TINJAUAN PUSTAKA
dan ukuran pelvis yakni ukuran pelvis tertentu tidak cukup besar untuk
kelahiran per vagina. Pelvis yang adekuat untuk jalan lahir bayi 2,27 kg
mungkin cukup besar untuk bayi 3,2 kg mungkin tidak cukup besar dengan
2.1 Bahu lebih lebar dari pada pinggul, tanpa memerhatikan tinggi.
2.3 Tangan dan kaki pendk serta lebar (ukuran sepatu memberi banyak
informasi)
22
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Disproporsi Sefalopelvik dapat ditandai oleh pola persalinan disfungsional,
Sefalopelvik dapat, atau tidak dapat disertai pembentukan kaput atau molase.
B. Sectio Caesarea
1. Definisi
Sectio Caesarea adalah pengeluaran janin melalui insisi abdomen. Teknik ini
digunakan jika kondisi ibu menimbulkan distres pada janin atau jika telah terjadi
distres janin. Sebagian kelainan yang sering memicu tindakan ini adalah malposisi
janin, plasenta previa, diabetes ibu, dan disproporsi sefalopelvis janin dan ibu. Sectio
sesarea dapat merupakan prosedur elektif atau darurat .Untuk sectio caesarea
biasanya dilakukan anestesi spinal atau epidural. Apabila dipilih anestesi umum, maka
persiapan dan pemasangan duk dilakukan sebelum induksi untuk mengurangi efek
23
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Sectio Caesareaa adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009).
Sectio Caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi
pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan
melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan
tindakan operasi yang bertujuan untuk melahirkan bayi dengan jalan pembukaan
dinding perut.
2. Etiologi
Sebab-sebab yang dapat menimbulkan kelainan panggul dapat dibagi sebagai berikut :
2.1.2 Panggul picak : ukuran muka belakang sempit, ukuran melintang biasA
ukuranmukabelakang
24
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
2.3.1 Kyphose didaerah tulang pinggang menyebabkan panggul corong
satu anggota menyebabkan panggul sempit miring. e.fraktura dari tulang panggul
kurang dari 11 cm
3.8.2 Ukuran diameter melintang ( transversa), yaitu jarak terlebar antara ke-2
3.8.3 Ukuran diameter oblik ( miring ) jarak antara artikulasio sakro iliaka
3.9.1 Bidang luas panggul terbentuk dari titik tengah symfisis, pertengahan
kurang dari 12,75 cm, diameter transversanya kurang dari 12,5 cm.
25
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
3.9.2 Bidang sempit panggul merupakan bidang yang berukuran kecil
terbentang dari tepi bawah symfisis, spina ischiadika kanan dan kiri, dan
3.10.1 Diameter anteroposterior yaitu ukuran dari tepi bawah symfisis ke ujung
3.10.2Diameter transversa jarak antara tuber ischiadikum kanan dan kiri kurang
dari 10,5 cm
4. Anatomi Fisiologi
26
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Pelvis Maor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis,
disebut pula false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea terminalis disebut
pelvis minor atau true pelvis. Bagian akhir ini adalah bagian yang mempunyai
peranan penting dalam obstetri dan harus dapat dikenal dan dinilai sebaik-
sumbu melengkung ke depan (sumbu Carus). Sumbu ini secara klasik adalah
konjugata vera pada pintu atas panggul dengan titik-titik sejenisdi Hodge II, III,
dan IV. Sampai dekat Hodge III sumbu itu lurus, sejajar dengan sakrum, untuk
penting untuk diketahui bila kelak mengakhiri persalinan dengan cunam agar
arah penarikan cunam itu disesuaikan dengan arah sumbu jalan lahir tersebut.
Diantara kedua pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic cavity). Ukuran
ruang panggul diatas ke bawah tidak sama. Ruang panggul mempunyai ukuran
yang paling luas dibawah pintu atas panggul, kemudian menyempit ke panggul
27
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
tengah, dan selanjutnya menjadi sedikit lebih luas lagi dibagian bawah.
