Anda di halaman 1dari 16

PENYAKIT JANTUNG Made Adikosha Pranata

1270087
PADA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA KEHAMILAN

Adaptasi fisiologis kehamilan dapat menyebabkan


perubahan signifikan dalam sistem kardiovaskular
yang memungkinkan wanita untuk meningkatkan
kebutuhan metabolik akibat pertumbuhan janin.

Wanita dengan fungsi struktur jantung normal


dapat beradaptasi dengan baik sedangkan wanita
dengan penyakit jantung akan mengalami
dekompensasi yang dapat mengakibatkan
komplikasi dalam kehamilan bahkan menyebabkan
kematian janin dan ibu.
Perubahan sistem kardiovaskular yang terjadi
pada awal trimester pertama kehamilan yang
tidak terdiagnosis sebelumnya akan
mengakibatkan cadangan jantung berkurang.
Peningkatan kerja jantung disebabkan oleh
karena:
1. Peningkatan konsumsi oksigen karena pertumbuhan
janin
2. Pembesaran rahim dan payudara yang
membutuhkan oksigen yang lebih besar
3. Peningkatan berat badan ibu hamil berkisar 10-14
kg
4. Lapisan plasenta bekerja seperti fistula arterio-vena
KLASIFIKASI PENYAKIT
JANTUNG
1. Klasifikasi Berdasarkan Fungsional
KELAS DESKRIPSI Sistem
Kelas 1 Pasien dengan penyakit jantung tetapi tanpa adanya pembatasan
Klasifika
aktivitas fisik. Aktivitas fisik biasa tidak menimbulkan kelelahan, si
palpitasi, dispnu, atau nyeri angina. Fungsio
Kelas 2 Pasien dengan penyakit jantung mengakibatkan sedikit nal
keterbatasan aktivitas fisik. Akan merasa lebih baik dengan Jantung
Menurut
istrahat. Aktivitas fisik biasa menimbulkan kelelahan, palpitasi,
New
dispnu, atau nyeri angina. York
Kelas 3 Pasien dengan penyakit jantung dengan adanya keterbatasan Heart
aktivitas fisik. Nyaman saat istrahat. Aktivitas fisik yang ringan Associati
dapat menyebabkan kelelahan, palpitasi, dispnu, atau nyeri on
(NYHA)
angina.
Kelas 4 Pasien dengan penyakit jantung ditandai ketidakmampuan untuk
melakukan semua aktivitas fisik. Gejala insufisiensi jantung dapat
muncul saat istrahat. Jika aktifitas fisik dilakukan,
2. Klasifikasi Berdasarkan Etiologi
Berdasarkan etiologinya, penyakit jantung pada
kehamilan berdasarkan diklasifikasikan menjadi :
1. Penyakit jantung kongenital
a. Penyakit jantung kongenital asianotik
b. Penyakit jantung kongenital sianotik

2. Penyakit jantung didapat (acquired heart disease)


a. Penyakit jantung rematik
b. Penyakit jantung koroner

3. Penyakit jantung spesifik pada kehamilan, yaitu


kardiomiopati peripartum.
3. Klasifikasi Berdasarkan Kelaianan Anatomis
STADIUM DESKRIPSI CONTOH
Pasien dengan risiko tinggi berkembang menjadi gagal Hipertensi sistemik, penyakit arteri koroner,
jantung karena adanya kondisi yang berhubungan. Tidak DM, riwayat terapi obat kardiotoksik, atau
A teridentifikasi adanya abnormalitas struktural atau penyalahgunaan alkohol, riwayat demam
fungsional perikardium, miokardium, atau katup jantung dan reumatik, riwayat keluarga kardiomiopati.
tidak pernah menunjukkan tanda atau gejala gagal jantung
Stadiu Pasien dengan penyakit jantung struktural yang erat Fibrosis atau hipertropi ventrikel kiri,
m hubungannya dengan berkembangnya gagal jantung tetapi dilatasi atau hipokontraktilitas ventrikel kiri,
Gagal B
tidak pernah menunjukkan tanda atau gejala gagal jantung. penyakit katup jantung asimptomatik,
Jantun
g infark miokard sebelumnya.
Pasien yang saat ini atau sebelumnya memiliki gejala gagal Dispnu atau kelelahan akibat disfungsi
Menur
jantung berhubungan dengan penyakit jantung struktural sistolik ventrikel kiri, pasien asimptomatik
ut C
ACC/ yang menyertainya. yang menjalani terapi untuk gejala gagal
AHA jantung sebelumnya.
Pasien dengan penyakit jantung struktural lanjutan dan Pasien yang menjalani rawat inap berulang
didapatkan gejala gagal jantung saat istrahat meski dengan karena gagal jantung atau tidak bisa
terapi medis maksimal dan memerlukan intervensi khusus. dipulangkan secara aman dari rumah sakit,
D pasien menunggu transplantasi jantung,
pasien dengan dukungan intravena secara
DIAGNOSIS
Temuan-temuan umum pada kehamilan normal
Lelah, penurunan tingkat aktifitas
Nyeri kepala ringan, pingsan
Gejala
Palpitasi
Dispnea, ortopnea
Distensi vena jugularis
Peningkatan intensitas S1, penambahan berlebihan
Pemeriksaa
Midsistolik, ejeksi tipe murmur (linea sternalis kiri bawah atau di
n Fisik
atas paru-paru
Bunyi jantung S3
Deviasi axis QRS
EKG Q kecil, dan P terbalik pada sadapan III
Sinus takikardi, aritmia
Jantung tampak horizontal
Radiologi
Peningkatan marker paru
Peningkatan dimensi sistolik dan diastolik ventrikel kiri yang
Echocardiog rendah
rafi Peningkatan ukuran atrium kanan, ventrikel kiri, dan atrium kiri
Regurgitasi fungsional trikuspid dan mitral
Indikator klinik dari penyakit jantung dalam kehamilan
Gejala :
Dyspnea yang progresif atau orthopnea
Batuk pada malam hari
Hemoptisis
Sinkop
Nyeri dada

Tanda-tanda klinik :
Sianosis
Clubbing pada jari-jari
Distensi vena di daerah leher yang menetap
Bising sistolik derajat 3/6 atau lebih
Bising diastolik
Kardiomegali
Aritmia persisten
Terpisahnya bunyi jantung dua yang persisten
Adanya kriteria hipertensi pulmonal

Elektrokardiografi Ekokardiografi
Pemeriksaan EKG sangat aman dan dapat Pemeriksaan ekokardiografi termasuk
membantu menjawab pertanyaan yang dopler sangat aman dan tanpa risiko
sangat spesifik. Kehamilan dapat terhadap ibu dan janin. Pemeriksaan
menyebabkan interpretasi dari variasi transesofageal ekokardiografi pada
gelombang ST-T lebih sulit dari yang wanita hamil tidak dianjurkan karena
biasanya. Depresi segmen ST inferior risiko anestesi selama prosedur
sering didapati pada wanita hamil normal. pemeriksaan radiografi. Semua
Pergeseran aksis QRS ke kiri, sering pemeriksaan radiografi harus dihindari
dijumpai, tetapi deviasi aksis ke kiri yang terutama pada awal kehamilan.
nyata (-30o) menyatakan adanya kelainan Pemeriksaan radiografi mempunyai risiko
jantung. terhadap organogenesis abnormal pada
janin, atau malignancy pada masa kanak-
kanak terutama leukemia. Jika
pemeriksaan sangat diperlukan,
sebaiknya dilakukan pada kehamilan
lanjut, dengan dosis radiasi seminimal
mungkin, dan perlindungan terhadap
janin seoptimal mungkin
PENATALAKSANAAN
STAGE PRINSIP PENANGANAN
Sebelum Identifikasi kondisi kardiovaskular dan kelas fungsional. Mendapatkan evaluasi dari kardiologist
Konsepsi Disarankan untuk melakukan koreksi bedah bila dibutuhkan
Konseling tentang prognosis dari keberhasilan persalinan, termasuk keselamatan ibu dan kelainan janin
Mengevaluasi kehamilan kedepannya
Mengevaluasi medikasi dan mendiskusikan resiko dan keuntungan tiap medikasi dengan kardiologis dan pasien
Memberikan konseling kontrol kehamilan agar mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

