Anda di halaman 1dari 236

ULTRASONOGRAFI

OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI PRAKTIS

Wiku Andonotopo
Herman Kristanto
Julian Dewantiningrum
M. Besari Adi Pramono
Adrianes Bachnas
ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI PRAKTIS

Penulis:
DR.Dr. Wiku Andonotopo, SpOG (K)
dr. Herman Kristanto, MS, SpOG (K)
dr. Julian Dewantiningrm, MSi. Med, SpOG (K)
dr. M. Besari Adi Pramono, MSi. Med, SpOG (K)
dr. Adrianes Bachnas, SpOG (K)

© 2017 CV. Sagung Seto


P.O. Box 4661 / Jakarta 10001
Telp. (021) 8577251
Email: admsagung@sagungseto.com, marketing@sagungseto.com

Anggota IKAPI
Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip, memperbanyak
dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari
penerbit

Penata letak: NS Mariyam


Desainer cover: NS Mariyam
ISBN : 978-602-271-080-6
Edisi Pertama, Cetakan Pertama (2017)

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat
(1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat
1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah).
KONTRIBUTOR

DR. dr. Wiku Andonotopo, SpOG (K)


Bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUD Tangerang, Banten (RS Jejaring Pendidikan FK Universitas Indonesia)
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Eka Hospital, BSD,Tangerang Banten

dr. Herman Kristanto, MS, SpOG (K)


Bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUP Dr. Kariadi, Semarang (FK Universitas Diponegoro)

dr. Julian Dewantiningrum, MSi. Med, SpOG (K)


Bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUP Dr. Kariadi, Semarang (FK Universitas Diponegoro)

dr. M. Besari Adi Pramono, MSi. Med, SpOG (K)


Bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUP Dr. Kariadi, Semarang (FK Universitas Diponegoro)

dr. Adrianes Bachnas, SpOG (K)


Bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr. Moewardi, Solo (FK Universitas Sebelas Maret Surakarta)
KATA PENGANTAR

S
alah satu kemajuan yang paling pesat di bidang teknologi kedokteran
adalah ultrasonografi. Kalau dibandingkan dengan sejak diterapkannya
kali pertama ‘ultrasound’ dalam bidang medis dengan kondisi saat
ini jelas sangat jauh sekali perbedaannya, mulai dari kualitas gambar yang
dihasilkan sampai pada otomatisasi yang membuat dokter atau pemeriksa
dapat membuat keputusan klinik lebih akurat dan lebih efisien.
Walaupun teknologinya sudah sedemikian majunya tetapi mesin ultraso-
nografi tidak akan berarti jika tidak diimbangi dengan peningkatan keilmuan
dan ketrampilan seseorang yang mengoperasikannya karena bagaimanapun
operator tetaplah menjadi faktor utama keberhasilan dalam penggunaannya.
Saat ini ultrasonografi juga sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dalam penatalaksanaan kasus-kasus di bidang Obstetri dan Ginekologi baik
untuk tujuan skrining, diagnosis maupun penunjang melakukan tindakan
medis (intervensi).
Melihat kepentingan yang sedemikian besar, Perkumpulan Obstetri
dan Ginekologi Indonesia membentuk Kelompok Kerja Ultrasonografi
(Pokja USG POGI) yang mempunyai tugas salah satunya adalah untuk
meningkatkan kompetensi para anggotanya dalam hal ini.
Atas dasar itu semua, Pokja USG POGI sangat mengapresiasi terbitnya
buku ini dengan harapan akan lebih memudahkan tenaga kesehatan pada um-
umnya dan khususnya pada para Residen serta Spesialis Obstetri dan Gine-
kologi untuk mencapai level kompetensi ultrasonografi sesuai yang diinginkan.

Maret 2017

Herman Kristanto
Ketua Pokja USG POGI 2015 – 2018

v
vi BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
UCAPAN TERIMAKASIH

D
engan mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
perkenankan saya menghaturkan sepatah kata menyambut
selesainya buku dasar-dasar ultrasonografi obstetri dan ginekologi
ini. Buku ini memuat prinsip dasar dan teori dasar dari ultrasonografi
obstetri dan ginekologi, yang kami tujukan pada rekan sejawat dokter
spesialis obstetri dan ginekologi, maupun sejawat yang sedang mengikuti
program pendidikan spesialis obstetri dan ginekologi. Tujuan utama dari
penulisan buku ini adalah memberikan kemudahan dalam hal praktis
pemeriksaan ultrasonografi obstetri dan ginekologi dengan membuat
sebuah ringkasan teori dan panduan yang diharapkan mempermudah para
sejawat dalam merekonstruksi alur pemeriksaan dan mengingat secara
cepat dan praktis landasan teori dan implementasinya dalam pemeriksaan
klinis sehari-hari.
Buku ini kami susun pada saat mengikuti adaptasi program pendidikan
Dokter Spesialis II Fetomaternal di Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah (2013- 2014), dengan bantuan
beberapa rekan sejawat yang berkontribusi dalam penyusunan buku ini.
Bersama ini pula saya menghaturkan ucapan terimakasih kepada para
guru besar, sesepuh dan senior konsultan fetomaternal, rekan sejawat,
serta semua yang telah mendukung dan membimbing saya, dan tidak dapat
saya sebutkan satu persatu.
1. Prof.DR.Dr. Johannes C. Mose SpOG (K), ketua HKFM Indonesia
periode 2012-2015, yang memberi saya kesempatan mengikuti
program adaptasi Konsultan pada HKFM Indonesia.
2. Prof.DR.Dr. Erry Gumilar Dachlan SpOG (K), ketua HKFM Indonesia
periode 2015-2018, yang memberi saya kesempatan untuk berkiprah
secara aktiv dalam program HKFM Indonesia.

vii
viii BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

3. Prof.Dr. Ariawan Soejonoes SpOG (K), guru besar FK Undip yang


selalu memberi saya semangat dan perhatian sejak saya masih menjadi
mahasiswa FK Undip.
4. Dr. Herman Kristanto MS, SpOG (K), ketua HKFM Semarang, FK
Undip sebagai guru dan sesepuh yang telah membimbing saya selama
ini, beserta seluruh senior dan sejawat di sub-divisi Fetomaternal FK
UNDIP, RSUP Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah.
5. DR.Dr. Noroyono Wibowo, SpOG (K), ketua HKFM Indonesia
periode 2009-2012, beserta para sesepuh dan konsultan senior Sub-
Divisi Fetomaternal FK UI, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
yang memberi saya kesempatan untuk berkiprah secara aktiv dalam
program HKFM Indonesia.
6. Dr. Bambang Gunawan SpOG, dr. Eddy Toyyenbe SpOG, dr. Herman
Fikri SpOG, dr. Djasarito SpOG dan rekan-rekan SMF Obsgin RSUD
Tangerang, Banten yang selalu mendukung dan memberi saya semangat
untuk selalu berusaha.
7. Dr. M. Adrianes Bachnas SpOG (K), ketua sub-divisi Fetomaternal
FK UNS, RSUD Moewardi, Surakarta, dan rekan-rekan sub-divisi
Fetomaternal FK UNS yang memberikan bantuan tidak terhingga bagi
saya selama ini.
8. Dr. Judi Januadi Endjun, Dipl. US, SpOG, sub-divisi Fetomaternal, RSPAD
Gatot Soebroto, Jakarta, dan rekan-rekan sub-divisi yang memberikan
saya semangat untuk berkarya.
Kami menyadari, dengan segala kerendahan hati, bahwa buku ini masih
jauh dari kata memuaskan atau memadai. Besar harapan kami, di masa
depan kelak, kami mampu untuk menampilkan secara lebih baik untuk
kegunaan bagi rekan sejawat bidang obstetri dan ginekologi di Indonesia

Wiku Andonotopo
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... iii

DAFTAR ISI........................................................................................................... v

BAB 1 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN P


ERKEMBANGAN JANIN................................................................... 1

BAB 2 OVARIUM.............................................................................................. 27

BAB 3 TUBA FALLOPI.................................................................................... 43

BAB 4 ULTRASONOGRAFI DAN INFERTILITAS.................................... 49

BAB 5 KEHAMILAN EKTOPIK..................................................................... 63

BAB 6 UTERUS DAN ENDOMETRIUM..................................................... 67

BAB 7 KEPALA, LEHER DAN


SISTEM SARAF PUSAT....................................................................... 87

BAB 8 TULANG BELAKANG DAN GANGGUAN PENUTUPAN


“NEURAL TUBE”................................................................................. 105

BAB 9 SALURAN CERNA............................................................................. 111

BAB 10 TRAKTUS UROGENITALIA............................................................. 127

BAB 11 KELAINAN SKELETAL....................................................................... 141

BAB 12 SISTEM KARDIOVASKULAR........................................................... 153

BAB 13 MARKER ULTRASONOGRAFI KELAINAN KROMOSOM &


SINDROM KELAINAN MORFOLOGI YANG PALING
SERING MUNCUL.............................................................................. 167

ix
x BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

BAB 14 DASAR ANTENATAL SKRINING DAN DIAGNOSTIK............ 177

BAB 15 ABORTUS SPONTAN........................................................................ 183

BAB 16 KEHAMILAN KEMBAR...................................................................... 191

BAB 17 PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN............................ 203


Bab 1
Pemantauan Pertumbuhan
dan Perkembangan Janin
KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA
3 – 4 MINGGU

REAKSI DESIDUAL
• Gambaran fokus penebalan hiperekoik
pada endometrium. Tanda-tanda kehamilan
yang lain belum terlihat dari USG
TANDA INTRADESIDUAL
• Kantung kecil (<5mm) terlihat di dalam
lapisan endometrium
PERDARAHAN IMPLANTASI
• Zona hipoekoik di dalam desidua dekat
kantung kehamilan akibat erosi lapisan
uterus yang menyertai proses implantasi.
5 MINGGU
ADA KANTUNG GESTASI
• Satu-satunya indikator pasti diagnosis
kehamilan intrauterin adalah
ditemukannya kantung gestasi
• Embrio dan yolk sac masih belum tampak
• Muncul dari blastosis, yang berimplantasi
di dalam lapisan endometrium fase sekresi
• Akibat implantasi blastosis di dalam
lapisan endometrium pada fase sekresi

TANDA CINCIN GANDA (DOUBLE


RING)
CINCIN KORION DESIDUA ATAU TANDA
DESIDUA GANDA
• Tanda penting untuk membedakan
kehamilan intrauterin dan kehamilan
ektopik. Pada kehamilan ektopik hanya
terlihat kantung gestasi palsu (pseudo-
gestasional sac)
• Muncul dalam bentuk dua cincin
konsentris yang berdekatan dengan
kantung kehamilan (panah):
1. CINCIN BAGIAN DALAM
Desidua kapsularis + korion laeve

3
4 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

2. CINCIN BAGIAN LUAR


Desidua vera, desidua basalis + korion
frondosum
3. BAGIAN TENGAH ANEKOIK
Cairan di dalam kantung korion
5 – 6 MINGGU
YOLK SAC
• Struktur pertama yang terlihat
• Stuktur anekoik berbentuk bundar di
dalam korion dan di luar rongga ketuban,
di antara amnion dan korion
• Rata-rata diameter 2 – 5 mm dengan
ukuran terbesar pada usia kehamilan 5- 9
minggu
TANDA GELEMBUNG GANDA
(DOUBLE BUBBLE)
• Fenomena peralihan yang jarang terjadi
• Gelembung pertama adalah amnion
• Dua gelembung terdiri dari amnion dan
yolk sac yang dipisahkan oleh embrional
plate (tanda panah)
6 - 7 MINGGU

MUDIGAH (EMBRIO)
• Embrio dengan ukuran 1 - 2 mm dapat
terlihat pada 3-7 hari sejak visualisasi
yolk sac pertama kali terlihat, jika
menggunakan USG transvaginal
• CRL: 2 - 4mm, terletak berdampingan
dengan yolk sac

DETEKSI AKTIVITAS DETAK


JANTUNG JANIN (DJJ)
• DJJ pertama kali mulai terlihat pada hari
ke-37 kehamilan
• Kecepatan denyut jantung dan ritme dapat
diukur menggunakan M-mode
• Aktivitas DJJ pertama kali dapat terlihat
jelas pada embrio tepat di sebelah yolk-
sac
• Embrio terlihat dengan struktur kistik
yang sesuai
dengan otak besar.Yolk sac tampak di
sebelah kanan kepala embrio.
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 5

8 – 9 MINGGU
FETUS (JANIN)
• Ukuran CRL: 12-14 mm
• Janin terletak di dalam rongga amnion
SISTEM SARAF PUSAT
• Otak tampak sebagai struktur kistik
tunggal pada daerah kepala janin
MEMBRAN AMNION
• Muncul sebagai garis tipis melengkung
hiperekoik pada rongga korion yang
mengelilingi janin (tanda panah)
• Menyatu dengan korion pada usia
kehamilan 14 – 16 minggu
• Cairan korion tampak lebih hiperekoik
dibandingkan ketuban
TUJUAN PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI TRIMESTER PERTAMA
1. Konfirmasi kehamilan intrauterin
2. Pencitraan dari yolk sac normal dan
embrio
3. Biometri dasar (diameter kantung gestasi,
panjang CRL)
4. Ketebalan lapisan nuchal translucency
untuk mendeteksi kromosom
5. Jika memungkinkan, dapat dilakukan
dengan USG transvaginal
BIOMETRI DASAR KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA
UKURAN KANTUNG GESTASI
• Usia kehamilan 5 – 7 minggu
• Ukuran diameter dihitung dengan rumus
= tinggi x lebar x panjang / 3
• Perhitungan usia kehamilan (hari)= rata-
rata diameter (mm) +30
• Pertumbuhan normal = 1mm/ hari
• Pertumbuhan abnormal < 0,6 mm/ hari
6 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PANJANG CROWN RUMPT


LENGTH (CRL)
• Usia kehamilan 7- 12 minggu
• Akurasi ± 4 hari untuk memperkirakan
usia kehamilan (paling akurat)
• Setelah 12 minggu, akurasinya menurun
karena janin tidak akan pernah
sepenuhnya dalam posisi ekstensi (lurus
memanjang)
• Pengukuran dari puncak atas kepala
hingga ujung tulang ekor (yolk sac
dan ekstremitas inferior tidak boleh
dimasukkan dalam pengukuran)
• Pengukuran dilakukan tiga kali untuk
mengetahui ukuran CRL yang terpanjang
• Perhitungan usia kehamilan (minggu) =
CRL<1,0 cm= CRL+6
CRL>1,0 cm=CRL+6,5
• Harus dilakukan konfirmasi aktivitas DJJ

PENGUKURAN NUCHAL TRANSLUCENCY


• Nuchal translucency = nuchal hipoekoik =
nuchaledema.
• Pengukuran ketebalan jaringan subkutan
di belakang
leher yang berupa daerah hipoekoik,
akibat akumulasi cairan dalam jaringan
lunak.
• Pengukuran pada usia kehamilan 9- 14
minggu
• Penebalan lapisan nuchal berhubungan
dengan sindroma Down atau sindroma
Turner (baca pada bagian marker
kromosomopati)
• Bila terbentuk kista bersepta disebut
higroma koli.
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 7

Pemeriksaan transvaginal trimester


pertama pada penampang longitudinal
(memanjang)
• Perbatasan tulang leher belakang ke
bagian dalam tepi kulit dalam potongan
memanjang (inner to inner)
• Ketebalan normal sampai < 3 mm

Pemeriksaan transabdominal pada


awal trimester kedua
• Setelah 15 minggu usia kehamilan,
pemeriksaan dilakukan dengan
berpatokan pada penampang melintang
atau transversal
• Diukur dari permukaan luar kulit kebawah
os occiput, ketebalan tidak boleh > 6mm

Kurva pertumbuhan nuchal


translucency

Interpretasi optimalketebalannuchal
translucency(NN), pengukuran perbandingan
dengan ukuran panjang kepala-bokong (CRL)
8 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA


STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
DIAMETER BIPARIETAL (DBP)
• Diameter transversal terbesar dari kepala
pada posisi tegak lurus terhadap bagian
tengah obyek
• Pengukuran mulai usia kehamilan 12
minggu hingga janin dilahirkan
• Akurasi pengukuran paling baik pada usia
kehamilan 14 – 20 minggu
• Kesulitan dalam pengukuran dapat terjadi
jika kepala sudah masuk ke dalam panggul.
Untuk mengatasi hal tersebut, kepala janin
dapat didorong perlahan menggunakan
tangan pemeriksa atau ibu hamil
diposisikan secara miring atau dianjurkan
kandung kemih terisi terlebih dahulu
• Pengukuran pada penampang transversal
(aksial), tegak lurus terhadap bagian
tengah obyek
• Pengukuran terpanjang dari tepi luar sisi
yang terdekat dengan probe ke tepi dalam
tulang parietal (sisi kontra lateral dari
kepala)
• Kepala harus terlihat simetris. Pengukuran
memperhatikan orientasi organ :
1. Falx cerebri (bagian tengah obyek)
2. Thalamus
3. Pleksus chorioid (pada ventrikel lateral)
4. Cavum septi pellucidum
5.Ventrikel III

LINGKAR KEPALA
• Kurang akurat bila dibandingkan DBP
• Jika indeks cephalic tidak normal, maka
dipilih lingkar kepala
• Dapat diukur dengan menggunakan sketsa
langsung pada alat USG ataupun dengan
memakai rumus :
HC = [(BPD + DOF) / 2] x 3.14 atau
HC = (BPD + OFD) x 1.57
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 9

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


INDEKS CEPHALIC (IC)
• Rasio diameter biparietal dan diameter
oksiput-frontal (DOF) adalah diameter
yang menunjukkan bentuk kepala
• DOF diukur dari “luar ke luar”
• IC=DBP/DOFx 100
• IC normal berkisar antara70% - 85%
Bila <70% berarti dolichocephalic dan
>85% berarti brachicephalic
HEMISFER SEREBELUM DAN
SISTERNA MAGNA
• Serebelum diukur pada potongan
transversal
• Sisterna magna terletak di antara
serebelum dan tulang Kranium
• Ukuran diameter serebelum (huruf ‘H’)
dan lebar sisterna magna (huruf ‘CM’)
dikatakan normal jika <1cm.
VENTRIKEL
• Indikator penting anatomi normal
• Selama awal trimester kedua terisi oleh
pleksus koroideus, yang merupakan
struktur yang paling mencolok dalam
kepala janin
• Bidang frontal: pada awal kehamilan
ventrikel otak (V = ventrikel) secara
signifikan lebih besar dibandingkan dengan
struktur intrakranial lainnya.
• Seiring perkembangan kehamilan, ukuran
ventrikel menjadi lebih kecil dibandingkan
dengan ukuran hemisfer otak.
• Rasio perbandingan lebar ventrikel dan
lebar hemisfer digunakan sejak minggu
ke-18 kehamilan
• Rasio ventrikel (Rasio V /H) = lebar
ventrikel / lebar hemisfer
• Normal nilai > 50%
• Diameter ventrikel diukur dalam
posisi sedikit di atas potongan dimana
pengukuran BPD dilakukan
10 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

Ventrikulomegali sedang -berat: Panah


menunjukkan dinding medial dan lateral
batas pelebaran ventrikel lateral dan pleksus
koroid yang hiperekoik (PC) di dalam
ventrikel

Karakteristik tampilan khas pada potongan


horisontal yang sesuai untuk mengukur BPD.
Dinding cornu anterior dan cornu posterior
dari ventrikel lateral muncul sebagai garis
hiperekoik (panah) sejajar dengan garis ekho
di daerah median.
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 11

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


1. Bidang horizontal corpus ventrikel lateral
(V)

2. Bidang horizontal pada level serebellum


(M) dan thalamus atau pedunkuli cerebri
(P)

3. Bidang oblik yang menggambarkan cavum


septum pelucidum, thalamus, serebelum
dan sisterna magna CM)

Level bidang
12 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR DAN PROSEDUR GAMBARAN


PENGUKURAN ULTRASONOGRAFI
PANJANG TULANG PAHA (FEMUR)
• Tulang panjang yang paling mudah untuk diukur
• Berperan penting dalam evaluasi proporsi
pertumbuhanjanin
• Tidak terpengaruh oleh kondisi pertumbuhan
janin terhambat (IUGR) seperti struktur organ
lainnya
• Nilai <2 SD menunjukkan displasia skeletal
• Dapat diukur pada usia kehamilan >12minggu
PROSEDUR PENGUKURAN
• Harus terlihat seluruh panjang femur
• Diukur dari trokhanter mayor sampai kondilus
• Epifisis tidak termasuk dalam pengukuran
• Femur harus ditampilkan dengan latar belakang
akustik yang baik
• Gambar tulang yang melengkung biasanya
merupakan kesalahan pengambilan potongan
bidang, namun dapat juga merupakan tanda
kemungkinan displasia skeletal
INTEROKULAR DIAMETER (JARAK
ORBITA)
Biokular
• Jarak antara tepi lateral orbita pertama hingga
tepi lateral orbita kedua
Okular
• Ukuran lebar satu orbita
Interokular
• Jarak antara kedua orbita diukur dari sisi tepi
medial bagian dalam (kira-kira sama dengan
ukuran lebar 1 orbita)
Hipotelorisme
• Jarak kedua orbita menyempit
Hipertelorisme
• Jarak antara kedua orbita terlalu melebar
Pengukuran Biokular
• Diukur dari tepi luar satu orbita keluar tepi
orbita lainnya
• Pengukuran dilakukan pada bidang yang sama
dengan pengukuran BPD, kemudian probe
diarahkan miring ke kaudal sampai terlihat orbita
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 13

STRUKTUR DAN PROSEDUR GAMBARAN


PENGUKURAN ULTRASONOGRAFI
LINGKAR ABDOMEN (ABDOMINAL CIRCUMFERENCE - AC)
• Digunakan dalam memperkirakan berat janin
• Berkorelasi langsung dengan volume hepar dan
jumlah jaringan adiposa subkutan
• Tekanan probe yang berlebihan dapat
mendistorsi lingkar abdomen
Orientasi :
1. Pars umbilicus v.porta hepatis tepat sebelum
masukke hepar (kandung empedu sering keliru
ditampilkan sebagai vena)
2. Gaster
3. Tiga pusat osifikasi vertebra
4. Ginjal atau jantung tidak boleh terlihat
• Dapat langsung diukur dengan membuat sketsa
ellips menggunakan kaliper mengikuti lingkar
abdomen
• Dapat diukur dengan menarik diameter saling
tegak lurus satu dengan lainnya dari tepi lateral
luar abdomen
(D1 +D2) x1.57 = AC
GINJAL
• Pembesaran ginjal cukup mudah untuk dideteksi
• Ukuran ginjal yang kecil jauh lebih sulit untuk diamati
• Gambaran normal: bagian tengah hipoekoik
sesuai dengan pielom, sekeliling yang hiperekoik
sesuai dengan parenkim, bagian tepi korteks
tampak hiperekoik
• Ukuran ginjal normal dapat diperkirakan
dengan rumus berikut : usia kehamilan(minggu)
= panjang (mm)=2 x AP diameter (mm)

Potongan melintang ginjal, pada posisi bilateral tepat


disamping tulang vertebra

Potongan melintang ginjal, pada posisi bilateral tepat


disamping tulang vertebra
14 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR DAN PROSEDUR GAMBARAN


PENGUKURAN ULTRASONOGRAFI
LINGKAR DADA (THORAX)
• Diterapkan dalam penilaian biometri usia Formula perhitungan lingkar dada :
kehamilan • Diameter transversal (mm) + AP-
• Informasi penting dalam penilaian ukuran diameter (mm) x1.57
dan perkembangan thorax untuk mendeteksi • Pengukuran dilakukan pada
kondisi osteo chondrodysplasia lethal dengan bidang di mana jantung dengan
hipoplasia thorax empat ruang terlihat seluruhnya

ESTIMASI TAKSIRAN BERAT JANIN (TBJ)


• Estimasi TBJ paling sering didasarkan pada pengukuran lingkar perut
• Indikasi: suspek IUGR, makrosomia, kembar, janin sungsang sebelum kelahiran,
ancaman kelahiran prematur
• Estimasi berat janin dengan hanya bergantung pada pengukuran lingkar perut saja
memiliki akurasi yang kurang tepat
• Dapat diukur dengan bantuan identifikasi biometri yang lain
• Metode yang paling banyak diterima adalah gabungan pengukuran BPD, FL dan AC
• Koreksi pengukuran BPD harus dilakukan jika terdapat deviasi dari indeks cephalic
• Jika BPD tidak dapat diukur, pengukuran cukup dilakukan dengan mengukur FL

RASIO BIOMETRI JANIN


• Diterapkan untuk mendeteksi pertumbuhan janin yang tidak proporsional, hambatan
pertumbuhan, asimetri pertumbuhan dan makrosomia
• Rasio kepala dan perut(HC /AC)
• Rasio panjang femur dan diameter biparietal (FL /BPD)
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 15

PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT – PJT (INTRUTERINE GROWTH


RESTRICTION - IUGR)

DEFINISI:
Biasanya didefinisikan sebagai janin dengan TBJ<10 persentil untuk usia kehamilan yang
disebabkan karena faktor patologis (internal dan eksternal), bukan faktor genetik

Bayi kecil untuk masa kehamilan– KMK (small for gestational age-SGA)
Bayi kecil secara genetik, bukan diakibatkan karena PJT dan tidak memiliki peningkatan
risiko morbiditas dan mortalitas perinatal

Bayi berat badan lahir rendah – BBLR (low birth weight – LBW)
Bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gr

FAKTOR PATOLOGIS INTERNAL FAKTOR PATOLOGIS


EKSTERNAL
Potensi biologis pertumbuhan janin menurun
1. Kelainan kromosom (paling sering Berkurangnya transfer nutrisi dan oksigen
trisomi 13 dan trisomi 18) = insufisiensi plasenta (nutrisi dan
respirasi)
2. Kelainan kongenital (skeletal displasia)
• Maternal-malnutrisi, hipertensi kronik,
3. Infeksi awal perinatal (TORCH)
anemia, kecanduan obat, perokok,
diabetes, kelainan kongenital
• Plasenta–penuaan dini plasenta,
hemangioma, infark plasenta, solusio
plasenta, hematom subkorionik

TANDA KLINIS ARTI KLINIS


• Tinggi fundus uteri kecil
Fetus : Kematian janin (IUFD),
• Berat badan ibu tidak bertambah prematuritas, asupan gizi buruk, asfiksia
(penurunan berat) saat lahir, muscular distrofi, ketidak
• stabilan suhu

Neonatus: kematian perinatal meningkat,


asidosis,

aspirasi mekonium, pendarahan otak,


kejang, hipoglikemia, hipokalsemia

Sekuel jangka panjang: peningkatan risiko


disfungsi neurologis dan retardasi mental
16 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

TIPE PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT


SIMETRIS – PRIMER,TIPE I ASIMETRIS – SEKUNDER,TIPE II
• Jarang terjadi (25-35%) • Sering terjadi, penurunan berat badan
• Keseluruhan ukuran janin berkurang (AC mengecil)
• Terjadi sebelumusia kehamilan 26 minggu • Lingkar perut tertinggal dalam
dan berlangsung sampai kelahiran pertumbuhan dibandingkan dengan
BPD
• Ketidaktahuan perhitungan hari pertama
haid terakhir (HPHT), kesalahan • “Brain sparring effect”, darah dialihkan
perhitungan terjadinya konsepsi, dapat ke otak dengan menghemat aliran
berakibat PJT tidak terdeteksi darah ke organ viseral dan tubuh =
vasosentralisasi
• Dalamkasus yang sangat parah,
otaksudah tidak lagi mendapatkan
makanan yang cukup dan berakibat PJT
simetris
• Terjadi setelah 30 minggu usia
kehamilan

USG DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT


1. Janin terlalu kecil dalam kaitannya dengan usia kehamilan
(sebelumnya harus ada informasi data yang dapat dipercaya tentang menstruasi terakhir
atau penilaian usia kehamilan yang akurat dari biometri USG trimester pertama)
a) ukuran kepala - BPD, HC
−− tipe simetris: biasanya muncul pada trimester awal
−− tipe asimetris: kelainan muncul pada trimester terakhir
b) lingkar abdomen - AC <10 persentil
−− data yang paling dapat diandalkan di tingkat penangkapan dan keadaan gizi
janin
c) panjang femur
−− berlaku terutama untuk menilai proporsi tubuh janin
d) taksiran berat janin <10 persentil
2. Pertumbuhan lambat: pengukuran serial dilakukan setiap dua minggu ketika janin
terdiagnosis mengalami pertumbuhan janin terhambat
• lingkar abdomen - harus tumbuh 1 cm / minggu pada trimester ketiga
3. Konfirmasi pertumbuhan asimetris
• rasio HC / AC - secara bertahap terjadi peningkatan diskrepansi perbandingan
kepala dan perut
4. Kurangnya cairan ketuban (oligohidramnion)
5. Plasenta grade III sebelum usia kehamilan 36 minggu
6. Keterlambatan osifikasi epifise distal femoralis (femur)
7. Pengukuran aliran darah melalui pembuluh darah utama janin, terutama
arteri umbilikalis

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 17

MAKROSOMIA
Definisi : berat badan janin di atas 90 persentil untuk usia kehamilan
1. Bayi besar, normal, baru lahir
2. Bayi yang baru lahir dari ibu diabetes
TANDA KLINIS ARTI KLINIS
• Janin terlalu besar untuk usia kehamilan • peningkatan kematian perinatal
• Maternal diabetes gestasional (trauma kelahiran, perdarahan, aspirasi
mekonium)
• kematian janin mendadak yang terkait
dengan ibu diabetes

FAKTOR ETIOLOGI TERJADINYA MAKROSOMIA


1. Postmaturitas
2. Maternal - obesitas, anamnesis, intoleransi glukosa, diabetes, multipara
Gambaran USG:
1. Fetus terlalu besar untuk usia kehamilan
• Ukuran lingkar abdomen yang paling akurat
• Over – estimasi taksiran berat janin
2. Pertumbuhan yang terlalu cepat
• Lakukan pengukuran tiap 2 minggu jika dijumpai TBJ > 90 persentil
3. Pertumbuhan asimetris
• HC/AC atau FL/AC – penurunan nilai rasio
4. Lain-lain
• lapisan lemak subkutan terlihat tebal pada kepala, abdomen dan tungkai paha
• penampang melintang melalui abdomen – tebal lapisan kulit abdomen mencapai
1cm
• Kesalahan umum: keliru melihat rambut janin atau tulang sebagai lapisan kulit
yang menebal

DIAGNOSIS BANDING
Jika dari pemeriksaan klinis terdapat kemungkinan :
Perlambatan pertumbuhan – harus Percepatan pertumbuhan – harus
disingkirkan : disingkirkan :
• Keliru menghitung tanggal • Keliru menghitung tanggal
• Kematian janin (missed abortion) • Kehamilan kembar
• Oligohidramnios • Mola hidatidosa
• Ketuban pecah dini • Maternal diabetes gestasional
• Mioma uteri
• Polihidramnios
18 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

CRL

Grafik 1. Kurva normal


pertumbuhan panjang kepala
– bokong (CRL =crown-rump
length) di trimester pertama

Grafik 2. Kurva normal


pertumbuhan diameter biparietal
(BPD)

Grafik 3. Kurva normal


pertumbuhan lingkar abdomen
janin (AC)

Grafik 4. Kurva perkiraan taksiran


berat janin (TBJ) berdasarkan
pengukuran tunggal lingkar
abdomen (AC)
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 19

Grafik 5. Kurva normal


pertumbuhan femur (FL)

Grafik 6. Kurva normal


pertumbuhan humerus (HL)

Grafik 7. Kurva normal


pertumbuhan radius dan ulna

Grafik 8. Kurva normal


pertumbuhan tibia dan fibula
20 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Grafik 9. Kurva perubahan


rasio V/H (rasio diameter ventrikel
terhadap diameter hemisfer
cerebri). Tampak bahwa setelah
usia kehamilan 18 minggu, rasio
V/H konstan dan tidak melebihi
nilai 0.5

