Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MANDIRI

MIKROKONTROLER DAN MIKROPROSESOR

Oleh :

NISA KURNIA SALSABILA

184308018

Dosen Pengampu : Albert Sudaryanto, S.ST., M.T.

JURUSAN TEKNIK

PROGRAM STUDI DIV PERKERETAAPIAN

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

2020
Sejarah Mikrokontroler Dan Perkembangan
Karena kebutuhan yang tinggi terhadap “chip-chip pintar” dengan berbagai
fasilitasnya, maka berbagai vendor juga berlomba untuk menawarkan produk-produk
mikrokontrolernya. Hal tersebut terjadi semenjak tahun 1970-an.
Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri
TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit. Pada tahun 1976
Intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748
yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga
MCS 48. Sekarang dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit
sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor
sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi
fasilitas-fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem
dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran Yogyakarta adalah
mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel
dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC
dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah
banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda). Dengan mikrokontroler
tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan
sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan
remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam
digital, termometer digital dan sebagainya.
Motorola mengeluarkan seri mikrokontroler 6800 yang terus dikembangkan
hingga sekarang menjadi 68HC05, 68HC08, 68HC11, 68HC12, dan 68HC16. Zilog
juga mengeluarkan seri mikroprosesor Z80-nya yang terkenal dan terus dikembangkan
hingga kini menjadi Z180 dan kemudian diadopsi juga oleh mikroprosesor Rabbit. Intel
mengeluarkan mikrokontrolernya yang populer di dunia yaitu 8051, yang karena begitu
populernya maka arsitektur 8051 tersebut kemudian diadopsi oleh vendor lain seperti
Phillips, Siemens, Atmel, dan vendor-vendor lain dalam produk mikrokontroler
mereka. Selain itu masih ada mikrokontroler populer lainnya seperti Basic Stamps, PIC
dari Microchip, MSP 430 dari Texas Instrument dan masih banyak lagi.
Selain mikroprosesor dan mikrokontroler, sebenarnya telah bemunculan chip-
chip pintar lain seperti DSP prosesor dan Application Spesific Integrated Circuit
(ASIC). Di masa depan, chip-chip mungil berkemampuan sangat tinggi akan
mendominasi semua desain elektronik di dunia sehingga mampu memberikan
kemampuan komputasi yang tinggi serta meminimumkan jumlah komponen-
komponen konvensional.
MENGAKSES MIKROKONTROLER
Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut
memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum.
Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset,
walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal,
sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi. Untuk
merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras
dan perangkat lunak, yaitu:
• Sistem minimal mikrokontroler.
• Software pemrograman dan kompiler, serta downloader.
Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler
yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC
mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah
sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4
bagian, yaitu :
• Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.
• Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari
awal.
• Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
• Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya.
Pada mikrokontroler jenis tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3 sudah
tersedia didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari
vendornya, sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian tambahan, namun
bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi
dengan PC atau handphone), maka pengguna hs arumenggunakan rangkaian clock
yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut.
Sistem Polling dan InterupsiPolling sebenarnya bukan suatu fitur , ini adalah
