Desain Formulasi Sediaan Steril
Desain Formulasi Sediaan Steril
I. TUJUAN
Untuk memberikan panduan tata cara pembuatan sediaan tetes telinga natrium bikarbonat dan
mengetahui cara kerja pembuatan tetes telinga.
II. FORMULASI
a. Formulasi Standar
Tetes telinga natrium bikarbonat
Komposisi : Tiap 10 ml mengandung:
Natrii subcarbonat 500 mg
Glycerolum 3 ml
Aqua destilata ad 10 ml
IV. DEFINISI
Obat tetes telinga adalah larutan zat aktif dalam air atau dalam pembawa lain yang digunakan
dengan meneteskan ke dalam lubang telinga (Lukas, 2006). Preparat telinga kadang – kadang dikenal
sebagai preparat otic atau aural. Preparat telinga biasanya diteteskan atau di masukan dalam jumlah
kecil ke dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau untuk mengobati
infeksi, peradangan atau rasa sakit (Ansel, 1989).
Dalam pembuatan obat tetes telinga kita perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu ;
Pembawa air atau gliserol
Pembawa air dapat membantu memberikan aksi pelunak malam (kotoran telinga) dan
meniggikan viskositas.
Viskositas
Viskositas larutan yang tinggi membantu memperkuat kontak antara sediaan dengan permukaan
yang terkena infeksi (Lukas, 2006).
Penggolongan obat telinga, biasanya didasarkan pada efek farmakologi yang di timbulkan.
Secara garis besar obat tetes telinga digolongkan menjadi :
Preparat untuk melepaskan kotoran telinga
Kotoran telinga merupakan campuran sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebase dari saluran telinga
bagian luar. Preparat minyak mineral encer, minyak nabati dan hydrogen peroksida biasa digunakan unyuk
melunakan kotoran telinga yang terjepit agar dikeluarkan. Tatacara dalam membuang kotoran telinga biasanya
dimulai dengan menempatkan larutan otic pada saluran telinga dengan posisi kepala pasien miring 45 0, lalu
memasukan gumpalan kapas untuk menahan obat dalam telinga selama 15 – 30 menit, disusul dengan
menyemprotkan saluran telinga dengan air hangat perlahan – lahan memakai penyemprot telinga dari karet yang
lunak.
3
PROSEDUR TETAP Halaman : 3 dari 9
PRODI FARMASI PEMBUATAN TETES TELINGA SODIUM
UNIVERSITAS BIKARBONAT Tanggal pembuatan :
02 Desember 2009
17 AGUSTUS 1945
JAKARTA Departemen : Seksi :
Quality Control Laboratorium
Monografi Bahan
1. Natrium bikarbonat
Pemerian : serbuk putih atau hablur monoklin kecil, buram, tidak berbau rasa asin.
Rumus molekul : NaHCO3
Kelarutan : larut dalam 11 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol 95%
BM : 84.01
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.
4
PROSEDUR TETAP Halaman : 4 dari 9
PRODI FARMASI PEMBUATAN TETES TELINGA SODIUM
UNIVERSITAS BIKARBONAT Tanggal pembuatan :
02 Desember 2009
17 AGUSTUS 1945
JAKARTA Departemen : Seksi :
Quality Control Laboratorium
2. Aqua destilata
Pemerian :
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
Fungsi : Sebagai pelarut (Anonim, 1979).
3. Glyserolum
Pemerian :
Cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis diikuti rasa hangat.
Higroskopis, jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk
massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu 20 0
Kelarutan : dapat dicampur dengan air, dan dengan etanol 95%, praktis tidak larut dalam
kloroform, eter dan dalam minyak lemak.
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
Rumus molekul : CH2OHCHOHCH2OH
Teknik aseptik :
Pembuatan tetes telinga sodium bikarbonat dengan metode pencampuran bahan yang
dilakukan di dalam LAF secara aseptis. Sterilsasi akhir dengan menggunakan sinar UV selama
15 menit.
b. Sterilisasi alat
No Alat Cara sterilisasi Keterangan
2 Spatel Autoklaf, 1210 C, Dibungkus kertas
15 menit perkamen/alufoil
4 Pipet Autoklaf, 1210 C, Dibungkus kertas
15 menit perkamen/alufoil
5 Batang pengaduk Autoklaf, 1210 C, Dibungkus kertas
gelas 15 menit perkamen/alufoil
6 Corong gelas Autoklaf, 1210 C, Dibungkus kertas
15 menit perkamen/alufoil
7 Wadah tetes telinga Autoklaf, 1210 C, Dibungkus kertas
15 menit perkamen/alufoil
6
PROSEDUR TETAP Halaman : 6 dari 9
PRODI FARMASI PEMBUATAN TETES TELINGA SODIUM
UNIVERSITAS BIKARBONAT Tanggal pembuatan :
02 Desember 2009
17 AGUSTUS 1945
JAKARTA Departemen : Seksi :
Quality Control Laboratorium
b. Evaluasi Fisika
1. Penetapan PH
Kertas pH universal dicelupkan ke dalam larutan uji selama 1 menit
Volume isi netto tiap wadah harus sedikit berlebih dari volume yang ditetapkan dalam
literatur ( Anonim, 1979).
Dilihat di bawah cahaya yang terdifusi tegak lurus ke arah bawah tabung
(Anonim, 1995).
4. Uji kebocoran
Wadah takaran tunggal diletakkan terbalik dg ujung di bawah
VI. LAMPIRAN
9
PROSEDUR TETAP Halaman : 9 dari 9
PRODI FARMASI PEMBUATAN TETES TELINGA SODIUM
UNIVERSITAS BIKARBONAT Tanggal pembuatan :
02 Desember 2009
17 AGUSTUS 1945
JAKARTA Departemen : Seksi :
Quality Control Laboratorium
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan RI: Jakarta,
96, 271, 424
Ansel, Howard C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press : Jakarta, 567 –
569
Lukas, Stefanus, 2006, Formulasi Steril, Penerbit ANDI : Jakarta, 115 - 116
1. Vika 06613211
2. Julaiha 06613212
3. Winda 06613213
4. Ana 06613215
5. Dwita 06613216
6. Putri 06613217
7. Laely 06613219