Pengertian Mengambil sampel air bersih / air minum untuk pemeriksaan bakteriologis
Tujuan Untuk mendapatkan sampel air yang sesuai untuk pemeriksaan bakteriologis
Kebijakan Sebagai acuan petugas sanitasi dalam pengambilan sampel air untuk
pemeriksaan bakteriologis
Standar Petugas adalah sanitarian
Tenaga
Standar 1. Botol steril
Sarana dan 2. Lampu bunsen
Prasarana 3. Alkohol 70%
4. Kapas steril
5. Pinset
6. Korek api
7. Kertas label dan ballpoint
8. Tempat untuk botol sampel
Reagen -
Prosedur 1. Persiapan petugas
Tetap 2. Persiapan alat dan bahan
3. Melaksanakan pengambilan sampel air untuk pemeriksaan bakteriologis
sesuai SOP
Cara 1. Kran dibuka, biarkan air mengalir selama 2 – 3 menit lalu kran ditutup
Melaksanakan kembali
Tiap Kegiatan 2. Panaskan mulut kran dengan bunsen sehingga uap air keluar dari mulut
kran atau bersihkan mulut kran dengan alkohol 70%
3. Kran dibuka kembali dan biarkan air mengalir beberapa saat, ambil botol
sampel dan lewatkan mulut botol pada bunsen kemudian isi dengan
sampel air sebanyak 100 ml
4. Lewatkan mulut botol pada bunsen, tutup botol kembali dan beri label
5. Botol disimpan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
6. Segera kirim ke laboratorium
Catatan -
SOP
PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI KIMIAWI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
61/L/PL/2013 ................................... 1
Pengertian Mengambil sampel air bersih / air minum untuk pemeriksaan kimiawi
Tujuan Untuk mendapatkan sampel air yang sesuai untuk pemeriksaan kimiawi
Kebijakan Sebagai acuan petugas sanitasi dalam pengambilan sampel air untuk uji
kimiawi
Standar Petugas adalah sanitarian
Tenaga
Standar 1. Alat pengambil sampel terbuat dari plastik yang dapat ditutup dengan
Sarana dan kuat dan rapat, mudah dicuci, tidak mudah pecah, tidak menyerap zat –
Prasarana zat kimia dari sampel dan tidak melarutkan zat – zat kimia ke dalam
sampel (contoh jerigen plastik 1 - 5 liter sebaiknya berwarna putih)
2. Kertas label dan ballpoint
Reagen -
Prosedur 1. Persiapan petugas
Tetap 2. Persiapan alat
3. Melaksanakan pengambilan sampel air untuk pemeriksaan kimiawi
sesuai SOP
Cara 1. Menentukan lokasi pengambilan sampel
Melaksanakan 2. Menyiapkan jerigen pengambil sampel air
Tiap Kegiatan 3. Membilas jerigen menggunakan air sampel yang akan diambil sebanyak
3 kali
4. Mengambil sampel sesuai dengan keperluan
5. Tutup kembali jerigen dengan rapat
6. Beri label pada jerigen sampel
7. Kirim segera sampel ke laboratorium
Catatan 1. Apabila sampel diambil beberapa titik, maka volume yang diambil tiap titik
harus sama
2. Pada prinsipnya air yang akan diperiksa diusahakan mempunyai susunan
sama dengan air aslinya. Semua tindakan yang merubah susunan
kimianya harus dihindari, baik tempat pengiriman maupun peralatan serta
cara pengambilan sampel air.
SOP
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH MEDIS
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
62/L/PL/2013 ................................... 1–2
Pengertian Penanganan sampah medis dengan tepat dan aman sehingga tidak
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehataan bagi masyarakat
Tujuan Agar sampah medis di puskesmas dapat ditangani dengan baik dan aman
sehingga tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat
Kebijakan Sebagai acuan petugas dalam penanganan sampah medis padat dan cair
secara benar dan aman
Standar Petugas adalah orang yang telah dilatih / mendapat pengetahuan tentang
Tenaga penanganan sampah medis dengan didampingi oleh Petugas Sanitasi
Standar 1. Alat Pelindung Diri (Sarung tangan tebal dan aman dari kulit/karet,
Sarana dan masker, apron)
Prasarana 2. Wadah tempat sampah medis (kuat, tidak mudah robek dan ada tutup)
a. Wadah warna kuning (safety box) : untuk semua sampah medis yang
akan dibakar di incenerator
b. Wadah warna merah : untuk sampah medis yang dibakar tidak dengan
incenerator / dikubur dengan sanitary landfill
Reagen -
Prosedur 1. Persiapan petugas
Tetap 2. Persiapan alat
3. Melaksanakan penanganan sampah medis cair dan padat sesuai SOP
Cara 1. Penanganan Sampah Medis Cair yang Terkontaminasi ( darah, feses,
Melaksanakan urin dan cairan tubuh lainnya.
Tiap Kegiatan a. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa
sampah tersebut.
b. Hati-hati pada waktu menuangkan sampah tersebut pada bak yang
mengalir atau dalam toilet, hindari percikannya.
c. Cuci toilet dan bak secara hati-hati dan siram dengan air untuk
membersihkan sisa-sisa sampah, hindari percikannya.
d. Dekontaminasi wadah specimen dengan larutan klor 0,5 % atau
disenfeksi lokal lainnya yang adekuat, dengan merendam selama 10
menit sebelum dicuci.
e. Cuci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan
dekontaminasi, kemudian cuci sarung tangan.
SOP
PELAYANAN KLINIK SANITASI
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
63/L/PL/2013 ................................... 1
SOP
PENYEHATAN TEMPAT – TEMPAT UMUM (TTU)
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
65/L/PL/2013 ................................... 1
SOP
PENYEHATAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DAN MINUMAN
(TPM)
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
66/L/PL/2013 ................................... 1
SOP
PENCATATAN DAN PELAPORAN
KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
68/A/PL/2013 ................................... 1
Catatan -
SOP
PEMERIKSAAN JENTIK (PJB)