Anda di halaman 1dari 33

Mata Kuliah: Dasar Biomedik

Keseimbangan Asam,
Basa, dan Elektrolit

Dosen pengampu:
drh. David K, MKKK
Disusun oleh:

Nama: Haerunnisa Dwi Saputri


NIM: G1D123172
Kelas: 1A
Prodi: Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
Sub Materi:
Fisiologi Keseimbangan Air dan Elektrolit

Fisiologi Keseimbangan Asam dan Basa

Gangguan keseimbangan Asam, Basa, dan Elektrolit


Fisiologi Keseimbangan
Air dan Elektrolit
Air adalah senyawa esensial untuk semua makhluk hidup dan
mempunyai beberapa karaterisitk fisiologik:
• Media utama pada reaksi intrasel
• Diperlukan oleh sel untuk mempertahankan kehidupan.
• Pelarut terbaik untuk solut polar dan ionik.
• Media transportasi pada sistem sirkulasi, ruang di sekitar sel,
dan intrasel.
• Berperan penting dalam pengaturan suhu tubuh.
Pada bayi dan anak, persentase cairan tubuh total lebih Besar dibanding dengan orang
dewasa dan akan menurun sesuai Dengan pertambahan usia. Pada bayi prematur
jumlah cairan tubuh Total sebesar 80% dari BB, sedangkan pada bayi normal 70%–
75% Dari BB, pra–pubertas 65%–70% dari BB, dan pada orang dewasa Sebesar 55–
60% dari BB
Distribusi air dalam tubuh

Kompartemen Intrasel Kompartemen Ekstrasel


Cairan intrasel (intracellular fluid) Dengan menggunakan berbagai
adalah cairan yang terdapat dalam marker, diperoleh volume cairan
sel tubuh. Volume cairan intrasel ekstrasel sebesar 42–53% jumlah
lebih kurang 33% BB atau 60% dari cairan tubuh total untuk marker
jumlah air tubuh total. Dalam cairan klorida dan 30–33% untuk marker
intrasel, kation utama adalah inulin dan sulfat. Volume cairan
kalium, sedangkan anion utama ekstrasel sebesar 24% dari BB
adalah fosfat dan protein. pada orang dewasa.
Keseimbangan Gibbs−Donnan
Keseimbangan Gibbs–Donnan adalah keseimbangan antara cairan Intra dan ekstrasel
yang timbul akibat peran membran sel.
Solut

Solut impermeabel
Solut Permeabel
adalah zat terlarut atau solut di
Solut permeabel adalah solut di
dalam tubuh yang bersifat efektif.
dalam tubuh yang bersifat
Solut impermeabel intrasel adalah
inefektif dalam mempertahankan
kalium, magnesium, fosfat, sulfat
tekanan osmosis. Solut
dan protein. Solut impermeabel
permeabel terdiri dari urea (blood
ekstrasel adalah natrium dan
urea nitrogen, BUN), etanol,
anionnya, glukosa, manitol,
metanol dan etilen glikol.
gliserol, sorbitol.
pergerakan cairan
Pergerakan cairan tubuh mencakup penyerapan air di dalam usus, masuk ke
pembuluh darah, dan beredar ke seluruh tubuh
Tekanan Hidrostatik
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang sangat ditentukan oleh tekanan darah.
Semakin ke perifer, tekanan ini semakin turun.
Tekanan Osmotik
Tekanan Osmotik Kristaloid
Tekanan osmotik kristaloid adalah tekanan osmotik yang ditimbulkan oleh
mineral dan ion mineral.
Tekanan Osmotik Koloid (Tekanan Onkotik)
Tekanan onkotik adalah tekanan osmotik yang dihasilkan oleh molekul yang
tidak dapat berdifusi, dalam hal ini koloid.
Hidrostatik Osmotik
Pergerakan Cairan Melintas Membran Sel
Transpor Pasif
Transpor pasif adalah proses osmosis sederhana berdasarkan perbedaan tekanan
osmotik yang tidak memerlukan energi. Transpor pasif membawa air dari tekanan
osmotik rendah ke tekanan osmotik tinggi dan membawa molekul dari tekanan
osmotik tinggi tekanan osmotik rendah sehingga terjadi suatu keseimbangan
osmotik baru.
Transpor Aktif
Transpor aktif adalah proses difusi yang memerlukan bantuan suatu zat pembawa
(carrier) atau melalui suatu kanal tertentu, yang dihasilkan melalui penggunaan
energi. Transpor aktif membawa molekul ke daerah yang memiliki konsentrasi
lebih tinggi.
Pergerakan Cairan Antara Kapilar dan Jaringan Tubuh

Pergerakan cairan antara kapiler dan jaringan tubuh terutama ditentukan oleh tekanan
hidrostatik dan osmotik koloid (tekanan onkotik).
Pengaturan Keseimbangan (Homeostasis) Air dan
Elektrolit
Faktor yang mempengaruhi keseimbangan air dan elektrolit:
jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuh
proses difusi melalui membran sel
tekanan osmotik yang dihasilkan oleh elektrolit pada kedua kompartemen.
Kebutuhan air sangat dipengaruhi aktivitas fisik, suhu
lingkungan serta suhu tubuh.
Regulasi Keseimbangan Air dan Natrium
Pengaturan keseimbangan air di dalam tubuh dipengaruhi oleh dua sistim regulasi, yaitu
regulasi osmotik dan regulasi volume.

Regulasi volume aktivitasnya


Regulasi osmotik aktivitasnya dipicu dipengaruhi oleh volume arteri efektif
oleh tinggi–rendahnya osmolalitas atau tekanan arteri. Sensor regulasi
plasma. Sensor regulasi osmotik terletak volume terletak di otot atrium dan
di hipotalamus serta pusat rasa haus di ventrikel, sinus karotis dan arteri aferen
hipotalamus. glomerulus.
Fisiologi Keseimbangan
Asam dan Basa
Brönsted dan Lowry secara terpisah pada tahun 1923.
Mendefinisikan Asam sebagai zat yang dapat
memberikan ion H+ ke zat lain (disebut sebagai donor
proton), sedangkan basa adalah zat yang dapat
menerima ion H+ dari zat lain (disebut sebagai
akseptor proton).
Klasifikasi Brönsted dan Lowry
Asam Lemah Basa Lemah
Basa lemah adalah basa yang hanya terdissosiasi
Asam lemah adalah asam yang hanya terdisosiasi sebagian di dalam air
sebagian di dalam air.

Asam Kuat Basa kuat


Basa kuat adalah persenyawaan yang berdisosiasi
Asam kuat adalah asam yang berdisosiasi secara sempurna dalam larutan air.
sempurna di dalam air.
Ion Hidrogen

Ion hidrogen sangat penting pada fungsi normal tubuh,


misalnya sebagai pompa proton mitokondria pada proses
fosforilasi oksidatif yang menghasilkan ATP. Ion
hidrogen di dalam tubuh dapat berasal dari makanan,
minuman, dan proses metabolisme tubuh.
Keseimbangan Asam Basa

Keseimbangan asam–basa adalah suatu keadaan dimana konsentrasi


Ion H+ yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion H+ yang
dikeluarkan oleh sel. Pengaturan keseimbangan asam basa
diselenggarakan melalui Koordinasi dari tiga sistem, yaitu:
1) sistem bufer
2) sistem paru dan
3) sistem ginjal
Sistem bufer

Sistem bufer disebut juga sebagai sistem penahan atau sistem penyangga, karena dapat menahan
perubahan pH.Di dalam tubuh terdapat beberapa sistem bufer yaitu:
1) Sistem bufer asam karbonat–bikarbonat
2) sistem bufer protein
3) Sistem bufer hemoglobin dan
4) sistem bufer fosfat
Pengaturan Pengaturan
Keseimbangan Keseimbangan
Asam-Basa oleh Asam–Basa oleh
Paru Ginjal
Peranan sistem respirasi dalam Untuk mempertahankan keseimbangan asam
keseimbangan asam–basa adalah basa, ginjal harus mengeluarkan anion asam
mempertahankan agar PCO2 selalu nonvolatil dan mengganti HCO3–. Ginjal
konstan walaupun terdapat perubahan mengatur keseimbangan asam–basa dengan
kadar CO2 akibat proses metabolisme sekresi dan reabsorpsi ion hidrogen dan ion
tubuh. bikarbonat.
Gangguan
keseimbangan Asam,
Basa, dan Elektrolit
Gangguan Keseimbangan Air dan Elektrolit

Gangguan Volume (Hipovolemia, Dehidrasi, Euvolemia


(Normovolemia), dan Hipervolemia)
Gangguan Keseimbangan Natrium (Hiponatremia,
Isonatremia, dan Hipernatremia)
Gangguan Keseimbangan Kalium (Hipokalemia, dan
Hiperkalemia)
Gangguan Keseimbangan Asam-Basa

Gangguan Keseimbangan Asam–Basa Respiratorik


(Asidosis Respiratorik, Asidosis Respiratorik Akut, dan
Asidosis Respiratorik kronik serta Alkalosis
respiratorik dan Asidosis Respiratorik Kronik)
Gangguan Keseimbangan Asam–Basa Metabolik
(Asidosis Metabolik, dan Alkalosis Metabolik)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai