Anda di halaman 1dari 44

KULIAH BIOKIMIA-BIOMEDIK I

PADA SEMESTER I/ GANJIL ,


TAHUN AJARAN 2021/2022.
UNTUK MAHASISWA FKUH - ANGKATAN 2021.
oleh
ROSDIANA NATZIR.
TOPIK MATAKULIAH

PONDASI BIOKIMIAWI TUBUH


MANUSIA
(KOMPONEN ANORGANIK, AIR, DAN
PH)

SASARAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN
;
 Setelah menyelesaikan mata kuliah ini,  Pondasi Biokimiawi Tubuh Manusia
mahasiswa akan mampu mengenali dan (Komponen anorganik, air, dan pH).
menganalisis aspek Biokimia berbagai  Komposisi Kimiawi Normal Tubuh
proses tubuh yang terkait dengan manusia.
Pondasi Biokimiawi Tubuh Manusia  Air, sifat dan fungsi nya.
(Komponen anorganik, air, dan pH)
 Keseimbangan cairan dan pengaturannya.
untuk mempertahan -kan fisiologis
tubuh yang optimal, dan mampu meng  pH darah dan asam basa.
-integrasikan dan menerapkannya pada  Keseimbangan asam basa dan sistem
Blok/sistem pembelajaran terkait pengaturannya.
selanjutnya.  Mekanisme kompensasi
ketidakseimbangan asam basa.
 Peran paru dan ginjal pada keseimbangan
asam basa.
SUBPOKOK BAHASAN
 Menjelaskan komponen utama Pondasi Biokimiawi Tubuh Manusia
(Komponen anorganik, air, dan pH).
 Menjelaskan Komposisi Kimiawi Normal Tubuh manusia.
 Menjelaskan ttg Air/cairan , sifat dan fungsi nya.
 Menjelaskan Keseimbangan cairan dan proses pengaturannya.
 Menjelaskan pH darah dan asam basa.
 Menjelaskan Keseimbangan asam basa dan memahami sistem
pengaturannya.
 Menjelaskan Mekanisme kompensasi pada keadaan ketidakseimbangan
asam basa.
 Menjelaskan Peran paru dan ginjal pada keseimbangan asam basa.serta
pada proses kompensasi.
PENDAHULUAN :

 Unsur-unsur utama penyusun  Beberapa ion-ion anorganik


tubuh adalah karbon (C), berperan sebagai kofaktor dalam
hidrogen (H), oksigen (O) dan aktivitas enzim, misalnya ion
nitrogen (N). ** magnesium, ferrum fosfat anorganik
 Unsur anorganik lainnya yaitu: digunakan dalam sintesis ATP yang
kalsium (Ca), fosfor (P), mensuplai energi kimia untuk
kalium (K), sulfur (S), natrium proses kehidupan dari sel melalui
(Na), klor (Cl), magnesium proses fosforilasi oksidatif.
(Mg), besi (Fe), mangan (Mn)  Ion-ion kalsium dijumpai dalam
dan iodium (I). ( unsur sirkulasi darah dan di dalam sel.
anorganik ini akan dibahas  Di dalam tulang, ion-ion kalsium
secara detail pada topik berkombinasi dengan ion-ion fosfat
vitamin dan mineral).** dan karbonat membentuk kristalin.
 Fosfat dijumpai di dalam darah  Di antara biomolekul-biomolekul
dan di dalam cairan jaringan kompleks tersebut yang merupakan
sebagai ion-ion bebas, tetapi biomolekul kompleks utama adalah
fosfat di dalam tubuh banyak DNA, RNA, protein, polisakarida
terikat dalam bentuk fosfolipida, dan lipid. Biomolekul kompleks
nukleo -tida, fosfoprotein, dan tersusun atas molekul-molekul
gula-gula terfosforilasi. sederhana,
 Unsur-unsur penyusun tubuh  Komponen-komponen utama
sebagaimana disebut -kan di atas penyusun tubuh terdiri atas air,
banyak yang membentuk protein, lemak, mineral serta
molekul-molekul besar yang karbohidrat
kompleks di dalam tubuh.
AIR **

 Air merupakan produk akhir a. Air merupakan molekul polar :


utama dari metabolisme  Secara tiga dimensi, air merupakan
oksidatif makanan. Dalam molekul tetrahedron tak beraturan
reaksi-reaksi metabolik, air dengan oksigen pada bagian
berfungsi sebagai reaktan pusatnya.
tetapi juga sebagai produk.
 Air juga menjadi pelarut
biologis yang ideal. Air sangat b. Air bersifat sangat kohesif :
mempengaruhi semua interaksi  Molekul-molekul air yang
molekuler dalam sistem berdekatan memiliki afinitas yang
biologi. tinggi satu sama lainnya.
 Air mempunyai 2 sifat penting  Air menempel pada sesamanya
secara biologis yaitu : sifat (kohesi) karena air bersifat polar.
polar dan sifat kohesif. **
FUNGSI AIR **
 Air merupakan pelarut yang sangat  Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5%
baik bagi molekul-molekul polar. dari total air di dalam sel. Kandungan air
 Air sangat memperlemah ikatan pada berbagai jenis sel bervariasi di
ionik dan ikatan hidrogen antara antara tipe sel yang berbeda.
molekul-molekul polar dengan cara  Air merupakan medium tempat
bersaing daya tarik. berlangsungnya transpor nutrien,
 Di dalam sel, air terdapat dalam dua reaksi-reaksi enzimatis metabolisme
bentuk, yaitu bentuk bebas dan sel dan transpor energi kimia Di dalam
bentuk terikat. sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia
 Air dalam bentuk bebas mencakup dan sebagian besar dari reaksi-reaksinya
95% dari total air di dalam sel. berlangsung dalam lingkungan cair.
 Umumnya air berperan sebagai  Air berperan aktif dalam banyak reaksi
pelarut dan sebagai medium dispersi biokimia dan merupakan penentu penting
sistem koloid. dari sifat-sifat makromolekul seperti
protein
 Karena struktur air mempunyai
produk ionisasi nya seperti ion O+
dan H maka sangat mempengaru - Ikatan hidrogen

