Anda di halaman 1dari 21

AIR DAN SISTEM

PENYANGGA
TUBUH
Biokimia Dasar Minggu Ke 2

Mastuti Widi Lestari, M.Si


CONTENTS

1. Air adalah wahana kehidupan


2. Struktur air
3. Kesetimbangan asam basa
Air adalah wahana kehidupan
• Kehidupan sangat bergantung dengan air
• 60% tubuh kita terdiri dari air, yang bertindak
sebagai pelarut dari K+, glukosa, adenosine tri fosfat
(ATP), protein, dll.
• Air sebagai pengatur suhu tubuh.
• Orang gemuk mempunyai persentase air lebih
sedikit dibandingkan orang kurus.
• Wanita lebih mempunyai persentase air lebih besar
dibandingkan pria.
Sebagai medium reaksi
bagi reaksi-reaksi
metabolisme
terdistribusi
Intraseluler
Air
Ekstraseluler
Memberikan zat-zat yang
diperlikan oleh sel
Ikatan Hidrogen pada Air

• Ikatan hirogen menyebabkan air bersifat


dipolar
• Molekul organic polar dan garam anorganik
dapat larut dalam air karena ikatan hydrogen
dan interaksi elektrostatistik
• Kation anorganik
seperti Na+ dan K+
berikatan dengan
atom O milik air
Ikatan hydrogen antara molekul dan zat terlarut polar terus
berdisosiasi dan mereformasi, dengan demikian memungkinkan
zat terlarut untuk bergerak melalui air dan air tersebut melewati
saluran dalam membrane sel.
Air sebagai pengatur suhu tubuh

• Air memiliki panas fusi yang tinggi, membutuhkan penurunan


suhu yang banyak untuk mengubah air menjadi es.
• Konduktivitas termal tinggi memfasilitasi pembuangan panas dari
daerah yang menggunakan energi tinggi (seperti otak) ke dalam
darah.
• Kapasitas panas yang tinggi air dapat diubah menjadi gas dan
menguap melalui air
• Respon terhadap panas menurunkan ikatan hydrogen
• Respon terhadap dingin menguatkan ikatan hidrogen
Elektrolit
Osmolalitas dan Pergerakan air
Membran semipermeable memisahkan kompartemen: ekstraselular
dan intraselular.
Air akan bergerak dari kompartemen yang konsentrasinya rendah ke
konsentrasi tinggi untuk mencapai osmolalitas yang seimbang
Gaya yang menjaga agar osmolalitas seimbang pada
masing-masing kompartemen: Tekanan Osmotik
Darah mengandung banyak protein terlarut (bermuatan negative)
membutuhkkan elektrolit (bermuatan positif) untuk menyeimbangkan
muatan.
Air dari darah ke urin: untuk menyeimbangkan ekskresi ion cairan
interstisial mengalir ke darah konsentrasi naik air dari sel keluar
untuk menyeimbangkan.
HIPERGLIKEMIA
Asam dan basa
H2O H+ + OH- netral
(asam) (basa)

pH = 7 karena konsentrasi H+ dan OH- seimbang

Asam Lemah
Dipengaruhi oleh konstanta disosiasi.
Buffer

• Terdiri dari asam lemah


dan basa konjugasi

• Mempertahankan pH
larutan
Metabolisme asam dan buffer

• Rata-rata proses metabolism dalam tubuh


menghasilkan 22.000 mEq asam per hari.
• Namun pH darah biasanya 7,36-7.44
• pH intraselular: 7,1
• Karena ada larutan buffer / penyangga

Macam-macam buffer dalam tubuh


• Buffer mayor: bicarbonate-asam karbonat
ekstraseluler
• Hemoglobin sel darah merah
• Buffer fosfat semua sel
Sistem penyangga bikarbonat

• CO2 sumber utama metabolism asam


diproduksi dari metabolism energi (siklus Krebs)
• CO2 larut dalam air menjadi H2CO3 (asam karbonat)
• H2CO3 asam lemah terdisosiasi parsial: H+ + HCO3-
• HCO3- bersifat basa lemah
• Merupakan sistem buffer terbanyak di cairan ekstra sel
• Kadar HCO3- dan CO2 diatur oleh ginjal dan paru-paru
33
Sistem penyangga phosphat

• Terdiri atas monohydrogen phosphate (HPO42-) yang bersifat


basa lemah dan dihydrogen phosphate (H2PO4-) yang bersifat
asam lemah
• Merupakan sistem buffer terpenting di dalam sitosol
• Memegang peranan penting di intrasel dan tubulus ginjal
Sistem penyangga protein

• Protein: protein intrasel, Hb, dan protein plasma


• Merupakan buffer yang baik protein mengandung gugus
asam: karboksil (-COOH) dan basa: amino (-NH2)
• Pada eritrosit, Hb sangat penting karena dapat berikatan dengan
ion hydrogen menjadi deoxyhemoglobin (H-Hb)
• 60-70% total buffering kimiawi pada cairan intrasel dan
interseluler dilakasanakan oleh protein
• Histidine dan cysteine merupakan dua asam amino yang paling
berperan sebagai protein buffer
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai