(Referat)
Disusun oleh :
1618012144
Pembimbing :
KEPANITERAAN KLINIK
SMF OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL MOELOEK
2017
2
KATA PENGANTAR
Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang MahaEsa, karena atas
Kepala Panggul”. Adapun tujuan referat ini adalah sebagai salah satu syarat dalam
Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Marzuqi Sayuti, Sp.OG yang telah
Saya menyadari banyak sekali kekurangan dalam referat ini, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga referat ini dapat bermanfaat
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
Angka sectio caesarea kini cukup tinggi dan terus meningkat. Di negara maju, angka
sectio caesarea berkisar 1,5-7%. Selama dua dekade terakhir, angka sectio caesarea
di Amerika meningkat tajam yakni 4,5% pada tahun 1965 menjadi 29,1 % pada tahun
2004. Di Indonesia angka persalinan dengan sectio caesarea (SC) di 12 Rumah Sakit
pendidikan antara 2,1 % – 11,8 %. Angka ini masih di atas angka yang diusul World
Health Asssociation (WHO) pada tahun 1985 yaitu 10 % dari seluruh persalinan SC
nasional.
risiko yang lebih besar bagi ibu maupun janin. Sectio caesarea primer paling sering
dilakukan pada nulipara dibandingkan multipara, dan jenis persalinan pada persalinan
pertama kali memiliki pengaruh besar pada kehamilan berikutnya. Wanita yang
kehamilan berikutnya seperti plasenta previa, kematian janin spontan pada trimester
3, ruptur uteri, dan atau persalinan secara sectio caesaria ulang. Indikasi SC yang
Suatu persalinan merupakan proses penyesuaian diri dari fetus terhadap luasnya
bagian-bagian keras jalan lahir, yang terutama ditentukan oleh bentuk dan ukuran-
ukuran panggul. Karena itu,panggul merupakan salah satu faktor apakah persalinan
dapat berjalan baik atau tidak. Disproporsi kepala panggul adalah kondisi yang
menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin
tidak dapat keluar melalui vagina.Disproporsi kepala panggul adalah salah satu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
luasnya bagian-bagian keras jalan lahir, yang terutama ditentukan oleh bentuk
apakah persalinan dapat berjalan baik atau tidak. Os coxae terbentuk dari fusi
Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan
pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea
terminalis, disebut pula false pelvis. Bagian yang terletak di bawah linea
terminalis disebut pelvis minor atau true pelvis. Pelvis minor adalah bagian
Pelvis minor adalah bagian pelvis diantara apertura pelvis superior atau pintu
atas panggul (inlet) dan apertura pelvis inferior atau pintu bawah panggul
coccyx yang meliputi cavitas pelvis sejati dan bagian dalam perineum, fossa
transversa dan konjugata vera pada pintu atas panggul dengan titik-titik
sejenis di Hodge II, III, dan IV. Sampai dekat Hodge III sumbu itu lurus,
Di dalam proses persalinan , kepada dan badan fetus turun dan masuk ke
khayal sebagai berikut: pintu atas panggul, Bidang luas panggul, bidang
anterior oleh pinggir atas simfisis. Pada panggul ginekoid pintu atas
sedikit.4
Gambar 2. Pintu atas panggul dengan conjugata vera, diameter transversa dan
diameter oblikua. 4
Ruang panggul merupakan saluran di antara pintu atas panggul dan pintu
sepanjang + 1,2 cm. Karena itu ruang panggul berbentuk saluran dengan
Sumbu ini adalah garis yang menghubungkan titik temu conjugata vera
di Hodge II, III, dan IV. Arah sumbu ini sesuai pula dengan arah tarikan
Batas atas pintu bawah panggul adalah setinggi spina iskhiadika. Jarak
antara kedua spina ini disebut diameter bispinosum adalah sekitar 9.5 - 10
cm. 4
sebelah anterior dibatasi oleh arkus pubis, di lateral oleh tuber iskhii, dan
panggul normal besai sudut (arkus pubis) adalah ± 90o. Jika kurang dari
90o, lahirnya kepala janin lebih sulit karena ia memerlukan lebih banyak
transversa dekat dengan sakrum. Bagian dorsal dari pintu atas panggul
wanita.
muka. Basis kranii dan muka relatif kecil dibandingkan dengan kranium.
janin berbentuk ovoid yang lebih sempit di bagian depan dan lebar di
belakang. Jika kepala janin dapat melewati panggul ibu, bagian badan lainnya
dahi.
13
Selain ukuran di atas perlu pula diketahui ukuran lingkar pada bidang-bidang
mentooksipitalis (± 35 cm). 4
2.3.1. Definisi
oleh panggul sempit, janin yang besar atau pun kombinasi keduanya.
2.3.2. Etiologi
kepala janin normal, atau panggul normal dengan janin besar, atau
kesempitan pintu atas panggul, bidang tengah dan pintu bawah panggul.
