Anda di halaman 1dari 17

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981

VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE


INFRA RED (PIR) DILENGKAPI KONTROL PENERANGAN PADA RUANGAN
BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DAN REAL TIME CLOCK
DS1307

Ruri Hartika Zain1

ABSTRACT

INTISARI

Keamanan gedung dan rumah mewah sangat diperlukan untuk mengatasi tindak
kejahatan seperti pencurian dan perampokan. Untuk pengamanan gedung dan
rumah mewah diperlukan sebuah sistem pengamanan yang dapat diaplikasikan
atau digunakan oleh suatu perusahaan. Salah satunya adalah sistem keamanan
dengan menggunakan sensor Passive Infra Red (PIR) KC7783R dan
mikrokontroler ATmega8535 yang sudah di dukung dengan bahasa pemograman
C. Sistem keamanan gedung dan rumah mewah diantaranya menggunakan
kamera CCTV yang dipantau oleh operator yang diminta oleh pemilik gedung
atau rumah mewah tersebut. Kamera CCTV ada yang menggunakan sensor IR
dan ultrasonik, tetapi dalam penggunaannya juga dibutuhkan sumber sensor lain.
Contohnya, sensor otomatis yaitu PIR sensor dengan jangkauan yang cukup
panjang.

Kata Kunci : Keamanan, CCTV, Sensor

1
Dosen Fakultas Ilmu Komputer UPI YPTK

146
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

PENDAHULUAN penghuninya. Sistem rumah cerdas


Kemanan gedung dan rumah biasanya terdiri dari perangkat
mewah sangat diperlukan untuk kontrol, monitoring dan otomatisasi
mengatasi tindak kejahatan seperti beberapa perangkat atau peralatan
pencurian dan perampokan. Untuk rumah yang dapat diakses melalui
pengamanan gedung dan rumah sebuah komputer
mewah diperlukan sebuah sistem (www.wikipedia.com),terjemahan).
pengamanan yang dapat
diaplikasikan atau digunakan oleh Komponen Keamanan Ruangan
suatu perusahaan. Salah satunya Sistem keamanan ruangan
adalah sistem keamanan dengan adalah sistem yang terdiri dari
menggunakan sensor Passive Infra beberapa komponen pendukung
Red (PIR) KC7783R dan yang saling berinteraksi satu sama
mikrokontroler ATmega8535 yang lain. Sebuah pengamanan rumah
sudah di dukung dengan bahasa dapat dikatakan sebagai rumah
pemograman C. Sistem keamanan cerdas apabila memiliki komponen
gedung dan rumah mewah personal internal networking,
diantaranya menggunakan kamera intelligent control dan home
CCTV yang dipantau oleh operator auotomation.
yang diminta oleh pemilik gedung
atau rumah mewah tersebut.
Kamera CCTV ada yang
menggunakan sensor IR dan
ultrasonik, tetapi dalam
penggunaannya juga dibutuhkan
sumber sensor lain. Contohnya,
sensor otomatis yaitu PIR sensor
dengan jangkauan yang cukup
panjang. Gambar 1. Komponen Keamanan
Hal diatas sangat diperlukan Ruangan
untuk memudahkan urusan Sumber : www.wikipedia.com
pemantauan terhadap aktifitas yang
terjadi disekita atau di dalam Sistem Kontrol
gedung dan rumah mewah, Pengontrolan otomatis adalah
sehingga sewaktu-waktu bias pengontrolan yang dilakukan oleh
dipantau hal-hal yang di indikasikan mesin-mesin atau peralatan yang
perampokan atau pencurian, karena bekerja secara otomatis dan
dapat merekam secara langsung operasinya di bawah pengawasan
aktifitas yang terjadi di sekitar atau manusia (Netustil, 1978),
didalam gedung dan rumah mewah Terjemahan. Sesuai dengan fungsi
tersebut. pengontrolan secara menyeluruh,
maka komponen sistem
PENDEKATAN PEMECAHAN pengontrolan dapat dibagi atas 4
MASALAH bagian yaitu : sensor (Transducer),
Definisi Smart Home pemproses, penggerak dan penguat.
Sistem sistem keamanan Sistem kontrol berdasarkan
ruangan adalah sistem aplikasi yang cara kerjanya dapat dibagi menjadi
merupakan gabungan antara dua bagian, yaitu sistem kontrol loop
teknologi dan pelayanan yang terbuka dan tertutup.
dikhususkan pada lingkungan rumah
dengan fungsi tertentu yang
bertujuan meningkatkan efesiensi,
kenyamanan dan keamanan

147
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

Sistem Loop Terbuka Arsitektur ATMega 8535


Pada sistem kendali loop
terbuka, hasil keluaran tidak
mempunyai pengaruh terhadap aksi
kontrol dengan kata lain pada sistem
kendali ini keluaran tidak dapat
digunakan sebagai perbandingan
atau umpan balik dengan masukan
sistem.

Sistem Loop Tertutup


Sistem yang dapat
memanfaatkan keluaran sebagai
acuan dari masukan suatu sistem
disebut sebagai sistem kendali loop
tertutup atau sering dikatakan
sebagai sistem kontrol umpan balik.
Sederhananya sistem kontrol umpan
balik dan sistem kendali loop
tertutup selalu berarti penggunaan
aksi kontrol umpan balik untuk
mengurangi kesalahan sistem
[(Katsuhiko, 1997), terjemahan].

