Anda di halaman 1dari 28

DETEKSI DINI PENYIMPANGAN/KELAINAN,

KOLABORASI, KONSULTASI, DAN RUJUKAN KEPADA


PROFESIONAL LAIN PADA PENYAKIT JANTUNG

KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK 1
ADINDA ZAHRA SALMA NISA

TANIA GHIFARI
Penyakit yang terjadi
akibat hemodinamik yang

01
menggambarkan
hubungan antara
tekanan darah, curah
PENYAKIT JANTUNG DALAM jantung dan resistensi
KEHAMILAN vaskuler akibat
perubahan fisiologis
yang terjadi pada
kehamilan
ETIOLOGI
Penyakit jantung disebabkan oleh kelainan jantung
kongenital dan penyakit otot jantung, penyakit jantung
wanita hamil masih merupakan sebab kematian baru diketahui
seperti : sesak nafas, sianosis, kelainan nadi, edema, jantung
yang berdebar-debar.
Selama kehamilan curah jantung (cardiac output) meningkat
sebesar 30 sampai 50%, ini memperlihatkan bahwa hampir
separuh dari peningkatan total telah terjadi pada usia
gestasi 8 minggu, peningkatan ini menjadi maksimum pada
pertengahan kehamilan.
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala penyakit jantung :

1. Mudah lelah: biasanya jika melakukan aktivitas fisik meskipun


aktivitas fisik ringan
2. Nafas terengah-engah: nafas tidak teratur pada waktu-waktu
tertentu, namun lebih sering muncul ketika sedang beraktivitas
fisik atau tidur dalam posisi tidak nyaman
3. Ortopnea (pernafasan sesak,kecuali dalam posisi tegak)
4. Batuk malam hari
5. Hemoptisis
6. Sinkop
7. Nyeri dada
INTERPRETASI KASUS TERMASUK
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis biasanya dapat ditegakkan bila ditemukan adanya
satu diantara gejala-gejala berikut:
Bising diastolik, presistolik, atau bising jantung terus-
menerus
Bising jantung yang nyaring, terutama bila disertai thrill
Pembesaran jantung yang jelas pada gambaran foto toraks
Aritmia yang berat.
Kadang-kadang penyakit jantung dalam kehamilan baru diketahui
kalau sudah terjadi dekompensasi seperti adanya sesak nafas,
sianosis, edema atau asites
KOMPLIKASI
DEKOMPENSASI KORDIS PREMATURITAS
IUGR DISMATURITAS
IUFD BBLR (BERAT BADAN
ABORTUS LAHIR RENDAH)
Pengobatan khusus bergantung pada kelas
penyakit jantung, yaitu:
1. Kelas I : Tidak memerlukan pengobatan
tambahan.
2. Kelas II : Biasanya tidak memerlukan
terapi tambahan. Mengurangi kerja

PENATALAKSANAAN fisik terutama antara kehamilan 28-36


minggu.
3. Kelas III : Memerlukan digitalisasi atau
obat lainnya. Sebaiknya dirawat di
rumah sakit sejak kehamilan 28-30
minggu.
4. Kelas IV : Harus dirawat di rumah
sakit dan diberikan pengobatan,
bekerjasama dengan kardiolog.
Persalinan bagi penderita
kelainan jantung seharusnya

02
berlangsung singkat dan
tidak menimbulkan rasa sakit.
Ibu hamil dengan penyakit
PENYAKIT JANTUNG DALAM jantung parah mungkin
PERSALINAN memerlukan pemantauan
hemodinamik invasif dengan
kateter arteri dan arteri
pulmonalis
ETIOLOGI
kontraksi rahim: memeras darah ke dalam volume sirkulasi,
meningkatkan vol sirkulasi sebesar 500 ml -> autotransfusi
kontraksi uterus -> meningkatkan sirkulasi katekolamin ->
meningkatkam detak jantung, TD dan curah jantung
setelah lahir -> jantung meningkat sekitar 10%.
kombinasi autotransfusi dan kompresi vena cava ringan ->
meningkatkan curah jantung total sebesar 80%
curah jantung -> normal dlm 60 menit setelah melahirkan
MANIFESTASI KLINIS DAN
PENGKAJIAN SESUAI TANDA GEJALA

Pengkajian: TTV diantara kontraksi, peningkatan denyut


nadi >100/menit, atau pernapasan >24/menit terutama
bila dikaitkan dengan dispnea -> menunjukan kemungkinan
terjadinya kegagalan ventrikel
Dekompensasi kardiovaskuler ->bermanifestasi sebagai
edema paru dengan hipoksia atau sebagai hipotensi atau
keduanya.
INTERPRETASI
KASUS/DIAGNOSIS BANDING
1. Preeklampsia ->Gejala hipertensi, proteinuria, dan edema -> dapat menyulitkan
penyakit jantung
2. Eklampsia ->Kejang, tekanan darah tinggi, dan gangguan sistem saraf pusat.
Komplikasi serius -> mempengaruhi ibu hamil dengan penyakit jantung.
3. Hipertensi -> yang muncul selama kehamilan tanpa gejala preeklampsia ->
memerlukan manajemen tekanan darah yang lebih ketat untuk mengurangi beban pada
jantung
4. Penyakit Katup Jantung -> Manifestasi dari masalah katup jantung, seperti
stenosis mitral dan insufisiensi aorta. Memerlukan penelitian lebih lanjut untuk
menentukan apakah tindakan intervensi pada katup diperlukan selama persalinan.
5. Gagal Jantung Kongestif (GJK) -> Gejala seperti sesak nafas, pembengkakan kaki,
dan kelelahan -> manajemen khusus untuk mengurangi stres pada jantung selama
persalinan
INTERPRETASI
KASUS/DIAGNOSIS BANDING
6. Infark Miokardium -> Nyeri dada, sesak napas, dan gejala serangan jantung ->
Perlu dipertimbangkan jika ada riwayat serangan jantung baru-baru ini.
7. Hipertiroidisme atau Hipotiroidisme -> Gangguan keseimbangan hormon tiroid ->
dapat mempengaruhi kesehatan jantung -> Penanganan hormonal yang tepat mungkin
diperlukan selama persalinan.
8. Penyakit Vaskular -> Masalah pada pembuluh darah, -> penyakit arteri koroner
atau aneurisma aorta -> Memerlukan evaluasi dan penanganan khusus selama
persalinan.
9. Embolisme Paru-paru -> ketika gumpalan darah atau emboli mencapai paru-paru. ->
menyulitkan persalinan dan memerlukan tindakan cepat.
10. Gangguan Pembekuan Darah -> diseminasi intravaskular koagulasi (DIC), -> dapat
mempengaruhi pembekuan darah ibu.
KOMPLIKASI
1. Gagal Jantung -> periode ini berhubungan dengan puncak
peningkatan volume darah, curah jantung, dan detak jantung.
Tidak dapat dikompensasi pada jantung yang sebelumnya pernah
mengalami hipertrofi konsentris atau dilatasi ventrikel,
sehingga berpotensi meningkatkan risiko gagal jantung
2. Kematian perinatal -> Kematian perinatal merupakan komplikasi
multifaktorial. Kesehatan ibu yang buruk, seperti: Beberapa
faktor yang berkontribusi terhadap kematian perinatal,
antara lain penyakit jantung,
KOMPLIKASI
3. Aritmia -> Selama kehamilan terjadi penurunan resistensi vaskular dan
peningkatan volume darah -> menghasilkan stroke volume yang lebih tinggi.
Perubahan ini akan dikompensasi oleh jantung berupa remodeling struktural
jantung seperti penebalan massa ventrikel. Perubahan ini terkadang tidak dapat
ditoleransi dengan baik oleh sistem konduksi jantung -> terjadi kekacauan irama
jantung akibat perubahan struktural ini
4. BBLR -> bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit jantung memiliki insiden
komplikasi BBLR lebih tinggi dibandingkan populasi kontrol (25% vs 11%). Pada studi
tersebut juga menemukan bahwa kejadian BBLR lebih banyak terjadi pada kelompok
ibu dengan curah jantung rendah dan ibu dengan penyakit jantung sianotik
KOMPLIKASI
5. Kelahiran prematur -> Kehamilan dengan penyakit jantung
berdampak buruk bagi ibu dan janin. Penyakit jantung sianotik,
yaitu penyakit jantung yang menyebabkan penurunan curah
jantung, dapat menyebabkan gangguan aliran darah uteroplasenta
sehingga mengganggu proses pematangan janin. Jika kehamilan
berlanjut, ada kemungkinan kelahiran prematur atau asfiksia.
PENATALAKSANAAN
1. Dilakukan diagnosis yang benar dan akurat
2. Menentukan jenis persalinan berdasarkan pada indikasi obstetri
3. Penangan medis yang dimulai pada awal persalinan meliputi menghindari partus
lama dan melakukan induksi bila serviks sudah matang
4. Ibu harus dalam posisi setengah duduk (kepala dan dada ditinggikan) dan miring ke
kiri.
5. Penolong persalinan harus memberikan pendekatan psikologis supaya ibu tetap
tenang dan merasa aman
6. mempertahankan stabilitas hemodinamik
7. Untuk mencegah timbulnya dekompensasi kordis sebaiknya dibuat daftar
pengawasan khusus
PENATALAKSANAAN
8. mencegah nyeri dan respons hemodinamik dengan memberikan analgesia epidural
9. Diberikan antibiotik profilaksis bila terdapat resiko endokarditis
10. Nyeri persalinan dapat diatasi dengan pemberian obat seperti Tramadol 100 mg
suppositoria, pethidin 50 mg IM, atau morphin 10-15 mg IM.
11. Ibu dianjurkan tidak boleh mengejan
12. menghindari terjadinya perdarahan dengan MAK III dan penggantian cairan sejak
dini dan sesuai
13. Manajemen cairan pada postpartum dini: diperlukan pemberian diuresis yang
agresif namun perlu kehati-hatian
14. Setelah kala III selesai, harus dilakukan pengawasan yang ketat untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya gagal jantung atau edema paru.
Penyakit Jantung,
Kardiomiopati pasca persalinan,

03
dikenal sebagai kardiomiopati
peripartum (PPCM),
didefinisikan sebagai gagal
jantung yang baru terjadi
PENYAKIT JANTUNG DALAM antara bulan terakhir
MASA NIFAS kehamilan hingga 5 bulan pasca
melahirkan tanpa penyebab
yang dapat ditentukan.
ETIOLOGI
etiologinya yang terdiri dari miokarditis virus, defisiensi nutrisi,
autoimunitas, mikrokimerisme, tekanan hemodinamik, disfungsi vaskular,
gangguan hormonal, dan genetika yang mendasarinya.

Proses melahirkan akan meningkatkan curah jantung dan tekanan darah


Perubahan hemodinamik dipengaruhi oleh pilihan metode melahirkan.
Curah jantung juga akan tetap meningkat sesaat setelah melahirkan pada
periode nifas akibat bertambahnya volume darah sirkulasi maternal yang
berasal dari pergeseran aliran darah uterus dan plasenta sehingga
menyebabkan peningkatan preload.
Hal ini menyebabkan pasien rentan mengalami edema pulmoner pada periode
pasca melahirkan. Pada kebanyakan kasus, perubahan hemodinamik ini akan
berangsur angsur kembali normal seperti keadaan sebelum hamil dalam 1-3
hari, namun pada beberapa wanita dapat bertahan hingga beberapa minggu.
MANIFESTASI KLINIS
Kebanyakan pasien datang setelah melahirkan terutama pada minggu pertama pasca persalinan.

