01 )
NIM : ST 172026
Latar Belakang
Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruang rawat rumah sakit dengan staf dan
perlengkapan khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau
komplikasi yang mengancam jiwa. Peralatan standar di Intensive Care Unit (ICU)
meliputi ventilasi mekanik untuk membantu usaha bernapas melalui Endotrakeal Tube
(ETT) atau trakheostomi. Salah satu indikasi klinik pemasangan alat ventilasi mekanik
PaO2 yang adekuat.Adekuat berarti PH lebih besar dari 7,25, PaCO2 kurang dari 50
mmHg , dan PaO2 lebih besar dari 50 mmHg pada pasien yang diberikan oksigen (
Gagal nafas masih merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang tinggi di
instalasi perawatan intensif. Salah satu kondisi yang dapat yang dapat menyebabkan
gagal nafas adalah obstruksi jalan nafas, termasuk obstruksi endotrakeal.Hasil studi di
jerman dan swedia melaporkan bahwa insiden gagal nafas akut pada dewasa 77,6 – 88,6
menemukan insidensi ( ARDS ) antara 12,6 – 28,0 kasus / 100.000 penduduk/ tahun serta
kematian akibat gagal nafas dilaporkan sekitar 40 %. Berdasarkan data peringkat 10
Penyakit Tidak Menular (PTM) yang terfatal menyebabkan kematian berdasarkan Case
Fatality Rate (CFR) pada rawat inap rumah sakit pada tahun 2010, angka kejadian gagal
napas menempati peringkat kedua yaitu sebesar 20,98% (Kementerian Kesehatan RI,
2012).
Pasien yang mengalami gagal nafas dan membutuhkan bantuan ventilasi mekanis
akan dipasang endotrakeal tube atau trakeostomy tube untuk memfasilitasi hubungan
antara ventilator mekanik dan pasien. Intubasi endotrakeal tube mencegah reflek batuk
dan mengganggu fungsi normal muco – cilliary , oleh karena itu akan meningkatkan
produksi sekresi jalan nafas dan mengurangi kemampuan untuk membersihkan sekresi (
Twomey, 2016 ).
Dampak pada pemasangan alat bantu nafas / ventilasi mekanik adalah, bahwa
selang menyebabkan rasa tidak nyaman, reflek batuk ditekan karena penutupan glotis
pelembaban saluran pernafasan atas telah dipintas. Reflek menelan terdiri dari reflek
glotis, reflek faring, dan reflek laring, tertekan karena tidak digunakan waktu lama, iritasi
dan trauma mekanis akibat selang endotrakea atau trakeostomi. Untuk mengetahui
banyaknya produksi sekresi adalah : frekuensi pernafasan ( Respiratori rate ) > 30 kali
per menit, suara nafas ronchi, wheezing, tidal volume < 8 cc/ kgBB/menit( Herlina, 2011
).
respirasi diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya melibatkan menghitung
jumlah nafas selama satu menit dengan menghitumg berapa kali dada meningkat.
Tidal Volume adalah volume udara yang masuk dan keluar saat sekali bernafas
normal, besarnya sekitar 500 ml atau 8 – 10 ml/kgBB. (Brunner & Suddarth, 2002).
Endotrakeal Tube pada pasien kritis adalah dengan melakukan tindakan penghisapan
mengurangi retensi sputum dan mencegah infeksi paru. Secara umum pasien yang
terpasang ETT memiliki respon tubuh yang kurang baik untuk mengeluarkan benda
asing, sehingga sangat diperlukan tindakan penghisapan lendir (suction) (Nurachmah &
Sudarsono,2000).
arteri. Penurunan nilai saturasi oksigen dapat diartikan adanya gangguan pada sistem
pernafasan seperti hipoksia dan obstruksi jalan nafas. Keadaan yang lebih buruk dari
penurunan saturasi oksigen adalah apabila lebih dari 4 menit pasien tidak mendapatkan
oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaikidan
Berdasarkan hasil penelitian Roni Rohmat Wijaya pada tanggal 9 februari sampai
8 maret 2015 di ICU RSUD MOEWARDI yang menyimpulkan bahwa tindakan suction
pada pasien yang terpasang endotracheal tube dapat menyebabkan penurunan saturasi
oksigen. Dan berdasarkan dari hasil medical record di RS Indriati Solo Baru tahun 2018,
jumlah pasien yang masuk diruang ICU ada 380 orang , dengan pemakaian alat ventilator
105 orang ( 27,6 % ) , Maka saya tertarik untuk melakukan penelitian tentang : Pengaruh
penghisapan lendir Endotrakeal Tube sistem terbuka Terhadap Status Hemodinamik dan
Tidal Volume pada Pasien yang terpasang ventilator di Ruang ICU RS Indriati Solo
Baru.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah Apakah ada Pengaruh penghisapan lendir Endotrakeal tube sistem
terbuka Terhadap Status Hemodinamik dan Tidal Volume pada Pasien yang terpasang
Tujuan Penelitian
• Tujuan Umum
Terhadap Status Hemodinamik dan Tidal Volume pada Pasien yang terpasang
• Tujuan Khusus
tindakan penghisapan lendir Endotrakeal tube sistem terbuka pada pasien yang
Status Hemodinamik dan Tidal volume pada pasien yang terpasang ventilator di
Hemodinamik dan Tidal Volume pada pasien yang terpasang Ventilator di ruang ICU RS
dan Tidal Volume pada pasien yang terpasang Ventilator di ruang ICU RS indriati Solo Baru.
Menyatakan bahwa benar – benar akan melakukan penelitian dengan judul tersebut diatas
dengan persetujuan Pembimbing utama dan Pendamping.
Menyetujui
(Ns. Wahyu Rima Agustin, M.Kep) (Ns. Anissa Cindy Nurul Afni, M.Kep)