Trimester I Melakukan evaluasi yang multidisiplin dengan kardiologis dan perinatologis


Konseling tentang resiko mortalitas dan morbiditas ibu, dan juga prognosis keberhasilan kehamilan
Mengevaluasi ulang medikasi dengan kardiologis, untuk meninimalkan resiko kelainan fetus tanpa menganggu status
kardiovaskular ibu
Menghindari terapi intervensi yang dapat ditunda hingga trimester ke II ( Contoh : Fluoroskopi )
Mengevaluasi opsi terminasi kehamilan jika terdapar resiko mortalitas dan morbiditas yang tinggi terhadap ibu
Mendiskusikan untuk rujukan ke tempat dengan fasilitas yang lebih baik
Trimester II Melanjutkan evaluasi multidisiplin pada pasien
Mengevaluasi akan adanya penyakit jantung bawaan pada fetus dengan fetal ultrasound lvl II
Mengevaluasi perkembangan janin dengan serial fetal ultrasound
Mengatur dosis medikasi untuk mempertahankan level terapeutik
Membatasi aktivitas maternal untuk mempertahankan stabilitas kardiovaskular
Trimester III Melanjutkan evaluasi multidisiplin pada pasien
Mengevaluasi perkembangan janin dengan serial fetal ultrasound
Menkonsultasikan dengan ahli anestesi mengenai persalinan
Melakukan pertemuan dengan ahli lain selama kehamilan dan persalinan untuk
merencanakan manajemen persalinan
Mengevaluasi resiko dan keuntungan induksi persalinan, persalinan spontan dan sektio
sesaria elektif
Jika diberikan antikoagulan, ganti dengan unfractionated heparin

Selama Persalinan Monitoring yang ketat oleh ahli multidisiplin tim


Penanganan nyeri yang adekuat
Monitoring kondisi kardiovaskular maternal dan status cairan pada keadaan seperti di ICU

Post Partum Monitoring hemodinamik dalam keadaan seperti di ICU


KOMPLIKASI
Pada ibu hamil dengan gangguan jantung dapat
terjadi berbagai komplikasi seperti gagal jantung
kongestif, edema paru, kematian, dan abortus.
Siu dkk (2001) memperluas klasifikasi NYHA dan
mengembangkan sistem penilaian untuk
memprediksi komplikasi jantung selama
kehamilan. Sistem ini didasarkan pada analisis
prospektif terhadap 562 wanita hamil dengan
penyakit jantung dalam 617 kehamilan di 13
rumah sakit pendidikan Kanada.
PROGNOSIS
Pada banyak wanita dengan penyakit jantung,
prognosis umumnya baik. Wanita dengan
penyakit jantung kongenital non-sianotik memiliki
prognosis yang lebih baik dibanding dengan
penyakit jantung kongenital sianotik.Banyak ahli
yang mengatakan bahwa seorang wanita dengan
penyakit jantung risiko tinggi harus mencegah
kehamilan oleh karena tingginya risiko kematian
ibu. Keadaan ini meliputi hipertensi pulmonal
dengan atau tanpa septal defek, obstruksi aliran
traktus ventrikel kiri yang hebat, penyakit
jantung sianotik, dan marfan syndrom dengan
keterlibatan aortic root.
KELAINAN JANTUNG PADA
IBU HAMIL
1. Kelainan Jantung Berisiko Rendah Terhadap Ibu Hamil
a. Atrial Septal Defect (ASD)
b. Ventricular Septal Defect (VSD)
c. Patent Ductus Arteriosus
d. Regurgitasi Mitral
e. Insufisiensi Aorta
f. Lesi Katup Trikuspidal Dan Pulmonal

2. Kelainan Jantung Yang Berisiko Sedang Terhadap Ibu


Hamil
a. Stenosis Mitral
b. Stenosis Aorta
c. Sindroma Marfan
3. Kelainan Jantung Yang Berisiko Tinggi
Terhadap Ibu Hamil
a. Sindroma Eisenmenger
b. Hipertensi Pulmonal Primer
c. Kardiomiopati Peripartum
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai