DISUSUN OLEH :
RENDRA PURWANDY
1420123512
PENDAHULUAN
Pada tubuh seorang dewasa, sekitar 60% terdiri atas air. Sementara pada
bayi dan anak total komposisi air dalam tubuh lebih tinggi daripada dewasa, yaitu
70-80%. Di dalam tubuh,sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara
lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan seperti paru-paru atau
jantung sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah
sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan agar
menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam
tubuh merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis yang melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut) sedangkan elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit
masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan di
distribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti
adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh
bagian tubuh. Komposisi cairan dan elektrolit di dalam tubuh sudah diatur
sedemikian rupa agar keseimbangan fungsi organ vital dapat dipertahankan.Untuk
mempertahankan keseimbangannya, diperlukan masukan, pendistribusian, dan
keluaran yang memadai, yang diatur melalui mekanisme tersendiri namun berkaitan
satu sama lain.
PEMBAHASAN
b. Cairan ekstraseluler
Jumlah relatif cairan ekstraselular menurun seiring dengan
bertambahnya usia, yaitu sampai sekitar sepertiga dari volume total
pada dewasa.Cairan ekstraselular terbagi menjadi cairan interstitial dan
cairan intravaskular.
Cairan interstitial adalah cairan yang mengelilingi sel dan
termasuk cairan yang terkandung diantara rongga
tubuh(transseluler)seperti serebrospinal, perikardial, pleura, sendi
sinovial, intraokular dan sekresi saluran pencernaan.
Sementara, cairan intravaskular merupakan cairan yang
terkandung dalam pembuluh darah, dalam hal ini plasma darah.
2. Asam Basa
Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan
dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan
bersifat netral. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat
kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Sifat asam basa suatu larutan juga
dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH merupakan suatu parameter
yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.
Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih
dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH 7. pH suatu larutan dapat ditentukan
dengan indikator pH atau dengan pH meter. Menurut penjelasan tersebut
menjelaskan tentang keseimbangan asam basa serta berbagai macam faktor
atau hal - hal yang berkaitan dengan keseimbangan asam basa.
Keseimbangan asam basa merupakan hal yang penting bagi tubuh
karena dapat mempengaruhi fungsi organ vital. Gangguan keseimbangan asam
basa yang berat, dapat mempengaruhi kelangsungan hidup pasien. Derajat
keasaman (pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7.35 hingga 7.45.
Tubuh manusia mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa agar
proses metabolisme dan fungsi organ dapat berjalan optimal. Keseimbangan
asam basa dalam tubuh manusia diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan
ginjal.
a. Asam
Asam didefinisikan sebagai zat yang dapat memberikan ion H+ ke zat lain
(disebut sebagai donor proton), sedangkan basa adalah zat yang dapat
menerima ion H+ dari zat lain (disebut sebagai akseptor proton). Suatu asam
baru dapat melepaskan proton bila ada basa yang dapat menerima proton yang
dilepaskan. Satu contoh asam adalah asam hidroklorida (HCL), yang berionasi
dalam air membentuk ion- ion hidrogen (H+) dan ion klorida (CL-) demikian juga,
asam karbonat (H2CO3) berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan ion
bikarbonat (HCO3 - ).
Asam kuat adalah asam yang berdiosiasi dengan cepat dan terutama
melepaskan sejumlah besar ion H+ dalam larutan, contohnya adalah HCL. Asam
lemah mempunyai lebih sedikit kecenderungan untuk mendisosiasikan ion-
ionnya dan oleh karena itu kurang kuat melepaskan H+ , contohnya adalah
H2CO3.
b. Basa
Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion hidrogen. Sebagai
contoh, ion bikarbonat (HCO3 - ), adalah suatu basa karena dia dapat bergabung
dengan satu ion hidrogen untuk membentuk asam karbonat (H2CO3). Protein-
protein dalam tubuh juga berfungsi sebagai basa karena beberapa asam amino
yang membangun protein dengan muatan akhir negatif siap menerima ion-ion
hidrogen.
Basa kuat adalah basa yang bereaksi secara cepat dan kuat dengan H+.
Oleh karena itu dengan cepat menghilangkannya dari larutan. Contoh yang khas
adalah OH-, yang bereaksi dengan H+ untuk membentuk air (H2O). Basa lemah
yang khas adalah HCO3 - karena HCO3 - berikatan dengan H+ secara jauh lebih
lemah daripada OH-. Kebanyakan asam dan basa dalam cairan ekstraseluler
yang berhubungan dengan pengaturan asam basa normal adalah asam dan
basa lemah.
3. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Terdapat dua jenis bahan yang terkandung di dalam cairan tubuh, yaitu
A. Elektrolit
B. Non Elektrolit
1) Isotonik
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai
konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama)
seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air. Larutan
isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan
molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan-
larutan yang tersisa dalam kesetimbanganosmotik yang berhubungan
dengan membran biologis tertentu disebut isotonik. Ini berbeda
dengan larutan-larutan iso osmotik yang tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran semipermeabel.
Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang sama
contohnya sel, sel tubuh yang normal dan darah. Minuman isotonik
dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang
digunakan tubuh selama aktifitas fisik.
Larutan isotonik : Infus dengan tekanan sama seperti cairan tubuh
normal.
Contoh : Normal Saline (Na Cl 0,9%), larutan Ringer Laktat
2) Hipotonik
Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat
terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang
lain sehingga air bergerak ke dalam sel. Dengan menempatkan sel
dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan
mengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan
tidak berfungsi.
5. Sistem Buffer
Sistem buffer adalah sistem penyangga asam basa kimiawi dalam cairan
tubuh, yang dengan segera bergabung dengan asam atau basa untuk mencegah
perubahan konsentrasi ion hidrogen yang berlebihan.
Sistem buffer ini menetralisir kelebihan ion hidrogen, bersifat temporer dan
tidak melakukan eliminasi. Fungsi utama sistem buffer adalah mencegah
perubahan pH yang disebabkan oleh pengaruh asam fixed dan asam organic pada
cairan ekstraseluler. Sebagai buffer, sistem ini memiliki keterbatasan yaitu :
a. Tidak dapat mencegah perubahan pH di cairan ekstraseluler yang
disebabkan karena peningkatan CO2.
b. Sistem ini hanya berfungsi bila sistem respirasi dan pusat pengendali
sistem pernafasan bekerja normal.
c. Kemampuan menyelenggarakan sistem buffer tergantung pada
tersedianya ion bikarbonat.
6. Miller RD. 2015. Miller’s Anesthesia. 8th Edition. Philadelphia, PA: Elsevier
Saunders.
7. Stoelting RK, Rathmell JP, Flood P, Shafer S. Intravenous Fluids and
Electrolytes. Dalam Handbook of Pharmacology and Physiology in Anesthetic
Practice 3rd ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health. 2015
8. Guyton AC, Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
EGC.