Cairan Elektrolit
dosen pengampu
Ns. Mareta Dea Rosaline, S.Kep, M.Kep
Anggota Kelompok
b. Non elektrolit
Zat-zat yang termasuk ke dalam nonelektrolit
adalah glukosa, urea, kreatinin, dan
bilirubin yang tidak terdisosiasi dalam cairan.
Komposisi
cairan tubuh
Pergerakan
cairan tubuh
Dalam Pergerakkan cairan dan Elektrolit terdapat 4 proses untuk
memindahkan air dan elektrolit di antara kompartemen tubuh, yaitu :
Difusi
Proses pergerakan partikel dalam dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
sampai terjadi keseimbangan.
Transport Aktif
Bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi. Banyak zat terlarut penting
ditransport secara aktif melewati membran sel meliputi natrium, kalium, hidrogen,
glukosa dan asam amino.
Filtrasi
Merembesnya suatu cairan melalui selaput permeable. Arah perembesan adalah dari
daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah.
Osmosis
Gerakan air melewati membran semipermeable dari area dengan konsentrasi zat
terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
Pengaturan
cairan tubuh
Berikut merupakan beberapa mekanisme pengaturan keseimbangan cairan dan
elektrolit antar kompartemen yaitu,
Keseimbangan Donnan
Keseimbangan Donnan merupakan keseimbangan antara cairan intraseluler
dengan cairan ekstraseluler yang timbul akibat adanya peran dari sel membran.
Osmolalitas dan Osmolaritas
Osmolalitas digunakan untuk menampilkan konsentrasi larutan osmotik
berdasarkan jumlah partikel, sehubungan dengan berat pelarut. Lebih khusus, itu
adalah jumlah osmol disetiap kilogram pelarut. Sedangkan osmolaritas merupakan
metode yang digunakan untuk menggambarkan konsentrasi larutan osmotik.
Tekanan Koloid Osmotik
Tekanan koloid osmotik merupakan tekanan yang dihasilkan oleh molekul koloid
yang tidak dapat berdifusi, misalnya protein, yang bersifat menarik air ke dalam
kapiler dan melawan tekanan filtrasi.
Kekuatan Starling (Starling’s Forces)
Tekanan koloid osmotik plasma kira-kira 25 mmHg sedang tekanan darah 36
mmHg pada ujung arteri dari kapiler darah dan 15 mmHg pada ujung vena.
Keseimbangan Asam dan
Basa
Pengaturan asam basa dalam tubuh sangat esensial karena perubahan signifikan
dalam pH darah dapat mengganggu fungsi organ, sistem saraf, dan banyak
proses biokimia dalam tubuh. Sistem pengaturan asam basa melibatkan berbagai
mekanisme biologis untuk mempertahankan pH dalam kisaran sekitar 7,35 hingga
7,45. mekanisme pengaturan asam basa melibatkan:
sistem buffer
pernapasan
sistem ginjal
sistem hormonal
Pengaturan Fisiologis
Asam Basa
Dehidrasi
Merupakan suatu kondisi defisit air dalam tubuh akibat masukan yang kurang atau
keluaran yang berlebihan. Kondisi dehidrasi bisa terdiri dari 3 bentuk, yaitu:
isotonik,hipotonik, hipertonik
.
Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler. Kekurangan cairan eksterna terjadi karena penurunan asupan cairan
dan kelebihan pengeluaran cairan.
Gangguan Ketidakseimbangan
Elektrolit
Berikut Gangguan Ketidakseimbangan Elektrolit yaitu,
Hiponatremia
Kondisi hiponatremia apabila kadar natrium plasma di bawah 130mEq/L. Jika kadar <
118 mg/L maka akan timbul gejala kejang, koma.
Hipernatremia
Jika kadar natrium > 150 mg/L maka akan timbul gejala berupa perubahan mental,
letargi, kejang, koma, lemah.
Hipokalemia
Nilai normal Kalium plasma adalah 3,5-4,5 mEq/L. Disebut hipokalemia apabila kadar
kalium <3,5mEq/L.
Hiperkalemia
Hiperkalemia adalah jika kadar kalium > 5 mEq/L. Hiperkalemia sering terjadi karena
insufisiensi renal atau obat yang membatasi ekskresi kalium (NSAIDs, ACE-inhibitor,
siklosporin, diuretik).
Gangguan Ketidakseimbangan
Asam dan Basa
Berikut Gangguan Ketidakseimbangan asam dan basa yaitu,
Asidosis Respiratorik
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena
penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru
yang buruk atau pernafasan yang lambat.
Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai
dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman
melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.
Alkalosis Respiratorik
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa
karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar
karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Variabel yang
mempengaruhi
keseimbangan normal
Cairan dan Elektrolit
Tekanan darah adalah gaya atau dorongan darah ke dinding arteri saat darah
dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan darah berperan penting,
karena tanpanya darah tidak akan mengalir (Anna & Bryan, 2007)
Tekanan darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang berkontraksi
seperti pompa, untuk mendorong agar darah terus mengalir ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah. Tekanan darah ini diperlukan agar darah tetap mengalir dan mampu
melawan gravitasi, serta hambatan dalam dinding pembuluh darah.
Konsep fisiologis tekanan darah
Tekanan darah, gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh. Tekanan
darah bergantung pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh dan
compliance, atau distensibilitas dinding pembuluh (seberapa mudah pembuluh tersebut
diregangkan). Darah mengalir dalam suatu lingkaran tertutup antara jantung dan
organ-organ, Arteri mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteriol
mengatur jumlah darah yang mengalir ke masing-masing organ. Kapiler adalah tempat
sebenarnya pertukaran bahan antara darah dan sel jaringan sekitar. Vena
mengembalikan jaringan kembali ke jantung.
Konsep fisiologis tekanan darah
a. Tekanan Sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik
jantung sehingga ia akan memompa darah dengan tekanan besar. Tekanan darah sistolik
adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup (sistole)
b. Tekanan diastolik (angka bawah) yaitu kekuatan penahan pada dinding pembuluh
darah saat jantung mengembang antara denyut terjadi ketika jantung dalam keadaan
mengembang atau beristirahat. Tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada
saat jantung mengendor kembali
Faktor - Faktor yang
mempengaruhi tekanan darah
USIA
4
JENIS KELAMIN