TUGAS TECHNOPRENEURSHIP
Oleh
Deri Rio Heryanto 1503711
Sham Adigunarto 1506941
Sidik Permana 1305306
1.3 Tujuan
Dalam pembuatan laporan ini kami sebagai memiliki tujuan diantanya
adalah:
1. Mengetahui cara pemberian pakan ikan secara otomatis.
2. Dapat mengetahui estimasi biaya yang diiginkan untuk pembuatan
pakan ikan otomatis.
2
3. Dapat mengetahui cara meningkatkan produktifitas dan budidaya pakan
ikan.
1.4 Visi
Menjadikan usaha yang memproduksi alat pakan ikan otomatis yang terpercaya
dan terbaik sebagai usaha kecil menengah yang diminati masyarakat serta agar
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
1.5 Misi
1. Proses produksi yang sesuai standar nasional (SNI), alat dan bahan-bahan
yang digunakan.
3. Melatih kemandirian.
3
BAB II
ISI
A. Budidaya Ikan Tawar
Kolam budidaya ikan air tawar merupakan suatu lahan basah buatan
manusia yang bentuknya cenderung persegi dan memiliki volume dibuat
dengan tujuan untuk memelihara ikan air tawar. Indonesia merupakan negara
dengan keadaan masyarakatnya yang suka mengkonsumsi ikan. Hal tersebut
ditandai dengan mulai meningkatnya tingkat konsumsi ikan di indonesia.
4
perikanan Indonesia terbesar di dunia, 65 juta ton per tahun, dan baru
dimanfaatkan 10,5 juta ton/ 16 % (Prospek Perikanan Indonesia, 2011) .
Padahal dari sisi lain usaha budidaya ikan air tawar semakin hari semakin
menggiurkan. Menurut laporan Badan Pangan PBB, pada tahun 2021
konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun.
Meski saat ini konsumsi ikan lebih banyak dipasok oleh ikan laut, namun
pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan
tangkap.
Mengapa demikian, karena produksi perikanan tangkap akan mengalami
penurunan akibat overfishing. Ikan di laut semakin sulit didapatkan. Bahkan
bila tidak ada perubahan model produksi, para peneliti meramalkan pada
tahun 2048 tak ada lagi ikan untuk ditangkap.
Dengan kata lain tidak akan ada lagi menu seafood di piring kita! Oleh
karena itu diperlukan peningkatan produksi budidaya ikan air tawar sebagai
subtitusi ikan laut. Sehingga kita bisa memberikan ruang kepada biota laut
untuk berkembang biak.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar
merupakan pasar potensial untuk produk perikanan. Apalagi fakta saat ini
menunjukkan konsumsi ikan perkapita Indonesia masih sangat rendah jika
dibandingkan dengan konsumsi penduduk negara berkembang lainnya.
Kalau kita menilik laporan KKP pada tahun 2011, konsumsi ikan
masyarakat Indonesia hanya berada diangka 31,5 kg per tahun. Coba
bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 55,4 kg per tahun! Kabar
baiknya, pertumbuhan rata-rata konsumsi ikan di Indonesia cukup tinggi 5,04
persen per tahun. Jauh diatas Malaysia yang hanya 1,26 persen per tahun.
Dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia, kesadaran masyarakat akan
konsumsi ikan semakin tinggi. Ditambah lagi dengan adanya program Gemar
Makan Ikan yang dikampanyekan KKP, angka konsumsi akan terus bergerak
naik.
Dari sisi produksi, pada tahun 2011 produksi perikanan nasional
mencapai 12,39 juta ton. Dari jumlah itu, produksi perikanan tangkap
sebanyak 5,41 juta ton dan produksi perikanan budidaya 6,98 juta ton.
Dari total produksi perikanan budidaya, jumlah budidaya ikan dalam
kolam air tawar menyumbangkan angka hingga 1,1 juta ton. Sisanya adalah
budidaya tambak air payau, budidaya di laut, budidaya dalam keramba dan
budidaya jaring apung.
Kenaikan produksi budidaya ikan dalam kolam air tawar cukup pesat
yaitu berkisar 11 persen setiap tahun. Hal ini menujukkan ada gairah besar di
masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar. Tentunya
pertumbuhan produksi ini mengacu pada permintaan pasar yang terus
meningkat.
Lebih dari 70 persen produksi ikan air tawar diserap oleh pasar dalam
negeri. Pulau Jawa menjadi penyerap terbesar mengingat jumlah
penduduknya yang padat. Apabila dilihat dari potensinya, kebutuhan untuk
pulau Jawa saja masih akan terus berkembang. Mengingat konsumsi per
kapita ikan di Jawa masih di bawah konsumsi per kapita di luar Jawa.
5
B. Peningkatan Produksi
(Sumber: Nuhfil Hanani AR, Indonesia Tahan Pangan dan Gizi 2015,
Makalah Workshop II Ketahanan Pangan di Jawa Timur, 2009)
6
terjadi pada tahun 2006 sebesar 2,9 % dari keseluruhan total kebutuhan ikan
di indonesia.
BAB III
METODE PENGERJAAN
Studi Literatur
Tidak
Pengujian Alat
Pembelajaran Kasus
Berhasil
Evaluasi dan Penyempurnaan
8
BAB IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Desain,
modeling, dan
simulasi
komputer
2 Pembuatan Alat
3 Pengujian Alat
4 Evaluasi dan
Penyempurnaa
n
5 Pembuatan
Laporan
9
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Program
4.2 Lampiran
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan(Rp)
Toolkit Alat Perakit 1 set Rp900.000 Rp900.000
Solder Alat Perakit 1 buah Rp115.000 Rp115.000
Obeng Kecil Alat Perakit 1 set Rp60.000 Rp60.000
Obeng + Alat Perakit 1 buah Rp10.000 Rp10.000
Obeng - Alat Perakit 1 buah Rp10.000 Rp10.000
Tespen Alat Perakit 1 buah Rp15.000 Rp15.000
Pengupas Alat Perakit 1 buah Rp30.000 Rp30.000
Kabel
Gunting Alat Perakit 1 buah Rp5.000 Rp5.000
Multimeter Alat Perakit 1 buah Rp350.000 Rp350.000
Cutter Alat Perakit 1 buah Rp6.000 Rp6.000
Tang Jepit Alat Perakit 1 buah Rp40.000 Rp40.000
Gergaji Alat Perakit 2 bulan Rp500.000 Rp500.000
Mesin
Amplas Alat Perakit 8 buah Rp5.000 Rp40.000
Tang Potong Alat Perakit 1 buah Rp35.000 Rp35.000
Lakban Alat Perakit 3 buah Rp3.000 Rp9.000
Hitam
Selotip Alat Perakit 5 buah Rp5.000 Rp25.000
Palu Alat Perakit 2 buah Rp35.000 Rp70.000
Sub Total Rp2.220.000
2. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Satuan Jumlah
Pemakaian Harga (Rp)
Prakegiatan Survey dan 60 liter Rp9.000 Rp540.000
pencarian alat
dan bahan
Pelaksanaan Perancangan 40 liter Rp9000 Rp320.000
Kegiatan desain,
pembuatan
10
dan perakitan
Pasca Uji coba, 40 liter Rp9000 Rp320.000
Kegiatan evaluasi, dan
pembuatan
laporan
Total Rp1.060.000
3.Promosi barang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
Pengadaan Pembuatan 1 set Rp200.000 Rp200.000
dan Jilid dan
Laporan penggadaan
Laporan
Sewa Kamera Dokumentasi 4 hari Rp70.000 Rp280.000
X- Banner Pameran 1 buah Rp120.000 Rp120.000
Sub Total Rp600.000
4.Peralatan pokok
11
NPN
13. 1N4004 DIODA 1 Unit 500 500
14. Resistor 8.2M 6 Unit 1.000 6.000
15. Resistor 100k 1 Unit 1.000 1.000
16. Resistor 4.7k 1 Unit 500 500
Rp71.500
5. Akomodasi
Material Harga Jumlah
Sewa Rumah Rp20.000.000 Rp20.000.000
/tahun
Mobil Daihatsu Rp70.000.000 Rp70.000.000
Grand Max
Rp90.000.000
6. Upah Pegawai
Empat pegawai akan mendapatkan upah sebesar Rp8.000/unit dan kapasitas
produksi sebesar 3.000unit/tahun
4.3 Perhitungan Laba
Fixed Cost = Rp93.880.000
Variable Cost = Rp101.500/unit
Price = Rp135.000/unit
Capacity =250 unit/bulan
12
13
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
14