Anda di halaman 1dari 110

Daftar

obat
DAFTAR ISI

1. Pilihan Antimikroba Berdasarkan Educated Guess Terhadap Beberapa Jenis Infeksi


2. Aminoglikosida
3. Quinolone
4. Makrolide
5. Kloramfenikol
6. Tetrasikline
7. Sefalosporin
8. Penisiline
9. Sulfonamide
10. Antibiotika Lain
11. Fungisidum
12. Amubisidum
13. Antimalaria
14. Obat-obat Saluran Pernapasan
15. Obat-obat Saluran Pencernaan
16. Obat-obat Sistem Kardiovaskular
17. Haematolosikum
18. Obat-obat Saluran Urogenital
19. Obat-obat Sistem Endokrin
20. Obat-obat Sistem Neuromuskular
21. Rheumatolosikum
22. Obat Mata
23. Obat Alergi
24. Obat Alergi
25. Obat Metabolisme
26. Obat Antiparasit
1. PILIHAN ANTIMIKROBA BERDASARKAN EDUCATED GUESS TERHADAP
BEBERAPA JENIS INFEKSI

Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antimikroba


1. Saluran napas
a. Faringitis Virus -
Streptococcus pyogens Penisilin V, Eritromisin, PNC G
Clostridium diptheria
b. Otitis Media Streptococcus Pneumoniae& Amoksisilin / Ampisilin,
dan Sinusitis Haemophilus influenza Eritromisin, Kotrimosakzol
Staphylococcus aureus & Amoksisilin + As. Klavulanat
Kuman Anaerob (Ex: Coamoxiclav)
c. Bronkitis Virus -
Akut Streptococcus Pneumonie & Amoksisilin / Ampisilin,
Haemophilus influenza Eritromisin, Kotrimosakzol
Mikoplasma penumonie Eritromisin
d. Eksaserbasi Streptococcus Pneumonie, Amoksisilin / Ampisilin,
Bronkitis Haemophilus influenza, & Eritromisin, Kotrimosakzol, dan
Kronis Mikoplasma penumonie Doksisiklin
Branhamella Catarrhalis Amoksisilin + As. Klavulanat,
(jarang) Eritromisin, Kotrimosakzol
e. Influenza Virus Influenza A & B -
f. Pneumonia Streptococcus Pneumonie Penisilin G Prokain, Penisilin V,
Bakterial Eritromisin, Sefalosporin
Generasi I (Ex. Sefadroksil)
Haemophilus influenza Amoksisilin / Ampisilin,
Kotrimosakzol, Ampisilin
Sulbactam, Kloramfenikol,
Fluorokuinolon
Mikoplasma penumonie Eritromisin, Doksisiklin
Staphylococcus aureus Kloksasiklin, Sefalosporin
Generasi I
Kuman Enterik Gram (-) Sefalosporin Generasi III, dengan
atau tanpa Aminoglikosida
g. Tuberkulosis Mycobacterium tuberculosa Isoniazid + Rifampisin +
Paru pirazinamid / Etambutol
2. Infeksi Saluran
Cerna
a. Ginggivitis Infeksi Campuran Kuman Penisilin G, Prokain A, Penisilin
dan Abses Aerob dan Anaerob V
Gigi
b. Kandidiasis Candida Albican Nistatin
Oral
c. Enteritis Virus -
Infeksiosa Shigella Kotrimoksazol, Fluorokuinolon,
Ampisilin
Vibrio cholerae Tetrasiklin, Kotrimoksazol
Entamoeba hystolitica Metronidazol
Campylobacter Jejuni Tetrasiklin, Fluorokuinolon,
Eritromisin
Berbagai kuman enterik Umumnya tidak memerlukan
Gram (-) lainnya antimikroba
d. Kolisistitis E. coli, berbagai kuman Ampisilin + Gentamisin
Akut enterik Gram (-) lainnya, B. Ampisilin Sulbactam
fragilis Sefazolin (Generasi I)
e. Peritonitis E. coli, berbagai kuman Ampisilin + Gentamisin +
karena enterik Gram (-) lainnya, Metronidazol / Klindamisin.
Perforasi USus bakteri Anaerob Gentamisin + Metronidazol /
Klindamisin.
Sefoksitin (Generasi II)
3. Infeksi Saluran
Kemih
a. Sistitis Akut E. coli, Staph. saprophyticus, Nitrofurantoin, Ampisilin,
kuman gram (-) lainnya Trimetoprim
b. Pielonefritis E. coli, Streptococcus, kuman Untuk pasien rawat inap:
Akut gram (-) lainnya  Gentamisin (atau
Aminoglikosida lainnya),
Kotrimoksazol parenteral,
Sefalosporin generasi III,
Aztreonam
Untuk pasien berobat jalan:
 Kotrimoksazol Oral
 Fluorokuinolon
 Amoksisilin + Klavulanat
c. Prostatitis E. coli, E. faecalis, kuman Kotrimoksazol / Fluorokuinolon /
Akut gram (-) lainnya Aminoglikosida + Ampisilin
Parenteral
d. Prostatitis E. coli, E. faecalis, kuman Kotrimoksazol, Fluorokuinolon,
Kronis gram (-) lainnya atau Trimetoprim
4. Kardiovaskular
a. Endokarditis Streptococcus Penisilin G + Gentamisin
Staphylococcus Kloksasilin + Gentamisin
Staphylococcus yang toleran Vankomisin
terhadap metisilin (MRSA)
Kuman gram (-) Sefotaksim + Gentamisin
5. Infeksi Akibat
Hubungan
Seksual
a. Uretritis Neisseria gonorrhoeae (bukan Ampisillin / Amoksisilin /
penghasil penisilinase) Penisilin G + Probenesid,
Seftriakson (generasi III),
Tetrasiklin
Neisseria gonorrhoeae Seftriakson, Fluorokuinolon
(penghasil penisilinase)
Klamidia trakomatis Doksisiklin, Tetrasiklin,
Eritromisin
Ureaplasma urealyticum Doksisiklin atau Tetrasiklin
b. Herpes Virus Herpes Simpleks Asiklovir
genital
c. Sifilis Treponema Pallidum Pemisilim G prokain, Seftriakson,
Tetrasiklin
d. Ulkus mole H. Ducreyl Kotrimoksazo, Eritromisin,
Seftriakson, Tetrasiklin
6. Infeksi kulit,
Ooto, dan
Tulang
a. Impetigo, Staphylococcus aureus, Kloksasilin atau Eritromisin,
Furunkel, Streptococcus pyogens Sefalosporin generasi I
Selulitis, dll
b. Gas gangren Clostridium perfingens Penisilin G
c. Osteomielitis Staphylococcus aureus Kloksasilin
7. Infeksi SSP
a. Meningitis Streptococcus pneumonie, Ampisilin + Kloramfenikol
bakterial Staphylococcus, H. Infuenza (sebagai terapi awal)
(Anak dan
Dewasa)
Meningococcus Penisilin G, Kloramfenikol
b. Meningitis Berbagai kuman enterik gram Sefalosporin generasi III
pada neonatus (-)
c. Abses otak Streptococcus, Penisilin G + Kloramfenikol,
Staphylococcus (Aureus, Metronidazol + Sefalosporin
Enterobacteriaceae), berbagai (Generasi III).
kuman anaerob Generasi 3 Antimikroba
8. Sepsis
a. Neonatus Streptococcus agalactiae, dan Ampisilin + Aminoglikosida
Streptococcus lain, kuman
gram (-)
b. Anak < 5 Streptococcus pneumonie, Kloksasilin, Ampisilin +
tahun Staphylococcus aureus, H. Kloramfenikol
Infuenza, N. meningitidis
c. Anak > 5 kuman enterik gram (-), Kloksasilin atau Sefalosporin
tahun Streptococcus, generasi I + Aminoglikosida atau
Staphylococcus aureus. Sefalosporin Generasi III atau
Ampisislin Sulbactam dengan
atau tanpa Aminoglikosida
2. AMINOGLIKOSIDA

Dosis dan Indikasi beberapa antibiotika golongan Aminoglikosida


Jenis Aminoglikosida Dosis Obat Bentuk Paten
1. Streptomisin Neonatus : 10 - 20
Injeksi secara IM. mg/kgBB/hari diberikan sekali
Sediaan bubuk kering sehari
dalam vial yang Anak-anak : 20 – 40
mengandung1 atau 5 gr mg/kgBB/hari dibagi dalam 2
zat lindi dosis
Dewasa : 15 – 25
mg/kgBB/hari diberikan sekali
sehari (maks 1 g/hari)
2. Gentamisin Neonatus : diberikan secara IV a. Garamycin : 20 mg/2
 Larutan steril dalam atau IM (selama 30’ – 60’) ml, 60 mg/1,5 ml, 80
vial atau ampul 60 Usia ≤ 7 hari mg.2 ml, 120 mg/3 ml
mg/1,5 ml, 80 mg  BB 1200 – 2000 gr : 2,5 injeksi
mg/2 ml, 120/3 ml, mg/kgBB/hari dibagi 2-3 b. Gentamerk : 80 mg/2
280/2 ml dosis ml injeksi
 Salep / krim 0,1%  BB > 2000 gr : 2,5 c. Pyosenta : 10 mg/ml
dan 0,3 % mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis injeksi
 Salep mata 0,3% Usia > 7 hari
Indikasi:  BB 1200 – 2000 gr : 2,5
Efektif terhadap kuman mg/kgBB/hari dibagi 2-3
gram (-) terutama : dosis
 Pneumonas  BB > 2000 gr : 2,5
 Proteus mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
 E. Coli Anak-anak : 2,5 mg/kgBB/hari
 Klebsiela dibagi 2-3 dosis
 Enterobacteriae Dewasa : 3 – 6 mg/kgBB/hari
 Serratia dibagi 3 dosis
3. Tobramisin Neonatus usia ≤ 7 hari a. Dartobcin : 40 mg/ml
Sediaan larutan 80 mg/ 2  BB 1200 – 2000 gr : 2,5 injeksi
ml untuk suntikan IM mg/kgBB/hari dibagi 1,5 – 2 b. Nebcin : 60 mg/1,5 ml
dosis injeksi
Untuk infus dilarutkan Neonatus c. Tobryne : 240 mg/6 ml
dalam dextrose 5% atau Usia ≤ 7 hari injeksi
NaCl isotonis dan  BB > 2000 gr : 2,5
diberikan dalam 30-60 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
menit Usia > 7 hari
 BB 1200 – 2000 gr : 2,5
mg/kgBB/hari dibagi 2-3
dosis
 BB > 2000 gr : 2,5
mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
Anak-anak : 2,5 mg/kgBB/hari
dibagi 2-3 dosis.
Sebagai alternatif dapat
diberikan dosis 5 – 7,5
mg/kgBB/hari secaar IV sekali
sehari
Dewasa : 3 – 6 mg/kgBB/hari
dibagi 3 dosis
4. Amikasin Neonatus a. Amikin : 250 mg, 500
Tersedia untuk suntikan Usia ≤ 7 hari mg, 100 mg/vial injeksi
IM dan IV dalam vial  BB 1200 – 2000 gr : 7,5 b. Mikasin : 100 mg, 250
berisi 100, 250, 500, mg/kgBB/hari dibagi 1,5 -2 mg, dan 500 mg/vial
1000, dan 2000 mg dosis injeksi
 BB > 2000 gr : 10
mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Usia > 7 hari
 BB 1200 – 2000 gr : 7,5
mg/kgBB/hari dibagi 2-3
dosis
 BB > 2000 gr : 10
mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
Anak-anak : 15 - 25
mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis.
Dewasa : 15 mg/kgBB/hari
dibagi 2 - 3 dosis
5. Kanamisin Dosis untuk pemberian a. Kanabiotic : 1 gr/vial
 Tersedia dalam bentuk parenteral (IM) b. Kanarco : 1 gr/vial
larutan dalam vial 500  Anak-anak : 15 c. Kanoxin : 1 gr/vial
mg/2 ml dan 1 gr/3ml mg/kgBB/hari dibagi dalam 2
untuk orang dewasa, dosis
serta 75 mg/2 ml untuk  Dewasa : 1 gr/hari (maks 1
anak-anak. gr/hari)
 Vial bubuk kering
berisi 1 gr dan 0,5 gr Dosis untuk pemberian Oral
 Kapsul / tablet 250 mg  Anak-anak : 50
 Sirup 50 mg/ml mg/kgBB/hari dibagi dalam 4
dosis
 Dewasa : dapat mencapai 8
gr/hari

6. Neomisin Bayi (infant) : 50 a. Neobiotic : 250


 Tablet 250 mg mg/kgBB/hari dibagi dalm 4 mg/tablet
 Salep mata dan kulit dosis
mengandung 5 mg / gr Anak-anak : 50 – 100
untuk diguhnakan 2-3 mg/kgBB/hari dibagi dalm 3 - 4
kali perhari dosis
Indikasi: Dewasa : 3 – 4 x (0,5 – 2 ) gr,
 Pengendalian koma dosis 4 – 8 gr sehari
hepatik pada keadaan
hiperammonemia
 Pembersihan lumen usus
(menurunkan flora usus)
7. Framisetin (Neomisin B) Tersedia hanya untuk
penggunaan topikal sebagai
salep atau tetes hidung dan
mata masing-masing dengan
kadar 0,5% dan 1% dan
tersedia sebagai salep diatas
kasa untuk pengobatan luka
8. Netilmisin Dosis : 4 mg – 6,5 Netromisin : 25 mg, 50
Tersedia dalam bentuk mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 – mg, 100 mg/vial
larutan 50,100, dan 150 3 dosis.
mg/2 ml secara IM atau Untuk pemberian IV
IV diencerkan dalam 50 – 200 ml
berbagai pelarut dan diberikan
selama 30 menit – 2 jam
9. Sisomisin Dosis : 3 mg/kgBB/hari dibagi
Larutan 50 mg/ml dan dalam 3 dosis secara IV atau
10 mg/ml dalam ampul IM
berisi 1 dan 2 ml
3. KUINOLONE

Jenis Fluorokuinolon Dosis Obat Bentuk Paten Indikasi


1. Siprofloksasin  Anak-anak : 15 – 30 a. Baquinor : 1. P. Aeruginosa
Tablet : 250, 500, mg/kgBB/hari dibagi tablet 250 mg, 2. Serratia
750 mg injeksi 2 dosis secara Po 500 mg 3. Enterobacter
Cairan infus 200 atau IV b. Bernoflox : spp
mg/ 100 ml  Dewasa tablet 250 mg, 4. Shigella
PO : 2 x (250 – 750) 500 mg 5. Salmonella
mg / hari c. Ciproxin : tablet 6. Campylobacter
IV : 2 x (200 – 400) 250 mg, 500 7. M. Catarhalis
mg / hari mg, 750 mg 8. N. Gonorhoe
2. Norfloksasin Dosis oral : 2 x 400 mg a. Lexinor : 400 9. H. Influenza
Tablet : 400 mg / hari mg tablet 10. Beberapa stap.
b. Norbactin : 400 Aureus dan
mg tablet strep spp
3. Ofloksasin Dosis oral : 2 x (100 – a. Hexaflox :
Tablet : 200 mg 300) mg / hari tablet 200 mg,
400 mg
b. Tarivid : tablet
200 mg, 400 mg
4. Pefloksasin Dosis oral : 2 x 400 mg a. Dexaflox :
Tablet : 400 mg / hari tablet 400 mg
Cairan infus : 400 Parenteral : 2 x 400 mg b. Peflacine :
mg / 5 ml / hari secara IV tablet 400 mg
4. MAKROLIDE

Nama Obat Dosis Obat Bentuk Paten Indikasi


1. Eritromisin Neonatus a. Eribiotic : 250  Gram (+) :
Kapsul/tablet 250 Usia ≤ 7 hari mg/kapsul, 500 Staphylococcus
mg dan 500 mg  20 mg/kgBB/hari mg/kaplet, 200 dan Streptococcus
dibagi 2 dosis secara mg/5 ml sirup  Mycoplasma
PO b. Erithrocin : 250 pneumonia
Usia > 7 hari mg/kapsul, 500  C. diphteri
 BB < 1200 gr : 20 mg/kaplet, 200
mg/kgBB/hari dibagi mg/5 ml sirup
2 dosis c. Erithrocin
dulcet : 200
 BB > 1200 gr : 30
mg/tablet
mg/kgBB/hari dibagi
3 dosis
Anak-anak : 30 - 50
mg/kgBB/hari dibagi 4
dosis.
Dewasa : 4 x (250 –
500) mg/kgBB/hari
Pada infeksi berat dapat
dosis ditingkat 2 x lipat
(berikan sebelum
makan)
2. Klaritomisin Anak-anak : 15  Abbotic : 250  Staphylococcus
Tablet : 250 mg mg/kgBB/hari dibagi 2 mg/tablet aureus
dan 500 mg dosis.  Claros : 250  Streptococcus
Suspensi : 125 Dewasa : 2 x (250 – mg/tablet  H. Influenza
dan 250 mg/5ml 500) mg/kgBB/hari  Comtro : 250  Mikoplasma
(maks. 1 gr) mg/tablet  C. Trachomatis
 Hecobac : 250  Legionella
dan 500 mg/tablet
3. Roksitromusin Anak-anak : 5 – 10  Blostatik 150 &
Tablet : 150 mg mg/kgBB/hari dibagi 2 300 mg/tablet
dosis.  Oksitrolid : 150
Dewasa : 2 x 150 mg / mg/hari
hari  Rulid : 100 mg,
150 mg, 300
mg/tablet
4. Spiramisin Anak-anak : 50 – 75  Ismacrol,  Staph. dan Strep.
Tablet : 500 mg mg/kgBB/hari dibagi 2- osmycin,  Pneumokokus
3 dosis. spirabiotik : 500  Enterokokus
Dewasa : 3 - 4 x 500 mg/tablet dan  Neisseria
mg/ hari 125 mg/5 ml  Bordella pertusis
Untuk dosis berat dosis sirup  Ricketsia, Amuba
dapat digandakan  Toksoplasma
5. Azitromisin Anak-anak : 10  Azitrin, Zifin :  Staphylococcus
Tablet : 250 mg mg/kgBB secara PO
pada hari pertama 250 mg/kapsul aureus
(maks. 500 mg) diikuti  Zistic, Zithrax :  Streptococcus
dengan sosis 5 250 mg/kapsul  H. Influenza
mg/kgBB secara PO dan 500  Mikoplasma
sekali sehari selama 4 mg/kaplet  C. Trachomatis
hari ( bila dicurigai  Zithromax : 250  Legionella
infeksi oleh mg & 500
streptococcus diberkan mg/tablet, 200
dosis 12 mg/kgBB/hari mg/5 ml suspensi
(maks. 500 mg) selama
5 hari.
Dewasa : 500 mg
secara PO pada hari
pertama diikuti dosis
250 mg/hari selama 4
hari.
Untuk infeksi klamidia
tanpa komplikasi
diberikan dosis tunggal
1 gr
5. KLORAMFENIKOL

Nama Obat Dosis Obat Nama Paten Indikasi


1. Kloramfenikol Neonatus a. Chloramex : Efektif terhadap gram
 Kapsul : 250 Dosis awal : 20 250 mg & 500 (+) dan gram (-)
mg mg/kgBB selanjutnya 12 mg/kapsul, 125  Ricketsia
 Salep mata 1 % kemudian diikuti dosis : mg/5 ml sirup, 1  Klamidia
 Salep kulit 2%  Usia ≤ 7 hari : 25 gr/vial  Micoplasma
 Obat tetes mata mg/kgBB/hari dosis b. Chlorbiotic :  Salmonella
0,5% tunggal (sekali sehari) 250 mg/kapsul,  Bacteriodes
 Obat tets  Usia > 7 hari 1 gr/vial  Anaerob lain
telinga 1-5% BB ≤ 2000 gr : 25 c. Colsancetine :
 E. Coli
mg/kgBB/hari sekali 250 mg/kapsul,
 Kleb. pneumonie
sehari 1 gr/vial, 125
Bb > 2000 gr : 50 mg/5 ml sirup
mg/kgBB/hari dibagi d. Combicetine :
dalam 2 dosis 250 mg/kapsul,
Anak-anak : 50 – 75 125 mg/5 ml
mg/kgBB/hari dibagi sirup
dalam 3 – 4 dosis secara e. Kemicetine :
PO atau IV 250 mg/kapsul,
(meningitis : 75 – 100 125 mg/5 ml
mg/kgBB/hari dibagi sirup, 1 gr/vial
dalam 4 dosis serbuk untuk
Dewasa : 50 injeksi
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 4 dosis secara PO
atau IV (maks. 4 gr
/hari)
2. Tiamfenikol Anak-anak : 25 a. Biothicol &
Kapsul : 250, mg/kgBB/hari dibagi Thiambiotic :
500 mg dalam 4 dosis 250 mg & 500
Dewasa : 4 x 250 mg mg/kapsul, 125
Untuk infeksi berat dosis mg/5 ml sirup
dapat dilipatgandakan
6. TETRASIKLINE

Nama Obat Dosis Nama Paten Indikasi


1. Tetrasklin Anak-anak a. Tetrabiotic &
 Kapsul/tablet :  Peroral : 25-50 Tetradex : 250
250 mg & 500 mg/kgBB/hari dibagi mg & 500
mg/kgBB/hari dalam 4 dosis mg/kapsul
dibagi dalam 4  Parenteral :
dosis IM : 15-25
 Salep kulit 3% mg/kgBB/hari sebagai
 Salep/obat tetes dosis tunggal
mata 1% IV : 20-30
 Bubuk obat mg/kgBB/hari dibagi
suntik IM : 100 dalam 2-3 dosis
& 200 mg/vial Dewasa
 Bubuk obat  Peroral : 4 x (250-
suntik IV : 250 500) mg
& 500 mg/vial  Parenteral IV : 2-4 x
(250-500) mg
(pemberian secara IM
tidak dianjurkan
karena absorpsi buruk
dan menimbulkan
iritasi)
2. Klortetrasiklin Dosis seperti Tetrasiklin
 Kapsul : 250
mg
 Salep kulit 3%
 Salep mata 3 %
3. Oksitetrasiklin Anak-anak a. Coesamycin,
 Kapsul : 250 &  Peroral : 25-50 Oxybiotic,
500 mg mg/kgBB/hari dibagi Terramycin :
 Larutan obat dalam 4 dosis 250 mg/kapsul
suntik IM : 100  Parenteral :
& 250 mg/ IM : 15-25
ampul, 500 mg/kgBB/hari dibagi
mg/vial 10 ml 2 dosis
 Bubuk obat IV : 10 - 20
suntik IV 250 mg/kgBB/hari dibagi
mg dalam 2 dosis
 Salep kulit 3% Dewasa
 Salep mata 1%  Peroral : 4 x (250-
500) mg
 Parenteral
IM : 2-3 x 100 mg
IV : 500 – 1000
mg/hari
(250 mg bubuk
dilarutkan dalam 100
ml larutan garam faal
atau d5%
4. Demeklosiklin  Anak-anak : 8-12  Kokus gram (+)
 Kapsul & table : mg/kgBB/hari dibagi kecuali enterokokus
150 mg dan 300 dalan 2-4 dosis  Beberapa basil
mg  Dewasa : 4 x 150 mg gram (-) :
 Sirup : 75 mg/ 5 atau 2 x 300 mg Mikoplasma,
ml Botrellia, Klamidia
 Anaerob
5. Doksisiklin Anak-anak a. Doxin &
 Kapsul/tablet :  Hari pertama : 4 Dumoxin : 100
50 dan 100 mg mg/kgBB/hari diabgi mg/kapsul
 Sirup 10 1-2 dosis b. Interdoxin : 50
mg/ml  Hari berikutnya : 2 mg & 100
mg/kgBB/hari dibagi mg/kapsul
dalam 1-2 dosis
Dewasa
 Hari pertama : 200
mg/hari
 Hari berikutnya : 100-
200 mg/hari
6. Minosiklin Anak-anak a. Minodin : 50
Kapsul : 100  Dosis awal : 2-4 mg & 100
mg mg/kgBB/ mg/kapsul
 Selanjutnya : 1-2
mg/kgBB tiap 12 jam
Dewasa
 Dosis awal : 200 mg
 Dosis berikutnya : 2 x
100 mg sehari
7. SEFALOSPORIN

Nama Obat Dosis Bentuk paten Indikasi


Generasi pertama
1. Sefadroksil  Anak-anak : 30 1. Bidicef : 500 1. Staphylococcus
 Kapsul : 500 mg mg/kgBB/hari diabgi 2 mg & 1000 aureus
 Tablet : 1 gr dosis mg/kapsul, 125 2. Streptococcus
 Suspensi : 125  Dewasa : 2 – 3 x (250 mg/5 ml sirup (kecuali
mg, 250 mg, 500 – 500) mg 2. Biodroxil & Enterococcus)
mg/ 5 ml Longcef : 250 3. Klebsiella
mg & 500 pneumonie
mg/kapsul, 1 4. E. Coli
gr/kaplet, 125 5. Proteus
mg/5 ml sirup, mirabilis
250 mg/5 ml
sirup forte
3. Duricef : 250
mg & 500
mg/kapsul, 125
mg/5 ml sirup,
250 mg/5 ml
sirup forte
2. Sefaleksin  Anak-anak : 25-50 1. Cefabiotic : 250
 Kapsul : 250 mg/kgBB/hari diabgi 4 mg & 500
mg, 500 mg dosis mg/kapsul, 125
 Suspensi : 125  Dewasa : 1-4 gr/hari mg/5 ml sirup
mg, 250 mg/5 dibagi dalam 4 dosis ( 2. Decalexin : 250
ml 4 x 250-1000 mg) mg & 500
mg/kapsul, 125
mg/5 ml sirup,
250 mg/5 ml
sirup forte
3. Sefradin Oral : 1. Belosef : 100
 Kapsul : 250  Anak-anak : 25-50 mg/tablet, 250
mg, 500 mg mg/kgBB/hari diabgi mg & 500
 Suspensi : 125 4 dosis mg/kapsul, 125
mg, 250 mg/5  Dewasa : 4 x (250 – mg/5 ml sirup,
ml 500) mg 250 mg/5 ml
 Bubuk obat Parenteral sirup forte
suntik (IM, IV)  Anak-anak : 50-100
: 0,25 gr / 0,5 mg/kgBB/hari diabgi
gr / 1,2 gr 3-6 dosis
 Dewasa : 2 – 8 gr/hari
4. Sefazalin  Neonatus
Usia ≤ 7 hari : 40
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2 dosis
Usia > 7 hari : 40 – 60
mg/kgBB/hari dibagi 3
dosis
 Anak-anak : 50 – 100
mg/kgBB/hari dibagi 3
dosis
 Dewasa : 3 x (0,5-2)
gr/hr (maks.12gr/hr)
5. Sefalotin  Anak-anak : 80 – 160
mg/kgBB/hari dibagi
dalam beberapa dosis
 Dewasa
IM : 4-6 x (0,5-1)
gr/hari (maks. 12
gr/hari)
IV : 2-12 gr/hari
dilarutkan dalam NaCl
0,9% atau dextrose
6. Sefapirin  Anak-anak : 80 – 160
mg/kgBB/hari dibagi
dalam beberapa dosis
 Dewasa
IM : 4-6 x (0,5-1)
gr/hari (maks. 12
gr/hari)
 IV : 2-12 gr/hari
dilarutkan dalam NaCl
0,9% atau dextrose
Generasi ke II
1. Sefaklor  Anak-anak : 20 – 40 1. Staphylococcus
 Kapsul : 250 mg/kgBB/hari dibagi aureus
mg, 500 mg dalam 2-3 dosis 2. Streptococcus
 Suspensi : 125,  Dewasa : 3-4 x (250- pneumonia
187, 250, 375 500) mg 3. H. Influenza
mg/5 ml 4. E. Coli
8. Sefuroxime  Neonatus : 40 – 100 5. M. Catarrhalis
mg/kgBB/hari dibagi 6. Proteus
dalam 3 dosis 7. Klebsiella
 Anak-anak
Oral : 20 -30 Terutama untuk
mg/kgBB/hari dibagi gram (-) dan tidak
dalam 3 dosis aktif terhadap
IM, IV : 200 – 240 Enterobacter spp
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3 dosis
 Dewasa : 3 x (750-
1500) mg (maks. 6
gr/hari)
9. Cefrozil  Anak-anak : 30
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2-3 dosis
 Dewasa : 2 x (250-500)
mg (maks. 1500
mg/hari)
10. Sefoksitin  Neonatus : 70 - 100
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2-3 dosis
 Anak-anak : 80-160
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3-4 dosis
 Dewasa : 3-4 x (1-2) gr
(maks. 12 gr/hari)
11. Sefamandol  Anak-anak : 50-100
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3-6 dosis
 Dewasa : 3-6 x (500-
1000) mg
Generasi ke III
1. Sefotaksim Neonatus 1. Gram (-)
 Usia ≤ 7 hari : 100 2. Gram (+)
mg/kgBB/hari dibagi Tidak efektif
dalam 2 dosis terhadap
 Usia > 7 hari Pseudomanos
BB < 1200 gr : 100
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2 dosis
BB > 1200 gr : 150
mg/kgBB/hari dibagi 3
- 4 dosis
(Meningitis : 200
gr/kgBB/hari)
 Anak-anak : 150
mg/kgBB/hari dibagi
3-4 dosis
 Dewasa : 2-3 x (1-2)
gr/hari (maks. 12
gr/hari)
2. Seftriakson  Neonatus : 50-70
mg/kgBB/hari sekali
sehari
 Anak-anak : 50-75
mg/kgBB/hari sekali
sehari
 Meningitis : 75
gr/kgBB/hari pada
dosis awal kemudian
80-100 gr/kgBB/hari
dibagi dalam 1-2 dosis
3. Seftazidim Neonatus
 Usia ≤ 7 hari : 100
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2 dosis
 Usia > 7 hari
BB < 1200 gr : 100
mg/kgBB/hari dibagi
dalam 2 dosis
BB > 1200 gr : 150
mg/kgBB/hari dibagi 3
dosis
 Anak-anak : 150
mg/kgBB/hari dibagi 3
dosis
 Dewasa : 2-3 x (1-2)
gr/hari (maks. 8-12
gr/hari)
4. Seftizoksim  Anak-anak : 150
mg/kgBB/hari dibagi
3-4 dosis
 Dewasa : 2-3 x (1-2)
gr/hari (maks. 12
gr/hari)
5. Sefoperazon  Neonatus : 100
mg/kgBB/hari diabgi
dalam 2 dosis
 Anak-anak : 100-150
mg/kgBB/hari dibagi
2-3 dosis
 Dewasa : 2-3 x (2-4)
gr/hari (maks. 12
gr/hari)
6. Sefiksim  Anak-anak : 8 1. Streptococcus
 Tablet : 200 mg/kgBB/hari dibagi 2. H. Influenza
mg dan 400 mg 1-2 dosis 3. M. Catarrhalis
 Suspensi : 100  Dewasa : 400 mg/hari 4. N. Gonorrhoe
mg/5 ml diabgi dalam 1-2 dosis 5. P. Vulgaris
Tidak efektif
terhadap
staphylococcus dan
pseudomonas
7. Moksalaktam  Anak-anak : 100-150
mg/kgBB/hari dibagi
3-4 dosis
 Dewasa : 2-3 x (2-4)
gr/hari
 Untuk mencegah efek
samping maka diberi
vit. K 10 mg/minggu
8. Penisiline