hi berbagai sifat komponen


penting sel seperti enzim, protein,
asam nukleat, dan lipida. Hal yang
sering muncul sebagai contoh,
aktivitas katalitik enzim sangat
tergantung pada konsentrasi ion
H+ dan OH-.
 Karena itulah, semua aspek dari
struktur dan fungsi sel harus
beradaptasi dengan sifat-sifat fisik
dan kimia air.
Proses hidrolisis
Oleh air/H2O
AIR MERUPAKAN KOMPONEN SEL YANG
DOMINAN DAN BERFUNGSI UNTUK: **
 Pelarut berbagai zat organik dan
anorganik, misalnya berbagai jenis ion-
ion, glukosa, sukrosa, asam amino,
serta berbagai jenis vitamin. :
3) Air merupakan media berbagai proses
reaksi-reaksi enzimatis yang berlangsung
1)Bahan pengsuspensi zat-zat organik di dalam sel.
dengan molekul besar seperti protein, 4) Air digunakan untuk mengabsorbsi panas
lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air dan mencegah perubahan temperatur
merupakan medium dispersi dari sistem yang drastis atau mendadak di dalam sel.
koloid protoplasma.
5) Air sebagai bahan baku untuk reaksi
2) Air merupakan media transpor berbagai hidrolisis dan sintesis karbohidrat misal
zat yang terlarut atau yang tersuspensi dalam fotosintesis
untuk berdifusi atau bergerak dari suatu
bagian sel ke bagian sel yang lain.
KESEIMBANGAN CAIRAN **
 Ginjal mempertahankan keseim -bangan
 Pengaturan keseimbangan cairan ini dengan mengatur keluaran garam
perlu memperhatikan 2 (dua) dan air dalam urin sesuai kebutuhan
parameter penting, yaitu: untuk meng -kompensasi asupan dan
kehilangan abnormal dari air dan garam
 volume cairan ekstrasel dan
tersebut.
osmolaritas ( brp banyak mol yg
larut ) cairan ekstrasel  Ginjal juga turut berperan dalam
mempertahankan keseimbangan asam-basa
 Ginjal mengontrol volume cairan
dengan mengatur keluaran ion hidrogen
ekstrasel dengan mempertahankan dan ion bikarbonat dalam urin sesuai
keseimbang -an garam dan kebutuhan.
mengontrol osmolaritas cairan
ekstrasel dengan mempertahankan
 Selain ginjal, yang turut berperan dalam
keseimbangan cairan. keseimbangan asam-basa adalah paru-
paru dengan mengekskresi ion hidrogen
dan CO2, dan sistem dapar (buffer) kimia
dalam cairan tubuh.
PENGATURAN NEUROENDOKRIN DALAM
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 Pengaturan keseimbangan cairan dan
elektrolit diperankan oleh system saraf  meningkatkan reabsorbsi natrium dan air.
dan sistem endokrin. Sementara, jika terjadi peningkatan volume
cairan tubuh, maka hormon Atrial
 Sistem saraf mendapat informasi adanya
natriuretic peptide ( ANP ) merupakan
perubahan keseimbangan cairan dan
hormone polipeptida dengan 28 asam amino
elektrolit melalui baroreseptor di arkus
yang disintesis, disimpan dan dilepaskan
aorta dan sinus karotik, osmoreseptor di
oleh sel miosit atrium akan meningkatkan
hypothalamus, dan volume -reseptor
ekskresi volume natrium dan air .
atau reseptor regang di atrium.
 Sedangkan dalam sistem endokrin,
hormon-hormon yang berperan saat Faktor-faktor lain yang mempenga -ruhi
tubuh mengalami kekurangan cairan keseimbangan cairan dan elektrolit
adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan diantaranya :
Vasopresin/ ADH dengan  ialah umur, suhu lingkungan, diet, stress,
dan penyakit.
PH
 Bila [H+] rendah, larutan bersifat basa
 pH = - log [H+] atau alkalis ; pH > 7
 H+ adalah suatu proton  pH adalah derajat keasaman yang
 Rentang: pH 0 - 14 digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang
 Bila[H+] tinggi, larutan bersifat
dimiliki oleh suatu larutan.
asam, pH < 7
 Asam adalah donor H+.
 Basa adalah akseptor H+, atau
memberikan OH- pd larutan.
 Asam dan Basa disebut:
 Kuat – bila terdisosiasi secara
sempurna dalam larutan,
contoh:
 HCl, NaOH

 Lemah – hanya sebagian


terdisosiasi dalam larutan,
contoh:
 Asam laktat, asam

karbonat
TUBUH DAN PH
 Homeostasis pH dikontrol secara  pH darah= 7.35 – 7.45
ketat  < 6.8 atau > 8.0 menyebabkan
 pH cairan ekstraseluler = 7.4 kematian
 Asidosis (acidemia) < 7.35
 Alkalosis (alkalemia) > 7.45
KESEIMBANGAN ASAM BASA

Keadaan [H+] yg diserap selalu setara dg [H+] yg


dilepaskan  dlm keadaan ini pH cairan tubuh berada dlm
rentang normal

pH darah
7,35 – 7,45 Power of hydrogen

hrs dipertahankan dlm rentang normal, karena


 Hasil metabolisme menyebabkan terbentuknya
ASAM dan BASA (terutama asam)
 Sebagian besar enzim sangat peka terhadap
perubahan pH.
TUBUH MENGHASILKAN
LEBIH BANYAK ASAM
DIBANDING BASA
 Asam didapat dlm makanan. ASAM YG DIHASILKAN
 Metabolisme protein mengha - OLEH TUBUH
silkan: sulfat & fosfat.  Asam karbonat
 Metabolisme asam lemak
menghasilkan benda keton.  Asam sulfat
 Glikolisis anaerob menghasil -kan:  Asam fosfat
laktat  Asam laktat
 Glikolisis aerob menghasilkan  Asam sitrat
CO2.
 Ion amonium
 Metabolisme seluler mengha -
silkan CO2.  Benda keton :
- Asam asetoasetat
- -hidroksi butirat
- Aseton
ASAM YG DIHASILKAN TUBUH
DIKELOMPOKKAN SBB:
A. ASAM VOLATIL B. ASAM FIXED
 Asam yg dpt menguap :  asam yg tdk terpisahkan dg larutan :
H2CO3. H2SO4; H2PO4
 Hampir semua CO2 diubah
menjadi as. karbonat  PCO2 C. ASAM ORGANIK
berhubungan ter balik dg pH  asam hasil metabolisme anaerob :
 sehingga
ASAM LAKTAT
PCO2 merupakan faktor
penting dlm mempe -ngaruhi
pH.
SISTEM PENGATURAN KESEIMBANGAN
ASAM-BASA

Imbangan asam-basa
dipertahankan dg cara A. Pengaturan jangka panjang, oleh :
melakukan pengaturan organ paru2 dan ginjal.dengan cara
imbangan ion hidrogen (H+) mengatur sekresi dan reabsorpsi H+
dan HCO3-

B. Pengaturan jangka pendek diatur


Dikoordinasi 3 sistem: oleh sistem buffer
PARU, GINJAL & SISTEM BUFER

 Bufer beraksi hampir beberapa detik.


 Mekanisme respirasi (paru) perlu waktu beberapa menit sampai jam.
 Mekanisme renal perlu waktu beberapa jam sampai hari.
ADA 4 SISTEM BUFFER KIMIA, YAITU:

1. Buffer bikarbonat; meru -pakan  Sistem buffer kimia hanya mengatasi


sistem Buffer di cairan ekstrasel ketidak seimbang -an asam-basa
teutama untuk perubahan yang sementera.
disebabkan oleh non-bikarbonat.  Jika dengan buffer kimia tidak cukup
2. Buffer protein; merupakan memperbaiki ketidakseimban gan, maka
sistem Buffer di cairan ekstrasel pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh
dan intrasel. paru-paru yang berespons secara cepat
3. Buffer hemoglobin;merupa -kan terhadap perubahan kadar ion H dalam
sistem Buffer di dalam eritrosit darah akibat rangsangan pada kemore -
untuk perubahan asam karbonat. septor dan pusat pernapasan, kemudian
mempertahankan kadarnya sampai ginjal
4. Buffer fosfat; merupakan sistem menghilangkan ketidakseimbangan
Buffer di sistem urinaria dan tersebut.
cairan intrasel.
1. PARU
Mekanisme paru dlm homeostasis pH darah yi: mengatur
Respiratory Rate/RR/laju pernapasan

A. Pd keadaan ASIDOSIS METABOLIK (pH drh )


H2CO3 dlm drh dpt dikurangi dg cara meningkatkan
RR shg akan lbh banyak CO2 yg keluar mll paru.
Sebaliknya :

B. Pd keadaan ALKALOSIS METABOLIK (pH drh )


menurunkan RR , shg CO2 ditahan dlm paru dg akibat
pH drh menurun.
2. GINJAL

 Regulator pH yg efektif
 Bila ginjal gagal, homeostasis pH gagal
 Mengatur sekresi, ekskresi dan reabsorpsi H+
 Mengatur sekresi dan reabsorpsi HCO -
3
 Mekanisme pengaturan oleh ginjal dg cara:

a. Produksi amonia
b. Produksi bufer as.karbonat/bikarbonat
c. Bufer fosfat
(b & c dibahas pada sistim bufer)
A. AMONIA

 GINJAL: berfungsi sbg sumber utama amonia urin.


 Amonia (NH3) merupakan hasil deaminasi as. amino

GLUTAMIN (H5N2O3) C5H10N2O3.


 Rx dikatalisis oleh: ENZ. GLUTAMINASE.
 H+ hasil metabolisme berikatan dg amonia
membentuk ion amonium NH4+ dan diekskresikan
bersama urin.
MEKANISME GINJAL
MENGEKSKRESIKAN PROTON (H+)

H+
AMONIA berikatan dg H+
NH3 setelah berada di lumen
( AMONIA) tubulus distal, ttp dpt juga
saat masih berada di dlm sel
tubulus distal.