Usia ibu lanjut


1. Temuan pemeriksaan fisik Paritas tinggi (pernah hamil tiga kali/+)
meliputi takikardia, Gravitasi tinggi
2. Peningkatan tekanan vena Kehamilan kembar (lebih endemik pada
wanita dengan kehamilan kembar)
jugularis,
Penggunaan terapi tokolitik (lebih dari 4
3. Ronki paru bilateral akibat minggu dapat menyebabkan silent iskemia)
edema paru, Keturunan Afrika (lebih umum populasi)
Kemiskinan
4. Bunyi jantung ketiga dan
Hipertensi
5. Pergeseran denyut apikal. Penyalahgunaan kokain
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis lain yang merupakan tanda peringatan pada pasien memiliki
kelainan jantung sebelumnya :

nyeri dada tidak spesifik, rasa tidak nyaman abdomen, distensi perut,
batuk, hemoptisis, tanda edema paru, orthopnea and paroxysmal
nocturnal dyspnea yang biasanya terjadi pada wanita yang mungkin telah
memiliki kelainan jantung sebelumnya.
INTERPRETASI KASUS
DIAGNOSIS BANDING.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan temuan ekokardiografi.

1. Radang Miopati Takotsubo.


2. Preeklamsia berat atau eklampsia
3. Emboli paru
4. Penyakit katup yang sebelumnya tidak terdiagnosis (Contoh penyakit katup rematik)
5. Edema paru akut akibat tokolisis berkepanjangan atau preeklampsia
6. Disfungsi jantung sekunder akibat iskemia atau kardiomiopati stres
7. Disfungsi jantung sekunder akibat aritmia
8. Sindrom emboli cairan ketuban
9. Asma
10. Radang paru-paru
KOMPLIKASI
1. Perkembangan menjadi gagal jantung parah
2. Serangan jantung
3. Aritmia
4. Kejadian tromboemboli seperti stroke, TIA, atau pembekuan apikal LV
5. Kematian
6. Infeksi, pendarahan dan tromboembolisme berkontribusi reversal dari anestesi
dan ekstubasi maternal yang sudah memiliki penyakit jantung. Penting untuk
mengerti efek dari perubahan fisiologis yang disebabkan oleh kehamilan pada
penyakit jantung secara spesifik supaya pasien dan dokter dapat merencanakan
dan mengantisipasi komplikasi pada pasien tersebut.
PENATALAKSANAAN
Diuretik meringankan gejala Harus dilakukan dengan cara
Terapi sinkronisasi ulang
tim multidisiplin dari berbagai
jantung, terbukti Obat anti gagal jantung baru,
macam spesialisasi (obstetri,
meningkatkan fraksi ejeksi seperti sacubitril/valsartan
perinatology, anestesiologi,
dan hasil ketika terapi medis telah dilaporkan memperbaiki
neonatologi, kardiologi,
tidak efektif dan ACEI gejala gagal jantung pada
intensivist dan bedah
adalah obat yang paling kardiomiopati terkait
kardiovaskuler.)
umum digunakan dan terbukti kehamilan.
Perencanaan pasca operasi
Persalinan sambil berbaring
menurunkan angka kematian. seperti support ventilasi dan
miring ke kiri. Bila rahim hemodinamik monitoring dan
Minum antibiotik sebelum
tertekan, aliran darah kembali perencanaan operasi koreksi
persalinan dan melahirkan.
ke jantung mungkin berkurang. terhadap gangguan jantung
Hal ini dapat mencegah
Penurunan aliran darah dapat dapat direncanakan sebelum
infeksi jantung.
menyebabkan detak jantung tindakan reversal dari
meningkat. anestesi dan ekstubasi.
Penyakit jantung akibat proses
kehamilan yang berpengaruh
terhadap persalinan dan masa
nifas. Penyakit jantung pada
wanita hamil bisa mempengaruhi
janin, premature, penyakit jantung
berat pada wanita hamil tiba-tiba
KESIMPULAN memburuk janin bisa meninggal. Tim
kesehatan harus mencakup
anestesi obstetri dan semua
anggota kesehatan seperti bidan,
perawat, dokter dll harus
Perawatan dengan erat untuk
merumuskan rencana pengelolaan
anestesi definitif untuk kelahiran.
ADA YANG INGIN
DITANYAKAN?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai