Anda di halaman 1dari 5

Judul praktikum : Ekstraksi dengan Metode Soxhletasi

Tanggal Praktikum :

Dasar teori :

Metode ekstraksi soxhletasi adalah metode


ekstraksi menggunakan pelarut yang umumnya
dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut yang relatif
konstan dengan adanya pendingin libik. Metode
ekstraksi soxhletasi mempunyai banyak keuntungan
dibanding dengan metode ekstraksi lainnya. Metode
ekstraksi dengan soxhetasi merupakan metode
ekstrak terbaik untuk memperoleh hasil ekstraksi
yang banyak dan juga pelarut yang digunakan lebih
sedikit (efisiensi waktu). lebih cepat serta sampel
dapat diekstraksi secara sempurna karena dilakukan
berulang-ulang (Rizky, et. Al, 2015)

Metode ekstraksi soxhletasi adalah metode ekstraksi dengan prinsip pemanasan dan
perendaman sampel. Hal itu menyebabkan pemecahan dinding dan membran sel. Akibat
perbedaan tekanan anatar di dalam dan diluar sel dengan demikian metabolit sekunder yang
terdaoat di dalam sitoplasma akan terlarut ke dalam pelarut organik. Larutan tersebut kemudian
menguap keatas melewati pendingin udara yang akan mengembun uap tersebut menjadi tetesan
yang akan terkumpul kembali. Bila larutan melewati batas lubang pipa samping saxhlet maka
akan terjadi sirkulasi. Sirkulasi yang berulang itulaj yang menghasilkan ekstrak yang baik
(Pradipta, 2011)

Kelebihan metode soxhletasi yaitu :

1. Cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secara langsung diperoleh hasil yang
lebih pekat.
2. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari murni sehingga dapat menyari zat aktif lebih
banyak.
3. Penyarian dapat dihaluskan sesuai dengan keperluan tanpa menambah volume cairan
penyari.
Kekurangan metode soxhletasi yaitu :
1. Larutan dipanskan terus menerus sehingga zat aktif yang tidak tahan panas kurang
cocok, ini dapat diperbaiki dengan menambahkan pelarut untuk mengurangi tekanan
udara.
2. Cairan penyari dididihkan terus menerus sehingga cairan penyari yang baik harus murni
/ cairan azetrop (DepKes RI, 1986).

Teh adalah bahan minuman yang secara universal dikonsumsi dibanyak negara serta
berbagai lapisan masyarakat. Teh juga dapat mengandung bahan-bahan aktif yang bisa
berfungsi sebagai antioksidan maupun antimikroba (Gramza, et. Al, 2005).

Teh merupakan tanaman dari famili Theaceae dengan nama lain Camella sinensis. Teh
telah dilaporkan memiliki lebih dari 4000 campuran bioaktif dimana sepertiganya merupakan
senyawa polifenol. Polifenol dapat berupa senyawa flavonoid (Sumpio, 2006).

Alat dan bahan :

Alat : Bahan :

1. Alat soxhlet 1. Teh 10 g


2. Kertas saring 2. Aquadest
3. Corong 3. Ethanol 96%
4. Selang air
5. Cawan penguap
6. Timbangan analitik
7. Gelas ukur

Prinsip kerja alat :


Soxhletasi merupakan ekstraksi yang menggunakan pelarut yang selaly baru yang
umunya dilakukan dengan alat khusus. Sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah
pelarut yang relaif konstan dengan adanya pendingin balik biomasa ditempatkan dalam wadah
soxhlet yang dibuat dengan kertas saring. Alat soxhlet akan mengosongkan isinya jedalam labu
dasar bulat setelah pelarut mencapai kadar tertentu. Setelah pelarut segar melalui alat ini
melalui pendingin estraksi berlangsung sengat efisien dan senyawa dari bimasa secara efketif
ditarik kedalam pelarut karena konsentrasi awalnya rendah dalam pelarut (Istiqomah, 2013).
Prosedur praktikum :

Preparasi sampel :

Timbang teh 20 g

Bungkus dengan kertas saring

(untuk memisahkan ekstrak dengan sampel)

Masukan dalam alat soxhlet

Prosedur ekstraksi :

1. Siapkan alat soxhletasi


2. Sampel teh yang sudah dibungkus kertas saring, dimasukkan kedalam tabung pada
rangkaian alat soxhletasi
3. Dimasukan pelarut ethanol 96% sebanyak 100 mL, kedalam labu bulat
4. Dinyalakan alat soxhletasi pada suhu 78°C
5. Catat waktu setiap siklus terjadi sehingga 16X siklus
6. Hasil ekstrak diangin-anginkan sampai pelarut ethanol habis menguap

Hasil ekstraksi :

Organoleptis :

Bau : khas aromatik teh

Warna : merah kehitaman

Rasa : pahit

Rendemen ekstrak :

Bobot cawan kosong = 68,74 g

Bobot cawan + sampel = 70,69 g

1,95 g
Rendemen = bobot ekstrak kental X 100%

bobot simplisia

= 1,95 g X 100% = 9,75%

20 g

Hasil rendemen ekstrak sebesar 9,75% dengan warna merah kehitaman.

Pembahasan :

Pada percobaan ini kita melakukan metode ekstrkasi dengan cara soxhletasi. Tujuannya
agar kita memahami cara kerja metode soxhletasi dan menghitung rendemen ekstrak.

Metode ekstraksi soxhlet adalah metode eketraksi dengan prinsip pemansan dan
perendaman sampel. Dalam percobaan ini kita menggunakan sampel yang mengandung bahan
aktif yang berfungsi sebagai antioksidan maupun atibakteri.

Pertama kami menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan biomasa diletakkan
dalam wadah soxhlet yang dibuat dengan kertas saring melalui alat ini pelarut akan disoxhlet.
Alat ini akan mengosongkan isinya kedalam labu besar bulat setelah pelarut mencapau kadar
tertentu. Larutan ini kemudian menguap keatas melewati pendingin udara yang akan
mengembun uap tersebut menjadi tetesan yang akan terkumpuk kembali, bila larutan melewati
lubang pipa samping soxhlet maka akan terjadi sirkulasi-sirkulasi yang berulang itulah yang
menghasilkan ekstrak baik.

Running time : 15.40 WIB

Sirkulasi

1 16.00 9 17.29
2 16.12 10 17.40
3 16.23 11 17.54
4 16.34 12 18.05
5 16.45 13 18.15
6 16.57 14 18.27
7 17.08 15
8 17.18 16
Pada metode soxhletasi sampel teh sebanyak 20 g menggunakan pelarut ethanol 96%
dilakukan sebanyak 14 X sirkulasi dengan rata-rata waktu 10-15 menit untuk mendapatkan
sirkulasi. Jadi metode soxhletasi masih masuk standart karena masih dalam rentang antara 16
sirkulasi.

Kesimpulan :

1. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan didapat hasil rendemen sebesar 9.75%
dari sampel teh 20 g.
2. Didapatkan data sebanyak 14 sirkulasi dengan rata rata waktu antara 10-15 menit untuk
mendapatkan 1 sirkulasi.
3. Didapatkan bobot ekstrak berwarna merah kehitaman dari hasil soxhletasi teh.

Daftar Pustaka :

Gramza A, Korczak J, Amarowi cz R. Tea Polyphenols – Their Antioxidants Properties and


Biological Activity (A Review). Polish J Food and Nutrition Science. 2005; 14/55(3): 219-35.

Istiqomah. 2013. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Soxhletasi. Hidayatullah,


Jakarta.

Pradipta, A. 2011. Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol
Daun Sansevieria trifasciata Prain terhadap Staphylococcusaureus IFO 13276 dan
Pseudomonas aeruginosa IFO 12689. Skripsi. Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya
Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Rizky, Muhammad Agung, Sigit Purwanto. EKSTRAKSI MINYAK DARI BIJI KURMA
(Phoenix dactylifera L.) DENGAN METODE SOXHLET EXTRACTION DENGAN
MENGGUNAKAN ETIL ASETAT. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 5, No. 2(Juni 2016)

Sumpio, B.E., Cordova, A.C., Berke-Schlessel, D.W.,Qin, F. & Chen, Q.H., 2006, Green tea,
the “Asian Paradox” , and Cardiovascular Disease.

Anda mungkin juga menyukai