NH4+ (ION AMONIUM)

URIN
KETIDAK IMBANGAN
ASAM BASA
 pH< 7.35 asidosis Kompensasi :
 pH > 7.45 alkalosis  Bila penyebab metabolik,
 Respon tubuh untuk menang - hiperventilasi atau.
gulangi ketidak seimbangan asam
hipoventilasi dapat membantu,
basa disebut: KOMPENSASI
disebut : Kompensasi
 Kompensasi Sempurna, bila pH Respiratorik.
kembali ke rentang normal
 Bila penyebab oleh karena
 Kompensasi Partial, bila pH diluar
rentang normal respiratorik, dapat diatasi oleh
mekanisme renal: Kompensasi
metabolik.
Ratio dipertahankan shg pH darah tdk berubah dr :
7,4.
Perubahan ratio menyebabkan gangguan
keseimbangan asam basa  terjadi ASIDOSIS
atau ALKALOSIS
Perubahan ventilasi paru  mempunyai pengaruh
besar terhadap pH darah
 Bila, PCO2  krn produk di jaringan. perifer
atau
hipoventilasi  [H2CO3]   ratio <
1,30  ASIDOSIS RESPIRATORIK

Sebaliknya
 Bila PCO2 menurun krn hiperventilasi

 [H2CO3] menurun  ratio > 1,30 


ALKALOSIS RESPIRATORIK
GANGGUAN METABOLIK
1. Paling umum oleh karena produksi as. fixed &
as. organik , contoh:
a. ASIDOSIS LAKTAT, tbl ok hipoksia
jaringan berkepanjangan  metab.
anaerob di jaringan

b. KETOASIDOSIS, produksi benda keton


akibat starvasi & diabetes melitus yg
tak terkendali  jaringan tdk dpt
memanfaatkan glukosa dr sirkulasi
shg mengandalkan metab. lipid &
keton.
2. Relatif jarang, contoh:
Jaringan tdk mampu ekskresi H+ melalui
ginjal, contoh: glomerulonefritis.

3. Setelah kehilangan bikarbonat, contoh:


DIARE KRONIK . Pd keadaan normal HCO3-
disekresi ke saluran cerna & direabsorpsi
sblm defekasi  diare menyebabkan
HCO3- tdk direabsorpsi  konsentrasi di
dlm cairan ekstraseluler me .
B. PENYEBAB ALKALOSIS
A. PENYEBAB ASIDOSIS
METABOLIK :
METABOLIK
1. Ketoasidosis diabetes 1. Kehilangan asam (muntah-muntah,
drainase lambung)
2. Payah ginjal.
3. Asidosis laktat 2. Pengobatan diuretika
4. Keracunan : salisilat, metil 3. Pemberian alkali yg berlebihan
alkohol.
4. Kekurangan kalium yg berat
C. ASIDOSIS RESPIRATORIK ETIOLOGI ASIDOSIS
RESPIRATORIK :
• Apabila terjadi gangguan ventilasi
alveolar sehingga terjadi gangguan 1. Inhibisi pusat
eliminasi CO2, terjadi akumulasi pernapasan :pemakaian obat
CO2 di alveoli mengakibatkan jantung.
terjadi -nya peningkatan PCO2. 2. penyakit2 neuromuskuler :
penyakit poliomielitis.
• Sistem bufer pada mulanya dapat
3. Obstruksi jalan napas:
mengatasi, namun pada akhirnya
peny.asthma bronhiale.;
terjadi penurunan pH.
4. overfeeding. Dll.
D. ALKALOSIS RESPIRATORIK ETIOLOGI :
1. Rangsangan hipoksemik:
 Apabila terjadi hiperventilasi
alveolar sehingga terjadi pe -nurunan - peny jantung dg right to left shunt
- peny jantung dg edema paru
PCO2 dan mengakibat -kan
- anemi gravis
peningkatan pH.
2. Stimulasi pusat pernapasan:
- kelainan neorologis
- psikogenik mis. panik, nyeri
- gagal hati.
- kehamilan.
3. Sepsis
4. Pengaruh obat: salisilat, hormon
progesteron
5. Mechanical overventilation.
ANION GAP

 konsep anion gap penting dlm diagnosis


gangguan keseimbangan asam - basa

 Secara rutin lab klinik mengukur konsentrasi:


Na+, K+, Cl- dan HCO3- plasma

 Normal : jumlah konsentrasi Na+ & K+ > jumlah


konsentrasi Cl- & HCO3 –

A = { [Na+] + [K+ ] } - { [Cl-] + [HCO3 - ] }

Normal A= 12- 16 mEq/L, bl [K+ ] tdk diukur


nilai menjadi 8- 12 mEq/L
MENGINGAT KEMBALI….PH DARAH :
 Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan
pengaturan konsentrasi ion H bebas
 dalam cairan tubuh. pH rata-rata darah adalah 7,4, pH
darah arteri 7,45 dan darah vena 7,35.
 Jika pH darah < 7,35 dikatakan asidosis, dan jika pH
darah > 7,45 dikatakan alkalosis.
 Ion H terutama diperoleh dari aktivitas metabolik
dalam tubuh.
 Ion H secara normal dan kontinyu akan ditambahkan ke
cairan tubuh dari 3 sumber, yaitu:
1. pembentukan asam karbonat dan sebagian akan
berdisosiasi menjadi ion H dan bikarbonat
2. katabolisme zat organik
3.disosiasi asam organic pada metabolism intermedia,
misalnya pada metabolisme lemak terbentuk asam lemak
dan asam laktat, sebagian asam ini akan berdisosiasi
melepaskan ion H
 Bila terjadi perubahan konsentrasi ion H maka tubuh
berusaha mempertahankan ion H seperti
nilai semula dengan cara:

1.mengaktifkan sistem buffer kimia


2.mekanisme pengontrolan pH oleh sistem pernapasan
3.mekanisme pengontrolan pH oleh sistem urinaria oleh
ginjal
 Ginjal mampu meregulasi ketidak seimbangan ion H
secara lambat dengan mensekresi kan ion H dan
menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena
memiliki buffer fosfat dan ammonia.
KETIDAKSEIMBANGAN ASAM-BASA :
 Ada 4 kategori ketidakseimbang -an diabetes mellitus, olahraga yang terlalu
asam-basa, yaitu: berat, dan asidosis uremia akibat gagal ginjal
1.Asidosis respiratori, disebabkan oleh akan menyebabkan penurunan kadar
retensi CO2 akibat hipoventilasi. bikarbonat sehingga kadar ion H bebas
Pembentukan H2CO3 meningkat, dan meningkat.
disosiasi asam ini akan meningkatkan 4.Alkalosis metabolik, terjadi penurunan kadar
konsentrasi ion H. ion H dalam plasma karena defisiensi asam
2.Alkalosis respiratori, disebabkan oleh non-karbonat. Akibatnya konsentrasi
kehilangan CO2 yang berlebihan akibat bikarbonat meningkat.
hiperventilasi. Pembentukan H2CO3 Hal ini terjadi karena kehilangan ion H
menurun sehingga pembentukan ion H karena muntah-muntah dan minum obat-obat
menurun. alkalis. Hilangnya ion H akan menyebabkan
3. Asidosis metabolik, asidosis yang berkurangnya kemampuan untuk menetralisir
bukan disebabkan oleh gangguan bikarbonat, sehingga kadar bikarbonat
ventilasi paru. Diare akut, plasma meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
 Harper’s Biochemistry textbook.
 Biochemistry Stryer ed.book.

 Lehninger Principle of Biochemistry.

 Campbell’s Biochemistry textbook.

 Montgomery Biochemistry.

 Alberts,B. Et al.2010. Moleculer Biology of the Cell.


New York : Garland Publising.
 Bogen, HJ.2009. Modern Biology. London : Weindenfeld
Nicolson.,
 Subowo. 2012. Biologi Sel. Bandung :
Pencetak/Penerbit Elstar Offset.

Anda mungkin juga menyukai