Anda di halaman 1dari 5

Penyusunan Peta Komunitas Hijau

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini antara lain :


a. Mendorong partisipasi Forum Komunitas Hijau (FKH) untuk memetakan lokasi-lokasi hijau
dan lokasi yang memiliki kontribusi positif bagi kualitas ruang kota;
b. Memberikan peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat dalam
menjaga/melestarikan potensi perwujudan kota hijau di kota/kabupaten peserta P2KH.
2. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini terdiri atas:
a. Tersusunnya Peta Komunitas Hijau untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam
mengimplementasikan local action plan atau rencana aksi kota hijau (RAKH);
b. Tersusunnya Peta Komunitas Hijau untuk memberikan peningkatan pengetahuan dan
kepedulian masyarakat dalam menjaga/melestarikan potensi perwujudan kota hijau di
kota/kabupaten peserta P2KH.

3. Ruang Lingkup dan Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan

a. Lingkup Penyusunan Peta Komunitas Hijau


Kegiatan Penyusunan Peta Komunitas Hijau ini akan mencakup beberapa aspek yang
antara lain adalah:
1) Pembagian kerja antara pemberi kerja, konsultan individual dan FKH untuk mendorong
keterlibatan masyarakat berbasis pemberdayaan;
2) Penetapan tujuan dan batasan area yang akan di survey (city wide dan area wide);
3) Lokasi-lokasi yang dipetakan antara lain :
a. Implementasi Atribut Kota Hijau antara lain Green Open Space, Green Community,
Green Building, Green Water, Green Energy, Green Transportation, dan Green
Waste.
b. Potensi masing-masing daerah seperti potensi wisata, potensi heritage, potensi
landmark kota dan potensi lainnya.
4) Produksi peta berdasarkan format penyajian A2.
b. Mekanisme pelaksanakan kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Menentukan deliniasi Peta Komunitas Hijau dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk Kota deliniasinya adalah batas administrative kota
b. Untuk Kabupaten deliniasinya adalah kawasan perkotaan yang telah ditetapkan
dalam RTRW
2) Pembentukan Forum Komunitas Hijau (FGD I)
Metodologi pelaksanaan kegiatan ini antara lain :
a. Tim Swakelola dari unsur SKPD melakukan identifikasi komunitas dengan
melakukan rapat koordinasi atau pertemuan setidaknya sebanyak dua kali
pertemuan dengan mengundang komunitas/ organisasi/ perkumpulan/ kelompok
masyarakat di Kota/Kabupaten yang memiliki misi dan visi pelestarian lingkungan
serta perwujudan kota berkelanjutan, baik komunitas yang dibina oleh Pemerintah
Daerah maupun komunitas-komunitas yang bergerak secara mandiri;
b. Satker PBL mengadakan Forum Group Discussion I (FGD I) dihadiri oleh Tim
Swakelola (SKPD terkait), Satker PBL, Tenaga Ahli Individual dan komunitas-
komunitas yang diketahui oleh Kepala Daerah;
c. FGD I bertujuan untuk sosialisasi program, menginisiasi terbentuknya Forum
Komunitas Hijau, duduk bersama seluruh pemangku kepentingan untuk
merencanakan program kerja dan merencanakan keberlanjutan program
pembinaan P2KH (Penyusunan Peta Komunitas Hijau dan Pelaksanaan Aksi dan
Festival Kota Hijau) serta menentukan deliniasi Peta Komunitas Hijau yang akan
disusun bersama;
d. Dibentuk kepengurusan Forum Komunitas Hijau yang setidaknya terdiri dari
Pembina FKH dari SKPD terkait, Ketua FKH, Sekertaris FKH dan Anggota FKH;
e. Dibentuk kepengurusan Forum Komunitas Hijau yang setidaknya terdiri dari
Pembina FKH dari SKPD terkait, Ketua FKH, Sekertaris FKH dan Anggota FKH;
f. Dari kepengurusan FKH tersebut ditentukan 2 (dua) orang yang akan masuk dalam
Tim Swakelola P2KH;
g. Hasil FGD I berupa kesepakatan pembentukan Forum Komunitas Hijau yang
tertuang dalam Berita Acara diketahui dan dilaporkan kepada Kepala Daerah;
h. Selanjutnya kegiatan FKH dibina oleh SKPD terkait dengan pendanaan melalui APBD
maupun penggalangan dana secara mandiri.
3) Survey
Satker PBL bersama Tim Swakelola, FKH dan Tenaga Ahli Individual melakukan
survey primer (langsung) dan sekunder (melalui literatur atau sumber lain) di kawasan
perkotaan;

