DISUSUN OLEH:
RAHMAN AZIZ (14)
DERI RIO H (15)
PUTRI AYU KENCANA (1501088)
REZHA (15)
pembangkit listrik tenaga panas bumi (pltpb) atau geothermal power plant merupakan
pembangkit listrik yang memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh perut bumi untuk
menghasilkan tenaga listrik. Panas yang dihasilkan perut bumi ini dapat berupa uap air
maupun air panas yang kemudian digunakan untuk memutar turbin yang dikopel langsung
dengan rotor generator untuk menghasilkan energi listrik.
panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan
batuan bersama mineral dan gas lainnya yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem
panas bumi. Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar
serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi.
daerah sumber hidrotermal yang luas dan terbentuk secara alami disebut dengan reservoir
panas bumi. Kebanyakan reservoir panas bumi (geothermal) berada jauh di bawah tanah
tanpa petunjuk yang terlihat di permukaan. Reservoir panas bumi dapat dibagi menjadi 4
jenis, yaitu :
pada siklus uap langsung (direct steam cycle), uap air yang didapatkan dari sumur produksi
langsung digunakan untuk memutar turbin. Uap air yang keluar dari turbin akan diembunkan
oleh kondenser kemudian menjadi air dan selanjutnya air tersebut diinjeksikan kembali ke
perut bumi melalui sumur injeksi.
pada siklus uap terpisah (separated cycle), campuran uap air dan air yang didapatkan dari
sumur produksi akan dipisahkan terlebih dahulu antara uap air dan airnya di separator. Air
hasil pemisahan akan diinjeksikan kembali ke perut bumi melalui sumur injeksi, sedangkan
uap air hasil pemisahan akan digunakan untuk memutar turbin. Setelah keluar dari turbin, uap
air diembunkan kembali di kondenser dan air hasil pengembunan akan diinjeksikan kembali
ke perut bumi.
pada siklus biner (binary cycle), uap air maupun air panas yang diambil dari perut bumi
tidak secara langsung digunakan untuk memutar turbin, melainkan hanya panasnya saja yang
akan ditransfer di heat exchanger untuk memanaskan suatu fluida (ex : iso-butana) sehingga
menguap. Uap tersebut digunakan untuk memutar turbin. Uap hasil keluaran turbin akan
diembunkan kembali dengan kondenser dan kembali lagi ke heat exchanger.
berdasarkan jumlah flasher yang digunakan, siklus uap pembangkit listrik tenaga panas
bumi (pltpb) dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
Single flash steam
- survey pendahuluan
kegiatan untuk mendapatkan informasi kondisi geologi, geofisika, dan geokimia untuk
memperkirakan letak dan adanya sumber daya panas bumi serta wilayah kerja
- eksplorasi
rangkaian kegiatan yang meliputi penyelidikan geologi, geofisika, geokimia, pengeboran uji,
dan pengeboran sumur eksplorasi yang bertujuan untuk memperoleh dan menambah
informasi kondisi geologi bawah permukaan guna menemukan dan mendapatkan perkiraan
potensi panas bumi.
- studi kelayakan
tahapan kegiatan usaha pertambangan panas bumi untuk memperoleh informasi secara rinci
seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan usaha pertambangan panas bumi,
termasuk penyelidikan atau studi jumlah cadangan yang dapat dieksploitasi.
badan usaha wajib melakukan studi kelayakan sesuai dengan kaidah teknik pertambangan
yang baik dan benar serta standar studi kelayakan panas bumi (pp no. 57/2007 pasal 15)
teknologi yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi dan eskploitasi panas bumi umumnya
mengacu pada teknologi yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi dan eskploitasi minyak
dan gas.
perbedaan utama dalam penerapan teknologi adalah karena reservoir panas bumi umumnya
batuan volkanik rekah alam dan mempunyai temperatur lebih tinggi dari reservoir migas,
bahkan di beberapa lapangan memiliki temperatur tinggi, yaitu diatas 225oc dengan
temperatur tertinggi mencapai 350 oc.
- eksploitasi
eksploitasi adalah rangkaian kegiatan pada suatu wilayah kerja tertentu yang meliputi
pengeboran sumur pengembangan dan sumur reinjeksi, pembangunan fasilitas lapangan dan
operasi produksi sumber daya panas bumi.
- pemanfaatan
secara umum, pemanfaatan panas bumi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
Pemanfaatan tidak langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi panas bumi
untuk pembangkit tenaga listrik, baik untuk kepentingan umum maupun untuk
kepentingan sendiri.
Power system
merupakan sistem penyuplai tenaga listrik ke berbagai macam peralatan pada pemboran
sumur.
Penerapan pltp
energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di italy sejak tahun 1913 dan
di new zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non-listrik
(direct use) telah berlangsung di iceland sekitar 70 tahun.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (pltpb) di jepang
saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 negara,
termasuk di indonesia, yaitu sejak tahun 1983.
disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor non-listrik di 72 negara,
antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan
hasil produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan kayu dan kertas.
Di indonesia terdapat potensi lokasi sebanyak 257 lokasi yang dapat menghasilkan
daya sebesar 28,5 gw (40 % potensi dunia), yang dimanfaatkan baru 4 %.
Pengembangan listrik panas bumi saat ini baru mencapai 3,967 mw. Pada tahun 2014
memerlukan investasi sebesar us $ 12 milyar.
Rencana pltp 12.000 mw sampai tahun 2025
Pertumbuhan konsumsi energi rata-rata 7 % /th masih didominasi energi fosil.
Area yang diperlukan lebih kecil sehingga hemat ruang dan pengaruh dampak visual
yang minimal
Sumber daya bersifat terbarukan dan berkelanjutan. Mampu berproduksi secara terus
menerus selama 24 jam.
Energi yang dihasilkan stabil dan kontinu. Dipakai sebagai (base load power).
Tingkat ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%. Namun
demikian, pemulihan energi (energy recovery) panas bumi memakan waktu yang
relatif lama yaitu hingga beberapa ratus tahun. Secara teknis-ekonomis, suatu lokasi
sumber panas bumi mampu menyediakan energi untuk jangka waktu antara 30-50
tahun, sebelum ditemukan lokasi pengganti yang baru.
Penghematan bahan bakar fosil
Dapat dimanfaatkan ditempat (on the spot)
Teknologi produksinya relatif sederhana
Kerugian
Potensi panas bumi terdapat di kawasan pegunungan yang biasanya dijadikan kawasan
konservasi sebagai hutan lindung. Dengan adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
sumber-sumber panas bumi di kawasan tersebut dapat mengganggu daerah konservasi
tersebut. Serta kemungkinan terjadi pencemaran air tanah oleh kontaminan yang terbawa naik
fluida panas bumi.