Anda di halaman 1dari 13

Nama : Finkanita Salsabila

NIM : 132021030036
Kelas :A
Matkul : Keperawatan Kritis
Dosen : Ns. Dewi Hartinah, M.Si. Med., M.Kep
Link Jurnal :
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/download/34375/75
676582223

Problem: Pasien yang terpasang ventilasi mekanik dan endotrachealtube (ETT)


menghambat mekanisme batuk alami untuk membantu pasien dalam mengeluarkan
sekret perlu di lakukan tindakan suction mempengaruhi tidal volume maka dalam
penelitian ini peneliti melihat open suction terhadap tidal volume.
Intervention: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif Desain penelitian
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (quasi
exsperiment) dengan rancangan penelitian "pre and post test without control". Pada
desain ini peneliti hanya melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa
pembanding Efektifitas dinilai dengan membandingkan nilai pre test dengan nilai
post test Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yang termasuk dalam nonprobability sampling Purposif
sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel dimana sampel yang
ditetapkan dengan cara memilih sampel yang memiliki kesesuaian karakteristik
yang akan di teliti dari populasi yang ada (Nursalam, 2011).
Comparison: Responden dalam penelitian ini adalah 12 orang pasien ICU RSUD
dr. Soedarso yang terpasang ventilator Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik responden
berdasarkan umur dan jenis kelamin di ruang ICU RSUD dr. Soedarso Pontianak
pada tahun 2018.
Outcome: Terdapat pengaruh perubahan tidal volume cairan yang dilakukan
tindakan suction sebelum dan sesudah tindakan yaitu terjadinya penurunan pada
tidal volume pasien.Sebelum tindakan tidal volume 382 sedangkan sesudah
tindakan 286. Lama waktu kembali tidal volume normal sekitar 16 detik,lama
waktu tidal volume normal tergantung kapasitas paru seseorang dan keadaan baik
buruknya kondisi paru masing-masing individu.
Recommendation:
1. Bagi profesi perawat
Dalam melakukan tindakan suction pemantauan tidal volume pasien juga perlu
di observasi dengan teliti, perubahan tidal volume agar tidal volume pasien
dapat terjaga dengan baik.
2. Bagi instuti pendidikan keperawatan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan tindakan penghisapan lendir (suction) sebagai upaya.
PENGARUH OPEN SUCTION TERHADAP TIDAL VOLUME PADA
PASIEN YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR
DI RUANG ICU RSUD dr. SOEDARSO PONTIANAK

THE INFLUENCE OF THE OPEN SUCTION AGAINST THE TIDAL VOLUME IN PATIENTS WHO
USE VENTILATORS ICU IN HOSPITALS Dr. SOEDARSO PONTIANAK

Riri Fitri Sari *, Suhaimi Fauzan**, Ichsan Budiharto***


*Mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura,
**Dosen Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
Email: ririfitrisari@gmail.com

ABSTRAK

Pasien yang terpasang ventilasi mekanik dan endotrachealtube (ETT) menghambat mekanisme batuk alami
untuk membantu pasien dalam mengeluarkan sekret perlu di lakukan tindakan suction mempengaruhi tidal
volume maka dalam penelitian ini peneliti melihat open suction terhadap tidal volume.
Tujuan :Untuk mengetahui pengaruh Open Suction terhadap tidal volume pada pasien yang menggunakan
ventilator di ruang ICU RSUD dr. Soedarso Pontianak. Metode :Desain penelitian ini adalah quasi ekperimen
dengan rancangan penelitian “uji pre dan post tanp kontrol” metode pengambilan sampel yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan instrumen penelitian menggunakan lembar observasi.
Analisa data yang di lakukan dengan uji-t berpasangan Hasil :analisis uji-t berpasangan menunjukkan ada
pengaruh terhadap tidal volume pasien di ruang ICU RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan nilai p= 0,0001
Kesimpulan :Terdapat pengaruh open suction terhadap perubahan tidal volume sehingga tindakan suction
sebagai upaya membersihkan jalan napas pasien yang dilakukan secara berkala oleh perawat, sesuai dengan
indikasi pasien.
Kata Kunci :Open Suction, Tidal Volume, Ventilator