4) Pelaksanaan Forum Group Discussion II (FGD II)


a. FGD II dihadiri oleh Tim Swakelola (SKPD terkait), Satker PBL, Tenaga Ahli Individual
dan FKH serta Konsultan Menejemen PBLK;
b. Di dalam FGD II dilakukan koordinasi dan penggalian informasi untuk pemetaan
titik-titik terkait atribut kota hijau dan lokasi potensial kota lainnya;
c. Hasil FGD II berupa poin-poin kesepakatan terkait konten yang akan dimasukkan
dalam draft Peta Komunitas Hijau;
5) Penyusunan Peta Komunitas Hijau
a. FKH dan Tim Swakelola bersama Tenaga Ahli Individual sebagai fasilitator
menyusun Peta Komunitas Hijau yang menggambarkan komponen atribut :
- Titik Sebaran RTH
- Titik Sebaran Komunitas
- Titik Sarana Publik
- Titik Daya Tarik Perkotaan
- Titik Sarana Transportasi Umum
- Titik Sarana Persampahan dll
b. Peta Komunitas Hijau tercetak ukuran A2 yang setidaknya memuat antara lain :
i. Sebaran RTH aktif seperti : taman kota, hutan kota, ruang terbuka publik lainnya;
ii. Sebaran Komunitas seperti : Basecamp Komunitas, lokasi pusat aktivitas
komunitas, pusat kegiatan tahunan dan lain-lain;
iii. Sarana Publik seperti : perkantoran pemerintahan, sekolah, tempat ibadah dan
lain-lain;
iv. Daya Tarik Perkotaan seperti : bangunan heritage, kawasan wisata, landmark
kota dan lain-lain;
v. Sarana Transportasi Umum : stasiun, terminal, shelter bus, bandara, pelabuhan
dan lain-lain;
vi. Sarana Persampahan : TPA, TPS, bank sampah, IPAL dan lain-lain.

6) Menyusun laporan kegiatan


Laporan kegiatan memuat hasil Sosialisasi, FGD, Pelaksanaan Survey, dan daftar
temuan survey.
4. Indikator Keluaran Output

a. Peta Komunitas Hijau disusun oleh komunitas hijau yang ada di daerah dengan dibantu
oleh Konsultan Individual yang terkontrak di Satker PBL Provinsi;
b. Peta Komunitas Hijau disusun dan dilayout secara informatif dan menarik agar mudah
dibaca;
c. Peta Komunitas Hijau disajikan dalam format satu lembar A2 berwarna, bolak balik, dapat
dilipat sehingga mudah dibawa dan dicetak sebanyak 200 exp;
d. Peta Komunitas Hijau memuat keterangan-keterangan sebagai berikut :
1) Judul : Peta Komunitas Hijau Kota/Kabupaten……
2) Gambaran umum Kota/Kabupaten secara singkat dan jelas;
3) Logo P2KH;
4) Logo Kementerian PUPR;
5) Logo FKH (bila ada);
6) Logo pemerintah daerah;
7) Tim penyusun;
8) Kontak person (nomor HP, alamat email, akun media sosial).
e. Peta Komunitas Hijau boleh dipergunakan sebagai sarana penyebarluasan informasi,
dibagikan dalam acara Aksi dan Festival Kota Hijauatau acara sosialisasi program PBL
lainnya;
f. Laporan-laporan hasil Penyusunan Peta Komunitas Hijau yang disusun oleh Konsultan
Individual dan terdiri dari :
1) Laporan Pendahuluan;
2) Laporan Kegiatan Swakelola.
g. Laporan-laporan tersebut setidaknya berisi :
1) Notulensi pertemuan dan rapat koordinasi;
2) Berita acara dan kesepakatan-kesepakatan dalan FGD dan rapat;
3) Hasil survey;
4) Kontak person pihak-pihak yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai