Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENYUMBATAN ALIRAN FLUIDA PADA PIPA DENGAN METODA

GETARAN
Fiqri Agung Wicaksono1*, Subekti Subekti2, Kusuma Indriyanto3
Program Studi Teknik Mesin, Lab. Getaran, Universitas Mercubuana Jakarta
1,2,3

1,2,3
Jln. Meruya Selatan No. 1, Meruya Selatan, Kembangan, Meruya Sel., Kembangan, Jak-Bar, Jakarta 11650, Indonesia
E-mail: fiqriawee@gmail.com 1, subekti@mercubuana.ac.id2, kusuma.indriyanto@gmail.com3

ABSTRACT

Piping installations have an important role in various modern industries. Good planning is very important in designing a piping
installation. One of the most commonly used pipe types is carbon steel pipe which has good resistance and strength. But in
addition to the good strength of carbon steel pipes, the hardness level of this type of pipe is also high so that it tends not to be
flexible which will cause quite strong vibrations in its application. The vibrations arising from the presence of fluid (in this case
water) will cause serious problems if not handled properly. Damage to pipe structures and buildings can occur due to pipe
vibrations that are caused. For that we need a good plan in making the piping installation design. One way to reduce vibrations
that occur in metal pipes is to install supports in the correct position and in the right amount, besides that, the flow of fluid that
flows must also be taken into account to reduce vibrations that occur in piping installations. In this experiment, testing will be
carried out using the Fast Fourier Transform (FFT) method on an iron pipe installation with a variety of valve openings to
regulate the flow of water flowing and the amount of support that supports the pipe to overcome the vibrations that occur.

Keywords: Pipe, Carbon Steel, FFT, Vibration, Valve, Support

ABSTRAK

Instalasi perpipaan memiliki peranan yang penting diberbagai industri modern. Perencanaan yang baik sangat penting dalam
mendesain sebuah instalasi perpipaan. Salah satu jenis pipa yang paling sering digunakan adalah pipa carbon steel yang memiliki
ketahanan dan kekuatan yang baik. Namun disamping kekuatan pipa carbon steel yang baik, tingkat kekerasan pipa jenis ini juga
tinggi sehingga cenderung tidak lentur yang mana akan menimbulkan getaran yang cukup kuat dalam pengaplikasiannya. Getaran
yang timbul karena adanya fluida (dalam hal ini air) akan menimbulkan masalah serius apabila tidak ditangani dengan benar.
Kerusakan struktur pipa dan bangunan dapat terjadi akibat getaran pipa yang ditimbulkan. Untuk itu perlu sebuah perencanaan
yang baik dalam membuat desain instalasi perpipaan. Salah satu cara untuk mengurangi getaran yang terjadi pada pipa besi
adalah dengan memasang support atau penyangga pada posisi yang benar dan jumlah yang tepat, selain itu debit fluida yang
mengalir juga harus diperhitungkan untuk mengurangi getaran yang terjadi pada instalasi perpipaan. Pada eksperimen ini akan
dilakukan pengujian menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) terhadap sebuah instalasi pipa besi dengan variasi
bukaan katup untuk mengatur debit air yang mengalir dan jumlah support yang menjadi penyangga pipa untuk mengatasi getaran
yang terjadi.

Kata kunci: Pipa, Carbon Steel, FFT, Getaran, Katup, Support


1. PENDAHULUAN tersebut kecil sekalipun 5. Dalam fisika, fluida diartikan
sebagai suatu zat yang dapat mengalir.
Pada pipa yang dialiri oleh fluida seringkali
membutuhkan katup untuk mengatur besaran aliran fluida
2.1 Sifat Fluida
yang akan dialirkan. Katup yang bergerak membuka dan
Fluida yang koefisien viskositas dinamikanya (µ)
menutup juga akan mempengaruhi getaran yang terjadi
bergantung pada temperatur dan tekanan namun tidak
pada instalasi perpipaan, hal ini biasa dikenal dengan istilah
bergantung pada besar gradien kecepatan, dikenal dengan
water hammer.
Fluida Newtonian. Untuk fluida jenis ini, grafik yang
Istilah pipa didefinisikan sebagai saluran tertutup,
menghubungkan tegangan geser dengan gradien kecepatan
biasanya berpenampang lingkaran atau persegi. Pipa dapat
adalah sebuah garis lurus yang melalui titik asal, dan
dibuat dari setiap bahan seperti baja atau plastik 1.
cenderung sebagai viskositas dinamik 6.
Contoh sistem perpipaan adalah sistem distribusi
Densitas merupakan pengukuran massa pada
air bersih, pipa pemadam kebakaran pada high – rise
setiap volume fluida. Apabila semakin tinggi densitas pada
building, sistem pengangkutan air bersih dari sumur
suatu fluida, maka semakin besar juga massa pada setiap
dalam / deepwell, ke ground water tank atau raw water 2.
volume fluidanya. Densitas dapat dinyatakan dengan tiga
bentuk, yaitu :
 Densitas massa
Densitas massa adalah perbandingan dari jumlah massa
terhadap jumlah volume

m
ρ=
v
Gambar 1. Instalasi Perpipaan
3 Dimana :
Dari sudut pandang mekanika fluida, semua
m = massa (kg)
materi hanya terdiri dari dua keadaan, fluida dan padat.
V = volume (m³)
Perbedaan teknis terletak pada reaksi keduanya terhadap
ρ = massa jenis atau kerapatan (kg/m³)
tegangan geser atau tangensial yang diterapkan. Padatan
dapat menahan tegangan geser dengan deformasi statis
 Berat Spesifik
sedangkan cairan tidak bisa. Setiap tegangan geser yang
Berat spesifik merupakan hasil dari densitas massa
diterapkan pada fluida, sekecil apa pun, akan
dikalikan dengan gravitasi.
mengakibatkan pergerakan fluida tersebut 4. Fluida
γ= ρ. g
bergerak dan berubah bentuk terus menerus selama
tegangan geser diterapkan.
Dimana :

2. TINJAUAN PUSTAKA γ = Berat Spesifik (N/m3)


Fluida adalah zat atau subsistem yang akan ρ = Densitas (kg/m³)
mengalami deformasi secara berkesinambungan kalau
g = Gravitasi (m/s2)
terkena gaya geser (gaya tangensial) walaupun gaya

 Specific Gravity
Specific gravity atau densitas relatif merupakan arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya.
tingkat kerapatan terhadap kerapatan suatu standar atau Getaran terjadi apabila mesin atau alat yang digunakan
referensi. Pada umunya zat yang dijadikan referensi adalah dijalankan oleh motor sehingga pengaruhnya bersifat
air yang memiliki specific gravity = 1. Jika suatu material mekanis.
memiliki berat jenis kurang dari 1, maka akan mengapung 2.2 Getaran
di atas air. Gaya yang menyebabkan getaran pada sebuah
sistem biasanya berasal dari luar sistem tersebut. Namun,
ρ zat ada sistem yang gaya penggeraknya merupakan fungsi dari
s . g=
ρ referensi parameter gerakan sistem, seperti perpindahan, kecepatan,

Viskositas fluida adalah gesekan yang atau percepatan. Sistem seperti itu disebut self-excitation

ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau bisa juga vibration. Ketidakstabilan poros yang berputar, putaran

disebabkan benda padat yang bergerak didalam fluida. bilah turbin, getaran pipa yang diinduksi oleh aliran fluida,

Besarnya gesekan ini disebut juga sebagai derajat adalah contoh tipikal dari getaran yang dihasilkan oleh

kekentalan zat cair. Viskositas suatu fluida adalah sifat sistem itu sendiri 7.

yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan dalam fluida Timbulnya getaran pipa menjadi masalah yang

terhadap gesekan. serius dalam hal keamanan dan keandalan pipa pada saat

Viskositas dapat dipengaruhi oleh beberapa beroperasi dengan kondisi hight - rise building, yang

faktor seperti suhu, tekanan dan konsentrasi larutan. disebabkan adanya kelelahan sebagai faktor utama adanya

Viskositas dapat dinyatakan dalam bentuk absolut kegagalan tersebut 8. Kegagalan terjadi akibat adanya
(dinamis) dan dalam bentuk kinematik. resonansi, dimana frekuensi pribadi mendekati
Suatu aliran dapat disebut laminer atau turbulen frekuensi pribadi yang dihasilkan dari mesin 9.
dengan mengetahui bilangan reynoldsnya. secara umum, Besarnya frekuensi pribadi yang dihasilkan pada
aliran akan disebut laminer jika bilangan reynoldnya
suatu sistem pemipaan memiliki rentang frekuensi
kurang dari 2.000 dan akan turbulen jika lebih dari 4.000.
±10% dari nilai frekuensi eksitasi yang diberikan 10.
Jika bilangan reynold pada suatu aliran berada diantara
Untuk fluida yang bergerak dengan kecepatan
2000 dan 4000 maka aliran ini disebut sebagai aliran
tertentu dan dengan kecepatan sudut (berputar) perubahan
transisi yang memungkinkan terjadinya aliran laminer
keduanya menyebabkan adanya getaran pada sebuah
maupun turbulen sewaktu-waktu. Bilangan Reynolds dapat
sistem.Perubahan tersebut mengindikasikan adanya
dihitung dengan persamaan 2.4.
peningakatan atau penurunan amplitudo dari pipa. Secara
empiris besarnya frekuensi fluida yang mengalir dalam
ρvD
Re = sebuah sistem perpipaan dapat dihitung menggunakan
μ
persamaan berikut 11.

Dimana :
4 xm
V = Kecepatan aliran (m/s) f fluida 2
D = Diameter pipa (m)
πx D xρxL
ρ = massa jenis (kg/m3) Dimana :
μ = viskositas dinamik (N.s/m ) 3
m = mass flow rate (kg/s)
D = diameter pipa (m)
Setiap gerakan yang berulang setelah selang  = massa jenis fluida (kg/m3)
waktu tertentu disebut getaran atau osilasi 7. Getaran
L = panjang peluruhan getaran (m)
adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan
2.3
2.3. Flow Induced Vibration Pengambilan data menggunakan accelerometer sebagai
Flow induced vibration adalah istilah untuk sensor getaran yang dihubungkan dengan FFT analyzer ono
menunjukkan fenomena yang terkait dengan respons sokki yang selanjutnya dilakukan analisis dengan
sebuah struktur yang ditempatkan di tengah aliran fluida menggunakan Matlab. Untuk lebih jelasnya mengenai
atau dijadikan media untuk mengaliran fluida. proses pengambilan data dapat dilihat pada Gambar 4.
Menurut Siemens PLM Software 12, Getaran Adapun Spesifikasi alat yang digunakan pada pengukuran
jaringan pipa dan perpipaan yang diinduksi oleh aliran adalah sebagai berikut:
dapat terjadi dengan sejumlah mekanisme sebagai berikut :  The accelerometer sensor serves to measure
 Pompa dan kompresor yang dapat menghasilkan response vibration
tekanan pulsasi yang mempengaruhi instalasi pipa yang
terhubung dengan pompa.
 Aliran yang berfluktuasi melewati penghalang atau
objek dalam aliran (misalnya, thermowell atau
gangguan lain dalam aliran).
 Aliran multifase, untuk kasus dengan aliran yang
memiliki beberapa fase (misalnya, gas dan cairan),
aliran fluida multifase dan frekuensi dari aliran melalui
Gambar 2. Alat uji eksperimen getaran
perpipaan dapat menimbulkan getaran.  Type: Piezoelectric accelerometer
 Perubahan aliran fluida yang tiba-tiba yang disebabkan  conversion sensitivity ratio :
adanya katup yang dibuka.
 Frequency range : 2 – 10.000 Hz
 Resonance frequency: >28 kHz
3. METODE EKSPERIMEN
 Transverse sensitivity: <5%
Pengambilan data getaran pertama dilakukan
 Accelerometer cable: 1.5 m
dengan melakukan uji bump test untuk mengetahui
 FFT portable type analyzer CF-3600A (4-ch) with
frekuensi alami atau resonansi dari benda uji sebelum
touch panel computer utilizing simultaneous
dialiri fluida. Uji bump test dilakukan dengan cara
analysis and recording. The maximum range of
memberikan pukulan di satu titik pada benda uji dengan
frequency that can be analyzed is 40 kHz.
konfigurasi letak sensor pada sumbu x, y dan z pada setiap
 FFT is used as a spectrum analyzer and data
elbow pipa. Pipa yang digunakan pada penelitian ini adalah
acquisition.
besi cor dengan diameter dalam 42 mm dengan kecepatan
aliran air sebesar 0,76 m/menit. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 2. Selain pengujian dilakukan pada
aliran pipa akibat getaran dilakukan juga pengujian apabila
terdapat penghalang dalam aliran pipa seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.

Gambar 3. Media Penghalang aliran pipa

Gambar 4. Pengukuran dan analisis data


4. PEMBAHASAN 4.3.1 Bukaan Katup Penuh

Pada eksperimen ini dilakukan uji bump test untuk Frekuensi pribadi pertama ketika menggunakan 4
mengetahui seberapa besar tingkat frekuensi pribadi yang support pada bukaan katup penuh menunjukkan terjadi
terjadi dalam sistem pemipaan. penurunan amplitude pada frekuensi 5 Hz dimana
Karakateristik dinamik pada pipa dapat dilakukan amplitude saat digunakan 4 support turun menjadi 1,7 m/s 2
dengan mengukur fungsi respon frekuensi (FRF) dengan setelah sebelumnya saat menggunakan 2 support
metoda uji bump test. Gaya eksitasi diberikan ke amplitudenya mencapai 4,2 m/s . Hal ini mengindikasikan 2

permukaan pipa dalam arah vertical. Response getaran terjadinya penurunan noise saat jumlah support
yang diukur dilakukan pada arah sumbu x, y dan z. ditambahkan.
Pengambilan data dilakukan terhadap tiga titik pengukuran.
Rentang frekuensi yang digunakan saat pengukuran adalah
1- 10kHz.

4.1 Karakteristik Dinamik Tanpa Penghalang


Dengan Variasi Jumlah Support

Karakteristik dinamik pada pipa akibat jumlah Gambar 6. FRF analysis pipa vertikal sumbu X tanpa
support yang digunakan, menujukkan bahwa pada penghalang dengan bukaan katup penuh.

penggunaan dua support muncul frekeunsi lebih banyak Akibat adanya penghalang menunjukkan bahwa pada
dibandingkan dengan penambahan support menjadi empat sumbu Z, akibat adanya gaya lift pada penghalang
support. Hal ini menunjukan bahwa dengan penambahan menyebabkan frekeusi pada pipa semakin tinggi dan
support akan dapat menggurangi frekuensi yang dihasilkan. terdapat kenaikan frekuensi pada pipa akibat adanyanya
Pengaruh akibat pengaruh jumlah support dapat dilihat penghalang.
pada Gambar 5.
Magnitude (m/s 2)

6 Sumbu X
Sumbu Y
4 Sumbu Z

0
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Frequency (Hz)
Gambar
50 7. Frekuensi akibat pegaruh penghalang pada Pipa
Magnitude (m/s 2)

Sumbu X
Sumbu Y
Gambar 5. FRF analysis pipa vertikal sumbu X tanpa 4.3.2 Bukaan Katup Setengah
0
Sumbu Z

penghalang -50
Pada bukaan katup setengah pada frekuensi 8 Hz
4.2 Pengaruh Debit Aliran Air Dengan Variasi -100
terjadi penurunan 10amplitude
1
10 010 2menjadi 10
1,8
3
m/s2 10pada
4
Bukaan Katup Frequency (Hz)
konfigurasi 4 support setelah sebelumnya amplitude
Pipa berfungsi untuk mengalikan air, oleh sebab itu
mencapai 2,4 m/s2 pada konfigurasi 2 support. Bila
perlu dilakukan penelitian pengaruh kecepatan air yang
dibandingkan dengan bukaan katup penuh, pada
mengalir didalam pipa. Pada eksperimen ini terdapat dua
konfigurasi 2 support terjadi penurunan amplitude,
buah kondisi bukaan katup yaitu bukaan katup penuh (0,76
sedangkan pada konfigurasi 4 support terjadi penurunan
m/ment) dan bukaan katup setengah (0,38 m/ment), dengan
amplitude meskipun tiak signifikan. Hal ini dapat diartikan
dan tanpa penghalang.
bahwa saat konfigurasi 4 support digunakan, maka noise
yang terjadi akan berkurang atau mengecil, seperti
ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8. FRF analysis pipa vertikal sumbu X tanpa


penghalang dengan bukaan katup setengah

Gambar 9 menunjukkan bahwa akibat adanya penghalang


dengan kecepatan aliran air 0,38 m/menit diperlihatkan
bahwa pada sumbu Y muncul frekuensi lebih banyak
dibandingan dengan sumbu yang lain ini menjukkan arah
gaya lift kearah sumbu Y lebih besar.
Magnitude (m/s 2)

6 Sumbu X
Sumbu Y
4 Sumbu Z

0
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Frequency (Hz)
50
5. KESIMPULAN
Magnitude (m/s 2 )

Sumbu X
0 Sumbu Y
Sumbu Z
Getaran
-50
pada pipa menunjukkan bahwa pengaruh jumlah
support akan mengakibatkan menurunnya jumlah frekuensi
-100
0 1 2 3 4
yang 10
ditimbulkan10baik dari pengujian
10 karakteristik
10 dinamik
10
Frequency (Hz)
maupun akibat aliran fluida yang mengalir pada pipa.
apabila didalam pipa terjadi penyumbatan akan
mengakibatkan frekuensi naik akibat adanya gaya lift yang
ditimbulkan pada pipa, sedangan akibat gaya drag tidak
begitu berpengaruh pada pipa.

Daftar Pustaka

x
[1] Yuspian Gunawan, "Teori Dasar Aliran Fluida," ANALISA DISTRIBUSI TEKANAN UDARA YANG MELEWATI
ElBOW 90*, p. 2, 2017.
[2] ASME. (2009) ASME B31.3 Process Piping Guide. [Online].
https://webstore.ansi.org/Standards/ASME/ASMEB312018
[3] Family Handyman. (2020) How to Use CPVC Plastic Plumbing Pipe. [Online].
https://www.familyhandyman.com/project/how-to-use-cpvc-plastic-plumbing-pipe/
[4] Frank M White, "The Concept of a Fluid," in Fluid Mechanics Fifth Edition. Boston: McGraw-Hill, 2003, p. 4.
[5] Henry Nasution, "Definisi Fluida," in Mekanika Fluida Dasar. Padang: Bung Hatta University Press, 2008, p. 1.
[6] Basuki Widodo, Chairul Imron Rina Sahaya, "JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2," Aliran Fluida
Magnetohidrodinamik Viskoelatis, 2016.
[7] Singiresu S Rao, "Basic Concepts of Vibration," in Mechanical Vibration Fifth Edition. Miami: Pearson, 2011, p. 13.
[8] Subrata Saha, "World Journal of Mechanics," A Time History Method for Analysing Operational Piping, 2012.
[9] Hongfang Lu, , Shijuan Wu Xiaonan Wu, "Journal of Chemical and Pharmaceutical Research," Stress analysis of
reciprocating pump pipeline system in oil station, 2014.
[10] Amilia Septiyani, "Proceeding 3rd Conference of Piping Engineering and its Application ," Analisa Dinamik pada
Sistem Perpipaan akibat Getaran Pompa , 2018.
[11] Pradip P. Shejal, "International journal of Modern Engineering Research (IJMER)," Pulsation and Vibration Study Of
Reciprocating Compressor According To API 618 5th Edition, 2014.
[12] Siemens PLM Software. (2017) Siemens PLM Software. [Online]. www.siemens.com/plm
x

Anda mungkin juga menyukai