Anggota Kelompok :
2017/ 2018
1
BAB I
RESUME JURNAL
A. Judul
B. Introduction
oskigen, peningkatan TIK dan trauma jalan nafas. Tekanan suction yang tepat
C. Methods
desain penelitian menggunakan one group pre test and post test without
2
klinis klien. Jumlah sampel yang ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan
c. Uji statistik
Analisis data dilakukan dengan uji Friedman dan dilanjutkan dengan uji
D. Result
a. Nilai saturasi oksigen sebelum dan setelah suctioning pada tekanan 100
b. Pada pasien cidera kepala berat, penerapan tekanan suction 100 mmHg
suction 120 mmHg dapat digunakan pada pasien dengan saturasi 99–100
%, dan tekanan suction 150 mmHg dapat diterapkan pada saturasi oksigen
100 %
c. Pada uji post-hoc Wilcoxon diperoleh hasil nilai p= 0,0001 pada ketiga
dan setelah suctioning pada tekanan 100 mmHg, tekanan 120 mmHg dan
tekanan 150 mmHg, semakin besar tekanan maka akan semakin besar
3
E. Discussion
hal yang penting guna mencegah terjadinya hipoksia otak yang akan
support dengan FiO2 : 35 % –75 %, PEEP : 5–8 cmH2O dan IPL : 6–10
cmH2O.
suction, dimana teknik open suction pada pasien yang terpasang ventilator
jalan nafas pada pasien yang terpasang ventilator dan tidak terpasang
hiperoksigenasi) pada tekanan 100 mmHg, tekanan 120 mmHg dan tekanan
150 mmHg terbanyak pada nilai 100 %, hal ini disebabkan karena adanya,
4
pemberian FiO2 100 % (pada pasien yang terpasang ventilator) atau dengan
pemberian oksigen menggunakan bag valve mask dengan reservoir pada aliran
sebelum dilakukan suction antara pemberian FiO2 100 % pada ventilator dan
reservoir (p > 0,05) pada pasien yang terpasang ETT, dimana kedua protokol
al. (2001), pada penggunaan tekanan suction 100 mmHg akan menyebabkan
150 mmHg dapat menyebabkan kehilangan udara paru sebesar 1,281 + 656
ml. Semakin besar tekanan suction maka semakin besar jumlah udara yang
terisap dari paru-paru, hal ini akan berdampak pada penurunan jumlah oksigen
yang akan berdifusi dari alveoli ke kapiler paru dan berikatan dengan
5
hemoglobin yang kemudian akan terlihat pada penurunan nilai saturasi
oksigen.
Penggunaan tekanan suction 100 mmHg, 120 mmHg dan 150 mmHg,
berdampak pula pada kemampuan evakuasi mukus pada jalan nafas. Hal ini
terlihat pada jumlah fase suction yang dilakukan dalam satu periode suction.
Penggunaan tekanan suction 100 mmHg, jumlah fase suction yang terbanyak
adalah 3–4 kali (66,7 %) dalam satu periode evakuasi mukus. Pada
penggunaan tekanan suction 120 mmHg, jumlah fase suction yang terbanyak
adalah 3–4 kali (61,9 %) dalam satu periode evakuasi mukus. Penggunaan
tekanan suction 150 mmHg, jumlah fase suction yang terbanyak adalah 1–2
kali (90,5 %) dalam satu periode evakuasi mukus. Disini terlihat bahwa
semakin besar tekanan suction yang digunakan maka semakin rendah jumlah
fase suction yang dibutuhkan dalam satu periode evakuasi mukus. Hal ini
didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lasocki et al. (2006),
yang mana penggunaan tekanan negatif suction yang semakin besar akan
tetapi terjadi juga peningkatan kehilangan volume paru terutama pada teknik
periode evakuasi mukus adalah tidak lebih dari 3 kali karena akan potensial
jalan nafas. Demikian pula dengan Glass dan Grap (1995), menganjurkan
6
untuk tidak melakukan lebih dari tiga fase suction dalam satu episode
indikasi dari adanya mukus pada saluran nafas, dimana saat mukus menutup
sebagian saluran nafas maka terjadi penurunan tidal volume yang berdampak
(Schell & Puntilo, 2006; Potter & Perry, 2010). Responden pada penelitian ini
dengan penelitian yang dilakukan oleh Stone et al. (1998), dimana terjadi
7
regulator) yg terdapat pada alat suction control. Penggunaan tekanan suction
Penelitian yang dilakukan oleh Leur, Zwapeling, Loef, dan Schans (2003),
8
BAB II
ANALISA JURNAL
Introduction
9
Kerangka konseptual/ Konsep kunci penelitian tidak dijabarkan secara
Metode
dibutuhkan jurnal.
10
berdasarkan hasil perhitungan rumus analitis numerik
21 responden.
teknik observasi.
sebuah bagan.
11
Justice. Penelitian ini juga telah mendapatkan
160/UN6.C2.1.2/KEPK/PN/2013.
Hasil (results)
Diskusi
12
kepala berat
13
II. KORELASI ANTARA ISI JURNAL DENGAN REALITA KLINIS
No Hasil Penelitian di Jurnal Kondisi Riil di klinis/lapangan
(Di ICU RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto)
1. Nilai saturasi oksigen sebelum dan setelah suctioning pada Nilai saturasi oksigen sebelum dan sesudah suction tidak
tekanan 100 mmHg mengalami penurunan hingga 2 %, pada dapat dihitung karena adanya perbedaan tekanan yang
tekanan 120 mmHg mengalami penurunan hingga 4% dan pada tidak ditentukan .
penggunaan tekanan 150 mmHg mengalami penurunan hingga 5
%.
2. Pada pasien cidera kepala berat, penerapan tekanan suction 100 Tindakan suction dilakukan tidak dengan menentukkan
mmHg dapat dilakukan pada pasien dengan nilai saturasi 97– tekanan suction terlebih dahulu, melainkan langsung
100 %, tekanan suction 120 mmHg dapat digunakan pada pasien memutar tombol ke arah tekanan full karena alat suction di
dengan saturasi 99–100 %, dan tekanan suction 150 mmHg ICU RSMS memang tidak bisa diatur tekanannya.
dapat diterapkan pada saturasi oksigen 100 %. Sehingga saat suction tekanan yang dihasilkan berbeda-
beda pada setiap fase.
3. Hiperoksigenasi sebelum dilakukan suction antara pemberian Tindakan suction tidak dilakukan hiperoksigenasi terlebih
FiO2 100 % pada ventilator dan pemberian 10 liter/menit dahulu.
dengan menggunakan bag valve mask dengan reservoir (p >
0,05) pada pasien yang terpasang ETT, untuk meningkatkan
saturasi hingga 100 % yang dapat mencegah hipoksemia pasca
14
suctioning
4. Jumlah fase suction pada tekanan suction 100 mmHg adalah 3–4 Tindakan suction dilakukan maksimal 4 kali dalam 1 kali
kali (66,7 %), pada tekanan suction 120 mmHg adalah 3–4 kali suction.
(61,9 %) dan pada tekanan suction 150 mmHg adalah 1–2 kali
(90,5 %), masing-masing dalam satu periode evakuasi mukus.
5. Perubahan tanda-tanda vital sebelum dan sesudah suctioning Tanda-tanda vital pasien sebelum suction berbeda beda,
merupakan salah satu indikasi dari adanya mukus pada saluran ada yang sebelumnya rendah menjadi normal, dan ada
nafas, ditandai dengan peningkatan frekuensi pernafasan dan yang normal menjadi tinggi, terutama frekuensi nafas dan
peningkatan denyut jantung. denyut jantung.
15
III. PERBANDINGAN ISI JURNAL DENGAN TEORI ATAU HASIL PENELITIAN YANG SUDAH ADA
Isi Jurnal Hasil Penelitian Lain Teori yang sudah ada di Teks Book
(metode dan tempat)
Penerapan tekanan suction terhadap Pengaruh tekanan suction ETT dengan Prosedur suction dalam buku Hudak dan
SpO2 sangat berpengaruh. Nilai tekanan 80 mmHg, 100 mmHg dan 120 Gallo (2013) yang berjudul Keperawatan
saturasi oksigen sebelum dan setelah mmHg terhadap perubahan SpO2 Pasien Kritis Pendekatan Asuhan Holistik
suctioning pada tekanan 100 mmHg terpasang Ventilator di ICU RSUD Prof. dr. Volume 1.
mengalami penurunan hingga 2 %, Margono Soekarjo Purwokerto Sebelum tindakan suction, pasien terlebih
pada tekanan 120 mmHg mengalami Hasil diperoleh bahwa pemberian tekanan dahulu harus diberi hiperoksigenasi
penurunan hingga 4% dan pada suction 80 mmHg dapat mengurangi SpO2 dengan O2 100% bila menggunakan Bag
penggunaan tekanan 150 mmHg rata-rata 1,733 %, tekanan 100 mmHg Valve Mask (BVM) atau pemberian FiO2
mengalami penurunan hingga 5 %. mengurangi SpO2 rata-rata 3% dan tekanan 100 % pada ventilator selama 2 menit.
Sehingga disimpulkan bahwa pada 120 mmHg mengurangi SpO2 rata-rata Pada saat suction, batasan tekanan suction
pasien cidera kepala berat, penerapan 4,5%. yaitu 80 mmHg – 120 mmHg selama 10-
tekanan suction 100 mmHg dapat 15 detik, karena aspirasi yang lama dapat
dilakukan pada pasien dengan nilai menyebabkan hipoksia berat, instabilitas
saturasi 97–100 %, tekanan suction hemodinamik, dan pada akhirnya
120 mmHg dapat digunakan pada menyebabkan henti jantung.
pasien dengan saturasi 99–100 %, dan Selama dan sesudah suction, pantau irama,
16
tekanan suction 150 mmHg dapat frekuensi nadi dan SpO2.
diterapkan pada saturasi oksigen 100
%.
17
Gambar Alat Suction di ICU RSMS
18
DAFTAR PUSTAKA
Carolyn M.Hudak & Barbara M. Gallo. 2013. Keperawatan Kritis Pendekatan
Asuhan Holistik Volume 1. Jakarta: EGC
Hendy Lesmana, Tri Wahyu Murni & Anastasia Anna. 2013. Analisis Dampak
Penggunaan Varian Tekanan Suction terhadap Pasien Cedera Kepala Berat
19