Janin besar adalah bila berat badan melebihi dari 4000 gram. Berat
badan janin aterm normal adalah 2500-3500 gram. Pada panggul normal
lebih besar dari 4500 gram atau pada kepala yang sudah keras
tergantung dari besarnya (berat) janin. Oleh karena itu, pada janin besar
sempit, namun biasanya juga memiliki janin yang kecil. Thoms (1937)
berat badan lahir bayi pada wanita dengan panggul yang kecil lebih
rendah 280 gram jika dibandingkan wanita dengan panggul normal atau
Pintu atas panggul dianggap sempit apabila conjugata vera kurang dari
diameter biparietal janin adalah 9,5-9,8 cm. oleh karena itu, akan terjadi
1. Abnormalitas panggul
melintang biasa.
ukuran melintang.
9) Panggul asimilasi :
1) Panggul Rakhitis
2) Panggul Osteomalasia
4) Neoplasma
5) Fraktura
1) Kifosis
panggul corong.
2) Skoliosis
3) Spondilolistesis
promontorium
dll). 9
spina ossis ischii dan memotong sacrun kira-kira pada pertemuan ruas
Pintu bawah panggul terdiri atas 2 segitiga dengan jarak antar tuber
Pintu bawah panggul dikatakan sempit kalau jarak antar tuber ischii 8
atau kurang. Apabila jarak ini berkurang dengan sendirinya arcus pubis
samping. Karena itu jelaslah bahwa kalau jarak antar tuberum sempit,
yang besar. 8
Maka menurut Thoms, distosia dapat terjadi kalau jumlah ukuran antar
2.3.6. Diagnosis
pendek, kecurigaan pelvis sempit, atau taksiran berat janin yang besar,
6. Osborn positif. 8
a. Pelvimetri Klinik
ditempelkan pada pinggir bawah simfisis pubis dan pada tempat ini
ditandai dengan kuku jari telunjuk lainnya. Jarak antara ujung jari
tengah sampai kuku jari telunjuk lainnya. Jarak antara ujung jari
adalah conjugatadiagonalis. 1
pada:
terendah kepala.
terbesar kepala sudah meliwati pintu atas panggul atau belum sbb:
Pemeriksaan luar.
Pemeriksaan dalam
b. Pelvimetri roentgenologik
atas panggul
Maka bila :
2.3.7. Tatalakasana
Menurut pengalaman tidak ada anak yang cukup bulan yang dapat lahir
dengan selamat pervaginam kalau conjugata vera (CV) kurang dari 8,5 cm.
d. His.
28
e. Lamanya pembukaan.
f. Infeksi intrapartum
CV antara 8,5 cm-10 cm (sering disebut panggul sempit relatif). Maka pada
Partus percobaan hanya dilakukan pada letak belakang kepala, jadi tidak
dilakukan pada letak sungsang, letak dahi, letak muka, atau kelainan letak
1. Anak hidup.
partus percobaan.9
Apabila syarat-syarat untuk partus percobaan tidak dipenuhi lagi dan tidak
jam tidak mau masuk ke dalam rongga panggul walau pun his
cukup baik.
Penyelesaian persalinan :
seksio sesar. 9
atas.
tersebut. 8
diperlukan SC. 8
Kalau pintu bawah panggul biasanya bidang tengah panggul juga sempit.
paksi. Kesempitan pintu bawah panggul jarang memaksa kita melakukan SC,
cukup luas. 8
2.3.8. Komplikasi
retrofexio uteri gravidi, karena kepala tidak dapat turun, maka terutama pada
32
primigravida fundus lebih tinggi daripada biasa dan menimbulkan sesak napas
tidak turun pada bulan terakhir sehingga dapat menimbulkan letak muka, letak
persalinan lebih lama dari biasa, karena gangguan pembukaan, dan banyak
kurang menutup pintu atas panggul, selanjutnya setelah ketuban pecah kepala
tidak dapat menekan serviks karena tertahan pada pintu atas panggul, pada
kecilnya.
menjadi lelah karena rintangan oleh panggul sempit dapat terjadi infeksi
intrapartum. Infeksi ini tidak saja membahayakan ibu tapi juga dapat
antara kepala anak dan simfisis, sedangkan rectum jarang tertekan karena
adanya rongga sacrum. Ruptur simfisis dapat terjadi pada DKP. Apabila
simfisis dan tidak dapat mengangkat tungkainya. Parese kaki dapat terjadi
karena tekanan dari kepala pada nervus di dalam rongga panggul, yang
Panggul sempit juga dapat memberikan pengaruh pada janin. Partus yang
lama misalnya lebih lama dari 20 jam atau kala II yang lebih dari 3 jam
impressi. 8
35
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
sempit, janin yang besar atau pun kombinasi keduanya. Penyempitan panggul
dilakukan dengan cepat dan tepat mengingat komplikasi yang bermakna bagi
dilakukan dengan partus percobaan atau pun sectio caesarea sesuai dengan
DAFTAR PUSTAKA
3. Moore, KL, Arthur FD. 2014 .Anatomi Berorientasi Klinis. Edisi 5. Jilid I.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
38
10. Buchman, EJ. 2008. Head descent, moulding, and other clinical findings in the
prediction of chepalopelvic disproportion. United States: WiredSpace.