ABSTRACT

Background: Patients who have mechanical ventilation and endotrachealtube (ETT) inhibit the natural cough
mechanism. Natural cough is the body's natural defense mechanism, to help patients remove secretions,
suctioning measures affect tidal volume then in this study the researchers saw open suction on tidal volume.
Aim: to find out the effect of Open Suction on tidal volume in patients using a ventilator in the ICU room at Dr.
Soedarso Pontianak. Methods: The design of this study was a quasi-experimental study design "pre and post
without control" The sampling method used in this study was purposive sampling with research instruments
using observation sheets. Data analysis is done by paired t-test Results: paired t-test analysis showed that there
was an influence on the tidal volume of patients in the ICU dr. Soedarso Pontianak with a value of p = 0,0001
Conclusion: There is the effect of open suction on tidal volume changes so that the suction action as an effort
to clean the patient's airway periodically by nurses, according to the patient's indication.
Key Words: Open Suction, Tidal Volume, Ventilator

terhadap pasien ICU yang terpasang


PENDAHULUAN ventilator secara menyeluruh
Jumlah pasien kritis yang (Bastian, 2016).
terpasang ventilator menempati dua Peralatan standar di intensif
per tiga dari seluruh pasien ICU di care unit (ICU) meliputi ventilasi
Indonesia.Kondisi kritis dengan mekanik untuk usaha bernafas melalui
terpasang ventilator akan endotrakeal tube (ETT) atau
menimbulkan masalah fisik, trakheostomi Ventilator merupakan
psikososial dan spiritual. Tenaga alat bantu pernafasan yang digunakan
kesehatan terutama perawat perlu untuk pasien yang mengalami gagal
memberikan asuhan keperawatan nafas atau tidak mampu bernafas
secara mandiri. Ventilator akan
membantu memberikan oksigen segar
dengan tekanan tertentu ke dalam infeksi pernapasan, menghindari
paru-paru pasien untuk memenuhi aspirasi sekret saluran napas bagian
kebutuhan oksigenasi pasien yang atas yang normalnya dapat melindungi
terganggu. salah satu indikasi klinis saluran pernapasan dariinvasif
pemasangan ventilasi mekanik adalah patogen. Adanya ETT akan mencegah
gagal nafas (Musliha, 2010). mukosiliar dalam pembersihan sekret
Gagal Nafas adalah suatu kondisi kemudian sekret menumpuk di atas
medis yang ditandai dengan terjadinya mansetETT dan akhirnya dapat
pernafasan yang pendek secara berat menyebabkan microaspiration dan
dan tiba-tiba yang biasanya timbul pneumonia. Endotracheal tube juga
dalam waktu 12-48 jam setelah menekan refleks epiglotic sehingga
adanya faktor pencetus, seperti memudahkan masuknya bakteri
trauma, sepsis dan aspirasi (masuknya virulen(karena sekresi yang
hasil sekresi lambung atau benda berlebihan ataupun aspirasi dari
asing ke dalam paru-paru) kerena lambung) Pasien yang dirawat di
menurunnya kadar oksigen dalam ruang perawatan intensif dan
darah oksigen untuk masuk kedalam menggunakan ventilator rmekanik
darah dengan secukupnya. Gagal mendapatkan sedatif, analgetik yang
nafas dapat menyebabkan komplikasi kuat dan relaksan otot. Kondisi ini
seperti memilikiresiko yang lebih mengakibatkan pasien tidak mampu
tinggi untuk gagal jantung kongesif, mengeluarkan sekret secara mandiri.
memiliki resiko tinggi pneumonia dan Hal ini perlu mendapatkan perhatian
menderita kegagalan organ (Persify, karena beresiko terjadinya
2013). pneumonia. Kejadian pneumonia
Salah satu kondisi yang dapat nasokomial di ICU (Intensif Care
menyebabkan gagal nafas adalah Unit) lebih banyak dijumpai hampir
obstruksi jalan nafas, termasuk 25% dari semua infeksi dan
obstruksi pada Endotrakeal Tube menyebabkan mortalitas sebesar
