Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 KIMIA KLINIK

NAMA : NELLY ARYANTI


NIM : D1B122009
KELAS: 02 AHLI JENJANG FARMASI

1. Pengertian osmolalitas?
Jawab:
Osmolalitas adalah pengukuran suatu zat yang terlarut dalam zat lain. Semakin
tinggi konsentrasi zat yang terlarut, maka semakin tinggi osmolalitas zat yang
diukur. Bila tubuh manusia bekerja dengan baik, maka osmolalitas cairan tubuh
juga akan terjaga.
2. Apa saja cairan yang ada didalam tubuh!
Jawab:
Cairan tubuh terdiri dari, darah, plasma darah, urin, keringat, cairan limfa, cairan
pleura, empedu
Seluruh cairan tubuh didistribusikan ke dalam kompartemen intraselular
dan
kompartemen ekstraselular. Lebih jauh kompartemen ekstraselular dibagi
menjadi cairan intravaskular dan intersisial
Cairan intraselular.
Cairan yang terkandung di antara sel disebut cairan intraselular.
Pada orang dewasa, sekitar duapertiga dari cairan dalam tubuhnya
terdapat di intraselular (sekitar 27liter rata-rata untuk dewasa laki-laki
dengan berat badan sekitar 70 kilogram), sebaliknya pada bayi hanya
setengah dari berat badannya merupakan cairan intraselular.
Kation mEq/L Anion mEq/L
Na+ 15 HCO3- 10
K+ 150 Cl- 1
Ca++ 2 HPO4 = 100
Mg++ 27 SO4 = 20
Protein 63
Total 194 Total 194
Komposisi elektrolit intraseluler
Cairan ekstraselular.
Cairan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular.
Jumlah relatif cairan ekstraselular berkurang seiring dengan usia. Pada
bayi baru lahir, sekitar setengah dari cairan tubuh terdapat di cairan
ekstraselular. Setelah usia 1 tahun, jumlah cairan ekstraselular menurun
sampai sekitar sepertiga dari volume total. Ini sebanding dengan sekitar
15liter pada dewasa muda dengan berat rata-rata 70 kg.
Kation mEq/L Anion mEq/L
Na+ 142 HCO3- 24
K+ 5 Cl- 105
Ca++ 5 HPO4 = 2
Mg++ 1 SO4 = 1
Asam org 6
Protein 16
Total 154 Total 154
Komposisi Elektrolit Ekstraseluler
cairan ekstraselular dibagi menjadi:
 Cairan interstitial
 Cairan intravascular
 Cairan transeluler
3. Pengelompokan elektrolit countent of body fluids!
Elektrolit
merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus listrik.
Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Jumlah
kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam miliekuivalen).
Kation.
Kation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium (Na+), sedangka
kation utama dalam cairan intraselular adalah potassium (K+). Suatu
sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar
sodium dan potassium ini.
Anion
Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl-) dan
bikarbonat (HCO3-), sedangkan anion utama dalam cairan intraselular
adalah ion fosfat.
Natrium
Natrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling
berperan didalam mengatur keseimbangan cairan. Kadar natrium plasma:
135-145mEq/liter.
Kadar natrium dalam plasma diatur lewat beberapa mekanisme:
- Left atrial stretch reseptor
- Central baroreseptor
- Renal afferent baroreseptor
- Aldosterone (reabsorpsi di ginjal)
- Atrial natriuretic factor
- Sistem renin angiotensin
- Sekresi ADH
- Perubahan yang terjadi pada air tubuh total (TBW=Total Body Water)
Kadar natrium dalam tubuh 58,5mEq/kgBB dimana + 70% atau
40,5mEq/kgBBdapat berubah-ubah. Ekresi natrium dalam urine 100-
180mEq/liter, faeces 35mEq/liter dan keringat 58mEq/liter. Kebutuhan
setiap hari = 100mEq (6-15gram NaCl).
Natrium dapat bergerak cepat antara ruang intravaskuler dan
interstitial maupun ke dalam dan keluar sel. Apabila tubuh banyak
mengeluarkan natrium (muntah, diare) sedangkan pemasukkan terbatas
maka akan terjadi keadaan dehidrasi disertai kekurangan natrium.
Kekurangan air dan natrium dalam plasma akan diganti dengan air dan
natrium dari cairan interstitial. Apabila kehilangan cairan terus
berlangsung, air akan ditarik dari dalam sel dan apabila volume plasma
tetap tidak dapat dipertahankan terjadilah kegagalan sirkulasi.
Kalium
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler
berperan
penting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit.
Jumlah kalium dalam tubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana 99% dapat
berubah-ubah sedangkan yang tidak dapat berpindah adalah kalium yang
terikat dengan protein didalam sel. Kadar kalium plasma 3,5-5,0
mEq/liter, kebutuhan setiap hari 1-3 mEq/kgBB. Keseimbangan kalium
sangat berhubungan dengan konsentrasi H+ ekstraseluler. Ekskresi
kalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72 mEq/liter dan keringat 10
mEq/liter.
Kalsium
Kalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90%
dikeluarkan lewat feces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran
ini tergantung pada intake (pemasukan), besarnya tulang, keadaan
endokrin. Metabolisme kalsium sangat dipengaruhi oleh kelenjar-kelenjar
paratiroid, tiroid, testis, ovarium, dan hipofisis. Sebagian besar (99%)
ditemukan didalam gigi dan + 1% dalam cairan ekstraseluler dan tidak
terdapat dalam sel

Magnesium
Magnesium ditemukan di semua jenis makanan. Kebutuhan unruk
pertumbuhan +10 mg/hari. Dikeluarkan lewat urine dan faeces.
Karbonat
Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu
hasil akhir daripada metabolisme. Kadar bikarbonat dikontrol oleh ginjal.
Sedikit sekali bikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat
dikontrol oleh paru-paru dan sangat penting peranannya dalam
keseimbangan asam basa
Non elektrolit
Merupakan zat seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan. Zat
lainnya termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin yang tidak terdisosiasi
dalam cairan.
4. Nilai normal cairan didalam darah!
Jawab:
Distribusi cairan Laki-laki dewasa Perempuan dewasa Bayi
Total air tubuh 60 50 75
(%)
Intraseluler 40 30 40
Ekstraseluler 20 20 35
Plasma 5 5 5
intersisial 15 15 30
Tabel distribusi cairan didalam tubuh
WBC (sel darah putih/Leukosit): 3,5-10,0 X 103/mm3
RBC (sel darah merah/eritrosit): 3,80-5,80 X 106/mm3
Thrombosit (Keping darah): 150.000-450.000 µl

Anda mungkin juga menyukai