Penyempitan dipanggul tengah, dan selanjutnya menjadi sedikit lebih luas lagi
yang jarak antara kedu spina iskiadika (distensia interspinarum) normal ± 10,5
cm.
4.1.3.1. Bidang Hodge I: ialah bidang datar yang melalui bagian atas simfisis
dan montorium. Bidang ini dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul.
4.1.3.2. Bidang Hodge II: ialah bidang yang sejajar dengan Bidang Hodge I
4.1.3.3. Bidang Hodge III: ialah bidang yang sejajar dengan Bidang Hodge I dan
II terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri. Pada rujukan lain,
bidang Hodge III ini disebut juga bidang O. Kepala yang berada di atas
4.1.3.4. Bidang Hodge IV: ialah bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I, II,
28
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Gambar. 2.3 Pintu atas panggul dengan konjugata vera, diameter
pinggir atas simfisis. Terdapat 4 diameter pada pintu atas panggul, yaitu
11 cm, disebut konjugata vera. Jarak terjauh garis melintang pada pintu atas
panggul lebih kurang 12,5-13 cm, disebut diameter transversa dan konjugata
4.2.1. Jenis ginekoid: panggul paling baik untuk perempuan. Bentuk pintu area
4.2.2. Jenis android: bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya pria
dengan diameter transversa, akan tetapi yang terakhir ini jauh lebih
4.2.3. Jenis antropoid: bentuk pintu atas panggul agak lonjong, seperti telur.
29
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
4.2.4. Jenis platipelloid: sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang
menyempit pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar dari
tersusun atas 2 bidang datar yang masing-masing berbentuk segitiga, yaitu bidang
yang terbentuk oleh garis antara kedua buah tuber os iskii dengan ujung os
sakrum dan segitiga lainya yang alasnya juga garis antara kedua tuber os sikii
dengan bagian bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis. Pinggir bawah simfisis
keadaan normal besarnya sudut ini ± 90°, atau lebih besar sedikit, bila kurang
sekali (lebih kecil) dari 90°, maka kepala janin akan lebih sulit dilahirkan karena
30
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Dalam hal ini perlu diperhtikan ujung os sekrum/os koksigis tidak menonjol
kedepan, sehingga kepala janin tidak dapat dilahirkan. Jarak antara kedua tuber os
iskii (distansia tuberum) juga merupakan ukuran pintu bawah panggul yang
penting. Distansia tuberum diambil dari bagian dalamnya adalah ± 10,5 cm. bila
(diameter sagitalis posterior) harus cukup panjang agar bayi normal dapat
dilahirkan.
tidak dapat dilakukan. Dengan cara ini dapat ditentukan secara garis besar jenis,
dalam. Alat-alat yang dipakai anatara lain: jangka-jangka panggul Martin, Oseander,
tempat yang simetris pada krista iliaka sinistra dan dekstra. Umumnya ukuran-
ukuran ini tidak penting, tetapi bila ukuran ini lebih kecil 2-3 cm dari nilai
4.4.3. Distansia oblikua ekstena (ukuran miring luar): jarak antara spina iliaka
posterior sinistra dan spina iliaka anterior dekstra dan dari spina iliaka
posterior dekstra ke spina ilaika anterior superior sinistra. Kedua ukuran ini
bersilang. Jika pnggul normal, maka kedua ukuran ini tidak banyak berbeda.
Akan tetapi, jika panggul itu asimetrik (miring), kedua ukuran itu jelas berbeda
sekali.
31
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
4.4.4. Distansia intertrokanterika: jarak antara kedua trokanter mayor.
4.4.5. Konjugata eksterna (Boudelogue) ± 18 cm: jarak antara bagian atas simfisis ke
4.4.6. Distansia tuberum (± 10,5 cm): jarak antara tuber iskii kanan dan kiri untuk
ditambah 1,5 cm karena adanya jaringan subkutis antara tulang dan ujung
jangka, yang menghalangi pengukuran secara cepat. Bila jarak ini kurang dari
5. Pathofisiologi
koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium, dan os pubis. Tulang – tulang ini satu
kanan dan kiri, disebut simfisis. Dibelakang terdapat artikulasio sakro- iliaka yang
sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan dapat bergeser lebih jauh dan
lebih longgar, misalnya ujung koksigis dapat bergerak kebelakang sampai sejauh
lebih kurang 2,5 cm. Hal ini dapat dilakukan bila ujung os koksigis menonjol ke
depan pada saat partus, dan pada pengeluaran kepala janin dengan cunam ujung os
koksigis itu dapat ditekan ke belakang. Secara fungsional, panggul terdiri dari dua
Pelvismayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut
juga dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea terminalis disebut pelvis
minor atau true pelvis. Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ –
organ abdominal selain itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot – otot dan
32
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh pelvis minor
terdapat bagian dari kolon, rektum, kandung kemih, dan pada wanita terdapat uterus
dan ovarium.
Selama kehamilan, serviks (leher rahim atau saluran tempat jalan keluarnya
bayi dari rahim menuju vagina) dalam kondisi tertutup dan dipenuhi oleh lendir
(mukus) untuk melindunginya dari infeksi. Pada tahap pertama persalinan, kontraksi
membuat serviks terbuka secara bertahap. Serviks mulai melentur sehingga dapat
terbuka dan melebar sampai 10 cm. Tahap ini merupakan tahap yang paling panjang
dari persalinan. Dapat berlangsung selama beberapa jam bahkan hari sebelum
menjalani persalinan.
Fase di mana serviks mulai terbuka ini disebut dengan fase laten. Pada fase
laten, akan merasa kontraksi dan kadang juga tidak. Pada fase ini sebaiknya makan
dan minum untuk mempersiapkan energi yang akan dipakai selama proses persalinan.
Jika persalinan mulai pada malam hari, sebaiknya tenang dan tetap rileks. Gunakan
waktu untuk tidur jika bisa. Dan jika persalinan baru dimulai saat siang hari, cobalah
untuk tetap aktif. Bergerak aktif akan membantu bayi turun ke bawah rahim dan juga
33
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Pathways
Indikasi Sectio Caesarea
Distorsi serviks
Plasenta previa Pre eklamsi dan hipertensi
Chepalopelvic Stenosis serviks uteri / vagina
Disproportion Tumor jalan lahir
Ruptur uteri mengancam Incoordinate Uterine Action
Partus tak maju Malpresentasi janin
Partus lama
TINDAKA
N SC
Adaptasi Post Pembatasa
Anestesi Insisi
Partum cairan per oral
Bed Penurun
Psikol Fisiol rest an saraf
ogis ogis simpatis
Lak Involu MK. 6 Resti
tasi si
Luka
kekurangan
Tak Taking Letti Kondisi volume cairan
ing in hold ng go Penuruna diri menurun
n pristaltik
Pele
MK. 2 MK. 3
Belajar Kondisi Asupan
pasan Nyeri akut Resiko
mengenai tubuh cairan yang tidak Ketidakma
perawatan diri mengalami adekuat
desi dua infeksi
mpuan miksi
dan bayi perubahan Obst
ipasi
MK. 4 Gangguan
Mk. 8 Ketidakade Konte pola tidur
Butuh Defisiensi kuatan suplai raksi
informasi pengetahuan ASI meningkat MK. 7 MK. 5 Gambar. 2.5 Pathways
Konstipasi Perubahan eliminasi
MK. 1 Ketidak urine Sumber : Nurarif dan Hardhi (2015)
efektifan pemberian
ASI Lo
chea
34
