Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MODUL KEPANITRAAN KLINIK STASE OSBSTETRI DAN


GINEKOLOGI

Nama : Radianti Frederika


Nim : FAA 113 054
Pembimbing : dr. Sigit Nurfianto Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
I. HUBUNGAN KEHAMILAN DENGAN MIOMA UTERI
Reseptor estrogen menurun pada miometrium yang normal semasa fase sekresi dari
siklus menstruasi dan semasa kehamilan. Pada mioma, reseptor estrogen terdapat
sepanjang siklus menstruasi, tetapi mengalami supresi semasa kehamilan. Reseptor
progesteron terdapat pada miometrium dan mioma sepanjang siklus menstruasi dan
kehamilan. Tambahan pula mioma berkembang pada awal kehamilan akibat dari stimulasi
hormonal dan growth factors yang sama yang memicu perkembangan uterus. Paradoks,
mioma memberi respon yang berbeda pada setiap individu wanita dan tidak dapat
diprediksi secara akurat perkembangan setiap mioma.
Pada trimester pertama, ukuran mioma tidak berubah atau makin membesar
sehubungan dengan peningkatan estrogen. Pada trimester kedua, mioma yang berukuran 2
hingga 6 cm biasanya tidak berubah atau mungkin membesar, namun bagi mioma yang
berukuran besar akan mengecil, kemungkinan dari inisiasi penurunan regulasi reseptor
esterogen. Pada trimester ketiga, tanpa mengirakan ukuran mioma, sejatinya mioma tidak
berubah atau mengecil akibat dari penurunan regulasi reseptor esterogen. Biasanya mioma
akan mengalami involusi yang nyata setelah kelahiran.
Munculnya gejala tergantung pada jumlah, ukuran, dan letak mioma uteri.(14,16) Mioma
intramural dan subserosa dengan ukuran <3 cm biasanya tidak memberikan gejala klinis
yang signifikan. Sekitar 10% sampai 30% wanita dengan mioma uteri timbul komplikasi
selama kehamilannya.
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan:
1. Infertile (mandul). Terutama pada mioma uteri submukosa. Lokasi anatomi dari mioma
menjadi faktor penting dalam hubungannya dengan infertilitas. Mioma yang berukuran >5
cm dan berlokasi dekat serviks atau dekat ostium tuba, lebih berisiko menyebabkan masalah
infertilitas. Mioma submukosa atau intramural dapat menyebabkan disfungsi kontraksi
uterus yang selanjutnya menyebabkan gangguan pada migrasi sperma, pergerakan atau
nidasi ovum.
2. Sering terjadi abortus dan perdarahan hamil muda. Kejadian abortus meningkat jika mioma
berada pada lapisan submukosa. Mioma yang terletak dekat dengan plasenta banyak
dihubungkan dengan kejadian abortus perdarahan pada hamil muda.
3. Terjadi kelainan letak janin dalam rahim (malpresentasi), terutama pada mioma yang besar
dan letak subserosa.
4. Distosia akibat tumor yang menghalangi jalan lahir, terutama pada mioma yang letaknya di
serviks.
5. Inersia uteri terutama pada kala I dan kala II.
6. Atonia uteri terutama pada persalinan: perdarahan banyak, biasanya pada mioma yang
letaknya di dalam dinding rahim.
7. Kelainan letak plasenta.
8. Pada kala III terjadi retensio plasenta, terutama pada mioma submukosa dan intramural yang
mengakibatkan perdarahan aktif.
9. Persalinan prematuritas.
10. Pertumbuhan janin terhambat dan anomali fetal.

Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri:


1. Cepat bertambah besar, mungkin karena pengaruh hormon estrogen yang meningkat
dalam kehamilan.
2. Degenerasi merah dan degenerasi karnosa: tumor menjadi lebih lunak, berubah bentuk,
dan warna merah. Bisa terjadi gangguan sirkulasi sehingga terjadi pendarahan.
3. Mioma subserosa yang bertangkai oleh desakan uterus yang membesar atau setelah bayi
lahir, terjadi torsi (terpelintir) pada tangkainya, menyebabkan gangguan sirkulasi dan
nekrosis pada tumor. Wanita hamil merasa nyeri yang hebat pada perut (abdomen akut).
4. Mioma yang lokasinya dibelakang dapat terdesak ke dalam kavum douglasi dan terjadi
inkaserasi.

II. PERBEDAAN KISTA DAN MIOMA

Kista Mioma
Definisi Tumor jinak yang Tumor jinak yang berada pada uterus atau
terbungkus selaput organ rahim
semacam jaringan dan
berisi cairan.
Lokasi  Biasa terdapat di  Sebagian besar miom atumbuh di dalam
rahim, saluran telur, dinding rahim (mioma uteri). Gejala yang
indung telur, dan juga ditimbulkan biasanya tidak akan terlalu berat
dapat tumbuh di dan jarang mengganggu kehamilan.
vagina dan di daerah
vulva (bagian luar alat Sebagian kecil lagi tumbuh di leher rahim
kelamin perempuan). (miom servik uteri). Bisa menyebabkan
 Bisa juga terjadi di infertilitas, karena akan mengganggu
bagian tubuh lain masuknya sperma ke rahim.
seperti gusi.

Gejala  Nyeri di perut bagian Nyeri di perut bagian bawah, atau di sekitar
bawah. pinggul.
 Nyeri saat haid.  Nyeri saat sanggama.
 Sering merasa ingin  Gangguan haid, seperti nyeri saat haid,
buang air besar atau perdarahan haid sangat banyak, dan haid tak
kecil. beraturan (sering haid).
 Pada keadaan yang  Perut terasa penuh.
sudah lanjut dapat  Sebagian wanita kadang mengeluhkan
teraba benjolan pada frekuensi buang air kecil yang tinggi (ingin
daerah perut. pipis terus).
Catatan: ada jenis kista
yang tidak
memberikan rasa
nyeri, sehingga
penderita tidak
menyadarinya.
Penyebab Sampai sekarang  Faktor hormonal, terutama hormon estrogen.
belum diketahui pasti, Mioma cenderung berkembang pada masa
sehingga belum bisa reproduksi, dan dapat bertambah besar dengan
dicari cara cepat selama kehamilan. Mioma biasanya
pencegahannya. Tetapi menyusut setelah menopause ketika kadar
diduga, kista estrogen menurun.
disebabkan  Faktor-faktor lain seperti ketidakseimbangan
pencermaran oleh emosi, misalnya sering stres, daya tahan tubuh
bahan-bahan yang rendah, dan gaya hidup yang tidak seimbang.
bersifat karsinogenik,
misalnya zat kimia.
Penanganan Tergantung jenis Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
kistanya.  Miomektomi: yaitu operasi pengangkatan
 Kistanon-neoplastik. miom tanpa mengorbankan rahim.
Sifatnya jinak dan  Histerektomi: yakni pengangkatan miom
biasanya akan bersamaan dengan ra
mengempis sendiri
setelah 2-3 bulan.
 Kistaneoplastik
ditangani melalui
operasi. Relatif mudah
diangkat dan tidak
membahayakan
kesehatan penderitanya

Daftar Pustkaa
1. Rayburn WF, Carey JC, eds. Masalah-Masalah Ginekologi yang Umum. Dalam: Obstetri
dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika; 2001 p. 268-70
2. Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI RSCM. Mioma Uteri dan Kehamilan. [cited
on 2018 january 18th]. Available at http://obgyn-rscmfkui.com/berita.php?id=351
3. Pangemanan WT. Penyakit Neoplasma. Dalam: Saifuddin AB, Rachimhadhi T,
Wiknjosastro GH, eds. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2010 p. 891-4

Anda mungkin juga menyukai