asuhan keperawatan
Risiko adalah probabilitas timbulnya konsekuensi yang merusak atau kerugian yang sudah
diperkirakan seperti hilangnya nyawa, cederanya orang-orang, terganggunya harta benda,
penghidupan, dan aktivitas ekonomi, atau rusaknya lingkungan, yang diakibatkan oleh adanya
interaksi antara bahaya yang ditimbulkan alam atau diakibatkan manusia serta kondisi yang
rentan (ISDR, 2004).
Hazard
Hazard atau bahaya adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja.
Hazard adalah suatu kondisi secara alamiah, maupun karena ulah manusia, yang
berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia
(BNPB, 2008).
Resiko yang terjadi pada tahap evaluasi
1. Risiko ringan: kemungkinannya kecil untuk terjadi serta akibat yang ditimbulkannya ringan
maka bahaya kerja ini dapat diabaikan.
2. Risiko sedang: kemungkinannya kecil untuk terjadi akan tetapi akibat yang ditimbulkannya
cukp berat, atau sebaliknya, maka perlu pelaksanaan manajemen risiko khusus.
3. Risiko berat: sangat mungkin terjadi dan akan berakibat sangat buruk, maka harus
dilaksanakan penganggulangan sesegara mungkin.
Contoh kasus 1
Seorang perawat masuk RSJ karena kefikiran atas kritik yg di lakukan oleh seorang pasien
atas tindakan yg dia berikan kepada pasien tersebut,dan pasien tersebut selalu mengkritik
setiap tindakan yang di lakukan oleh perawat ini. Sedangkan Perawat ini seorang yang sangat
gampang kefikiran atas kritikan atau omongan orang lain. Setelah di lakukan pengkajian
ternyata pasien tersebut melakukannya karena tersinggung atas ucapan yang dilontarkan oleh
perawat tersebut
Dari pihak Rumah Sakit dapat membuat semacam sarana untuk menerima semua keluhan yang
dirasakan perawat baik tentang fasilitas ataupun pasien sehingga perawat bisa menceritakan
segala keluhannya dan diberikan solusi. Dan pihak ra dapat menjembatani masalah atau keluhan
dari perawat atau pasien
Contoh kasus 2
Seorang perempuan kabur dari rumah sakit setelah melahirkan. Perempuan tersebut kabur
setelah melihat tak ada peluang bagi bayinya untuk hidup lebih lama lagi. Dan bayi yang
dilahirkannya akhirnya memang meninggal. Polisi yang menangani kasus tersebut
mengatakan bahwa perempuan itu dini hari sekitar jam 03.00 WIB, dia melahirkan diusia
kandungannya yang masih 7 bulan, karena prematur bayi tersebut perlu dirawat lebih intensif.
Pukul 12.00 WIB, kondisi bayi berjenis kelamin laki-laki itu semakin memburuk, dokter
menyarankan agar bayi tersebut di rujuk ke rumah sakit lain namun sang ibu menolak. Saat
perawat sedang sibuk mengurus bayi tersebut, perempuan itu tiba tiba kabur, dia pergi dengan
alasan ingin membeli sesuatu, dan salah satu pewarat mengatakan bahwa dia pergi bersama
seorang lelaki. Kondisi bayi itu semakin memburuk dimana pada akhirnya bayi tersebut
meninggal.
Contoh kasus 2