Anda di halaman 1dari 11

PLASENTA PREVIA

Kelompok 3
Fadillah Apriliani Firsan
Ainun Khairani
Andi Amaliyah Ramadhani
Andi Arliyana Galigo
Ahmad Ariyanto
Plasenta previa adalah keadaan di mana plasentasi pada tempat
abnormal yaitu pada segmen bawah rahim (sbr) sehingga menutupi
bagian atau seluruh permukaan jalan rahim dan oleh karenanya
bagian terendah seringkali terkendala memasuki pintu atas panggul
atau menimbulkan kelainan janin dalam rahim.
Klasifikasi

Klasifikasi Plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta jalan lahir


1. Plasenta previa totalis yaitu implantasi plasenta menutupi seluruh pembukaan jalan lahir
2. Plasenta previa partialis yaitu plasenta yang implantasinya menutupi bagian pembukaan
jalan lahir
3. Plasenta previa marginalis yaitu plasenta yang implantasinya berada tepat di pinggir
pembukaan jalan lahir
4. Plasenta letak rendah yaitu implantasi plasenta yang terletak 3 - 4 cm dari pembukaan jalan
lahir
Lanjutkan.. .
Klasifikasi plasenta previa berdasarkan derajat invasinya
1. Plasenta akreta, letaknya Vili korion plasenta hingga memasuki
sebagian lapisan miometrium
2. Plasenta inkreta, meletaknya mm Vili korion plasenta hingga
memasuki/mencapai lapisan miometrium sehingga tidak mungkin
dapat lepas dengan sendirinya
3. Plasenta perkreta, meletaknya pilih korion hingga menembus
lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus
Gejala

Gejala dari plasenta previa yaitu pendarahan yang keluar


tanpa sebab. Tanpa rasa nyeri biasanya berulang darah
warna merah segar terjadi pada saat tidur atau saat
melakukan aktivitas dan darah yang keluar bisa sedikit
ataupun banyak.
Etiologi

Penyebab dari faktor terjadinya plasenta previa yaitu


umur bekas operasi, tumor seperti mioma uteri,
malnutrisi.
Indikasi dilakukan SC menurut Cunningham yaitu tumor
jalan lahir,letak lintang,solusio plasenta,perut bekas
caesaria yang tidak baik.
Patofisiologi

Pendarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi


sejak kehamilan 20 minggu saat segmen bawah uterus
membentuk dari mulai melebar serta menipis. Umumnya
terjadi trimester ketiga karena segmen bawah uterus lebih
banyak mengalami perubahan.
Komplikasi
A. Pada ibu dapat terjadi :
1. Pendarahan hingga shock akibat pendarahan
2. Anemia karena pendarahan
3. Plasentitis
4. Endometritis pasca persalinan

B. Pada janin dapat terjadi :


1. Persalinan premature
2. Asfiksia berat
Pelaksanaan
A. Ekspektatif
Tatalaksanaannya dilakukan apabila janin masih kecil hingga
kemungkinan hidup di dunia masih kecil baginya.
Syarat tetapi ekspektatif :
1. Kehamilan preterm dengan pendarahan sedikit yang
kemudian berhenti
2. Belum ada tanda-tanda in partu
3. Keadaan umum ibu cukup baik
4. Janin masih hidup
Lanjutkan.. .
B. Terminasi
Terminasi dilakukan dengan segera mengakhiri kehamilan sebelum
terjadi pendarahan yang dapat menimbulkan kematian.
Terminasi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Cara vaginal, yang dimaksud untuk mengadakan tekanan pada
plasenta dengan cara ini maka pembuluh darah yang terbuka dapat
tertutup kembali
2. Dengan cara seksio sesarea, yang dimaksud untuk
mengosongkan rahim sehingga rahim dapat berkontraksi dan
menghentikan pendarahan.
TerimaKasih🙏

Anda mungkin juga menyukai