Anda di halaman 1dari 21

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN VISKOMETER TABUNG

Ridwan*), Elbi Wiseno*), Petjo Gangsar Suwargo **)


E-mail : Ridwan@staff.gunadarma.ac.id

*)
Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma
**)
Alumni Teknik Mesin Universitas Gunadarma

Viskometer adalah alat untuk mengukur kekentalan suatu fluida. Peran alat viskometer
pada proses produksi dalam dunia industri terutama otomotif sangatlah penting, dengan
alat viskometer dapat ditentukan viskositas fluida. Yang digunakan untuk membuat alat
viskometer tabung dibutuhkan sensor photo elektrik dua buah, timer, tabung aklirik dan
penyangga sebegai dudukan timer, sensor dan tempat tabung aklirik. Untuk
mengoprasikan alat ini, hubungkan sensor satu ke terminal 6,8,9 yang berada di timer
begitu juga sensor dua kita hubungkan ke terminal 7,8,9 dan untuk ke sumber listriknya
hubungkan keterminal 4 dan 5, Lalu buat saluran pembuangan fluida dengan cara
melubangi bagian bawah tabung aklirik dan juga kotak tempat dudukan timer,setelah
dilubangi masukam pipa kedalam kotak dan dihubungkan ke kran sebagai pembuka dan
penutupnya. Setelah semua terpasang lalu bisa kita mulai percobaan petama masukan
fluida ke dalam tabung, setelah terisi colokan soket ke sumber arus listrik untuk hidupkan
timer setelah hidup masukan bola-bola kedalam tabung yang berisi fluida tadi, ketika bola
mengenai sensor pertama maka akan menghidupkan timer dan waktu mulai berjalan,
ketika bola mengenai sensor kedua maka timer berhenti pula dan kita dapat memperoleh
waktu yang dicari

Kata kunci :

I. Pendahuluan viskositasnya atau kekentalannya.


Kebutuhan akan penggunaan fluida Penentuan viskositas suatu fluida itu baik
tentunya sangat penting untuk atau tidak dapat ditinjau dari berbagai
kelangsungan perusahaan – perusahaan aspek antara lain: temperatur, tekanan,
atau pabrik – pabrik yang ada, oleh karena laju perpindah dan momentum molekul
itu kita membutuhkan suatu pengujian air.
apakah fluida yang kita pakai bagus atau Viscometer merupakan alat untuk
tidak untuk digunakan , fluida itu baik atau menghitung nilai viskositas atau
tidak dapat dilihat dari berbagai aspek, kekentalan suatu fluida. Dalam
salah satunya dengan mengukur tingkat pembuatan alat viskometer ditujukan
untuk memperoleh waktu agar diperoleh adalah suatu zat yang bentuknya dapat
nilai viskositas dari suatu fluida dan berubah terus – menerus akibat adanya
material benda yang diujikan. Pada skripsi suatu gaya geser seberapa pun kecilnya.
ini, lebih banyak membahas masalah Pada benda padat, gaya geser
instalasi viscometer. menyebabkan terjadinya perubahan
Tujuan penulis dalam penulisan ilmiah bentuk atas deformasi, yang tidak
ini adalah: berubah besarnya selama gaya yang
1. Untuk melengkapi persyaratan bekerja ini besarnya tetap. Akan tetapi
kelulusan di Universitas baik fluida viskos maupun encer akan
Gunadarma. mengalami pergerakan antara satu
2. Untuk dapat membandingkan dan bagian terhadap bagian lainnya bila ada
menerapkan teori – teori yang gaya geser yang bekerja padanya. Jadi
diperoleh diperkuliahan dengan dapat dikatakan bahwa satu fluida tidak
kenyataan pekerjaan dilapangan. dapat menahan gaya geser.
3. Memberikan pengetahuan proses
pembuatan dan perhitungan 2.2 Fluida dalam kehidupan sehari
viscometer fluida. – hari
4. Mengetahui nilai viskositas dari Pipa air, baik yang dialiri air
suatu fluida yang diujikan. bersih maupun air limbah, sama sekali
bukan barang yang aneh. Boleh jadi kita
II. Landasan Teori sadar bahwa pipa air minum, misalnya,
2.1 Definisi Fluida. harus mempunyai diameter yang besar
Dilihat dari definisinya untuk dari harga minimum agar aliran air
membedakan zat padat dengan fluida dikeran – keran dapat mencukupi
dapat dilihat dari karakteristik deformasi kebutuhan. Kita mungkin juga terbiasa
bahan – bahan tersebut. Zat padat dengan benturan antara air dan pipa
dianggap sebagai bahan yang menunjukan ketika keran air ditutup secara tiba – tiba.
reaksi deformasi yang terbatas ketika Pusaran air yang kita lihat ketika air
menerima atau mengalami suatu gaya dalam bak mandi dikeluarkan melalui
geser (shear). Sedangkan fluida lubang pembuangannya pada dasarnya
memperlihatkan fenomena sebagai zat sama dengan pusaran tornado atau
yang terus menerus berubah bentuk pusaran air dibalik jembatan. Radiator air
apabila mengalami tegangan geser, atau uap panas untuk memanaskan
dengan kata lain yang dikategorikan rumah dan radiator pendingin dalam
sebagai fluida adalah suatu zat yang tidak sebuah mobil bergantung pada aliran
mampu menahan tekanan geser tanpa fluida agar dapat memindahkan panas
berubah bentuk, jadi pengertian dari fluida dengan efektif.
2.3 Beberapa Istilah Dalam tetapi untunglah bahwa ini adalah suatu
Mekanika Fluida. cara yang baik untuk memecahkan
2.3.1 Kerapatan (density). banyak persoalan praktis dimana hanya
Kerapatan atau density memiliki keterangan makrokopis yang diinginkan.
pengertian jumlah atau kuantitas suatu zat
pada suatu unit volume densitiy yang dapat 2.5 Tegangan Permukaan.
dinyatakan dalam tiga bentuk: Bila tidak ada pengaruh gravitasi

1. Mass density (ρ ) ataupun gaya – gaya luar yang lainnya,


suatu partikel cair yang tidak dibatasi oleh
2. Berat spesifik (specific weight)
dinding – dinding luar akan terbentuk bola
3. Spesifik gravity
yang sempurna, karena adanya gaya
2.3.2 Kekentalan (viskositas).
tarik diantara molekul cairan.
Viskositas adalah suatu sifat yang
Di dalam bagian dalam cairan suatu
menentukan besarnya daya tahan
molekul dikelilingi oleh molekul – molekul
terhadap gaya geser atau dapat
yang lain, dan rata – rata gaya yang
didefinisikan sebagai ketahanan terhadap
menarik besarnya sama pada segala
aliran. Viskositas dari sutau fluida
arah. Tetapi pada permukaan, tidak ada
dihubungkan dengan tahanan terhadap
tarikkan keluar untuk mengimbangi
gaya yang menggeserkan fluida pada
tarikan dari molekul – molekul didalam
lapisan yang satu dengan yang lain.
partikel cairan, karena molekul – molekul
yang menarik keluar ini jumlahnya makin
2.4 Konsep Kontinum.
bergerak pada titik – titik yang dekat
Dalam zat yang bersifat kontinum
dengan permukaan.
pada titik sembarang, orang dapat
mendefinisikan suatu sifat atau suatu
2.6 Gejala Kapiler
besaran. Zat, walaupun kelihatan kontinu,
Tegangan permukaan
terdiri dari banyak molekul yang selalu
menyebabkan terjadinya fenomena lain
dalam keadaan bergerak atau
dimana gaya tegangan permukaan ini
bertumbukan. Cara dasar dalam
penting dan naiknya kolom cair dalam
menganalisa zat seperti ini tercakup dalam
suatu pipa kecil adalah akibat tegangan
teori kinematika atau mekanika statistik.
permukaan dan disebut gejala kapiler.
Dalam soal – soal teknik, perhatian kita
Gejala ini ada hubungannya dengan
terutama kita curahkan pada sifat
kapilaritas, kapilaritas ialah gejala naik
keseluruhan fluida sebagai suatu zat yang
atau turunnya zat cair (y) dalam tabung
kontinu, dan bukan pada gerakan
kapiler yang dimasukkan sebagian ke
molekulnya. Walaupun hipotesa tentang
dalam zat cair karena pengarah adhesi
fluida kontinu sebenarnya hanya suatu
dan kohesi.
cara untuk memudahkan analisa, akan
2.7 Tekanan Hidrostatis. permukaannya menipis menjadi tajam.
tekanan hidrostatis adalah tekanan Semakin kecil luas permukaan, dengan
yang dilakukan oleh cairan dalam keadaan gaya yang sama akan dapatkan tekanan
tak bergerak. dengan kata lain tekanan yang lebih tinggi.
hidrostatis terjadi di bawah fluida cair.
Tekanan ini terjadi karena adanya berat air 2.9 Karakteristik pada aliran fluida.
yang membuat cairan tersebut Aliran fluida memiliki karakteristik
mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah antara lain:
cairan bergantung pada kedalaman cairan a). Steady Flow (tunak)
di dalam sebuah ruang dan gravitasi juga b). Uniform Flow (seragam)
menentukan tekanan air tersebut. c). Non Steady Flow
Cairan yang ditempatkan pada d). Non Uniform Flow
suatu bejana memiliki energi tekanan yang e). Non steady uniform flow
diakibatkan oleh massa jenis cairan, f). Non steady non uniform flow
gravitsi dan jarak terhadap titik acuan. g). Compressible flow
Gaya yang bekerja pada dasar sebuah h). Incompressible flow
bejana tidak tergantung pada bentuk
bejana dan jumlah zat cair dalam bejana, 2.10 Jenis – jenis aliran fluida.
tetapi tergantung pada luas dasar bejana Tipe aliran pada fluida dibedakan
(A) , tinggi (h) dan massa jenis zat cair (r) atas pergerakan partikel dalam fluida
dalam bejana. tersebut, yaitu aliran laminar dan
turbulen. Pada aliran laminar partikel –
2.8 Tekanan terhadap permukaan. partikel dalam fluida bergerak
Satuan tekanan sering digunakan disepanjang lintasan lurus, sejajar dalam
untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan lapisan – lapisan. Ciri aliran yang
atau gas. Satuan tekanan dapat demikian adalah kecepatan yang rendah,
dihubungkan dengan satuan volume (isi) dimensi linier yang kecil dan viskositas
dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam yang besar. Sedangkan pada aliran
suatu tempat dengan isi yang sama, maka turbulen partikel – partikel fluida bergerak
suhu akan semakin tinggi. Sebagai contoh secara acak kesegala arah. Ciri aliran ini
hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mempunyai kecepatan tinggi, dimensi
mengapa suhu di pegunungan lebih linier yang besar dan waktu viskositas
rendah dari pada di dataran rendah, yang rendah.
karena di dataran rendah tekanan lebih
tinggi. Contoh lain rumus dari tekanan 2.11 Penurunan Tekanan.
dapat juga digunakan untuk menerangkan Pada suatu aliran dalam pipa,
mengapa pisau yang diasah dan tekanan fluida yang dihasilkan tidaklah
selalu konstan. Faktor yang menyebabkan lapisan-lapisan halus, berfungsi
terjadinya penurunan tekanan ini adalah: mencegah terjadinya benturan antar
* Viskositas cairan. logam dengan logam komponen mesin
* Panjang pipa. seminimal mungkin, mencegah goresan
* Tipe dan kecepatan aliran. atau keausan.
2.12.3 Jenis - jenis Pelumas.
2.12 Minyak Pelumas. Jenis – jenis pelumas atau oli
Salah satu parameter penting dapat dilihat dari bahan yang digunakan,
berikut adalah jenis – jenis oli:
yang digunakan untuk mengetahui
1. Oli Mineral.
kualitas minyak pelumas adalah
viskositas. Proses pergantian 2. Oli Sintetis.
minyak pelumas mesin secara 2.12.4 Kontaminasi Oli.
konvensional yang menggunakan
pedoman jarak tempuh dan waktu 2.13 Definisi, Fungsi, Tujuan dari
Viskometer.
pemakaian dirasa masih kurang
model viskometer yang umum
akurat. Sehingga diperlukan suatu
digunakan berupa viskometer peluru
alat ukur viskositas yang dapat jatuh, tabung (pipe kapiler) dan system
memantau kualitas minyak pelumas rotasi. pengetahuan tentang alat ini
secara kontinyu pada saat mesin memang masih dapat dikatakan cukup
jarang oleh karena itu penulis berusaha
dijalankan untuk memperoleh
mendapatkan materi atau landasan teori
waktu yang tepat dalam mengganti
sebanyak
minyak pelumas. Untuk membuat alat viskometer
2.12.1 Standarisasi Pelumas. ini, dibutuhkan beberapa komponen –
Standarisasi minyak pelumas untuk komponen diantaranya:
mesin kendaraan bermotor untuk pertama a. Tabung atau Pipa dari aclylric
kali dilakukan oleh, Society of Automotif b. Sensor Fotoelektrik.
Engeneering (SAE) pada tahun 1911 c. Timer Counter.
dengan kode SAE J300.
2.12.2 Fungsi Pelumas. 2.14 Macam – macam Viskometer.
Semua jenis oli pada dasarnya 2.14.1 Viskosimeter kapiler
sama. Yakni sebagai bahan pelumas agar (Viskometer Ostwald)
mesin berjalan mulus dan bebas 2.14.2 Viskometer bola jatuh (
gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai
viskometer Hoeppler )
pendingin dan penyekat. Oli mengandung
2.14.3 Viskometer “Cup dan Bob” ( III SETUP ALAT
Brookfield, Viscotester)
2.14.4 Viskometer Cone and Plate (
3.1 Gambar Instalasi Viskometer.
Viskometer Ferranti-Shirley )

2.15 Definisi Faktor Gesek.

Aliran tetap pada fluida yang kostan


ρ dapat bibagi menjadi dua bagian: (a)
aliran fluida didalam suatu saluran yang
lurus dari penampang yang melintang; (b)
aliran fluida di sekitar suatu obyek
menyelam yang mana mempunyai suatu
poros atau suatu wahana simetri pararel
untuk menunjukan arah dari kecepatan
suatu fluida.
2.15.1. Faktor Gesek Untuk Aliran Di
Dalam Tabung.
2.15.2 Faktor Gesek Untuk Arus Di
Sekitar Lapisan.
2.15.3. Faktor Friksi Pada Kolom Yang
Dikemas.

Gambar 3.1. Instalasi Viskometer.

Gambar 3.2. instalasi pemasangan

sensor ke timer
Untuk mengoprasikan alat ini, 3.2 Gambar Viskometer.
hubungkan sensor satu ke terminal 6,8,9
yang berada di timer begitu juga sensor
dua kita hubungkan ke terminal 7,8,9 dan
untuk ke sumber listriknya hubungkan
keterminal 4 dan 5, Lalu buat saluran
pembuangan fluida dengan cara melubangi
bagian bawah tabung aklirik dan juga kotak
tempat dudukan timer,setelah dilubangi
masukam pipa kedalam kotak dan
dihubungkan ke kran sebagai pembuka
dan penutupnya.setelah semua terpasang
lalu bisa kita mulai percobaan petama
masukan fluida ke dalam tabung,setelah
terisi colokan soket ke sumber arus listrik
untuk hidupkan timer setelah hidup
masukan bola-bola kedalam tabung yang
berisi fluida tadi, ketika bola mengenai
sensor pertama maka akan menghidupkan
timer dan waktu mulai berjalan, ketika bola
mengenai sensor kedua maka timer
berhenti pula dan kita dapat memperoleh
waktu yang dicari.
Pada gambar 3.1 menerangkan
Gambar 3.3. Viskometer
tentang Gambar instalasi viskometer yang
penulis buat, yang menerangkan bahwa
3.3 Komponen, Gambar dan fungsi
pada gambar diatas terdapat beberapa
dari Viskometer.
komponen penting diantaranya:
3.3.1 Tabung akrilik
1. Sensor Fotoelektrik.
Tabung atau Pipa berfungsi sebagai
2. Timer counter.
tempat dari fluida yang akan diuji, ukuran
3. Tabung atau Pipa.
dan besar diameter dari tabung atau pipa
ini telah ditentukan sebelumnya. Tabung
diatas memiliki panjang keseluruhan
± 110cm, diameter keseluruhan ± 5cm,
diameter dalam tabung ± 4,7 cm, tinggi
fluida ± 95cm dan tinggi sensor ± 90 cm
memiliki bahan dasar akrilik.

Gambar 3.4. Tabung Aklirik Gambar 3.5. Dimensi dari Tabung krilik

3.3.2 Sensor Foto elektrik Omron


E3F3- D12
Sensor foto elektrik atau optical
sensor yang terpasang pada viskometer,
digunakan untuk mengetahui objek.
Suatu sensor dibagi dalam dua sub
sistem yaitu:
1. Optical transmitter.
2. Optical receiver.
Dalam mendekati objek optical
sensor atau sensor fotoelektrik dibagi
dalam tiga formasi yaitu:
1. Oppsed sensing yaitu, transmitter yang kedua berfungsi sebagai penangkap
dan receiver dirangkai sejajar objek sehingga timer dapat berhenti.
tanpa harus adanya reflektor dan
benda kerja yang bergerak melalui
transmitter dan receiver.
2. Retroreflecting sensing yaitu,
cahaya dari transmitter
dipantulkan, dengan menggunakan
reflektor, kemudian diterima oleh
receiver yang letaknya disusun
membentuk sudut, dengan
reflektor dan objek yang bergerak
melalui cahaya antar reflektor
dengan transmitter dan receiver.
3. Diffuce sensing yaitu, cara Gambar 3.6. Sensor Foto elektrik atau
kerjanya mirip dengan retroflecting Optical Sensor
sensing, tetapi yang bekerja
sebagai reflektor adalah objek itu
Sensor foto elektrik berfungsi untuk
sendiri.
menangkap adanya gerakan pada objek
Dari viskometer yang dibuat,
berupa benda jatuh yang dilepaskan dari
penulis memakai sensor Omron dengan
atas tabung. Sensor pada Gambar 3.1
Tipe E3F3- D12, yang dibuat tahun 2004
terdapat dua buah sensor. Sensor 1
asal Cina. Sensor ini memiliki tingkat
berfungsi untuk menangkap objek berupa
sensitifitas yang cukup tinggi, kemampuan
benda jatuh yang kemudian menjalankan
menangkap objek pun bisa dilakukan
timer. Sensor 2 berfungsi untuk
dengan jarak ± 2m dan hanya benda yang
menangkap objek berupa benda jatuh
terbuat dari metal atau logam saja yang
kemudian mematikan timer. Sensor
dapat tertangkap olehnya. Pada alat
diatas memakai sensor bermerk Omron
viskometer yang penulis buat sensor foto
dengan Tipe E3F3- D12, yang dibuat
elektrik yang digunakan sebanyak dua
tahun 2004 asal Cina.
buah yang masing – masing mempunyai
fungsi yang berbeda – bedain, sensor foto
elektrik yang pertama berfungsi sebagai
penangkap objek yang dihubungkan
dengan timer counter sehingga timer dapat
berjalan, sedangkan sensor foto elektrik
Tabel 3.1. Spesifikasi Omron E3F3-
D12

Gambar 3.7. Manual book Omron Photo


electric

Gambar 3.8. Dimensi Omron E3F3- D12


menerus. Pada counter kita memerlukan
alat tambahan untuk meresetnya kembali,
counter dapat memghitung bertambah
dan berkurang, tergantung dari rangkaian
yang digunakan.
Kali ini penulis menggunakan timer
counter jenis CT4S SERIES yang dibuat
oleh Autonics, dibuat oleh Korea pada
tahun 2003. Timer counter ini bertipe
digital elektrik.
Timer counter berfungsi sebagai
pencatat waktu yang dibutuhkan benda
untuk sampai kedasar tabung atau pipa
dengan viskositas yang telah ditentukan.
Dan memiliki tipe digital elektrik. Timer
counter diatas memiliki tipe CT4S Series
buatan Korea.

Gambar 3.9. Output circuit diagram.

3.3.3 Timer Counter CT4S Series


Gambar 3.10. Timer Counter
Peralatan timer digunakan pada
proses industri pada berbagai jenis
konfigurasi pada berbagai jenis bidang
seperti mechanical, pneumatic, motor
penggerak, viskometer dan elektronik.
Counter dapat berupa counter mekanik,
elektrik dan digital elektrik. Counter tidak
dapat mereset secar otomatis keposisi
awal proses kerja secara otomatis,
melainkan harus dilakukan secara manual
dengan meresetnya secara terus –
Gambar 3.12. Input dan Output
connection Timer ounter
CT4S Series

Gambar 3.11.Dimensi dari CTS4 SERIES


3.4 Diagram secara umum

Gambar 3.13. Diagram secara umum.


3.5 Proses kerja viskometer 2. Pada saat benda atau bola
Viskometer adalah suatu alat yang menyentuh sensor foto elektrik yang
dapat digunakan untuk mengukur kedua sehingga menyebabkan timer
kekentalan atau viskositas dari suatu memberhentikan proses perhitungan.
fluida. Proses kerja viskometer yang (lihat Gambar 3.15)
penulis buat cukup sederhana, pertama
benda kerja berupa bola yang terbuat dari
bahan yang telah ditentukan dijatuhkan
kedalam tabung yang telah diisi fluida
dengan viskositas atau kekentalan yang
telah penulis tentukan, kemudian bola
tersebut atau benda kerja tersebut
melewati sensor foto sensorik yang
pertama, pada sensor foto sensorik yang
pertama, sensor menangkap objek berupa
benda atau bola yang telah ditentukan tadi
dan mengirim sinyal – sinyal menuju timer,
menyebabkan timer mulai menghitung
waktu sepanjang tinggi dari tabung atau
pipa. Proses selanjutnya bola atau benda
kerja tadi akan melanjutkan
perjalannannya hingga menyentuh sensor
fotoelektrik yang kedua, pada sensor foto
sensorik yang kedua ini, sensor kembali
menangkap objek berupa benda atau bola
dan dilanjutkan kembali mengirim sinyal –
sinyal menuju timer, menyebabkan timer
memberhentikan proses perhitungan
kemudian proses kerja viskometer pun
Gambar 3.14. Proses perhitungan
selesai.
timer pada sensor 1
Proses kerja viskometer
mempunyai beberapa proses penting:
1. Pada saat benda atau bola menyentuh
sensor foto elektrik yang pertama
sehingga menyebabkan timer mulai
melakukan proses perhitungan. (lihat
Gambar 3.14)
memiliki kecepatan yang cukup cepat
dan ukuran yang tidak terlaku besar
terkadang sensor foto elektrik tidak
dapat menangkap objek yang
bergerak.
2. Benda yang diuji jatuh tidak sesuai
dengan yang kita inginkan, sehingga
waktu menjadi tidak akurat.
Kendala yang seperti ini memang
cukup banyak penulis temukan
sehingga waktu menjadi tidak akurat
dan terkadang pengukuran harus
dilakukan kembali, penyebab
terjadinya karena pada saat benda
kerja dilepas untuk pertama kalinya.
Lihat Gambar 3.16.

Gambar 3.15.Proses pemberhentian


timer pada sensor 2

3.6 Kendala – kendala yang dapat timbul


pada viskometer
Pada proses pengujian dengan
menggunakan viskometer penulis memiliki
beberapa kendala – kendala yang timbul
pada saat proses pengambilan data
dengan menggunakan viskometer:
1. Sensor foto elektrik tidak menangkap
objek.
Sensor yang penulis pakai mempunyai
jarak ± 10cm, jika dilihat dari jarak
yang ada memang memiliki jarak yang
cukup jauh untuk menangkap objek, Gambar 3.16. Benda kerja tidak
namun apabila benda kerja yang diuji berjalan normal
3. Timer tidak berjalan dikarenakan 1
dilakukannya pengujian yaitu x
sensor foto elektrik tidak menangkap 8
objek. diameter tabung, dimana tabung memiliki
Timer merupakan output hasil ukuran ± 5cm dan memiliki diameter
penangkapan objek dari sensor foto maksimum bola yang diizinkan ± 0,6cm.
elektrik yang bekerja, apabila sensor Bola yang penulis lakukan pengujian
foto elektrik tidak menangkap objek terbuat dari logam (alumunium) dengan
atau benda kerja berjalan seperti pada
ukuran θ ± 0,6cm yang berfungsi untuk
Gambar 3.9 maka timer tidak akan
membedakan waktu yang akan diperoleh
berjalan.
pada saat proses pengambilan data,
3.7 Benda uji
karena setiap diameter memiliki massa
Pada proses pengambilan data
yang berbeda sehingga waktu yang
dengan menggunakan viskometer,
diperoleh akan berbeda.
penulis tentunya menggunakan
beberapa benda yang dibutuhkan
untuk proses pengambilan data. Tabel 3.3. Standar Komposisi Unsur
Berdasarkan ketentuan bahwa Bola Yang Digunakan
diameter benda uji yang diizinkan, No. Unsur Standar
yaitu benda kerja harus memiliki ADC12S
1 1. Tembaga (Cu) 1,5 – 3,5
ukuran x diameter tabung, dimana
8 2. Silikon (Si) 9,6 – 12,0
penulis menggunakan tabung dengan 3. Magnesium Max 0,3
ukuran ± 5 cm maka diameter (Mg)
maksimum yang diizinkan ± 0,6 cm. 4. Seng (Zn) Max 1,0
Benda atau alat yang penulis gunakan 5. Ferro (Fe) Max 1,3
untuk menguji diantaranya: 6. Mangan (Mn) Max 0,5
1. Bola yang terbuat dari logam 7. Nikel (Ni) Max 0,5
(alumunium) dengan θ ± 0,6cm. 8. Timah (Sn) Max 0,3
2. Fluida (pelumas) dengan
9. Khrom (Cr) 0,3
kekentalan SAE 40.
10. Titanium (Ti) 0,2

3.7.1 Logam atau bola yang digunakan


pada proses pengambilan data
Berdasarkan dari ketentuan diatas
bahwa bola yang diizinkan untuk
Sifat-sifat mekanis ADC12 dan ADC12 S pengambilan data akan diambil. Penulis
memakai minyak pelumas dengan SAE
Tegangan tarik (Tensile strength)
40, yang diproduksi oleh Pertamina dan
: 30,2 kg / mm2
shell. SAE (Society of Automotive
Yield point (0,2 % Deformasi)
Engineering) mempengaruhi tingkat
: 19,0 %
kekentalan dari suatu minyak pelumas.
Bila pada kemasan oli tersebut tertera
Presentase Regangan (Elongation
angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter)
Percentage, in point of 5 cm) : 20 %
menunjukkan pada suhu dingin oli
Tegangan Geser (Shearing Strength)
bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu
: 19,4 kg / mm2
terpanas akan bekerja pada kekentalan
Tegangan Kelelahan (Fatique strength)
30.
: 3,4 kg / mm2
Tetapi yang terbaik adalah
Sifat Fisis ADC 12 S
mengikuti viskositas sesuai permintaan
: 2,7 Gr / cm3 untuk padat
mesin. Umumnya, mobil sekarang punya
Gravitasi spesifik (specific gravity)
kekentalan lebih rendah dari 5W-30 .
.: 2,4 Gr / cm3 untuk cair
Karena mesin belakangan lebih
Titik lebur (Melting point)
sophisticated sehingga kerapatan antar
: 580 oC
komponen makin tipis dan juga banyak
Konduktifitas Panas (Thermal conductivity)
celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui
: 0,23 CGS.
oleh oli encer. Tak baik menggunakan oli
Koefisien Ekspansi Panas(coefficient of
kental (20W-50) pada mesin seperti ini
thermal Expansion) dalam (20-200 C)
karena akan mengganggu debit aliran oli
Deg
pada mesin dan butuh semprotan lebih
: 21 x 10-6 o
C
tinggi.
Daya Hantar Listrik (Electric conductivity)
Sebagai contoh dibawah ini
: 23 %
adalah tipe Viskositas dan ambien
temperatur dalam derajat Celcius yang
3.7.2 Fluida (Oli) yang digunakan pada
biasa digunakan sebagai standar oli di
proses pengambilan data.
berbagai negara/kawasan.
Pada bab II penulis telah
1. 5W-30 untuk cuaca dingin seperti
membahas sedikit mengenai fluida, dimana
di Swedia
fluida yang dipakai disini adalah minyak
2. 10W-30 untuk iklim sedang
pelumas. Setiap pelumas memiliki SAE
seperti dikawasan Inggris
(Society of Automotive Engineers) yang
3. 15W-30 untuk Cuaca panas
berbeda – beda dan ini lah yang akan
seperti dikawasan Indonesia
penulis tentukan pada saat pengujian atau
IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.2. Hasil Perhitungan Data Analisa
Viskositas Oli Mesran SAE40
4.1. Perhitungan Data Dan Analisa
Viskositas Oli SAE 40 Data yang diketahui sebagai berikut:
Pengujian viskositas oli SAE 40 • Diameter pipa aklirik: diameter luar
yang dilakukan pada pipa aklirik Diameter 50 mm (1,96 inci) dan diameter
50 mm (1,96 inci) dengan diameter dalam dalam 47 mm (1,85 inci).
tabung 47 mm (1.85 inci) dengan tinggi • Tinggi fluida oli pada saat pengujian :
pipa aklirik 110 cm dan tinggi fluida oli 1,03 1,03 cm.
cm dan jarak antara sensor pertama dan • Diameter bola :
sensor kedua 90 cm. Pengujian dilakukan 0,6 cm.
dengan menggunakan bola yang terbuat • Oli mesran :
dari alumuniun dengan diameter 0,6 cm SAE 40.
yang dijatuhkan kedalam fluida oli mesran • Oli shell advance vsx :
dengan SAE 40 dan oli shell advance vsx SAE 40
SAE 40. Sebelum kita melakukan • Tinggi tabung aklirik :
pengambilan data terlebih dahulu fluida oli 110 cm
ditimbang, lalu dimasukan kedalam pipa • Massa oli :
aklirik setinggi 1,03 cm dengan 1.35 kg
menggunakan gelas ukur. Setelah itu
• Volume oli :
sensor dihidupkan dengan
1720 cc
menghubungkan saklar ke stop kontak lalu
Dari data-data yang sudah
bola yang tarbuat dari aluminium
diketahui diatas, maka kita dapat
dijatuhkan kedalam tabung aklirik yang
menghitung data-data dibawah ini:
berisi fluida oli. Ketika bola yang terbuat
● Perhitungan oli mesran SAE 40.
dari alumunium masuk kedalam fluida oli
Diketahui : t = 7.36 s
dan mengenai atau menyentuh sensor
L=103 cm = 1,03m
pertama maka timer mulai hidup dan mulai
D= 0,6 = 0.006 m
menghitung waktu. Dan ketika bola
M= 1,35 kg
mengenai atau menyentuh sensor kedua
V= 1720 cc = 1,72
maka timer akan memberhentikan
L= 0,00172 m3
waktunya. Ketika timer berhenti maka kita
ρ= 784,88 kg/m3
akan mendapatkan waktunya, setelah kita
T= 29º C
mendapatkan waktunya maka kita dapat
memulai mencari nilai viskositas.
Ditanya : RE=………...?
Fk=………....?
v=…………..?
m V ×D×ρ
Jawab ρ= Re =
v μ
1,35
=
0,00172 0,13 × 0,006 × 784,88
3 =
= 784,88 kg/m 0,024
m 0,612
μ= 2 =
0,024
lxt
= 25,5
1,35 24
= 2 Fk = πr 2 (1 / 2 × ρ × v 2 ) × (
)
1,03 x(7,36) Re
= 3,14 × (0,0003)2 × (1/2 × 784,88 ×
1,35
=
( 0,13)2 × (
24
1,03x(54,16) )
25,5
1,35
= = × (0,000009) × (1/2 784,88
3,14
55,78
(0,0169) × (0,94)
= 0,024 kg/m s2 = 0,00028 × (6632) × (0,94)
V × D× ρ = 0,000191 N
Re =
μ μ
V=
ρ
l 0,024
V = =
t 784,88
1,03 = 3,05-5m2/s
=
7,36
= 0,13 m/s 4.2.1. Tabel Hasil Perhitungan Data.
Tabel 4.1. Tabel Pengambilan Data Oli
Mesran SAE 40 Dengan Menggunakan
Viskometer.

no t l D r π m oli V ρ oli μ v Re Fk v
3.08275E-
1 7.36 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024195852 0.139945652 27.23786157 0.000191383 05
3.12506E-
2 7.31 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.02452798 0.140902873 27.05282175 0.000195337 05
3.09957E-
3 7.34 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024327889 0.140326975 27.16384564 0.000192951 05
3.08275E-
4 7.36 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024195852 0.139945652 27.23786157 0.000191383 05
3.08275E-
5 7.36 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024195852 0.139945652 27.23786157 0.000191383 05
3.09957E-
6 7.34 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024327889 0.140326975 27.16384564 0.000192951 05
3.07439E-
7 7.37 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024130236 0.139755767 27.27486953 0.000190605 05
3.07439E-
8 7.37 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024130236 0.139755767 27.27486953 0.000190605 05
3.08275E-
9 7.36 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024195852 0.139945652 27.23786157 0.000191383 05
3.09114E-
10 7.35 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024261736 0.140136054 27.20085361 0.000192165 05
4.3. Hasil Perhitungan Data Analisa l
V=
Viskositas Oli Shell Advance vsx SAE t
40 1,03
=
● Perhitungan oli shell advance vsx SAE 7,38
40.
= 0,13m/s
Diketahui : t = 7.38 s
L=103 cm = 1,03m
V × D× ρ
D= 0,6 = 0.006 m Re =
μ
M= 1,35 kg
V= 1720 cc = 1,72
L= 0,00172 m3 0,13 × 0,006 × 784,88
=
ρ= 784,88 kg/m3 0,024
T= 29º C 0,612
=
Ditanya : RE=………...? 0,024
Fk=………....? = 25,5
v=…………..?
m 24
Jawab : ρ = Fk = πr 2 (1 / 2 × ρ × v 2 ) × (
)
v Re
1,35 = 3,14 × (0,003)2 × (1/2 × 784,88 × (
=
0,00172 24
3
0,13)2 × ( )
= 784,88 kg/m 25,5
m =3,14 × (0,000009) × (1/2
μ = 2 784,88 × (0,94)
lxt
= 0,00028 × (6632) × (0,94)
1,35 =0,000191 N
= 2
1,03 x(7,38)
μ
V=
1,35 ρ
=
1,03 x(54,46)
0,024
=
1,35 784,88
=
56,09 = 3.05-5m2/s
= 0,024 kg/m s2
V × D× ρ
Re =
μ
4.3.1. Tabel Hasil Perhitungan Data.

Tabel 4.2. Tabel Pengambilan Data Oli


shell Advance vsx SAE 40 Dengan
Menggunakan Viskometer

no t L D r π m oli V ρ oli μ v Re Fk v
3.06606E-
1 7.38 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024064887 0.139566396 27.3118775 0.000189831 05
3.06606E-
2 7.38 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024064887 0.139566396 27.3118775 0.000189831 05
3.08275E-
3 7.36 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024195852 0.139945652 27.23786157 0.000191383 05
3.06606E-
4 7.38 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024064887 0.139566396 27.3118775 0.000189831 05
3.07439E-
5 7.37 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024130236 0.139755767 27.27486953 0.000190605 05
3.06606E-
6 7.38 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024064887 0.139566396 27.3118775 0.000189831 05
3.07439E-
7 7.37 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024130236 0.139755767 27.27486953 0.000190605 05
3.07439E-
8 7.37 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024130236 0.139755767 27.27486953 0.000190605 05
3.06606E-
9 7.38 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024064887 0.139566396 27.3118775 0.000189831 05
3.06606E-
10 7.38 1.03 0.006 0.003 3.14 1.35 0.00172 784.88 0.024064887 0.139566396 27.3118775 0.000189831 05
V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
[1] Ridwan, Mekanika Fluida Dasar.
5.1 Kesimpulan Jakarta. 1999.
• Pada saat penulis melakukan [2] Modul Praktikum Fenomena Dasar
proses pengambilan data, penulis Mesin dan Prestasi Mesin, Lab
mendapatkan hasil waktu yang Teknik Mesin Menengah, Universitas
berbeda-beda semakin besar SAE Gunadarma.
fluida yang diujikan maka [3] Modul Praktikum Logika Dasar, Lab
waktunya semakin lama waktu Teknik Mesin Menengah, Universitas
yang diperoleh. Gunadarma.
• Makin kecil waktunya yang [4] Manual Book, Photoelectric, China,
diperoleh, maka makin besar 2004.
viskositas fluidanya. [5] Wijaya, Perencanaan dan
• Makin kecil atau cepat waktunya Pembuatan Alat Ukur Viskositas,
maka semakin besar viskositasnya Bandung. 2001
• Semakin kecil viskositas dinamik [6] Moechtar, Viskometer, Jakarta.2007.
maka semakin besar bilangan [7] Birthd, Stevent, Transfort Fenomena.
reynold numbernya. Mc Grohill.1979.
• Semakin lambat kecepatan
bolanya maka semakin kecil pula
nilai fk nya.
▪ Tidak ada perbedaan antara oli
mesran dengan oli shell advance
vsx SAE 40 dalam hasil pengujian.

5.2 Saran
• Diusahakan pada saat menjatuhkan
bola pas pada tengah tengah tabung
agar bola dapat terdeteksi oleh
sensor.
• Penelitian yang dilakukan penulis
dapat lebih di sempurnakan lagi
dengan cara mengganti sensor yang
lebih sensitive lagi sehingga waktu
yang didapat pada saat penelitian
bisa lebih akurat lagi.

Anda mungkin juga menyukai