sesuatau yang harus dilakukan jika mikrokontroler yang dipilih tidak memiliki
interupsi. Polling adalah teknik perangkat lunak dimana kontroler secara terus menerus
menanyakan suatu perangkat jika membutuhkan servis.Perangkat membuat suatu tanda
ketika data siap untuk ditransfer ke kontroler, dimana kontroler akan melihat pool
berikutnya. Beberapa perangkat dapat dipolled dengan sukses, dengan kontroler yang
meloncat kepada rutin program yang lain, tergantung pada flag mana yang telah diset.
Dasar dari polling adalah setiap fungsi memakai tipe round-robin untuk
menanyakan ketika mereka dalam keadaan yang membutuhkan sebuah servis, kita
dapat membuat mereka (prosedure/fungsi) memanggil fungsi mereka sendiri ketika
prosedure tersebut membutuhkan penanganan lain. Ini disebut dengan “interupt”,
ketika perangkat menginterupsi eksekusi program utama. Prosesor lalu akan
mengambil waktu untuk keluar dari eksekusi program normal untuk menguji source
interrupt dan mengambil aksi tertentu. Setelah itu, eksekusi program normal
dilanjutkan. Sebuah servis interrupt dengan kata lain seperti sebuah sub-rutin, untuk
melakukan perintah lain yang sebelumnya tidak dijalankan sehingga dapat diantisipasi
oleh prosesor untuk menyesuaikan sebagian waktu, untuk mengeksekusi perintah baru
dan menghentikan program utama yang kemudian dijalankan kembali jika tidak ada
pemanggilan prosedur lain pada badan program.
Pemakaian prioritas interupsi di atas memiliki beberapa peraturan yang tercantum
dibawah ini:
(a). Tidak ada interupsi yang menginterupsi interupsi prioritas tinggi.
(b). Interupsi prioritas tinggi boleh menginterupsi interupsi prioritas rendah.
(c). Interupsi prioritas rendah boleh terjadi jika tidak ada interupsi lain yang sedang
dijalankan.
(d). Jika dua interupsi terjadi pada waktu bersamaan, interupsi yang memiliki prioritas
lebih tinggi akan dikerjakan terlebih dahulu. Jika keduanya memiliki prioritas sama,
maka interupsi yang berada pada urutan polling akan dikerjakan terlebih dahulu.
Mikrokontroler ATMEL secara otomatis akan menguji apakah sebuah interupsi
bias terjadi setelah setiap instruksi dikerjakan. Pengecekan ini mengikuti suatu alur
yang disebut dengan Polling Sequence dengan urutan:
• Interupsi Eksternal 0
• Interupsi Timer 0
• Interupsi Eksternal 1
• Interupsi Timer 1
• Interupsi serial
Ini berarti jika sebuah interupsi serial terjadi pada waktu bersamaan dengan
interupsi eksternal 0, maka interupsi eksternal 0 akan dikerjakan terlebih dahulu dan
interupsi serial baru akan dikerjakan setelah pengerjaan rutin interupsi eksternal 0
selesai dilakukan.
Sejarah Singkat Arduino
Pada awalnya Arduino ditemukan di Ivre Italia pada tahuan 2005. Projek ini
dikembangkan oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles. Pada mulanya Arduino
dinamakan Arduin of Ivrea, tapi kemudian diganti dengan nama Arduino, dalam bahasa
Italia Arduino berarti teman yang berani. Arduino dikembangkan dari thesis seorang
mahasiswa asal Kolombia yang bernama Herdnando Barragan dengan judul thesis
“Arduino-La rivoluzione dell’open hardware” (“Arduino – Revolusi Open
Hardware”).
Arduino adalah sebuah platform protoyping elektronik berupa perangkat keras dan
lunak yang Open Source. Saat ini, Arduino sangat populer di lingkungan penggemar
elektronika sebagai pengendali berbagai proyek termasuk robotik. Pada awalnya,
Arduino diciptakan sebagai platform pendidikan untuk proyek di kelas IDDI. Proyek
tersebut merupakan tindak lanjut dari pekerjaan thesis merangkai mikrokontroler pada
tahun 2004 yang sebelumnya dirancang oleh Hernando Barragan.
Saat ini produk Arduino banyak jenisnya dari Arduino Uno sampai dengan Arduino
Pro Mini, tapi yang sering digunakan adalah Arduino jenis Uno, karena bisa disebut
mudah dipelajari dan simple untuk pemul. Arduino uno mempunyai 14 pin
input/output, mempunyai 6 output pwm dan 6 input analog, mempunyai cristal 16 Mhz
ceramic resonator. memakai Atmega328 sebagai mikrokontroler. Operating voltage 5
volt sehingga supply cukup dari USB laptop atau PC. Mempunyai 1 Rx dan Tx untuk
komunikasi serial dan tombol reset. Untuk lebih jelas silahkan perhatikan gambar di
bawah ini.

Spesifikasi Arduino Uno :


1. Mikrokontroler ATmega328
2. Catu Daya 5V
3. Teganan Input (rekomendasi) 7-12V
4. Teganan Input (batasan) 6-20V
5. Pin I/O Digital 14 (of which 6 provide PWM output)
6. Pin Input Analog 6
7. Arus DC per Pin I/O 40 mA
8. Arus DC per Pin I/O untuk PIN 3.3V 50 mA
9. Flash Memory 32 KB (ATmega328) dimana 0.5 KB digunakan oleh bootloader
10. SRAM 2 KB (ATmega328)
11. EEPROM 1 KB (ATmega328)
12. Clock Speed 16 MHz
Kelebihan Arduino
• Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada
bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
• Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak
memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya.
• Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi
dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
• Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino.
Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll
Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi
bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino.
Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus
menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:
• Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara
125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform
mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri
dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuat
sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website
komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga
cocok bekerja di Linux.
• Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa lingkungan
pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel
bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis
pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau
murid-murid terbiasa menggunakan Processing tentu saja akan mudah
menggunakan Arduino.
• Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE
dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram
berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa
dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada
Bahasa C untuk AVR.
• Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat keras Arduino berbasis
mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan
ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja
bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino
ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-
nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino
beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.
Jenis-jenis Arduino
Berikut ini beberapa jenis atau tipe – tipe arduino yang ada dipasaran sekaligus
spesifikasi singkat dari masing-masing tipe Arduino.
A. ARDUINO USB
Arduino USB, yaitu mikrokontroler Arduino dengan menggunakan USB sebagai
antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Berikut beberapa contoh tipe
Arduino USB:
1. Arduino UNO
Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula
sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali referensi yang
membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3),
menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital
dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A
to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
Konfigurasi pin fungsi khusus:
- Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan
(TX) TTL data serial. Pin ini dihubungkan ke pin yang berkaitan dengan chip
Serial ATmega8U2 USB-to-TTL.
- Eksternal menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt
pada nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik atau turun, atau perubahan
nilai. Lihat (attachInterrupt) fungsi untuk rincian lebih lanjut.
- PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan
fungsi analogWrite ().
- SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi
SPI menggunakan SPI library.
- LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai nilai
HIGH, LED on, ketika pin bernilai LOW, LED off.
Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang masing-
masing menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Selain itu,
beberapa pin memiliki fungsi khusus:
- I2C: A4 (SDA) dan A5 (SCL). Dukungan I2C (TWI) komunikasi menggunakan
perpustakaan Wire.
- Aref. Tegangan referensi (0 sampai 5V saja) untuk input analog. Digunakan
dengan fungsi analogReference ().
- Reset. Bawa baris ini LOW untuk me-reset mikrokontroler.

Gambar 1. Arduino UNO

2. Arduino DUE
Berbeda dengan saudaranya, Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA,
melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin
digital dan 12 pin input analog. Untuk pemogramannya menggunakan Micro USB.
3. Arduino Leonardo
Bisa dibilang Leonardo adalah saudara kembar dari Uno. Dari mulai jumlah pin I/O
digital dan pin input analognya sama. Hanya pada Leonardo menggunakan Micro USB
untuk pemogramannya.
Konfigurai Pin :
-TWI: SDA dan SCL pin yang dekat dengan pin AREF.
-The IOREF pin yang memungkinkan perisai terpasang dengan konfigurasi yang
tepat untuk beradaptasi dengan tegangan yang diberikan oleh Arduino. Hal ini
memungkinkan kompatibilitas perisai dengan papan 3.3V seperti papan Karena dan
AVR berbasis yang beroperasi pada 5V. Pin tidak berhubungan -Sebuah, disediakan
untuk penggunaan masa depan. ARM Inti manfaat The Due memiliki inti ARM 32-bit
yang dapat mengalahkan papan mikrokontroler 8-bit yang khas. Perbedaan yang paling
signifikan adalah:
A 32-bit inti, yang memungkinkan operasi pada 4 byte data luas dalam jam CPU
tunggal. (untuk informasi lebih lanjut lihat int jenis halaman).
Jam -CPU di 84Mhz.
-96 KByte SRAM.
-512 KByte memori Flash untuk kode. DMA controller, yang dapat meringankan
CPU dari melakukan tugas-tugas intensif memori.

Gambar 3. Arduino Leonardo

4. Arduino Mega 2560


Arduino Mega 2560 adalah board Arduino yang merupakan perbaikan dari board
Arduino Mega sebelumnya. Arduino Mega awalnya memakai chip ATmega1280 dan
kemudian diganti dengan chip ATmega2560, oleh karena itu namanya diganti menjadi
Arduino Mega 2560. Pada saat tulisan ini dibuat, Arduino Mega 2560 sudah sampai
pada revisinya yang ke 3 (R3). Berikut spesifikasi Arduino Mega 2560 R3.
Selain perbedaan chip ATmega yang digunakan, perbedaan lain antara Arduino
Mega dengan Arduino Mega 2560 adalah tidak lagi menggunakan chip FTDI untuk
fungsi USB to Serial Converter, melainkan menggunakan chip ATmega16u2 pada
revisi 3 (chip ATmega8u2 digunakan pada revisi 1 dan 2) untuk fungsi USB to Serial
Converter tersebut.
Secara fisik, ukuran Arduino Mega 2560 hampir kurang lebih 2 kali lebih besar
dari Arduino Uno, ini untuk mengakomodasi lebih banyaknya pin Digital dan Analog
pada board Arduino Mega 2560 tersebut.
Serial, memiliki 4 serial yang masing-masing terdiri dari 2 pin. Serial 0 : pin 0
(RX) dan pin 1 (TX). Serial 1 : pin 19 (RX) dan pin 18 (TX). Serial 2 : pin 17 (RX)
dan pin 16 (TX). Serial 3 : pin 15 (RX) dan pin 14 (TX). RX digunakan untuk menerima
dan TX untuk transmit data serial TTL. Pin 0 dan pin 1 adalah pin yang digunakan oleh
chip USB-to-TTL ATmega16U2
• External Interrups, yaitu pin 2 (untuk interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18
(interrupt 5), pin 19 (interrupt 4), pin 20 (interrupt 3), dan pin 21 (interrupt 2).
Dengan demikian Arduino Mega 2560 memiliki jumlah interrupt yang cukup
melimpah : 6 buah. Gunakan fungsi attachInterrupt() untuk mengatur interrupt
tersebut.
• PWM: Pin 2 hingga 13 dan 44 hingga 46, yang menyediakan output PWM 8-
bit dengan menggunakan fungsi analogWrite()
• SPI : Pin 50 (MISO), 51 (MOSI), 52 (SCK), dan 53 (SS) mendukung
komunikasi SPI dengan menggunakan SPI Library
• LED : Pin 13. Pada pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital
pin no 13. Set HIGH untuk menyalakan led, LOW untuk memadamkan nya.
• TWI : Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL) yang mendukung komunikasi TWI
dengan menggunakan Wire Library
Arduino Mega 2560 R3 memiliki 16 buah input analog. Masing-masing pin analog
tersebut memiliki resolusi 10 bits (jadi bisa memiliki 1024 nilai). Secara default, pin-
pin tersebut diukur dari ground ke 5V, namun bisa juga menggunakan pin AREF
dengan menggunakan fungsi analogReference(). Beberapa in lainnya pada board ini
adalah :
• AREF. Sebagai referensi tegangan untuk input analog.
• Reset. Hubungkan ke LOW untuk melakukan reset terhadap mikrokontroller.
Sama dengan penggunaan tombol reset yang tersedia.
Gambar 4. Arduino Mega2560

5. Arduino Intel Galileo


Galileo adalah papan mikrokontroler berdasarkan Intel® Quark SoC X1000
Application Processor, 32-bit sistem Pentium kelas Intel pada sebuah chip. Ini adalah
board pertama berdasarkan arsitektur Intel® dirancang untuk menjadi hardware dan
software pin-kompatibel dengan perisai Arduino dirancang untuk Uno R3.
Galileo dirancang untuk mendukung shield yang beroperasi di kedua tegangan
3.3V atau 5V. Tegangan operasi inti Galileo adalah 3.3V. Namun, jumper di board
memungkinkan konversi tegangan 5V di pin I/O. Hal ini memberikan dukungan untuk
5V shield Uno dan perilaku default. Dengan beralih posisi jumper, konversi tegangan
dapat dinonaktifkan untuk menyediakan operasi 3.3V di pin I/O.

Gambar 5. Arduino Intel Galileo

6. Arduino Pro Mikro AT


Arduino Mikro adalah board mikrokontroler berdasarkan ATmega32u4 (lihat
datasheet), yang dikembangkan bersama dengan Adafruit. Ini memiliki 20 digital pin
input / output (yang dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 input analog
sebagai), osilator 16 MHz kristal, koneksi USB mikro, header ICSP, dan tombol reset.
Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler; hanya
menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB mikro untuk memulainya.
Arduino Micro mirip dengan Arduino Leonardo. ATmega32u4 telah built-in USB
komunikasi. Dengan menghilangkan kebutuhan untuk prosesor sekunder. Hal ini
memungkinkan Micro muncul ke komputer yang terhubung sebagai mouse dan
keyboard, selain virtual (CDC) serial / COM port.

Gambar 6. Arduino Pro Micro AT

7. Arduino Nano R3
Arduino Nano adalah salah satu varian dari produk board mikrokontroller keluaran
Arduino. Arduino Nano adalah board Arduino terkecil, menggunakan mikrokontroller
Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino Nano 2.x. Varian
ini mempunyai rangkaian yang sama dengan jenis Arduino Duemilanove, tetapi dengan
ukuran dan desain PCB yang berbeda. Arduino Nano tidak dilengkapi dengan soket
catudaya, tetapi terdapat pin untuk catu daya luar atau dapat menggunakan catu daya
dari mini USB port. Arduino Nano didesain dan diproduksi oleh Gravitech.

Gambar 7. Arduino Nano R3

8. Arduino Pro mini Atmega


Arduino Pro Mini merupakan salah satu produk dari Arduino yang menjadi favorit,
dengan ukuruan dimensi yang kecil membuat modul mikrokontroler ini terlihat sangat
praktis. Meskipun dengan ukuran yang kecil namun fitur-fitur yang ada di arduino pro
mini ini tak kalah dengan jenis-jenis mikrokontroler arduino yang lainnya. Tentu
dengan harga yang murah membuat modul ini sering digunakan diberbagai piranti-
piranti cerdas.
Beberapa pin memiliki fungsi khusus :
• Serial, terdiri dari 2 pin : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX) yang digunakan untuk
menerima (RX) dan mengirim (TX) data serial.
• External Interrups, yaitu pin 2 dan pin 3. Kedua pin tersebut dapat digunakan
untuk mengaktifkan interrups. Gunakan fungsi attachInterrupt()
• PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 menyediakan output PWM 8-bit dengan
menggunakan fungsi analogWrite()
• SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK) mendukung
komunikasi SPI dengan menggunakan SPI Library
• LED : Pin 13. Pada pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital
pin no 13.

Gambar 8. Arduino Mini Atmega

9. Arduino Mega ADK.


Pada dasarnya, board arduino biasa (Uno, duemillanove, Mega, dll) pada dasarnya
sama dengan board arduino ADK, yakni didalamnya terdapat bootloader arduino.
Namun kelebihan dari board ADK adalah board ini telah memiliki port USB tersendiri
sehingga membuat board menjadi lebih simple dan kecil. Sebuah board Arduino Mega
dapat diubah menjadi Arduino ADK dengan menambahkan shield USB pada boardnya.
ADK sendiri merupakan kepanjangan dari Android Development Kit. Arduino
ADK/Seeduino ADK merupakan board mikrokontroler yang dikhususkan untuk
berkomunikasi dengan smartphone android via komunikasi USB. Disini board
mikrokontroler berfungsi sebagai induk dari smartphone Android dgn berfungsi
seolah-olah adalah komputer. Smartphone android nantinya akan memanfaatkan mode
USB debugging saat berkomunikasi dengan board mikrokontroler.
Gambar 9. Arduino Mega ADK

10. Arduino Esplora


Arduino Esplora adalah Microcontroller Arduino yang sudah dilengkapi dengan
sensor dan joystick. Berbeda dengan board Arduino sebelumnya yang hanya berisi
dengan microcontroller, Arduino Esplora melangkah lebih jauh lagi. Arduino Esplora
terdiri dari microcontroller dan banyak sensor, antara lain: sensor suhu, sensor
accelerometer dan sensor cahaya. Selain itu Arduino Esplora juga dilengkapi dengan
tombol joystick, linier potentiometer, 4 push button, microphone dan LED RGB.

Gambar 10. Arduino Esplora

B. ARDUINO SERIAL
Arduino Serial, yaitu jenis mikrokontroler arduino yang menggunakan RS232
sebagai antar muka pemprograman atau komunikasi komputer.
Gambar 11. Arduino Serial

D. ARDUINO FIO
Mikrokontroler Arduino yang ditujukan untuk penggunaan nirkabel. Arduino Fio
ini menggunakan ATmega328P sebagai basis kontrolernya.

Gambar 13. Arduino FIO

E. ARDUINO LILYPAD : (lilypad 00,lilypad 01,DLL)


Mikrokontroler dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00,
LilyPad Arduino 01, LilyPad Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04.
Papan pengembang ini berbentuk bundar, dapat dijahit di kain, dan menggunakan
komponen secara minimum untuk ukuran yang ringkas (diameter 5 cm). Versi terkini
menggunakan mikrokontroler ATmega328P-AU dengan ukuran flash memory 32
Kb.Selain itu, pada versi terbaru ini pin header yang digunakan untuk pemrograman
menggunakan tipe flat surface mounted sehingga board ini tetap tipis tanpa pin yang
menjorok tinggi. Terdapat rangkaian auto-resetuntuk lebih memudahkan
pemrograman.
Gambar 14. Arduino LilyPad

F. ARDUINO BT
Mikrokontroler Arduino yang mengandung modul Bluetooth untuk komunikasi
nirkabel.
Konfigurasi pin :
• HC-05 : VCC dihubungkan ke 5V; GND dihubungkan ke GND; pin TX
dihubungkan ke pin RX Arduino; pin RX dihubungkan ke pin TX Arduino.
• LED :(+) dihubungkan dengan resistor 220 Ohm dan ke pin 5 Arduino; (-
) dihubungkan ke GND

Gambar 15. Arduino BT


G. ARDUINO NANO : (arduino nano3.0 , arduino nano 2.x)
Arduino Nano dan Arduino Mini, merupakan jenis arduino berbentuk kompak dan
digunakan bersama breadboard. Contoh: Arduino Nano 3.0, Arduino Nano 2.x,
Arduino Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02.

Gambar 16. Arduino NANO V3

Konfigurasi Pin Arduino Nano


Konfigurasi pin Arduino Nano.Arduino Nano memiliki 30 Pin. Berikut Konfigurasi
pin Arduino Nano.
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya digital.
2. GND merupakan pin ground untuk catu daya digital.
3. AREF merupakan Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
fungsi analogReference().
4. RESET merupakan Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan
ulang) mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada
shield yang menghalangi papan utama Arduino
5. Serial RX (0) merupakan pin yang berfungsi sebagai penerima TTL data serial.
6. Serial TX (1) merupakan pin yang berfungsi sebagai pengirim TT data serial.
7. External Interrupt (Interupsi Eksternal) merupakan pin yang dapat dikonfigurasi
untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau
perubahan nilai.
8. Output PWM 8-Bitmerupakan pin yang berfungsi untuk analogWrite( ).
9. SPI merupakan pin yang berfungsi sebagai pendukung komunikasi.
10. LED merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yag diset bernilai HIGH, maka
LED akan menyala, ketika pin diset bernilai LOW maka LED padam. LED Tersedia
secara built-in pada papan Arduino Nano.
11. Input Analog (A0-A7) merupakan pin yang berfungsi sebagi pin yang dapat
diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk
mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan fungsi
analogReference().

Anda mungkin juga menyukai