Mikrokontroler ATMEGA8535
Mikrokontroler ATmega8535 Gambar 2. Arsitektur ATmega8535
merupakan salah satu
mikrokontroler keluaran ATMEL Mikrokontroler ATmega8535
dengan 8 Kilobyte flash perom memiliki arsitektur Harvard, yaitu
(Programble and Erasable Read memisahkan memori untuk kode
Only Memory), ATmega8535 program dan memori untuk data
memiliki memori dengan teknologi sehingga dapat memaksimalkan
nonvolatile memori, isi memori unjuk kerja dan paralelisme.
tersebut dapat diisi ulang ataupun Instruksi-instruksi dalam memori
dihapus berkali-kali. Memori bisa program dieksekusi dalam satu alur
digunakan sesuai dengan program tunggal, dimana pada saat satu
dan fungsinya. instruksi dikerjakan instruksi
Mikrokontroler ATmega8535 berikutnya sudah diambil (pre-
secara garis besar terdiri dari CPU fetched) dari memori program.
yang terdiri dari 32 buah register, Konsep inilah yang memungkinkan
saluran I/O, ADC, Port antarmuka, instruksi-instruksi dapat dieksekusi
Port serial. Mikrokontroler dalam setiap satu siklus clock.
ATmega8535 merupakan anggota 32 x 8 bit register serba guna
keluarga mikrokontroler AVR (Alf digunakan untuk mendukung operasi
and Vegard’s Risc Processor). pada Arithmetic Logical Unit (ALU)
yang dapat dilakukan dalam satu
siklus. 6 dari register serbaguna ini
dapat digunakan sebagai 3 buah
register pointer 16 bit pada mode
pengalamatan tak langsung untuk
mengambil data pada ruang memori
data. Ketiga register pointer 16 bit ini
disebut dengan register X

148
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

(gabungan R26 dan R27), register Y


(gabungan R28 dan R29), dan
register Z (gabungan R30 dan R31).
Hampir semua instruksi AVR
memiliki format 16-bit (word). Setiap
alamat memori program terdiri dari
instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain
register serbaguna di atas, terdapat
register lain yang terpetakan dengan
teknik memory mapped I/O selebar
64 Byte. Beberapa register ini
digunakan untuk fungsi khusus
antara lain sebagai register control
Timer/Counter, interupsi, ADC,
USART, SPI, EEPROM dan fungsi
I/O lainnya. Register – register ini
menempati memori pada alamat
0x20h – 0x5fh.

1. Blok Diagram Mikrokontroler


Atmega8535
Pada bagian ini digambarkan
blok diagram yang terdapat pada
piranti mikrokontroler :

Gambar 3. Blok Diagram


Mikrokontroler ATmega 8535
Sumber :
www.innovativeelectronics.com

Konfigurasi Pin dan Penjelasan


Susunan pin-pin
mikrokontroler ATmega 8535
diperlihatkan pada gambar 2.7.
Penjelasan masing-masing pin
sebagai berikut :

149
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

semakin cepat mikrokontroler


tersebut.
f. Pin 14 – 21 adalah Port D (D0 -
D7 ) merupakan pin I/O dua arah
dan pin fungsi khusus yaitu
komparator analog, interupsi
internal dan komunikasi serial.
g. Pin 22 – 29 adalah Port C (PC0
– PC7) merupakan pin I/O dua
arah dan pin fungsi khusus yaitu
TWI, komparator analog, dan
timer osilator.
h. Pin 30 (AVCC) sebagai pin
masukan tegangan untuk ADC.
i. Pin 31 (GND) sebagai pin
ground.
j. Pin 32 (AREF) sebagai pin
masukan tegangan referensi
Gambar 4. Susunan pin analog untuk ADC.
(kaki) Mikrokontroler k. Pin 33 - 40 adalah Port A (PA0 –
Atmega8535 PA7) merupakan pin I/O dua
Sumber : arah dan dapat diprogram
www.innovativeelectronics.com sebagai pin masukan 8 chanel
Keterangan gambar yaitu: ADC.
a. Pin 1 – 8 adalah Port B (PB0 –
PB7) merupakan pin I/O dua Komponen Pendukung
arah dan pin fungsi khusus, yaitu Adapun komponen yang
timer/ counter, komparator dipakai dalam perancangan sistem,
analog, dan SPI. adalah sebagai berikut :
b. Pin 9 (reset) adalah pin yang 1. PIR (Passive Infrared)
digunakan untuk mereset Sensor PIR (Passive Infrared)
mikrokontroler, dan bekerja bila adalah suatu alat yang berfungsi
diberi pulsa rendah (aktif low) untuk mengindra atau menangkap
selama minimal 1.5 us. suatu besaran fisis (temperatur suhu
c. Pin 10 (Vcc) merupakan pin tubuh manusia) dan merubahnya
masukan positif catu daya. kebentuk sinyal listrik. Sesuai
Setiap peralatan eletronika namanya, Passive Infrared, sensor
digital tentunya butuh sumber ini bersifat pasif. Sensor ini
catu daya yang umumnya menerima sinyal infrared yang
sebesar 5V itulah sebabnya di dipancarkan oleh suatu objek yang
PCB kit mikrokontroler selalu bergerak (dalam hal ini tubuh
ada IC regulator 7805. manusia). Saat ini dipasaran banyak
d. Pin 11 (Ground) sebagai pin sekali terdapat jenis sensor PIR,
ground. seperti halnya peralatan elektronik
e. Pin 12 dan Pin 13 (XTAL 2 dan yang lainnya, harganya tergantung
XTAL 1) sebagai pin masukan dari negara pembuat, kwalitas dan
clock exsternal. Suatu juga Merk-nya. Salah satu model
mikrokontroler membutuhkan sensor PIR adalah dapat dilihat pada
sumber detak atau clock agar gambar 2.5.
dapat mengeksekusi instruksi
yang ada di memori. Semakin
tinggi nilai kristalnya maka

150
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

3. Suhu kerja antara -20o C – 50o


C
4. Jangkauan deteksi 5 meter
5. Kecepatan deteksi 0.5 detik
Selain itu, sensor PIR juga
sangat mudah digunakan karena
hanya menggunakan satu pin I/O
sebagai penerima informasi sinyal
gelombang infra merah yang dapat
Gambar 5. Sensor PIR
dihubungkan ke Mikrokontroler
Sensor PIR mempunyai dua
(gambar 2.12).
elemen sensing yang terhubungkan
dengan masukan, seperti gambar
2.5. Jika ada sumber panas yang
lewat di depan sensor tersebut,
maka sensor akan mengaktifkan sel
pertama dan sel kedua sehingga
akan menghasilkan bentuk
gelombang seperti ditunjukkan
dalam gambar 2.6.

Gambar 8. Konfigurasi Pin Sensor


PIR
Gambar 6. Diagram Internal Keterangan dari pin-pin sensor
Rangkaian Sensor PIR PIR :
Pin - (Vss) : Dihubungkan
ke ground atau Vss
Pin + (Vdd) : Dihubungkan
ke +5 Vdc atau Vdd
Pin OUT (Output ) : Diberikan
untuk penyetelan keluaran yang
diinginkan.

2. LCD (Display Dot Matrix)


LCD adalah sebuah display
dot matrix yang difungsikan untuk
menampilkan tulisan berupa angka
atau huruf sesuai dengan yang
diinginkan (sesuai dengan program
yang digunakan untuk
mengontrolnya). Pada PKL ini
Gambar 7. Arah Jangkauan penulis menggunakan LCD dot
Gelombang Sensor PIR matrix dengan karakter 2 x 16,
Berikut ini adalah Karakteristik sehingga kaki-kakinya berjumlah 16
dari sensor PIR [(http://www.ft- pin.
elektro.usk.ac.id/rekayasa/2007/613 LCD sebagaimana output yang
_2007.pdf)] : dapat menampilkan tulisan sehingga
1. Tegangan operasi 4.7 – 10 Volt lebih mudah dimengerti, dibanding
2. Arus standby (tanpa beban) 300 jika menggunakan LED saja. Dalam
µA modul ini menggunakan LCD

151
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

karakter untuk menampilkan tulisan "0" :


atau karakter saja. Menulis
Tampilan LCD terdiri dari dua "1" : Baca
bagian, yakni bagian panel LCD Pin E (Enable) Untuk mulai
yang terdiri dari banyak “titik”. LCD 6 pengiriman
dan sebuah mikrokontroler yang data atau
menempel dipanel dan berfungsi instruksi
mengatur „titik-titik‟ LCD tadi menjadi Pin DB 0 s/d DB 7 Untuk
huruf atau angka yang terbaca. 7 - mengirimkan
Huruf atau angka yang akan 14 data karakter
ditampilkan dikirim ke LCD dalam Pin Anode dan Untuk
bentuk kode ASCII, kode ASCII ini 15 Katode mengatur
diterima dan diolah oleh - cahaya pada
mikrokontroller di dalam LCD 16 background
menjadi „titik-titik‟ LCD yang terbaca LCD atau
sebagai huruf atau angka. Dengan instruksi
demikian tugas mikrokontroller
pemakai tampilan LCD hanyalah LCD memerlukan daya yang
mengirimkan kode-kode ASCII untuk sangat kecil, tegangan yang
ditampilkan. dibutuhkan juga sangat rendah yaitu
Tabel 1. Fungsi dari pin-pin pada +5 VDC. Panel TN LCD untuk
LCD karakter pengaturan kekontrasan cahaya
No Nama Pin Fungi Pin pada display dan CMOS LCD drive
Pin sudah terdapat di dalamnya. Semua
Pin Vss/GND Sebagai fungsi display dapat dikontrol
1 Tegangan 0 dengan memberikan instruksi. Ini
volt atau membuat LCD berguna untuk range
ground yang luas dari terminal display unit
Pin Vcc Sebagai untuk mikrokomputer dan display
2 Tegangan unit measuring gages. Cara kerja
Vcc. LCD yaitu:
Pin VEE/Vcontrast Sebagai D1 – D7 pada LCD berfungsi
3 tegangan menerima data dari mikrokontroler.
pengatur Untuk menerima data, pin 5 pada
kontras pada LCD (R/W) harus diberi logika 0 dan
LCD berlogika 1 untuk mengirimkan data
Pin RS RS (register kemikrokontroller. Setiap kali
4 select): "0" : menerima / mengirimkan data untuk
input instruksi mengaktifkan LCD diperlukan sinyal
E ( Chip Enable ) dalam bentuk
"1" : input perpindahan logika 1 ke 0
data sedangkan pin RS (Register
Pin R/W Sebagai Selector) berguna untuk memilih
5 signal instruction register (IR) atau data
yang register (DR). Jika RS =1 dan
digunakan R/W=1 maka akan dilakukan
untuk penulisan data ke DDRAM
memilih sedangkan jika RS dan R/W
mode berlogika 1 akan membaca data dari
membaca DDRAM ke register DR. Karakter
atau yang akan ditampilkan ke display
menulis disimpan dimemori DDRAM.

152
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

untuk membatasi jumlah arus yang


mengalir dalam satu rangkaian.
Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari bahan karbon . Dari
hukum Ohms diketahui, resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah
Gambar 9. Bentuk LCD arus yang mengalir melaluinya.
Satuan resistansi dari suatu resistor
3. Buzzer disebut Ohm. Tipe resistor yang
Alarm berfungsi untuk umum adalah berbentuk tabung
memberitahukan jika terjadi suatu dengan dua kaki tembaga di kiri dan
kejadian tidak sesuai dengan yang kanan. Pada badannya terdapat
diinginkan. Alarm yang akan lingkaran membentuk gelang kode
digunakan pada alat ini adalah alarm warna untuk memudahkan pemakai
DC (buzzer). Gambar di bawah ini mengenali besar resistansi tanpa
merupakan gambar rangkaian driver mengukur besarnya dengan
penguat alarm. Ohmmeter. Kode warna tersebut
adalah standar manufaktur yang
dikeluarkan oleh EIA (Electronic
Industries Association).

6. Kapasitor
Kapasitor merupakan
komponen pasif elektronika yang
sering dipakai didalam merancang
suatu sistem yang berfungsi untuk
mengeblok arus DC, Filter, dan
penyimpan energi listrik. Didalamnya
2 buah pelat elektroda yang saling
berhadapan dan dipisahkan oleh
Gambar 10. Rangkaian
sebuah insulator. Sedangkan bahan
Penguat Alarm
yang digunakan sebagai insulator
dinamakan dielektrik. Ketika
4. Relay
kapasitor diberikan tegangan DC
Relay adalah alat
maka energi listrik disimpan pada
elektromagnetik yang bila dialiri arus
tiap elektrodanya. Selama kapasitor
akan menimbulkan medan magnet
melakukan pengisian, arus mengalir.
pada kumparan untuk menarik
Aliran arus tersebut akan berhenti
saklar (switch) agar terhubung, dan
bila kapasitor telah penuh. Yang
bila tidak dialiri arus akan
membedakan tiap-tiap kapasitor
melepaskan saklar kembali.
adalah dielektriknya.
Relay relatif merupakan alat
elektromagnetik yang sederhana,
7. Dioda
dapat terdiri dari sebuah kumparan
Dioda adalah peralatan
atau selenoida, sebuah inti
semikonduktor bipolar yaitu kutub
ferromagnetic dan armatur atau
anoda dan kutub katoda. Dalam
saklar yang dapat berfungsi sebagai
operasinya, dioda akan bekerja bila
penyambung atau pemutus arus.
diberi arus bolak-balik (AC) dan
berfungsi sebagai penyearah. Selain
5. Resistor
itu dioda dapat mengalirkan arus
Resistor adalah komponen
searah (DC) dari kutub anoda (+) ke
dasar elektronika yang digunakan
kutub katoda (-). Jika kutub anoda

153
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

diberi arus negatif dan kutub katoda bidang elektronika komponen


diberi arus positif maka dioda akan transistor banyak sekali macamnya,
bersifat menahan arus listrik. diantaranya jenis transistor bipolar
Dioda merupakan gabungan dan jenis transistor efek medan.
antara bahan semikonduktor tipe P Bipolar adalah jenis transistor yang
dan tipe N. Bahan tipe P adalah paling umum dan paling banyak
bahan campuran yang terdiri dari digunakan dalam rangkaian
germanium atau silikon dengan elektronika.
aluminium dan merupakan bahan
yang kekurangan elektron dan 10. Integrated Circuit ( IC )
bersifat positif. Bahan tipe N adalah IC (Integrated Circuit)
bahan campuran yang terdiri dari merupakan suatu komponen
germanium atau silicon dengan semikonduktor yang di dalamnya
fosfor dan merupakan bahan yang terdapat puluhan, ratusan atau
kelebihan elektron dan bersifat ribuan, bahkan lebih komponen
negatif. dasar elektronik yang terdiri dari
sejumlah komponen resistor,
8. LED (light Emiting Diode) transistor, dioda, dan komponen
Kebanyakan semikonduktor semikonduktor lainnya. Komponen
akan memancarkan cahaya apabila dalam IC tersebut membentuk suatu
ditembaki energi. Penembakan rangkaian yang terintegrasi menjadi
energi ini dapat tejadi dalam bentuk sebuah rangkaian berbentuk chip
elektron, cahaya atau panas. Dioda kecil.
Emisi Cahaya (Light Emiting Diode)
menggunakan sifat ini, dimana LED 11. Lampu Pijar
adalah dioda yang dipasang dalam Lampu pijar adalah sumber
wadah tembus pandang yang akan cahaya buatan yang dihasilkan
menyala/memancarkan cahaya bila melalui penyaluran arus listrik
dilalui arus. Dengan menggunakan melalui filamen yang kemudian
unsur-unsur seperti : gelium, arsen memanas dan menghasilkan foton.
dan posfor, maka bisa didapatkan Kaca yang menyelubungi filamen
LED yang menghasilkan cahaya panas tersebut menghalangi oksigen
merah atau cahaya tak tampak. Bila di udara dari berhubungan
sebuah LED diberi tegangan maju, dengannya sehingga filamen tidak
maka LED tersebut akan akan langsung rusak akibat
memancarkan cahaya karena teroksidasi. Lampu pijar
elektron-elektron bebasnya akan diperkenalkan pertama kalinya
bergabung kembali dengan lubang kepada umum oleh Thomas Alva
disekitar persambungan ketika Edison pada 31 Desember 1879.
melaju dari tingkat energi yang lebih
tinggi ke tingkat energi yang lebih
rendah [(Sudono, Agus, 2000)].

9. Transistor
Transistor termasuk komponen
aktif. Transistor sendiri diciptakan
oleh tiga orang Amerika yang
bernama J. Barden WH, Brattain dan Gambar 10. Lampu Pijar
W Shockey pada tahun 1948. Sumber : Dari Wikipedia bahasa
Sama halnya dengan Indonesia, ensiklopedia bebas
komponen semi konduktor lainnya
transistor dibuat dari bahan indium,
germanium dan silikon. Dalam

154
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

12. Transfomator
Transformator mengubah Microkontroler
tegangan AC dari satu besaran ATMega8535
tegengan ke tegangan lain.
Transformator step-up meningkatkan
Data Instruksi
tegangan, sedangkan transformator Sinyal Analog
step-down menurunkan tegangan. SENSOR LAMPU
PIR Bit Data 0
HASIL DAN PEMBAHASAN Sinyal Digital
Desain Secara Umum Sistem Minimum LCD
RTC
Di dalam proses Bit Data Mikrokontroler
ATMega8535
penganalisaan sistem perlu Sinyal Analog
ALARM
dilakukan pendefenisian terhadap
sistem yang akan dirancang secara
menyeluruh. Artinya bahwa harus Instruksi Data
ada gambaran yang kompleks
secara jelas mengenai ruang lingkup Modul
pembahasan. Sebagai medianya Program
adalah berupa context diagram.
Untuk lebih jelasnya desain dari
sistem ini dapat dilihat pada context
Gambar 11. Context Diagram
diagram dibawah ini :
Sesuai dengan penamaanya
Context Diagram
maka proses ini akan mengolah data
Sub bab ini merupakan
input menjadi output. Proses ini akan
penjabaran setiap external entity
berinteraksi dengan beberapa entiti
secara keseluruhan yang
yaitu :
digambarkan melalui context
1. RTC
diagram. Context diagram
RTC berfungsi untuk inputan
merupakan pendefenisian terhadap
waktu.
sistem yang akan dirancang yang
2. Sensor Pir
bersifat menyeluruh. Context
Berfungsi sebagai pendeteksi
diagram ini digunakan utuk
adanya gerakan yang masuk ke
memudahkan dalam proses
ruangan.
penganalisaan sistem yang
3. Modul Program
dirancang secara keseluruhan .
2. Melakukan pembacaan
Context diagram berfungsi
terhadap pin-pin mikrokontroler,
sebagai media, yang terdiri dari
baik pembacaan terhadap
suatu proses dan beberapa buah
sinyal-sinyal input, memberikan
external entity. Context diagram
instruksi-instruksi untuk
yang dimaksud dapat dilihat pada
mengaktifkan pin-pin output.
gambar 11 dibawah ini :
Modul program mengontrol
semua proses yang terjadi pada
sistem dan program yang
digunakan adalah bahasa
pemograman C menggunakan
software Code Vision AVR.
3. Mikrokontroler ini berfungsi
sebagai tempat pusat
pengolahan seluruh data /
instruksi. Mikrokontroler yang

155
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

digunakan yaitu Mikrokontroler atur didalam program apakah sudah


ATMega8535. pagi atau sudah sore dan sesuai
r dengan jadwal RTC akan
Buzzer di gunakan mengirimkan sinyal digital 2 bit data
sebagai pemberi tahu ke mikrokontroler ATMega8535
apabila waktu kuliah telah (1.0). Sensor pira kan mendeteksi
masuk, maka buzzer apabila ada orang yang masuk ke
akan berbunyi sesuai ruangan (2.0) Mikrokontroler akan
dengan modul program mengirim data untuk diproses oleh
yang kita gunakan. modul program (3.0). Modul program
akan mengirim kembali hasil
LCD befungsi untuk eksekusi ke mikrokontroler (4.0).
menampilkan jam LCD bekerja jika mendapatkan
yang kita atur. instruksi dari mikrokontroler akibat
u adanya perubahan nilai yang terjadi
Sebagai penerangan pada input atau RTC (5.0). Driver
pada ruangan. lampu bekerja jika mendapatkan
nilai bit data dari mikrokontroler
Data Flow Diagram (DFD) dimana dari bit data tersebut diubah
Data flow diagram adalah kedalam bentuk analog yang dapat
aliran data dari alat yang dibuat. mengaktifkan lampu, aktifasi lampu
Data flow diagram yang digunakan tersebut ditentukan oleh listing
adalah data flow diagram level 0 program yang telah didownload ke
karena hanya satu sistem saja yang mikrokontroler dan juga kombinasi
dikembangkan. Untuk lebih jelasnya input yang diberikan oleh RTC (6.0).
dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Blok Diagram
Sinyal 70 1 Bit Dari rancangan fisik alat maka
Analog Data
2.0
dapat
Lampu
digambarkan blok diagram
1 Bit
Sensor Data
Aktifkan Lampu peralatan sebagai berikut :
Pengiriman
PIR Sinyal Ke MC
ATMega 8535

Sinyal 2 Bit 1 Bit 6.0 Sinyal Sinyal Sinyal Sinyal


1.0
Analog Data Analog Analog
Pengiriman Microcontroler Data Digital Digital
RTC Buzzer RTC Driver LCD LCD
Sinyal Ke MC ATMega8535 Aktifkan Buzzer
ATMega 8535
Sinyal Sinyal
Hasil 4 Bit Sinyal
Data Minimum Sistem Digital Analog
Eksekusi Data Analog Driver Lampu Lampu
Sensor pir Microkontroler
3.0 4.0 5.0 Sinyal ATMega 8535
Proses Digital Sinyal Sinyal
Pengiriman LCD
Pengiriman Data Pengiriman Analog Analog
Hasil Eksekusi Data ke LCD Driver Alarm Alarm

Data Hasil Eksekusi

Modul
Program

Gambar 13. Blok Diagram


Gambar 12. DFD Level 0
Pada blok diagram dibutuhkan
Dari data flow diagram diatas
1 input serta 2 output untuk
maka dapat dilihat bahwa pada saat mengendalikan sistem, yaitu:
sistem aktif maka RTC memberikan
input berdasarkan waktu yang kita

156
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

1. RTC berfungsi untuk berdasarkan kebutuhan. Dimana


menentukan apakah lampu untuk komunikasi serial digunakan
akan aktif sesuai dengan kristal 11.0592 Mhz, Sedangkan
waktu yang ditenntukan. untuk aplikasi biasa dapat digunakan
2. Sensor Pir berfungsi untuk kristal 12 Mhz.
pendeteksi adanya gerakan Sistem ini bekerja dengan
manusia yang menuju adanya kombinasi input dari luar
ruangan. sistem yang mana berdasarkan
3. LCD berfungsi untuk kombinasi input tersebut sistem
menampilkan waktu. yang dirancang dapat mengambil
4. Lampu berfungsi sebagai keputusan dan pelaksanaan
penerangan pada ruangan. eksekusi dengan mengaplikasikanya
5. Buzzer berfungsi sebagai kepada mekanik pintu dan sebagai
pemberitahu apabila sensor pengontrolan lampu yang telah
mendeteksi adanya orang dirancang sedemikian mungkin agar
yang memasuki ruangan. dapat melaksanakan atau
Input dan Output ini dikontrol mengerjakan fungsi sistem yang
oleh mikrokontroler melalui telah direncanakan sebagai
port I/O yang telah tersedia pembuka dan penutup pintu dan
pada mikrokontroler. menguncinya secara otomatis setiap
Pengontrolan output dapat hari sesuai dengan jadwal
diolah berdasarkan program perkuliahan dan lampu juga akan
yang telah didownload dikontrol setiap harinya.
kedalam mikrokontroler Cara kerja alat :
dengan menggunakan 1. Settingan jam pada RTC
bahasa pemogramam C. dilakukan didalam program
yang kita buat.
Cara kerja Alat 2. Lampu akan aktif setiap jam
Pada perancangan alat ini 17.30 WIB dan mati pada jam
sistem bekerja secara automatic, 6.30 WIB.
dimana sistem bekerja tanpa adanya 3. Selanjutnya sistem akan
kendali atau kontrol dari luar sistem, bekerja setiap hari mengikuti
kendali keseluruhan sistem langkah 1 sampai 3.
dilakukan atau dikendalikan hanya
melalui mikrokontroler. Pengaturan Rancangan Fisik Alat
detik, menit, jam dan instruksi motor Alat yang dirancang
dibuat dalam program dan hasil merupakan sebuah aplikasi yang
pengaturan program RTC itu akan dapat berfungsi sebagai
ditampilkan pada LCD. pengontrolan lampu, dan sebagai
Pengendalian ini dijalankan dengan system keaman ruangan.
menggunakan program yang telah
diisikan pada mikrokontroler yang
bekerja dengan adanya stimulus dari
luar sistem.
Sebuah mikrokontroler dapat
bekerja dengan adanya sistem
minimum yang berfungsi untuk
menjalankan aplikasi yang telah
didownload tersebut, kinerja dari
program atau modul berkisar antara
11.0592 Mhz – 12 Mhz berdasarkan
kristal yang kita gunakan.
Penggunaan kristal ini baiknya

157
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

kita butuhkan dimana


perancangannya bertujuan untuk
mempermudah penggunaan
mikrokontroler tersebut. Rangkaian
kristal pada pin XTAL 1 dan XTAL 2
berfungsi untuk memberikan clock
pada sistem, dimana penulis
menggunakan kristal 11.0592 Mhz
yang juga dapat digunakan untuk
komunikasi serial. Pada pin 9 ( reset
) dibutuhkan rangkaian yang
berfungsi sebagai resetter
mikrokontroler pada saat awal
sistem dihidupkan, dimana
keseluruhan port pada
Gambar 14. Rancangan Fisik Alat mikrokontroler ini berlogika 1. Untuk
itu dibutuhkan initialisasi port pada
Desain Secara Terinci awal pemograman sesuai dengan
Desain dari alat yang dibuat yang kita inginkan.
merupakan gambaran dari alat
secara keseluruhan. Dengan adanya Rangkaian RTC
desain ini maka prinsip kerja dari
alat serta komponen-komponen dari
sistem yang digunakan akan dapat
dilihat dengan jelas.

Rangkaian Sistem minimum

Gambar 16. Rangkaian RTC

RTC yang digunakan pada


sistem ini seperti yang telah
diterangkan pada bab sebelumnya
adalah DS1307. Real-time clock
(RTC) meyimpan data-data detik,
menit, jam, tanggal, bulan, hari
Gambar 15. : Rangkaian Sistem
dalam seminggu, dan tahun valid
Minimum
hingga 2100, dan 56-byte, battery-
backed, RAM nonvolatile (NV) RAM
Rangkaian sistem minimum ini
untuk penyimpanan. RTC DS1307
berfungsi untuk menjalankan
menggunakan bus 2 bit data yang
mikrokontroler agar dapat bekerja
akan dikirimkan ke PORTC.0 dan
dan berfungsi sesuai dengan yang

158
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

PORTC.1 pada mikrokontroler


ATMega8535.
. Berdasarkan kombinasi
output tersebut maka mikrokontroler
dapat mengeksekusi program yang
telah ditetapkan.

Rangkaian Catu Daya

Gambar 18. Rangkaian LCD


Pada rangkaian di atas dapat
dilihat bahwa pin 15 harus diberi
Gambar 17. Rangkaian Catu Daya dioda, yang mana fungsinya sebagai
Rangkaian catu daya / penyearah tegangan yang masuk
penurun tegangan ini dibutuhkan pada LCD, LCD sendiri memiliki
karena Mikrokontroler hanya memory dan prosesor tersendiri
membutuhkan tegangan +5 volt yang mana apabila data yang telah
untuk Vcc sistem dan jika kurang selesai dikirim dari mikrokontroler
dari + 4,5 volt maka mikrokontroler maka LCD akan menampilkan
akan reset dan dapat membuat karakter sesuai dengan instruksi dan
modul program menjadi kacau. selanjutnya LCD siap menerima data
Untuk itu dibutuhkan rangkaian kembali.
penurun tegangan ini untuk
mendapatkan tegangan yang Rancangan Modul Program
dibutuhkan. Pada sub bab ini akan
dijelaskan tentang modul program
Rangakaian LCD yang digunakan untuk mengontrol
Pada perancangan alat ini kinerja dari sistem yang dirancang.
menggunakan rangkaian LCD yang Untuk lebih mudah dimengerti
fungsinya menampilkan karakter rancangan modul dapat dibagi
yang sesuai dengan instruksi dari menjadi dua bagian yaitu: Flow chart
modul program. Pada LCD 2 x 16 ini dan listing program.
memiliki 16 pin yang mana pin 1 dan
16 harus di ground kan untuk pin 2 Flowchart
dan 15 harus diberi tegangan +5 volt Agar modul program yang
sedangkan pin 3 diberi sebuah R var dirancang memiliki struktur dengan
sebagai pengatur kecarahan pada kualitas yang baik, maka perlu
LCD. diawali dengan penentuan logika
program. Logika dasar gambaran
pada penulisan ini adalah dengan
menggunakan flowchart seperti
gambar 19.

159
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

Flowchart secara umum #include <i2c.h>


// DS1307 Real Time Clock
S ta r t
functions
#include <ds1307.h>
In is a l is a s i P o r t d a n R e g is te r
// Alphanumeric LCD Module
functions
In p u t R T C #asm
.equ __lcd_port=0x18
T a m p il a n k e L C D
" j a m , m e n it, d e tik "
#endasm
#include <lcd.h>
w a k tu = 1 7 .3 0 w ib
T // Declare your global
variables here
Y T
w a k tu = 0 6 .3 0 w ib Unsigned char
Lam pu O n

Y
hour,minute,second,date,mo
L a m p u O ff
nth,year,day;
PORTA=0xF0;
DDRA=0x0F;
B a c a S e n so r PORTC=0xF0;
DDRC=0x00;
S e n s o r = 'a k tif '
T
PORTD0xFF;
Y Y
DDRD0xFF;
S e n s o r = 'tid a k
a k tif ' Instruksi RTC
buzzer O n
Y unsigned char dec2bcd(unsigned
b u z z e r O ff
char num)
{
return ((num/10 * 16) + (num % 10));
Y
U la n g i
T
}
S to p
unsigned char bcd2dec(unsigned
char num)
Gambar 19 : Flowchart Secara
{
Umum
return ((num/16 * 10) + (num % 16));
}
Listing Program
void dectobcdrtc(void)
Pada sub bab ini diuraikan
{
mengenai modul program untuk
hour=dec2bcd(hour);
menunjang kemampuan sistem
minute=dec2bcd(minute);
dengan menggunakan Bahasa
second=dec2bcd(second);
pemograman C.
date=dec2bcd(date);
month=dec2bcd(month);
Inisialisasi Port
year=dec2bcd(year);
Berikut ini adalah berupa awal
}
pembacaan program / pengesetan
void bcdtodecrtc(void)
port dan register yang dipakai dalam
{
sistem ini.
hour=bcd2dec(hour);
#include <mega8535.h>
minute=bcd2dec(minute);
#include <stdio.h>
second=bcd2dec(second);
#include <delay.h>
date=bcd2dec(date);
// I2C Bus functions
month=bcd2dec(month);
#asm
year=bcd2dec(year);
.equ __i2c_port=0x15
}
.equ __sda_bit=0
void gettimertc(void)
.equ __scl_bit=1
{
#endasm
i2c_start();

160
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

i2c_write(0xd0); lcd_gotoxy(6,1);
i2c_write(0); lcd_putchar((date / 10) + 48);
i2c_stop(); lcd_putchar((date % 10) + 48);
i2c_start(); lcd_putchar(58);
i2c_write(0xd1); lcd_putchar((month / 10) + 48);
second=i2c_read(1); lcd_putchar((month % 10) + 48);
minute=i2c_read(1); lcd_putchar(58);
hour=i2c_read(1); lcd_putchar((year / 10) + 48);
day=i2c_read(1); lcd_putchar((year % 10) + 48);
date=i2c_read(1); }
month=i2c_read(1);
year=i2c_read(0);
i2c_stop(); Sintax Lampu dan Alarm
delay_ms(10); Prosedur ini delay berfungsi
bcdtodecrtc(); sebagai pengaturan untuk
} mengaktifkan output yaitu dengan
void settimertc(void) membandingkan jam menit dan detik
{ pada RTC.
dectobcdrtc(); PORTA.0=1; //aktif lampu.
i2c_start(); PORTA.0=0; //matikan lampu.
i2c_write(0xd0); PORTA.2=1; //aktif alarm.
i2c_write(0); PORTA.2=0; //matikan alarm.
i2c_write(second & 0x7F);
i2c_write(minute); Cara Pengoperasian Alat
i2c_write(hour); Untuk pengoperasian alat
i2c_write(day); yang dirancang ini dapat mengikuti
i2c_write(date); petunjuk berikut ini:
i2c_write(month); 1. Hubungkan kabel tegangan
i2c_write(year); kelistrik.
i2c_stop(); 2. Jika jam sudah sesuai dengan
delay_ms(10); jadwal kuliah maka alarm aktif.
} 3. Jika jam sudah menunjukkan
jam 18.00 sore maka lampu
Instruksi Tampilan LCD akan aktif.
Sub ini menguraikan instruksi 4. Jika jam sudah menunjukkan
untuk menampilkan hasil proses dari jam 7.00 pagi maka lampu
inputan RTC sebagai pengatur tidak aktif.
waktu. 5. Selanjutnya sistem akan
void rtc_lcd(void) bekerja setiap hari sesuai
{ dengan jam yang telah diset
lcd_gotoxy(0,0); pada RTC.
lcd_putsf("TIME");
lcd_gotoxy(6,0);
lcd_putchar((hour / 10) + 48);
lcd_putchar((hour % 10) + 48);
lcd_putchar(58);
lcd_putchar((minute / 10) + 48);
lcd_putchar((minute % 10) + 48);
lcd_putchar(58);
lcd_putchar((second / 10) + 48);
lcd_putchar((second % 10) + 48);
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("DATE");

161
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 – 4981
VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan hasil
penelitian dalam perancangan dan
pembuatan alat ini, yang
berpedoman pada buku-buku yang
berhubungan dengan alat tersebut,
serta permasalahan yang timbul
selama mendesain maka dapat
diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Aplikasi sistem kemaan pada
ruangan ini, menggunakan IC
ATmega8535 sebagai
mikrokontroler dan Passive
Infra Red sebagai sensor
pendeteksi.
2. Pengembangan aplikasi ini
sebaiknya system terkoneksi
dengan handphone supaya
bias melaporkan langsung ke
pihak yang berwajib apabila
ada yang mencoba menyusup
masuk ke ruangan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Dedy Rusmadi. 2002. Aneka
Hobby Elektronika.CV.Pionir
Jaya: Bandung.

[2] Depari, Ganti. 1987.Pokok-


pokok Elektronika. IKAPI :
Bandung.

[3] Hamdi. 2008. Mengenal IC


Timer 555.

[4] Malvino, Albert Paul. 1999.


Prinsip-prinsip Elektronika jilid
I.Erlangga: Jakarta.

[5] Malvino Barmawi. 1996. Prinsip-


Prinsip Dasar Elektronika.
Erlangga: Jakarta.

[6] Pengetahuan komponen pasif


elektronika I. Degiwer.

[7] Wasito, S. 1997. Data sheet


book I. Gramedia: Jakarta.

162

Anda mungkin juga menyukai