Grafik 10. Kurva perubahan


rasio HC/AC (rasio lingkar kepala
terhadap lingkar abdomen). Tampak
bahwa sebelum kehamilan 36
minggu, rasioHC/AC > 1.00 dan
setelah kehamilan 36 minggu, rasio
HC/AC < 1.00

Grafik 11. Kurva normal


pertumbuhan serebellum. Sejak
awal trimester ke-2, panjang
serebellum berkorelasi tepat
dengan usia kehamilan, dan
memiliki akurasi tinggi dalam
menentukan usia kehamilan hingga
36 minggu
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 21

PROFIL BIOFISIK
• Tujuan: penilaian kondisi janin dan deteksi hipoksia pada kehamilan, aplikasi yang
paling umum pada janin dengan PJT asimetris akibat insufisiensi plasenta dan hipoksia
yang mengancam
• Berdasarkan tampilan dinamis data biofisik dari pemeriksaan USG selama 30 menit
tanpa henti
• Hasil: 8-10 = kondisi janin baik - resiko kecil hipoksia
4-6 = ulangi selama 24 jam - diduga hipoksia, tergantung pada
hasil pemeriksaan lainnya
0-2 = kecurigaan yang kuat hipoksia
Berulang skor <4; dianggap sebagai indikasi untuk melakukan
terminasi kehamilan
• Beberapa sistem skoring dalam literatur:
1. Kondisi janin normal dinilai dengan poin 2, dan kondisi terganggu dinilai dengan
poin 0
2. Data apapun, termasuk penilaian kematangan plasenta, dinilai dengan poin 0, 1, 2
• Hasil dipengaruhi oleh: hipoksia, obat-obatan dan siklus tidur janin
INDIKATOR BIOFISIK NORMAL (2 POIN) TERGANGGU (0 POIN)
REAKTIFITAS • Denyut jantung yang • Frekuensi dasar<100
FREKUENSI DETAK normal (120-160) denyut / menit
JANTUNG JANIN • Rekaman • Takikardia persisten
NST(Non Stress Test) – hingga30menit: harus dengan penyebab tidak
perbandingan kontraksi terdaftar minimal 2 jelas > 160 denyut / menit
rahim dan gerakan janin akselerasi dengan • Kurang dari dua
dengan rekaman CTG variabilitas hingga 15 episodeakselerasi
frekuensi detak jantung detakan per menit
janin
VOLUME CAIRAN • Indeks cairan amnion • Indek cairan amnion
AMNION normal berkurang
• Kantung terbesar cairan
bebas
• Jumlah cairan amnion
dapat dikalkulasi
memakai berbagai indeks
(ICA)
GERAKAN TUBUH • 3atau lebih gerakant • < 2 gerakan dalam 30
JANIN erpisah dalam 30 menit menit
• Gerakan sederhana atau
kompleks yang meliputi
tubuh atau anggota
badan
22 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

INDIKATOR BIOFISIK NORMAL (2 POIN) TERGANGGU (0 POIN)


TONUS JANIN • Setidaknya 1 gerakan • Hilangnya pergerakan
• Gerakan ekstensi diiringi aktif fleksi-ekstensi atau melambatnya gerak
dengan gerakan fleksi anggota badan atau ekstensi-fleksi
kembali badan
GERAKAN NAFAS • Gerakan pada periode • Tanpa adanya gerakan
JANIN dari 30-60 detik selama yang dimonitor dalam 30
• Gerakan dinding dadake 30 menit menit
arah dalamdiiringi
gerakan turunnya
diafragma dan abdomen
ke bawah
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 23

DASAR PEMANTAUAN DOPPLER


ALIRAN DARAH SELAMA KEHAMILAN
• Tujuan : deteksi dini hipoksia janin berdasarkan penyebab yang paling
sering terjadi yaitu insufisiensi uteroplasenta
• Dari trimester pertama hingga akhir kehamilan, sirkulasi fetoplasenta berkembang
dan berfungsi sebagai sistem peredaran darah dengan resistensi rendah di mana
terjadi secara permanen pada unit sirkulasi fetoplasenta
• Resistensi yang relatif tinggi hanya terjadi pada sirkulasi darah otak, sebagai
mekanisme perlindungan agar cadangan vaskular secara fisiologis selalu terjaga untuk
vasodilatasi supaya aliran darah ke otak tetap baik meskipun dalam kondisi hipoksia

LEVEL PEMBULUH PENCERMINAN KONDISI


SIRKULASI DARAH KONDISI NORMAL
Uteroplasenta Arteri uterina Aliran darah Resistensi rendah,
mengalir melalui arus kencang
plasenta (dari sisi
maternal)
Umbilikus Arteri umbilikalis Aliran darah Resistensi rendah,
mengalir melalui arus kencang
plasenta (dari sisi
fetal)
Fetal - perifer Aorta fetalis Aliran darah Resistensi lebih
mengalir melalui rendah, arus
janin pada sirkulasi kencang
perifer
Fetal – pusat Arteri cerebri Aliran darah Resistensi tinggi,
(central) media mengalir melalui arus cukup kencang,
otak janin merupakan
cadangan vaskular
fisiologis untuk
vasodilatasi
dalam rangka
meningkatkan
pasokan oksigen
saat terjadi hipoksia
janin
• Pada kehamilan berisiko tinggi disertai dengani insufisiensi plasenta dan kondisi
PJT(kasus preeklampsia), gangguan insufisiensi nutrisi plasenta terjadi sangat cepat
disertai insufisiensi respiratorik, dan terjadilah kekurangan pasokan oksigen pada
unit fetoplasenta sehingga terjadi hipoksia janin
• Hanya pada kasus kehamilan berisiko tinggi (PJT, Preeklampsia, diabetes, Rh-imunisasi)
dilakukan pemantauan penilaian janin rutin dan skrining janin beresiko hipoksia
berdasarkan pengukuran aliran darah melalui arteri umbilikalis
24 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ARTERI UMBILICALIS

Sonogram arteri umbilikalis dengan


peningkatan indeks resistensi (RI) dan
berakibat berkurangnya aliran diastolik.
Di bawah sonogram arus darah arterial
terlihat gambaran sonogram monofasik
vena umbilikalis
Mekanisme kompensasi janin
• Redistribusi–redistribusi kembali darah PJT 29
MINGGU
dari perifer kesirkulasi sentral ARTERI
• Vasosentralisasi-meningkatkan aliran UMBILI
darah dan suplai oksigen ke otak CALIS
REVERSE
• Vasodilatasi sentral -pelebaranpembuluh FLOW
darah di otak, agar aliran darah menjadi ARTERI
lebih baik dan melindungi otak dari UMBILICALIS
hipoksia (fenomena brain-sparing)
Temuan patologis pengukuran
Doppler meliputi: OLIGOHIDRAM
• Arus darah dengan resistensi tinggi NIOS
muncul pada arteri umbilikalis, yang PJT - AORTA
FETALIS
mencerminkan minimnya aliran darah
REVERSE FLOW
yang melalui plasenta
• Dapat terjadi pembalikan arus darah
fase diastolik padaarteri umbilikalis AORTA FETALIS
• Pada aorta descenden janin juga
terjadi peningkatan resistensi yang
mencerminkan kondisi vasokonstriksi
perifer untuk redistribusi aliran darah
• Dalam kasus ekstrim dapat terjadi
arus darah diastolik absenatau terjadi
pembalikkan aliran darah dalam fase
diastolik (absent reverse end-diastolik)

• Saat perubahan ini terjadi, muncullah A.CEREBRI MEDIA


vasodilatasi pada tingkat a. cerebri
media dan sentralisasi aliran darah,
ditandai dengan turunnya indeks
resistensi dan meningkatnya diastolik
pada a.cerebri media
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN 25

SELURUH TEMUAN PATOLOGIS


DIATAS MERUPAKAN INDIKASI
UNTUK MELAKUKAN TERMINASI
KEHAMILAN !

Dekompensasi janin pada fase terminal


dengan asidosis berat dan kerusakan
saraf ireversibel akan muncul dalam
wujud meningkatnya indeks resistensi
dan turunnya arus darah melalui a.cerebri
media sebagai akibat resistensi vaskuler
otak dalam kondisi asidosis (vasoparesis)
dan edema serebral
26 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Ovarium
Bab 2
OVARIUM 29

ANATOMI NORMAL
OVARIUM
• Jumlah sepasang, bentuknya menyerupai buah almond;
• Bentuk dapat berbeda-beda, tetapi ukuran umumnya sama; Tidak terlapisi oleh
peritoneum, terletak bebas di rongga perut.
FUNGSI
• Ovulasi; Memproduksi hormon Estrogen.
STRUKTUR
• Sebagian besar terdiri dari jaringan fibroareolar yang disebut stroma
• Terdiri atas 2 bagian utama:
1. KORTEKS- lapisan kelenjar eksternal yang mengandung folikel
2. MEDULLA - lapisan yang mengandung jaringan ikat, otot polos, dan pembuluh
darah, lapisan ini berada lebih dalam.
UKURAN
volume = panjang x lebar x tinggi
• Anak-anak <5 tahun
−− Volume <1 cc
• Usia reproduksi
−− Volume 6-10 cc, volume maksimum 14 - 16 cc (3 x 2 x 2 cm)
• Usia perimenopause
−− 3-5 tahun setelah menopause, ovarium berbentuk ovoid
• Usia menopause (volume menurun sesuai dengan usia)
−− Volume 3-6 cc, volume maksimum <7 cc (2 x 1,5 x 1,5 cm)
• Usia postmenopause dengan terapi ormone pengganti
−− Volume ovarium mengalami atrofi.
LOKALISASI
• Dinding lateral belakang pelvis di sebuah celah yang disebut fosa Waldeyer
• Dapat bervariasi karena mobilitas ovarium Di belakang ligamentum ovarium
HUBUNGAN
• Sisi medial – menghadap pelvis, dapat tertutup oleh dengan saluran tuba
• Sisi lateralis – terletak pada dinding panggul di fosa Waldeyer
• Tepi belakang–berbentuk cembung, di depan ureter, arteri dan vena, bebas
• Tepi depan - mesovarium juga dikenal sebagai hillus ovarium karena fakta bahwa di
daerah ini ovarium dilewati oleh pembuluh darah dan saraf
• Medial depan - uterus
30 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

GAMBARAN USG
• Struktur oval hipoekogenik dengan
ekotekstur homogen
• Bagian tengah ekogenik
• Usia reproduksi: folikel mudah
diidentifikasi
• Usia menopause: folikel berkurang,
mengurangi ukuran tampilan yang
jelas

SISTEM VASKULARISASI OVARIUM


VASKULARISASI
AORTA

Arteri Ovarica
(pada ligamentum suspensorium ovarii)

di tepi depan ovarium beranastomosis dengan

Arteri Uterina

cabang ovarium dari arteri uterina beranastomosis dengan
arteri ovarium ipsilateral, membentuk suplai darah kolateral
VENA – mengikuti jalannya arteri ovarica
VENA OVARICA SINISTRA  VENA RENALIS SINISTRA  VENA CAVA INFERIOR

HILLUS OVARIUM

VENAOVARICA DEXTRA  VENA CAVA INFERIOR
DOPPLER ARTERI OVARICA
1) fase awal menstruasi : resistensi tinggi
2) fase pertumbuhan folikel - tingkat resistensi menengah (RI = 0,55)
3) fase luteal - resistensi rendah (RI = 0,42- 0,49)
OVARIUM 31

TAMPILAN NORMAL USG OVARIUM


• OVARIUM USIA REPRODUKSI
AKTIF
Tampilan folikel di sekeliling parenkim
ovarium
• OVARIUM MASA MENOPAUSE
menjadi lebih tipis, lebih kecil dan lebih
pipih dengan folikulogenesis berkurang
atau tidak ada, menyebabkan sulit
diidentifikasi dengan USG

TRANSABDOMINAL
Teknik kandung kemih penuh terlihat
ovarium kanan di tepi lateral uterus

TRANSVAGINAL
Menampilkan ovarium dengan folikel
matang (kiri), terlihat arteri iliaka interna
sebagai topografi lokasi ovarium
32 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

MASSA DI OVARIUM (JINAK) GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

CORPUS LUTEUM
• Kista fungsional pasca-ovulasi (setelah
pecahnya folikel Graff, disertai
kemungkinan perdarahan) biasanya
ukuran 12-17 mm
• Paling umum berupa massa kistik pada
kehamilan, menghilang setelah trimester
pertama
Gejala
• Tanpa gejala atau sakit pada pendarahan
USG
• Unilateral, batas tegas, dibatasi struktur
kistik dinding yang licin
• Terisi oleh bayangan hipoekoik dan
gema seperti jaring

Tampilan transvaginal kista corpus luteum:


terlihat gema menyerupai “sarang laba-laba”
di dalam kista

KISTA FOLIKEL
• Kista fungsional / fisiologis yang terjadi
ketika tidak terjadi ovulasi atau involusi
folikel matang
• Spontan menghilang
Gejala
• Asimtomatik
USG
• Kista simpleks: anecoic, dinding tipis,
bulat / oval dengan batas-batas tegas
• Besarnya sekitar 1,5-2,5 cm pada saat
ovulasi, dapat tumbuh hingga 6 cm

Tampilan kista folikel simpleks transvaginal,


panah menunjukkan bagian dari jaringan
ovarium yang normal
OVARIUM 33

MASSA DI OVARIUM (JINAK) GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

Tampilan kista folikel simpleks transvaginal


(kiri), kondisi ini sering ditemukan bersama
dengan endometrium yang hiperekhogen dan
tebal (tanda panah, kanan)

KISTA HAEMORAGIK
• Perdarahan di dalam kista
Gejala
• Nyeri panggul
USG
• Karakteristik yang berbeda karena
bekuan darah
• Mungkin menyerupai lesi adneksa
lainnya
• Dapat berwujud gambaran solid dengan
penebalan pada dinding kista, sering
terlihat mirip endometriosis

KISTA DERMOID
• Wanita muda
• Ukuran hingga 15 cm
Gejala
• Masa tumor, memungkinkan terjadinya
torsi
USG
• Komponen tidak homogen, paling sering
hiperekoik karena berasal dari derivat
ektoderm (gigi, tulang, rambut, lemak)
dan daerah kistik

Tampilan transvaginal tumor kista dermoid


ovarium, sebagian kistik dengan daerah
hiperekhoid yang nyata
34 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

MASSA DI OVARIUM (JINAK) GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

OVARIUM POLIKISTIK (PCO)


• Gangguan kompleks siklus ovarium
karena tidak terjadinya lonjakan
estrogen dan LH di pertengahan siklus
• Dapat menyebabkan siklus anovulasi kronik
• Terjadi pada wanita usia reproduksi
• Berhubungan dengan risiko kanker
endometrium karena stimulasi estrogen
terus-menerus
• Didiagnosis dengan mengukur nilai
hormon dalam darah (nilai FSH normal
atau rendah, peningkatan androstenedion
/ testosteron, LH, estrone / estradiol)
Gejala
• STEIN LEVENTHAL sindrom :
hirsutisme, amenorea, obesitas, infertilitas
USG
• Volume ovarium dapat normal atau
meningkat, terutama pada daerah yang
ekogenik (volume> 10 cc)
• Folikel multipel, kistik, dalam jumlah banyak,
kecil-kecil (2-6 mm) ukuran bervariasi
• Stroma membesar dan hiperekhoid

Tampilan transabdominal ovarium yang


berubah menjadi polikistik

Tampilan transvaginal pembesaran ovarium


polikistik, berbagai ukuran folikel sampai 6
mm, tampak stroma hiperekhoid di bagian
tengah
OVARIUM 35

MASSA DI OVARIUM (JINAK) GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

SINDROM OVARIUM
HIPERSTIMULASI
• Folikel mengalami hiperstimulasi
dalam menanggapi terapi obat untuk
merangsang ovulasi
• Kista fungsional yang berhubungan
dengan kadar hCG yang sangat tinggi
• Berhubungan dengan penyakit trofoblas
gestasional, Kehamilan kembar,
koriokarsinoma
Simptom
• Nyeri karena tekanan yang disebabkan
oleh ukuran ovarium, perut terasa tidak
enak, mual, muntah
USG
• Pembesaran bilateral ovarium dengan
beberapa kista multilokular kadang
bersekat
• Cairan bebas di cavum Douglas
36 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PERBEDAAN LESI MASA DI ADNEKSA

MASA UKURAN UNILATERAL GEJALA HASIL


- BILATERAL

KISTA CORPUS 1.5 – 3.0 cm UNILATERAL amenorea, hilang spontan


LUTEUM nyeri,
perdarahan

KEHAMILAN 1 – 3 cm UNILATERAL nyeri, Membutuhkan


EKTOPIK perdarahan, tindakan
b-hCG positiv

ENDOMETRIOSIS 2 – 20 cm UNILATERAL - simptom Membutuhkan


BILATERAL endometriosis tindakan

KISTA 0.5 – 3 cm UNILATERAL tidak ada gejala hilang spontan


FOLIKULAR – kadang
BILATERAL

KISTA 3 – 10 cm Kadang dapat tanpa hilang spontan


HEMORAGIK UNILATERAL gejala, kadang dalam 3
nyeri tekan bulan, rupture
spontan,
torsio

TORSI OVARIUM Ukuran UNILATERAL akut, nyeri Membutuhkan


ovarium hebat tindakan
membesar

KISTA s/d beberapa UNILATERAL - tidak ada gejala temuan


PARAOVARIUM sentimeter BILATERAL incidental

OVARIUM Struktur BILATERAL hirsutisme, membutuhkan


POLIKISTIK multikistik oligomenorea, tindakan
folikel, stroma amenorea, (meningkatkan
membesar obesitas, resiko kanker
hiperekhoid Infertilitas, endometrium)
hipertensi

KISTA LUTEAL besar BILATERAL Nyeri tekan meningkatkan


risiko PTG,
hiperstimulasi
OVARIUM 37

NEOPLASMA DI OVARIUM GAMBARAN


ULTRASONOGRAFI
TUMOR EPITEL
TUMOR SEROSA
KISTADENOMA SEROSUM
• Tumor jinak, bilateral pada 20 % kasus
• Paling sering pada usia perimenopause
• Ukuran dapat bervariasi
USG
• Komponen kistik, paling sering unilokuler
• Jika bersepta, biasanya septa tipis
• Jarang sekali ditemukan formasi papila
pada lumen kista

KISTADENOKARSINOMA SEROSUM
• Karsinoma primer ovarium yang paling
sering (40%)
• 50% bilateral
• 50% berukuran > 15 cm dalam diameter
USG
• Multilokular, formasi papila multipel dalam
lumen, septum sering muncul dengan
ketebalan tidak teratur

TUMOR MUSINOSUM
• 20-25 % dari keseluruhan populasi tumor
ovarium
• Jarang berbentuk serosa, sering jinak
KISTADENOMA MUSINOSUM
• Tidak tergantung usia (sering pada usia
20-40 tahun)
• Unilateral (95 %)
USG
• Bersepta, dinding tipis, kadang disertai
formasi papila
• Ukuran bervariasi, kadang memenuhi
seluruh rongga panggul, dapat berukuran
> 30 cm
38 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

NEOPLASMA DI OVARIUM GAMBARAN


ULTRASONOGRAFI
KISTADENOKARSINOMA
MUSINOSUM
• Jarang muncul dalam bentuk jinak
• Bilateral (20%)
• Paling sering pada usia 40-60 tahun
• 10 % dari populasi seluruh tumor ganas
ovarium
USG
• Massa kistik multilokular berukuran besar,
dengan bagian padat, berpapil tumbuh di
dalam kista
• Ukuran hingga 50 cm
PSEUDOMYXOMA PERITONEI
• Kondisi langka yang disebabkan oleh
metastasis tumor yang menghasilkan
musin
• Sel epitel berimplantasi di peritoneum
dan mengeluarkan sekresi menyerupai
material gelatin yang tidak terserap
• Rongga abdomen terisi oleh gel
menyerupai musin
KARSINOMA ENDOMETRIOID
• 20% populasi tumor ganas ovarium
• Bilateral pada 50 % kasus
• 30 % disertai karsinoma endometrium
USG
• Gambaran ekogenik tidak homogen,
dengan bagian komponen kistik dan solid
• Pada bagian kistik sering ditemukan
pertumbuhan papil

TUMOR BRENNER
• Tumor padat jinak yang paling sering,
dijumpai pada usia dekade ke-6
• Muncul sebagai tumor primer, unilateral (96%)
USG
• Tumor padat berbatas tegas dan jelas
Ukuran dapat mencapai 10 cm
Sindrom MEIGS :Etiologi tidak diketahui
trias : tumor padat ovarium, asites, dan
hidrotoraksi sisi dekstra
OVARIUM 39

NEOPLASMA DI OVARIUM GAMBARAN


ULTRASONOGRAFI
TUMOR SEL EMBRIONAL
TERATOMA:
IMATUR (BELUM MATANG)
• Terdiri dari 3 komponen embrionik :
endoderm, mesoderm dan ektoderm
• Biasanya ganas
• Sering muncul pada masa anak-anak, pada
usia lebih awal dibandingkan jenis matur
USG
• Masa tumor padat dengan bagian kistik
MATUR (MATANG)
• Komposisi jaringan tumor dapat
dibedakan dengan jelas
• Sel pluripotent, dapat membentuk jaringan
apapun, biasanya ditemukan rambut, gigi,
tulang, lemak jaringan
• Dijumpai bentuk kistik, paling sering
berupa kista dermoid yang mewakili >
20% seluruh populasi tumor ovarium
USG
Ukuran dan bentuk bervariasi, tergantung isi
• Kistik / lapisan lemak/ nodus ekhogenik
di dinding / dinding batas tebal (septa)
/ padat / pengapuran / bayangan ekho
solid-kistik
MONODERMAL
• didominasi oleh satu jenis jaringan
40 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

NEOPLASMA DI OVARIUM GAMBARAN


ULTRASONOGRAFI
DISGERMINOMA
• Jarang ditemukan, paling sering muncul di
usia muda (< 30 tahun)
• Dapat bilateral, jarang unilateral
• Ukuran sedang
• Tumor ovarium paling ganas dari sel
embrional
• Sebanding dengan seminoma testis pada
pria\
Gejala
• Nyeri tekan
USG
• Massa tumor solid hiperekoid, dengan
bagian nekrosis disertai perdarahan
TUMOR STROMA TRAKTUS FIBROMA
UROGENITAL • Unilateral, benign, solid, biasanya
• Tumor hormonal aktif ukuran kecil
• Tumor ovarium paling jarang ditemukan • Paling sering pada perimenopause
atau pasca menopause
• > 5 cm, sering berhubungan dengan
Sindrom Meigs

TUMOR PENGHASIL ESTROGEN TUMOR PENGHASIL ANDROGEN


(FEMINISASI) (MASKULINISASI)
TUMOR SEL GRANULOSA TUMOR SEL SERTOLI-LEYDIG/
• Muncul dalam usia pasca menopause dan ARRHENOBLASTOMA/
usia reproduksi (5% sebelum pubertas) ANDROBLASTOMA
• Kanker ovarium aktif penghasil estrogen • Jarang, <1% dari tumor ovarium, paling
• Derajat keganasan rendah sering terjadi pada wanita muda usia
• Unilateral reproduktif
• Padat atau kistik
Gejala
TUMOR SEL TEKA (TEKOMA) • Periode defeminisasi di mana berlanjut
• Tumor pada lansia, terutama pada ke periode maskulinisasi (atrofi organ
pascamenopause reproduksi dan payudara, oligomenorea,
• Unilateral, benign amenorea, pertumbuhan rambut pada
• Kanker ovarium penghasil estrogen aktif wajah dan tubuh)
Gejala
• Estrogen berlebih menyebabkan
pembesaran uterus, perdarahan yang tidak
teratur, nyeri payudara, dan meningkatkan
pendarahan pasca menopause, pubertas dini
USG : Lokasi unikateral (95%) , lesi solid dengan komponen kistik
OVARIUM 41

KARSINOMA OVARIUM
STADIUM KLINIS KANKER OVARIUM
STADIUM 1 • Terbatas pada ovarium 1a tumor terbatas pada satu
ovarium, tanpa ascites
1b tumor pada kedua ovarium,
tanpa ascites
1c tumor pada satu atau kedua
ovarium, dengan ascites, sel
tumor ditemukan dalam
bilasan rongga perut
STADIUM 2 • Meluas ke panggul 2a tumor telah menyebar atau
metastase ke rahim atau
tuba fallopi
2b tumor telah menyebar ke
organ panggul lainnya ke
uterus atau tuba fallopi
2c sama seperti 2a dan 2b
dengan ascites dan temuan
sitologi positif dalam bilasan
rongga perut
STADIUM 3 • Ekspansi intraperitoneal Tumor dapat menyebar:
diluar panggul dan / atau • langsung - peritoneum,
nodus kelenjar getah bening rahim, saluran kencing
retroperitoneal positif kandung kemih, usus,
• Terbatas pada panggul, tetapi omentum
dengan metastase pada usus • limfoma - kelenjar getah
halus atau omentum bening para-aorta
STADIUM 4 • Penyebaran metastasis tumor Penyebaran tumor metastasis
di luar rongga perut melalui pembuluh darah di hati,
paru-paru dan organ lain
42 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ETIOLOGI: EPITEL (90%), EPITEL EMBRIONIK (15%), METASTASIS (10%),


TUMOR STROMA (5%)
Epithelial 65-70%
(90% dari semua tumor ganas ovarium)
(Serosa, musinosum, endometrioid,
Brenner, “Clear cell tumour”)
Tumor epitel embrioni 15-20%
(Disgerminoma, koriokarsinoma, teratoma,
dermoid)
Tumor stroma 5-10%
(Tumor sel granulosa, tekoma, fibroma,
tumor Sel Sertoli-Leydig)
TUMOR MARKER:
• Serum CA-125 :peningkatan nilai berhubungan dengan tumor ganas ovarium, tetapi
nilai yang lebih tinggi ditemukan dalam kondisi jinak lainnya seperti penyakit radang
panggul dan endometriosis.

PEMERIKSAAN DOPPLER
TUMOR OVARIUM JINAK TUMOR OVARIUM GANAS
• Bentuk pembuluh darah teratur • Bentuk pembuluh darah tak beraturan
• Pembuluh darah dengan beberapa • Pembuluh darah bervariasi dalam
pengukuran relatif berdiameter sama diameter
• Dinding pembuluh darah memiliki • Dinding pembuluh darah tidak berlapis
lapisan otot, nilai indeks resistensi tinggi otot
(RI> 0,42) • Nilai indeks resistensi rendah (RI <0,42)
• Dapat dijumpai “danau tumor” dan
“arteriovenous shunting”
Bab
Tuba Faliopi
3
TUBA FALLOPI 45

ANATOMI NORMAL
UKURAN
• Panjang sekitar 10 cm

LOKALISASI
• Memanjang kelateral dan horisontal darit epi cornu uteri (intraperitoneal)
• Sepanjang perbatasan mesoovarium sampai ke bagian akhir tuba fallopi

FUNGSI
• Sebagai jalur masuknya telur yang telah dibuahi ke dalam rahim dan dibantu oleh
gerakan peristalsis pada tuba Cukup panjang hingga memungkinkan terjadinya
perkembangan oosit yang telah dibuahi selama transportnya ke dalam uterus

VASKULARISASI
• Pembuluh darah dari anastomosis a.uterina dan a.ovarica

GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
Sulit untuk divisualisasikan dengan USG transabdominal,
hanya dalam kondisi tertentus aja dapat ditampilkan dengan USG transvaginal (misalnya
bila terisi oleh cairan tertentu)

1. INFUNDIBULUM
• 2 cm-perpanjangan akhir
dari tuba
2. FIMBRIAE
• Ekstensi akhir berbentuk
trapezium pada ujung
tubafallopi, diperlukan untuk
oosit yang telah dibuahi
3. AMPULLA
• 5cm, 2/3darituba fallopi,
melekuk, berliku-liku, dinding
tipis
• Bervariasi dalam diameter
ukuran
• Lokasi terjadinya fertilisasi
4. PARS ISTHMICA
• 2cm, 1/3tuba-datar,berlanjut
ke ampulla
5. PARS INTRAMURAL
(bagian interstisial atau pars
uterina)
• Panjang 1cm, lebar <1 mm
• Terletak didinding rahim
• Dapat terjadi kehamilan
kornual (sangat jarang)
46 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KELAINAN
PENYAKIT RADANG PANGGUL
• Radang saluran tuba dan ovarium dengan peritoneum sekitarnya yang disebabkan
oleh mikroorganisme yang berbeda (gonococcus, bakteri piogenik, mycobacterium
tuberculosis, dll)
• Gonokokus merupakan penyebab paling umum dari
• Penyakit radang panggul akut dapat berkembang setelah tindakan operasi, tapi
biasanya disebabkan oleh infeksi asendens
• Berhubungan dengan pemakaian IUD, manipulasi intrauterine
• Penyakit radang panggul kronis bercirikan adhesi, edema, hidrosalpings, piosalpings
Gejala
• Akut : nyeri, demam, discharge
ULTRASONOGRAFI
• Perubahan tidak spesifik, rahim membesar disertai dengan pembesaran adneksa
• Obstruksi tuba: gambaran menyerupai bentukan sosismemanjang (tuba fallopi
membesar)
• Cairan bebas dalam panggul
• Abses memiliki tampilan yang berbeda: lesi uni atau multilokular dengan batas tidak
teratur dan berdinding tebal
• Diferensial diagnosis: apendisitis, divertikulitis, torsiovarium, kehamilanektopik
• Endometritis-penebalan endometrium disertai cairan bebas +/- dalam cavum
• Hydro/piosalpings-lihat di bawah
BENTUK PENYAKIT RADANG PANGGUL
HIDROSALPINGS
• Melebarnya tuba akibat terisi cairan (mungkin akibat non-gonococcus salpingitis atau
setelah pulih dari pengobatan infeksi gonokokal)
• Tampak berupa massa kompleks pada tampilanUSG transabdominal, dengan USG
transvaginal akan muncul dalam wujud tubular, memanjang seperti sosis, anekhoid,
atau berupa massa hipoekhoid
• Melebarnya tuba fallopi dapat ditelusuri hingga mencapai ke cornu uteri (dalam
beberapa kasus pelebaran tuba fallopi, sulit untuk membedakannya dengan struktur
ovarium)
PIOSALPINGS
• Melebarnya tuba karena terisi pus
• Akibat dari tertutupnya lumen tuba
pada bagian ujung fimbria
• Tampilan berupa massa kompleks
dengan USG transabdominal
• Dengan USG transvaginal tampak
berupa lumen tubular, dengan struktur
menyerupai sosis dengan dinding
ekhogenik
• Mungkin berisi tampilan ekhogenik yang
menunjukkan pus
• Dapat berlanjut menjadi tubo-ovarial
abses yang muncul dalam wujud massa
multikistik atau kompleks
TUBA FALLOPI 47

ABSES TUBO-OVARIAL
• Abses tuba yang menyebar ke ovarium
• Ovarium dapat divisualisasikan sebagai
bagian dari massa abses
• (diagnosis banding untuktuba fallopi
yang terisi cairan: hematosalpinks-
biasanya merupakan akibat kehamilan
ektopik, jarang sekali muncul berupa
hemato-metro-kolpo-salpings sebagai
akibat obstruksi darah selama
menstruasi)
KARSINOMA TUBA
• Tumor ganas yang jarang terjadi,kanker
primer yang paling umum adalah dari
jenis adenokarsinoma
• Lebih sering sekunder, akibat metastase
dari organ pelvis sekitarnya
ULTRASONOGRAFI
• Massa kompleks – solid berdekatan
dengan uterus dan ovarium
48 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Bab 4
Ultrasonografi dan Infertilitas

 
ULTRASONOGRAFI DAN INFERTILITAS 51
BAB 4. ULTRASONOGRAFI DAN INFERTILITAS 
DR.Dr. Wiku Andonotopo, SpOG, (K‐FM) 
PERSIAPAN PEMERIKSAAN PASANGAN INFERTILITAS
PERSIAPAN PEMERIKSAAN PASANGAN INFERTILITAS 
 Siklus menstruasi   Usia pasien   Riwayat tindakan bedah 
 Anamnese reproduksi   Lama pernikahan   Infeksi 
 Riwayat pemakaian kontrasepsi   Aktivitas seksual   Riwayat radioterapi 
 Penyakit radang panggul   Riwayat penyakit keluarga   
 Riwayat tindakan bedah   Riwayat penyakit terdahulu   
 Agama 
 Riwayat pemeriksaan dan 
pengobatan terdahulu 
 
 
 
        Wanita                                                                 ANAMNESE                                                                Pria 
 
 
                                                                           PASANGAN INFERTILITAS 
 
 
  
        Wanita                                                              PEMERIKSAAN                                                              Pria 
 
 
 
 Genitalia eksterna   Penyakit sistemik   Genitalia eksterna 
 Genitalia interna   Deformasi   Prostat 
 Pemeriksaan mikrobiologi vagina   Penyakit rektum   Varicocele 
dan serviks   Bekas jaringan parut (cicatrix) 
 Payudara  tindakan bedah sebelumnya 
 
 

FAKTORFAKTOR PENYEBAB INFERTILITAS 
PENYEBAB INFERTILITAS
1.FAKTOR UTERUS                  ‐ anomali kongenital, adhesi intrauterine, tumor, endometritis, adenomiosis  
1. FAKTOR UTERUS • anomali kongenital, adhesi intrauterine, tumor,
2.FAKTOR SERVIKS                  ‐ kelainan serviks, sekresi serviks yang abnormal  
endometritis, adenomiosis
3.GANGGUAN OVULASI         ‐ penyakit ovarium polikistik, sindroma “lutein unruptured follicle” (siklus anovulatoar) 
4.FAKTOR MEKANIK               ‐ termasuk penyakit tuba dan faktor‐faktor lain yang menyebabkan blokade mekanik       
2. FAKTOR SERVIKS • kelainan serviks, sekresi serviks yang abnormal
transfer gamet, fertilisasi dan transfer embrio  
5.FAKTOR PRIA 
3. GANGGUAN OVULASI
6.FAKTOR IMUNOLOGI 
• penyakit ovarium polikistik, sindroma“lutein
7.FAKTOR TAK DIKETAHUI  unruptured follicle” (siklus anovulatoar)
8.FAKTOR EMOSIONAL 
4. FAKTOR
  MEKANIK • termasuk penyakit tuba dan faktor-faktor lain
yang menyebabkan blokade mekanik transfer
 
gamet, fertilisasi dan transfer embrio
 
5. FAKTOR PRIA
6. FAKTOR IMUNOLOGI
7. FAKTOR TAK DIKETAHUI
8. FAKTOR EMOSIONAL

 
  52 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

DETEKSI PENYEBAB INFERTILITAS DARI FAKTOR UTERUS


DETEKSI PENYEBAB INFERTILITAS DARI FAKTOR UTERUS 
  2 
                                                                                     DIAGNOSTIK                                      USG (Transvaginal,  
 
                                                                                                                                                           Color Doppler, 3D) 
 
                                        
 
                                                                           biopsi endometrium                                  histerografi 
  DETEKSI PENYEBAB INFERTILITAS DARI FAKTOR UTERUS 
                                                                                                                                                  histeroskopi 
 
                biokimia               imunologi                     histologi            kultur 
                                                                                     DIAGNOSTIK                                      USG (Transvaginal,  
                                                                                                                                                  MRI 
                                                                                                                                                           Color Doppler, 3D) 
                                                               
                                        
                                                                           biopsi endometrium                                  histerografi 
                                                                         mikroskop      ultrastruktur 
   
                                                                                                                                                    histeroskopi 
                biokimia               imunologi                     histologi            kultur 
PENDEKATAN TERAPI PENYEBAB INFERTILITAS FAKTOR
                                                                                                                                                  MRI 
PENDEKATAN TERAPI PENYEBAB INFERTILITAS FAKTOR UTERUS  UTERUS
                                                               
FAKTOR UTERUS 
FAKTOR UTERUS
                                                                         mikroskop      ultrastruktur  TERAPI 
TERAPI
Disfungsi endometrium 
  Terapi hormonal 
Disfungsi endometrium Terapi hormonal
Kelainan kongenital septum uteri 
  Histeroskopi atau metroplastik 
Kelainan kongenital septum uteri
Adhesi intrauteri  Histeroskopi atau metroplastik
Histeroskopi terapetik 
PENDEKATAN TERAPI PENYEBAB INFERTILITAS FAKTOR UTERUS 
Pemasangan IUD 
Adhesi intrauteri
FAKTOR UTERUS  Histeroskopi
TERAPI  terapetik
Estrogen 
Disfungsi endometrium 
Infeksi  :  ‐     spesifik 
Pemasangan IUD
Terapi hormonal 
Antibiotik 
Kelainan kongenital septum uteri 
‐ non spesifik  Estrogen
Histeroskopi atau metroplastik 
Adhesi intrauteri  Histeroskopi terapetik 
Infeksi : - spesifik
Mioma, polip, tumor  Antibiotik
Tindakan operatif / histeroskopi 
Pemasangan IUD 
Analog GnRH 
Estrogen 
- non spesifik
  Infeksi  :  ‐     spesifik  Antibiotik 
Mioma,‐ polip, tumor
non spesifik  Tindakan operatif / histeroskopi
Mioma, polip, tumor  ETIOLOGI DAN PENGOBATAN FAKTOR SERVIKS  Tindakan operatif / histeroskopi 
Analog GnRH
  Analog GnRH 
 
   kelainan anatomi                          infeksi                                        kelainan                                                   faktor 
     dan stenosis                                                                                     sekresi                                                  imunologi 
ETIOLOGI DAN PENGOBATAN FAKTOR SERVIKS
ETIOLOGI DAN PENGOBATAN FAKTOR SERVIKS 
 
 
     kelainan anatomi                          infeksi                                        kelainan                                                   faktor 
   tindakan operatif                         antibiotic                         estrogen, hMG     AIH                                 terapi spesifik 
     dan stenosis                                                                                     sekresi                                                  imunologi 
   
   
   tindakan operatif                         antibiotic                         estrogen, hMG     AIH                                 terapi spesifik 
                                                                                               IUI                          GIFT                                         IVF  +  ET 
 
                                                                                                             ITI 
   
                                                                                               IUI                          GIFT                                         IVF  +  ET 
 
                                                                                                             ITI 
                                                                                                                                                                                    GIFT 
 
   
                                                                                                                                                                                      GIFT 
 
   

 
ULTRASONOGRAFI DAN INFERTILITAS 53 3 
 
 

USG transvaginal                                                                 USG / X‐Ray HSG                                       Laparoskopi 
 
 
                                                                                FAKTOR MEKANIK INFERTILITAS 
 
 
 adhesi peritoneum   oklusi bilateral bagian proksimal   patologi unilateral tuba fallopi 
 adhesi periovarium   oklusi bilateral bagian distal   faktor infertilitas yang tidak 
 penyempitan bilateral tuba   riwayat tindakan operatif pada  diketahui 
fallopi  tuba fallopi 
 oklusi unilateral bagian proksimal   salpingitis isthmus nodosa 
 oklusi unilateral bagian distal   hidrosalphings nodular 
 polip tuba fallopi 
 mioma di cornu uteri 
 pasca operasi sterilisasi 
 
        
          Tindakan operatif                                           Bayi tabung (IVF)                                                         GIFT 
 
 

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI WORK-UP PASANGAN


PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI WORK‐UP PASANGAN INFERTILITAS 
ORGAN  INFERTILITAS
Gambaran USG dan interpretasi 
Uterus   ukuran (indikator langsung dari status hormonal dan 
ORGAN Gambaran USG dan interpretasi
ovulasi)  
 mioma  
Uterus • ukuran (indikator langsung dari status hormonal dan ovulasi)
 kelainan congenital septum uteri 
• mioma  adenomiosis, sindroma Asherman 
Serviks   panjang dan lebar kanalis servikalis 
• kelainan kongenital septum uteri
 kista 
• adenomiosis, sindroma Asherman
 sekret mukosa 
Endometrium   ketebalan dan ekhogenisitas 
Serviks • panjang dan lebar kanalis servikalis
 perubahan siklik (indikator aktivitas hormonal dan  
• kista kesesuaian fungsi endometrium) 
 mioma submukosa 
• sekret mukosa  polip 
Endometrium  perlengketan 
• ketebalan dan ekogenisitas
Tuba Fallopi   perubahan infeksi, infeksi tumor 
• perubahan siklik (indikator aktivitas hormonal dan kesesuaian
 hidrosalphing, piosalping 
fungsi endometrium)  kista paraovarium, endometriosis 
Ovarium  • mioma submukosa  ukuran 
 sel‐sel telur imatur (< 10 mm) 
• polip  pertumbuhan folikel 
• perlengketan  ovarium polikistik 
 kista fungsional 
Tuba Fallopi • perubahan infeksi, infeksi tumor
 infeksi kronis 
 tumor : teratoma, kista dermoid, endometriosis 
• hidrosalphing, piosalping
• kista paraovarium, endometriosis
Ovarium • ukuran
• sel-sel telur imatur (< 10 mm)
• pertumbuhan folikel
• ovarium polikistik
• kista fungsional
• infeksi kronis
• tumor : teratoma, kista dermoid, endometriosis
54 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Perbedaan gambaran USG kasus hidrosalphing dan kista ovarium


Hidrosalphing
• Gambaran tubular memanjang
(menyerupai sosis)
• Terlihat ruang antara massa
hidrosalphing dan ovarium
• Terlihat adanya gambaran dinding ganda
• Lipatan mukosa menebal yang
diproyeksikan ke lumen, lengket dari
dinding ke dinding Menetap antara 8 -
12 minggu
¾¾ Di bawah ovarium terlihat tiga
struktur hipoekhoid
(1, 2, 3) menunjukkan terisi cairan
dengan lipatan-lipatan tuba fallopi
KISTA OVARIUM
• Lingkaran bulat
• Menyatu dengan ovarium
• Tidak terlihat gambaran dinding ganda
• Terlihat septum
• Dinding kista menebal - kecurigaan
keganasan
• Kista fungsional menetap 8 – 10
minggu, jika neoplasma akan menetap
seterusnya

Kista ovarium, kista hipoekoik dengan isi


sesuai dengan gambaran cairan jernih
ULTRASONOGRAFI DAN INFERTILITAS 55

USG Pemantauan Pertumbuhan Dan Perkembangan Folikel Dalam Siklus


Menstruasi Spontan
FASE SIKLUS MENSTRUASI GAMBARAN USG PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN FOLIKEL
FOLIKEL FASE Fase awal folikel • 5-10 struktur kistik kecil yang
PRE-OVULASI menunjukkan Folikel antral
• Tidak ada perbedaan dalam karakteristik
ukuran atau morfologi folikel
Fase akhir • Hari ke-8 atau ke-10 siklus menstruasi,
folikel folikel dominan berukuran Ø dari 8 - 10
mm
• Laju pertumbuhan folikel pre-ovulasi
berkisar 2 - 3 mm / hari
• 1 hari sebelum ovulasi, folikel mencapai
ukuran Ø 18 - 25 mm
OVULASI • Folikel pecah
FASE LUTEAL • CORPUS HAEMORRAGHICUM:
PASCA - OVULASI Kista kecil dengan dinding keriput
dipenuhi oleh tampilan ekho tidak
homogen
• CORPUS LUTEUM:
Ekho intrafolikular, struktur padat atau
transformasi kistik

DIAGNOSIS OVULASI
FASE SIKLUS MENSTRUASI Gambaran USG deteksi ovulasi
FASE PRE-OVULASI Perubahan morfologi pada folikel pre-ovulasi:
1. CUMULUS OOPHORUS:
• Struktur ekhogenik berbentuk segitiga di
bagian dalam dinding folikel
• Temuan cumulus oophorus memungkinkan
prediksi ovulasi akan terjadi pada24 - 36 jam
berikutnya
• Muncul pada 15 -20 % dari siklus ovulasi
2. TANDA KONTUR GANDA (Double
Contour)
• Akibat berkurangnya refleksi di sekitar
folikel
• Edema pada lapisan sel teka, pemisahan sel
granulosa lapisan dan sel teka
OVULASI • Proses memakan waktu 7-35 menit
• Folikel pre-ovulasi kolaps
56 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FASE SIKLUS MENSTRUASI Gambaran USG deteksi ovulasi


FASE PASCA-OVULASI 1. 1 HILANGNYA FOLIKEL DOMINAN
2. CORPUS HAEMORRHAGICUM- kista
kecil dengan dinding keriput dipenuhi oleh
tampilan ekho tidak homogen
3. EKHO INTRAFOLIKULER– terbentuknya
corpus luteum
4. MUNCUL CAIRAN BEBAS DI CAVUM
DOUGLAS

Gambaran Ultrasonografi Lapisan Endometrium Selama Siklus Menstruasi


FASE SIKLUS GAMBARAN USG ENDOMETRIUM
MENSTRUASI
FASE Fase awal • tipis, ekhogen,
PROLIFERASI gambaran ekho
linear

Minggu • tampak gambaran


kedua batas garis tipis
yang memisahkan
endometrium
darimiometrium
• tampak gambaran
ekho linier di
daerah sentral Gambaran tiga garis linear
• lebih (triple-line endometrium)
hipoekhogenid
dibandingkan
dengan
miometrium
• ketebalan 7-12 mm
1 hari pre- • pertumbuhan ekhogenisitas stratum basalis
ovulasi • ekho bagian tengah tampak menghilang
FASE SEKRESI • endometrium tebal,
ekhogenik, dengan
tampilan homogen
• ekho di daerah
tengah menghilang
• lebih hiperekhoid
dibandingkan
dengan
myometrium
ULTRASONOGRAFI DAN INFERTILITAS 57

Gambaran Ultrasonografi Gangguan Ovulasi Pada Pasien Infertilitas


DIAGNOSIS OVARIUM ENDOMETRIUM CATATAN
Ovulasi • pertumbuhan • lapisantiga garis • dibutuhkan
folikel normal linear, tebal 7 – beberapa kali
(18 – 25 mm), 12 mm pemeriksaan
hilangnya folikel • menjadi USG
dominan hiperekhogenik
dalam fase luteal
Anovulasi • pertumbuhan • endometrium • serum E2 rendah
folikel < 10 mm dengan lapisan • tidak terjadi
selapis atau LH“peak”
triple-line tebal <
• Progesteron <
6 mm
2.5 pg/ml
Ovarium • ovarium • atipik • ditegakkan
Polikistik membesar ( >8 dengan bantuan
cm3) diagnosis laborat
• folikel multipel (LH, FSH/LH,
kecil-kecil imatur androgen)
(atretik)
• stroma
membesar dan
hiperekhoid
Sindrom “Luteal • pertumbuhan • perubahan • hasil pemeriksaan
Unruptured progresif folikel dan ketebalan hormonal dalam
Follicle” (LUF) • ovulasi tidak endometrium batas normal
terjadi mengikuti siklus
normal
• akumulasi ekho
pada bagian tepi
folikel
Kegagalan • tidak adanya • endometrium • FSH meningkat
ovarium (ovarian perkembangan selapis • E2 rendah
failure) folikel, tampak
folikel imatur,
ovarium kecil
Menopause • tidak adanya • endometrium • FSH meningkat
perkembangan selapis • E2 rendah
folikel, tidak
terlihat folikel
imatur, ovarium
kecil
58 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Gambaran Ultrasonografi Stimulasi Siklus Dan Siklus Spontan


SIKLUS STIMULASI SIKLUS SPONTAN
EFEK • GANGGUAN POROS REGULASI
HIPOTHALAMUS – HORMONAL
HIPOFISIS – OVARIUM: SIKLUS OVARIUM
ketidaksesuaian perkembangan
dan pertumbuhan folikel – perubahan siklik
anovulasi ovarium diatur oleh
hormon gonadotropin
adenohipofisis (FSH, LH),
• STIMULASI OVULASI yang disekresikan sebagai
a) KLOMIFEN SITRAT - imbas dilepaskannya
antagonis reseptor estrogen, hormon hipotalamus
penghubung untuk reseptor
estrogen bebas di hipofisis FSH: puncak 12 - 24
dan hipotalamus jam sebelum ovulasi,
merangsang pertumbuhan
−− stimulasi memperkuat folikel dan sintesis estrogen
sekresi FSH dalam ovarium
−− pertumbuhan folikel
multipel LH: puncak 10 - 12
jam sebelum ovulasi,
merangsang perkembangan
b) HUMAN MENOPAUSAL folikular lebih lanjut,
GONADOTROPHIN ovulasi, sekresi estrogen
(hMG) bekerja langsung dan progesteron
ke ovarium, mekanisme
dengan menghambat seleksi
folikel ovarium, menginduksi
pertumbuhan folikel dalam
jumlah besar
KEGUNAAN PEMAKAIAN ULTRASONOGRAFI TRANSVAGINAL
PEMANTAUAN • penting untuk • lajupertumbuhan folikel
PERTUMBUHAN −− interpretasi tingkat estradiol pre-ovulasi (pada fase
FOLIKEL perifer folikuler akhir) 2 –
3mm/hari dan untuk
−− pencegahan kehamilan
memantau pertumbuhan
kembar
tingkat estradiol perifer
• laju pertumbuhan folikel ovarium
• korelasilinier antara
tidak berbeda dengan laju
diameter Ø pre-ovulasi
pertumbuhan siklus spontan
folikel dan E2
• diameter folikel pre-ovulasi lebih
• diameter rata-rata folikel
besar dibanding siklus spontan
pre-ovulasi mencapai 20
• tidak ditemukan hubungan mm, satu hari sebelum
korelasi antara diameter folikel terjadinya ovulasi
dominan dan nilai kadarestradiol
serum darah
ULTRASONOGRAFI DAN INFERTILITAS 59

SIKLUS STIMULASI SIKLUS SPONTAN


PERKIRAAN PERTUMBUHAN FOLIKEL PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN LAMBAT FOLIKEL NORMAL
FOLIKEL DAN • tampaksatu atau beberapa folikel • pada hari VIII-X siklus,
KEBERHASILAN kecil folikeldominanterlihat
TERAPI • lajupertumbuhan tidak beraturan seperti struktur kistik
dengan Ø8 - 10 mm
• endometrium tipis, hipoekhoid
• karakteristik
• E2 rendah
pertumbuhan kontinu
• satuhari sebelum ovulasi,
folikel pre-ovulasi
mencapai Ø 18-25 mm
SIKLUS ANOVULATOAR SINDROMA “LUTEIN
• tampak gambaran kista lutein UNRUPTURED
atau kista non-lutein yang FOLLICLE” (LUF)
tidak pecah meskipun level LH • gambaran USG:
meningkat spontan atau dengan akumulasi ekho
aplikasi hCG meningkat, terlokalisir di
• mirip dengan gambaran “LUF”, bagian perifer kista
intrafolikular ekho
OVULASI • CUMULUS OOPHORUS: struktur ekhogenik pada dinding
bagian dalam dari folikel - tepat sebelum ovulasi pada sekitar
20% folikel dengan diameter > 18 mm
• TANDA KONTUR GANDA: edema dan hipervaskularisasi
lapisan sel teka, refleksi garis berkurang di sekitar folikel
• HILANGNYA FOLIKEL DOMINAN
• CORPUS LUTEUM: EKHO INTRAFOLIKULAR
• CAIRAN BEBAS DI CAVUM DOUGLAS
PERKIRAAN • berdasarkan evaluasi lebih dari satu parameter yang
WAKTU UNTUK menunjukkan saat folikel pre-ovulasi matang
APLIKASI HCG • gambaran USG folikel diameterØ 16 - 18 mm (250 µg / ml
E2untuk tiap folikel pre-ovulasi)terlalu awal atau keterlambatan
melakukan aplikasi hCG dapat berakhir pada anovulasi
KOMPLIKASI HIPERSTIMULASI OVARIUM
hiperstimulasiringan dan sedang: tidak menyebabkan komplikasi
signifikan hiperstimulasi berat:
• pada hari VIII atau IX siklus, terjadi pembesaran bilateral
simetris ovarium, diameter Ø> 10 cm , dipenuhi dengan
berbagai folikel kecil dengan ukuran yang sama
• nilai E2 tinggi (> 2000 pg / ml)
• adanya asites, efusi pleura
• kardiovaskular dan ginjal insufisiensi
60 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

DETEKSI OVULASI MELALUI ULTRASONOGRAFI TRANSVAGINAL


COLOR DOPPLER
FASE SIKLUS ARUS DARAH PADA FOLIKEL
1. Fase folikular / pre-ovulasi
• diameter folikel 10-12 mm
• indeks resisten (RI) 0.54 +0.04
• tepat sebelum ovulasi, RI mulai
menurun
• vaskularisasi dinding bagian dalam
folikel meningkat, secara simultan
terjadi peningkatan laju aliran darah
yang menandai terjadinya ovulasi
berikutnya

2. Ovulasi
• folikel pecah
• RI 0.44 + 0.04

3. Fase pasca-ovulasi / luteal


• meningkatnya laju aliran darah
selama tahap awal dari fase korpus
luteum
• RI tetap pada indeks yang sama
selama 4-5 hari, setelahnya secara
bertahap naik (0,50 + 0,04)


ULTRASONOGRAFI DAN INFERTILITAS 61

ALIRAN DARAH OVARIUM DALAM KONDISI NORMAL DAN


FISIOLOGIS
ARUS DARAH OVARIUM INDEKS RESISTENSI (RI + SD)
Fase folikuler 0,54 ± 0,04
Fase awal luteal 0,43 ± 0,04
Fase akhir luteal 0,49 ± 0,02
Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) 0,54 ± 0,08
Defek fase luteal 0,55 ± 0,10
Endometriosis 0,45 ± 0,12
Penyakit radang panggul :
Radang akut 0,55 ± 0,09
Radang kronik 0,55 ± 0,10
Tumor jinak ovarium > 0,42
Karsinoma ovarium < 0,42
62 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Bab 5
Kehamilan Ektopik
KEHAMILAN EKTOPIK 65

GAMBARAN UMUM GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


UMUM
• Setiap kehamilan yang terjadi di luar
rongga rahim
• Menyebabkan sekitar25% darikematian
ibu hamil (kehamilan tubapars-
instertitial memiliki konsekuensi
terburuk ruptura cornu uteri dan
pendarahan yang banyak)
• Faktor yang dapat menyebabkan kondisi
ini adalah: penyakit infeksi panggul,
perubahan jaringan parut (cicatrix)
pada tuba falopi, adhesi, alat kontrasepsi,
inseminasi buatan,endometriosis
• Dapat berulang pada25% kasus
• Uji B-HCG diperlukan dalam diagnosis
• Serangkaian tiga gejala klasik:
perdarahan, nyeri panggul,massa
adneksa
• Tes kehamilan positive
• Nilai indeks titer B-HCG urin
rendah, peningkatan titernya lemah
dibandingkan dengan kehamilan normal
• Kemungkinan terjadi nyeri penjalaran
pada bahu akibat perdarahan yang
merangsang peritoneum di daerah
diafragma (n. phrenicus)
LOKALISASI
TUBA UTERINA 95 %
• Paling sering pada bagian pars-ampularis,
pars-isthmica dan paling jarang pada
daerah pars-interstitial

DAERAH LAIN 5 %
• Abdomen (interligamenter), ovarium
(primer dan sekunder), serviks

KEHAMILAN HETEROTOPIK
• Sangat jarang, dalam waktu bersamaan
terjadi kehamilan di dalamdan di luar
rahim
66 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

URAIAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


TEMUAN ULTRASONOGRAFI
• Cairan bebas (darah) pada cavum
Douglas atau rongga abdomen
• Darah dituba falopi (hematosalpings)
• Kantung kehamilan terlihat di luar
rahim dengan janin hidup atau tanpa
aktivitas DJJ
• Ellipsoidal, terlihat cincin tuba
dengan massa bertepi ekhogenik dan
hiperekhoid ditengah
• Uterus membesar, kosong, disertai
penebalan endometrium
• Reaksi khoriodesidual tidak terlih atau
tampak tak beraturan, kadang-kadang
muncul kantung kehamilan palsu
(pseudogestational sac)
Kantung kehamilan palsu
• Struktur kantung tidak beraturan
dalam rongga rahim yang terjadi akibat
reaksi desidua dan pendarahan, tampak
gambaran anekhoid di bagian tengah
• Tidak terjadi gambaran desidua, hanya
berupa reaksi desidua saja

Gambaran Arus Darah Doppler Pada Kehamilan Ektopik


• Kantung kehamilan di dalam rahim
memiliki kecepatan aliran darah yang
tinggi dan indeks resistensi yang rendah,
hal yang sama dapat terjadi pada kasus
kehamilan ektopik
• Peningkatan aliran darah pada daerah
perifer kantung kehamilan memiliki
pola gelombang yang sama, seperti
dijumpai pada aliran darah di corpus
luteum,maka indeks resistensi rendah
pada aliran darah harus terdeteksi
di luar a. ovarica untuk mendukung
kehamilan ektopik
Bab 6
Uterus dan Endometrium
UTERUS DAN ENDOMETRIUM 69

ANATOMI
UTERUS
• Organ berotot berbentuk buah pir
• Terletak di tengah-tengah panggul di antara kandung kemih dan usus besar
• Terdiri dari dua bagian: korpus dan serviks
FUNGSI
• Haid, kehamilan dan melahirkan
STRUKTUR
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
1. Lapisan Endometrium (stratum mukosa) - lapisan bagian dalam terdiri atas 2 lapisan :
A. Lapisan desidua
−− stratum fungsional
Lapisan fungsional lebih mendekat ke arah kavum uterus, mengikuti pola
siklus haid bulanan, meluruh selama menstruasi
B. Lapisan basal
−− stratum basalis
Lapisan menetap yang memunculkan lapisan desidua baru setelah siklus
bulanan, terdiri atas kelenjar
2. Lapisan miometrium (lapisan otot) terdiri dari tiga lapisan serat otot polos
3. Perimetrium (lapisan serosa) lapisan luar rahim, bagian dari peritoneum viseralis, ke
arah anterior berbatasan dengan kandung kemih, ke arah lateral berlanjut sebagai
ligamentum latum, ke arah posterior berbatasan dengan kavum Douglas
CORPUS UTERI
• Bermula dari bagian fundus(bagian oval daric orpus terletak di antaratuba fallopi)
hingga mencapai leher rahim
• Perbandingan corpus dan leher rahim= 2: 1
Ukuran
• Panjang 7,5-9 cm x lebar 4,5-6 cm x tebal 2,5-4 cm
• Ukuran pada multipara meningkat sekitar 1-2 cm ke segala arah
Batas dengan organ sekitar
• Permukaan depan: mendatar, ditutupi dengan peritoneum(peritoneum) yang
membentang ke arah luar kandung kemih
• Permukaan belakang: permukaannya mencembung, ditutupi oleh peritoneum yang
meluas ke arah serviks, menutupi bagian atas vagina dan menutupi permukaan depan
rektum, kavum Douglas
SERVIKS
• Leherrahim berbentuk kerucut oval berlanjut ke vaginadengan sudut90°
• Dibagian dalam serviks adalah kanalis endoserviks Terdiri dari bagian supravaginal
dan vagina
70 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ANATOMI NORMAL
Ukuran
Panjang2,5cmxdiameter 2,5cm
Lokasi
Bagian bawah uterus, di bawah itsmus yang memasuki vagina
Batas dengan organ sekitar
• Bagian depan-kandung kemih
• Bagian belakang-yang Ligamentum utero-sakral, kavum Douglas ruang
• Lateral: arteri uterina dalam jaringan ikat, ureter berada pada 2 cms ebelah lateral
dan di depan leher rahim
• Proksimal-supravaginal: berhubungan dengan corpus, isthmus
Distal-vagina: memasuki vagina berlanjut sebagai forniks vagina
VAGINA
• Berwujud rongga fibromuskular, dimulai dari vestibulum vulva sampai ke serviks
Fornix-daerah yang muncul berbatasan dengan leher rahim: anterior, posterior, dan
dua sisi lateral
Ukuran
Panjang belakang 9 cm, depan 7,5 cm
Lokasi
• Sumbu vagina membentuk sudut 90 terhadap serviks
Terletak pada sudut 45 terhadap organ di panggul

UTERUS (POTONGAN LONGITUDINAL)


1. Kavum Retzius
• Pre-vesika / ruang retropubik, ruang
antara kandung kemih dan pubis
dipenuhi dengan jaringan lemak
ekstraperitoneal
2. Ruang vesiko-uterina
3. Kavum Douglas, retrouterina
4. Vagina forniks anterior
5. Vagina forniks posterior
6. Kandung kemih
UTERUS DAN ENDOMETRIUM 71

POSISI UTERUS

Anteflexi
Corpus uteri melekuk dengan sudut
yang tajam ke depan dalam hubungannya
dengan serviks

Anteversi
Corpus uterus miring ke arah depan
rahim dalam kaitannya dengan sudut
antara sumbu longitudinal vagina dan
sumbu longitudinal dari uterus

Retroflexi
Corpus uteri melekuk dengan sudut yang
tajam ke belakang dalam kaitannya dengan
serviks

Retroversi
kemiringan relatif corpus uterus terhadap
sudut antara sumbu longitudinal vagina
dan serviks
72 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

VASKULARISASI UTERUS DAN ENDOMETRIUM


1. Arteri arkuata
• Susunan melingkari miometrium
• Struktur tubular tortuotikanekhoid
pada tepi bagian dalam miometrium
2. Arteri radialis
• melewati miometrium
3. Arteri spiralis
• Menembus dan memvaskularisasi
lapisan fungsional
• Secara signifikan berubah selama
siklus
• Meluruh selama menstruasi,
bersama dengan jaringan
endometrium yang lain
• Selama kehamilan menjadi arteri
uteroplasenta di desidua
4. Arteriol basal
• Memungkinkan aliran nutrisi terus-
menerus dari lapisan basal
• Tidak mengalami perubahan
hormonal siklis selama siklus
5. Arteri uterina
• Cabang dari arteri iliaka interna
• Struktur hipoekhogenik di tepi
serviks dan uterus bagian istmus
• Terletak di sebelah medial dan
bersudut 90°relatif terhadap arteri
iliaka interna

GAMBARAN ULTRASONOGRAFI UTERUS NORMAL


Periode neonatal Masa Infantil
(dari lahir sampai 4 minggu setelah (Dari usia 4 minggu sampai usaia 2
kelahiran) tahun)
• Mungkin sedikit lebih besar, biasanya • Serviks lebih panjang dari corpus (2/3
disebabkan oleh efek sekunder uterus), tanpa fleksi
residual kadar hormonestrogen • Panjang : 2 - 3.3 cm, lebar : 0.5 - 10 cm
darikehamilanibu
• Tidak ada bagian istmus
• 0,5- 1 cm lebih besar dari masa infantil
UTERUS DAN ENDOMETRIUM 73

GAMBARAN ULTRASONOGRAFI UTERUS NORMAL


Masa kanak-kanak Pubertas
(dari 2tahun sampaimenarche) • Pertumbuhan yang cepat dalam waktu
• Bentuk menyerupai buah pir terbalik singkat
• Pertumbuhan uterus lambat Ø3,5cm • Bentuk menyerupai buah pir
• Meningkatnya hormon estrogen
bertahap berakibat membesarnya
corpus uteri dibandingkan dengan
serviks
• Panjang: 6 cm, lebar : cm
Masa reproduksi
• Dipengaruhi oleh perubahan hormonal
seluruh uterus menjadi dua kali lebih
tebal
Endometrium
• Dalam potongan memanjang
(longitudinal), kedua lapisan
endometrium diukur
• Ketebalan danekogenisitas bervariasi
selama siklus menstruasi
Miometrium
• Gambar ultrasonografi homogen
dengan ekhogenitas rendah
• Dibedakan menjadi: zona hipoekhoid
dalam, kemudian zona yang lebih
ekhogenik di tengah,lebih tebal dengan
pembuluh darah di antara zona tengah
dan luar
Serviks
• Dibedakan menjadi bagian forniks
anterior dan forniks posterior dalam
potongan longitudinal
• Di antaranya terletak kanalis servikalis
sebagai sebuah lapisan hiperekhoid
berlanjut menuju ke kavum
• Terletak di belakang kandung kemih
dalam potongan sagital melalui uterus
74 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

GAMBARAN ULTRASONOGRAFI UTERUS NORMAL


NULIPARA MULTIPARA
• Uterus yang tidak pernah melahirkan • Setelah melahirkan tetap agak lebih
• Ukuran korpus 2 kali lebih besar dari besar, 1-2 cm lebih besar di segala arah
pada serviks dibandingkan dengan nulipara
• posisi tergantung pada volume kandung • Panjang : 8-9 cm, Lebar : 5 cm
kemih dan rektum
• Panjang : 5 - 8cm, Lebar : 3 cm
KEHAMILAN UTERUS POST PARTUM
• Pada trimester pertamaharus • Berkontraksi setelah lahir
disingkirkan kemungkinan • Lebih besar dari uterus yang normal
anomaliuterus
• Endometrium homogen
• Fundus teraba dan dapatditentukan
• Uterus postpartum tetap membesar
ukurantinggi Fundus - Simphisis sampai
hingga1-2bulan setelah proses kelahiran
minggu ke-36 kehamilan
• TVS pemeriksaan serviks
POST MENOPAUSE PERDARAHAN POST
• Siklus haidmenjadi tidak MENOPAUSE (DIAGNOSIS
teraturkarenaovarium tidak mampu BANDING)
meresponstimulusgonadotropik • Terapi sulihhormon
hipofisis • Vaginitis
• Penurunanfolikulogenesisdan • Kanker endometrium, hiperplasia
penguranganestrogen endometrium, polip
• Atrofiorgan reproduksi • Kanker serviks, polip
• Uterus atrofi , ukuran menyerupai saat • Kanker ovarium
uterus masa infantil, serviks relatif lebih
besar dengan korpus yang lebih kecil • Perdarahan dari saluran kemih
• Panjang: 3,5-6,5cm, Lebar: 2cm
UTERUS DAN ENDOMETRIUM 75

GAMBARAN NORMAL ENDOMETRIUM


• Gambaran keseluruhan endometrium
dapat mencerminkan perubahan
patologis yang terjadi di dalamnya
• Terdiri dari dua lapisan
1. Stratum fungsional
• Berubahdi bawah pengaruh
hormonal selama siklus haid
• Hampir seluruhnya memberikan
ketebalan endometrium
• Ruang virtual(kavum)diantara
kedua lapisan ditampilkan sebagai
gambaran garis linear hiperekhoid
2. Stratus basalis
• Tipis dan hiperekhoid
Lapisan luar dari endometrium

PENGUKURAN KETEBALAN ENDOMETRIUM


• Diukur dalam potongan longitudinal
• Ketebalan tergantung pada fase siklus
• Kika memungkinkan, pengukuran
dilakukan segera setelah menstruasi
a) premenopause - setelah periode
menstruasi
b) postmenopause pada wanita dengan
terapi sulih hormon dilakukan
segera setelah menstruasi atau
setelah aplikasi progesterone
Ketebalan endometrium dapat dinyatakan
dengan mengukur ketebalan satu lapisan
(untuk menekankan bahwa ini adalah
satu lapis) atau ketebalan kedua lapisan
(diterima secara luas dalam literatur)
76 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PERIODE KETEBALAN GAMBARAN USG


Fase menstruasi 2 - 4 mm
• Gambaran bervariasi
tergantung pada
kuantitas bekuan darah
di dalam cavum
• Lapirsan terlihat sebagai
garis tipis hiperekhogenk
(stratum basalis)
• Arteri uterina memiliki
indeksresistensi tinggi

Fase proliferasi 4 - 8 mm
Awal :
• Endometrium
berupa lapisan tipis
dengan lapisan basal
hiperekhoidhomogen
Akhir:
• Lapisan ekhogenik
membentuk gambaran
resonansi triple-layer,
yang terdiri dari:
a) obyek ekhogenik
sentral
b) lapisan fungsional
menciptakan obyek
hipoekhoid
c) obyek hiperekhoid
lapisan basal
Penampilan triple-layer
paling jelas terlihat pada
periode sekitar ovulasi

Fase sekresi 7 - 16 cm
• Obyek tampak homogen
dan hiperekhogen
akibat endometrium
melebar, berliku-
liku,endometrium
dipenuhi kelenjar
glikogen danmusin
• Indeks resistensi pada
arteri uterina menjadi
lebih rendah
UTERUS DAN ENDOMETRIUM 77

PERIODE KETEBALAN GAMBARAN USG

Tanpa perdarahan
perdarahan

Postmenopause < 6 mm < 4mm


• karena atrofi,obyek (normal) (atrofi)
tampak tipis, homogen
dan hiperekhoid > 6 mm 6 - 8 mm
• miometrium ditampilkan (memerlu- (TVCD)
sebagai gambaran kan biopsi,
hipoekhoid di daerah pemeriksaan > 8 mm
sekitar endometrium TVCD) (TVCD, Endometrium tipis
biopsi PA hiperekhogen < 4 mm
> 10 mm
(tindakan
darurat,
biopsi PA,
TVCD)

Postmenopause dan < 8 mm < 4 mm


terapi sulih hormon (normal) (normal)
• estrogen/progesteron:
tipis, obyek ekhogenik
> 8 mm 5 - 8 mm
• estrogen: endometrium
(biopsi PA, (TVCD)
menebal karena
TVCD)
proliferasi sel
penginduksi estrogen > 8 mm Hiperplasia endometrium,
(TVCD, tebal > 8 mm
biopsi PA)

Polip endometrium dengan


pengumpulan cairan di
rongga uterus
78 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ABNORMALITAS GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


Adenomiosis dan endometriosis:
Implantasi dan pertumbuhan jaringan
endometrium di luar rongga endometrium

Uterus membesar difus,denga nzona


hipoekhogenik tidak teratur dalam
miometrium berukuran beberapa milimeter
Endometriosis
Fokus ektopikjaringanendometriumdi
sekitar peritoneum danorgan di sekitar
adneksa
Gambaran klinis
Tergantung pada lokasi, bisa menyebabkan
dispareunia, dismenore, nyeri panggul
disebabkan oleh perdarahan atau adhesi,
nyeri saat buang air besar, buang air kecil,
dan infertilitas
Gambaran USG
Temuan USG ditampilkan sebagai kista
coklat dizona adneksa yang merespon
perubahan hormonal selama siklus haid,
memiliki dinding tebal, berisi komponen
ekogenik pekat

Ovarium membesar berubah menjadikista


endometriosis,tampak gambaran pekat,
dengan komponen ekhogenik berdinding tebal
Kanker serviks Ultrasonografi
Skrining berdasarkan uji Pap-smear, Jika terjadi proses invasi, tampak sebagai
diagnosis berdasarkan pemeriksaan massa iregular di serviks
histopatologi dari bahan biopsi, kejadian
meningkat selama menopause
Gambaran klinis
hanyadalam stadium lanjut, perdarahan,
nyeri, kemungkinan obstruksi uretradan
pembentukan hematometra
UTERUS DAN ENDOMETRIUM 79

ABNORMALITAS MORFOLOGI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


Anomali kongenital
• Kegagalan penyatuan duktus
Mullerian
d. Total :
uterus didelphis (2 uterus, 2 serviks,
2 vagina)
e. Parsial :
uterus bicornu bicolli (2 uterus, 2
serviks, 1 vagina)
uterus bicornu unicolli (2 uterus, 1
serviks, 1 vagina)
• Kegagalan resorbsi septum medial
a. Total - uterus septus
b. Parsial - uterus subseptus
• Kegagalan perkembangan Kanal
Mullerian
a. kegagalan total satu saluran:
uterus unicornis unicollis
b. kegagalan parsial perkembangan
satu saluran:
uterus unicornis dan kornu
rudimenter
c. kegagalan total perkembangan
kedua saluran:
uterus agenesis, ovarium normal
• uterus arkuatus
anomali tersering, uterus menyerupai
bentuk pelana, diameter melintang Potongan melintang dari uterus dengan dua
rongga rahim melebar objek echo terpisah,endometrium(panah)
yang sesuai dengan gambaran kavum yang
Gambaran klinis terpisah. Daerah di antaranya sesuai dengan
septum.
infertilitas, keguguran, dismenore,
berhubungan dengan anomali saluran
kemih
80 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ABNORMALITAS ENDOMETRIUM GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


Hiperplasia endometrium
Proliferasi kelenjar endometrium dapat
disebabkan oleh stimulasi estrogen
Gambaran klinis
Pendarahan
GambaranUSG
Tidak homogen, hiperekhoid dan
endometrium menebal dengan kista kecil

Polip endometrium
Fokus terbatas endometrium hiperplastik,
menonjol ke dalam rongga rahim
Gambaran klinis
Perdarahan menstruasi memanjang,
perdarahan perimenopause dan
perdarahan menopause
Gambaran USG
Massa berbatas tegas, hiperekhoid, dalam
rongga rahim, biasanya dengan sejumlah
cairan (minimal) dalam rongga rahim

Kanker endometrium
Umum ditemukan pada wanita pasca
menopause (> 50 tahun).Risikomeningkat
pada stimulasi estrogen yang berlebihan,
obesitas, sindrom ovarium polikistik,
nullipara, hipertensi dan diabetes
Gambaran klinis
Perdarahan, biasanya pada wanita pasca
menopause
Gambar USG
Endometrium menebal 6 mm, homogen
dan hiperekhoid, dalam kasus terjadinya
invasi, terlihatdisrupsi pada integritas
lapisan halo subendometrium disertai
munculnya cairan
UTERUS DAN ENDOMETRIUM 81

ABNORMALITAS ENDOMETRIUM GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


SINDROM ASHERMAN
Obliterasi kavum dengan adhesi sebagai
akibat dari tindakan agresif, kuretase,
abortus berulang,infeksi,endometritis
tuberkulosa

Gambaran klinis
Tidak adanya menstruasi

GambarUSG
Dinding di dalam kavum endometrium
tampak tidak teratur,hiperekhoid, kontur
kavum tampak tidak teratur

ABNORMALITAS

Akumulasi cairan dan/atau darah di dalam rahim dan vagina


• Cairan di dalam rahim - metria
• Cairan dalam vagina - colpos
• Hidro - cairan dengan komposisi bening
• Pio - konten dengan komposisi purulen
• Hemato - konten dengan komposisi darah
Berdasarkan lokalisasi dibedakan menjadi:
hematocolpos
(distensi vagina terisi oleh cairan)
hemato-metra-colpos
(distensi vagina dan rahim terisi oleh cairan)
hemato-metro-colpos-salpinx
(distensi vagina, rahim dan tuba uterina terisi oleh cairan)
Penyebab:
1. Kongenital obstruksi (himen imperforata, septum vagina, atresia vagina)
2. Obstruksi yang disebabkan oleh penyakit keganasan rahim, radioterapi, jaringan
parut, benda asing, bedah intervensi
• pascamenopause cairan endometrium pada kondisi jinak yang disebabkan oleh
terhalangnya saluran serviks, dalam kondisi ganas endometrium atau kanker leher
rahim)
Gambaran klinis
Amenore, uterus membesar, nyeri pada palpasi, rasa tidak nyaman, nyeri panggul
Gambaran USG
Organ yang terlibat tampak membesar karena penuh dengan cairan
82 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ABNORMALITAS GAMBARAN USG


Alat kontrasepsi dalam rahim /
AKDR
(IUD = intrauterine device)
• ditampilkan sebagai struktur
hiperekhoid, linear, berbatas tegas
- ekho menyerupai tulang, bentuk
tergantung pada jenis AKDR

USG hanya menampilkan perubahan posisi


AKDR di dalam rongga uterus

Leiomioma (fibroma)
• Kanker ginekologi yang paling umum,
insiden meningkat setelah usia 35
tahun, dibentuk dari sel-sel otot
polos miometrium, dikelilingi oleh
pseudokapsul menyerupai sel otot yang
terkompresi
• Perubahan vaskular dan atrofi yang
diakibatkan oleh perubahan degeneratif,
perdarahan, nekrosis dan kalsifikasi
• Responsif terhadap ransangan estrogen
Mioma submukosa pada dinding
dan tumbuh cepat selama masa
belakang menonjolke arah dalam
kehamilan
ronggarahimyangsebagian terlihat
• Berdasar pada lokasi dibedakan atas :
- subserosa
- intramural
- submukosa
- intraligamenter
- mioma servikal

Rahim berubah menjadi mioma


berukuran besar dengan bidang kalsifikasi
hiperekhoid dan bidang hipoekhoid
disertai degenerasi hidropik
UTERUS DAN ENDOMETRIUM 83

ABNORMALITAS GAMBARAN USG


Leiomiosarcoma
Muncul dari pertumbuhan fibroid yang
berubah ganas dan tumbuh sangat cepat

Gambaran klinis
Tergantung pada lokasidan ukurandari
massa, rahim membesardan tak
beraturan,dapat menyebabkan
metrorhaghia,infertilitas, disuria, sembelit,
nyeri panggul

Gambar USG
Massa berbatas tegas dengan zona oval Mioma - degenerasi kistik
hipoekhoid menyerupai halo, jika terjadi
perubahan degeneratif, muncul gambaran
kalsifikasi seperti jalur hiperekhoid tidak
teratur, nekrosis menyerupai lacuna tanpa
ekho tidak teratur

Ovula Nabothii
Muncul sebagai struktur kistik kecil
dijaringan serviks, tepat di sebelah kanal
serviks atau di bagian permukaan
84 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ABNORMALITAS UTERUS DALAM KEHAMILAN


Kontraksi Miometrium
Tanpa nyeri, kontraksi uterus lokal, terjadi
selama kehamilan dan jangan keliru
dianggap sebagai kontraksi Braxton-Hicks

Gambaran USG
Penebalan lokal dari dinding rahim, yang
berubah bentuk seperti aliran gelombang,
dapat berakhir hingga 45menit.
Diangnosis banding : plasentaprevia,
hematoma, mioma
Leiomioma
Pertumbuhan di bawah pengaruh hormon
selama kehamilan dapat menyebabkan
distosia dalam proses kelahiran normal
Gambaran USG
Bisa menyerupai kontraksi atau jaringan
plasenta
Insufisiensi serviks
• Kondisi fungsional kelemahan serviks
• penyebab: trauma, kelainan kongenital,
hormon
• gambaran klinis: abortus berulang pada
trimester kedua
• terapi : cerclage
Gambaran USG
• panjangserviks<3 cm
• lebarserviks>2cmditrimester II
• lebarsaluran leher rahim>8mm
• membran menonjol dikanalis servikalis
penampilan khas saluran serviks dan
ostium internum: bentuk T,Y,V, U
Tipe - V: temuan patologis,
pembukaan berbentuk baji, serviks dengan
mulut terbuka melalui ostium internum,
sangat pendek, dan nyaris tidak ada lagi
kanalis servikalis
UTERUS DAN ENDOMETRIUM 85

Tipe - T : temuan normal, kanalis


servikalis tertutup dimana panjang dari
luar ostium eksternum (VU) ke ostium
internum bagian dalam(UU) harus lebih
besar dari 30mm

Tipe Y :varian temuan


normal,biasanya dalam multipara. Jika
panjang kanalis serviks tertutup <30mm,
temuan ini menunjukkan pembukaan awal
ostium internum (UU)

Tipe U :temuan patologis, ostium


internum terbuka, kanalis servikalis
menghilang, jaringan serviks menipis,
amnion menumbung pada kanalis
servikalis (serviks tampak mengembung)

DIAGNOSIS BANDING GAMBARAN USG


Penebalan endometrium • hiperplasia endometrium, polip
• kanker endometrium
• sindromAsherman
• bekuan darah
Penipisan endometrium • gangguan hormonal
• pasca menopause
• sindrom Asherman
Endometrium hiperekhogenik • penyakit radang panggul
• siklus fase sekresi
• pasca kuretase
• endometritis
• pasca evakuasi IUD
• reaksi desidualisasi pada kehamilan
ektopik
• karsinoma endometrium dan hiperplasia
86 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Cairan intrakavum • kehamilan


• keganasan
• proses obstruksi
Uterus hipoplastik • hipofungsi aksis hipofisisaxis/
hipotalamus
• sindrom Turner(45, X0)
• respon kegagalan ovarium primer
Uterus membesar • mioma
• polip
• adenomiosis
• penyakit trophoblast
• karsinoma endometrium
• hematometra
• piometra

NYERI PANGGUL - DIAGNOSIS BANDING


Tipe dan lokalisasi Diagnosis banding
Akut dan terlokalisir • torsio ovarium
• ruptur kista ovarium
• kehamilan ektopik
• apendisitis
Kronik • radang panggul (PID)
• perlengketan
Postmenopause • infeksi
• keganasan uterus dan ovarium
Pre-pubertas • masa tumor panggul
• infeksi saluran kemih
• kriptomenorea
Dismenorea • endometriosis
• sindrom kongestif
• salpingooovoritis
• retroversi uterus akut
Dispareunia • endometriosis
• infeksi panggul (PID)
Bab 7
Kepala, Leher, dan Sistem
Saraf Pusat
KEPALA, LEHER DAN SISTEM SARAF PUSAT 89

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NORMAL


KEHAMILAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TRIMESTER I NORMAL OTAK
• 5 minggu • Neurulasi adalah pertumbuhan tabung saraf dan lempeng
saraf
• 6 minggu • Tabung saraf mulai menutup, bagian utama dari
otak dikenali: prosencephalon, mesencephalon dan
rhombencephalon
• 7 minggu • Diferensiasi telencephalon dari prosencephalon
• 8 minggu • SSP berubah menjadi rongga tunggal di bagian kranium dari
embrio
• Pertumbuhan falx membagi menjadi dua rongga ventrikel
simetris
• 10 minggu • Perkembangan pleksus khoroideus dalam rongga ventrikel
• 11 minggu • Pleksus khoroid memenuhi seluruh ventrikel, pleksus
khoroid tampak terbagi pada kedua hemisfer
• 12 minggu • Struktur diluar ventrikel yaitu: hemisfer, thalamus dan otak
kecil mulai berkembang
• 13 minggu • Korpus kalosum berkembang

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SISTEM SARAF PUSAT


EKTODERM MEMBENTUK TABUNG SARAF
BAGIAN ROSTRAL BAGIAN RONGGA BAGIAN KAUDAL
PPROSENCEPHALON KANALIS SPINALIS MEDULA SPINALIS
• TELENCEPHALON
• DIENCEPHALON
MESENCEPHALON VENTRIKEL LATERALIS
• PEDUNKULUS CEREBRAL VENTRIKEL III

RHOMBENCEPHALON AKUADUKTUS
• PONS DAN CEREBELLUM CEREBRAL
• MEDULA OBLONGATA BAGIAN SUPERIOR
VENTRIKEL IV
BAGIAN INFERIOR
VENTRIKEL IV
90 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KEHAMILAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN WAJAH


TRIMESTER I JANIN
6 MINGGU • Dimulainya osifikasi mandibula, perkembangan hidung dan
orbita
7 MINGGU • Fusi wajah di bagian sentral (mulut dan hidung)
8 MINGGU • Perkembangan telinga bagian luar
10-12 MINGGU • Detail wajah janin dapat dikenali dari pemeriksaan
transvaginal sonografi
13 MINGGU • Profil wajah dapat dikenali dengan sonografi
14 MINGGU • Penyatuan lengkungan palatal dan pembentukan langit-langit
mulut berakhir

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI VENTRIKEL


VENTRIKEL Ruang dalam jaringan otak berasal dari rongga
neural tube primitif
Terisi dengan cairan serebrospinal
Dilapisi dengan membran ependimal

1. Ventrikel lateral Dua buah, struktur berpasangan, simetris


Korpus Bagian terbesar dari sistem ventrikel
Cornu anterior bagian frontal dalam jaringan hemisfer
Cornu posterior Bagian oksipital, berhubungan langsung dengan
ventrikel III dan bagian ventrikel sebelah
dalam dengan sisi simetris

2. Atrium Tempat bertemunya bagian kanan dan kiri


sistem ventrikel
3. Ventrikel III Rongga datar terletak antara dua inti thalamus
Terhubung antara kanan dan kiri dengan
korpus ventrikel lateralis, dan ke arah belakang
dengan ventrikel IV
4. Akuaduktus Silvii Kanal pada linea mediana, penghubung antara
ventrikel III (superior) dan ventrikel IV
(inferior)
5. Ventrikel IV Rongga berbentuk belah ketupat terletak pada
linea mediana antara pons dan cerebellum
Terhubung dengan ruang subarachnoid di
tulang belakang melalui tiga foramen (foramen
lateral Luschka, foramen medial Magendie)
Melalui akuaduktus Silvii, berhubungan ke atas
dengan
ventrikel III
KEPALA, LEHER DAN SISTEM SARAF PUSAT 91

Ventrikel lateral adalah struktur dominan dari


keseluruhan sistem ventrikel.Tampilan pada beberapa
bidang transversal (koronal), kanan bawah adalah
bagian referensi untuk menampilkan cornu anterior dan
cornu posterior ventrikel lateral (panah)

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN


ULTRASONOGRAFI
Trimester I
• Struktur utama adalah pleksus korioideus
yang memenuhi hampir seluruh ventrikel
lateral, kecuali kornu anterior
• Perlu diperhatikan adanya struktur kistik
yang mungkin muncul pada pleksus
koroideus, yang menjadi penanda sonografi
dari kelainan kromosom

Diameter Biparietal - biometri dasar


• Ekho sentral, garis hiperekhoik di potongan
sagital, berasal dari falks serebri dan fissura
interhemispher
• Kavum septum pelucidum - sepasang garis
ekho linier di perbatasan antara sepertiga
anterior dan tengah dari ekho sentral,
berasal dari dinding medial cornu anterior
ventrikel lateral, penanda utama untuk
penentuan level yang benar untuk mengukur
diameter biparietal
• Thalamus - struktur hipoekhogenik
berbentuk hati, simetris, terletak pada kedua
sisi sepanjang ekho sentral, dan di belakang
kavum septum pelucidum
• Pleksus koroideus - hiperekoik, memenuhi
korpus ventrikel lateral
92 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN


ULTRASONOGRAFI
Anatomi rongga kepala bagian posterior
• Serebellum - dua belahan simetris di antara
vermis serebelli (struktur hiperekoik linear
di bawah tentorium dan di antara dua
hemisfer)
• Sisterna magna - rongga berisi cairan antara
serebellum dan bagian belakang kranium
(tulang oksipital), terbaik diakui pada
trimester kedua

Brachycephali • Diameter biparietal meningkat, melebar, bulat, dan tampak tidak


normal memanjang
• Pada level penampang biparietal terlihat bulat dan bukan elips,
lingkar kepala normal, indeks cephalic (CI) meningkat
• Sering disertai dengan oligohidramnion atau disostosis kranial
Dolicocephali • Diameter biparietal kepala kecil, menyempit, memanjang lebih
dari biasanya
• Pada level penampang biparietal terlihat elips lonjong, lingkar
kepala normal, indeks cephalic (CI) menurun
• Biasanya dengan disostosis kranium atau oligohidramnion,
tetapi dapat juga merupakan varians dari bentuk kepala individu
normal
Microcephali • Diameter biparietal kepala mengecil, volume total otak
mengecil, penurunan di bawah persentil ke-5 untuk usia
kehamilan
• Biasanya berhubungan dengan penyakit genetik atau infeksi
perinatal (TORCH)
Macrocephali • Diameter biparietal kepala meningkat, total volume otak
meningkat, sering berhubungan dengan hidrosefalus dan
hidranencefalus
KEPALA, LEHER DAN SISTEM SARAF PUSAT 93

ANENCEPHALI DAN AKRANIUM


• Tulang tengkorak yang tidak
berkembang (akranium) sering dikaitkan
dengan kegagalan perkembangan kortex
serebri (anencephali)
• Akibat kegagalan perkembangan bagian
rostral tabung saraf pada usia kehamilan
6 minggu
• Meskipun korteks serebri tidak
berkembang, ganglia basalis dan
batang otak berkembang namun tidak
sempurna
• Bersifat lethal
• Berhubungan dengan spina bifida,
polihidramnion dan malformasi sistem
organ lain
• Ditemukan peningkatan nilai AFP serum
maternal
• Gerakan janin berkurang

• Akranium = calvarium tidak terbentuk


sempurna jaringan korteks cerebri
dan meningens melayang dalam cairan
ketuban

• Anencephali = jaringan korteks


serebri menghilang, dalam cairan
ketuban,terlihat hanya bagian basal otak
dengan selaput pembungkus. Tampilan
normal hanya tulang pipi dan di atasnya
orbita tampak menonjol. Struktur
kepala tampak seperti kepala kodok
94 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KELAINAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


AGENESIS CORPUS CALLOSUM • ventrikel lateral tampak melebar
• Inkomplit atau parsial dan dapat dikenali • pergeseran ventrikel III ke arah kranial
dengan USG bila kelainan ini komplet
• kavum septum pellucidum tidak
• Secara normal jaringan corpus callosum dapat ditampilkan, atau hanya terlihat
terletak melintang di antara hemisfer, bayangan falks dan thalamus saja
pada posisi longitudinal di sepanjang
dinding medial ventrikel lateralis
• Biasanya berhubungan dengan hipoplasia
dari jaringan otak (holoprosencephali
atau Dandy-Walker malformasi)
• Ventrikel lateral tampak melebar
• Pergeseran ventrikel III ke arah kranial

Kavum septum pellucidum tidak dapat


ditampilkan, atau hanya terlihat bayangan
falks dan thalamus saja
HERNIASI JARINGAN OTAK
herniasi jaringan otak atau meningens
melalui defek tulang kranium bagian dari
tabung saraf
• encephalocele - herniasi jaringan otak
dengan meningens
• meningocele - herniasi meningens diisi
dengan cairan, biasanya dalam bentuk
kista
• meningomyelocele - herniasi meningens
dan jaringan medulla spinalis

Mielocele - herniasi medulla spinalis


• Terlihat defek tulang dalam bentuk
diskontinuitas ekhogenik tulang
tengkorak atau tulang belakang yang
diikuti dengan defek pada kulit terbuka
• Melalui defek tersebut, tampak
selaput jaringan otak dan atau otak
mengambang bebas dalam cairan
ketuban
• Paling sering dikaitkan dengan
hidrosefalus dan polihidramnion
KEPALA, LEHER DAN SISTEM SARAF PUSAT 95

KELAINAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


Arnold Chiari Malformation
Tipe I
• Pergeseran vertebrae spinalis dengan
herniasi vermis cerebellum ke kanalis
spinalis
• Tidak terkait dengan
myelomeningocoele
Tipe II
• Bentuk paling umum
Disertai dengan spina bifida,
myelomeningocoele dan pergeseran
dari vertebrae spinalis, batang otak dan
otak kecil mengalami herniasi ke bawah
pada kanalis vertebrae melalui foramen
magnum

• “Lemon sign” - perubahan bentuk


kepala janin di daerah tulang frontal, di
mana muncul penciutan dari sisi latero-
lateral (*)
• Herniasi batang otak dan otak kecil
menyebabkan otak kecil menjadi rata
dan tampak seperti bulan sabit pada
potongan transversal - “banana sign”
(panah)
• Ekstensi dan pergeseran ventrikel IV ke
bawah (gambar kanan)
• Hidrosefalus
• Meningomielocele di daerah tulang
belakang
96 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KELAINAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


HIGROMA KISTIK (limfangioma
kavernosa)
• Defek saluran getah bening,
penyumbatan dan stasis cairan getah
bening, atau gangguan di antara saluran
limfe daerah serviko-facial dan aliran
vena
• Akumulasi cairan getah bening dalam
bentuk struktur kistik, multikistik,
struktur bersepta membesar 80% kasus
berada pada daerah leher di kedua sisi
• Disertai dengan edema dan hidrops
(asites janin dan hidrops generalisata)
Sering merupakan gejala dari sindrom
Turner atau trisomi 21 dan 18
Kista Dandy-Walker
• Gangguan perkembangan dan anatomi
cerebellum
• Pelebaran ventrikel IV, biasanya
karena obliterasi saluran penghubung
(Magendie dan Luschka)
• Agenesis atau hipoplasia dari vermis
atau hemisfer cerebelli
• Pelebaran fossa posterior kranium atau
kista posterior rongga kranium
• Pelebaran ventrikel III

Tampilan janin trimester pertama


(transvaginal)

Tampilan trimester pertama (transvaginal)


KEPALA, LEHER DAN SISTEM SARAF PUSAT 97

KELAINAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

Tampilan trimester kedua (abdominal)


HOLOPROSENCEPHALI
• Meliputi berbagai macam gangguan
perkembangan dan anatomi hemisfer,
gangguan pada pembagian hemisfer
dengan perubahan dalam penampilan
lateral hemisfer
• Alobar: Bentuk yang paling parah, tak
terjadi pemisahan hemisfer, muncul
sebagai hemisfer tunggal, tidak teratur
dan hanya tersisa ventrikel tunggal
yang besar. Hampir tidak pernah
menunjukkan bagian tengah otak,
terlihat sebuah ventrikel besar, otak
tidak berkembang, terhubung dengan
thalamus, hipotelorism, kelainan
pada bibir, mulut, hidung, langit-langit
(Labiognatopalatochizis)
• Semilobar: Struktur otak tidak
berkembang, fissura tidak lengkap di
antara dua hemisfer, corpus callosum
tidak berkembang, cacat fusi wajah.
Sebuah ventrikel besar, dapat terbagi
dan terlihat bervariasi dengan kornu
anterior dan kornu posterior, jaringan
otak tampak lebih besar, inti dari
thalamus terhubung, struktur bagian
tengah otak hanya tampak sebagian,
terlihat hipoekhoik dari umumnya.
• Lobar: Bentuk paling ringan, dua
hemisfer terpisah, disertai dengan bibir
sumbing.Ventrikel tampak melebar atau
terbagi kecuali di bagian kornu anterior,
tampak sisa jaringan otak dan dapat
dilihat bagian tengah otak yang tidak
utuh.
98 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KELAINAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


HIDRANENCEPHALI
• Pada tempat yang seharusnya otak
berkembang normal, struktur kistik
terisi oleh cairan serebrospinal
• Biasanya akibat gangguan peredaran
darah atau infeksi
• Tulang kepala biasanya normal
• Tidak terkait dengan malformasi lain
• Tidak tampak wujud normal belahan
otak dan ventrikel
• Kepala diisi penumpukan cairan, dimana
terlihat
falks serebri hiperekhoik di garis
tengah (panah pada gambar)
• Anatomi cerebellum biasanya normal
• Polihidramnion

VENTRIKULOMEGALI
• Pelebaran ventrikel yang berisi cairan
• Dua bentuk dasar:
√√ pasif (hydrocephalus ex vacuo): atrofi
otak atau kegagalan perkembangan
jaringan otak, di lokasi jaringan
otak yang tidak berkembang, terjadi
dilatasi pasif ventrikel
√√ aktif (hydrocephalus): peningkatan
produksi cairan serebrospinal dalam
pleksus koroid, sehingga cairan
terakumulasi dan memperlebar
ruang (bentuk ekspansif) atau terjadi
karena obstruksi saluran penghubung
untuk sirkulasi dan drainase cairan
antara bagian-bagian dari sistem
ventrikel (bentuk obstruktif)
• Dilatasi biasanya dimulai di bagian kornu
posterior
• Jumlah jaringan otak berkurang
dibandingkan dengan tulang kepala
• Peningkatan rasio V / H (diameter
ventrikel / diameter hemisfer)
• Biasanya berhubungan dengan
kerusakan tabung saraf (spina bifida)
KEPALA, LEHER DAN SISTEM SARAF PUSAT 99

STRUKTUR
ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
(KELAINAN)

PORENCEPHALUS
• Nekrosis jaringan otak yang
sebelumnya normal, daerah
otak kemudian terakumulasi
oleh cairan dan membentuk
kista porencefalic yang
terhubung secara normal
dengan perkembangan
ventrikel otak
• Kista soliter atau beberapa
kista multipel pada jaringan
otak, tampak asimetris,
terhubung dengan ruangan
ventrikel lateral

KISTA PLEKSUS
KHOROIDEUS
• Terbentuknya kista dalam
jaringan pleksus khoroideus
ventrikel lateral
• Termasuk temuan normal
hingga kehamilan usia 20
minggu, secara spontan
menghilang
• Berhubungan dengan
kelainan kromosom, dan
dianggap salah satu marker
kelainan kromosom, tetapi
bila bersifat temuan yang
terisolir, bukan merupakan
indikasi untuk pemeriksaan
kariotip janin
• Unilateral atau bilateral
• Ukuran hingga 2 cm
• memberikan penampilan
menyerupai jaringan
spons diantara struktur
hiperkehoid
• pleksus khoroideus
100 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR
ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
(KELAINAN)
KISTA ARACHNOID
• Kelainan kongenital invaginasi
atau akibat peradangan,
selaput lunak meningens
membentuk kista biasanya
dalam struktur fisura
otak besar (Silvius atau
interhemisfer)
• Struktur kistik yang tidak
berkomunikasi dengan
sistem ventrikel, terutama
ruang ventrikel lateral

ANEURISMA VENA
GALEN
• Malformasi arterio-venous
• Biasanya terdapat anomali
aliran vena yang mengalami
drainase, bersama-sama
dengan aliran darah
bertekanan tinggi mengalir
ke dalam vena besar cerebral
Galen dan mengakibatkan
dilatasi
• Tidak beraturan, struktur
hipoekhoik berliku-liku,
kistik, atau bentuknya tidak
beraturan
• Biasanya terletak di garis
tengah dan di atas ventrikel
III
• Muncul dalam bentuk sinyal
Doppler vena
KEPALA, LEHER DAN SISTEM SARAF PUSAT 101

ISTILAH KELAINAN ANATOMI STRUKTUR KEPALA JANIN


Acrania (exencephalus) • kelainan parsial atau kurang lengkapnya
tulang kranium, sering terkait dengan
anencephalus
Anencephalus • jaringan otak tak terbentuk,
berhubungan dengan acrania atau tidak
terbentuknya tulang kranium
Meroanencephalus • bentuk anencephalus dimana sebagian
kecil otak dapat berkembang dan tulang
kranium sebagian terbentuk
Craniosynostosis • cacat perkembangan tulang kepala,
ditandai dengan penutupan dini
sutura-sutura pada tulang kranium,
yang menghasilkan perubahan bentuk
dan ukuran kepala (perubahan indeks
cephalic)
"Clover leaf" skull • bentuk kepala seperti daun semanggi,
disebabkan oleh penutupan dini sutura
koronal dan sutura lambdoidea, biasanya
terjadi dalam osteochondrodysplasia
sistemik

ANOMALI WAJAH GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


EPIGNATUS
• Teratoma faringeal yang tumbuh pada
langit-langit rongga mulut, memenuhi
mulut dan hidung dan tumbuh
berkembang keluar
• Ukuran bervariasi
• Massa tumor yang kompleks yang
keluar dari hidung atau rongga mulut,
sehingga tampilan wajah terlihat hidup
normal
102 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ANOMALI WAJAH GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


BIBIR SUMBING
• Kegagalan fusi penyatuan, bersifat
unilateral atau bilateral
• Kegagalan pembentukan jaringan
penghubung embrional yang
menghubungkan wajah bagian lateral
dan tengah
• Bibir sumbing, palatochizis, mencapai
rahang atas bagian palatum keras dan
lunak
• Bibir membuka ke arah rongga hidung
• Termasuk marker ultrasonografi
kelainan kromosom
• Pengamatan terbaik dapat dilakukan
pada bidang frontal wajah
• Defek jaringan lunak terlihat di daerah
atas bibir, atau di bawah hidung
• Diskontinuitas dalam lengkungan tulang
alveolar maksila atau palatum
• Hidung melebar dan rata
• Di bawah hidung dapat terlihat sisa
jaringan lunak yang tidak terhubung satu
sama lain
HIPOTELORISM
• Jarak antara orbita memendek, biasanya
disertai kasus kecacatan dari sistem
saraf pusat (holoprosencephaly) dan
craniosynostosis
HIPERTELORISM
• Jarak antara orbit memanjang, biasanya
berhubungan dengan encephalocele di
daerah frontal atau craniosynostosis
• Pada bidang frontal atau horizontal,
melalui potongan kepala dan wajah,
terlihat jarak antar orbita, diukur dari Hipotelorism
tepi sisi medial dinding orbita

Hipertelorism
KEPALA, LEHER DAN SISTEM SARAF PUSAT 103

ANOMALI WAJAH GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


ANOFTHALMIA
• Salah satu atau kedua bola mata tak
terbentuk
• Orbita tampak kecil atau bahkan tidak
muncul
• Tidak terlihat tampilan hipoekhogenik
bola mata dengan gambaran
hiperekhoid titik lensa mata
MICROGNATHIA
• Rahang bawah tampak kecil atau gagal
berkembang
• Penanda kromosom anomaly
• Pemeriksaan pada bagian sagittal wajah
• Dagu tampak kecil dan tertarik ke
dalam
• Hidung dan bibir atas tampak menonjol
104 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Bab 8
Tulang Belakang dan
Gangguan Penutupan
“Neural Tube”
TULANG BELAKANG DAN GANGGUAN PENUTUPAN “NEURAL TUBE” 107

ANATOMI NORMAL VERTEBRAE SPINALIS


Pemeriksaan vertebra spinalis meliputi:
pemeriksaan tulang belakang potongan
transversal danl ongitudinal bersama
dengan pemeriksaan kulit yang menutupi
vertebra. Pada potongan melintang,
vertebra ditampilkan sebagai tiga titik
ekho (gambar kiri).

Setiap gema bertitik hiperekhoik sesuai


dengan sebuah pusat osifikasi dari setiap
tulang belakang (gambar kanan:
1. Pusat osifikasi sisi lateral processus
transversus
2. Pusat osifikasi corpus vertebrae
3. Origo tulang rusuk ).

Menampilkan vertebra spinalis pada bagian


sagital: seperti rel kereta api dan kulit di atas
tulang belakang vertebra.

Ketika menilai penutupan tulang belakang


dari vertebrae spinalis, penting untuk
memperhatikan deskripsi tulang dibagian
koronal yang menunjukkan pusat
osifikasi tulang belakang pada lengkungan
vertebral. Pada tampilan koronal, harus
terlihat seperti dua garis sejajar tanpa
perbedaan(panah).
108 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

SPINA BIFIDA
Penutupan tidak sempurna dari vertebra
spinalis sehingga terjadi defek atau non-union
dari lengkung vertebra spinalis.

Macam kelainan berdasarkan penutupan


defek :
1. DEFEK TERBUKA 80% kasus kanalis
spinalis terbuka atau hanya ditutupi
selaput tipis.
2. DEFEK TERTUTUP 20% kasus, defek
pada bagian tulang tertutup oleh kulit.

Macam kelainan berdasarkan organ yang


keluar dari defek :
1. Spina bifida occulta:
Tidak ada selaput atau bagian medulla
spinalis yang keluar melalui defek.
2. Spina bifida cystica:
Ada bagian-bagian dari jaringan saraf
melalui defek
• Meningocoele: meningens menonjol
membentuk struktur kistik terisi cairan
cerebrospinal
• Myelomeningocoele: meningens
menonjol membentuk struktur kistik
yang terisi bagian dari medulla spinalis

PADA POTONGAN TRANSVERSAL


Harus ditampilkan
bagian posterior vertebrae spinalis,
terlihat tak menyatu, tampak jarak yang
memisahkan lengkungan vertebral di
sepanjang “neural tube”
Tampilan transversal: menunjukkan tampilan
meningens dengan cairan serebrospinal
keluar melalui defek luas dalam tulang dan
kulit (panah)
TULANG BELAKANG DAN GANGGUAN PENUTUPAN “NEURAL TUBE” 109

PADA POTONGAN
LONGITUDINAL
Dapat terlihat hanya jika meningens atau
jaringan medulla spinalis menonjol keluar
di ataskulit
Pada defek terbuka potongan transversal
dan koronal, dapat terlihat diskontinuitas
dari kulit dan fragmen tulang belakang.
Pada tipe spina bifida kistik, tampak
jelas tonjolan kistik yang melewati defek
tulang belakangdan tampak di atas jaringan
kulit.
Paling baik ditampilkan pada periode
kehamilan 18-24 minggu, paling mudah
diperiksa bila air ketuban diatas defek
dalam jumlah yang mencukupi untuk
memberikan ruang pemeriksaan.

Tampilan longitudinal: di bagian lumbal


terlihat defek tulang(*) dimana tampak
bagian dari lapisa nmeningens dalam formasi
kistik (panah)

Tampilan koronal melalui permukaan


punggung janin yang memperlihatkan lesi
kistik di atas kulit
110 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


Variasi hasil pemeriksaan ultrasonografi.
Tampilan USG memperlihatkan
celah pada bagian tulang belakangdi
daerah lengkung vertebra spinalis
(rachyschysis).Tampak pemisahan kedua
titik sejajar di bagian belakang, jika
dibandingkan baris sejajar sebelumnya
yang mencerminkan tampilan vertebrae
normal (panah).

Potongan melintang defek “neural


tube”terbuka dengan khas tampilan
simbol “U”yang sesuai dengan
pemisahan bagian tulang dan kulit di
atasnya (panah)

Potongan melintang defek “neural


tube”terbuka dengan khas tampilan
simbol “U”yang sesuai dengan
pemisahan bagian tulang dan kulit di
atasnya (panah)

Penampang melintang dengan


meningocoelom terlihat (panah) dan
celah defek yang membelah kulit dan
tulang

Myelomeningocoele : Penampang
melintang defek terbuka “neural tube”
yang keluar dari canalis spinalis dan
medulla spinalis (panah) dibungkus
meningens
Bab
Saluran Cerna
9
SALURAN CERNA 113

PERKEMBANGAN ANATOMI NORMAL

Perkembangan sistem pencernaan, lien dan kelenjar adrenal

6 minggu Perkembangan usus primitif

8 minggu Perkembangan herniasi fisiologis usus pada umbilicus

10 minggu Korteks adrenal mengelilingi stroma


BAB 9. SALURAN CERNA 
12 minggu Invaginasi fisiologis herniasi usus
 
14 minggu Sekresi empedu mulai terbentuk
PERKEMBANGAN ANATOMI NORMAL 
Perkembangan sistem pencernaan, lien dan kelenjar adrenal 
6 minggu  Perkembangan usus primitif 
8 minggu  Perkembangan herniasi fisiologis usus pada umbilicus 
10 minggu  Korteks adrenal mengelilingi stroma 
12 minggu  Invaginasi fisiologis herniasi usus 
14 minggu  Sekresi empedu mulai terbentuk  
 
PERKEMBANGAN SISTEM SALURAN CERNA
PERKEMBANGAN SISTEM SALURAN CERNA 
 
ENDODERM                                                                                                                    MESODERM 
SALURAN USUS PRIMITIF                                                                                           SELAPUT SPLANIKUS 
               Selaput lendir dan kelenjar                                                                                    Otot polos dan Jaringan ikat 
 
 
 
 
 
                                                                                 LAPISAN GANDA USUS PRIMITIF 
 
 
 
 
         USUS BAGIAN ANTERIOR                                       USUS BAGIAN MEDIAL                       USUS BAGIAN POSTERIOR 
          rongga mulut, saliva                                                    duodenum                                                    anus 
          faring, hati, tenggorokan,                                           jejunum                                                        usus besar 
          kandung empedu, lambung, pankreas                     ileum 
          duodenum, saluran empedu                                      usus besar 
 
 
 
 

 
  85
 
114 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


KELENJAR SUPRARENAL • Terlihat pada trimester III
• Relatif besar pada fetus • Struktur memutar sepanjang dinding
• Sebelum lahir berukuran 20x abdomen belakang janin
dibandingkan ukuran pada usia dewasa • Korteks hipoekhoid dan medulla tipis
hiperekoik
USUS Selama trimester II dan III
• Setelah usia 20 minggu kehamilan, dapat • Tampak daerah berbatas tidak tegas
dibedakan antara usus halus dan usus dengan resonansi kuat terletak di bagian
besar pertengahan dan bagian posterior
abdomen
USUS BESAR • Tampak formasi hipoekoik berbentuk
• Mengandung mekonium(sel epitel, tubular biasanya terletak dibagian lateral
lendir, empedu) yang terakumulasi abdomen
selama kehamilandan memperluas • Peristaltik biasanya tidak terlihat
lumen usus
• Ukuran diameter meningkat selama
• Usus normal harus dibedakan kehamilan
daridilatasi usus, kista ginjal dan massa
rongga abdomen lainnya
• Gambaran mekonium hiperekoik dapat
berupa variasi dari temuan normal,
tetapi juga dapat sebagai tanda ileus
meconium atau peritonitis.
USUS HALUS • Tampak lebih hiperekoik dibandingkan
• Lengkung (loops) dari usus kecil usus besar sampai trimester III, namun,
kadang-kadang dapat ditampilkan dalam akibat jumlahair ketuban yang tertelan,
selama trimester III dapat berupa hipoekoik pada lumen
• Diameter tidak boleh lebih besar dari • Terlihat dibagian tengah perut
6 mm • Menunjukkan gerakan peristaltik
KANTUNG EMPEDU • Terlihat sejak20minggu
• Dibentuk pada usia kehamilan 7 minggu • Berupa struktur kecil anekoik
• Berperan pasif selama periode janin berbentuk oval di hepar
dalam kandungan • ampak pada sisi kanan dari venaporta/
vena umbilikalis
HEPAR Trimester II
• Organ hematopoietik dari 8 minggu • Struktur homogen besar di bawah
• Empedu mulai terbentuk sejak akhir diafragma bagian atas kanan abdomen
trimester I • Batas tidak dapat terlihat jelas
• Dalam parenkim terlihat pembuluh • Tekstur homogen
darah hepar
• Memberikan kontribusi signifikan untuk
pengukuran lingkar abdomen (kecil
pada janin pertumbuhan terhambat,
besar pada janin makrosomia)
SALURAN CERNA 115

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


LIEN • Dilihat dari 18 sampai 40 minggu
• Meningkat selama kehamilan • Struktur homogen bawah diafragma di
• Terletak pada posisi postero lateral dari sisi kiri abdomen
empedu • Gambaran hiperekoik sama dengan
• Bukan menjadi bagian rutin hepar
pemeriksaanUSG
LAMBUNG • Lambung berbentuk bulan sabit anekoik
• Janin mulai menelan cairan ketuban di hemi abdomen kiri
sekitar 16 minggu maka lambung harus
terlihat setelah itu
• Dapat terlihat pada13minggu
• Ukuran tergantung pada jumlah cairan
ketubanyang tertelan
116 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PERKEMBANGAN ABNORMAL
MASSA KISTIK INTRABDOMEN
• Diagnosis differensial meliputi ovarium,
usus maupun duplikasi, kista empedu,
pseudokista mekonium, dan dilatasi usus
• Ditemukan struktur kistik dalam perut
janin
• Unilokular, multilokular
ATRESIA
• Anomali perkembangan
• Disertai polihidramnios karena
ketidakmampuan menelan aliran cairan
ketuban melalui sistem pencernaan
Atresia Esophagus
• Sering berhubungan dengan fistula
trakeoesophageal
• Paling sering terdiagnosis secara tidak
langsung saat lambung dan bagian distal
sistem gastrointestinal tidak dapat
terlihat
• Mungkin berhubungan dengan
trisomi18,21, dan 13
Potongan transversal dan longitudinal
Atresia Duodenum memperlihatkan obstruksi usus dengan
• Terjadi karena kurangnya mobilitas ekstensi usus, perut membuncit dan
duodenum polihidramnios
• Sering dikaitkan dengan anomali lainnya:
trisomi21, anomali morfologi dan
kelainan bawaan jantung.
Atresia Jejunum/Ileum
• Temuan sporadis, umumnya tidak
berhubungan dengan anomali lainnya

Atresia duodenum, tanda khas double


bubble: massa anekoik besar sesuai dengan
dilatasi lambung, massa anekoik kecil
sesuai dengan duodenum atretik, dan
terhubung satu sama lain melalui kanal
pilorus. Juga disertai polihidramnios
SALURAN CERNA 117

OBSTRUKSI USUS
• Disebabkan oleh stenosis, volvulus,
duplikasi enterik , mekoneum ileus,
penyakit Hirschprung
• Diagnosis banding penting untuk
membedakan dengan uropati obstruktif
MEKONEUMILEUS
• Bentuk obstruksi usus halus di mana
mekoneum menutup bagian distal
• Sering dikaitkan dengan kistik fibrosis

• Dilatasi lengkung usus halus di sebelah


proksimal lokasi obstruksi
• Tampak distensi lengkung usus
• Polihidramnios (tidak muncul pada
obstruksi bagian distal dari usus)
• Tampak mekoneum hiperekoik
intraluminal Ileum melebar ,mikrokolon
118 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

GANGGUAN PENUTUPAN DINDING RONGGA PERUT


STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
1. Gangguan penutupan dinding depan: Gambaran umum:
• Omphalocele • Anatomi normal rongga perut dan
• Gastroschisis organ visceral sekitarnya tidak terlihat
2. Gangguan perkembangan dinding bagian • Bergesernya organ di luar rongga perut
atas (“atap”): pada tempat yang tidak seharusnya
• Hernia diafragma

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


OMFALOKEL
• Defek dinding anterior abdomen
dimana terjadi herniasi organ perut di
segmen awal umbilicus
• Juga dapat digambarkan sebagai sebuah
anomali dalam umbilikus dimana organ-
organ perut menonjol melalui cincing
umbilikus
• Meningkatnya titer alpha-feto-protein
dalam serum ibu
• Tidak didiagnosis sebelum 14 minggu, A = penampang perut, O = omphalocele kecil
dimana pada waktu ini proses herniasi hanya berisi usus, UV = ujung tali pusat
fisiologis harus sudah invaginasi
• Sangat sering berhubungan dengan
anomali lainnya: Trisomi13, 18, 21,
Sindrom Turner dan Klinefelter ,
Pentalogi Cantrell, kloaka ekstrofi,
Sindrom Beckwith-Widermann
• Hasilnya tergantung pada anomali yang
terkait
• Massa tidak homogen ditutupi oleh
selubung di depan garis tengah perut
• Berisihati, usus atau lambung
• Anomali kromosom lebih mungkin
ketika sebagian besar isi selubung hanya
terdiri dari usus (omphalocele kecil)
• Insersi tali pusat berada pada ujung
selubung
• Vena umbilikalis dapat ditelusuri di
dalam selubung
• Sering muncul asites
SALURAN CERNA 119

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


Antara abdomen dan omphalocele terlihat
pembuluh darah dan rongga usus yang
melintasi dari satu struktur ke struktur lain
melalui defek yang relatif besar (panah)

Herniasi relatif kecil melalui cincin umbilikus


(panah), dinding perut hampir seluruhnya
tetap utuh

Omphalocele pada trimester pertama

Ukuran omfalokel sebanding dengan


penampang melintang perut, terlihat jelas
selaput kantung yang mengalami herniasi
dan ujung tali pusat pada permukaannya
120 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


GASTROSCHISIS
• Defek dinding anterior abdomen
dimana bagianorgan abdomen
mendesak keluar melalui sebuah celah
yang terletak di sebelah kanan dari
cincin umbilikus yang terbentuk normal
• Peningkatan titer alpha-feto-protein
dalam serum ibu
• Tidak terkait dengan anomali lainnya
• Terapi postnatal memberikan tingkat
kesembuhan yang memuaskan Usus halus tampak mengambang bebas
dalam cairan ketuban, tanpa terlihat selubung
• Tampak usus kecil dan usus besar
penutup
melayang bebas dalam cairan ketuban
(tanpa selaput membran)
• Bagian usus yang bebas tampak
menyerupai massa berbatas tak teratur
di luar tubuh janin
• Jarang terjadi herniasi lambung, dan
lebih jarang lagi terjadinya herniasi
hepar
• •Insersi tali pusat normal, tampak di sisi
kiri masa
• Kandung kemih dan gaster tampak
berdekatan dikarenakan volume usus
dalam rongga abdomen janin berkurang
• Polihidramnios

Usus besar dan hepar terlihat dalam cairan


ketuban, tampak volume organ visceral yang
berada di luar, terlihat lebih besar daripada
ukuran potongan melintang abdome
SALURAN CERNA 121

PERBANDINGAN FITUR DIAGNOSTIK


OMPHALOCELE GASTROCHIZIS
• Isi kantung berselubung tertutup • Tidak ditemukan kantung penutup
(kantung = coele) • Pangkal umbilicus keluar dari dinding
• Pangkal umbilicus berada pada perut yang normal (panah)
permukaan kantung (panah) • Pada umumnya kantung berisi herniasi
• Paling sering terjadi herniasi hepar, dan usus, dan bisa terjadi herniasi lambung
sangat sering terjadi herniasi usus dan • Tidak terkait dengan anomali lainnya
lambung
• Sangat sering dikaitkan dengan anomali
lain dan kromosom

HERNIA DIAFRAGMA
• Gangguan penutupan kubah diafragma
• Lokalisasi defek berbeda-beda, dan
memungkinkan herniasi melalui hiatus
• Organ abdomen dapat masuk menuju
ke rongga dada
• Sering disertai kelainan anatomi berat,
• Terapi postnatal dimungkinkan, tetapi
dengan hasil yang tidak pasti
• Gangguan topografi normal toraks dan
organ perut Bagian memanjangmelalui tubuhjanin,
• Ditandai dengan kesulitan menampilkan bidang sagital, jelas terlihat kubah diafragma
lambung di daerah perut hemi-abdomen yang memisahkan rongga dada dan rongga
kiri atas perut(panah)
• Perut, bagian dari usus halus, kadang
pula hepar masuk melalui defek
diagframa pada rongga dada
• Dekstro posisi jantung
• Pergeseran mediastinal
• Sering disertai oligohidramnios
122 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

OMPHALOCELE GASTROCHIZIS

Potongan longitudinal yang menunjukkan


struktur lambung hipoekhogenik di daerah
rongga dada
(S =perut, H=jantung, B=kandung kemih,
diafragma panah)

Potongan melintang bagian dada, jantung


terdesak ke kanan, pada sisi sebelah kiri
menempati separuh ruang rongga dada,
terlihat gambaran hipoekhogenik(1 dan2)
yang mewakili lambung dan usus
SALURAN CERNA 123

ASCITES DAN HIDROPS


• Penemuan ascites selalu dianggap
abnormal
• Terkait dengan hidrops janin, pleura dan
perikardial efusi, perforasi usus, ruptur
saluran genitourinaria, Glikogenosis
• Cairan terlihat pada rongga abdomen,
pleura atau rongga perikardial
• Meningkatkan pandangan ke organ
karena jumlah cairan meningkat di
daerah sekitarnya
• Mudah melihat ligamen
Kesalahan!
Pseudoascites - otot perut dapat
menyerupai seperti akumulasi cairan
hipoehoik tipis dalam dinding perut

Hidrothorax janin (H) dengan hipoplasia


paru. Ascites janin (A), menekankan visualisasi
hati, omentum dan usus dari akumulasi
cairan. Dengan hidrops generalisasta, skalp-
edema kulit kepala janin hampir selalu
ditemukan (panah).
124 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

HIDROPS FETALIS
IMUN HIDROPS
ERITROBLASTOSIS
FETALIS
NON-IMUN HIDROPS
PENYAKIT HEMOLITIK
PADA BAYI BARU LAHIR
RH IMUNISASI
• Akumulasi cairan dalam • Rh (+) ayah dan Rh (-) ibu
jaringan dan rongga tubuh • Degradasi eritrosit Rh (+)
janin janin terhadap IgG antibodi
1. FETUS ibu
Kelainan struktural jantung • Ibu terkena sensitisasi
dan takiaritmia janin oleh kontak dengan Rh (+)
(biasanya supraventrikuler, eritrosit pada kehamilan
takikardia atrial), penyebab sebelumnya
hematologi,idiopatik, transfusi • Antibodi ibu Rh (+) melewati
antar janin kembar (Twins-to- plasenta, menyebabkan
DEFINISI DAN twins transfusion syndrome), pengrusakan dan menurunkan
PENYEBAB kelainan kromosom, displasia jumlah eritrosit janin,
tulang, penyakit ginjal, tumor akibatnya terjadi penyakit
di mediastinum dan abdomen hemolitik atau eritroblastosis
2. PLASENTA fetalis
• Korioangioma,
Pencegahan:Ibu dengan Rh
trombosiss
(-) diberikan Rh imunoglobulin
3. PENYAKIT MATERNAL (Rhogam) setelah melahirkan
• Diabetes mellitus, atau pasca abortus
hipertensi, viral
peradangan (biasanya Pengobatan:Transfusi
cytomegalovirus dan intrauterine jika
Human Parvovirus B-19 ) Janin belum mampu untuk
bertahan hidup
• Perdarahan transplasenta
feto-maternal pada kehamilan
trimester III, abortus
• Jarang terjadi berulang pada
kehamilan selanjutnya
GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
1. Janin - penebalan kulit janin (> 5 mm), hepato-splenomegali, asites, pleural dan / atau
efusi perikardial
2. Plasenta - ketebalan jaringan> 4 cm
3. Cairan ketuban - polihidramnij
SALURAN CERNA 125

CHECK LIST PEMERIKSAAN


USG SISTEM PENCERNAAN
126 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Bab 10
Traktus Urogenitalia
TRAKTUS UROGENITALIA 129

PERKEMBANGAN TRAKTUS UROGENITALIA


7 minggu • Perkembangan ginjal dimulai.
8 minggu • Kandung kemih berkembang dari kloaka, disertai percabangan
ureter.
10 minggu • Ginjalpada posisi tetap.
11 minggu • Ginjalmulai memproduksi urin. Jumlah produksi signifikan
setelah14-16 minggu.
• Alat kelamin eksternal dapat dibedakan.
12 minggu • Kandung kemih telah berkembang sempurna.
14 minggu • Alat kelamin eksternal dapat divisualisasi sempurna.
28-30 minggu • Proses testis turun ke dalam skrotum (desensus) dimulai.
32-34 minggu • Testis telah sempurna masuk ke dalam skrotum.
130 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


GINJAL
• Ginjal berkembang didaerah panggul
dan naik ke retroperitoneal daerah
abdomen secara bertahap.
• Pembentukan urin meningkat dan
menjadi komponen utama cairan
ketuban.
• Jumlah cairan ketuban yang cukup
diperlukan untuk perkembangan paru-
paru normal.
• Ukuran ginjal berubah sesuai usia
kehamilan.
• Nilai rasio lingkar ginjal/ lingkar
abdomen normal adalah 0,27-0,30.
• Potongan longitudinal: bentuk elips.
• Potongan transversal: bentuk lingkaran.
• Bagian medula piramid tampak
hipoekoik.
• Bagian korteks ginjal tampak hiperekoik.
• Pelviokalises gambalan bulat anekhoik di
aspek sentral ginjal
• Dengan pemeriksaan transvaginal, ginjal
biasanya terlihat pada minggu ke-12,
sementara transabdominalpada minggu
ke-14.
• Pemeriksaan rutin minggu ke-20 ginjal
normal terlihat pada lokasi di sekitar
area paraspinal
URETER
• Normal tidak tampak secara sonografis.
Bila tampak perlu dicurigai suatu kondisi
patologis.
• Muskulus psoas atau pembuluh darah
besar dapat terlihat seperti dilatasi
ureter. Color doppler dapat membantu
membedakan bangunan tersebut.

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:


Ginjal terlihat di kanan dan kiri tulang
belakang pada potongan transversal pelvis.
Ginjal berbentuk seperti kacang polong
pada aspek superior kandung kemih pada
potongan longitudinal pelvis.
TRAKTUS UROGENITALIA 131

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


KANDUNG KEMIH
• Pengosongan kandung kemih terjadi
setiap 35 – 40 menit, oleh karenanya
volume dapat bervariasi selama
pemeriksaan.
• Pemeriksaan rutin terhadap kandung
kemih sebaiknya dilakukan setelah
minggu ke- 16.
• Pada kasus dimana kandung kemih
tak tervisualisasi, pengamatan harus
dilakukan selama60 menit.
• Struktur anekhoik,berdinding tipis (garis
hiperekhoik tipis), terletakdi panggul,
ukuranbervariasi.
• Ketikate rdistensi maksimal tampak
bulat/ lonjong.
• Struktur arteriiliaka interna biasa
terlihat di samping kandung kemih.
ORGAN KELAMIN
• Jenis kelamin janin dapat ditentukan
dengan baik setelah minggu ke-16.
• Keakuratan penentuan tergantung
padausia kehamilan dan posisi janin.
• Umumnya tidak mempunyai
relevansiklinis.
• Penting pada kasus: kembar monozigot,
obstruktif uropati, dan gangguan yang
berkaitan dengan x-kromosom.

Kelamin perempuan
99Tampilan ditentukan oleh labia
mayora(L).
99Uterus, vagina dan ovarium tidak akan
terlihat dalam kondisi normal.
132 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


Kelamin laki-laki
99Tampilan skrotum(S), testis(T) dan
penis(P).
99Testis berada dalam skrotum setelah
desensus testikulorum pada awal
trimester ketiga.

GINJAL POLIKISTIK
Tipe ginjal polikistik infantil
(POTTER TIPE 1)
• Autosomal resesif.
• Bilateral.
• Pelvis renalis dipenuhi dengan kista kecil
berukuran 1-2mm.
• Berbagai bentuk ekspresi gen.
• Ginjal membesar signifikan disertai
oligohidramnion.
• Kematian hampir selalu akibat
hipoplasia paru dikarenakan
oligohidramnion yang kronis.
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI
99Ginjal hiperekoik bilateral dengan
ukuran lebih besar dari normal
99Struktur kista terkadang menghilang
(resolusi) spontan.
99Oligohidramnion.

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:


Polikistik ginjal (Potter tipe I), ginjal
hiperekoik membesar (panah) menempati
hampir seluruh luas penampang melintang
tubuh janin, oligohidramnion mempersulit
pemeriksaan dan menurunkan akurasi
pelacakan kelainan pada organ lain yang
kemungkinan menyertai .
TRAKTUS UROGENITALIA 133

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


Ginjal Multikistik - Displastik (Potter
Tipe 2)
• 75% unilateral.
• Fungsi ginjal jarang dijumpai dalam kondisi
normal.
• Jika ditemukan bilateralsifatnya mematikan.
• Lebih sering terjadi padajanin laki-laki.
• Sering dikaitkan dengan obstruksi
kontralateral pada level pielo-ureteric
junction.
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI
99Banyak kista yang tidak saling berhubungan
dan dalam berbagai ukuran.
99Tidak tampak parenkim ginjal.
99Jika terjadi bilateral akan berhubungan
dengan oligohidramnion berat.
99Ginjal membesar tanpa bentuk khas.

POLIKISTIK GINJAL TIPE DEWASA


(POTTER TIPE 3)
• Autosomal dominan dengan menivestasi
klinis 100%, tetapi dengan tingkat
keparahan yang berbeda. Manifestasi
klinis lebih sering muncul saat dewasa
dibandingkan saat janin intrauterin.
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI
• Ginjal membesar dan hiperekhoik.
• Kista yang terlihat seringkali resolusi
spontan.
134 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


POLIKISTIK-DISPLASTIK GINJAL
PENYEBAB OBSTRUKSI SALURAN
KEMIH (POTTER TIPE 4)
• Terkait dengan obstruksi uretra.
• Kemungkinan berhubungan dengan
beberapa anomali: sindrom meckel-
gruber (sering terkait dengan
encephalocele). Kelainan kromosomal
tersering adalah trisomi 18.
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI
• Ginjal hiperekoik dengan kista maupun
tanpa kista.
TRAKTUS UROGENITALIA 135

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


HIDRONEFROSIS
• Bentuk anomali ringan yang tidak jarang
ditemukan
• Hidronefrosis adalah anomali ginjal
tersering pada janin

Dimensi normal pielom ginjal (anteropo-


posterior):
• Pada trimester pertama pielom tidak
akan terlihat
• Pada trimester kedua diameter mencapai
4 mm
• Pada trimester ketiga diameter mencapai
7 mm
• Pemeriksaan pada neonatal diwajibkan
bila diameter pielom lebih besar dari 10
mm

Diameter pielom tidak seharusnya lebih


besar dari setengah total diameter antero-
posterior ginjal

Gambar tergantung pada tingkat obstruksi:


1. Tingkat pyelo-ureteric junction
2. Tingkat uretero-vesical junction
Obstruksi pada tingkat pyelo-ureteric
junction
99Pielektasis - biasanya hanya pelebaran
ringan unilateral pielom, ureter dan
kandung kemih tampak norma
Obstruksi pada tingkat uretero-
vesical junction
Dapat berhubungan dengan anomali
kanalis sekretori ganda dengan kelainan
insersi kedua ureter ke dalam kandung
kemih, yang dapat mengakibatkan sekunder
hidronefrosis
136 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN
Pelebaran pielom (pielektasis) merupakan
salah satu marker USG untuk trisomi 21
(sindrom Down). Pada gambar dengan
pielektasis, terlihat ada asosiasi dengan
pemendekan tulang paha.

Kunci utama untuk membedakan antara


hidronefrosis dan ginjal multikistik adalah
menemukan hubungan antara bangunan kistik
anekoik satu dengan lain dengan struktur
anekoik terbesar dengan lokasi sentral yang
merupakan pencitraan dari pielum yang
melebar.
TRAKTUS UROGENITALIA 137

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

Dilatasi ureter: formasi hipoekoik dari


megaureter terlihat berkelok dan melebar
menuju kandung kemih.
138 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


OBSTRUKSI PADA TINGKAT
URETRA
Katub Uretral Posterior (posterior
urethral valve)
• Obstruksi pada jalan keluar kandung
kemih pada janin, sering pada laki-laki.
• Disebabkan katub membran pada bagian
posterior uretra rudimenter.
• Gambaran khas lubang kunci.
• Hidronefrosis bilateral dan hidroureter.
• Kandung kemih membesar, dengan
dinding tebal yang memenuhi rongga
pelvis dan tidak dapat dikosongkan
(dapat terlihat kosong setelah ruptur
buli).
• Distensi dari uretra proksimal.
• Oligohidramnion.
Penyebab lain
• Striktur uretra atau atresia.
• Kloaka persisten.
• Anomali kaudal regresi.
• Sindrom mega kistik dengan
hipoperistaltik.
“Prune Belly Syndrome” dengan tiga
kelainan :
• Obstruksi muara kandung kemih.
• Kelemahan dindingperut.
• Kriptorkismus pada janin laki-laki.
TRAKTUS UROGENITALIA 139

AGENESIS GINJAL
Bilateral
• Kelainan kongenital absennya kedua ginjal.
• Kasus letal dikarenakan hipoplasia paru akibat oligohidramnion kronik.
• Akibat oligohidramnion berat sehingga janin sukar divisualisasi
• Ginjal tidak terlihat (berhati-hati dalam pemeriksaan karena kelenjar adrenal sering
disalah tafsirkan sebagai temuan ginjal.
Unilateral
• Lebih sering daripadabilateral.
• Dapat terjadi hipertrofi pada ginjalyang normal karena hi pertrofi kompensasi.
• Cairan amnion normal
• Kandung kemih terlihat normal dan penuh
Sindrom Potter
• Agenesis ginjal berhubungan dengan deformitas wajah,
kontraktur anggota badan dan hipoplasia paru.
POSISI DAN BENTUK GINJAL ABNORMAL
• Pada beberapa jenis kelainan tertentu, ginjal selain memberikan bentuk dan ukuran
yang tidak normal, lokasinya pun dapat tidak normal.
DOBEL URETER KANAL
• Prevalensi 4% pada populasi umum.
• Ditemukannya uretrokel merupakan penanda kelainan kongenital mayor.
GINJAL TAPAL KUDA
• Bagian atas dan bawah ginjal menyatu, ginjal terhubung menjadi satu melintasi depan
tulang belakang.
• Ginjaldapatmalrotasi.
• Lokasi sering abnormal diatas batas abdomen dan pelvis. Umum berlokasi pada
beberapa level superior lokasi normal ginjal.
PENYATUAN KEDUA GINJAL PADA SATU LOKASI
• Kedua ginjal menyatu terletak di salah satu sisi tulang belakang.
• Temuan ini dapat disalahartikan sebagai agenesis unilateral.
GINJAL PELVIS
• Temuan ini mungkin disalahartikan sebagai agenesis unilateral, namun pada
pemeriksaan detil ginjal ternyata ditemukan di samping kandung kemih.
• Mungkin berhubungan dengan anomali lainnya.
140 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PEDOMAN PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI SALURAN KEMIH


Bab
Kelainan Skeletal
11
KELAINAN SKELETAL 143

DASAR PERTUMBUHAN – MESODERM

Osifikasi endokhondral = Proses penulangan yang berawal dari tulang rawan.


Osifikasi intramembran = Proses penulangan yang berawal langsung dari jaringan
mesenkimal.

Tulang panjang Vertebra Tulang pipih (contoh:


ekstremitas (contoh: • masing-masing vertebra calvarium, scapula,
humerus dan femur): memiliki tiga pusat utama mandibula) :
• Osifikasi dimulai dari osifikasi, satu di korpus • Proses osifikasi terjadi
tengah diafisis dan vertebra dan dua masing- secara langsung berupa
berfungsi sebagai pusat masing di sisi lateral prosesus transformasi mesenkimal
osifikasi. vertebra. di osteoid,ini menciptakan
• Osifikasi kemudian pusat osifikasi utama di
berlanjut ke ujung atau tulang pipih.
epifisis.
• Sebelum masa
neonatus berakhir,
pusat osifikasi beralih
ke epifisis.

PENAMPILAN PUSAT OSIFIKASI PADA PEMERIKSAAN USG

7-8 Minggu Klavikula, rahang, palatum.

9 Minggu Os frontal, os zygomatikus, femur, vertebra.

10-11 Minggu Os oksiput, os parietal, os coksa, os skapula, os falang, dan


tulang-tulang panjang.

>16 Minggu dan Os metakarpal dan os metatarsal.


seterusnya

22-24 Minggu Talus dan kalkaneus.

32 Minggu Pusat osifikasi sekunder di femur bagian distal epifisis.

35 Minggu Pusat osifikasi sekunder di tibia bagian proksimal epifisis.


144 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

Sonografi janin pada trimester pertama.


Terlihat jelas tulang-tulang wajah, mudah
dikenali dari intensitas ekhogenisitas
(panah). Hal ini sesuai dengan awal
osifikasi pada usia kehamilan 8 minggu.

Bagian dari struktur kerangka janin


lebih hiperekhoik dibandingkan jaringan
sekitarnya. Pada gambar, jelas terlihat
perbedaan tulang tengkorak, tulang
belakang, tulang rusuk dan humerus, yang
memiliki ekhogenisitas normal. Tampilan
ekhositas osifikasi tersebut berkorelasi
dengan usia kehamilan.

Potongan longitudinal femur dan tibia,


garis hiperekhoik yang mencitrakan
tulang dengan tampilan sebenarnya. Sesuai
dengan permukaan bagian dari diafisis
osifikasi tulang panjang.

Tampak di bawah gambaran sonografis


femur, terlihat ‘acustic shadow’ karena
permukaan tulang menyerap gelombang
ultrasound yang mengenai tulang diatasnya
KELAINAN SKELETAL 145

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


Segmen medial tungkai (lengan dan tungkai
bawah) mengandung dua tulang panjang.
Saat dilakukan pemeriksaan USG, tampak
gambar kiri, identifikasi dua titik ganda
pada potongan tegak lurus (menyerupai
gambaran “kancing baju”).

Dalam posisi longitudinal atau memanjang,


terlihat dua tulang panjang berupa garis
hiperekhoik yang bersebelahan satu sama
lain (di sebelah kanan).

Femur pada potongan longitudinal, diafisis


muncul sebagai garis hiperekhoik yang
sesuai dengan osifikasi bagian dari diafisis
(pusat osifikasi primer).

Inti osifikasi dalam epifisis distal dan


epifisis proksimal muncul sebagai
gambaran hiperekhoik bertitik pada ujung
tulang (pusat osifikasi sekunder, terlihat
dengan panah). SENDI LUTUT SENDI PANGGUL

SEGMENT PROKSIMAL
Bagian terdekat dengan tubuh, umumnya
terdiri atas satu tulang panjang (humerus
atau femur).

SEGMEN MEDIAL
Berisi dua tulang panjang yang ditampilkan
dan diukur secara terpisah atau disebut
sebagai kompleks radius-ulna dan
komplekstibia – fibula.

SEGMEN DISTAL
Mengandung tulang kecil dan falang, yang
sesuai dengan tulang pada tangan dan kaki
(karpal, metakarpal dengan falang jari-jari
tangan, tarsal dan metatarsal dengan falang
jari-jari kaki).
146 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ISTILAH DISKRIPSI MALFORMASI TUNGKAI


PEMENDEKAN TULANG Akromelia Pemendekan segmen distal
ekstremitas, seperti tangan dan kaki.
Mesomelia Pemendekan segmen medial
ekstremitas, seperti lengan bawah
dan kaki bagian bawah, tibia dan /
atau fibula radius / ulna.
Rhisomelia Pemendekan segmen tungkai
proksimal, misalnya
Mikromelia humerus dan femur.
Platyspondilia Pemendekan seluruh ketiga segmen
anggota badan.
AGENESIS TULANG ATAU Akheiria Tangan tidak terbentuk.
SEBAGIAN EKSTREMITAS
TUNGKAI TIDAK TERBENTUK
Akheiropodia Tangan dan kaki tidak terbentuk.
Adaktilia Jari-jari tidak terbentuk.
Amelia Seluruh anggota tungkai tak
terbentuk.
Hemimelia Separuh distal ekstremitas tungkai
tak terbentuk
Phokomelia Kurangnya bagian tungkai distal dan
medial, sementara bagian proksimal
utuh.
Dysostosis Cacat atau malformasi dari satu
tulang.
KELAINAN AKIBAT “Lobster Terbentuk celah antara tulang
KEGAGALAN MEMISAH clow” atau metakarpal II dan IV, disertai
“tangan hilangnya jari ketiga.
capit”
Sirenomelia Tulang tungkai bawah kanan-kiri
menyatu seperti ikan duyung,
merupakan bagian dari sindroma
regresi kaudal.
Sindaktilia Jari-jari menyatu.
GAGAL PEMBENTUKAN & Klinodaktilia Jari-jari ada yang terlipat.
DEFORMITAS
Polidaktilia Kelebihan jari-jari.
Pes Deviasi medial kaki, menghadap ke
equinovarus arah medial, adduksi kaki dan fleksi
atau “Club plantar.
Foot”
KELAINAN SKELETAL 147

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI

Pemendekan disertai tulang panjang


melengkung pada segmen medial TUNGKAI BAWAH
ekstremitas (mesomelia). Ekstremitas
seolah “membengkak” karena jumlah
normal jaringan lunak yang melekat
pada dasar tulang tertumpuk akibat
pertumbuhan tulang yang tidak sempurna
(panah).

Terlihat gambaran sonofrafis jari tangan


dengan jumlah lebih (enam). Jari tambahan
ada setelah kelingking dan disebut dengan
post-aksial.
Kelainan ini secara umum disebut
polidaktilia.

Tampak gambaran sonografis jari kaki


dengan jumlah berlebih (enam). Jari
tambahan ada setelah kelingking dan
disebut post-aksial. Kelinan ini disebut
polidaktilia.

Gambaran sonografis kelainan bentuk


kaki (pes ekuinovarus) di mana pada
posisi longitudinal, tungkai bawah dan PES EQUINOVARUS
kaki terlihat sejajar, sementara proyeksi
plantar pedis menunjukkan angulasi medial
seluruh telapak kaki.
148 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

DISPLASIA LETHAL (MEMATIKAN):

Kelompok khusus osteo khondrodisplasia, merupakan kondisi kelainan tulang dengan


luaran janin tidak mampu hidup. Kelainan yang tulang terkait yang paling fatal sehingga
mengakibatkan kematian adalah tulang kosta yang ekstrim pendek sehingga mengakibatkan
penyempitan ekstrim rongga thoraks. Hal ini berakibat janin akan mengalami kegagalan
kardio-respirasi segera setelah lahir, yang berlanjut pada kematian neonatus. Beberapa
kelainan lain dapat menyertai, dan memperburuk kondisi janin pasca salin.
GANGGUAN PEMENDEKAN BENTUK LAINNYA
TUNGKAI TULANG/
MINERALISASI
TANATOFORIK Mikromelia Disostosis tulang displasia lethal
berat disertai kranium dan paling umum
pemendekan tulang tengkorak terkait dengan
anggota badan membentuk polihidramnios
semua tulang trigonal
panjang menyerupai
bentuk daun
semangi,
biasanya muncul
hidrosefalus,
tulang panjang
melengkung, femur
seperti gagang
telepon, dada
sempit, kelainan
bentuk tulang
belakang karena
platispondilia
OSTEOGENESIS Mikromelia, Deformitas dan Dapat
IMPERFEKTA (TIPE 2) pemendekan pemendekan tulang, diturunkan
ATAU TIPE PERINATAL semua tulang ekhogenisitas secara
rendahkarena autosomal
hipomineralisasi, resesif atau
fraktur tulang sporadik.
rusuk dan tulang
panjangdengan
kalus khas dan
angulasi patologis
selama periode
intrauterin.
HIPOFOSFATASIA Bentuk dan Tulang tampak Dapat
panjang tulang hipoekhoik akibat diturunkan
normal. hipomineralisasi, secara
dapat terjadi autosomal
fraktur intrauterin, resesif.
kadang dapat
terjadi pada tulang
rusuk.
KELAINAN SKELETAL 149

GANGGUAN PEMENDEKAN BENTUK LAINNYA


TUNGKAI TULANG/
MINERALISASI
AKHONDROGENESIS Mikromeliaberat, Fokus Diturunkan
semua tulang hipomineralisasi secara
panjang dalam semua autosomal
memendek. resesif
tulang, demineralisasi Dapat diturunkan Tulang melengkung Diturunkan
tulang belakang dansakrum, secara autosomal tapi panjangnya secara automal
tulang kepala biasanya resesif. normal, scapula resesif atau
mengalami osifikasi normal, hipoplastik, sporadik
tulang melengkung dan skoliosis, thoraks
lebih pendek. sempit dan
hipoplastik
DISPLASIA CAMPOMELIK Mikromelia sedang Tulang melengkung Dapat
- berat dengan panjangnya diturunkan
normal, hipoplasia secara automal
skapul, skoliosis, resesif atau
thoraks sempit sporadik.
dengan kosta dan
paru hipoplastik.
SINDROMA TULANG Mikromelia tungkai Thoraks sangat Diturunkan
RUSUK PENDEK & disertai tulang sempit, polidaktili, secara
POLIDAKTILIA(short rusuk pendek tibia pendek. autosomal
-ribpolydactily syndrome) resesif dapat
bersamaan
dengan ginjal
polikistik dan
bibir sumbing.
AKHONDROPLASIA TIPE Rhizomelia tungkai Tulang panjang Orang tua
HOMOZIGOT melengkung, dapat berupa
thoraks sempit. pembawa
150 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


• USG displasia skeletal lethal
denganpemendekan mikromelik tungkai POLIHIDRAMNIOS
dan thoraks sempit (A - E). MIKROMELIA BERAT

• Anggota badan memendek, bentuknya


tidak beraturan dan pendek,tulang
melengkung (A, B).
• Dalam potongan sagital, terlihat
perbedaan signifikan padadiameter
antero-posterior antara rongga thoraks
dan abdomen (C, D).
• Temuan sonografis lain yang sering
menyertai yakni polihidramnios dan
defek penutupan dinding perut (E).

33 MINGGU
THANATOPHORIC
DISPLASIA
THORAKS
SEMPIT

POLIDHIRAMNIOS

UMBILICAL CORD
THORAKS/ABDO
MEN

L
PA I
V

DEFEK DINDING THORAX


ABDOMEN SEMPIT
KELAINAN SKELETAL 151

DISPLASIA NON-LETHAL (MAMPU HIDUP):


Gangguan perkembangan sistem skeletal secara umum menyerupai tipe lethal, hanya
rongga dada yang ekstrim kecil serta hipoplasia paru akibat kegagalan pertumbuhan tulang
kosta secara optimal jarang ditemui.

GANGGUAN PEMENDEKAN BENTUK LAINNYA


TUNGKAI TULANG/
MINERALISASI
AKHONDROPLASIA Pemendekan Pemendekan Jenis displasia non-
TIPE HETEROZIGOT tungkai rhizomelik. femur dan lethal yang paling
humerus lazim umum, diturunkan
terlihat setelah 20 autosomaldominan,
minggu. prognosis baik.
OSTEOGENESIS Pada umumnya Pada trimester Diturunkan
IMPERFEKTA TIPE 1 & panjang tungkai III dapat terjadi autosomal dominan,
TIPE 4 normal. pemendekan tipe I sering
ataupun fraktur berhubungan dengan
pada tulang defek pendengaran.
panjang.
152 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Bab 12
Sistem Kardiovaskular
SISTEM KARDIOVASKULAR 155

Fungsi Sistem kardiovaskuler berfungsi dalam mengalirkan darah dari


pompa jantung ke seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke
jantung.
1. Jantung Ruangan berotot yang memiliki rangsang denyut mandiri dan
terletak didepan dada.
2. Perikardium Ruangan yang dibentuk oleh dua lapisan tipis fibroelastik, di
dalamnya terdapat jantung.
3. Miokardium Dinding otot jantung.
4. Endokardium Dinding dalam jantung, terdiri dari lapisan endotelium dan
subendotelium.
5. Kantung Ruang antara peritoneum viseral dan parietal, terisi 20-30 ml
perikardial cairan serosa.
6. Mediastinum Area tengah toraks, di antara pulmo kanan dan kiri:
a. Depan:timus.
b. Media: jantung dan perikardium.
c. Belakang: ruang para spinal, kerongkongan, n.Vagus, aorta
desenden, duktus toraksikus.

ANATOMI DAN STRUKTUR GAMBARAN


ULTRASONOGRAFI ULTRASONOGRAFI
DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:

Penampang longitudinal tubuh janin, terlihat jelas


kubah (kupula) diafragma - ditunjukkan anak
panah.

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:

Penampang melintang toraks dengan jaringan


paru-paru terlihat jelas(P) dan struktur
mediastinum(M).
156 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

TAMPILAN STANDAR:
POTONGAN PADA EMPAT RUANG
JANTUNG
DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:
Tampilan seluruh empat ruangan jantung: atrium
kanan dan ventrikel kanan (1, 2), atrium kiri dan
ventrikel kiri (3, 4).

Pada kondisi normal ujung depan jantung (apeks)


selalu menunjuk kearah kiri.Ventrikel kanan tepat
terletak dibelakang sternum, dengan gambaran
hiperekhoik lebih prominen dibandingkan ventrikel
kiri dikarenakan adanya moderator band.
DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:
Tampilan seluruh empat ruangan jantung dengan
septum interatrium dan interventrikulorum
(panah).

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI JANTUNG


• Pemeriksaan ditujukan untuk menemukan kelainan struktur, kelainan posisi dan
kelainan irama jantung.
• Pada trimester pertama (12-16 minggu) dilakukan dengan probe transvaginal, pada
trimester kedua (18-22 minggu) dilakukan dengan probe transabdominal.
• Mayoritas kelainan jantung dapat ditemukan dengan melakukan pemeriksaan
potongan 4 ruang (four chambers view) yang dikombinasi dengan potongan tiga
pembuluh darah besar (three great vessels view - aorta, arteria pulmonalis, dan vena
kava superior).

Interpretasi dasar sonografi jantung janin:


1. Posisi jantung janin.
2. Pemeriksaan empat ruang jantung.
3. Pemeriksaan katup atrio-ventrikular.
4. Simetrisitas ruang jantung.
5. Ukuran jantung berbanding paru dan rongga toraks.
6. Intaksitas septum atrium dan ventrikel.
7. Ekhositas endokardium, miokardium dan perikardium.
8. Konfigurasi dan alignment, tiga pembuluh darah besar: aorta, arteria pulmonalis, vena
kava superior
SISTEM KARDIOVASKULAR 157

BIDANG PEMERIKSAAN JANTUNG JANIN


Bidang empat ruang jantung/ 4 chambers view:
• Potongan melintang melalui toraks janin setinggi tepat di bagian bawah sternum.
• Termasuk salah satu STANDAR MINIMUM pemeriksaan USG obstetri.
Bidang lima ruang jantung/ 5 chambers view:
• Potongan melintang empat ruang jantung dan terlihat potongan transversal aorta di
tengah.
Bidang tiga pembuluh darah besar/ 3 great vessels view
• BIdang yang memvisualisasikan arteri pulmonalis, aorta, dan vena kava superior
secara bersamaan.
KELAINAN ANATOMI ATAU GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
RITME JANTUNG JANIN
FETAL ARITMIA
• Dinilai dengan M-mode (gerakan
dinding atrium (A) dan vetrikel (V))
• Dinilai menggunakan PW-doppler (aliran
darah keluar atrium (A), aliran darah
keluar ventrikel (V) dan aliran darah
masuk ventrikel secara pasif pasca sesaat
antara fase sistolik dan diastolik (E)).
• Aritmia sering terkait dengan gangguan
struktural, maternal sistemik lupus
eritematosus, rheumatoid arthritis.
• Irama normal jantung janin 110-160x/m.
• Pemeriksaan PR interval dengan PW-
doppler diperlukan untuk mengetahui
bradiaritmia pada fase sangat awal
sehingga pengobatan dapat dilakukan
sebelum terjadinya kematian janin,
hidropsfetalis, maupun kerusakan lain
yang sifatnya permanen.
TAKIKARDIA > 160 dpm
SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDIA
(SVT)
99Ritme atrium 180-300 dpm, dengan
respon ventrikel = 1 :1.

ATRIAL FIBRILASI
99Ritme atrium 400-700 dpm, dengan
respon ventrikel 120-200 dpm.

ATRIAL FLUTTER
99300-460 ritme atrium, respon ventrikel
60-200 dpm.
158 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

BRADIKARDIA < 100 dpm


BRADIKARDI SEMENTARA
99Aritmia sementara sebagai akibat reflek
vasovagal.

AV BLOK DERAJAT I
99PR – Interval memanjang (>150 msec).

AV BLOK DERAJAT II
99Beberapa kontraksi atrium yang tidak
mengikuti kontraksiventrikel.
AV BLOK KOMPLIT (DERAJAT III)
AV kontraksi independen satu sama lain,
ritme atrium 120-140 dpm, ritme ventrikel
40-60 dpm.
SISTEM KARDIOVASKULAR 159

ANATOMI JANTUNG
A. Ventrikel kiri
• Terlihat diatas gaster.
• Dari ventrikel kiri aliran darah
keluar menuju aorta (left ventricular
out flow tract).
B. Valvula semilunar
• Bagian yang memisahkan arteri
pulmonalis dana orta.
• Memisahkan dari ventrikel.
C. Atrium kiri
• Terletak antara ventrikel kiri dan
arteri pulmonalis kiri.
• menerima aliran darah dari paru
(vena pulmonalis).
D. Septum interventrikular
• Bagian dari ventrikel.
• Pada bagian apeks terdiri dari otot
(tebal), namun pada insersi katup
(dekat crux) terdiri atas jaringan
membran (tipis).
E. Septum interatrial
• Struktur membran tipis
• Muncul sebagai kelanjutan dari
septum interventrikulorum
F. FVentrikel kanan
• Letaknya lebih kearah anterior
dibandingkan sisi kiri
• Muskulus papilaris terlihat jelas
G. Valvula atrio-ventrikulorum
• Mencegah kembalinya darah dari
ventrikel ke atrium.
• Katup trikuspid letak sedikit lebih
dekat dengan apeks dibandingkan
katup mitral.
H. Atrium kanan
• Menjadi tempat masuknnya vena
kava superior dan inferior.
• Foramen ovale tampak terbuka dan
tertutup oleh flap dengan gerakan
membuka menuju atrium kanan.
160 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ARKUS AORTA
• Ditampilkan dalam penampang sagital
(longitudinal).
• Keluar dari ventrikel kiri.
• Berlanjut menjadi aorta torakalis.
DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:
Aorta torakalis dan arkus aorta terlihat
bersama dengan keluarnya arteria carotis
communis, arteri brakhiocepalika, dan
arteri subklavia sinistra (panah).

ANOMALI MASSA RONGGA GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


THORAKS
Kista bronkhogenik
• Kistaparu atau kista mediastinum muncul.
Menyerupai formasi unilokular atau
multilokular, sangat langka ditemukan.
Tumor jantung
• Gambaran USG yang sangat jarang
ditemukan.
• Massa padat berasal dari miokardium.
• Terutama di atrium.
Kongenital kistik adenomatoid
malformasi (ccam)
• Dibedakan menjadi 3 jenis:
I. Beberapa kista besar (prognosis baik).
II. Kista banyak< 1cm.
III. Massa padat besar.
• Struktur paru multi kistik (tipe I dan II),
atau padat (tipe III).
• Biasanya muncul setelah 20 minggu.
• Temuan biasanya unilateral.
SISTEM KARDIOVASKULAR 161

ANOMALI MASSA RONGGA GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


THORAKS
Hernia diafragmatika
• Polihidramnion.
• Terlihat organ digestive dalam rongga
thoraks.
• Jantung terdesak kesisi yang berlawanan.
• Lambung tidak terlihat berada pada
posisi normal.
Jantung ektopik
• Jantung tampak menonjol keluar berada
pada rongga amnion melalui defek pada
dinding medial mediastinum.
Efusi pericardial
• Penumpukan cairan di sekitarj antung
(menyerupai gambaran sabit).
Efusi pleura
• Penumpukan cairan di sekitar paru-paru
(penampilan menyerupai sabit pada
kedua sisi bilateral paru-paru).
162 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ANOMALI PENYAKIT JANTUNG BAWAAN


• Sering terkait dengan diabetes pada
ibu, infeksi, alkoholisme, penyakit
kromosom.
KOARKTASIO AORTA
Tipe I - bentuk dewasa, bagian distal
duktus menyempit.
Tipe II – bentuk infantil, bagian proksimal
duktus menyempit.
TRUNKUS KOMUNIS
• Dari jantung keluar arteri komunis
yang memasok sirkulasi umum, sirkulasi
koroner dan sirkulasi paru.
• Terkait dengan VSD, ASD, situs inversus,
asplenia.
EBSTEIN ANOMALI
• Apikalisasi katup trikuspid (gambaran
paling khas, katup trikuspid tereletak
sangat dekat dengan apeks jantung.
• Gerakan jantung patah - patah
(terkesan kaku)
• Bentuk jantung bizzare (terlihat sangat
aneh)
• Atrialisasi ventrikel kanan.
• Hipertrofi atrium kanan.
• Regurgitasi trikuspid.
• Terkait dengan sindroma Down atau
dengan Tetralogi Fallot.
UNIVENTRIKULAR KORDIS
• Karena septum ventrikel tidak
terbentuk.
• Patomorfologi ditemukan ventrikel
sekunder rudimenter.

Dua jenis:
• Dengan katup mitral dan trikuspid utuh.
• Dengan hanya satu katup saja.
SISTEM KARDIOVASKULAR 163

ANOMALI PENYAKIT JANTUNG GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


BAWAAN
DEFEK SEPTUM
Cacat atau diskontinuitas pada septum
interatrial, interventrikular, atau keduanya.
ASD / Atrial Septal Defek, terdiri
dari 3 jenis:
1. Ostium primum.
Merupakan 5% dari kasus ASD, cacat
di bagian bawah septum atrium, pada
lokas insersi katup-AV, terkait dengan
sindroma Down.
2. Ostium secundum
Merupakan 90% kasus ASD, defek pada
zona foramen ovale, dapat berhubungan
dengan transposition of great arteries,
VSD, stenosis pulmonal, tetralogi Fallot.
3. Sinusvenosus
Posisi tinggi pada lokasi masuknya
v.Cava superior, asosiasi dengan
regurgitasi melalui vena pulmonalis.
VSD/ Ventricular Septal Defect–
defek septum ventrikel
Dapat berupa defek membranosa atau
muscular

TETRALOGI FALLOT
• VSD (tanda utama), dapat bersamaan
dengan ASD.
• Overriding – aorta (tandautama).
• Stenosis pulmonal.
• Hipertrofi ventrikel kanan(sering
muncul pada periode neonatal).
164 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

TRANSPOSISI PEMBULUH
DARAH BESAR
• Aorta muncul dari ventrikel kanan dan
mensuplai sirkulasi sistemik.
• Arteri pulmonalis muncul dari ventrikel
kiri dan mensuplai sirkulasi paru-paru.
• Besifat fatal, karena sirkulasi sistemik
terputus dengan sirkulasi pulmonal.
Tidak akan terjadi difusi oksigen
dan karbondioksida di alveolui paru.
Sehingga beberapa saat setelah
dilahirkan neonates akan meninggal.
• Bila diketahui sebelum persalinan segera
setelah lahir dilakukan operasi jantung
untuk mengembalikan aorta ke ventrikel
kiri dan arteri pulmonalis ke ventrikel
kanan, dengan angka keselamatan lebih
dari 80%.
HIPOPLASIA JANTUNG KIRI
(HYPOPLASTIC LEFT HEART
SYNDROME/ HLHS)
• Volume ventrikel kiri lebih kecil dari
ventrikel kanan (tidak simetris).
• Berbagai tingkat hipoplastik tergantung
dari variasi ukuran ventrikel kiri.
• Pembesaran ventrikel kanan.
• Mengecilnya atrium kiri.
• Aortahipoplasia.
• Atresia katup aorta.
• Atresia atau hipoplasia dari katup mitral.
Ventrikel kiri hipoplasi
• Hipoplasia jantung kiri.
• Koartasio aorta.
• Hipoplasia lengkung aorta.
SISTEM KARDIOVASKULAR 165

Ventrikel kanan hipoplasi


• Atresia pulmonal.
• Atresia trikuspid.
• Stenosis aorta atau insufisiensi.
166 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Bab 13
Marker Ultrasonografi
Kelainan Kromosom &
Sindrom Kelainan Morfologi
yang Paling Sering Muncul
MARKER ULTRASONOGRAFI KELAINAN KROMOSOM & SINDROM KELAINAN ... 169

KELAINAN KROMOSOM GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


TRISOMI 21 (SINDROMA
DOWN)
• Kelainan kromosom tersering
dijumpai, dan termudah untuk
dikenali setelah lahir.
• Retardasi mental sedang hingga
berat.
• Mortalitas tinggi pada tahun
pertama kehidupan bila disertai
komplikasi selain defek neurologis,
misal penyakit jantung bawaan
atau omfalokel.
MARKER ULTRASONOGRAFI
• “Nuchal translucency” menebal
(tanda utama).
• Tulang hidung hipoplasia/ absen
(tanda utama).
• Echogenic bowel.
• Echogenic heart.
• Higroma kistik.
• Dilatasi ventrikel otak ringan.
• Penyakit jantung bawaan.
• Atresia duodenum.
• Omfalokel
• Hidronefrosis.
• Femur dan humerus pendek.
• Klinodaktilia pada jari kelima di
tangan.
170 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

TRISOMI 18 (SINDROMA
EDWARD)
• Retardasi mental berat.
• Mortalitas tinggi pada neonatus.
MARKER ULTRASONOGRAFI
• Lisensefali (utama).
• Penyakit jantung bawaan (utama).
• Mikrognatia (utama)
• Posisi tangan menyerupai cakar
(clenched hand).
• Pertumbuhan Janin Terhambat
(utama).
• arteria umbilikalis tunggal.
• Polihidramnios.
• Diafragma hernia.
• Omfalokel.
• Malformasi Sistem Saraf Pusat
(kista pleksus koroideus,
dolikosefalik).
• Dismorfik kraniofasial
(mikrognatia, dolikosefalik).
• Kelainan ekstremitas inferior –pes
ekuinovarus.
• Anomali ginjal.
MARKER ULTRASONOGRAFI KELAINAN KROMOSOM & SINDROM KELAINAN ... 171

TRISOMI 13 (SINDROMA
PATAU)
• Lethal/ incompatible to live.
MARKER ULTRASONOGRAFI
• Holoprosensefali (utama).
• Probosis (utama).
• Defek septum jantung (utama).
• Mata: hipertelorism, mikroftalmia,
atau siklops.
• Agenesis korpus kalosum.
• Pertumbuhan Janin Terhambat.
• Polihidramnion.
• Malformasi kraniofasial (sumbing
hingga langit-langit sentral atau
bilateral).
• Malformasi tungkai (polidaktilia).
• Omfalokel.
• Anomali ginjal.
• Posisi tangan menyerupai cakar
(clenched hand).
172 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ANOMALI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


SINDROMA TURNER (45 XO)
• IQ rendah namun tidak jarang yang
normal, kelainan perkembangan seksual,
tunarungu, postur tubuh pendek dengan
leher lebar seperti leher kerbau.
MARKER ULTRASONOGRAFI
• Higroma kistik (utama).
• Hidrops fetalis terutama hidrotoraks
bilateral.
• Kelainan jantung.
• Anomali ginjal.

TRIPLOIDI
• Fertilisasi terjadi pada satu sel telur
oleh dua sperma
• Umumnya berakhir dengan keguguran.
MARKER ULTRASONOGRAFI
• PJT tipe asimetris.
• Oligohidramnios.
• Malformasi otak dan tulang belakang.
• Kelainan jantung bawaan.
• Omfalosel.
• Anomali ginjal.
MARKER ULTRASONOGRAFI KELAINAN KROMOSOM & SINDROM KELAINAN ... 173

ANOMALI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


SKRINING AWAL KELAINAN KROMOSOM BERDASARKAN
PENGUKURAN KETEBALAN “NUCHAL TRANSLUCENCY”
NUCHAL TRANSLUCENCY
• Valid dinilai pada umur kehamilan 11-13
minggu atau CRL 45 - 84 mm.
• Ukuran patologis yang paling banyak
disepakati adalah lebih dari 3 mm.
• Disebabkan oleh akumulasi cairan dalam
jaringan lunak subkutan daerah nuchal
akibat gangguan sirkulasi cairan getah
bening dari pembuluh getah bening sistem
pembuluh darah di vena jugularis.
• Kondisi ini dapat disebabkan oleh
akumulasi cairan lokal atau struktur
kistik - tumor bersepta – higroma kistik.
• Penebalan lapisan nuchal dibagi menjadi
bersepta dan tidak bersepta.
• Penebalan nuchal adalah salah satu
yang paling awal dan paling dapat
diandalkanpenanda kromosom, yaitu:
• lapisan nuchal menebal, tanpa
septa, pada trimester pertama
paling sering berhubungan
dengan SINDROMA DOWN

• lapisan nuchal menebal,


bersepta, kistik, menyerupai
HIGROMA KISTIK, paling
sering berhubungan dengan
SINDROMA TURNER

KRITERIA - TRIMESTER PERTAMA :


• Transvaginal sonografi, potongan
longitudinal embrio,
• pada linea mediana.
• Diukur pada bagian terlebar dari penebalan
nuchal, dari permukaan tulang belakang ke
ekho tepi kulit (inner-to-inner).
• Gambar diperbesar hingga batas
diafragma, yang tampak dilayar adalah
potongan longitudinal mediana kepala
dan toraks janin.
174 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ANOMALI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


SINDROM AMNIOTIC BAND
• Membran amnion pecah di awal
kehamilan trimester 1, bagian membran
kemudian menjerat janin sehingga
dapatmengakibatkan amputasi
ekstrimitas, deformitas organ, maupun
kematian janin.
MARKER ULTRASONOGRAFI
• Deformasi ekstremitas, amputasi
ekstremitas,atau bahkan seluruh tubuh
dapat terputus, bibir sumbing.
• Dinamika janin berkurang akibat
regangan membran amnion.
SPINA BIFIDA
• Defek pada vertebra sehingga cairan
spinal keluar sebagian dapat diikuti
dengan keluarnya sumsum tulang
belakang (korda spinalis)
• Dapat tertutup selubung kulit (tipe
closed) atau tanpa selubung kulit (tipe
open).
MARKER ULTRASONOGRAFI
• Hilangnya intracranial translucency pada
trimester 1 akhir.
• Bentuk serebelum seperti pisang
(banana shape).
• Sisterna magna menghilang.
• tipe closed terlihat gambaran seperti
balon di bagian dorsal tubuh.
• Sumsum tulang belakang yang protrusi
terlihat melalui bangunan hiperekhoik
ditengah tengan balon anekhoik. Hal
ini menunjukkan prognosis yang lebih
buruk.
MARKER ULTRASONOGRAFI KELAINAN KROMOSOM & SINDROM KELAINAN ... 175

ANOMALI GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


SINDROM REGRESI KAUDAL
• Insiden tinggi pada wanita hamil dengan
diabetes.
• Merupakan kelainan tidak lengkapnya
struktur pada daerah sumbu kaudal
(ekstremitas bawah) dalam berbagai
derajat.
MARKER ULTRASONOGRAFI
• Cacat pada tulang belakang lumbar atau
sakrum.
• Hemivertebra.
• Fusi dari tungkai bawah.
• Atresia anus, agenesis rektum.
• Cacat organ genital.
• Agenesis ginjal.
• Arteri umbilikal tunggal.
SINDROM MECKEL – GRUBBER
• Diturunkan secara autosomal resesif.
• Hipoplasia paru akibat kondisi oligo/
anhidramnios.
MARKER ULTRASONOGRAFI
• Ensefalokel oksipital.
• Penyakit ginjal polikistik.
• Mikrosefali.
• Polidaktili.
• Bibir sumbing.
• Oligohidramnion.
SINDROM PRUNE BELLY
• Kandung kemih tampak menggembung
disertai dengan distensi dinding anterior
abdomen.
MARKER ULTRASONOGRAFI
• Lesi megakistik di perut janin.
• Abdomen tampak membuncit ke luar
dibandingkan dengan toraks.
• Hidronefrosis bilateral.
• Oligohidroamnion.

176 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Bab 14
Dasar Antenatal Skrining
dan Diagnostik
DASAR ANTENATAL SKRINING DAN DIAGNOSTIK 179

METODE SKRINING INTERPRETASI


1. USIA IBU HAMIL • RIsiko ibu hamil untuk kelainan kongenital
meningkat pada usia >35 tahun.
• Pada usia risiko tinggi sebaiknya
dilakukan skrining sonografi 11-13
minggu dan 18-22 minggu.
• Hasil skrining dengan dugaan kelainan
tertentu dapat dilakukan pemeriksaan
lanjutan dengan laboratorium marker
biokemis, non invasve prenatal testing,
atau melakukan prosedur invasif seperti
CVS, amniosentesis, atau kordosentesis.
2. PENANDA • Penampilan karakter fenotip janin
ULTRASONOGRAFI dengan trisomi dan kelainan kromosom
lainnya dapat dikenali dari pemeriksaan
ultrasonografi.
• Berdasarkan penanda USG yang
teridentifikasi, dapat dilakukan seleksi
kelompok janin (ibu hamil) dengan
peningkatan risiko signifikan adanya
kelainan kromosom.
• Penapisan yang paling umum akan
difokuskan pada deteksi trisomi 21, 18
dan 13, serta monosomi X.
• Pemeriksaan ini memungkinkan untuk
melakukan deteksi sekitar 35% janin dengan
kelainan kromosom pada kelompok acak,
tanpa risiko dan independen pada semua
kelompok usia ibu hamil.
Catatan: ulasan mengenai kelainan
kromosom dan kehamilan awal akan diulas
terpisah pada bagian lain di buku
3. PENANDA BIOKIMIA • Dirancang untuk mendeteksi kelompok
risiko pada ibu hamil yang memiliki
kemungkinan melahirkan anak dengan:
1. Trisomi (terutama sindroma Down/
trisomi 21), dapat pula pada trisomi
18 atau sindroma Edward
2. Defek tabung syaraf (neural tube
defect: anensefali, spina bifida,
meningiokel, ensefalokel, mielokel).
• Bukan uji diagnostik, hanya berupa skrining.
• DOUBLE TEST : AFP, HCG
• TRIPLETEST: AFP, E3, HCG
• QUADRUPLE TEST: AFP, E3, HCG,
PAPP-A
180 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

SKRINING BIOKIMIA ANTENATAL


• Beberapa penanda yang termasuk:
1. Alpha-fetoprotein (AFP).
2. Estriol(E3).
3.Human chorionicgonadotropin(free B-HCG)
4. Pregnancy Asscociated Plasma Protein - A (PAPP-A)
• Meningkatkan deteksi kelainan kromosom dan defek tabung syaraf.
• Estimasi usia gestasi kehamilan secara tepat dengan USG harus dilakukan sebelum
dilakukan pengujian.
• Dilakukan antara usia kehamilan 16- 18minggu, atau disesuaikan dengan program
analisis laborat komputer yang tersedia.

KELAINAN PERBANDINGAN SKRINING

BIOKIMIA ULTRASONOGRAFI

Trisomi 21 ↑ HCG • Penebalan lapisan nuchal (nuchal


(Sindroma Down) translucency) di trimester pertama>3mm.
↓ AFP
• Jantung:VSD(paling sering), ASD.
↓ Estriol • Sistem gastrointestinal : atresia duodenum,
• atresia esofagus.
• Sistem urogenital: hidronefrosis.
• Tulang: femur pendek, kelainan clinodactyly
pada jari kelima di tangan.

Trisomi 18 ↓ HCG • Jantung:VSD, ASD.


(Sindroma • Sistem gastrointestinal:omfalokel, atresia
Edward) ↓ AFP
esofagus.
↓ Estriol • Sistem urogenital: hidronefrosis, ginjal
multikistik.

Defek Tabung ↑↑ AFP • Anensefali, ensefalokel, meningiokel,


Syaraf mielokel,spinabifida.
• Defek dinding abdomen: omfalokel,
gastroskisis.
• Higroma koli kistik.
• kelainan sistem saraf pusat: hidrosefalus,
Dandy-Walker malformation.
DASAR ANTENATAL SKRINING DAN DIAGNOSTIK 181

DIAGNOSTIK SITOGENETIKA ANTENATAL


INDIKASI ULTRASONOGRAFI
• Kelainan pada penanda biokimia
a. Alphafetoprotein dalam maternal
serum.
b. Unconjugated-estriol dalam serum
ibu.
c. Human chorionicgonadotropin.
• Riwayat keluarga
a. Malformasi janin pada kehamilan
sebelumnya.
b. Translokasi pada orang tua.
c. Trisomi pada anak sebelumnya.
d. Gangguan genetik dengan kelainan
penanda kromosom.
• Ibu hamil dalam usia tua.
• Hasil temuan ultrasonografi abnormal.
• Kekuatiran orang tua.
• Biopsi villi khorialis (chorionic villous
sampling) pada usia 10 – 12 minggu
kehamilan.
• Amniosentesis pada usia 15 sampai 20
minggu kehamilan.
• Kordosentesis setelah usia kehamilan
22 minggu.
182 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PROSEDUR TINDAKAN ULTRASONOGRAFI


BIOPSI VILLI AMNIOSENTESIS KORDOSENTESIS
KHORIALIS AWAL
DESKRIPSI • Kariotip villi • Melaluitusukan • Tusukanjarum
khorioalis pada jarum pada dinding melaluidinding
umumnya sama perut ibu, diambil perut, hingga
dengan janin. sampel air ketuban menembus rongga
• Prosedur dapat yang akan dikultur amnion hingga
dilakukan menjadi sel-sel mencapai v.
transabdominal janin. umbilicalis.
atau transervikal. • Pada kehamilan • Dibutuhkan
• Hanya butuh kembar: dapat sampel1 ½ -
sampel villi dipakai teknik 2mldarah janin.
khorialis dalam yang berbeda, • Kultur sel darah
jumlah sedikit dengan dua kali (limfosit).
amniosentesis
• Mosaik.
terpisah atau
dengan metode
sekali tusuk.
KAPAN DAN • 10 - 12minggu • Amniosentesis • Paling sering
BAGAIMANA (CVS Awal) sangat awal antara kariotiping antara
• Kehamilan 12 – 15 minggu. 22-24 minggu.
yang lebih tua • Amniosentesis • Saat 22 minggu
dengan cara awal antara 16- - aterm, selain
placentosentesis 18minggu. kariotipisasi janin,
(CVSAkhir). • Analisis kromosom, juga memungkinkan
• Analisis AFP. mikro analisis
kromosom darah (pH, pO2,
• Amniosentesis
khusus. pCO2).
akhir: penilaian
pematangan janin
pada trimester III,
kadar bilirubin dan
glukosa.

RISIKO • Abortus 1 dalam • Abortus 1 dalam • Perdarahan


200. 300. • Hematoma
• Infeksi. • Infeksi. umbilikus
• Malformasi • Ketuban pecah. • Persalinan
skeletal. prematur.
• Kematian janin.
Bab
Abortus Spontan
15
ABORTUS SPONTAN 185

ABORTUS • Berakhirnya kehamilan sebelum janin memiliki kemampuan


untuk bertahan hidup.
<10 minggu • Penyebab: kelainan kromosom, trombofilia, rejeksi
imunologis maternal, penyakit autoimun, kelainan
endometrium atau uterus.
10 – 24 minggu • Penyebab: Infeksi, nutrisi buruk, gangguan hormonal, kelainan
anatomi uterus, gangguan stres emosional, trauma fisik,
inkompetensi serviks.
SPONTAN • Terjadi tanpa sebab yang jelas.
• Terjadi pada ibu hamil dengan usia tua (kelainan kromosom),
mioma, kelainan anatomi uterus.
HABITUALIS • Abortus 2 kali atau lebih secara berurutan, sering disebabkan
oleh inkompetensi serviks, kelainan kromosom, penyakit
sistemik pada ibu hamil, trombofilia, rejeksi imun maternal.
INKOMPLETUS • Terjadinya pengeluaran sebagianhasil konsepsi dari uterus,
sisanya tertinggal dalam kavum uteri.
KOMPLETUS • Terjadinya pengeluaran seluruh produk kehamilan dari dalam
uterus.
IMMINENS • Terjadinya perdarahan pervaginam selama kehamilan disertai
kontraksi yang sedang hingga kuat, serviks tertutup, seluruh
produk konsepsi masih ada di dalam kavum uteri, usia
kehamilan hingga 20 minggu.
• Diagnosa banding: kematian mudigah (missed abortion),
kehamilan tanpa embrio(blighted ovum/ anembryonic
pregnancy), atau dugaankehamilan ektopik.
INSIPIENS • Proses pengeluaran produk kehamilan pada fase akhir yang
tidak dapat dicegah.
• Terjadi dilatasi serviks, nyeri hebat, kontraksi uterus,
prolaps kantung ketuban, posisi kantung kehamilan bergeser
mendekati mulut rahim.
• Evakuasi yang cepat menguntungkan dari segi perdarahan
masif yang bisa dihindari.
KEMATIAN • Kematian janin dengan retensi hasil konsepsi dalam rahim
MUDIGAH dalam waktu yang cukup lama.
• Sering disebut “Missed Abortion”.
KEHAMILAN • Hanya terjadi perkembangan trofoblas dan selaput korion
ANEMBRIONIK amnion, tanpa adanya perkembangan embrio danyolk sac.
• “Blighted Ovum/ Anembryonic Pregnancy”.
186 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KEHAMILAN ANEMBRIONIK GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


(BLIGHTED OVUM/
ANEMBRYONIC PREGNANCY)
• Disebabkan oleh berhentinya
perkembangan oosit yang telah dibuahi,
tidak munculnya pertumbuhan embrio.
• Trofoblas terus berfungsidan karena
itu kantung kehamilan (gestasional
sac) terus berkembang, namun sangat
lambat.
• Pada sebagian besar kasus disebabkan
oleh anomali kromosom.
• Pendarahan biasanya muncul kemudian.
• B-hCG lebih rendah dari nilai normal,
atau B-hCG interval tidak mencapai
>66% dalam 48 jam.
• Kantung kehamilan tampak besar dan
kosong tanpa janin.
• Diameter rerata kantung kehamilan
(gestationalsac)>25mm (transvaginal)
>35mm (transabdominal)tanpa embrio
(fetal pole)

KEMATIAN MUDIGAH(MISSED GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


ABORTION)
• Produk kehamilan tidak berkembang,
tanpa ada pengeluaran sebagian atau
seluruhnya dari kavum uteri.
• Dapat disertai munculnya bercak darah
per vaginam, tanpa jaringan.
• Morfologi bentuk janin tidak jelas, tidak
terlihat denyut jantung janin.
• Kadang-kadang disertai dengan
hematoma subkorionik.
• Gambaran USG tergantung pada waktu
yang telah berlalu sejak janin mati
hingga saat dilakukan pemeriksaan.
• Janin yang baru saja meninggal:
penampilan kantung hamil (GS)
dan janin tampak normal, tetapi
tidakterlihatdetak jantung janin.
• Janin yang sudah lama meninggal:
kantung kehamilan tidak beraturan,
mengisut, morfologi bentuk janin tidak
jelas, perubahan degeneratif pada
jaringan plasenta (perdarahan, kalsifikasi,
degenerasi hidropik).
ABORTUS SPONTAN 187

KEMATIAN MUDIGAH(MISSED GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


ABORTION)
DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN

Tampak gambaran selaput amnion terlepas


dan terpisah (amniotic band) sebagai salah
satu tanda-tanda abortus spontan (panah).
Dalam gambar terlihat perubahan morfologi
pada janin(hidrops fetalis dan higroma koli).

HEMATOMA INTRAUTERI
Definisi: akumulasi darah diantara jaringan
korionik atau membran korionik dan
dinding rahim.
• Pembagian berdasarkan lokalisasi:
retroplasentar, sub-khorionik, marginal,
supra-servikal.
• Hematoma sub-khorionik ditemukan
pada 18% wanita hamil pada trimester
I yang mengalami pendarahan
pervaginam.
• Disebabkan oleh terlepasnya
tepi plasenta, yang berlanjut pada
perdarahan vena plasenta, hingga
akhirnya membran plasenta terpisah
dari miometrium.
• Prognosis lebih tergantung pada
lokalisasi terjadinya hematoma,
dibandingkan volume darah hematoma:
Bahkan hematomakecil yang terletak
retroplasentar, marginal, pada daerah
fundus uteri dengan mekanisme tekanan
mekanik dapat mengancam sirkulasi
uteroplasenta. Sementara, hematoma
yang terletak supra-serviks pada daerah
isthmus dengan volume perdarahan yang
jauh lebih banyak, justru tidak mengancam
kompresi sirkulasi uteroplasenta karena
mudah terdrainase melalui vagina.
Tampilan Ultrasonografi :
• Biasanya akumulasi darah di daerah
sub-khorionik.
• Muncul zona hipoekhoik di antara
jaringan khorionik atau membran
khorionik dan dinding rahim(*).
• Akumulasi hematoma biasanya dimulai
dari tepi jaringan khorionik.
188 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KEMATIAN MUDIGAH(MISSED GAMBARAN ULTRASONOGRAFI


ABORTION)
Diagnosis banding perdarahan pada
trimester pertama
JANIN TERLIHAT DI DALAM
RAHIM
• Kehamilan anembrional (blighted ovum).
• Sindrom kematian bayi kembar
(vanishing twins).
• Perdarahan nidasi.
• Abortus imminens.
• Penyakit trofoblasgestasional.
• Kehamilan normal.
• Kehamilan ektopik dengan kantung
kehamilan palsu (pseudogestacional
sac).
RAHIM KOSONG & B-HCG > 2000
mIU/Ml
• Abortus spontan yang baru saja terjadi.
• Kehamilan ektopik.

KEMATIAN JANIN INTRAUTERI


(INTRAUTERINE FETAL DEMISE)
• Tidak terlihat aktivitas detak jantung.
• Tidak terlihat gerakan janin.
• Biasanya ditemukan gambaran
oligohidramnios.
• Tanda “spalding” berupa tumpang tindih
tengkorak tulang kepala didaerah sutura
(panah).
• Morfologi janin berubah, akibat proses
resorbsi dan maserasi.
ABORTUS SPONTAN 189

Prediksi ultrasonografi pada kasus keguguran dan kematian mudigah


HASIL NORMAL ABNORMAL
PEMERIKSAAN
AMNION • Terlihat sejak panjang • Visualisasi amnion tanpa fetal
embrioCRL >13mm. pole.
• Amnion terpisah dan terlepas
(amniotic bands).
REAKSI KORIONIC- • Tanda resonansi lingkaran • Reaksidesidual tidak jelas
DESIDUALISASI desidual ekho ganda terlihat, tanda resonansi
(double ring sign). lingkaran desidual ekho ganda
sulit terlihat, perdarahan.
EMBRIO • Harus muncul dalam • Embriotanpa aktivitas detak
kantung amnion, segera jantung yang jelas di usia 6
setelah yolksac terlihat, – 7 minggu, atau lebih dari 5
sebelum diameter rata- mm pengukuran CRL.
rata kantung kehamilan
mencapai 18 mm.
• Tingkat pertumbuhan
normal 0,8 mm/hari.

AKTIVITAS DETAK • Harus terlihat ketika Bradikardia :


JANTUNG JANIN embrio tampak, kadang- • Embrio pada usia 5 -8 minggu
kadang tergantung pada dan aktivitas DJJ<100d pm.
resolusi peralatan USG
• Kemungkinan akan berakhir
dan keahlian pemeriksa.
dengan abortus spontan.
• Selalu terlihat ketika CRL
>5 mm.
• Pada 5- 6 minggu=100
dpm.
• Pada 8 - 9minggu=140dpm.
UKURAN • Tanda lingkaran desidual • Diameter Ø GS kecil
KANTUNG ekho ganda muncul ketika dibandingkan CRL,
KEHAMILAN ØGS =10 mm (USG-TV). berhubungan dengan abortus
(diameter Ø) • Yolk sac muncul ketika spontan.
Ø GS=20 mm (USG-TA) • Etiologi tak diketahui.
atau 13mm(USG-TV). • Ø <5 mmantara5 ½ -
• Embrio muncul saatØ 9minggu.
GS=25 mm(USG-TA) atau • Ø>8mmtanpayolk sac.
16 – 18 mm(USG-TV).
• Ø>16 - 18mm tanpa embrio.
PERTUMBUHAN • Pertumbuhan normal (1.1 • Pertumbuhan lambat (< 0.6
KANTUNG mm/ hari). mm/ hari).
KEHAMILAN
190 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

HASIL NORMAL ABNORMAL


PEMERIKSAAN
BENTUK • Elips, lingkaran. • Bentuk tidak teratur:
KANTUNG • Dapat terlihat sedikit pipih, memanjang, tepi
KEHAMILAN condong karena kontraksi bergerigi,menempel (kolaps).
atau tekanan eksternal
LETAK KANTUNG • Biasanya di fundus, di • Di tengahrahim.
KEHAMILAN antara lapisan desidual • Rendah dibagian isthmus
endometrium yang serviks ataudi kanalis serviks
berubah.
YOLK SAC • Ukuran:<6 mm • Abnormalitas yolk
• Bentuk:bulat dengan sac mungkin terkait
dinding ekhogenik denganoutcome kehamilan
yang buruk.
• Satu embrio hanya
memiliki 1 yolk sac. • Terlalu kecil:
• Terletak sebagai struktur <2 mm antara 8 – 12 minggu
ekstra-amnion. • terlalu besar:
>8mm antara5 – 10 minggu
• Tampakhiperekhoik
• Embrio terlihat dan yolk sac
tidak terlihat.
Bab 16
Kehamilan Kembar
KEHAMILAN KEMBAR 193

EMBRIOLOGI
Kembar dua telur (dizigot) - 70 %
• Frekuensi tertinggi kembar.
• Secara genetik berbeda.
• Dua ovum dibuahi oleh dua sperma.
• Blastokis: implantasi terpisah,
perkembangan plasenta terpisah,
amnion dan korion.
• Penanganan secara umum serupa
dengan kehamilan tunggal, hanya
persalinan akan terjadi lebih awal.

Membran di antara fetus


• Empat Lapis (2 lapis korion dan 2 lapis
amnion).

Jumlah plasenta
• Dua plasenta terpisah atau menyatu
194 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

EMBRIOLOGI
Kembar satu telur (monozigot) - 30%
• Pembelahan dari sebuah sel telur yang
telah dibuahi, jenis kelamin sama, dan
memiliki materi genetik yang sama.
• Ada tiga jenis berdasar korionisitas yang
berbeda akibat waktu pembelahan yang
berbeda.
1. Dikorion Diamnion (20%) (DCDA)
• Pemisahan terjadi sebelum hari ke-3
pada stadium 2 sel, menghasilkan
dua zigot terpisah.
• Implantasi terpisah dari kedua
blastokis.
• Plasenta dan kantung korionik
terpisah.
• Terdapat membran yang
memisahkan keduanya.
• Membran diantara fetus: empat lapis
terdiri dari dua lapis khorion dan
dua lapis amnion.
• Jumlah plasenta: Dua plasenta,
dapatm enyatu dan muncul sebagai
plasenta tunggal.
2. Monokorion Diamnion (75%) MCDA
• Bentuk yang paling sering terjadi.
• Pembelahan terjadi pada periode
4-8 sel, antara hari ke-4 dan ke-7
pasca konsepsi.
• Satu blastocist dengan satu lokasi
implantasi dan satu plasenta.
• Risiko munculnya sindrom transfusi
antar kembar (twin-to-twin
transfusion syndrome).
• Risiko kematian tinggi jika
dibandingkan kasus Di-korionik.
• Prognosis lebih buruk dibandingkan
jenis kembar lainnya.
• Membran di antara fetus terdiri dari
dua lapisamnion.
• Jumlah plasenta satu.
KEHAMILAN KEMBAR 195

3. Monokorionmonoamnion/ MCMA
• Pemisahan terjadi antara hari ke-8
dan ke-12 setelah pembentukan
rongga amnion.
• Berisiko tinggi terjadinya sindrom
transfusi, tali pusat pendek, kembar
siam (pemisahan setelah hari ke-12)
dan kelainan janin seperti kembar
acardiak.
• Angka kematian tinggi, sering
akibat pilinan tali pusat kedua janin/
cordentanglement.
• Tanpa membran (satu korion dan
satu amnion).
• Satu plasenta.
DIKORION
Dikorion + Diamnion :
Empat lapisan,membran tebal terlihat jelas
pada ultrasonografi, proyeksi triangular
jaringan plasenta di antara lapisan
membran menghasilkan gambaran “twin-
peak” atau disebut juga tanda LAMBDA.
DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:
Terlihat jelas, membran tebal dan
hiperekhoik antara dua rongga amnion
dan korion, satu plasenta di anterior,
plasenta yang lain di posterior.
196 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

MONOKORION
Membran tipis, terdiri dari amnion,
tanpa gambaran “twin-peak”atau tanda
LAMBDA, melainkan gambaran huruf T
atau T-sign.

TRIPLET
DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:
Tigarongga amnion dan korion dipisahkan
dengan jelas, terlihat menyerupai tanda “Y “
menunjukkan gambaran triplet.

Sindrom VANISHING TWINS


• Terjadinya kematian mudigah
spontan salah satu kembar.
• Dengan atau tanpa gejala klinis.
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI
99 Pada trimester pertama: tampak
kantung gestasi kecil dan tidak
teratur berbeda dengan lainnya.
99 Jika kematian janin terjadi kemudian,
dapat muncul menyerupai massa
tidak teratur di tepi plasenta.
99 Atau satu kantung kehamilan yang
kosong tanpa embrio atau yolk sac.
KEHAMILAN KEMBAR 197

Sindrom Transfusi Janin ke Janin


Twin to Twin Transfusion Syndrome
• Terjadi pada monokorion diamnion
/ MCDA
• Gangguan karena terjadi
anastomosis arteri-vena, vena-arteri,
vena-vena, arteri-arteri; sehingga
terjadi aliran darah dari donor ke
resipien.
• Tanda wajib adalah oligo-
polihidramnion.
• DIskordansi berat janin tidak mutlak
ada.
• Kriteria Quintero dipakai untuk
menentukan derajat keparahan,
prognosis, serta penentuan
manajemen terapi.
• Fetoskopi laser ablasi adalah
manajemen terapi yang terbaik
dengan angka keselamatan 85%
lebih untuk kedua janin atau 95%
untuk salah satu janin. Tindakan ini
dilakukan sebelum usia kehamilan
26 minggu dan pada staging
Quintero 2 dan 3.

STRUKTUR ULTRASONOGRAFI
Mengacu pada Quintero Staging:
1. Diskordansi cairan ketuban
2. Vesika janin donor tidak terlihat
3. Diskordansi aliran darah a.
umbilikalis (doppler pada donor
menunjukkan AEDF atay REDF)
4. Resipien menjadi hidrops
5. Salah satu atau kedua janin
meninggal.
198 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ACARDIUS (Sindrom TRAP)


TRAP = Twin reversed arterial
perfusion
• Komplikasi yang jarang terjadi
karena munculnya anastomosis
arteri-arteri di plasenta dengan
atrofi jantung salah satu janin.
• Darah mengalir dari kembar
pertama (pump twin), melalui
anastomosis plasenta, menuju
kembar kedua (perfused twin)
dengan aliran terbalik.
• Alirah darah balik dari plasenta
tanpa mengandung oksigen.
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI
99 Polihidramnion, plasenta saling
berhubungan.
99 “PUMP” twin, dengantanda-tanda
gagal jantung (hipertrofi ventrikel
kanan, hidrops, ascites), morfologi
tampak normal.
99 “PERFUSED” twin, memperlihatkan
kelainan parah terutama bagian
atas tubuh, tidak ditemukan organ
jantung. Sering disebut dengan
amorphous twin atau monster.
KEHAMILAN KEMBAR 199

KEMBAR SIAM (Conjoined twins)


• Monokorion monoamnion/ MCMA
• Pemisahan blastosis lewat hari ke-
12 pasca konsepsi.
• Semakin awal ditemukan dengan
ultrasonografi akan semakin baik
untuk penentuak melanjutkan atau
terminasi kehamilan pada kasus
lethal seperti single heart.
• BIla ada keterlibatan penyatuan
organ dalam maka prognosis
buruk, sementara bila penempelan
hanya hingga daerah subkutis atau
muskulus saja maka prognosis baik.
• Prognosis paling buruk adalah
torakofagus dengan satu jantung.
• Terdapat bagian janin yang sama
pada posisi yang simetris dan
bergerak bersama setiap ada
gerakan.
• Keterlibatan organ yang menempel
harus diperiksa dengan detail untuk
menentukan prognosis.
−− Kraniofagus: siam kepala.
−− Omfalofagus: siam perut.
−− Torakofagus: siam dada.
−− Torakoomfalofagus: Siam dada
perut.
−− Rakifagus: siam punggung.
−− Ischiofagus: siam pantat.
200 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PERTUMBUHAN DISKORDAN
• Ketimpangan pertumbuhan antara
kedua janin.
• Selisih dihitung dari: (berat janin
besar - berat janin kecil / berat janin
besar x 100%)
• Angka lebih dari 18% secara
signifikan meningkatkan morbiditas
dan mortalitas pada janin
• Sebagian menggunakan 20% sebagai
patokan
• Ketimpangan dapat terjadi utamanya
akibat pembagian plasenta yang
tidak simetris (unequal placental
sharing).
• Kelainan yang tersering adalah
janin I pertumbuhan normal
janin II pertumbuhan terhambat
(growth restricted). Sering disebut
dengan sIUGR / sFGR (selective
intrauterine growth restriction atau
selectife fetal growth restriction).
• Pemantauan kesejahteraan janin
termasuk doppler velosimetri
terutama pada janin kecil adalah hal
yang wajib, mengingat terapi definitif
adalah pengakhiran kehamilan yang
waktunya diusahakan seaterm
mungkin atau bila cukup viabel dan
sudah ada tanda hipoksia berat pada
salah satu janin.
Kembar identik (MCMA), terlihat
pertumbuhan diskordan, dan kelainan
malformasi kembar lainnya (dikenali dari
higroma kistik di kembar yang lebih kecil).
KEHAMILAN KEMBAR 201

KEHAMILAN KEMBAR : SIKAP JANIN


DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:
Kepala + kepala

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:


Kepala + bokong

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:


Bokong + bokong

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:


Kepala + lintang

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:


Bokong + lintang
202 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:


Lintang + lintang.