(ETT). Obstruksi jalan nafas 3350% (Dick, A et al, 2012).
merupakan kondisi yang tidak normal Pembersihan sekret di saluran
akibat ketidak mampuan batuk secara nafas atau higienitas saluran nafas
efektif, dapat disebabkan oleh sekresi merupakan proses fisiologis normal
yang kental atau berlebihan akibat yang diperlukan untuk menjaga
penyakit infeksi, imobilisasi, statis kepatenan jalan nafas dan mencegah
sekresi, dan batuk tidak efektif karena infeksi saluran nafas. Pada pasien
penyakit persyarafan seperti dengan ventilator mekanik, silia tidak
cerebrovaskular accident (CVA), efek mampu lagi mengeluarkan sekret dari
pengobatan sedatif, dan lain – lain dalam tubuh secara otomatis Oleh
(Hidayat, 2005). karena itu, diperlukan suatu tindakan
Menurut Burns (2011) pasien medis khusus untuk membantu
yang terpasang ventilasi mekanik dan mengeluarkan sekret dari saluran
endotrachealtube (ETT) menghambat pernafasan (Agustyn, 2014).
mekanisme batuk alami yang Penanganan untuk obstruksi
merupakan mekanisme pertahanan jalan napas akibat akumulasi sekresi
alami tubuh terhadap perlawanan pada Endotrakeal Tube adalah dengan
melakukan tindakan penghisapan memungkiri bahwa meskipun
lendir (suction) dengan memasukkan menimbulkan nyeri dan sesak
selang kateter suction melalui prosedur suction ini dapat membantu
hidung/mulut/Endotrakeal Tube pemulihan kondisi partisipan.
(ETT) yang bertujuan untuk Kepala ruangan di ruangan ICU
membebaskan jalan nafas, mengatakan penerapan tindakan
mengurangi retensi sputum dan suction di ruangan menggunakan
mencegah infeksi paru. Secara umum sistem open suction dan berdasarkan
pasien yang terpasang ETT memiliki hasil penelitian yang di lakukan
respon tubuh yang kurang baik untuk Debora (2012) yaitu membandingkan
mengeluarkan benda asing, sehingga Perbedaan Jumlah Bakteri pada
sangat diperlukan tindakan Sistem Closed Suction dan Sistem
penghisapan lendir (suction) Open, Terdapat penurunan jumlah
(Nurachmah & Sudarsono, 2000). bakteri trakhea pada kelompok closed
Untuk membantu pasien suction system dengan pembilasan
dalam mengeluarkan sekret perlu di chlorhexidine 2% secara bermakna.
lakukan tindakan suction Menurut Terdapat juga penurunan jumlah
Smeltzer et al, (2014), indikasi bakteri trakhea pada kelompok open
tindakan suction adalah suction system dengan pembilasan
untuk menjaga jalan napas tetap chlorhexidine 2% secara bermakna.
bersih (airway maintenance) hal ini penurunan jumlah bakteria trakhea
juga di dukung oleh penelitian yang pada kelompok closed suction system
di lakukan Irmawan, Muflihatin, didapatkan tidak bermakna bila
Khoiroh (2017) Terdapat pengaruh dibandingkan dengan open suction
tindakan suction terhadap perubahan system.
saturasi oksigen perifer pada pasien Menurut penelitian Mazhari
yang di rawat diruang ICU, apabila (2010) menemukan bahwa metode
tindakan suction tidak dilakukan pada
hisap terbuka lebih meningkatkan
pasien dengan gangguan bersihan
denyut jantung segera setelah
jalan napas maka pasien tersebut akan
penyedotan tabung trakea
mengalami kekurangan suplai
dibandingkan dengan metode tertutup
oksigen (hipoksemia), dan apabila
suplai oksigen tidak terpenuhi dalam dan saturasi oksigen darah arteri
waktu 5 menit maka dapat segera setelah metode hisap terbuka
menyebabkan kerusakan otak yang memiliki penurunan yang signifikan
permanen. Di sisi lain, metode hisap terbuka rata-
Berdasarkan penelitian yang di rata meningkatkan denyut jantung
lakukan Bastian (2016) yaitu tentang hingga enam ketukan.
pengalaman pasien ICU yang Open suction memiliki
terpasang ventilator yang beberapa kelebihan yaitu berdasarkan
mendapatkan tindakan suction pasien penelitian Jung (2014) penggunaan
mengatakan mengeluhkan rasa single use open suction mampu
ketidak nyamanan berupa nyeri dan meminimalkan kepadatan kolonisasi.
sesak yang diakibatkan oleh prosedur Penelitian Irene (2014) juga
suction, akan tetapi partisipan tidak membuktikan kelebihan Open suction
yaitu mampu menghilangkan sekret
lebih banyak, meningkatkan SaO2 dan ETT yang sudah lama mengakibatkan
biaya operasional yang lebih murah. reflek batuk pasien menurun.
Berdasarkan kesimpulan dari Setelah melakukan studi
penelitian yang di lakukan Yunita pendahuluan di RSUD dr. Soedarso.
(2015) metode open suction system Hasil wawancara kepada kepala
mampu mencegah terjadinya ruangan serta beberapa perawat yang
pneumonia nosokomial yang lebih bekerja di ruangan ICU mengatakan
baik jika dilakukan dengan prosedur tindakan suction sering di lakukan
yang tepat seperti penerapan teknik pada pasien yang terpasang ventilator
aseptik yang tepat, penggunaan di mana pasien pasien yang terpasang
kateter suction dengan sistem single ventilator yaitu pasien stroke, CKD ,
use, dan desinfeksi peralatan yang post op yang paling sering di lakukan
sesuai standar. pemasangan ventilator untuk
Berdasarkan kesimpulan memberikan bantan nafas untuk
penelitian yang di lakukan Khilnani mempertahankan
(2005) tentang Pengaruh volume tidal oksigenasi
yang rendah vs volume tidal Alasan peneliti melakukan
konvensional pada hasil dari sindrom penelitian di RSUD dr. Soedarso karna
gangguan pernapasan akut mempertimbangkan jumlah sampel
pada anak-anak yang sakit yang akan di teliti dan RSUD soedarso
kritis. merupakan rumah sakit yang sering
Menyimpulkan volume rendah dapat menjadi tujuan rujukan dan
mengakibatkan penurunan yang berdasarkan hasil studi pendahuluan
signifikan dalam durasi ventilasi, secara langsung di ruangan ICU alat-
rawat inap, pneumotoraks, dan alat yang di gunakan di ruangan ICU
kematian pada anak-anak sakit kritis juga sudah cukup lengkap seperti
dengan ARDS. ventilator dan alat-alat suction sudah
Berdasarkan hasil studi terpasang di bagian atas bad pasien
pendahuluan yang di lakukan di jadi sewaktuwaktu tindakan suction
RSUD dr. Soedarso peneliti meminta bisa sangat mudah di lakukan.
izin untuk melihat data pasien ICU Berdasarkan hasil penelitian
yang menggunakan ventilator penelitian yang telah di lakukan
mekanik di dapatkan data pasien yang banyak sekali mamfaat suction untuk
terpasang ventilator pada bulan meningkatkan jalan nafas dan
januari-desember pada tahun 2017 mengingat pentingnya pelaksanaan
sebanyak 90 pasien yang berada di tindakan suction agar kasus gagal
ruangan ICU yang menggunakan nafas yang dapat menyebabkan
ventilator mekanik. kematian dapat di cegah, banyak
Peneliti juga observasi secara sekali mamfat suction untuk
langsung pasien-pasien yang membebaskan jalan nafas namun
menggunakan ventilator mekanik, penelitian pengaruh suction terhadap
peneliti melihat pasien terpasang ETT tidal volume masih sangat jarang di
yang sangat beresiko untuk terjadi lakukan sehingga hal ini yang
akumulasi sekret, karna pemasangan membuat peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian pengaruh
suction terhadap tidal volume pada
pasien yang menggunakan ventilator HASIL PENELITIAN
di ruang ICU tujuan dari penelitian ini Responden dalam penelitian ini adalah
untuk melihat apakah ada pengaruh 12 orang pasien ICU RSUD dr.
suction terhadap tidal volume pada Soedarso yang terpasang ventilator
pasien yang menggunakan ventilator Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik responden
di ruang ICU. berdasarkan umur dan jenis kelamin di ruang
ICU RSUD dr.Soedarso Pontianak pada tahun
2018.
METODE
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif. Desain Karakteristik f %
penelitian yang di gunakan dalam Usia

penelitian ini adalah penelitian 12-16 tahun (remaja awal)


eksperimen (quasi exsperiment) 1 8,3
26-35 tahun (dewasa awal)
dengan rancangan penelitian “pre and
1 8,3
post test without control”. Pada desain 36-45 tahun (dewasa akhir)

ini peneliti hanya melakukan 46-55 tahun (lansia awal) 3 25


intervensi pada satu kelompok tanpa
65-sampai atas (masa manula
pembanding. Efektifitas di nilai 6 50
dengan membandingkan nilai pre test
dengan nilai post test 1 8,3
Jeni Kelamin Laki-Laki
metode pengambilan sampel
8 66,6
yang di gunakan dalam penelitian ini Perempuan 4 33,3
adalah purposive sampling yang (Sumber : Data Primer, 2018)
termasuk dalam nonprobability
sampling. Purposif sampling
merupakan suatu teknik pengambilan
sampel di mana sampel yang di Berdasarkan tabel 4.1
tetapkan dengan cara memilih sampel di ketahui responden yang
yang memiliki kesesuaian paling banyak berusia 46-55 tahun
karakteristik yang akan di teliti dari yaitu sebanyak 6 dengan persentase
populasi yang ada (Nursalam, 2011). 50. Jenis kelamin responden yang
Instrumen yang di gunakan pada paling banyak adalah laki-
penelitian ini berupa standar operating laki yaitu sebanyak 8 orang
procedure (SOP), tindakan suction di dengan persentase
lakukan sesuai SOPyang di ambil dari 66,6
buku alat kesehatan untuk praktik
klinik dan SOP tindakan keperawatan. Tabel 4.2 tidal volume sebelum dan
Alat ukur dalam penelitian ini adalah sesudah tindakan suction dan lama waktu
lembar observasi Peneliti melakukan kembali
N0 Tidal Mean SD
observasi perubahan tidal volume Volume
sebelum di lakukan tindakan, setelah
di lakukan tindakan dan lama waktu
tidal volume kembali normal.
Sebelum 382 70,637 Penelitian ini Sama dengan
Sesudah 286 69,031 penelitian yang di lakukan Riatsa
(2018) yang mana di usia 40-70 tahun
Lama waktu 29 16
ke atas lebih banyak memerlukan
(Sumber: Data Primer 2018) pemakaian ventilator mekanik Rata–
rata pada umur 40 tahun ke atas
Hasil dari Analisa Univariat seseorang akan mengalami penurunan
terdapat 12 responden fungsi paru Secara fisiologis dengan
dengan masing-masing di berikan bertambahnya umur maka
tindakan suction setelah di lakukan kemampuan organ-organ tubuh akan
tindakan suction terdapat penurunan mengalami penurunan secara alamiah
pada tidal volume pasien dengan tidak terkecuali gangguan fungsi paru
lama waktu kembali berbeda beda Namun pada penelitian ini
pada setiap pasien dengan rata-rata 16 fungsi paru pasien terganggu bukan
detik. karna faktor usia melaikan karna
penyakit yang di alaminya yaitu
Tabel 4.3 pengaruh tindakan suction dengan beberapa diagnosa penyakit
seperti pneumonia yang
Mean S.D P mengakibatkan fungsi paru pasien
Sebelumsuction 382 70.637 0,001 tidak bisa bekerja secara optimal yang
mengakibatkan tidal volume pasien
Sesudahsuction 286 69.031 tidak normal, serta salah satu pasien
juga mengalami gangguan pada sistem
(Sumber data uji T berpasangan)
pernapannya dengan diagnosa SOL
(Space Occupaying lesions) di mana
Hasil uji statistik pasien sol mengalami gangguan pada
pada pengaruh open suction terhadap otaknya yang menyebabkan
tidal volume sebelum dan sesudah di timbulnya gangguan neurologik
berikan suction di dapatkan nilai p = progresif. Gangguan neurologik pada
0,001 yang berarti bahwp;a tindakan
tumor otak disebabkan oleh gangguan
suction berpengaruh di mana terjadi
fokal akibat tumor dan peningkatan
penurunan pada tidal volume pasien
tekanan intrakranial (TIK). Yang
di ruang ICU
mengakibatkan sistem respirasi pasien
terganggu.
Menurut penelitian Laksono
PEMBAHASAN Usia (2014) Usia tua dengan adanya SOL
