Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing:
BAB I
KONSEP DASAR
yaitu:
Letak lintang
Letak bokong
Presentasi dahi dan muka
Presentasi rangkap
Sebab-sebab yang dapat menimbulkan kelainan panggul dapat dibagi sebagai berikut :
Lapang pandangan. Pada segmen bawah uterus dibuat insisi melintang yang kecil
luka insisi daerah pembuluh darah uterus, kepala janin yang pada sebagian besar 3
kasus terletak terbalik insisi diektrasi atau didorong, diikuti oleh bagian tubuh lainnya
dan kemudian plasenta serta selaput ketuban.
Cara membuka abdomen dan menyingkap uterus sama seperti insisi melintang,
insisi membujur disebut dengan skapal dan dilebarkan dengan gunting tumpul untuk
menghindar cidera pada bayi.
Insisi longitudinal digaris tengah dibuat dengan skapal ke dalam dinding anterior
uterus dan dilebarkan ke atas serta dibawah lengan dengan gunting tumpul.
Diperlukan luka insisi yang lebar karena bayi sering dilahirkan dengan bokong
dahulu, janin serta olasenta dikeluarkan dan uterus ditutup dengan jahitan tiga lapis.
Ukuran Panggul
1. Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul dibentuk oleh promontorium corpus vertebra sacrum,
linea innominata, serta pinggir atas simfisis. Konjugata diagonalis adalah jarak
dari pinggir bawah simfisis ke promontorium, Secara klinis, konjugata diagonalis
dapat diukur dengan memasukkan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan
menyusur naik ke seluruh permukaan anterior sacrum, promontorium teraba
sebagai penonjolan tulang. Dengan jari tetap menempel pada promontorium,
tangan di vagina diangkat sampai menyentuh arcus pubis dan ditandai dengan jari
telunjuk tangan kiri. Jarak antara ujung jari pada promontorium sampai titik yang
ditandai oleh jari telunjuk merupakan panjang konjugata diagonalis.
Konjugata vera yaitu jarak dari pinggir atas simfisis ke promontorium yang
dihitung dengan mengurangi konjugata diagonalis 1,5 cm, panjangnya lebih
kurang 11 cm. Konjugata obstetrika merupakan konjugata yang paling penting
yaitu jarak antara bagian tengah dalam simfisis dengan promontorium, Selisih
antara konjugata vera dengan konjugata obstetrika sedikit sekali.
I. Pathway
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERWATAN KEHAMILAN DENGAN CPD
(Cephalopelvic Disproportion)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Ras: ukuran jenis – jenis panggul berbeda – beda dari berbagai ras
Pada wanita yang tinggi badan ˂ 145 cm, kemungkinan panggul kecil perlu
diperhatikan
2. Riwayat penyakit
Ibu yang mempunyai diabetes melitus akan mempengaruhi besar janin
Pada postpoliomyelitis masa kanak – kanak mengakibatkan pinggul miring
3. Riwayat persalinan yang lalu
Apakah partus yang lalu berlangsung lama, ada riwayat letak lintang atau
sungsang, persalinan ditolong dengan alat atau operasi.
4. Riwayat kehamilan sekarang
Usia kehamilan tidak boleh lebih dari 42 minggu
Pergerakan anak
Tinggi fundus uteri
Letak anak lintang atau sungsang
5. Pola pemenuhan kebutuhan dasar
Nutrisi
Pada kehamilan bulan ke-7 ibu harus mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat karena berat badan janin yang besar akan mempengaruhi proses
persalinan.
Psikososial
Kecemasan akan Nampak karena takut apakah ibu dan janin dapat melalui proses
persalinan dengan lancer atau tidak, keluarga harus menyiapkan dana yang lebih
jika harus dilakukan secsio sesarea.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan panggul luar
Palpasi: usia kehamilan 36 minggu bagian terendah janin belum turun pada
primigravida
Selisih distansia spinarum dan distansia cristarum kurag dari 1,6 cm
Conjugate eksterna kurang dari 16 cm
2. Pemeriksaan panggul dalam
Promontorium teraba
Linea inominata teraba
Sacrum, spina iskhiadika menonjol
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d pengalaman pembedahan dan hasil tidak dapat diperkirakan
2. Resti infeksi b.d destruksi pertahanan terhadap bakteri
3. Nyeri akut b.d insisi, flatus dan mobilitas
4. Resti perubahan nutrisi b.d peningkatan kebutuhan untuk penyembuhan luka,
penurunan masukan ( sekunder akibat nyeri, mual, muntah )
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Keperawatan
Ansietas b.d Ansietas berkurang setelah -
pembedahan dan hasil dengan kriteria hasil : supaya pasien merasa tenang, tidak cemas
membicarakan pembedahan
- ditempuh untuk
dilakukan pembedahan menyelamatkan bayi
normal
- managemen yang
setelah perawatan 1x 24 -
- - sehingga
penyimpangan dari
dan mempengaruhi
pilihan intervensi
lebih disukai
menelan, beri
sosialisasi dan bantuan
indikasi
PENGKAJIAN KASUS
KASUS:
Ny. F, 27 thn, G2P1A0, aterm, mengeluh nyeri dan kelelahan, tampak terpasang infus
oksitosin pada lengan kiri. Ibu telah berada di ruang VK dengan dilatasi serviks 10 cm,
namun fase ekspulsi memanjang. Saat dikaji his menjadi tidak terkoordinasi serta tampak
ibu tidak mampu membuat posisi efektif untuk mengedan. Pada pemeriksaan dalam
teraba bagian keras melenting, dan teraba fontanel posterior. Hasil pemeriksaan USG
menunjukkan berat janin 3500 gr, Conjugata Vera 10 cm, TD 100/70 mmhg, takikardi
dan takipneu. Anamnesa riwayat persalinan sebelumnya normal namun memiliki riwayat
DM dalam keluarganya. Pengkajian Power, Passenger, Passage dilakukan dan segera
rencanakan tindakan Operatif jika penatalaksaan partus normal gagal.
V. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
( X) Jantung
( X) Tekanan darah tinggi
( X) Hepar
( X) Diabetes Mellitus
( X) Anemia Berat
( X) Penyakit menular seksual dan HIV/ AIDS
( X) Campak
( X) Malaria
( X) Tuberkulosis
( X) Toxoplasmosis
( X) Rubella
( X) Kern Virus
( X) Operasi
( X) Gangguan mental
( ………) Lain-lain
2. Perilaku Kesehatan -
( …) Penggunaan alcohol/ obat-obatan -
Banyaknya -
Jenisnya -
Waktu mengkonsumsi -
( …) Obat-obatan/ jamu yang sering -
digunakan -
Diperoleh dari -
Jenisnya -
Lamanya pengobatan -
Banyaknya -
( …) Merokok/ makan sirih
Banyaknya -
Waktu mengkonsumsi -
( …) Irigasi Vagina -
( …)Ganti pakaian dalam -
Abdomen
Bekas luka operasi -
Striae -
Linea -
Pembesaran hepar -
Pembesaran Lien -
Teraba bagian keras melintang dan teraba
fontanel posterior
KHUSUS KEBIDANAN
Leopold I -
Leopold II -
Leopold III -
Leopold IV -
Pemeriksaan Ano-Genital
Perineum -
Vulva-vagina -
Warna -
Fistula -
Luka -
Varises -
Pengeluaran pervaginam
Warna -
Jumlah -
Konsistensi -
Nyeri -
Haemorroid -
Dilatasi serviks 10cm
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
XI. ANALISA DATA
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito L. J, 2011, Diagnosa keperawatan, Jakarta : EGC
Doengoes, M E, 2010, Rencana Askep pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatan pasien, Jakarta : EGC
Winkjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
http://eprints.ums.ac.id/16790/4/BAB_I.pdf
https://www.akperpasarrebo.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/MERIDA-1-30-38.pdf
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/33965