Anda di halaman 1dari 15

PENYAKIT JANTUNG PADA

KEHAMILAN Kelompok II
CHAIRUNNISAURI MAHARDIKA

CINTYA WIDYA ANNISA PUTRI

DWI MUJIYANTI

FEBRIANI SUSANTI
Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

Adaptasi fisiologis kehamilan dapat menyebabkan perubahan


signifikan dalam sistem kardiovaskular yang memungkinkan
wanita untuk meningkatkan kebutuhan metabolik akibat
pertumbuhan janin.

Wanita dengan fungsi struktur jantung normal dapat


beradaptasi dengan baik sedangkan wanita dengan penyakit
jantung akan mengalami dekompensasi yang dapat
mengakibatkan komplikasi dalam kehamilan bahkan
menyebabkan kematian janin dan ibu.
– Perubahan sistem kardiovaskular yang terjadi pada awal
trimester pertama kehamilan yang tidak terdiagnosis
sebelumnya akan mengakibatkan cadangan jantung
berkurang. Peningkatan kerja jantung disebabkan oleh
karena:
1. Peningkatan konsumsi oksigen karena pertumbuhan janin
2. Pembesaran rahim dan payudara yang membutuhkan oksigen
yang lebih besar
3. Peningkatan berat badan ibu hamil berkisar 10-14 kg
4. Lapisan plasenta bekerja seperti fistula arterio-vena
Klasifikasi Penyakit Jantung
– 1. Klasifikasi Berdasarkan Fungsional

KELAS DESKRIPSI Sistem


Kelas 1 Pasien dengan penyakit jantung tetapi tanpa adanya pembatasan aktivitas fisik. Klasifikasi
Aktivitas fisik biasa tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi, dispnu, atau nyeri Fungsional
Jantung
angina.
Menurut
Kelas 2 Pasien dengan penyakit jantung mengakibatkan sedikit keterbatasan aktivitas fisik. New York
Heart
Akan merasa lebih baik dengan istrahat. Aktivitas fisik biasa menimbulkan
Association
kelelahan, palpitasi, dispnu, atau nyeri angina.
(NYHA)
Kelas 3 Pasien dengan penyakit jantung dengan adanya keterbatasan aktivitas fisik.
Nyaman saat istrahat. Aktivitas fisik yang ringan dapat menyebabkan kelelahan,
palpitasi, dispnu, atau nyeri angina.

Kelas 4 Pasien dengan penyakit jantung ditandai ketidakmampuan untuk melakukan semua
aktivitas fisik. Gejala insufisiensi jantung dapat muncul saat istrahat. Jika aktifitas
fisik dilakukan, ketidaknyamanan meningkat.
– 2. Klasifikasi Berdasarkan Etiologi
– Berdasarkan etiologinya, penyakit jantung pada kehamilan
berdasarkan diklasifikasikan menjadi :
1. Penyakit jantung kongenital
a. Penyakit jantung kongenital asianotik
b. Penyakit jantung kongenital sianotik
2. Penyakit jantung didapat (acquired heart disease)
a. Penyakit jantung rematik
b. Penyakit jantung koroner
3. Penyakit jantung spesifik pada kehamilan, yaitu kardiomiopati
peripartum.
– 3. Klasifikasi Berdasarkan Kelaianan Anatomis
– STADIUM DESKRIPSI CONTOH
Pasien dengan risiko tinggi berkembang menjadi gagal jantung karena Hipertensi sistemik, penyakit arteri koroner, DM,
adanya kondisi yang berhubungan. Tidak teridentifikasi adanya riwayat terapi obat kardiotoksik, atau penyalahgunaan
A abnormalitas struktural atau fungsional perikardium, miokardium, atau alkohol, riwayat demam reumatik, riwayat keluarga
katup jantung dan tidak pernah menunjukkan tanda atau gejala gagal kardiomiopati.
jantung
Stadium Pasien dengan penyakit jantung struktural yang erat hubungannya dengan Fibrosis atau hipertropi ventrikel kiri, dilatasi atau
Gagal berkembangnya gagal jantung tetapi tidak pernah menunjukkan tanda atau hipokontraktilitas ventrikel kiri, penyakit katup jantung
B
Jantung gejala gagal jantung. asimptomatik, infark miokard sebelumnya.
Menurut
ACC/ Pasien yang saat ini atau sebelumnya memiliki gejala gagal jantung Dispnu atau kelelahan akibat disfungsi sistolik ventrikel
AHA berhubungan dengan penyakit jantung struktural yang menyertainya. kiri, pasien asimptomatik yang menjalani terapi untuk
C
gejala gagal jantung sebelumnya.

Pasien dengan penyakit jantung struktural lanjutan dan didapatkan gejala Pasien yang menjalani rawat inap berulang karena
gagal jantung saat istrahat meski dengan terapi medis maksimal dan gagal jantung atau tidak bisa dipulangkan secara aman
memerlukan intervensi khusus. dari rumah sakit, pasien menunggu transplantasi
D jantung, pasien dengan dukungan intravena secara
berkelanjutan atau dengan alat bantu sirkulasi
mekanik.
Diagnosis

Temuan-temuan umum pada kehamilan normal


• Lelah, penurunan tingkat aktifitas
• Nyeri kepala ringan, pingsan
Gejala
• Palpitasi
• Dispnea, ortopnea
• Distensi vena jugularis
Pemeriksaan • Peningkatan intensitas S1, penambahan berlebihan
Fisik • Midsistolik, ejeksi tipe murmur (linea sternalis kiri bawah atau di atas paru-paru
• Bunyi jantung S3
• Deviasi axis QRS
EKG • Q kecil, dan P terbalik pada sadapan III
• Sinus takikardi, aritmia
• Jantung tampak horizontal
Radiologi • Peningkatan marker paru
•  Peningkatan dimensi sistolik dan diastolik ventrikel kiri yang rendah
Echocardiografi • Peningkatan ukuran atrium kanan, ventrikel kiri, dan atrium kiri
• Regurgitasi fungsional trikuspid dan mitral
Indikator klinik dari penyakit jantung dalam kehamilan
Gejala :
• Dyspnea yang progresif atau orthopnea
• Batuk pada malam hari
• Hemoptisis
• Sinkop
• Nyeri dada

Tanda-tanda klinik :
• Sianosis
• Clubbing pada jari-jari
• Distensi vena di daerah leher yang menetap
• Bising sistolik derajat 3/6 atau lebih
• Bising diastolik
• Kardiomegali
• Aritmia persisten
• Terpisahnya bunyi jantung dua yang persisten
• Adanya kriteria hipertensi pulmonal
 
Elektrokardiografi Ekokardiografi
Pemeriksaan EKG sangat aman dan dapat Pemeriksaan ekokardiografi termasuk dopler
membantu menjawab pertanyaan yang sangat sangat aman dan tanpa risiko terhadap ibu dan
spesifik. Kehamilan dapat menyebabkan janin. Pemeriksaan transesofageal ekokardiografi
interpretasi dari variasi gelombang ST-T lebih sulit pada wanita hamil tidak dianjurkan karena risiko
dari yang biasanya. Depresi segmen ST inferior anestesi selama prosedur pemeriksaan radiografi.
sering didapati pada wanita hamil normal. Semua pemeriksaan radiografi harus dihindari
Pergeseran aksis QRS ke kiri, sering dijumpai, tetapi terutama pada awal kehamilan. Pemeriksaan
deviasi aksis ke kiri yang nyata (-30o) menyatakan radiografi mempunyai risiko terhadap
adanya kelainan jantung. organogenesis abnormal pada janin, atau
malignancy pada masa kanak-kanak terutama
leukemia. Jika pemeriksaan sangat diperlukan,
sebaiknya dilakukan pada kehamilan lanjut,
dengan dosis radiasi seminimal mungkin, dan
perlindungan terhadap janin seoptimal mungkin
PENATALAKSANAAN
STAGE PRINSIP PENANGANAN
Sebelum Konsepsi Identifikasi kondisi kardiovaskular dan kelas fungsional. Mendapatkan evaluasi dari kardiologist
Disarankan untuk melakukan koreksi bedah bila dibutuhkan
Konseling tentang prognosis dari keberhasilan persalinan, termasuk keselamatan ibu dan kelainan janin
Mengevaluasi kehamilan kedepannya
Mengevaluasi medikasi dan mendiskusikan resiko dan keuntungan tiap medikasi dengan kardiologis dan pasien
Memberikan konseling kontrol kehamilan agar mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

Trimester I Melakukan evaluasi yang multidisiplin dengan kardiologis dan perinatologis


Konseling tentang resiko mortalitas dan morbiditas ibu, dan juga prognosis keberhasilan kehamilan
Mengevaluasi ulang medikasi dengan kardiologis, untuk meninimalkan resiko kelainan fetus tanpa menganggu status kardiovaskular ibu
Menghindari terapi intervensi yang dapat ditunda hingga trimester ke II ( Contoh : Fluoroskopi )
Mengevaluasi opsi terminasi kehamilan jika terdapar resiko mortalitas dan morbiditas yang tinggi terhadap ibu
Mendiskusikan untuk rujukan ke tempat dengan fasilitas yang lebih baik

Trimester II Melanjutkan evaluasi multidisiplin pada pasien


Mengevaluasi akan adanya penyakit jantung bawaan pada fetus dengan fetal ultrasound lvl II
Mengevaluasi perkembangan janin dengan serial fetal ultrasound
Mengatur dosis medikasi untuk mempertahankan level terapeutik
Membatasi aktivitas maternal untuk mempertahankan stabilitas kardiovaskular
Trimester III Melanjutkan evaluasi multidisiplin pada pasien
Mengevaluasi perkembangan janin dengan serial fetal ultrasound
Menkonsultasikan dengan ahli anestesi mengenai persalinan
Melakukan pertemuan dengan ahli lain selama kehamilan dan persalinan untuk merencanakan manajemen persalinan
Mengevaluasi resiko dan keuntungan induksi persalinan, persalinan spontan dan sektio sesaria elektif
Jika diberikan antikoagulan, ganti dengan unfractionated heparin

Selama Persalinan Monitoring yang ketat oleh ahli multidisiplin tim


Penanganan nyeri yang adekuat
Monitoring kondisi kardiovaskular maternal dan status cairan pada keadaan seperti di ICU

Post Partum Monitoring hemodinamik dalam keadaan seperti di ICU


Komplikasi

Pada ibu hamil dengan gangguan jantung dapat terjadi


berbagai komplikasi seperti gagal jantung kongestif,
edema paru, kematian, dan abortus. memperluas
klasifikasi NYHA dan mengembangkan sistem penilaian
untuk memprediksi komplikasi jantung selama
kehamilan. Sistem ini didasarkan pada analisis
prospektif terhadap 562 wanita hamil dengan penyakit
jantung dalam 617 kehamilan di 13 rumah sakit
pendidikan Kanada.
Prognosis

Pada banyak wanita dengan penyakit jantung, prognosis


umumnya baik. Wanita dengan penyakit jantung kongenital non-
sianotik memiliki prognosis yang lebih baik dibanding dengan
penyakit jantung kongenital sianotik.Banyak ahli yang
mengatakan bahwa seorang wanita dengan penyakit jantung
risiko tinggi harus mencegah kehamilan oleh karena tingginya
risiko kematian ibu. Keadaan ini meliputi hipertensi pulmonal
dengan atau tanpa septal defek, obstruksi aliran traktus ventrikel
kiri yang hebat, penyakit jantung sianotik, dan marfan syndrom
dengan keterlibatan aortic root.
Kelainan Jantung pada Ibu Hamil
– 1. Kelainan Jantung Berisiko Rendah Terhadap Ibu Hamil
a. Atrial Septal Defect (ASD)
b. Ventricular Septal Defect (VSD)
c. Patent Ductus Arteriosus
d. Regurgitasi Mitral
e. Insufisiensi Aorta
f. Lesi Katup Trikuspidal Dan Pulmonal
– 2. Kelainan Jantung Yang Berisiko Sedang Terhadap Ibu Hamil
a. Stenosis Mitral
b. Stenosis Aorta
c. Sindroma Marfan
– 3. Kelainan Jantung Yang Berisiko Tinggi Terhadap Ibu Hamil
a. Sindroma Eisenmenger
b. Hipertensi Pulmonal Primer
c. Kardiomiopati Peripartum

Anda mungkin juga menyukai