Berdasarkan penelitian yang telah di dan stroke iskemia, besar
lakukan sebanyak 12 pasien yang kemungkinan risiko kejadian iskemia
berada di ruang ICU, 6 dari 12 pasien selama pembedahan tinggi.
berada dalam rentang umur 46-55 Manipulasi selama pembedahan
tahun pada usia tersebut masuk dalam pada daerah leher akan mengganggu
lansia awal kedua pasien tersebut perfusi otak dengan adanya
terpasang ventilator yang membantu penekanan pada curah balik atau
pasien dalam pemenuhan kebutuhan sirkulasi arteri menuju otak. Posisi
oksigennya
kepala yang hiperekstensi berisiko memiliki resiko yang sama untuk
peningkatan TIK. mengalami terjadinya
gangguan fungsi paru.
Jenis Kelamin Pada penelitian yang di
Hasil penelitian lakukan laki-laki lebih banyak
menunjukkan sebagian besar mengalami gangguan fungsi paru di
responden berjenis kelamin laki-laki ruang ICU RSUD dr.Soedarso
yaitu terdapat 8 pasien laki-laki yang Pontianak pasien tersebut mengalami
di berikan tindakan suction. Jenis gangguan pada sistem pernapasanya
kelamin tidak mempengaruhi salah satu pasien tersebut mengalami
tindakan suction pada saat penelitian SOL (Space Occupaying lesions)
laki-laki dan perempuan sama-sama pasien sol mengalami gangguan pada
di berikan tindakan suction tanpa otaknya yang menyebabkan
adanya perbedaan tindakan, laki-laki timbulnya gangguan neurologik
dan perempuan mempunyai tidal progresif. Gangguan neurologik pada
volume yang berbeda beda tetapi saat tumor otak disebabkan oleh gangguan
penelitian tidal volume rata-rata fokal akibat tumor dan peningkatan
laki-laki dan perempuan di ruang tekanan intrakranial (TIK). Yang
ICU RSUD dr.Soedarso di atas 300 mengakibatkan sistem respirasi pasien
ke atas tergantung kapasitas udara terganggu.
yang di butuhkan pasien makin besar
badan pasien makin besar pula Tidal Volume sebelum dan
kapasitas udara yang di sesudah serta lama
butuhkannya. kembali Setelah Tindakan Suction
Jenis kelamin laki-laki dan Terdapat 12 pasien
perempuan mempunyai kapasitas yang berada di ruang ICU RSUD dr.
paru yang berbeda Volume dan Soedarso yang telah di lakukan
kapasitas paru pada wanita kirakira suction terdapat penurunan sebelum
20-25% lebih kecil daripada pria. tindakan tidal volume pasien 382 dan
Kapasitas vital paru rata-rata pada setelah tindakan menjadi 286 pada
pria dewasa kira-kira 4,8 liter dan tidal volume pasien dan lama waktu
wanita dewasa 3,1 liter pria kembali tidal volume pasien rata-rata
memiliki masa otot rangka yang 16 detik
lebih besar di bandingkan wanita hal Kebutuhan tubuh terhadap
tersebut yang menyebabkan Pria oksigen merupakan kebutuhan yang
membutuhkan oksigent lebih banyak sangat mendesak dan mendesak.
untuk menyuplai oksigent ke otototot Tanpa oksigen dalam waktu tertentu,
rangka tersebut hal tersebut yang sel tubuh akan mengalami kerusakan
membedakan kapasitas udara pria yang menetap dan menimbulkan
dan wanita (Oviera,2016). kematian. Otak merupakan organ yang
Penelitian Rimba (2013) sangat sensitif terhadap kekurangan
menyebutkan bahwa jenis kelamin oksigen. Otak masih mampu
tidak mempunyai pengaruh terhadap menoleransi kekurangan oksigen
gangguan fungsi paru Baik jenis antara tiga sampai lima menit. Apabila
kelamin laki-laki maupun perempuan kekurangan oksigen berlangsung lebih
dari lima menit, maka dapat terjadi dalam waktu 4 menit maka dapat
kerusakan sel otak menyebabkan kerusakan otak yang
secara permanen (Asmadi,2008) permanen.
Tindakan suction
Pengaruh Open Suction memberikan patensi jalan nafas yang
terhadap Tidal volume pada pasien dapat mengoptimakan
yang terpasang ventilator pertukaran oksigen dan karbon
Penelitian ini di lakukan pada dioksida dan mencegah
pasien-pasien ICU yang terpasang pneumonia karena penumpukan
ventilator di ruang ICU RSUD sekret. Di lakukan sesuai dengan
dr.Soedarso di mana ada 12 pasien adanya penumpukan sekret di jalan
yang memerlukan bantuan nafas nafas pasien (Kozier & Erb, 2012)
menggunakan ventilasi mekanik Pada Setelah tindakan suction di
pasien-pasien ICU RSUD dr. berikan tidal volume setiap pasien
Soedarso di mana yang terpasang berbeda beda, tidal volume pasien
ventilator mengalami penurunan mengalami penurunan di dapatkan
kesadaran, tirah baring yang lama nilai (p 0,000) saat di lakukan
tanpa ada gerak dengan pemasangan tindakan suction di mana selang
ETT yang lama kurangnya reflek suction di masukan ke dalam ETT dan
batuk pasien sehimgga mulut pasien dengan melepaskan
mengakibatkan terjadinya akumulasi ventilator mekanik kemudian di
sekret yang banyak sehingga pasien lakukan penarikan/pengeluaran sekret
mengalami gangguan dalam sistem sehingga tidal volume pasien juga
pernafasan yaitu terjadi sesak nafas ikut tertarik hal ini yang menyebabkan
yang mengakibatkan pasien tidal volume pasien menurun dengan
kekurangan oksigen sehingga tidal lama waktu kembali normal yang
volume pasien menurun, perlu di berbeda pula, saat terjadinya
lakukan tindakan suction untuk penurunan otak merespon dan
mengeluarkan lendir tindakan suction memerintah tubuh untuk segera
di berikan pada pasien yang mendapatkan oksigen rata-rata
mengalami sekret yang banyak, kembali tidal volume normal 16 detik
tindakan suction waktunya berbeda sesuai dengan setingan ventilator yang
beda tergantung jumlah lendir yang di di berikan perawat ICU di layar
alami oleh pasien, pada pasien dengan ventilator disesuai dengan kapasitas
SOL mengalami kesadaran yang paru pasien.
menurun sehingga perlu di lakukan Saat tidal volume
tindakan suction lebih sering. mengalami penurunan sistem
Di mana menurut penelitian pernafasan memerlukan jeda untuk
Wiyoto (2010), apabila tindakan bisa melakukan aktivtasnya kembali.
suction tidak di lakukan pada pasien Lama waktu kembali tidal volume
dengan gangguan bersihan jalan nafas juga di pengaruhi oleh kondisi paru
maka pasien tersebut akan mengalami pasien baik buruknya dan komplikasi
kekurangan suplai O2 (hipoksemia), penyakit yang berpengaruh pada paru
dan apabila suplai O2 tidak terpenuhi pasien. selama inspirasi normal dan
kedaluwarsa orang dewasa
mengambil sekitar 500 ml udara lakukan Septimar (2018) terdapat
volume ini disebut volume tidal pengaruh antara tindakan suction
penting untuk dicatat bahwa volume dengan kadar saturasi oksigen pada
tidal dapat bervariasi tergantung pada pasien kritis yang dirawat di ruang
usia tinggi dan berat badan juga ICU Rumah Sakit An-Nisa Tangerang.
mempengaruhi jumlah udara yang Hal ini terlihat dari adanya perubahan
dapat dihirup. yang signifikan antara sebelumdan
Orang dalam posisi sesudah pasien mendapatkan
terlentang mengalami dua proses perlakuan suction.
fisiologis yang menekan respirasi
peningkatan volume darah di dalam Kesimpulan
rongga toraks dan kompresi dada. Terdapat pengaruh perubahan
infeksi konsekuen. obat-obatan tidal volume pasien yang di lakukan
tertentu juga mempengaruhi tindakan suction
kedalaman pernafasan. misalnya, sebelum dan sesudah tindakan
narkotika seperti morfin dan yaitu terjadinya penurunan pada tidal
benzodiazepin seperti temazepam volume pasien
menekan pusat pernapasan di otak, Sebelum tindakan
sehingga menekan laju pernapasan tidal volume 382 sedangkan
dan kedalaman. hiperventilasi sesudah tindakan 286 Lama waktu
mengacu pada hipoventilasi respirasi kembali tidal volume normal sekitar
yang sangat dalam dan cepat mengacu 16 detik, lama waktu tidal volume
pada respirasi yang sangat dangkal. normal tergantung kapasitas paru
Berman dkk, (2015). seseorang dan keadaan baik buruknya
Penelitian Khilnani (2005) kondisi paru masing-masing indivdu.
volume rendah dapat mengakibatkan
penurunan yang signifikan dalam
Saran
durasi ventilasi, rawat inap,
1. Bagi profesi perawat
pneumotoraks, dan kematian pada
anak-anak sakit kritis dengan ARDS. Dalam melakukan tindakan suction
Pada penelitian sebelumnya pemantauan tidal volume pasien juga
yaitu tentang Pengaruh Clapping, perlu di observasi dengan teliti,
Vibrasi, dan Suction Terhadap Tidal perubahan tidal volume agar tidal
Volume Pada Pasien Pneumonia yang volume pasien dapat terjaga dengan
Menggunakan Ventilator di ruang ICU baik.
RSPAD Gatot Soebroto 2. Bagi instuti pendidikan
Ditkesad,terdapat pengaruh yang keperawatan Hasil penelitian
sangat bermakna (p<0,005) pada tidal dapat dijadikan sebagai bahan
volume pasien ICU yang di lakukan pertimbangan dalam
tindakan suction serta dua tindakan menentukan tindakan
lainnya clapping danVibrasi (Herlina, penghisapan lendir
2013). (suction) sebagai upaya
Tindakan suction lebih baik di
lakukan pada saturasi oksigen pasien
ICU menurut penelitian yang telah di
6. Depkes RI.(2012). Pedoman
Teknis Bangunan Rumah
Daftar Pustaka Sakit Ruang Perawatan
1. Bastian. Suryani. Emaliyati, Intensif. Jakarta: Kementrian
E. Kesehatan RI.
(2016). Pengalaman Pasien yang 7. Dharma, Kusuma
Pernah Terpasang Ventilator. Kelana.
Keperawatan Universitas (2011).Metodologi Penelitian
Padjadjaran. 4(1) Keperawatan : Panduan
2. Berman, A., Snyder, S J., 8. Dick, A., Liu, H., Dwazinger,
Kozier, B., Erb, G. L., Levett- J., Perencevich, E.(2012).
Jones, T., Lwyer, T., Hales, Long Term Survival And
M.,Harvey, N., Moxham, L., Health Care Utilization
Park, T., Parker, B., Kearl, K. Outcomes Atribute To Sepsis
R., & Stanley, D. and Pneumonia. BMC. Health
(2015).Kozier & Erb’s Care Service. EBSCO.12.432
fundamentals of nursing 9th
Australian edition. Australia: 9. Febri Nugraha. (2014).
Pearson Education Tingkat Kapasitas Vital Paru
Siswa yang Mengikuti
3. Burns, Karen, et al. ( 2011).
Ekstrakurikuler Olahraga di
Guidelines for The Prevention
SMP N 1 Prambanan Tahun
of Ventilator Associated
Ajaran 2012/2013.
Pneumonia in adults in
Yogyakarta: Skripsi
Ireland, A Srategy for the
FIK UNY
control of Antimikrobial
Resistance In Ireland (SARI) 10. Grossbach, I., S. Stanberg,
Working Group. dan L. Chlan. (2011).
Promoting effective
4. Debora, Y, Leksana, E,
communicationfor patients
Sutiyono, D. (2012). Perbedaan
receiving mechanical
Jumlah Bakteri pada Sistem
ventilation. Critical Care
Closed Suction dan Sistem Open
Nurse 31(3): 46-61.
Suction pada Penderita dengan
Ventilator Mekanik. Jurnal 11. International Ventilator Users
Anestesiologi Indonesia, 4(2), Network. (2014). Home
5. Departemen Kesehatan RI. Ventilator Guide. An Affiliate
(2012). Survei Demografi 12. Kristyaningsih,
Kesehatan Indonesia dan P.(2015).
Angka Kematian Ibu. Dari Hubungan Pengetahuan
http://www.depkes.go.id Perawat Terhadap
diakses pada Januari 2016.
Pelaksanaan Tindakan
Suction. Jurnal Wiyata, 2( 2)
Medikal-Bedah. Jakarta:
EGC, pp. 96-98.
Melaksanakan dan
Menerapkan Hasil
Penelitian, Jakarta,
Trans InfoMedia.
13. Wijaya, R. R, Agustin, W.
R, Nurhayati, Y. (2015).
Perubahan Saturasi Oksigen
Pada Pasien Kritis Yang Di
Lakukan Tindakan
Suction.Bachelor Program In
Nursing Science, 122(7),
122-161

Anda mungkin juga menyukai