Anda di halaman 1dari 11

NAMA: ABDUL BA’IZ MUS’ING

NIM: 210402002

KELAS: 1 A KEPERAWATAN

TUGAS: RANGKUMN MATERI 1-5

DOSEN PENGAMPU: Drg. Anugrah anuar Azis, S.KG, MARS

RANGKUMAN MATERI 1

DASAR BIOKIMIA TUBUH MANUSIA I

 Prinsip-Prinsip Biokimia Dalam Tubuh Manusia

• Biokimia adalah ilmu yang mempelajari struktur, organisasi, dan fungsi materi kehidupan

• Biokimia bertujuan untuk :

– memahami bagaimana molekul-molekul yang “tidak hidup” berinteraksi


membentuk fenomena kehidupan yang kompleks dan efisien

– menjelaskan keberagaman bentuk kehidupan dalam terminologi kimia

 Tiga fokus utama dalam Biokimia

• Struktur kimia: hubungan struktur-fungsi protein, karhohidrat, lipid, DNA/RNA

• Metabolisme: keseluruhan reaksi-reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup


(anabolisme, katabolisme, pengaturan energi seluler)

• Penyimpanan, transmisi, dan ekspresi informasi genetik: replikasi DNA dan sintesis protein

 Unsur-unsur penyusun tubuh manusia dibagi menjadi:

1. Unsur struktural

2. Trace elements
• Empat unsur utama penyusun tubuh manusia secara kuantitatif adalah: C, H, O, dan N

• Unsur penting lainnya yang secara kuantitas sangat kecil di dalam tubuh disebut trace
element contohya Logam dan Non Logam.

• Senyawa-senyawa penyusun tubuh manusia disebut biomolekul

 Makromolekul penyusun tubuh manusia

• Biomolekul utama penyusun tubuh manusia terdiri atas 4 kelas utama, yaitu:

1. Protein

2. Asam nukleat

3. Karbohidrat

4. Lipid

• Keempat biomolekul ini disebut makromolekul biologik

• Merupakan molekul besar yang tersusun atas subunit-subunit molekul organik yang lebih
kecil

• Makromolekul biologik bersifat esensial bagi struktur dan fungsi sel


RANGKUMAN MATERI 2

DASAR BIOKIMIA TUBUH MANUSIA II:

 Ikatan dan interaksi kimia dalam struktur biologi Air dan pH dalam lingkungan biologi

• Makromolekul yang bertanggungjawab membentuk struktur sel dan menjalankan fungsi sel
terbentuk dari ribuan atom yang disatukan oleh ikatan yang kuat, ikatan kovalen

• Ikatan kovalen berperan membentuk polimerisasi namun tidak menggambarkan


“kompleksitas” struktur molekular dalam sistem biologi

• Terutama pada struktur protein dan asam nukleat

• Interaksi antar molekul yang “lebih lemah” bertanggungjawab membentuk arsitektur yang
elegan penyusun struktur biologi

• Interaksi ini disebut interaksi non-kovalen (=ikatan non-kovalen)

• Interaksi non-kovalen sangat penting dalam menentukan struktur, stabilitas, dan fungsi
biomolekul

 Contoh interaksi non-kovalen menentukan fungsi biologis: interaksi h

GH dengan reseptornya
 Ikatan hidrogen merupakan interaksi non-kovalen terpenting pada sistem biologi

• Struktur dan sifat biomolekul sangat ditentukan oleh ikatan hidrogen

• Merupakan interaksi antara atom hidrogen yang secara kovalen terikat dengan atom lain
dengan sepasang elektron dari atom lain

RANGKUMAN MATERI 3

PERAN AIR DALAM BERBAGAI PROSES BIOLOGI

• Berbagai proses kehidupan membutuhkan berbagai macam ion dan molekul yang terlarut
dalam sebuah media
• Air merupakan media intraseluler dan ekstraseluler
• Air merupakan pelarut yang ideal karena potensi ikatan hidrogen dan sifat polar yang
dimilikinya

 Berdasarkan interaksi-nya dengan air, biomolekul dibedakan menjadi:

1. Molekul hidrofilik

a. Asam amino/protein karbohidrat, asam nukleat

2. Molekul hidrofobik

a. Hidrokarbon

3. Molekul amfipatik

a. Lipid ------ lipid bilayer

 Konsep pH dan penyangga (bufer): pH adalah....


▪ Istilah pH pertama kali diperkenalkan oleh Sörensen (1909)

▪ Dasar nilai pH adalah konsentrasi ion hidrogen ([H+ ]) dalam larutan

▪ pH adalah logaritma negatif [H+ ]

▪ Nilai pH ditentukan berdasarkan [H+ ] dalam air murni pada suhu ruang (25°C)

▪ Berat 1 mol air adalah 18 gr maka dalam 1 liter air (1000 gr) mengandung 1000:18 =
55,56 mol

▪ Sehingga molekul air dalam satu liter air murni adalah 55,56 M

▪ Probabilitas terjadinya ionisasi H+ dan OH- dalam air murni adalah 1,8 x 10-9

▪ Maka dalam 55,56 M air murni [H+ ] (1,8 x 10-9 ) x 55,56 = 1 x 10-7 M

▪ Karena pH adalah log negatif [H+ ] maka pH = -log [H+ ]

▪ Sehingga pH air murni = -log 10-7 = 7

Sebagian besar reaksi-reaksi biologi di dalam tubuh berlang-sung pada rentang pH 6,5 –
8,0

 Asam dan basa dalam tubuh

Berdasarkan definisi Bronsted:

▪ Asam adalah substansi yang dapat melepaskan proton (H+ )

▪ Basa adalah substansi yang dapat mengikat proton (H+ )

▪ Asam dan basa berdisosiasi total dalam larutan (air)

Asam dan basa organik pada umumnya merupakan asam lemah dan basa lemah

▪ Asam lemah adalah asam yang berdisosiasi sebagian dalam larutan

▪ Basa lemah adalah basa yang berdisosiasi sebagian dalam larutan

 Ka dan pKa

▪ Ka merupakan konstanta disosiasi. Jika dinyatakan dalam satuan molar (M) maka
menunjukkan [H+ ] hasil disosiasi asam lemah dalam larutan (air)

▪ Semakin rendah Ka semakin kecil kecenderungan melepaskan H+ -- asam lemah

▪ pKa merupakan logaritma negatif dari Ka


▪ pKa≈ pH

Persamaan Henderson - Hasselbalch

▪ Persamaan ini menunjukkan hubungan antara pH suatu larutan dan konsentrasi relatif
konjugat basa dan asam yang terbentuk dalam larutan

Dua tipe asam yang dihasilkan oleh proses metabolik dalam tubuh, yaitu:

▪ Asam volatile (menguap): terutama CO2

▪ Asam non-volatile (tidak menguap)

• Semua sumber H+ selain CO2 dianggap sebagai non-volatile (=fixed-acid). Contoh asam non-
volatile:

▪ Asam sulfat → oksidasi asam amino yang mengandung sulfur

▪ Asam fosfat → metabolisme fosfolipid, as. nukleat, fosfoprotein

▪ Asam laktat

▪ Asam-asam keton

 Penyangga

adalah substansi kimia yang mengurangi perubahan pH dalam larutan yang disebabkan
penambahan asam maupan basa.

▪ Penyangga adalah campuran dari asam lemah dan garam basanya (atau basa lemah dan
garam asamnya

Materi 4: Anatomi Cairan Tubuh

• Air merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia

• Total air tubuh bervariasi menurut umurjenis kelamin

• Pada pria dewasa normal, TBW sekitar 60% dari berat tubuh,

• pada wanita dewasa normal 50%.

• Neonates memiiki persentase air tertinggi, dengan 75%-80% berat tubuh berupa air.
Selama beberapa bulan pertama setelah lahir

• Total air tubuh sebagai persentase berat tubuh berkurang Bersama dengan penambahan
umur
 Cairan Intraseluler

• Cairan intraseluler adalah cairan yang terdapat di dalam sel tubuh

• Cairan Intraseluler menyusun sekitar 40% dari berat badan atau 2/3 dari cairan tubuh

• Mengandung kompartemen cairan : natrium, kalium,kalsium, magnesium,


klorida,bikarbonat, fosfor, protein

• Proporsi kalium lebih besar didalam cairan intraseluler. Kalium penting dalam
mengendalikan volume sel

Cairan Ekstraseluler

• Cairan ekstraseluler adalah cairan yang terdapat di luar sel

• jumlah sekitar 20% dari berat badan atau 1/3 dari cairan tubuh

• Mengandung kompartemen cairan : natrium, kalium,kalsium, magnesium,


klorida,bikarbonat, fosfor, protein

• Cairan ekstraseluler terbagi dalam cairan interstitial, dan cairan intravaskular

• Natrium secara kuantitatif merupakan kation ekstraseluler paling penting dalam volume
ekstraseluler.

 Cairan interstisial

• Cairan interstitial menempati 15 persen dari total berat badan

• Kandungan protein cairan interstisial relatif rendah (2 g/dL) karena hanya sejumlah
kecil protein plasma secara normal dapat melewati celah kapiler

Cairan Intravaskular

• Cairan interstitial menempati 5 persen dari total berat badan

• Kebanyakan elektrolit (ion-ion kecil) dapat lewat secara bebas antara plasma dan
interstisium

 Cairan Transeluler

• Cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh

• cairan ini adalah cairan serebrospinal, cairan okular, cairan sendi, dan rongga pleaural
yang berisi cairan yang hanya ditemukan di ruang yang dibatasi epitel

Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Air Tubuh


• Sel Lemak

• Usia

• Jenis Kelamin

• Aktivitas

Materi 5: STRUKTUR, FUNGSI DAN METABOLISME PROTEIN.

Protein:

• Molekul yg sangat vital untuk organisme  terdapat di semua sel

• Polimer  disusun oleh 20 macam asam amino standar

• Rantai asam amino dihubungkan dg ikatan kovalen yg spesifik

• Struktur & fungsi ditentukan oleh kombinasi, jumlah dan urutan asam amino

• Sifat fisik dan kimiawi  dipengaruhi oleh asam amino penyusunnya


Asam Amino

• merupakan unit penyusun protein

• Struktur: satu atom C sentral yang mengikat secara kovalent:

• gugus amino,

• gugus karboksil,

• satu atom H dan

• rantai samping (gugus R)

 Asam Amino Standar

• Asam amino yang menyusun protein organisme ada 20 macam disebut sebagai asam
amino standar

• Diketahui asam amino ke 21 disebut selenosistein (jarang ditemukan) Terdapat di


beberapa enzim seperti gluthatione peroxidase

• Selenenosistein mempy kode genetik: UGA  biasa utk stop kodon  tjd pd mRNA dgn
struktur 2nd yg banyak.

 Asam Amino Non Polar

• Memiliki gugus R alifatik

• Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolin

• Bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu a.a spt Ile (I)  biasa terdapat di bagian
dlm protein.

• Prolin berbeda dgn a.a  siklis. Tapi mempunyai byk kesamaan sifat dgn kelompok
alifatis ini.

• Umum terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid

 Asam Amino Polar

• Memiliki gugus R yang tidak bermuatan

• Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin, glutamin

• Bersifat hidrofilik  mudah larut dalam air


• Cenderung terdapat di bagian luar protein

• Sistein berbeda dgn yg lain, karena ggs R terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga
dapat mengalami oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide

• (-S-S-)  sistin (tdk tmsk dlm a.a.standar karena selalu terjadi dari 2 buah molekul
sistein dan tidak dikode oleh DNA)

 Asam Amino dengan Gugus R Aromatik

• Fenilalanin, tirosin dan triptofan

• Bersifat relatif non polar  hidrofobik

• Fenilalanin bersama dgn V, L & I  a.a plg hidrofobik

• Tirosin  gugus hidroksil , triptofan  cincin indol

• Sehingga mampu membentuk ikatan hidrogen  penting untuk menentukan struktur


ensim

• Asam amino aromatik mampu menyerap sinar UV λ 280 nm  sering digunakan utk
menentukan kadar protein

 Asam Amino dengan gugus R Bermuatan Positif

• Lisin, arginin, dan histidin

• Mempunyai gugus yg bersifat basa pd rantai sampingnya

• Bersifat polar  terletak di permukaan protein dapat mengikat air.

• Histidin mempunyai muatan mendekati netral (pd gugus imidazol) dibanding

• lisin  gugus amino • arginin  gugus guanidino

• Krn histidin dpt terionisasi pada pH mendekati pH fisioligis  sering berperan dlm
reaksi ensimatis yg melibatkan pertukaran proton

 Asam Amino dengan Gugus R Bermuatan Negatif

• Aspartat dan glutamat

• Mempunyai gugus karboksil pada rantai sampingnya  bermuatan (-) / acid pada pH 7
 Asam Amino Non Standar

• Merupakan asam amino diluar 20 mcm as. Amino standar

• Terjadi karena modifikasi yang terjadi setelah suatu asam amino standar menjadi
protein.

• Kurang lebih 300 asam amino non standar dijumpai pada sel •modifikasi prolin  dlm
proses modifikasi posttranslasi, oleh prokolagen prolin hidroksilase. •Ditemukan pada
kolagen untuk menstabilkan struktur

• Dari modifikasi Glu oleh vit K.

•  karboksi glutamat mampu mengikat Ca  penting utk penjendalan darah.

• Ditemukan pd protein prothrombin

 CACAT GENETIK METABOLISME ASAM AMINO :

1. Ditandai oleh kadar asam amino atau produk metaboliknya yg abnormal dalam darah
atau urin.

2. Bila ada gangguan metabolisme ----> retardasi mental dan gangguan perkembangan.

3. Kelainan bawaan yang ditemukan antara lain : fenilketonuria ; homosistinuria;


ketonuria rantai bercabang.( urin sirop maple = mapple syrup urine disease ).

Anda mungkin juga menyukai