DESKRIPSI GAMBAR DI KANAN:


Bokong + kepala
PENTING-posisikembar bokong - kepala,
memungkinkan terjadinya kuncian pada
dagu kedua janin saat proses persalinan
(interlocking). Kondisi ini fatal dan
berakibat kematian kedua janin, atau
bahkan robekan simpisis pubis pada ibu
akibat rudapaksa persalinan.
Persalinan pervaginam dapat dipilih pada
posisi janin terendah dengan presentasi
kepala.
Bab 17
Plasenta, Tali Pusat, dan Air
Ketuban
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 205

ANATOMI DAN PERKEMBANGAN NORMAL


• Plasenta berasal dari trofoblas luar sel perifer embrio blastokista.
• Trofoblas menembus epitel endometrium dan berdiferensiasi menjadi dua lapisan:
sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblast.
SITOTROFOBLAST SINSITIOTROFOBLAST
• Sitotrofoblas merupakan lapisan bagian • Sinsitiotrofoblas merupakan lapisan luar
dalam trofoblas yang membentuk trofoblas yang menginvasi dan mengikis
korion. epitel endometrium lalu membentuk
• Sitotrofoblas pada tahap awal meliputi ruang lakunar.
vili primer kemudian mengelilingi • Lacunar dipenuhi oleh darah dari
seluruh kantung kehamilan dan kapiler yang ruptur dan sekret kelenjar
menyebar ke jaringan lakunar yang baru. endometrium.
• Vili pada desidua kapsularis terkompresi • Cara penyaluran nutrisi embrional
dan mengalami degenerasi membentuk melalui difusi sederhana, dan melintasi
korion halus (chorion laeve) pada melalui sinsitiotrofoblast dalam
minggu ke-10. prosesnya.
• Vili pada desidua basalis bertahan dan • Ruang lakunar terhubung dalam jaringan
membentuk korion kasar (chorion lakunar pada minggu ke-4 kehamilan
frondosum),Villi ini yang akan dan merupakan sebuah sirkulasi
berkembang menjadi plasenta. uteroplasenta primitif.
• Lakuna terus berkembang dan menjadi
ruang intervili.
206 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PLASENTA PADA TRIMESTER


PERTAMA
• Plasenta dapat dibedakan dengan
ultrasonografi sebagai penebalan dalam
endometrium yang merupakan korion
frondosum dan desiduabasalis pada
minggu ke-8.
• Aliran darah plasenta khas dengan
ciri berkecepatan tinggi dan resistansi
rendah.
• CIri di atas dapat ditemukan baikdi
lokasi implantasi desidual maupun di
adneksa pada kasus kehamilan ektopik.
DESIDUA - stratum fungsional
endometrium.
DESIDUA BASALIS
• Penebalan desidua di bawah embrio
ditempat implantasi antara korion
frondosum dan miometrium.
• Membentuk komponen maternal
plasenta.
DESIDUA VERA (desidua parietalis)
• Desidua yang tersisa di dalam rongga
rahim.
DESIDUA KAPSULARIS
• Desidua yang tumbuh menyelubungi
embrio pada sisi luminal, menempelkan
embrio ke endometrium dan
mengelilingi embrio bersama-sama
dengan desidua basalis.
KORION = trofoblast + vili
mesenkimal yang menonjol di
desidua.
KORION FRONDOSUM (*)
• Bagian dari desidua basalis.
• Membentuk plasenta primitif.
KORION LEAVE
• Bagian dari korion halusyang berisi vili
atrofi.
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 207

PLASENTA PADA TRIMESTER


KEDUA
• Pada bulan ke-4 kehamilan, plasenta
dibagi menjadi bagian maternal (desidua
basalis) dan komponen janin (korion
frondosum).
STRUKTUR ULTRASONOGRAFI
Sisi maternal - desidua basalis
99Daerah cembung dan tidak teratur
dibatasi lempeng desidual.
99Setelah erosi desidua basalis dari
sinsitiotrofoblast, bagian desidua tetap
sebagai proyeksi solid yang kemudian
menjadi septum plasenta.
99Septum membagi plasenta menjadi
sekitar 12 bagian - kotiledon, yang
masing-masing terdiri dari dua atau
lebih cabang vili besar yang berasal dari
lempeng korionik.
99Septa tidak dapat mencapai lempeng
korionik, karena itu, ruang intervili
dalam kotiledon yang berbeda
berkomunikasi satu sama lain.
99Erosidari desidua basalis membentuk
daerah intervili dimana pembuluh darah
ibu ikut menyusun vili.
99Vili korionik yang berlabuh di desidua
basalis melalui lapisan permukaan
setiap lobus lalu membentuk lapisan
sitotrofoblas.
Sisi janin - korion frondosum
99Halus, permukaan cekung ditutupi
membran amnio-korion.
99Tali pusat bermula dari sisi ini.
99Plasenta terbatas pada lempeng
korionik pada sisi janin.
208 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

UKURAN PLASENTA
• Estimasi berdasarkan ketebalan plasenta
dibidang longitudinal (membujur).
NORMAL
• Plasenta paling cepat berkembang dalam
trimester pertama kehamilan.
• Hingga 32 minggu, ketebalan meningkat
secara linear.
• Ketebalan rata-rata (mm) = kehamilan
(minggu).
• Biasanya ketebalan kurang dari 4,5cm.
• Berat plasenta pada kehamilan aterm
500-600g.
ABNORMAL
TERLALU TIPIS - kurang dari 23cm
Hal ini dapat terjadi pada polihidramnios,
pertumbuhan janin terhambat,
preeklampsia, diabetes tak terkontrol,
insufisiensi plasenta.
TERLALU TEBAL - lebih dari 5 cm
Pada diabetes, infeksi transplasental,
isoimunisasi rhesus, infeksi
korioamnionitis, hidrops, anemia pada ibu,
kehamilan kembar.

ARUS DARAH UTEROPLASENTA


PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 209

POSISI PLASENTA
KLASIFIKASI LETAK PLASENTA
• Plasenta dapat berkembang di mana
sajadi sepanjang garis endometrium,
kecuali pada kehamilan ektopik, yang
terletak di luar rongga rahim.
• Letak plasenta dibedakan atas dasar:
1. Dindinguterus di mana plasenta
terletak-mungkin berada di depan,
belakang, dikanan atau kiridinding
lateral uterus, atau di fundus.
2. Implantasi abnormal pada segmen
bawah rahim. Diukur ujung / tepi
dari plasenta terhadap internal os.
Tepi plasenta yang memiliki jarak
<20 mm terhadap ostium internal
memiliki potensi perdarahan tinggi.
Bentuk tepi yang landai memiliki
potensi perdarahan lebih tinggi
dibandingkan bentuk tepi bulat. Bila
plasenta menutupi ostium internal
maka disebut dengan previa.
MIGRASI PLASENTA
• Migrasi plasenta adalah perubahan pada
lokasi plasenta selama kehamilan, akibat
perkembangan ukuran uterus sesuai
dengan makin lanjutnya umur kehamilan.
• Pergerakan ini utamanya dinilai pada
plasenta dengan potensi perdarahan,
dengan mengukur jarak tepi plasenta
terhadap ostium internal.
• Pada primigravida pergerakan ini
terjadi sekitar 3 mm tiap minggu,
sementara pada multigravida sekitar 1
mm. Sehingga bisa diprediksikan saat
aterm apakah masih memiliki potensi
perdarahan sehingga lebih dianjurkan
persalinan perabdominal atau tidak.
DERAJAT GRADE PLASENTA
• Selama kehamilan terjadi deposisi fibrin
dan kalsium pada jaringan plasenta,
dan perubahan ekhogenitas jaringan
plasenta.
• Pada trimester ketiga hal tersebut
diwujudkan dalam bentuk gambaran
ultrasonografi hiperekhoid dalam
plasenta dan peningkatan ekhogenitas
keseluruhan jaringan plasenta.
210 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ARTI KLINIS
• Peningkatan gradasi plasenta
dihubungkan dengan perkiraan usia
kehamilan, pematangan paru janin,
pertumbuhan janin dalam rahim
terhambat dan gawat janin.
• Namun, dapat terjadi tumpang tindih
antara kondisi plasenta pada kehamilan
normal dan abnormal, sehingga tidak
ada relevansi arti klinis penuaan grade
plasenta yang dapat diandalkan untuk
memprediksi hasil kehamilan.
• Penuaan awal plasenta (derajat III
sebelum kehamilan 34 minggu) dapat
dijumpai pada kasus hipertensi, diabetes,
dan pertumbuhan janin terhambat.

DERAJAT MATURASI PLASENTA


(MENURUT GRANNUM)
DERAJAT 0
• Terlihat pada awal kehamilan trimester
I dan II.

LEMPENG KHORIONIK: datar, halus,


diferensiasi jelas.

JARINGAN PLASENTA: homogen,


tanpa kalsifikasi.

LEMPENG BASAL: tanpa gema


ekhogenik.
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 211

DERAJAT 1
• Ditemukan 40% dari kehamilan
bertahan hingga termin kehamilan.
• Muncul setelah minggu ke-28.

LEMPENG KHORIONIK: tampak


dengan tonjolan-tonjolan kecil.

JARINGAN PLASENTA: Sejumlah


kecil titik hiperekhoik tersebar.

LEMPENG BASAL: tak berubah.

DERAJAT 2
• Ditemukan 45% dari kehamilan
bertahan hingga termin kehamilan.
• Muncul setelah minggu ke-36.

LEMPENG KHORIONIK: terlihat


dengan takik celah pada jaringan plasenta,
tetapi tidak mencapai lempeng basal.

JARINGAN PLASENTA: Muncul lebih


banyak titik kalsifikasi yang tersebar.

LEMPENG BASAL: Terlihat gema


hiperekhoik berbentuk linear.

DERAJAT 3
• Jarang ditemukan sebelum 34 minggu
kehamilan.
• Muncul setelah minggu ke-38.

LEMPENG KHORIONIK: terlihat


kalsifikasi septa, yang mencapai lempeng
basal, sering anekhoik dan terlihat
melingkari pusat kotiledon.

JARINGAN PLASENTA: kalsifikasi


melingkar membentuk bayangan akustik.

LEMPENG BASAL: lebih banyak


daerah ekhogenik yang membentuk
bayangan.
212 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

SOLUSIO PLASENTA
• Pemisahan plasenta dengan implantasi normal sebelum kala III pada umur kehamilan
setelah 20 minggu.
• Dibedakan menjadi tiga jenis solusio atas dasar lokasi pemisahan.

HEMATOM RETROPLASENTA
• Perdarahan berasal dari arteri spiralis
yang menyebabkan pemisahan lempeng
basal plasenta dari dinding uterus.
• Penyebab tersering hipertensi dan
trauma.

HEMATOM SUBKORION
(MARGINAL)
• Muncul akibat perdarahan dari vena
marginal yang mengarah ke pemisahan
membran korionik dari desidua di
daerah tepi plasenta dan akumulasi
darah di ruang subkorion antara korion
dan dinding uterus.
• Sering pada ibu hamil perokok aktif.
• Angka mortalitas janin lebih rendah
dibandingkan hematom retroplasenta.

HEMATOM SUBAMNION
• Perdarahan dari pembuluh darah janin
pada permukaan plasenta sisi janin.
• Penyebab tersering adalah ruptur
spontan pembuluh darah kecil
dilempeng korion, atau sisi plasenta
janin.
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 213

GAMBARAN KLINIS SOLUSIO


PLASENTA
• Perdarahan pervaginam tidak
menggambarkan beratnya separasi,
sering hanya berupa perdarahan bercak.
• Intensitas nyeri sering berkorelasi
dengan luasnya separasi.
• Semakin luas separasi semakin buruk
prognosis.
• Palpasi akan menimbulkan rasa nyeri
hebat, dan rahim dalam kondisi
kontraksi tetani sehingga sulit
melakukan perabaan organ janin.

Diagnosis Banding :
1. Sobekan vena basal.
−− Biasanya meluas, terlihat seperti
danau darah, pengaruh massa dan
pengumpulan darah tak diketahui,
aliran darah vena dapat dengan
mudah dibuktikan Color Doppler.
2. Kontraksi retroplasenta miometrium
atau mioma uteri
−− Tergantung pada lokasi perdarahan,
usia hematoma, jumlah perdarahan,
dan usia kehamilan.
−− Hasil USG bisa normal atau ada
funneling dan pemendekan serviks.
Hematom retroplasenta
Zona hipoekhoik yang memisahkan bagian
yang lebih besar atau lebih kecil dari
daerah pusat plasenta dan myometrium.
Hematom subkorion (hematom
marginal)
Muncul sebagai zona hipoekhoik,
hanya mengangkat tepi plasenta dari
myometrium.
214 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

KORIOANGIOMA
• Tumor jinak yang berkembang dari
kapiler plasenta.
• Tumor yang paling umum dari plasenta.
• Bersinonim dengan hemangioma atau
hamartoma.
• Biasanya berkembang seiring
pertambahan umur hamil.
Arti Klinis
Jika tumor besar, mungkin menghalangi
aliran darah janin dan menyebabkan
hambatan pertumbuhan janin intrauterin,
hidrops atau anoksia.
Gambaran ultrasonografi
• Satu atau lebih massa padat diskrit
kompleks, pada permukaan janin dari
plasenta.
• Jika tumor kecil, biasanya dengan
plasenta isoekhogenik.
• Jika itu merupakan suatu hemangioma,
dengan cara doppler kita dapati sinyal
arteri.
• Dapat berhubungan dengan
polihidramnion atau anomali janin
lainnya.
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 215

ZONA ANEKHOIK (SONOLUSEN)


INTRAPLASENTA
1. Desidual atau kista septum korionik (*).
• Terletak di atas batas plasenta
(septum) antara kotiledon dan
mungkin dibentuk oleh sumbatan
drainase vena.
• Terjadi pada kehamilan lanjut dan
tidak memiliki implikasi klinis.
2.Trombosis intervilli.
• Perdarahanterjadi dari pembuluh
darah janin di ruang intervilli.
• Jika lesi masih baru, di dalamnya
dapat ditemukan arus darah.
• Degenerasi yang lebih lama,
trombus terorganisir dalam plasenta.
3. Danau vena ibu.
• Terkumpulnya darah vena, terletak
di bawah khorionik pada plasenta
sisijanin.
• Berbeda dengan perdarahan
subamnion, tidak muncul ke atas
pelat khorionik.
• Tidak memiliki implikasi klinis.
• Mungkin ditemukan jenis aliran arus
vena.
4. Infark plasenta
• Daerah avaskular dari berbagai
ukuran yang timbul sebagai akibat
insufisiensi uteroplasenta (panah).
• Lokasi sering pada tengah kotiledon.
TEMUAN USG UMUM :
Zona hipoekhoik pada plasenta dalam
berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda.
216 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PLASENTA PREVIA
• Penyebab tersering perdarahan antepartum.
• Sering tanpa nyeri dan justru muncul
saat kondisi istirahat secara mendadak.
• Terjadi sebagai akibat implantasi plasenta
pada segmen bawah rahim dan menutupi
sebagian atau seluruh ostium interna.
• Frekuensi meningkat dengan jumlah
kehamilan, riwayat operasi sesar
sebelumnya dan kuretase.
• Berdasarkan letak tepi plasenta
terhadap ostium interna:
1. Plasenta previa total
−− Plasenta menutupi seluruh ostium
interna serviks.
2. Plasenta previa parsial
−− Plasenta menutupi sebagian ostium
interna serviks.
3. Plasenta previa marginal
−− Tepi plasenta menyentuh tepi
ostium interna.
4. Plasenta letak rendah
−− Tepi plasenta berjarak kurang dari
20 mm dari ostium interna.
GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
• Diagnosis umumnya dapat presisi
setelah segmen bawah rahim terbentuk
(> 28 minggu umur kehamilan).
• Khusus plasenta previa yang prominen
(menutupi ostium interna total dan tepi
berakhir jauh melewati), diagnosis dapat
ditegakkan sejak umur kehamilan 18
minggu.
• Pada plasenta previa marginal, parsial,
maupun letak rendah sebaiknya
keputusan klinis tidak terlalu awal
diambil mengingat migrasi plasenta
masih mungkin terjadi sehingga dapat
terjadi perubahan diagnosis daat aterm.
• USG transvaginal dan transperineal
dapat dilakukan bila didapatkan
keraguan dengan moda transabdominal.
• Posisi kepala terkadang menyebabkan
bias pencitraan plasenta terhadap
ostium interna. Sehingga pada kondisi
tanpa riwayat perdarahan antepartum
pemeriksaan ulang diperlukan sebelum
menegakkan diagnosis secara pasti.
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 217

• Lokasi plasenta lateral sering


menimbulkan bias interpretasi, namun
ini dapat dihindari dengan menampilkan
ostium uteri internum dengan
penampang serviks longitudinal simetris,
batas tepi plasenta, vesika urinaria, serta
kepala janin secara baik.
PENYAKIT TROFOBLAS
GESTASIONAL (PTG)
• Tumor berasal dari trofoblas.
• Histologis bermanifestasi sebagai
proliferasi dan degenerasi hidropikvilli
koriales.
• Insiden meningkat dengan usia ibu,
riwayat hamil mola sebelumnya, diet,
dan genetik.
• Kawasan Asia meiliki kejadian PTG lebih
tinggi dibandingkan kawasan lainnya.
PATOGENESIS DAN KLASIFIKASI
KEHAMILAN MOLA
MOLAKOMPLIT
• Terjadi pada oosit dengan fertilisasi
tanpa bahan kromosom aktif
dari sperma haploid 23X, dimana
kromosomnya membelah tanpa terjadi
pembelahan sel.
• Hasilnya adalah kariotip mola
komplit-46, XX, dengan semua
kromosom berasal dari ayah.
MOLA PARSIAL
• Terjadi pada oosit dengan inti normal
yang telah dibuahi oleh dua sperma
pada saat bersamaan.
• Hasil dari sel telur yang telah dibuahi
dengan kariotipe 69xxx atau 69xxy
(triploidi).
GAMBARAN KLINIS
• Perdarahan pada trimester pertama
kehamilan, palpasi uterus lebih besar
daripada seharusnya berdasar umur
kehamilan. Dapat terjadi eklampsia
sebelum 20 minggu.
• Kehamilan dengan nilai titer b-hCG
yang sangat tinggi (lebih dari normal),
kembali normal 10 sampai 12 minggu
pasca evakuasi mola.
218 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
Trimester Pertama
• Tampilkan vili hidropik menyerupai
“badai salju” atau “sarang tawon” pada
alat USG beresolusi rendah.
• Aplikasi probe transvaginal
memudahkan diagnosis awal.
• Tampak jaringan trofoblast tidak
homogen yang terlihat hiperekhoid,
hidropik villi tampak seperti gelembung.
• Terkadang mirip dengan tampilan
sonografis kehamilan anembrionik atau
kematian mudigah.
Trimester Kedua
• Massa hiperekhoik dalam rongga, yang
terbentuk dari banyak gelembung( 3-5
mm), sesuai dengan perubahan hidropik
khorionik villi.
• Jika terlihat adanya embrio, maka
disebut mola parsial.
• Embrio dapat degenerasi dan teresorbsi,
dan hal ini sering mengacaukan
diagnosis mola parsial.
• Kista teka lutein di ovarium, biasanya
bilateral, dan merupakan hasil dari
stimulasi tingginya kadar B-HCG.
TRANSVAGINAL COLOR
DOPPLER
• Metode ini dapat menampilkan
aliran darah massa tumor dengan
resistensi rendah dan kecepatan tinggi,
serta resistensi pembuluh darah
uteroplasenta, yang secara signifikan
lebih rendah dari kehamilan normal
dengan kecepatan yang lebih tinggi.
• Berdasarkan nilai indeks resistensi di
uteroplasenta dan tumor pembuluh
darah, dan adanya invasi ke miometrium,
dapat dibedakan bentuk utama
dari penyakit trofoblas gestasional:
molahidatidosa, molainvasif, dan
khoriokarsinoma.
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 219

MOLA HIDATIDOSA (TIPE


BENIGN)
MOLA KOMPLET
• Proliferasi jinak trofoblas.
• Bentuk yang paling umum (90%),
penyakit trofoblas kehamilan.
• Perubahan hidropik pada villi
khorialis.
MOLA PARSIAL
• Dapat ditemukan jaringan janin dan
selaput amnion.
• Kario tipe triploid.
• Plasenta terdiri dari jaringan
normal dan perubahan villi khorialis
hidropik.
MOLA INVASIF (POTENSIAL
MALIGNA)
• Potensi ganas.
• Invasi lokal ke miometrium dan sekitar
pembuluh darah.
• Bentukan villi masih tampak.
• Bisa terjadi perforasi uterus.
• Pengobatan: histerektomi+kemoterapi.
KHORIOKARSINOMA (TUMOR
GANAS)
• Bentuk yang paling ganas, jarang (5%).
• Bentuk penyakit trofoblas gestasional
yang telah menyebar di luar rahim dan
dapat bermetastasis ke paru, otak, liver,
panggul, sistem pencernaan.
• Penyebaran hematogenik.
• Kemosensitif, sehingga kemoterapi
adalah pilihan pertama terapi.
• Kombinasi kemoterapi ditentukan
berdasar kriteria WHO atau FIGO.
• Pada kondisi tertentu, histerektomi
dipilih namun kemoterapi tetap wajib
dilakukan setelahnya.
• Terjadi setelah kehamilan normal,
keguguran atau penyakit trofoblas.
• Gambaran klinis: perdarahan yang tidak
teratur, nilai-nilai yang sangat tinggi
B-HCG, hemoptisis.
220 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

TALI PUSAT
ANATOMI DAN FUNGSI
• Berisi tiga pembuluh darah - dua arteri
dan satu vena.
• Biasanya panjang: 50-60 cm, dan tebal :
1-2 cm.
• Darah tali pusat mengandung zatgelatin
yang disebut Whartonjelly yang
mengelilingi pembuluh darah dan
melindungi dari tekanan mekanis serta
mencegah puntiran dan simpul yang
dapat berakibat fatal hingga kematian
janin intrauterin.
• Bagian luar diselimuti selaput amnion.
• Fungsi transfer oksigen, nutrisi dan
produk sisa metabolisme antara janin
dan ibu.
PERKEMBANGAN NORMAL
• Pada akhir minggu IV kehamilan, embrio
berada dalam kontak dengan trofoblast
melalui peredaran darah jalur singkat.
• Tali pusat primitif dibentuk dengan
hubungan ke saluran yolk-sac
(mengandung pembuluh darah vitelina)
dan sudah terlihat aliran peredaran
darah (alantois dan dasar untuk
pembuluh darah tali pusat).
• Alantois dan duktus vitelinus kemudian
bertransformasi menjadi pembuluh
darah umbilikalis dan Whartonjelly yang
membuat tali pusat.
GANGGUAN
LILITAN TALI PUSAT DI LEHER
• Tali pusat melilit leher janin.
• Pada KTG terjadi deselerasi variabel
pada lilitan tali pusat yang memiliki
kemaknaan klinis..
GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
Hasil USG mungkin menyerupai
kistik higroma kecil, bila ragu untuk
membedakannya dapat menggunakan
Color Doppler.
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 221

HERNIA UMBILICALIS
• Rongga perut janin terlalu kecil
untuk memuat lengkung usus yang
berkembang pesat sehingga bagian
dari midgut akan terdorong (herniasi
fisiologis) ke pangkal tali pusat.
• Pada akhir minggu ke-11 kehamilan,
midgut harus kembali ke tempatnya di
rongga abdomen.
• Diagnosis banding sangat penting karena
konfirmasi diagnosis hernia umbilikalis
atau omphalocele tidak dapat
ditegakkan sebelum selesainya herniasi
fisiologis midgut pada minggu ke-12.
ARTERI UMBILIKALIS TUNGGAL
• Anomali yang paling umum dari tali
pusat.
• Etiologi: atrofi satu arteri umbilikalis
atau gangguan pada perkembangan
embrio arteri umbilikalis.
ARTI KLINIS
• Korelasi tinggi (25 - 50%) dengan
kelainan kongenital-paling umum adalah
kelainan jantung dan sistem saraf pusat,
sistem genitourinaria, defek dinding
abdomen, diafragma hernia.
• Berhubungan dengan pertumbuhan
janin terhambat, retardasi mental,
prematuritas, kelainan kromosom.
GAMBARAN ULTRASONOGRAFI
• Penampang melintang melalui tali pusat
hanya menunjukkan dua pembuluh
darah.
• Diagnosis color doppler dapat
membantu akurasi.
• Arteri umbilikalis normal terbagi
menjadi kanan dan kiri di level arteri
ilaka komunis.
• Pada kasus arteri umbilikalis tunggal,
hanya dijumpai arteri umbilikalis di satu
sisi saja, dengan hipoplasia arteri iliaka
komunis di sisi lain.
222 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

TUMOR DAN MASSA UMBILIKUS


• TUMOR  Angiomiksom, hemangioma,
Miksosarkoma.
• OMFALOKEL  Malformasi dimana isi
rongga abdomen membentuk hernia di
pangkal tali pusat.
• KISTA OMFALOMESENTERIKUS 
Persistensi dan dilatasi saluran kanal
omfalo mesenterikus yang bergabung
usus pada masa embrio dan yolksac.
• SIMPUL PALSU  Pelabaran
multilokular dari pembuluh darah
umbilikus yang muncul sebagai
penebalan tidak teratur ditali pusat.
• SIMPUL ASLI  Dibentuk oleh gerakan
janin yang cepat yang mengarah ke
peregangan lokal umbilikalis dengan
simpul yang berpilin.
• HEMATOMA  Terjadi akibat dinding
umbilikus pecah pada bagian vena akibat
trauma atau kelemahan alami dinding
vaskular.

CAIRAN KETUBAN
SUMBER CAIRAN KETUBAN
• Sampai usia 15 minggu kehamilan -
amnion, difusi filtrat plasma ibu melalui
lempeng korionik, perubahan cairan
melalui aliran darah fetomatemal.
• Usia 15-30 minggu - laju filtrasi
glomerulus (500 ml/ hari), difusi melalui
kulit.
• Lebih dari usia 30 minggu – proses
difusi melalui kulit berkurang, tetapi
fungsi ginjal dan ekskresi urin meningkat.
FUNGSI
• Peran pelindung-penyerap getaran.
• Mencegah perlengketan embrio dan
amnion.
• Memungkinkan gerakan janin secara
bebas.
• Kontrol suhu.
• Memungkinkan pengembangan paru-
paru janin.
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 223

FISIOLOGI
• Air ketuban bersirkulasi setiap tiga jam
mengacu pada daur ulang antara aliran
darah ibu dan rongga amnion.
KOMPOSISI
• 98% air, 2% garam anorganik dan
organik.
• Alpha-fetoprotein (afp) muncul pada
kehamilan 15 minggu, setelah itu nilainya
menurun.
REGULASI
• Sirkulasi maternal-fetal: perubahan
melalui umbilikus dan aliran darah
plasenta.
• Filtrasi ginjal: ekskresi urin dalam rongga
amnion.
• Absorpsi janin: disaluran pencernaan,
menelan, gerakan pernapasan di paru-
paru, melalui kulit.
• Produksi cairan-fungsi keseluruhan ginjal
janin, paru-paru, kulit, tali pusat dan
selaput amnion.
VOLUME CAIRAN KETUBAN
(NILAI NORMAL RATA-RATA)
• 10 minggu ............................ 30 ml
• 20 minggu ............................ 300 ml
• 30 minggu ............................ 600 ml
• 36 minggu ............................ 1000 ml
• 38-42 minggu ....................... 600 ml
KUANTIFIKASI DENGAN
ULTRASONOGRAFI
1. SINGLE DEEPEST POCKET
(KANTUNG VERTIKAL
TERDALAM)
• Ukuran kantong terbesar dari
cairan amnion tanpa bagian janin
atau tali pusat, polihidramnion =
kantung lebih dalam dari 8 cm;
oligohidramnion moderat = kantung
antara 1 dan 2 cm; oligohidramnion
= kantung kurang dari 1 cm.
224 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

2. INDEKS CAIRAN AMNION


• Dilakukan pada bidang sagital, jumlah
terdalam vertikal diukur kedalaman
kantong bebas dari cairan ketuban,
tanpa bagian janin atau tali pusat, diukur
dalam empat kuadran uterus, kemudian
dijumlahkan dalam sentimeter (grafik
di sebelah kanan). Secara umum nilai
normal adalah 5 - 25. Nilai kurang dari
5 berarti oligohidramnion, sementara
lebih dari 25 polihidramnion
• Dilakukan hanya pada kehamilan tunggal.
• Dilakukan pada mesin USG dengan
kemampuan menampilkan empat
gambar sekaligus dalam satu layar.

GANGGUAN JUMLAH CAIRAN KETUBAN


Jumlah abnormal cairan ketuban berhubungan dengan hasil kehamilan yang buruk,
anomali janin dan komplikasi obstetri dan neonatal.
POLIHIDRAMNION OLIGOHIDRAMNION
DEFINISI • Peningkatan jumlah • Pengurangan jumlah
1. Indeks cairan 1. Indeks cairan
ketuban > 95 ketuban < 5 persentil
persentil 2. oligohidramnion
2. Kantung vertikal sedang = kantung
terdalam > 8 cm terdalam <2cm
3. Lebih dari 2000 cc dan>1cm
cairan amnion pada 3. Kurang dari 400 -
usia aterm 500 cc cairan amnion
pada usia aterm
PLASENTA, TALI PUSAT DAN AIR KETUBAN 225

ETIOLOGI • Peningkatan sekresi • Kematian janin.


air oleh kasus • Pertumbuhan janin
plasentomegali atau terhambat.
karena malformasi
• Insufisiensi utero-
janin, yang mencegah
plasenta (pre-eklampsia,
proses menelan atau
post-term).
penyerapan.
• Ketuban pecah dini.
• Idiopatik-jumlah tertinggi
kasus termasuk dalam • Anomali ginjal.
kategori ini.
• Anomali janin
(neural tube defect,
saluran pencernaan,
jantung,thorax).
• Kelainan kromosom.
• Rh-isoimunisasi
• Kehamilan kembar.
• Diabetes.
GAMBARAN KLINIS • Uterus tampak • Uterus terlihat lebih
lebih besar dari usia kecil dari usia kehamilan.
kehamilan, tampak
distensi.
GAMBARAN • Cairan amnion jumlah • Cairan amnion tampak
ULTRASONOGRAFI berlebih. sedikit.
• Bagian janin tampak • Visualisasi tampilan
sangat mudah diamati, buruk.
dan tampilan sangat • Bagian-bagian janin
jernih. terlihat bertumpuk dan
• Plasenta tampak tipis. rapat.
226 BUKU AJAR DASAR-DASAR ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Anda mungkin juga menyukai