ekstrasel. Kalium dapat
diperoleh melalaui makanan seperti daging, buah-
buahan dan sayuran. Jumlah normal 3,5-5,5 mEq/Lt.
Keseimbangan Kalsium (Ca2+)
Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam
tubuh, terutama berikatan dengan fosfor membentuk
mineral untuk pembentukan tulang dan gigi.
Diperoleh dari reabsorpsi usus dan reabsorpsi tulang.
Keseimbangan Magnesium (Mg2+)
Magnesium biasanya ditemukan pada cairan intrasel
dan tulang, berperan dalam metabolisme sel, sintesis
DNA, regulasi neuromuscular dan fungsi jantung.
Sumbernya didapat dari makanan seperti sayuran hijau,
daging dan ikan. Magnesium Diabsorpsi dari usus halus,
peningkatan absorpsi dipengaruhi oleh vitamin D dan
hormon paratiroid.
Keseimbangan Fosfor (PO4–)
Fosfor merupakan anion utama cairan intasel,
ditemukan juga di cairan ekstrasel, tulang, otot rangka
dan jaringan saraf.
Fosfor sangat berperan dalam berbagai fungsi kimia,
terutama fungsi otot, sel darah merah, metabolisme
protein, lemak dan karbohidrat, pembentukan tulang
dan gigi, regulasi asam basa, regulassi kadar kalsium.
Keseimbangan Klorida (Cl–)
Klorida merupakan anion utama pada cairan
ekstrasel. Klorida berperan dalam pengaturan
osmolaritas serum dan volume darah bersama natrium,
regulasi asam basa, berperan dalam buffer pertukaran
oksigen dan karbondioksida dalam sel darah merah.
Keseimbangan Bikarbonat
Bikarbonat berada di dalam cairan intrasel maupun di
dalam ekstrasel dengan fungsi utama yaitu regulasi
keseimbangan asam basa.
Gangguan kebutuhan elektrolit

1.HIPONATREMIA

Kadar Na plasma < 135mEq/lt

Mual, muntah, diare


2. HIPERNATREMIA

Kadar Na plasma tinggi

Mukosa kering, oliguria / anuria

Turgor kulit buruk

Kulit kemerahan

Lidah kering dan kemerahan

Suhu badan naik


3. HIPOKALEMIA

Kekuranga kadar Kalium darah

Denyut nadi lemah

Tekanan darah turun

Tidak nafsu makan

Muntah
4, HIPERKALEMIA

Kadar Kalium dalam darah tinggi > 5mEq/Lt

Pasien luka bakar, penyakit ginjal

Asidosis metabolik

Mual, hiperaktivitas sist pencernaan

Jumlah urine sdkt sekali


5. HIPERKALSEMIA

Kelebihan kadar kalsium > 4,3 mEq/lt

Pengangkatan kelenjar gondok

Makan vIt D berlebihan

Nyeri pd tulang

Mual
KESEIMBANGAN ASAM BASA

Disamping air dan elektrolit cairan tubuh juga


mengandung asam-basa, seperti asam karbonat

Keadaan asam dan basa ditentukan oleh adanya pH


cairan tubuh.

pH adalah sImbol dari adanya ion hydrogen dalam


larutan..
pH netral adalah 7,

dibawah 7 maka disebut asam

diatas 7 disebut basa.

Sedangkan pH plasma normal aldalah 7,35-7,45

Untuk memperthankan pH plasma normal dalam tubuh


terdapat buffer asam-basa yaitu larutan yang terdiri dari
dua atau lebih zat kimia untuk mencegah terjadinya
perubahan ion hydrogen.
Keseimbangan asam-basa ditentukan oleh pengaturan
buffer, pernafasan dan ginjal.

a.       Sistem Buffer


Buffer membantu mempertahankan keseimbangan
asam-basa dengan menetralisir kelebihan asam melalui
pemindahan atau pelepasan ion hydrogen. Jika terjadi
kelebihan ion hydrogen pada cairan tubuh maka buffer
akan meningkat ion hydrogen sehingga perubahan pH
dapat diminimalisir.
 Sistem buffer utama pada cairan ekstraseluler
adalah bikarbonat ) dan asam karbonat (  ).
 Selain itu untuk mempertahankan keseimbangan
pH juga berperan plasma protein,hemoglobin,dan
posfat.
b.      Pengaturan pernapasan
Paru-paru membantu mengatur keseimbangan asam-
basa dengan cara mengeluarkan karbondioksida.
Karbondioksida secara kuat menstimulasi pusat
pernapasan.
Ketika karbondioksida dan asam bikarbonat dalam
darah meningkat, pusat pernapasan distimulasi
sehingga menjadi meningkat.
 Karbondioksida dikeluarkan dan asam karbonat
menjadi turun.  Apabila bikarbonat berlebihan maka
jumlah pernapasan akan diturunkan.
 Pengaturan pernapasan dan ginjal saling bekerja sama
dalam mempertahankan keseimbangan asam basa.
 Di paru-paru karbondioksida bereaksi dengan air
membentuk asam karbonat, yang kemudian asam
karbonat akan dipecah di ginjal menjadi hidrogen dan
bikarbonat.
c.       Pengaturan oleh Ginjal
Pengaturan keseimbangan asam-basa oleh ginjal
relative lebih lama dibandingkan dengan pernapasan
dan sistem buffer yaitu beberapa jam atau beberapa
hari stelah adanya ketidak-seimbangan asam-basa.
Ginjal mempertahankan keseimbangan asam-basa
dengan pengeluaran selektif bikarbonat dan ion
hydrogen.
Ketika kelebihan hydrogen terjadi dan pH menjadi
turun (asidosis) maka ginjal mereabsorpsi bikarbonat
dan mengeluarkan ion hydrogen.

Pada  keadaaan alkalosis atau pH tinggi,maka ginjal


akan mengeluarkan bikarbonat dan menahan ion
hydrogen. Normalnya kadar serum bikarbonat 22-26
mEq/L.
Keseimbangan Asam dan Basa dalam darah
Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang
penting dari darah dan cairan tubuh lainnya.
Satuan derajat keasaman adalah pH:

# pH 7,0 adalah netral

# pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)

# pH dibawah 7,0 adalah asam.


Gangguan keseimbangan asam basa :

Asidosis adalah
suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam
(atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan
menurunnya pH darah.

Alkalosis adalah
suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau
terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan
meningkatnya pH darah
 Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu
penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari
sejumlah penyakit.
 Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan
petunjuk penting dari adanya masalah metabolisme
yang serius.
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA

1. Asidosis respiratorik : peningkatan asam karbonatHipoventilasi -> retensi


CO2 ->H2CO3 meningkat -> H+ meningkat
2. Alkalosis RespiratorikHiperventilasi ->CO2 banyak yang hilang ->H2CO3
menurun ->H+ meningkat
3. Asidosis Metabolik : defisit bikarbonatDiare, DM ->HCO3- turun -> PCO2
meningkat -> H+ meningkat
4. Alkalosis metabolik : peningkatan bikarbonatMuntah ->H+ turun -> HCO3-
meningkat
Asidosis Respiratorik

adalah keasaman darah yang berlebihan karena


penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat
dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang
lambat.

Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan


jumlah karbondioksida dalam darah.

Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida,


pH darah akan turun dan darah menjadi asam.
Pada penyakit :
a. Emfisema

b. Bronkitis kronis

c. Pneumonia berat

d. Edema pulmoner

f. Asma.
Asidosis Metabolik adalah

keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan


rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila
peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga
pH, darah akan benar-benar menjadi asam.
Penyebab utama dari asidosis metabolik :
1. Gagal ginjal

2. Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)

3. Ketoasidosis diabetikum

4. Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)


 5. Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis
salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau
amonium klorida
 6. Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui
saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau
kolostomi.
Alkalosis Respiratorik adalah

suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena


pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga
menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah
menjadi rendah.
Penyebab tersering : Kecemasan

Penyebab lain adalah :


a. Rasa nyeri

b. Sirosis hati

c. Kadar oksigen darah yang rendah

d. Demam

e. Overdosis aspirin.


Alkalosis metabolik

terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.


Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam
lambung selama periode muntah yang berkepanjangan
atau bila asam lambung disedot dengan selang
lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di
rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).
Penyebab utama akalosis metabolik :
a. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam
etakrinat)
b. Kehilangan asam karena muntah atau
pengosongan lambung
c. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma
Cushing atau akibat penggunaan  kortikosteroid).

Anda mungkin juga menyukai