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Tabel. 2.1Rencana Keperawatan
No Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Ketidakefektifan NOC NIC
pemberian ASI Setelah dilakukan keperawatan Breastfeding assistance
berhubungan dengan selama… diharapkan dapat efektif Observasi keadaan payudara
ketidakadekuatan suplai dalam pemberian ASI dengan kriteria Observasi pengetahuan pasien
ASI hasil:
mengenai laktasi dan perawatan
o Kesejajaran dan latch on yang
payudara
benar
Kaji kemampuan bayi menyusu
o Mencengkeram dan
(reflek hisap)
mengkompresi areola dengan
Kaji seberapa banyak pengeluaran
tepat
colostrum
o Mengisap dan menempatkan
lidah bayi yang benar Beritahu cara menyusui yang benar
o Suara menelan yang dapat Lakukan tindaka keperawatan
didengar brastcare
o Minimal menyusu delapan kali Observasi pengeluaran ASI setelah
sehari (sesuai prmintaan) brestcare
o Kepuasan bayi setelah Ajarkan cara perawatan payudara
menyusui Ajarkan teknik menyusui yang
o Kenaikan berat badan sesuai benar
usia Kolaborasi dengan ahli gizi
mengenai nutrisi ibu menyusui
2 Nyeri akut berhubungan NOC NIC
dengan agen injuri fisik - Pain level Management nyeri
- Pain control Lakukan pengkajian nyeri secara
- Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
35
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Setelah dilakukan tindakan karakteristik, durasi, frekuensi,
keperawatan selama… Pasien tidak kualitas, dan factor presipitasi.
mengalami nyeri dengan kriyeria hasil: Observasi reaksi nonverbal dari
o Mampu mengontrol nyeri (tahu
ketidaknyamanan.
penyebab nyeri, mampu
Bantu pasien dan keluarga untuk
menggunakan teknik
mencari dan menemukan
nonfarmakologik untuk
dukungan.
mengurangi nyeri)
Control lingkungan yang dapat
o Melaporkan bahwa nyeri
mempengaruhi nyeri seperti suhu
berkurang dengan
ruangan, pencahayaan dan
menggunakan manajemen
kebisingan.
nyeri.
Kurangi factor presipitasi nyeri.
o Mampu mengenali nyeri (skala
intensitas, frekuensi dan tanda Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
nyeri) menentukan intervensi
o Menyatakan rasa nyaman Ajarkan tentang teknik non
setelah nyeri berkurang farmakologik napas dalam,
o Tanda vital dalam rentan relaksasi, distraksi, kompres
normal hangat/dingin.
Tidak mengalami gangguan tidur Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Tingkatkan instirahat
Berikan informasi tentang nyeri
seperti penyebab nyeri
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgetik
pertama kali
3. Resiko infeksi NIC NOC
berhubungan dengan
- Immune status
36
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
prosedur insisi - Knowledge: infection control Pertahankan teknik aseptif
- Risk control Batasi pengunjung bila perlu
Setelah dilakukan tindakan
Cuci tangan sebelum dan sesudah
keperawatan selama.. pasien tidak
mengalami infeksi dengan kriteria tindakan keperawatan
hasil: Gunakan baju, sarung tangan sebagai
o Klien bebas dari tanda dan alat pelindung
gejala infeksi Ganti letak IV perifer dan dressing
o Menunjukan kemampuan sesuai dengan petunjuk umum
untuk mencegah timbulnya Gunakan kateter intermiten untuk
infeksi menurunkan infeksi kandung kencing
o Jumlah leukosit dalam batas Tingkatkan intake nutrisi
normal Berikan terapi antibiotic
o Menunjukan prilaku hidup Monitor tanda dan gejala infeksi
sehat sistemik dan local
o Status imun, Inspeksi kulit dan membrane mukosa
gastrointestinal dalam batas terhadap kemerahan, panas, drainase
normal Monitor adanya luka
Dorong masukan cairan
4. Gangguan pola tidur NOC NIC
berhubungan dengan Anxiety Control Sleep Enhancement
nyeri Comfort Level Determinasi efek-efek medikasi
Pain Level terhadap pola tidur
Rest : Extent andPattern
Sleep : Extent and Pattern Jelaskan pentingnya tidur yang
Setelah dilakukantindakan Adekuat
keperawatanselama …. Gangguanpola Fasilitasi untuk mempertahankan
tidur pasien teratasidengan kriteria aktivitas sebelum tidur (membaca)
hasil: Ciptakan lingkungan yang nyaman
37
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
o Jumlah jam tidurdalam batas Kolaburasi pemberian obat tidur
normal
o Pola tidur,kualitasdalam batas
normal
o Perasaan
freshsesudahtidur/istirahat
o Mampumengidentifikasi hal-
halyang
meningkatkan tidur
5. Perubahan eliminasi NOC NIC
urine berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Management eliminasi urine
dengan ketidakmampuan selama… diharapkan menunjukan Pantau eliminasi urine, meluputi
miksi kontinensia urine dengan kriteria hasil: frekuensi, konsistensi, bau,
o Infeksi saluran kemih sel darah volume, dan warna
putih <100.000 Kumpulkan specimen urine porsi
o Kebocoran urine diantara tengah untuk urinalisis
berkemih Penyuluhan
o Eliminasi secara mandiri Ajarkan klien tentang tanda dan
o Mempertahankan pola gejala infeksi saluran kemih
berkemih yang dapat diduga Instruksikan klien dan keluarga
untuk mencatat haluaran urine
Instruksikan klien untuk berespon
segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Ajarkan klien untuk minum 200ml
cairan pada saat makandiantara
waktu makan dan diawal petang
6. Kekurangan volume NOC NIC
38
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
cairan berhubungan- Fluid balance Fluid management
dengan perdarahan
- Hydration Pertahankan catatan intake dan output
sekunder dari atony Setelah dilakukan tindakan yang akurat
uterus keperawatan, pasien tidak mengalami Monitor status hidrasi (kelembaban
kekurangan volume cairan dengan
kritria hasil: membrane mukosa)
o Mempertahankan urin Monitor hasil lab yang sesuai dengan
output sesuai dengan usia retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas
dan BB urin, albumin, total protein)
o Tekanan darah, nadi, suhu Monitor vital sign setiap 15 menit-1
tubuh dalam batas normal jam
o Tidak ada tanda-tanda Monitor status nutrisi
dehidrasi Berikan penggantian nasogatrik sesuai
o Elektrolit, Hb, Hmt dalam output (50-100 cc/jam)
batas normal Dorong keluarga untuk membantu
o pH urin dalam batas normal pasien makan
o Intake oral dan intravena Atur kemungkinan tranfusi
adekuat Pasang kateter jika perlu
Monitor intake dan urin output setiap 8
jam
7. Konstipasi berhubungan NOC NIC
dengan penurunan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Constipation and impaction management
peristaltik selama… diharapkan tidak terjadi Bowel irrigation
konstipasi dengan kriteria hasil: Bowel management
o Mudah mengeluarkan tinja Bowel training
o Ada bising usus Diet staging
o Ada keadekuatan otot untuk Fluit management
Fluit monitoring
mengeluarkan tinja
Medication prescribing
o Mengeluarkan tinja tanpa Nutrition management
39
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
bantuan Prolaps rectal management
o Warna, bau, lemak tinja dalam 1. Ongoing assesment
batas normal Monitor tanda dan gejala diare,
o Mempertahankan pengeluaran konstipasi, atau pengeluaran tinja
tinja lunak dan berbentuk setiap Montor gerkan isi usus, termasuk
1-3 hari tanpa dipaksa frekuensi, konsistensi, bentuk,
o Urine output dalam batas volume dan warna jika perlu
normal ( 0,5-1cc/KgBB/Jam) Monitor bising usus
40
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
keteraturan peistaltik
Menjelaskan kepada klien/keluarga
mengenai hubungan diet, latihan,
dan intake cairan dengan
konstipasi/pengerasan tinja.
8. Defisiensi pengetahuan NOC NIC
berhubungan kurangnya Setelah dilakukan asuhan keperawatan Teaching: disease process
informasi selama.. diharapkan pengetahuan Beri penilaian tentang tingkat
bertambah dengan kriteria hasil: pengetahuan pasien
o Mengerti apa yang Jelaskan tentang apa yang tidak
dimaksudkan diketahui
o Mengerti manfaatnya
Jelaskan tentang manfaatnya
o Menjelaskan kembali yang
Jelaskan tentang manfaat untuk
sudah dijelaskan
yang lain
41
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
C. Masa Nifas
1. Definisi
kelahiran. Lamanya “Periode” ini tidak pasti, sebagian besar menganggapnya antara 4
fisiologis. Beberapa dari perubahan tersebut mungkin hanya sedikit mengganggu ibu
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium yaitu masa atau
waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam
dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.pada masa ini sering
Masa dimana involsi uterus harus dipastikan dalam keadaan normal,tidak ada
KB.
42
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
3. Invoulsi dan Subinvoulsi
reproduksi pada masa nifas yang terjadi pada setiap organ dan saluran yang
pada masa nifas yang terjadi pada setiap organ dan saluran yang reproduktif.
3.1. Uterus
3.3. Ligmen
3.4. Serviks
3.5. Lochia
3.6. Vulva
3.7. Perineum
4. Uterus
involusi/ proses involusi rahim tidak berjalan sebagai semestinya sehingga proses
kemunduran yang terjadi pada setiap organ dan saluran reproduktif kadang lebih
43
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
4.1.1. Konsistensi utererus lembek
4.1.6. Pucat, pusing dan tekanan darah rendah serta suhu tubuh tinggi
4.2 Penyebab
4.3 Terapi
uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses
ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot otot polos uterus.
Proses involusi uteri pada akhir kala III persalinan, uterus berada digaris
tengah kira kira 2cm dibawah umbilikus dengan fundus bersandar pada
promontorium sakralis. Pada saat ini uterus besarnya kira kira sama dengn
besar uterus sewaktu usia kehamilan 16 minggu dengan berat 1000 gram.
44
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
4.4.1. Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi
dan 5 kali lebar dari semula selama kehamilan. Sitoplasma sel yang
plasenta. Selain perubahan atrofi pada otot otot uterus, lapisan desidua
volume intra uerin yang sangat besar. Hormon oksitosin yang dilepas
uterus.
5. Tempat Plasenta
berubah.
5.1.2. Perdarahan
45
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
5.2 Penyebab
6. Ligmen
6.1.2. Ligamen fasia dan jaringan penunjang serta alat genitalia masih
kendor
6.2 Penyebab
berkurang elastisitasnya.
7. Serviks
sebelum hamil.
7.1.2. Perdarahan
7.2 Penyebab
46
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
7.2.2. Terjadi ruptur saat persalinan
8. Lochea
lamanya postpartum.
8.1.3. Perdarahan
8.2 Penyebab
keluar
8.1.6. Infeksi
9. Vulva
postpartus.
47
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
9.1.1. Vulva dan vagina kemerahan
9.2 Penyebab
9.1.2. Infeksi
10. Perineum
beberapahari persalinan.
10.1.3. Oedem
10.2 Penyebab
10.2.3. infeksi
Dengan adannya involsi uterus, maka lapisan luar dari desidua yang
yang mati akan keluar bersama dengan sisa cairan.campuran antara darah
48
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
dan desidua tersebut dinamakan lokea, yang biasannya berwarna merah
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
uterus. Lokia mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak terlalu
berbaring daripada berdiri. Total jumlah rata-rata pengeluaran locea sekitar 240
D. ASI Eksklusif
1. Definisi
Elisabeth (2015) ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI (Air Susu Ibu)
secara eksekutif adalah bayi hanya diberi ASI saja, sejak usia 30 menit post natal
(setelah lahir) sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti : susu
49
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
formula, sari buah, air putih, madu, air teh, dan tanpa tambahan makanan padat
seperti buah-buahan, biskuit, bubur susu, bubur nasi, dan nasi tim.
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
Bayi baru lahir secara alamiah mendapatkan zat kekebalan dari ibunya
melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut akan cepat sekali menurun
segera setelah bayi lahir, padahal bayi sampai usia beberapa bulan
sempurna. Oleh karena itu, kadar zat kekebalan di dalam tubuh bayi
menjadi rendah. Hal ini akan tertutupi jika bayi menkonsumsi ASI.
ASI mengandung zat kekebalan yang akan dilindungi bayi dari bahaya
penyakit dan infeksi, seperti: diare, infeksi telinga, batuk, pilek, dan
penyakit alergi.
50
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Bulan-bulan pertama kehidupan bayi sampai dengan usia 2 tahun
Periode ini tidak akan terulang lagi selama masa tumbuh kembang
baiknya agar otak bayi dapat tumbuh optimal dengan kualitas yang
dipengaruhi oleh nutrisi yang diberikan kepada bayi baik dari segi
antara lain: Taurin, Loctosa, DHA, AA, Asam Omega-3, dan Omega-
6. Semua nutrisi yang dibutuhkan untuk itu, bisa didapatkan dari ASI.
Pada waktu menyusu, bayi berada sangat dekat dalam dekapan ibunya.
Semakin sering bayi berada dalam dekapan ibunya, maka bayi akan
perkembangan emosi bayi dan membentuk ikatan yang erat antara ibu
dan bayi.
51
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
akan lebih cepat bisa jalan, membantu pembentukan rahang yang
akibat kekurangan zat besi. Selain itu, ASI mengurangi risiko terkena
pada ibu. Selain itu kadar oksitosin yang meningkat juga sangat
sebelum hamil.
paha dan lengan atas, sehingga berat badan ibu yang menyusui akan
52
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
2.2.4 Mengurangi kemungkinan menderita kanker
ASI adalah jenis makanan bermutu yang murah dan sederhana yang
tubuh yang kuat, sehingga bayi akan terhindar dari berbagai macam
air, juga tanpa harus mencuci botol. ASI mempunyai suhu yang tepat
terlalu panas dan dingin. ASI dapat diberikan kapan saja, di mana saja
mana saja bila dibutuhkan. Pada saat bepergian tidak perlu membawa
peralatan untuk membuat susu serta tidak perlu takut basi karena ASI
Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasa puas, bangga
53
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
E. Perawatan Payudara
Menurut Elisabeth (2015) perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat
payudara terutama pada masa nifas (masa menyusui untuk memperlancar pengeluaran
ASI. Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan
menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar
air susu keluar dengan lancar. Perawatan payudara sangant penting dilakukan selama
hamil sampai masa menyusui. Hal ini dikarenakan payudara merupakan satu-satu
penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus
1.3 Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi
1.4 Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk
1.5 Dengan perawatan payudaran yang baik putting susu tidak akan lecet sewaktu
1.7 Mengatasi putting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan
2. Waktu Pelaksanaan
54
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
3.1 Potong kuku tangan spendek mungkin, serta klikir agar halus dan tidak
melukai payudara
3.3 Lakukan pada suasana santai, misalnya pada waktu mandi sore atau sebelum
berangkat tidur.
4.1 Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur minimal dua kali
dalam sehari
5.3 Washlap
5.4 Baskom
5.6 Cawan
6.1 Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama ± 5
55
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
6.3 Pengurutan dimulai kea rah atas, kesamping, lalu kearah bawah. Dalam
pengurutan dimulai kea rah atas, kesamping, lalu kearah bawah. Dalam
pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan kearah sisi
kanan
6.5 Tangan kiri menopang payudara kiri, lalu tiga jari tangan kanan membuat
gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara sampai pada
putting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan dua kali
6.6 Satu tangan menopang payudara, sedangkan tangan yang lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan
tahap yang sama pada kedua payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
6.7 Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin bergantian
56
Asuhan Keperawatan Pada..., Rizka Rizkiyati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017