Tahan Spektrum
Jenis Penisilin
Penisilinase Asam Antimikroba
 Penisilin Alam
1. Benzil Penisilin (Penisilin G) - -
2. Fenoksi Metil Penisilin - ≠ Sempit
(Penisilin V)

 Penisilin Anti Stafilokokus


1. Metisilin + - Sempit
2. Nafsulin + -

 Penisilin Isoksazolin
1. Oksasilin + -
2. Kloksasilin + - Sempit
3. Dikloksilin + -
4. Fluklosilin + -

 Aminopenisilin
1. Ampisilin - +
Luas
2. Amoksisilin - +

 Penisilin Anti Pseudomonas


1. Karbenisilin - -
2. Tukarsilin - - Luas
3. Azlosilin - -

 Penisilin dengan Spektrum


diperluas
1. Mezlosilin - -
Luas
2. Piperasilin - -

Beberapa penisilin akan berkurang aktivitas antimikrobanya dalam suasana asam


sehingga penisilin kelompok ini harus diberikan secara parenteral penisilin lain hilang
aktivitasnya bila dipengaruhi enzim Betalaktamase (Penisilinase).
Dosis, Sediaan dan Indikasi Penisilin

Jenis Penisilin
Dosis Penisilin Indikasi
Dan sediaan
 Penisilin Alam  Neonatus 1. Kokus Gram (+)
1. Penisilin G Usia ≤ 7 Hari - Pneumococcus
(Injeksi)Secara - 1200-2000 gr : 50.000 Unit/Kg/hari - Streptococcus
IM &IV Meningitis : 100.000 unit/Kg/hari Group A
- ≥ 2000 gr : 75.000 Unit/Kg/hari - Streptococcus
(Dibagi dalam 3 Viridans
dosis) 2. Bakteri Gram (-)
Meningitis : 150.000 Unit/Kg/hari - N. Gonohoeae
- N. Meningitidis
Usia ≥ 7 Hari
- 1200 gr : 50.000
unit/KgBB/hari
(dibagi dalam 2 dosis
secara IV)
- 1200-2000 gr: 75.000
unit/KgBB/hari
(dibagi dalam 3
dosis)
Meningitis : 225 mg/KgBB/hari
- ≥ 2000 gr : 100.000
unit/KgBB/hari
(dibagi dalam 4 dosis)
Meningitis : 200.000
unit/KgBB/hari

 Untuk Anak
100.000 – 250.000 unit/Kg/hari
Secara IM dan IV dibagi dalam 4-6
dosis (Maksimal: 400.000
unit/Kg/hari)

 Untuk Dewasa
2 – 24 Juta unit/Kg/hari secara IM
dan IV dibagi dalam 4-6 dosis.

2. Penisilin G 1. Faringitis oleh


Benzatin (Injeksi  Neonatus Sterptococcus
secara IM) - ≥ 1200 gr : 50.000 unit/Kg 2. Pencegahan
diberikan dalam dosis tunggal demam rematik
 Anak – Anak
- 300.000 – 1,2 Juta unit/Kg
diberikan sekali setiap 3-4 minggu
(Max: 1,2 – 2,4 juta unit/dosis)
 Dewasa
- 1,2 juta unit/Kg BB setiap 3-4
minggu.

3. Penisilin G
Prokain (Injeksi  Neonatus ≥ 1200 gr : 50.000
secara IM) unit/Kg diberikan 1x sehari
 Anak : 25.000 – 50.000 unit/Kg
diberikan 1x sehari selama 10
hari (maks: 4,8 juta unit/dosis)
 Dewasa : 0,6 -4,8 juta unit
diberikan dalam 1-2 dosis
 Untuk gonore : 100.000 unit/Kg
BB (Maks: 4,8 juta unit/hari)
dosis tunggal ditambah dengan
Probenecid 25 mg/KgBB
(Maks: 1gr)

4. Penisilin V  Anak : 25 – 50 mg/KgBB/hari


Tablet : 125, 250, dibagi dalam 3-4 dosis.
500 mg secara PO
 Dewasa : 125 – 500 mg
diberikan 3-4 kali sehari (Maks
3 gr/hari)

 Penisilin Anti
stafylococcus
 Neonatus
1. Metisilin - Usia ≤ 7 hari
Injeksi IM dan IV 1. Staphylococcus
BB : 1200 – 2000 gr : 50
aureus
mg/KgBB/hari dibagi dalam 2
2. Coccus gram (+)
dosis. (Meningitis: 100
lain kecuali :
mg/Kg/hari dalam 2 dosis).
- Enterococcus
- Staphylococcus
BB : ≥ 2000 gr : 75 mg/Kg/hari
negatif koagulase
dibagi dalam 3 dosis.
(Meningitis : 150 mg/Kg/hari
dalam 3 dosis).
- Usia ≥ 7 hari
BB : 1200 – 2000 gr : 75
mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis. (Meningitis : 150
mg/Kg/hari dalam 3 dosis).
BB : ≥ 2000 gr : 100
mg/Kg/hari dibagi dalam 3-4
dosis. (Meningitis : 200
mg/Kg/hari dalam 4 dosis).
 Anak : 150 – 200
mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 –
6 dosis. (Meningitis: 200 - 400
mg/Kg/hari dalam 4 - 6 dosis).
 Dewasa : 4 – 12 gr/hari dibagi
dalam 4 – 6 dosis (maks 12
gr/hari).

2. Nafsilin  Neonatus
Injeksi secara - Usia ≤ 7 hari
IM dan IV. BB : 1200 – 2000 gr : 50
Kapsul : 500 mg mg/KgBB/hari dibagi dalam 2
Tablet : 500 mg dosis
BB : ≥ 2000 gr : 75
mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis.
- Usia ≥ 7 hari
BB : 1200 – 2000 gr : 75
mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis.
BB : ≥ 2000 gr : 100
mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 -
4 dosis.

- Untuk meningitis : 200


mg/KgBB/hari secara IV dibagi
dalam 4 dosis.
 Anak : 100 – 200
mg/KgBB/hari dibagi dalam 4
– 6 dosis.
 Dewasa : 4 – 12 gr/hari dibagi
dalam 4 – 6 dosis (maks: 12
gr/hari).

 Penisilin
Isoksazolil 1. Staphylococcus
Sediaan peroral Aureus
tablet dan 2. Coccus gram (+)
kapsul 125, lain kecuali :
250, dan 500 - Enterococcus
mg. - Staphylococcus
Suspensi : 62,5 Koagulase (-)
mg/ 5mg dan
125mg/5mg.
Parenteral :
(garam Na)
250 mg, 500
mg, dan 1 gr
perviral.
1. Kloksasilin  Anak : 50-100 mg/KgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis.
 Dewasa : 4x (250-500)mg
sehari (maks 4 gr/hari).

2. Dikloksasilin  Anak : 12,5–100 mg/KgBB/hari


dibagi dalam 4 dosis
 Dewasa : 4x(125-500) mg
sehari.

3. Flukloksasilin  Anak : 25 – 100 mg/KgBB/hari


dibagi dalam 4 dosis.
 Dewasa : 4x(250-500) mg
sehari.

4. Oksasilin
 Neonatus
Tidak tersedia - Usia ≤ 7 hari secara IV atau IM
di INA BB : 1200 – 2000 gr : 50 mg
KgBB/hari dibagi dalam 2
dosis.

BB : ≥ 2000 gr : 75
mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis.
- Usia ≥ 7 hari secara IV
BB ≤ 1200 gr : 50
mg/KgBB/hari
BB 1200 – 2000 gr : 75
mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis.
BB ≥ 2000 gr : 100
mg/KgBB/hari dibagi dalam 4
dosis.
 Infant : 100 – 200 mg/kgbb/hari
dibagi dalam 4 – 6 dosis.
 Anak : 50 – 100 mg/kgbb/hari
dibagi dalam 4 – 6 dosis secara
PO.
 Dewasa : 2 – 12 gr/hari dibagi
dalam 4 – 6 dosis (maks 12
gr/hari).
 Aminopenisilin
1. Ampisilin  Neonatus  Kuman gram (+)
Sediaan peroral - Usia ≤ 7 hari kecuali staphylococcus
tablet atau BB ≤ 2000 gr : 50  Salmonella
kapsul 125, 250, mg/kgBB/hari dibagi dalam 2  Shigella
500, dan 1000 dosis. (meningitis: 100  Neisseria
mg. mg/KgBB/hari).  E. Coli
Suspensi: 125mg  P. Murabilis
atau 500mg/5ml BB : ≥ 2000 gr : 75
Parenteral: IM mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
atau IV 0,1, dosis. (meningitis : 150
0,25, 0,5, dan 1 mg/KgBB/hari).
gr perviral. - Usia ≥ 7 hari
BB ≤ 1200 gr : 50
mg/KgBB/hari dibagi dalam 2
dosis. (meningitis: 100
mg/KgBB/hari).

BB : 1200 – 2000 gr: 75


gr/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis. (meningitis: 150
mg/KgBB/hari)

BB : ≥ 2000gr :
100mg/KgBB/hari dibagi dalam
4 dosis. (meningitis :
200mg/KgBB/hari).

 Anak : 100 – 200


mg/KgBB/hari dibagi dalam 4
dosis secara IV, IM.
(Meningitis : 200-
400mg/KgBB/hari dibagi dalam
4 – 6 dosis).
 Dewasa : 3 – 6 x (250 – 500)mg
diberikan secara po, IV, atau
IM.

2. Ampicilin–  Staphylococcus
sulbactam  Anak : 100 – 200 Aureus
(Unasyn) mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 –  Streptococcus
sediaan Injeksi 6 dosis.  H. Influenza
IV, IM  Dewasa : 3-4x (1-2)gr (maks 8  M. Catarhalis
gr/hari)  E. Coli
 Klebsiella
 B. Fragilis
3. Amoksisilin
Sediaan peroral  Anak : 20 – 50 mg/KgBB/hari
kapsul : 250, 500 dibagi 2 – 3 dosis.
mg (otitits media : 80 -
Tablet : 125, 250 90mg/KgBB/hari)
mg  Dewasa : 2 – 3 x (250 – 500)
Suspensi: 125, mg. (Gonore tanpa komplikasi)
250 mg/5ml 3 gr + 1 gr Probenecid

4. Amoksisilin-
Clavulanate  Neonatus : 30 mg/KgBB/hari
Sediaan peroral dibagi dalam 2 dosis
Tablet: 250, 500,  Anak : 20 – 45 mg/KgBB/hari
875 mg dibagi dalam 2 – 3 dosis
Suspensi: 125,  Otitis media: 80 – 90
200, 250, 400 mg/Kg/hari.
mg dalam 5ml.

 Penisilin Anti
Pseudomonas
1. Karbenisilin  Neonatus  Pseudomonas
Sediaan Injeksi - Usia ≤ 7 hari  Enterobacter
IM, IV BB : ≤ 2000 gr :  Proteus indole +
225mg/KgBB/hari dibagi dalam
3 dosis.

BB : ≥ 2000 gr:
300mg/KgBB/hari dibagi dalam
4 dosis.
- Usia ≥ 7 hari : 300 – 400
mg/KgBB/hari dibagi dalam 4
dosis.
 Anak : 400 – 600
mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 –
6 dosis.

 Neonatus
2. Tikarsilin - Usia ≤ 7 hari  Enterobacter
Sediaan injeksi BB : < 2000 gr :  Serratia
IV  E. Coli
150mg/KgBB/hari dibagi dalam
2 – 3 dosis.  Bacteriodes Spp
 P. Aeruginosa
BB: > 2000 gr:
225mg/KgBB/hari dibagi dalam
3 dosis.
- Usia > 7 hari
BB : < 1200gr: 150
gr/KgBB/hari
BB: 1200 – 2000gr :
225mg/KgBB/hari dibagi 3
dosis.

BB: > 2000gr:300


gr/KgBB/hari dibagi 3 – 4
dosis.
 Anak : 200 – 400
mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 –
6 dosis.
 Dewasa : 4 – 6x (2-4)gr (maks:
24gr/hari).

 Anak : 280 – 400mg/KgBB/hari  Staphylococcus


3. Tikarsilin- dibagi dalam 3 – 6 dosis. Aureus
clavulanat  Dewasa : 3 – 6 x 3,1 gram  H. Influenza
Sediaan injeksi (maks: 18 – 24 gr/hari).  Enterobacter
IM, IV  Sersatia
 E. Coli
 P. Aeruginosa
 Bacteroides spp
 Acinetobacter

 Penisilin dengan
spektrum
 Enterobacter
diperluas
 Serratia
1. Mezlosilin  Neonatus  E. Coli
- Usia < 7 hari : 150
 Bacteroides spp
mg/KgBB/hari dibagi dalam 2
 Pseudomonas
dosis.
(terbatas)
- Usia > 7 hari : 225
mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis.
 Anak : 200 – 300
mg/KgBB/hari dibagi 4 – 6
dosis.
 Dewasa : 4 – 6x (2-4) gr (maks
12 gr/hari)
2. Piperasilin
 Neonatus
Sediaan injeksi - Usia < 7 hari : 150
IV mg/KgBB/hari dibagi dalam 2 -
3 dosis.
- Usia > 7 hari : 200
mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 –
4 dosis.
 Anak : 200 – 300
mg/KgBB/hari dibagi 4 – 6
dosis.
 Dewasa : 4 – 6x (2-4) gr (maks
24 gr/hari).
 Staphylococcus
3. Piperasilin dan  Anak : 300 – 400 Aureus
Tazobactam mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 –  H. Influenza
Sediaan injeksi 4 dosis.  Enterobacter
IM, IV  Serratia
 Dewasa : 3 – 4 x 3, 375 gr  E. Coli
 P. Aeruginosa
 Bacteroides spp
 Acinetobacter
9. SULFONAMIDE

a. Trisulfa
- Tiap kaplet terdiri dari Sulfadiazin 167 mg, Sulfamerazon 167 mg, dan sulfadimida
167 mg.
- Dosis dewasa : 3 – 4x (1-2 kaplet).
- Indikasi : Nocardiosis, limfogranuloma venereum dan meliodisis, profilaksis pada
reumatik fever bila penisilin G dan eritromisin tidak dapat digunakan.

b. Cotrimoxazole
- Kombinasi tripetoprim dan sulfametoxazole
- Bactoprim dan Bactotrim
 Tiap kaplet terdiri atas TM 80 mg dan SM2 400 mg,
 Tiap kaplet terdiri atas TM 160 mg dan SM2 800 mg.
 Tiap 5 ml sirup terdiri atas TM 40 mg dan SM2 200 mg
- Cotrim
 Tiap kaplet forte terdiri dari TM 80 mg (160mg) dan SMZ 400 mg (800mg)
- Cotrimol
 Tiap kapsul terdiri dari TM 80 mg dan SM2 400 mg serta tiap 5 ml terdiri dari
TM 40 mg dan SM2 200 mg.
 Dosis dewasa : 2x2 tablet atau 2x1 kaplet forte.
 Anak : 8 mg TM/KgBB dan 40 mg SM2/KgBB/hari dibagi dalam 2 dosis.
 Usia 5 – 12 tahun: 2x1 tablet atau 2x1/2 kaplet forte atau 2xcth2
 Usia 6 bulan – 5 tahun : 2x1/2 tablet atau 2xcth1
 Usia 2 – 6 bulan : 2xcth ½
 Diberikan minimal 5 hari (10 – 14 hari) atau 2 hari setelah penyakit hilang
dengan minum air yang banyak untuk mencegah kristaluria.
10. ANTIBIOTIKA LAIN

- Clindamisin
 Albiotin : 150 mg dan 300 mg/kapsul
 Cindala : 150 mg dan 300 mg/kapsul, 75 mg/5 ml sirup
 Elimadan : 150 mg dan 300 mg/kapsul
 Dosis dewasa : 4 x 150 – 300 mg = untuk infeksi lebih berat 4 x 450mg
 Dosis anak > 1 bulan : 8 – 16 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 – 4 dosis dan
untuk infeksi lebih berat 16 – 20 mg/KgBB/hari dibagi 3 – 4 dosis.
 Indikasi : pengobatan infeksi jamur serius yang disebabkan oleh bakteri
anaerob juga terhadap strain streptokokus pneumokokus dan staphylokokus.
- Linkomisin
 Biolincom : 500 mg/kapsul, 250 mg/5 ml sirup
 Comyn : 250 mg dan 500 mg/kapsul
 Lincobiotic : 500 mg/kapsul
 Dosis dewasa dan usia > 14 tahun : 3 – 4 x 500 mg
 Anak > 1 bulan : 30 - 60 mg/KgBB/hari dibagi 3 – 4 dosis
 Indikasi : infeksi berat yang disebabkan oleh streptokokus, pneumokokus,
stapylokokus yang peka dan clostrida. Infeksi oleh mikroorganisme yang
resisten terhadap penisilin dan eritromisin atau pada pasien yang sensitif
terhadap antibiotika lain.
- Nitrofurantoin
 Macrofuran : 50 mg/kapsul
 Dosis dewasa : 4 x 1 – 2 kapsul
 Dosis anak : 5 – 7 mg/KgBB/hari dibagi 4 dosis (maks 400 mg/hari)
 Indikasi : Infeksi saluran kemih
11. FUNGISIDUM

- Ketokonazol
 Mycoral : 200 mg/tablet
 Nycoral : 200 mg/tablet
 Profungal : 200 mg/tablet
 Dosis dewasa : - kandisosis vaginalis : 2 tab(400 mg) single dose selama 5 hari
- untuk indikasi lain: 1 x 200 mg/hari (kandidiasis mulut : 10
hari, aspergilosi, kandidiasis sistemik : 1 – 2 bulan.
 Dosis anak > 2 thn : 2 mg/KgBB/hari single dose
 Dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg/hari yaitu bila respon klinis kurang
memadai dalam waktu yang diharapakan.
- Itrakonazol
 Nufatrac : 100 mg/kapsul
 Petrazole : 100 mg/kapsul
 Dosis : candidosis vaginalis 2 x 2 cap single dose atau 1 x 2 cap selama 3 hari
Pityriasis versicolor 1 x 2 cap selama 7 hari
Dermatomikosis 1 x 1 cap selama 15 – 30 hari
Oral candidiasis 1 x 1 cap selama 15 hari
Keratikus Fungal 1 x 2 cap selama 21 hari
- Nistatin
 Candistatin : 100.000 iu/ml sirup
 Mycostatin : 500.000 iu/tab dan 100.000 iu/ml sirup
 Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 tablet atau 4 x 1 – 2 ml
 Anak : 3 – 4 x 1ml dikulum sebelum ditelan
- Griseofulum
 Fulcin : 125 mg dan 500 mg/tablet
 Fungistop : 500 mg/tablet
 Grivin : 125 mg dan 500 mg/tablet
 Mycostop : 250 mg dan 500 mg/tablet
 Dosis dewasa : 1 x 1 tab 500 mg atau 1 x 4 tab 125 mg
 Dosis anak : 10 mg/KgBB/hari dalam dosis terbatas (maks 1000 mg/hari)
- Amfoterisin B
 Fungizone : 50 mg/vial
 Dosis infus lambat IV 0,25 mg/KgBB
- Flukonazole
 Cryptal : 50 mg dan 200 mg/kapsul
 Diflucan : 50 mg dan 250 mg/kapsul
 Govazol : 150 mg/kapsul
 Zemyc : 50 mg dan 150 mg/kapsul
 Dosis candidiasis sistemik dan infeksi candida : 400 mg pada hari pertama
diikuti dosis 1 x 200 mg perhari tergantung respon terapi. Bila perlu dapat
ditingkatkan menjadi 400 mg/hari.
 Dosis candidiasis orofaringeal : dosis lazim 150 mg single dose
12. AMUBISIDUM

- Metronidazole
 Flagyl : 250 mg dan 500 mg/tablet, 125 mg/5 ml suspensi, 500 mg/100ml
infus, 500 mg dan 1000 mg/supp
 Metrol : 500 mg/tablet
 Metrolet : 250 mg dan 500 mg/tablet, 125 mg/5 ml sirup
 Dosis infus dewasa dan usia > 12 tahun : 3 x 100 mg secara infus IV
Usia < tahun : single dose 1,5 ml (7,5 mg)/KgBB
 Dosis dewasa : - amabiasis intestinal : 3 x 750 mg selama 5 – 10 hari
- Anaebic liver abses : 3 x 500 – 750 mg selama 5 – 10 hari
- Trichomoniasis : 2 gr single dose, 1 gr pagi dan 1 gr malam
atau 3 x 250 mg selama 7 hari.
- Tinidazole
 Flatin : 500 mg/kaplet
 Dosis trichomoniasis, gardiasis : 4 kaplet single dose
 Dosis ambiasis, akut ulseratif ginggivitas dan infeksi anaerob : 4 kaplet single
dose selama 2 – 5 hari
 Dosis anak : intestinal ambiasis : singel dose 50 -75 mg/KgBB
 Dosis abses hati : 50 – 60 mg/KgBB/hari

- Fluconazol
 Diflucan : 50 mg dan 150 mg/kapsul
 Govazal : 150 mg/kapsul
 Zemyc : 50 mg dan 150 mg/kapsul
 Cryptal : 50 mg dan 200 mg/kapsul
 Dosis meningitis kriptokokus dan infeksi kriptokokus pada tempat lain : 400
mg pada hari ke 1 dan diikuti 200 – 400 mg/hari
 Dosis kandidiasis sistemik dan infeksi candida : 400 mg pada hari ke 1 diikuti
1 x 200 mg bergantung respon terapi dimana bila perlu dapat ditingkatkan
menjadi 400 mg/hari.
 Dosis kandidiasis orofaringeal : dosis lazim 1 x 150 mg single dose

- Paromomisin
 Gabbroral : 250 mg/tablet, 125 mg/5 ml sirup
 Dosis amebiasis dewasa dan anak : 25 – 35 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis selama 5 – 10.
13. ANTIMALARIA
- Klorokuin Fosfat
 Avloclor : 250 mg/tablet, 50 mg/5 ml sirup
 Pengobatan Plasmodium vivax dan ovale : kombinasikan dengan primakuin.
 Dosis pengobatan Plasmodium falcifarum dan malariae
- Dewasa : awal 4 tablet = 2 tablet 6 jam kemudian selanjutnya 2 tablet/hari
selama 2 hari.
- anak : awal 10 mg/KgBB = 5 mg/KgBB 6 jam kemudian selanjutnya 5
mg/KgBB/hari selama 2 hari.

- Klorokuin difosfat
 Malarex : 250 mg/tablet
 Mexaquin : 250 mg/tablet
 Supraquin forte : 250 mg/tablet
 Dosis penderita setengah kebal : 4 tablet sebagai dosis tunggal
 Dosis penderita tidak kebal : awal 4 tablet = 2 tablet 6 jam kemudian dan
selanjutnya 2 tablet perhari selama 2 hari.
 Usia 12 – 16 tahun : ¾ dosis dewasa
 Usia 6 – 12 tahun : ½ dosis dewasa
 Usia 3 – 6 tahun : ½ dosis dewasa
 Usia 1 – 3 tahun : ¼ dosis dewasa
 Anak < 1 tahun : 1/8 dosis dewasa

- Kinina sulfat
 Kina : 2 mg/ tablet
 Dosis dewasa pencegahan : 2 x 1 tablet selama musim malaria
 Dosis dewasa pengobatan : 3 x 2 tablet selama 7 hari
 Dosis 8 – 13 tahun : 1 – 4 x 1 tablet selama 7 hari
 Dosis 5 – 7 tahun : 1 – 3 x 1 tablet selama 7 hari
 Dosis 3 – 4 tahun : 1 – 2 x 1 tablet selama 7 hari
 Dosis 1 – 2 tahun : 1 – 2 x ½ tablet selama 7 hari

- Kombinasi sulfadoksin pirimetamin


 Fansidor, suldox : tiap tablet terdiri dari sulfadoksin 500 mg dan pirimetamin
25 mg.
 Dosis pencegahan :
- Semi immune (1 x setiap 4 minggu)
 Dewasa : 2 – 3 tablet
 9 – 14 tahun: 2 tablet
 4 – 8 tahun : 1 tablet
 4 tahun : ½ tablet
- Non Immune
 Dewasa : 1 tablet satu x dalam seminggu
 9 – 14 tahun: 1 ½ tablet diberikan 1x setiap 2 minggu
 4 – 8 tahun : 1 tablet diberikan setiap 1x setiap 2 minggu
 < 4 tahun : ½ tablet diberikan 1x setiap 2 minggu

 Dosis pengobatan
 dewasa : 3 tablet single dose
 10 – 14 tahun: 2 tablet single dose
 7 – 9 tahun : 1 ½ tablet single dose
 4 – 6 tahun: 1 tablet single dose
 < 4 tahun : ½ table single dose
14. OBAT-OBAT SALURAN PERNAPASAN

- Antitussive, ekspectoran, dan mukolitik


a. Antitussive
1. Noskapin
 Neocodin
 Mercotin
2. Dextromethorphan HBr
 Dexitab
 Citosiv
b. Ekspectoran
1. Gliseril Guaiacolate
 Woods ekspectoran
 Woods paediatric
 Gliseril guaiacolate generic
2. OBH sirup
c. Mukolitik
1. Bromhexin Hcl
 Bisolvon
 Mucohexin
2. Ambroxol Hcl
 Mucopect
3. N-Acetyl Cystein
 Fluimucyl
 Siran

- Dekongestan Hidung
a. Xylometazoline Hcl
 Otrivin
b. Oksimetazoline Hcl
 Afrin
 Iliadin
c. Fenil Propanolamin Hcl
 Nalgestan
 Zanidon

- Anti Asma
a. Bronchodilator
1. Simpatometik
 Terbutalin Sulfat
 Bricasma
 Brasmatic
 Metaproterenal SO4
 Alupent
 Salbutamol
 Bronchosal
 Butasal
2. Metylxantine
 Teofilina
 Brochophyllina
 Euphillin retard
 Euphillin retard mite
 New cotab
 Aminofilina
 Phyllocontin

3. Sodium kromoglikat
 Intal

4. Ketotifen
 Intifen
 Nortifen
 Pehatifen

5. Ipratropium Bromide
 Atrovent

b. Corticostroid
1. Betametason dipropionat
 Aldecin
2. Budesonide
 Pulmicort
 Pulmicort respules
3. Prednison
 Pehacort
4. Dexamethason
 Oradexon
 Dextamin
5. Metilprednison
 Medrol
 Lexcomet
6. Betametason
 Betason

- Anti influenza
a. Influenza tanpa disertai batuk
 Bonaflu
 Congestril
 Decolgen
 Flunax T
 Molexflu
 Sanaflu
 Farinflu
 Actifed
 Ultraflu
 Wicold

b. Influenza disertai batuk


 Actived DM dan actived ekspectorant
 Antiza
 Baxtril
 Flunadin
 Sanaflu plus
 Tuzalos
 Ultragrip
 Baby cough
 Fluvit C
 Vicks anak formula 44
 Vicks formula 44

- Tuberkulostatikum
a. Rifampicin
 Famri
 Ramicin
 Rifabiotic
 Rifam

b. Isoniazid
 Inadoxin
 Inoxin
 Isovit – G
 Med INH – 00
 Sakazid

c. Pirazinamid
 Neotibi
 Pyrazinamida
 Sanazet
 Tubicel
d. Ethambutol
 Abbutol
 Meditam – G
 Myambutol
 Tubigon

e. Streptomycin
 Streptomycin Sulphate

- Vitamin B6 (Peridoxin)
 Bonasanit
Antitussive, ekspectoran dan mukolitik
a. Antitussive
1. Noskapin
 Neocodin : 10 mg dan 20 mg /tablet
 Dosis :
- dewasa dan > 12 tahun : 3 x 2 tab 10 mg atau 3 x 1 tab 20 mg
- usia 3 – 12 tahun :3 x 1 tab 10 mg
- usia < 3 tahun : 3 – 4 x ¼ - ½ tab 10 mg

 Mercotin : 10 mg/ml obat tetes


 Dosis :
- dewasa dan > 12 tahun : 3 – 4 x 10 tetes (2 ml)
- usia 6 – 12 tahun : 3 – 4 x 5 tetes (1 ml)
- bayi : 3 – 4 x 2 tetes (0,4 ml)
2. Dextromethorpan HBr
 Dexitab : 15 mg/tablet
 Dosis dewasa dan > 12 tahun : 3 – 4 x 2 tab
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 – 4 x 1 tab
 Dosis usia 2 – 6 tahun : 3 – 4 x ½ tab

 Citosiv : 10 mg/5ml sirup


 Dosis dewasa : 3 x CI
 Dosis usia > 12 tahun : 3 x cth 1- 2
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 x cth 1
 Dosis usia 2 – 6 tahun : 3 x cth ½
 Tidak dianjurkan untuk anak < 2 tahun.

b. Ekspectoran
1. Guaifenesin/ Gliseril Guaiakolat
 Woods ekspektoran dewasa : 100 mg/5ml sirup
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 6 x cth 2 – 4
 Dosis dewasa usia 6 – 12 tahun : 4 – 6 x cth ½ - 1
 Woods paediatric : 50 mg / 5ml sirup
 Dosis anak 6 – 12 : 4 – 6 x cth 1 – 2
 Dosis usia 2 – 6 : 4 – 6 x cth 1
 Gliseril guaiakolat generic : 50 mg dan 100 mg/tablet
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 6 x 200 – 400 mg (maks 2,4
gr/hari)
 Dosis anak 6 – 12 tahun : 6 x 100 – 200 mg (maks 1200 mg/hari)
 Dosis anak 2 – 5 tahun : 6 x 50 – 100 mg (maks 600 mg/hari)
 Dosis anak < 2 tahun : 12 mg/KgBB/hari dibagi dalam 6 dosis.

2. OBH sirup
Tiap 15 ml cairan terdiri dari succus liguiritiae 500 mg ammonium klorida 300
mg, ammonia 10% 60 mg, oleum anisi 12 mg dan etanol 90% 0,28.
 Dosis dewasa : 1 – 4 x C1
 Dosis anak : 1 – 4 x cth 1

c. Mukolitik
1. Bromhexin Hcl : Bisolvon, mucohexin 8 mg/tab dan 4 mg/ 5 ml elixer, 2
mg/ml injeksi.
 Dosis tablet
 Dewasa dan usia > 12 tahun : 3 – 4 x cth 2 – 4 atau C1
 Usia 5 – 12 tahun : 4 x cth 1
 Usia 1 – 5 tahun : 2 – 3 cth 1  2 x cth 1
 Usia < 1 tahun : 2 – 3 x cth ½  2 x cth ½

 Dosis injeksi
 2 – 3 x 1 ampul selama 2 – 3 menit dapat diberikan secara SC, IM,
atau IV.

2. Ambroxol Hcl : mucopect 30 mg/tab, paed. ELIXIR 15 mg/5 ml, retard cap 75
mg/cap
 Dosis tablet
 Dewasa dan usia > 12 tahun : 3 x 1 tab dan untuk pemakaian jangka
lama dikurangi 2 x 1 tab atau 1 x 1 cap retard sehari.
 Usia 5 – 12 tahun : 2 – 3 x ½ tab
 Usia 2 – 5 tahun : 3 x ¼ tab
 Usia < 2 tahun : 2 x ¼ tab
 Dosis Paediatric elixir
 Dewasa dan usia > 12 tahun : 3 x 10 ml (cth2)  2 – 3 hari
selanjutnya 3 x 5 ml (cth1)
 Usia 5 – 12 tahun : 2 – 3 x 5 ml (cth1)
 Usia 2 – 5 tahun : 3 x 2,5 ml (cth ½)
 Usia < 2 tahun : 2 x 2,5 ml (cth ½ )

3. N-Acetil Cystein
 Fluimucyl : 100 mg/bungkus, 200 mg/bungkus dan 100 mg/5 ml sirup
kering
 Siran : 200 mg dan 600 mg/ tablet effervecent
 Dosis dewasa : 3 x 200 mg atau 1 x 1 tablet 600 mg dilanjutkan dalam
segelas air.

- Dekongestan Hidung
a. Xylometazoline Hcl : otrivin nasal drops 0,05 % dan 0,1 %
 Dosis dewasa : 3 x 2 – 3 tetes larutan 0,1 %
 Dosis anak > 2 tahun : 1 – 2 x 1 – 2 tetes larutan 0,05 %
b. Oksimetazoline Hcl : afrin nasal drops 0,025 % dan 0,05 % iliadin 0,025 % tetes
hidung anak
 Dosis dewasa : 2 x 2 – 3 tetes larutan 0,05 %
 Anak > 2 tahun : 2 x 1 – 2 tetes larutan 0,025 %
 Diteteskan pada tiap lubang hidung pada pagi dan malam hari
c. Fenilpropanolamine Hcl : 25 mg dan 50 mg / tablet
 Nalgestan : tiap tablet terdiri dari fenilpropanolamin Hcl 12,5 mg, fenilefrin
Hcl 5 mg, CTM 2 mg
 Dosis dewasa : 3 – 4 x 1 tablet
 Zanidon : tiap kapsul terdiri atas fenilpropanolamin Hcl 12,5 mg dan CTM 2
mg
 Dosis dewasa : 3 – 4 x 1kapsul

- Anti Asma
a. Bronchodilator
1. Simpatomimetik
 Terbutaline Sulfat : bricasma, brasmatic 2,5 mg/ tab dan 1,5 mg/ 5 ml sirup
 Dosis tablet
- dewasa : 2 – 3 x 1 – 2 tablet
- Dosis 7 – 15 tahun : 2 x 1 tablet
- Dosis 3 – 7 tahun : 2 x ½ tablet
 Dosis sirup
- 7 – 15 tahun : 2 – 3 x cth 1 – 2
- 3 – 7 tahun : 2 – 3 x cth ½ - 1
< 3 tahun : 2 – 3 x cth ½

 Metaproterenol SO4 (Alupent  20 mg/tab, 2 mg/ml sirup)


 Dosis tablet dewasa : 4 x ½ - 1 tablet
3 – 10 tahun : 4 x ½ tablet
1 – 3 tahun : 4 x ¼ - ½ tablet
Bayi : 4 x ¼ tablet
 Dosis sirup dewasa : 4 x cth 1 – 2
3 – 10 tahun: 4 x cth 1
1 – 3 tahun : 4 x cth ½ - 1
Bayi : 4 x cth ½

 Salbutamol (bronchosal, butasal  4 mg/kaplet)


 Dosis pasien usia lanjut yang sensitif terhadap stimulans β
adrenergik dosis awal 3 – 4 x 2 mg (1/2 kaplet) dan bila belum
mencukupi dosis dapat dinaikkan secara bertahap sampai maximum
3 – 4 x 8 mg (2 kaplet)

 Dosis dewasa dari anak usia > 12 tahun, dosis awal 3 – 4 x 2 – 3 mg


Bila tidak mencukupi dosis dapat dinaikkan secara hati –hati dan
bertahap sampai maksimal 4 x 8 mg (2 kaplet) dimana total dosis
sehari tidak boleh lebih dari 32 mg dalam dosis yang terbagi.
 Dosis anak usia 6 – 12 tahun, dosis awal 3 – 4 x 2 mg (1/2 kaplet)
Bila tidak mencukupi dosis dapat dinaikkan secara hati – hati dan
bertahap sampai maksimal 4 x 6 mg dimana total dosis sehari tidak
boleh lebih dari 24 mg.

 Dosis anak usia 2 – 6 tahun, dosis awal 3 – 4 x 1 – 2 mg


Bila tidak mencukupi maka dosis dapat dinaikkan secara hati-hati
dan bertahap sampai maksimal 4 x 4 mg dimana total dosis sehari
tidak boleh lebih dari 16 mg.
2. Methylxantine
a. Teofilina
 Brochophyllin : tiap kapsul atau 5 ml elixir terdiri dari teofilin
anhidrat 150 mg dan gliseril guaiakolat 90 mg.
 Dosis dewasa : 2 – 3 x 1 – 2 kapsul atau 2 – 3 x cth 1 – 2
 Dosis 6 – 12 tahun : 2 – 3 x cth 1 atau 2 – 3 x 1 kapsul
 < 6 tahun : 2 – 3 x cth ½
 Euphyllin rotard (teofilin anhidrat 250 mg/tablet) dan euphyllin
retard mite (teofilin anhidrat 125 mg/tablet)
 Dosis dewasa dan usia > 12 tahun : 2 x 1 tablet retard
 Dosis anak usia 6 – 12 : 2 x 1 tablet retard mite
 New cotab : Teofilin 150 mg / 15 ml sirup
 Dosis dewasa : 2 – 3 x C1 – 2 (15 – 30 ml)
 Dosis 6 – 12 tahun : 2 – 3 x cth 2 – 3 (10 – 15 ml)
 Dosis 2 – 5 tahun : 2 – 3 x cth 1 (5 ml)
 Dosis bayi ½ -1 : 2 – 3 x cth ½ (2,5 ml)
b. Aminofilin ( Phyllocontin  225 mg/ tablet)
Dosis 2 x 1 tablet dan dapat ditingkatkan menjadi 2 x 2 tablet diberikan
pada pagi hari dan sore hari.
3. Sodium Kromoglikat ( intal 5  5 mg/ inhalasi aerosol)
 Dosis dewasa dan anak : 4 x 2 inhalasi sehari
 Dosis pemeliharaan : 4 x 1 inhalasi sehari
 Dosis pencegahan : dosis tunggal 2 inhalasi yang diberikan 10 menit
sebelum exercise.
 Catatan :
 sodium kromoglikat tidak digunakan untuk mengatasi erangan
akut asma atau status asmatikus
 terapi kombinasi dengan stroid memungkinkan untuk menangani
atau menghentikan penggunaan steroid. Dianjurkan penurunan
dosis steroid sebesar 10 % perminggu.
 Terapi kombinasi dengan brochodilator dianjurkan pemberian
brochodilator terlebih dahulu.
4. Ketotifen
 Intifen, nortifen  1 mg 1 tablet
 Dosis dewasa : 2 x 1 tablet bila perlu 2 x 2 tablet
 > 3 tahun : 2 x ½ tablet
 Pehatifen  1 mg 1 tablet dan 0,2 mg/ ml sirup
 Dosis > 3 tahun : 2 x 1 tablet atau 2 x cth 1( 2 x 0,025mg/KgBB)
 Dosis 1 – 3 : 2 x ½ tablet atau 2 x cth ½ (2 x 0,025 mg/KgBB)

5. Ipratropium Bromide (Antikolinergik)


 Atrovent  tiap semprot (metered dosed inhaler) terdiri dari 0,02 mg
dan tiap 1 ml solution terdiri dari 0,25 mg
 Dosis inhaler
- dewasa : 3 – 4 x 1 – 2 semprot bila perlu 4 semprotan
- anak – 12 tahun : 3 – 4 x 1- 2 semprot
 Dosis maintenance maximal 12 semprot sehari
 Dosis inhalant solution dewasa (termasuk usia lanjut) dan > 14
tahun : 3 – 4 x 0,4 – 2 ml (8 – 40 tetes)
 Anak 6 – 14 tahun : 3 – 4 x 0,4 – 1 ml (8 – 20 tetes)

b. Corticosteroid
1. Betametason dipropionat (Aldecin  5- mcg/hirupan)
 Dosis dewasa : 3 – 4 x 2 hirupan
 Dosis 6 – 12 tahun : 2 – 4 x 1 – 2 hirupan
2. Budesonide
 Pulmicort
 100 mcg, 200 mcg, 400 mcg/kapsul turbuhaler
 Dosis inhaler : 400 – 1200 mcg perhari dibagi dalam 2 dosis
maintenace : 2 x 200 – 400 mcg.
 Dosis turbuhaler : 200 – 1200 mcg perhari dibagi dalam 2 – 4 dosis
maintanace: 2 x 200 – 400 mcg
 Pulmicort Respules
 0,25 mg dan 0,50 mg/ml
 Dosis dewasa : 2 x 0,5 – 1 mg
 Dosis 3 bulan – 12 tahun : 2 x 0,25 – 0,50 mg.
3. Prednison (Pehacart  5 mg/tablet)
 Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 tablet ( 15 – 100 mg/hari dalam dosis dibagi)
maintanance : 5 – 15 mg/ hari
 Dosis anak : 1 – 2 mg/KgBB/hari dibagi 3 – 4 dosis. Maintanance 2, 5 – 10
mg/hari.
4. Dexametason
 Oradexon
 0,5 mg/tablet dan 0,05 mg/ml elixir paediatric
 Dosis : 0,5 – 9 MG/hari dalam dosis terbagi (4 – 6 mg/hari)
 Bila sudah diperoleh respon yang mencukupi maka dosis dapat
diturunkan secara bertahap sampai dosis pemeliharaan 0,5 – 1
mg/hari.
 Dextamin
 Tiap tablet atau 5 ml sirup terdiri dari dexametason 0,5 mg dan
deksklorfenuramin maleat 2 mg
 Dosis dewasa : 4 x 1 – 2 tablet atau 4 x cth 1- 2
 Dosis untuk anak : 3 – 4 x ½ tablet atau 3 – 4 x cth ½
 Obat diberikan setelah makan dan dosis pemeliharaan dikurangi sesuai
dengan keadaan penderita.
5. Metilprednisolon
 Medrolm lexcomet 4 mg/tab
 Dosis dewasa dan remaja : 4 – 48 mg/hari bergantung beratnya penyakit
sebagai dosis tunggal atau terbagi.
6. Betametason
 Betason 0,5 mg / tablet
 Dosis asma akut : 3 x 2 -3 tablet
 Dosis asma kronik : 3 x 1 – 2 tablet
 Jika ada perbaikan (+) maka umumnya diberikan maintanance dosis 2 – 3 x
1 tablet.

- Anti Influenza
a. Influenza tanpa disertai batuk
 Bonaflu
 Tiap kaplet terdiri dari PCT 500 mg fenilpropanolamine Hcl 12,5 mg,
CTM 2 mg dan cofeina 30 mg.
 Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 kaplet
 Dosis 6 - 12 tahun : 3 x ½ -1 kaplet
 Congestril
 Tiap kaplet terdiri dari fenilefrin Hcl 10 mg, fenilpropanolamine Hcl
12,5 mg, CTM 2 mg.
 Dosis dewasa : 2 x 1 kaplet pada pagi dan sore hari
 Decolgen
 Tiap tablet terdiri dari PCT 300 mg, CTM 1 mg, fenilpropanolamine Hcl
12,5 mg, Vitamin C 25 mg.
 Dosis dewasa dan usia > 12 tahun: 3 – 4 x 2 tablet
 Dosis usia 7 – 12 tahun : 3 – 4 x 1 tablet
 Dosis usia 2 – 6 tahun : 3 – 4 x ½ tablet
 Tiap 15 ml sirup terdiri dari PCT 300 mg, CTM 1mg, feniropanolamine
Hcl 12,5 mg
 Dosis dewasa dan usia > 12 tahun : 3 – 4 x CII
 Dosis usia 7 – 12 tahun : 3 – 4 x CI
 Dosis usia 2 – 6 tahun : 3 – 4 x cth 1 - 2
 Catatan: fenilpropanolamin Hcl (PPA) dosis maksimum untuk dewasa
adalah 60 mg/hari dan untuk anak 30 mg/hari.
 Flunax T
 Tiap kaplet (15 ml sirup) terdiri dari PCT 500mg, fenilpropanolamin Hcl
15 mg dan CTM 1 mg.
 Dosis dewasa : 3 x 1 kaplet atau 3 x 1 CI
 Dosis 6 – 12 tahun: 3 x ½ kaplet atau 3 x cccttth 1 – 2
 Molexflu
 Tiap kaplet (5 ml sirup) terdiri dari 500 mg (125 mg) fenilpropanolamin
Hcl 12,5 mg (6 mg) dan CTM 2 mg (1 mg).
 Dosis kaplet dewasa : 3 x 1 – 2 kaplet
 Dosis 2 – 12 tahun : 3 x ½ kaplet
 Dosis sirup usia 6 – 12 tahun : 3 x cth 2 dosis mixagrip sirup
 Dosis usia 2 – 6 tahun : 3 x cth 1 dosis mixagrip sirup
 Sanaflu dan sanaflu plus
 Tiap kaplet terdiri dari PCT 500 mg dan fenilpropanolamin Hcl 15 mg.
- Dosis dewasa : 3 x 1 kaplet
- Dosis 6 – 12 tahun : 3 x ½ kaplet
 Tiap 5 ml sirup sanaflu plus terdiri dari PCT 120 mg, dextromethorphan
HBr 7,5 mg, fenilpropanolamin Hcl 3,5 mg, dan etanol 2 %.
- Dosis dewasa san anak >12 tahun : 3 – 4 x cth 4
- Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 x cth 2.
 Farinflu
 Tiap 15 ml sirup terdiri dari PCT 300 mg, CTM 2 mg,
Fenilpropanolamin Hcl 12,5 mg, Vit C 25 mg, etanol 5 %
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 – 4 x C2
 Dosis 7 – 12 tahun : 3 – 4 x CI
 Dosis 2 – 6 tahun : 3 – 4 x cth 1 – 2
 Dosis bayi : 3 – 4 x cth ½ - 1
 Actifed
 Tiapa tablet terdiri dari triprolidina Hcl 2,5 mg dan pseudoefedrin Hcl 60
mg.
- Dosis dewasa dan usia > 7 tahun : 3 x 1 tablet
- Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 x ½ tablet
- Dosis usia 2 – 5 tahun : 3 x ¼ tablet
- Dosis usia 6 bulan – 2 tahun : 3 x 1/8 tablet
 Tiap 5 ml sirup terdiri dari triprolidina Hcl 1, 25 mg dan pseudoefedrin
30 mg.
 Dosis dewasa dan usia > 12 tahun : 3 x cth 2
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 x cth 1
 Dosis usia 2 – 5 tahun : 3 x cth ½
 Dosis usia 6 bulan – 2 tahun : 3 x ¼
 Ultraflu
 Tiap kaplet terdiri dari PCT 600 mg, CTM 2 mg, dan fenilpropanolamin
Hcl 15 mg.
 Dosis dewasa : 3 – 4 x 1 kaplet
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 – 4 x ½ kaplet
 Wicold
 Tiapa tablet terdiri dari PCT 300 mg, fenilpropanolamin Hcl 12,5 mg
dan CTM 2 mg.
- Dosis dewasa : 4 x 1 – 2 kapsul
- Dosis usia 6 – 12 tahun : 4 x ½ - 1 kapsul
 Tiap 5 ml sirup terdiri dari PCT 125 mg, CTM 1mg dan
fenilpropanolamin Hcl 10 mg.
- Dosis dewasa : 3 x cth 1 – 2
- Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 x cth 1

b. Influenza disertai batuk


 Actived
 Actived DM tiap 5 ml sirup terdiri dari triprolidina Hcl 1,25mg,
pseudoefedrin Hcl 30 mg dan dextromethorphan HBr 10 mg.
- Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 x cth 2
- Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 x cth 1
- Dosis usia 2 – 5 tahun : 3 x cth ½
- Dosis usia 6 bulan – 2 tahun : 3 x cth ¼
 Actived ekspectoran tiap 5 ml sirup terdiri dari triprolidina Hcl 1,25 mg,
dan pseudoefedrin Hcl 30 mg dan gliseril guaiakolat 100 mg.
- dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 x cth 2
- dosis usia 6 – 12 tahun : 3 x cth 1
- dosis usia 2 – 5 tahun : 3 x cth ½
- dosis usia 6 bulan – 2 tahun : 3 x cth ¼
 Antiza
 Tiap tablet salut atau 5 ml sirup terdiri dari PCT 500 mg (125mg), DMP
HBr 15 mg (7,5 mg), CTM 1 mg, fenilpropanolamin Hcl 12,5 mg (6,25
mg) dan guaferesin 50 mg.
 Dosis dewasa dan usia > 12 tahun : 3 – 4 x 1 – 2 tablet
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 – 4 x ½ - 1 tablet.
 Baxtril
 Tiap tablet terdiri dari PCT 500 mg, DMP HBr 15 mg, CTM 2 mg dan
fenilpropanolamin Hcl 12,5 mg
 Dosis dewasa dan anak usia > 12 tahun : 3 – 4 x 1 tablet
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 – 4 x ½ - 1 tablet
 Flunadin
 Tiap tablet terdiri daro PCT 400 mg, noskapin 15 mg, CTM 2 mg, Vit B
25 mg dan fenilpropanolamin Hcl 12,5 mg
 Dosis dewasa dan usia > 12 tahun : 3 x 1 – 2 tablet
 Dosis usia 7 – 12 tahun : 3 x ½ - 1 tablet
 Dosis usia 3 – tahun : 3 – ½ tablet
 Sanaflu plus
 Tiap 5 ml sirup terdiri atas PCT 120 mg, etanol 2 %, DMP HBr 7,5 mg
dan fenilpropanolamin Hcl 3,5 mg.
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 – 4 x cth 4
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 x cth 2
 Tuzalos
 Tiap kaplet terdiri dari PCT 600 mg, CTM 2 mg, DMP HBr 10 mg dan
fenolpropanolamin Hcl 15 mg.
 Dosis dewasa : 3 x 1 kaplet
 Dosis usia 3 x ½ kaplet
 Ultragrip
 Tiap kaplet (5 ml sirup) terdiri dari PCT 500 mg (250 mg), CTM 2 mg
(1mg), DMP HBr 15 mg (7,5 mg), dan fenilpropanolamin Hcl 15 mg
(7,5 mg)
 Dosis dewasa dan anak usia > 12 tahun : 3 – 4 x 1 kaplet atau
3 – 4 x cth II
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 – 4 x ½ kaplet atau 3 – 4 x cth I
 Baby cough
 Tiap 5 ml sirup terdiri dari PCT 120 mg, CTM 1 mg, dan guafenesin 25
mg.
 Dosis usia 1 – 6 tahun : 3 x cth 1
 Dosis usia < 1 tahun : 3 x cth ½
 Fluvit C
 Tiap 5 ml sirup terdiri dari PCT 120 mg, PPA 6 mg, CTM 1 mg dan
DMP HBr 5 mg.
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 x cth 3
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 3 x cth 2

- Tuberkulostatikum
 Rifampicin
 Famri : 450 mg dan 600 mg/kaplet
 Ramicin : 150 mg, 300 mg, 450 mg dan 600 mg/kapsul
 Rifabiotic : 150 mg dan 300 mg/kapsul, 450 mg dan 600 mg/ kaplet
 Rifam : 100 mg/5 ml sirup
- Dosis dewasa : 400 – 600 mg/hari dalam dosis tunggal untuk 4 – 8
minggu kemudian dilanjutkan dengan dosis 600 mg setiap 2 – 3
hari ( 3x dalam seminggu) selama 6 bulan.
- Dosis anak : 10 – 20 mg/KgBB/ 1x sehari dengan dosis maksimal
600 mg/sehari.
- Obat diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
 Isoniazid
 Inadoxin
- Tiap tablet terdiri dari INH 100 mg dan Vit B6 10 mg
- Tiap kaplet terdiri dari INH 400 mg dan Vit B6 10 mg
- Tiap 5 ml sirup terdiri dari INH 100 mg dan Vit B6 10 mg
 Inoxin
- Tiap tablet terdiri dari INH 400 mg dan Vit B6 10 mg
 Isovit G
- Tiap tablet terdiri dari INH 400 mg dan Vit B6 10 mg
 Med INH-OD
- Tiap tablet terdiri dari INH 400 mg dan vit B6 24 mg
- Tiap 5 ml sirup terdiri dari INH 150 mg dan vit B6 8 mg.
- Dosis dewasa dan usia > 12 tahun : 1 x 1 tablet
- Dosis usia 7 – 12 tahun : 1 x CI
- Dosis usia 2 – 6 tahun : 1 x cth 2
- Dosis usia bayi : 1 x cth 1
 Sakizid
- Tiap tablet terdiri dari INH 400 mg dan Vit B6 10 mg
- Dosis dewasa : 1 x sehari 5 – 10 mg/KgBB dan maksimum 600
mg/hari.
- Dosis anak : 1 x sehari 10 – 20 mg/KgBB dan maksimum 300
mg/hari.
 Pirazinamide
 Neotibi : 500 mg/kaplet
 Pyrazinamida : 500 mg/tablet
- Dosis dewasa : 3 x 2 tablet : maksimum 3 gr/hari
- Dosis anak : 20 – 35 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 – 4 dosis.
 Sanazet : 500 mg/tablet
- Dosis dewasa : 20 – 35 mg/KgBB/hari terbagi dalam 3 – 4 dosis
dengan dosis maksimum 3 gr/hari.
- Dosis anak : 20 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 – 4 dosis.
 Tibicel : 250 mg/tablet
 Ethambutol
 Abbutol : 250 mg dan 500 mg/tablet
 Meditam – G : Tiap tablet terdiri dari etambutol Hcl 250 mg, INH 100
mg dan Vit B6 6 mg.
- Dosis awal: 1 x sehari untuk BB < 50 kg : 1 x 3 tablet
BB > 50 kg : 1 x 4 tablet
- Dosis maintanance 1 x sehari untuk BB < 50 kg : 1 x 4 tablet
BB > 50 kg : 1 x 5 – 6 tablet
 Myambutol
- 100 mg, 200 mg, 400 mg, dan 500 mg/tablet
- Dosis awal : tiap hari 15 mg / KgBB selama 6- hari
- Dosis pengobatan ulang : tiap hari 25 mg/KgBB selama 60 hari
- Diikuti dengan dosis 15 mg/KgBB/hari
 Tibigon
- 250 mg/tablet dan 500 mg/kaplet
 Catatan :
1. Ethambutol biasanya digunakan dengan dosis 15 – 25 mg/KgBB/hari
sebagai dosis tunggal. Pada penderita yang belum pernah mendapat
pengobatan, anti tuberkulosis sebelumnya dimulai dengan pengobatan
awal dosis 15 mg/KgBB/hari dalam dosis tunggal, setiap 24 jam. Untuk
pengobatan ulangan dimulai dengan dosis 25 mg/KgBB/hari dalam dosis
tunggal setiap 24 jam.
2. Kontraindikasi untuk anak < 13 tahun.
 Streptomisin
 Streptomisin sulphate : 1000 mg dan 1500 mg/vial
- Dosis 750 mg/hari diberikan 3 x dalam seminggu atau 1500
mg/hari diberikan 2 x dalam seminggu.
 Bonasanit : Peridoksina Hcl 50 mg dan 100 mg/tablet salut
- Dosis drug induced nearitis dewasa : 50 – 200 mg/hari
- Dosis drug induced nearitis anak : 1 mg/KgBB/hari
- Defisiensi : 10 – 20 mg sehari selama 3 minggu kemudian
dilanjutkan dosis 2 – 5 mg/hari
 Vicks anak formula 44
 Tiap 5 ml terdiri dari DMP HBr 3,5 mg, guaiafenesin 50 mg
 Dosis dewasa : cth 4
 Dosis usia 6 – 12 tahun : cth 2
 Dosis usia 2 – 6 : cth 1
 Gunakan setiap 4 jam sesuai kebutuhan
 Vicks formula 44
 Tiap 5 ml terdiri dari DMP HBr 5 mg, doxylamine succinate 3 mg
 Dosis dewasa dan usia > 12 tahun : cth 2
 Dosis usia 6 – 12 tahun : cth 1
 Dosis usia 4 – 6 tahun : cth ½
 Gunakan setiap 4 jam sesuai kebutuhan sampai 6 x sehari
 Indikasi : meredakan batuk kering, meredakan gangguan tenggorokan
dan mengurangi bersin dan hidung berair karena flu dan pilek.
15. OBAT-OBAT SALURAN PENCERNAAN

1. Antasida dan antiulserasi


a. Antasida (menetralisir asam lambung)
 Antasida doen
- Tiap tablet mengandung Mg(OH)2 200 mg dan Al (OH)3 200 mg.
- Dosis untuk dewasa : 3 – 4 x 1 – 2 tablet dikunyah sebelum di telan.
- Dosis untuk anak : 3 – 4 x ½ - 1 tablet di kunyah sebelum ditelan.
- Diberikan 1 – 3 jam sebelum atau sesudah makan dan sebelum tidur.
 Dexanta sirup
- Tiap 5 ml (1 cth) terdiri dari Al (OH)3 200 mg, Mg(OH)2 200 mg dan
simetricon 20 mg (antiflatulen)
- Dosis : 3 – 4 x sehari 1 – 2 cth diantara waktu makan dan sebelum tidur.

b. Mengurangi produksi asam lambung


 H2 Receptor Blocker
- Ranitidine : 150 mg/tablet dengan dosis 2 x 1 tablet/hari
- Cimetidine : 200 mg dan 400 mg/tablet dengan dosis 2 x 200 – 400 mg
pada waktu makan dan 400 mg sebelum tidur (800 – 1600 mg/hari dalam
dosis terbagi).
- Famotidine : 20 mg/tablet dan 40 mg/tablet forte. Dengan dosis 2 x 20
mg atau 1 x sehari 40 mg sebelum tidur.
 Proton pump inhibitor
- Omeprazole : 20 mg/cap dengan dosis : 1 x sehari 1 cap pada pagi hari
atau sore hari.
c. Mucosal Protector
 Sukralfat
- Ulsidex 500 mg/tab dan 1000 mg/tab forte.
- Dosis 3 – 4 x sehari 2 tab atau 1 tab forte pada saat lambung kosong ( 1
jam sebelum makan) dan sebelum tidur.
 Setrasat
- Traxat 200 mg/kapsul
- Dosis : 3 – 4 x 1 kapsul
2. Antispasmodik
a. Hyscopan atau buscopan
 Tiap tablet terdiri dari 10 mg Hiosina butil bromida
 Dosis 3 – 4 x sehari 1 – 2 tablet
b. Papaverine Hcl
 40 mg/tablet
 Dosis : 2 – 3 x sehari 1 – 2 tablet
c. Baralgin
 Tiap tablet terdiri dari metamizole 500 mg, pitofenone Hcl 5 mg dan
Fenpiverinium Br 100 mcg.
 Dosis : 1 tablet dan maksimum 8 tablet/hari
d. Propantheline Br
 Pro-banthine 15 mg/tab
 Dosis : 1 tablet sebelum makan dan 2 tablet sebelum tidur
e. Sulphas atropin
 0,25 mg/ampul
 Dosis : 0,25 mg – 1 mg secara subcutan
f. Sediaan kombinasi
 Spasmacine
- Tiapa tablet drag terdiri dari hyoscine butil bromida 10 mg dan
dan dipyrione 300 mg
- Dosis : 3 x 1 – 2 tab drag
 Spasmal
- Tiap tablet terdiri dari metrampyrone 500 mg, ekstrak belladona 5
mg, papaverine Hcl 30 mg
- Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 tablet
- Dosis anak : 3 x ½ - 1 tablet
 Spasminal
- Tiap tablet terdiri dari metamizole Na 500 mg dan ekstrak
belladona 10 mg, papaverine Hcl 25 mg
- Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 tablet
- Dosis anak : 3 x ½ - 1 tablet

3. Anti emetikum dan anti vertigo


a. Dimenhidrinat ( dramamine)
 50 mg/tablet, 50 mg/amp
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 x 1 – 2 tablet
 Dosis usia 8 – 12 tahun : 3 x ½ tablet
 Dosis usia 5 – 8 tahun : 3 x ¼ tablet
 Hiperemis : 3 x 1 tablet  PC
 Jangan digunakan bersama dengan obat penenang.
b. Metoclopramide Hcl (Primperan)
 10 mg tablet , 5 ml/5 ml sirup dan 10 mg/ 2 ml injeksi
 Dosis dewasa : 3 x ½ - 1 tablet
 Dosis usia 1 – 6 tahun : 2 – 3 x 0,1 mg/KgBB
 Dosis usia < 1 tahun : 2 x 0,1 mg/KgBB
 Diberikan 30 menit sebelum makan atau sebelum tidur.
c. Mediamer B6 (Anvomer B6) muntah pada masa kehamilan
 Pagi hari Tiap tablet terdiri atas piratiasina dan klorteoflinat 40 mg dan
vitamin B6 30 mg.
 Dosis 1 – 2 tablet/hari
 Selama pemakaian jangan menggunakan kendaraan bermotor.
d. Dramasine
 Tiap tablet terdiri dari dimengydranate 50 mg dan vitamin B6 (Peridoxin)
50 mg.
 Dosis dewasa : 3 x 1 tablet
 Dosis usia 8 – 12 tahun : 2 – 3 x ½ - 1 tablet
 Dosis usia 6 – 8 tahun : 2 – 3 x ¼ - ½ tablet
e. Betahistin dihidrohlorida ( betaserc  8 mg/tab)
 Dosis : 3 x 1 tablet (max 6 tablet sehari dalam dosis terbagi)
f. Betahistin mesilat (merislon, mertigo  6 mg/tab)
 dosis : 3 x 1 – 2 tablet sehari diberikan secara oral sesudah makan.
g. Sinarizine (vertizine  25 mg/tab)
 Dosis untuk gangguan keseimbangan : 3 x 1 tab/hari
 Dosis untuk dalam perjalanan : 1 tablet dimakan ½ jam sebelum kepergian
dan sebaiknya PC.
h. Flunarizine
1. Sibelium isibelium – 5  10 mg dan 5 mg/tab
 Dosis maintanance : 10 mg sekali sehari pada sore hari atau 2 tablet 5 mg
pada sore hari atau dibagi dalam 2 dosis (2 x 5 mg sehari)
2. Unalium  5 mg dan 10 mg/tab
 5 mg sekal sehari pada sore hari atau ½ tab pada pagi hari dan ½ tab pada
sore hari atau 10 mg sekali sehari pada sore hari.

4. Anti Diare
a. Lopermide Hcl (imodium  2 mg/tab)
 Dosis dewasa : initial 2 tab kemudian 1 tablet tiap diare maximum 8 tablet
dalam 1 hari
 Dosis usia > 5 tahun : initial 1 tablet kemudian 1 tablet tiap diare sampai
tercapai defekasi normal dan maximal 6 tablet
 Pemberian tiap dosis diberi interval 30 – 60 menit dan pemberian harus
dihentikan bila dalam 48 jam tidak ada perbaikan.

b. Atalpusit (atagip, enterodiar  600 mg/tab  diatabs


 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 2 tablet dikunyah setelah BAB. Max 12
tab dalam 24 jam.
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 1 tablet dikunyah setelah BAB dan maksimal 6 tablet
dalam 24 jam.
 Tidak dianjurkan pemberian untuk anak usia < 6 tahun dan pengobatan di
batasi sampai 48 jam. Pemberian obat lain membutuhkan interval 2 – 3 jam
karena atapulsit mempengaruhi absorbsi obat lain.
c. Kaolinpectin (Kaopectate)
1. Diaend
 Tiap tab terdiri dari 700 mg kaolin dan 25 mg pectin tiap 30 ml suspensi
terdiri dari kaolin 5,92 gr dan pectin 132 mg.
 Dosis dewasa : 4 – 8 x CI sehari
 Dosis > 12 tahun : 4 x CI sehari
 Dosis 6 – 12 tahun : 2 – 4 x CI sehari  3 x cth 2 – CI
 Dosis 3 – 6 tahun : 1 – 2 x CI sehari  3 x cth I – cth 2
 Bayi dan anak < 3 tahun disesuaikan dengan keadaan
2. Neodiafarm
 Tiap tablet terdiri dari 550 mg kaolin 20 mg pectin
 Dosis dewasa dan > 12 tahun : 2 ½ tab tiap setelah BAB, max 15 tab
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 1 ½ tiap setelah BAB dan maximal > ½ tablet
sehari.
d. Lomotil
 Tiap tablet atau 5 ml sirup terdiri dari 2,5 mg difenoksilat Hcl dan 0,025
mg atropin sulphate
 Dosis dewasa dan > 12 tahun : 3 – 4 x tab atau 10 ml (2 cth)
 Dosis usia 8 – 12 tahun : 4 x 1 tab atau 1 cth (5 ml)
 Dosis usia 5 – 8 tahun : 3 x 1 tab atau 1 cth (5 ml)
 Dosis usia 2 – 5 tahun : 2 x 1 tab atau 1 cth (5 ml)

5. Anti Flatulen (meteorismus dan distensi abdomen)


a. Dimetikon (aeropax  40 mg/tab)
 Dosis : 3 x 1 tablet sesudah makan (PC) dan 1 tablet sebelum tidur 
sebaiknya dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan.
b. Metoclopramide (10 mg/tab dan 5 mg/5 ml)
 Dosis dewasa : 3 x 1 tablet atau 3 x 2 cth
 Dosis usia 9 – 14 tahun : 3 x 1 cth
 Dosis usia 5 – 9 tahun : 3 x ½ cth
 Dosis usia 3 – 5 tahun : 2 -3 x 2 mg (1/5 tab)
 Dosis usia 1 – 3 tahun : 2 – 3 x 1 mg (1/10 tab)
 Dosis usia < 1 tahun : 2 x 1 mg ( 1/10 tab)
c. Cisapride
 5 mg dan 10 mg/tablet
 Dosis dewasa dan > 12 tahun: 3 – 4 x 5 – 10 mg sehari
 Dosis usia < 12 tahun : 3 – 4 x 0,2 mg/KgBB
d. Domperidone
 10 mg/tab dan 1 mg/ml sirup
 Dosis dewasa : 3 x 10 mg sehari
 Dosis anak : 3 x 0,25 mg atau 0,25 ml/KgaBB sehari
 Diberikan 15 – 30 menit sebelum makan
6. Laxative
a. Bisacodil ( dulcolax  10 mg/supp, 5 mg/supp anak, 5 mg/tab salut)
 Dosis dewasa : 1 x 1 supp atau 1 x 2 tab dan jika perlu 4 tab
 Dosis usia > 4 tahun : 1 x 1 supp anak atau 1 x 1 tablet
 Diberikan pada malam hari sebelum tidur.
b. Laxadine
 Tiap tablet terdiri dari dioktil Na Sulfosuksinat 50 mg tiap 5 ml suspensi terdiri
dari Fenolftaleina 56 mg parafin cair 1200 mg, agar – agar 9,4 mg dan gliseril
736 mg.
 Dosis tablet dewasa : 1 x 1 – 2 tablet
 Dosis tablet usia : 1 x ½ -1 tablet
 Dosis suspensi dewasa : 1 x C1 – 2 (1 – 2 sdm)
 Dosis suspensi > 6 tahun : 1 x C ½ -1 ( ½ - 1 sdm)
 Diberikan pada malam hari sebelum tidur
c. Lactulac, duphalac (Tiap 5 ml sirup terdiri dari 3,335 gr lactulose)
 Konstipasi kronis
- Dosis dewasa:
 Keadaan parah : 30 – 45 ml sehari (2 – 3 CI)  3 hari dosis
penunjang 15 – 25 ml sehari (1 – 2 CI).
 Keadaan sedang : 15 – 30 ml sehari (1 – 2 CI)  3 hari dosis
penunjang 10 – 15 ml sehari (2 – 3 cth 1)
 Keadaan ringan : 15 ml sehari ( 3 x cth 1)  3 hari dosis
penunjang 10 ml sehari ( 2 x cth 1)
- Dosis anak 6 – 14 tahun : 15 ml sehari (3 x cth 1)  3 hari dosis
penunjang 10 ml sehari (2 x cth 1)
- Dosis anak 1 – 6 tahun : 5 – 10 ml sehari (1 – 2 cth 1) 3 hari dosis
penunjang 5 – 10 ml sehari (1 – 2 x cth 1) atau 3 x cth ½
- Dosis untuk bayi : 5 ml sehari ( 1 x cth 1 atau 2 x cth ½ )  3 hari dosis
penunjang 5 ml sehari (2 x cth ½ )

7. Protector Hati
a. Curcuma  200 mg/tab
 Dosis initial 3 x 1 – 2 tablet dan bila ada perbaikan diberikan dosis
maintanance 3 x ½ - 1 tablet.
b. Cursil
 Tiap kapsul terdiri dari curcumunoid 10 mg, silymarin 35 mg dan
xanthorshizae oil 20 mg.
 Dosis : 3 – 4 x 1 capsul. Maintanance dan untuk kasus ringan diberikan dosis 2
– 3 x 1 caps

c. Methical, methiosone
 Tiap teblet terdiri dari methionine 100 mg, choline tartrate 100 mg, Vit B1 2
mg, Vit B6 2 mg, Vit B12 0,67 mcg, Vit E 3 mg, Vit H (Biotin) 100 mcg, folic
acid 400 mcg, nicotinamide 6 mg dan Ca pantothenate 3 mg.
 Dosis methicol : 1 – 3 tablet /hari
 Dosis methioson : 3 x 2 – 3 tab/ hari
d. Tripid
 Tiap kapsul terdiri dari curcuma 20 mg, tocopherol 10 mg esensial
phospholipid 200 mg dan ginseng 6 mg.
 Dosis : 3 x 1 – 2 capsul/hari
 Berfungsi meningkatkan metabolisme sel terutama terhadap sel – sel hati.

8. Anti infektikum saluran cerna


 Colistine (polimiksin BSO4 250.000 dan 1.500.000 iu / tab)
- Dosis untuk dewasa : 100.000 iu/KgBB/hari dibagi dalam 3 – 4 dosis
 3 – 4 x 1 – 2 tab 1.500.000 iu
- Dosis untuk bayi dan anak – anak : 100.000 – 150.000/KgBB/hari
- Dosis usia 0 – 6 bulan : 2 – 4 tab 250.000 iu (2 – 4 x 1 tab)
- Dosis usia 6 – 12 bulan : 3 – 6 tab 250.000 iu (3 x 1 – 2 tab)
- Dosis usia 1 – 6 tahun : 6 – 8 tab 250.000 iu (3 – 4 x 2 tab)
- Dosis usia 7 – 12 tahun : 12 – 18 tab 250.000 iu atau 2 – 3 tab 1.500.000
 2 – 3 x 1 tab 1.500.000 iu

9. Anti diare
a. Actived charcoal  bekarbon 250 mg/tab
 Dosis dewasa : 3 x 3 – 4 tablet
 Dosis anak : 3 x 1 – 2 tab
 Efek samping muntah, konstipasi, dan feses menjadi hitam
b. Nifuroxazide nifural 250 mg/5 ml sirup
 Dosis dewasa : cth 1 – 2 diberikan 3 x sehari (3 x cth 1 – 2)
 Dosis anak dan bayi > 6 bulan : 3 x cth 1
 Dosis bayi < 6 bulan : 2 x cth 1
 Indikasi untuk diare akut, kelainan colon spesific dan non spesific, diare yang
disebabkan oleh E.coli dan salmonella pada dewasa dan anak.
c. Kaopectate
 Tiap 30 ml suspensi terdiri dari kaolin 5,92 gr dan pectin 132 mg
 Dosis dewasa : 4 – 8 sdm
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 2 – 4 sdm
 Dosis usia 3 – 6 tahun : 1 – 2 sdm cth 3 – 6
 Dosis usia < 3 tahun : 1 – 4 sdt cth 1 – 4
d. Ranitidine
 Radin : 150 mg/tablet, 50 mg/2 ml injeksi
 Ranin : 150 mg/tablet
 Rantin : 150 mg dan 300 mg/tablet, 50 mg/injeksi
- Dosis dewasa : 2 x sehari/tablet pada pagi hari dan malam sebelum tidur
atau 50 mg setiap 6 – 8 jam secara IM atau IV.
- Jika diperlukan obat dapat diberikan lebih sering tetapi dosis tidak boleh
lebih dari 400 mg sehari
e. Cimetidine
 Ulsikar : 200 mg dan 400 mg/tablet, 200 mg/2 ml injeksi
 Dosis dewasa : 3 x 200 mg sehari sewaktu atau segera setelah makan dan 200
– 400 mg waktu akan tidur pada kasus berat dapat diberikan 3 x 400 mg dan
400 mg waktu akan tidur.
f. Metocloframide
 Vomitrol : 10 mg/tablet, 5 mg/5ml sirup, paed drops 1 mg/10 tetes
16. OBAT-OBAT SISTEM KARDIOVASKULAR

- Anti Hipertensi
a. Diuretika
1. Furosemide
 Furosemide, leresix : 40 mg/tablet
 Farosix, lasix : 40 mg/tablet dan 20 mg/2 ml injeksi
 Gralixa : 20 mg dan 40 mg/tablet
 Husamid : 40 mg/kaplet
 Dosis dewasa : 80 mg dibagi dalam 2 dosis : 2 x 40 mg
 Odem dewasa : awal 20 – 80 mg single dose pada pagi hari
 Dosis anak : awal 1 – 2 mg/KgBB dibagi 1 – 2 dosis. Bila respon
kurang memuaskan dapat dinaikan 1 – 2 mg/KgBB dalam waktu 6 –
8 jam sesudah dosis awal.
2. Hidroklorotiazid
 H.C.T : 25 mg dan 50 mg/tablet
- Dosis : 50 – 200 mg /hari
 Lorinid, scandiuret : tiap tablet terdiri dari hidroclorotiazid 50 mg dan
amiloride Hcl 5 mg.
- Dosis awal ½ - 1 tablet sekali sehari atau dalam dosis bagi dan
maksimal 2 tablet/hari.
3. Clortalidon
 Hygroton : 50 mg/tablet
 Thalidone 50 : 50 mg/tablet
- Dosis awal 25 – 50 mg sehari kemudian dapat ditingkatkan menjadi
100 mg/hari atau dikombinasikan dengan anti hipertensi lain.
4. Spironolactone
 Aldactone : 25 mg dan 100 mg/tablet
 Sporolactone : 25 mg/tablet
- Dosis CHF : awal 100 mg/hari secara bertahap ditingkatkan sampai
200 mg/hari. Maintanance dose : 25 – 200 mg/hari
- Dosis sirosis hati : untuk perbandingan Na dan K urine > 1 : 100
mg/hari. Na dan K urine < 1 : 200 – 400 mg/hari
- Dosis nephrotic sindrom : 100 – 200 mg/hari
- Dosis edema idiopatic : 100 mg/hari
Anak : 3 mg/KgBB
- Hipertensi : 50 – 100 mg/hari dapat secara single dose
- Hipertensi maligna : awal 100 mg/hari kemudian ditingkatkan sampai
400 mg/hari dalam interval waktu 2 minggu bila perlu.

b. β – Blocker
1. β – blocker cardioselective
a. Atenolal
 Beta blocker : 50 mg dan 100 mg/tablet
 Teramini : 50 mg dan 100 mg/tablet
 Internolal : 50 mg dan 100 mg/tablet
 Teroret : tiapa tablet terdiri dari atenolal 50 mg dan clortadilon 12,5
mg.
- Dosis : 1 x 1 tablet 50 mg dan dosis dapat dinaikkan sampai 100
mg/hari bila dalam 1 – 2 minggu tidak nampak efek. Dapat
ditambah diuretik.
- Angina pectoris : 25 – 100 mg/hari
b. Asebutalol
 Sectral : 200 mg/kapsul dan 400 mg/tablet
 Dosis hipertensi :
- Kapsul : 2 kapsul sehari (400 mg) dapat dinaikkan hingga 4
kapsul (800 mg) jika respon tidak adekuat selama 2 minggu 2
kapsul pagi dan 2 kapsul malam.
- Tablet : 1 x 1 tablet dan dosis dapat dinaikkan menjadi 2 tablet,
dimakan pada pagi dan malam hari.
- Angina pectoris : 2 x 200 mg dan dapat dinaikkan menjadi 3 – 4
x 200 mg bila perlu.
c. Metoprolol
 Cardiosel : 50 mg dan 100 mg/tablet
 Lopresor : 50 mg dan 100 mg/tablet
- Dosis hipertensi : 100 – 200 mg sehari single dose atau dosis
terbagi ( 1 – 2 x 100 mg)  dosis tunggal pada pagi hari
- Dosis angina pectoris : 2 x 50 – 100 mg

2. β – blocker non cardioselective


a. Propanolal
 Inderal : 10 mg dan 40 mg/tablet
 Propadex : 10 mg dan 40 mg/tablet
- Dosis : 3 x 20 mg/hari dan setelah 3 hari bila perlu dosis dapat
ditingkatkan menjadi 4 x 40 mg. Dosis maintanance : 160 – 320
mg/hari.

b. Oksprenolal
 Trasicor : 40 mg dan 80 mg/tablet
- 160 mg/hari dan bila perlu dapat ditingkatkan menjadi 320 – 480
mg/hari.

c. α Blocker
1. α Blocker
a. Doksazosina
 Cardura  1 mg dan 2 mg /tablet
- Dosis : awal 1 mg/hari kemudian setelah 1 – 2 minggu dapat
ditingkatkan menjadi 2 mg/hari dengan selang waktu yang sama
menjadi 4 mg/hari, 8 mg/hari dan maksimal 16 mg/hari.
b. dosis Prazosina
 Minipress  1 mg dan 2 mg/tablet
- Dosis : awal 2 x ½ mg ( mulai diberikan pada malam hari)
pemeliharaan : 4 – 20 mg sehari dalam dosis terbagi.
2. α dan β blocker
 labetalol  trandate 50 mg dan 100 mg/tablet
 dosis awal 2 x 100 mg dan maksimum 2400 mg/hari dibagi dalam 3 – 4
dosis. Usia lanjut awal 2 x 50 mg /hari.

d. ACE Inhibitor
1. Captopril
a. Capoten  12,5 mg , 25 mg dan 50 mg/tablet
b. Tensicap  12,5 mg dan 25 mg/tablet
 Dosis hipertensi : awal 3 x 12,5 – 25 mg dan bila penurunan
tekanan darah belum tercapai setelah 1 – 2 minggu maka dosis
dapat ditingkatkan menjadi 2 – 3 x 50 mg
 Hipertensi berat : 2 – 3 x 25 mg dan dosis dapat ditingkatkan tiap
24 jam sampai dosis maksimal  dosis lazim 2 – 3 x 25 – 200
mg/hari.
 Dosis maksimal tidak boleh dari 450 mg/hari
2. Lisinopril
a. Interpril : 5 mg dan 10 mg/tablet
b. Noperten : 5 mg dan 10 mg/tablet
c. Zestril : 5 mg, 10 mg, dan 20 mg/tablet
 Dosis hipertensi awal 2,5 mg/hari single dose. Pemeliharaan : 10 –
20 mg/hari single dose
 Dosis maksimum 40 mg/hari.

e. Calsium antagonist
1. Nifedipine
a. Adalat : 5 mg dan 10 mg/tablet
b. Cordalat : 10 mg/tablet
 Dosis secara umum 3 x 5 – 10 mg/hari dapat ditingkatkan menjadi 3
x 20 mg
2. Amlodipine
a. Norvask : 5 mg dan 10 mg /tablet
b. Tensivask : 5 mg/tablet
 Dosis hipertensi awal 1 x 5 mg/hari dan dapat ditingkatkan hingga
dosis maksimal 10 mg/hari
3. Diltiazem
a. Carditen : 30 mg dan 60 mg/tablet
b. Cardizem : 30 mg/tablet
c. Diltikor : 30 mg/tablet
 Dosis 4 x 1 tablet/hari dapat ditingkatkan sampai maksimum 360
mg/hari.
f. Adrenolitik sentral (α2 agonist)
1. Metildopa
a. Dopamet : 250 mg/tablet
b. Medopa : 250 mg/tablet
 Dosis awal ½ - 1 tablet/hari, dosis disesuaikan secara bertahap
misalkan dinaikkan dosis dengan ½ - 1 tablet selang 2 – 3 hari bila
perlu dosis dapat dinaikkan sampai 4 – 8 tablet (1 – 2 gr)/hari.
 Pemakaian dosis ≥ 1 gr/hari sebaiknya dibagi atas 3 – 4 dosis.
2. Clonidine
 Catapres : 0,075 mg dan 0,15 mg/tablet, 0,15 mg/ml injeksi
 Dosis tablet : awal 2 x ½ tablet dimulai pada malam hari lalu disesuaikan
dengan keadaan penderita.
 Dosis maksimum : 6 tablet : berobat jalan
: 12 tablet : rawat inap
 Parenteral : 1 ampul dilarutkan dalam 10 ml salive disuntikan secara IV
selama 10 menit atau IM. Maksimum : 1 amp 1 hari.

g. Penghambat saraf adrenergik dan vasodilator langsung


1. Serpasil : reserpin 0,25 mg dan 0,1 mg/tablet
 Dosis awal 0,1 – 0,25 mg/hari single dose
2. Ser – ap – es : tiap tablet terdiri dari reserpin 0,1 mg, hidrolazine Hcl 25 mg
dan hidroklorotiazid 15 mg.
 Dosis : 3 x ½ - 1 tablet disesuaikan dengan respon penderita

- Antihipotensi
1. Akrinor : tiap tablet terdiri dari Cafedrine Hcl 100 mg dan theodrenaline Hcl 5 mg
 Dosis 1 – 2 x 1 – 2 tablet/hari

- Antivarikosis
a. Antithrom
- Tiap gram jadi terdiri dari heparin sodium 200 iu
- Dosis : dioleskan tipis pada permukaan kulit yang memar 2 – 3 x sehari. Tidak
boleh digosok atau sambil dipijit pada saat pemberian.
- Indikasi : superficial phlebritis dengan atau tanpa pembentukan thrombus,
varikosis, tukak kronis, cidera akibat olah raga dan kecelakaan seperti memar
dan hematom.
b. Lasonil
- Tiap gram salep terdiri dari heparinword bayer 5000 iu dan hialuromide
15.000 iu
- Dosis 2 – 3 x sehari oleskan tipis sepanjang 2 – 5 cm salep sesuai dengan luas
cidera.
- Indikasi : luka tertutup dan cidera akibat olah raga seperti terkilirm mamar dan
atom, wasir, trombophlebitis, varikosis dan tukak kronis.
c. Thrombophop
- Tiap gram jelly terdiri dari Heparin Na 20.000 iu, tiap gram salep terdiri dari
Na heparin 5.000 iu, nicotinic acid benzine ester 250 mg dan heksaklorofen 1
mg
- Dosis oleskan pada bagian yang sakit 2 – 3 x sehari
- Kontraindikasi pada luka terbuka
d. Venaron
- Tiap kapsul terdiri dari 0 – (β hidroksiletil) – rutosid 300 mg
- Dosis awal : 2 x 1 kapsul
- Dosis maintanance : 1 x 1 kapsul/hari
- Indikasi : varikosis dan haemorhoid

- Antihaemorhoid
a. Anusol
 Tiap supp terdiri dari bismuth subgolat 2,25 % , bismuth resorsina 1,75 mg ,
asam borat 5 % , bismuth subiodida 0,015 % , sengoksida 11 % dan balsem
nikaragua 3 %.
 Dosis 1 supp tiap pagi dan waktu hendak tidur malam selama 3 – 6 hari atau
sampai radang menghilang.
b. Faktu
 Tiap gram salep (suppositoria) terdiri dari hasil kondensasi dari asam
metakresenal sulfonat dan metanat 50 mg (100 mg) sinkokaina 10 mg (2,5
mg)
 Dosis salep dioleskan secukupnya pada bagian eksternal dan atau internal 2 –
3 x sehari jika perlu gunakan aplikator
 Supp : diberikan 2 – 3 x sehari.
 Indikasi : haemoroid eksternal atau internal dengan gejala peradangan atau
perdarahan superfisial ragades dan fisura ani, ekzema ani atau pruritus
c. Haemocaine
 Tiap gram salep terdiri dari lidokaine Hcl 5%, hidrocortison asetat 0,25%,
aluminium subasetat 3,5% dan sengoksida 18 %.
 Dosis : 2 – 4 x sehari dengan menggunakan aplikator
 Indikasi : haemoroid akut interna dan eksterna, fissura ani, proktitis
d. Ardium
 Tiap tablet terdiri dari ekstrak citrus sinensis, pericarpium setara diosmin 90%
dan hesperidin 10%.
 Dosis wasir : 6 tablet (3 x 2 tablet) sehari selama 4 hari dilanjutkan 4 tablet (2
x 2 tablet) sehari selama 3 hari diminum pada waktu makan.
 Dosis maintanance : 2 x 1 tablet selama 2 bulan
 Dosis nyeri tungkai : 2 x 1 tablet sehari
 Indikasi : nyeri tungkai, bengkak dan oedema terutama pada malam hari,
gejala fungsional akibat wasir.
- Obat Payah Jantung
 Digoxin
a. Digoxin sandoz : 0,25 mg/tablet
b. Furgoxin : 0,25 mg/tablet
c. Lanoxin : 0,25 mg/tablet
 Dosis digitalisasi cepat : 4 – 10 tablet dalam beberapa dosis dalam 24 – 36 jam
 Dosis digitalis lambat : 3 – 6 tablet dalam beberapa dosis 3 – 5 hari
 Dosis pemeliharaan : 1 – 3 tablet dalam beberapa dosis.

- Anti angina (vasodilator koroner)


a. Nifedipine
 Adilat 5 mg dan 10 mg/tablet
 Dosis single dose atau 3 x 5 – 10 mg/hari
b. Verapamil Hcl
1. Cardiover : 80 mg/tablet
2. Isoptin : 80 mg/tablet dan 240 mg/kaplet
 Dosis 3 x 1 tablet diberikan ½ jam sebelum makan maksimum 480
mg/hari dibagi dalam beberapa dosis.
c. Isosorbid dinitrat
1. Cadocard : 5 mg dan 10 mg/tablet
2. Isoket – 5 : tiap tablet terdiri dari isosorbid dinitrat sebesar 5 mg dan
laktulose 7,5 mg
3. Isoket – 10 : tiap tablet tdd isosorbid dinitrat 10 mg dan laktulose 15 mg
4. Isorbid : 10 mg/tablet sublingual
 Dosis waktu serangan : 1 tablet 5 mg sublingual diletakkan dibawah lidah
hingga larut pelan – pelan.
 Dosis mencegah kambuh : 3 – 4 x 1- 2 tablet 5 mg
 Mencegah serangan malam: 1 – 2 tablet 5 mg ditelan sebelum tidur
d. Nitrogliserine
 Nitromack retard : 2,5 mg/kapsul dan 5 mg/kapsul forte
 Dosis : 2 – 3 x 1 kapsul 2,5 mg atau 2 x 1 kapsul 5 mg dalam kasus berat : 2 –
3 x 2 kapsul 2,5 mg atau 3 x 1 kapsul 5 mg.
 Dosis harus disesuaikan dengan kebutuhan individu penderita dan pengobatan
sebaiknya dimulai dengan dosis anjuran terendah.

- Vasodilator
a. Isoxsuprina Hcl
1. Duvadilasi : 20 mg/tablet
2. Hystolan : 20 mg/tablet
 Dosis : 3 – 4 x 1 tablet sesudah makan
 Indikasi : gangguan peredaran darah berupa insufisiensi pembuluh darah
perifer akibat adanya spasme sehingga menunjukkan gejala seperti dingin,
kebal rasa kram, color changes, iskemik, ulkus diabetik.
b. Pentoxifilina
1. Erytral : 100 mg dan 400 mg/tablet
2. Platof : 400 mg/kaplet
3. Procorcal : 100 mg dan 400 mg/kaplet
 Dosis 3 x 400 mg pada waktu makan diminum dengan air banyak
c. Naftidrofuril oksalat
1. Frilix : 100 mg dan 200 mg/tablet
2. Praxilene : 100 mg dan 200 mg/tablet
3. Vascuprax : 100 mg/kapsul dan 200 mg/tablet
 Dosis dewasa dan usia lanjut :
 Gangguan peredaran darah perifer : 3 x 2 kapsul 100 mg atau 3 x 1 tablet
selama minimal 3 bulan.
 Gangguan peredaran darah otak : 3 x 1 kapsul 100 mg selama 3 bulan.
17. HAEMATOLOSIKUM

- Hematinikum
1. Emineton
 Tiap tablet terdiri dari besi fumarat 90 mg, tembaga sulfat 0,35 mg, kobalt SO4
0,15 mg, Mn SO4 0,05 mg, vit B6 3 mg, vit B12 10 mcg, vit C 60 mg, Vit E 5
mg, asam folat 1 mg, serbuk hati 5 mg. K – Cu klorofilin 1,66 mg Na-Cu
klorofilin 1,66 mg, Ca fosfate dibasic 60 mg.
 Dosis pengobatan anemia dewasa : 2 – 3 tablet/hari
 Dosis pengobatan anemia anak : 1 tablet/hari
 Pencegahan anemia : 1 tablet/hari

2. Ferofort
 Tiap tablet terdiri dari Fe fumarat 250 mg, Vit C 150 mg, Vit B 3mg, Vit B6 5
mg, Vit B12 10 mcg, Niasinamid 30 mg, Ca pantotenat 15 mg, Lisina Hcl 50
mg, Dioktil Na-sulfosuksinat 20 mg.
 Dosis dewasa : 1 – 2 kaplet sehari setelah atau pada waktu makan ( DC atau
PC).

3. Hemobion
 Tiap kapsul terdiri dari Fe fumarat 360 mg, asam folat 1,5 mg, Vit B12 15
mcg, Ca pantotenat 200 mg, kolekalsi ferol 400 iu, Vit C 75 mg.
 Dosis 1 x 1 kapsul/hari.

4. Vitonal F
 Tiap kapsul terdiri dari Fe fumerat 91 mg, Cu 0,2 mg, mangan 0,2 mg, asam
folat 400 mcg, Vit B1 1,6 mg, Vit B2 1,8 mg, Vit B6 2,2 mg, Vit B12 10 mcg
dan Vit C 50 mg.
 Dosis 1 – 2 x 1 kaplet sesudah makan

- Hemostatikum
1. Asam traneksamat : dosis 25 mg/KgBB/dosis diberikan 3 – 4 x sehari
a. Cyklokapion : 500 mg/KgBB/tablet dan 100 mg/ml ampul
b. Ditranex : 250 mg dan 500 mg/tablet, 100 mg/ml ampul
c. Kalnex : 250 mg/kapsul, 500 mg/tablet salut, 50 mg dan 100 mg/ml injeksi
 Dosis 1 : 3 – 4 x 1 – 2 tablet 250 mg atau 3 – 4 x 1 tablet 500 mg
 Dosis 2 : 3 – 4 x 1 – 2 ampul 2,5 ml atau 3 – 4 x 1 ampul 5 ml
d. Theranex
 250 mg dan 500 mg/kapsul
 Dosis : 3 – 4 x 1 – 2 kapsul 250 mg atau 3 – 4 x 1 kapsul 500 mg
e. Transamin
 50 mg / injeksi dan 250 mg / kapsul
 Dosis kapsul : dewasa 3 – 4 x 1 – 2 kapsul
 Dosis injeksi : 5 – 10 ml/sehari dalam 1 – 2 dosis IM atau IV perlahan
(10 ml/12 menit)
2. Vitamin K1 (Fitomenadion)
 Kaywan 5 mg/tablet
 Dosis dewasa : 1 – 3 x 1 tablet/hari

3. Karbazokrom Na Sulfonat : dosis berdasarkan dengan berat gejala


a. Adona
 5 mg/ml
 Dosis : 1 ampul ( 2 ml) IM atau SC 1 x perhari atau 1 ampul ( 5 ml )
IV atau infus 1 x sehari.
b. Adona (AC – 17) dan Forte
 10 mg/tab dan 30 mg/tab Forte
 Dosis dewasa : 30 – 90 mg/hari dibagi dalam 3 dosis

4. Sulfas ferrosus
 Fe sulfate heptshydrate 300 mg/tablet
 Dosis dewasa : 1 – 3 x 1 tablet
 Dosis anak : 1 – 2 x 1 tablet
 Dosis wanita hamil : 4 – 5 x 1 tablet
18. OBAT-OBAT SALURAN UROGENITAL

- Urolitikum
a. Batugin
 Tiap 1 gelas takar atau 30 ml elixir terdiri dari ekstrak daun tempuyung setara
dengan bubuk kering 3 gram, ektrak daun kaca beling setara bubuk kering 0,3
gr.
 Dosis pengobatan : 3 – 4 sehari 1 gelas takar penuh setelah batunya keluar dan
sebagai pencegahan 1 x sehari 1 gelas takar penuh.
 Dianjurkan banyak minum air selama pengobatan serta meneruskan
pengobatan selama waktu tertentu agar tidak ada batu yang tertinggal yang
dapat menjadi inti batu.
b. Kalkurenal
 Dosis : 3 – 4 x 20 – 25 tetes dengan air hangat
c. Nephrolit
 Tiap kapsul terdiri dari heksamina 125 mg, Na salisilat 100 mg, asam benzoat
25 mg dan strobilanthus chrispus 25 mg dsb
 Dosis dewasa : 4 x 2 kapsul
 Dosis anak : 4 x 1 kapsul

- Analgetikum saluran kemih


a. Fenazopiridine Hcl
 Pyridium : 100 mg/tablet
 Urogetix : 100 mg/tablet
- Dosis dewasa : 3 x 2 tablet/kaplet
- Dosis anak : 3 x 1 tablet/kaplet
 Indikasi : menghilangkan rasa sakit, pedih, urgensi, frekuensi dan keadaan
Tidak enak lain akibat iritasi pada selaput lendir saluran kemih bagian bawah.

- Antiseptik saluran urogenital


a. Asam Pipemidat
1. Impresial, urinter, uromix : 400 mg/kapsul
2. Palin : 400 mg/kaplet
3. Urixin : 400 mg/tablet
 Dosis ISK akut : 2 x 400 mg/hari  7 – 10 hari setelah makan pada pagi
dan malam hari
 Dosis ISK kronik : 2 – 4 x 400 mg sehari  2 minggu atau lebih

b. Phenazopyridine Hcl
1. Pyridium : 100 mg/tablet
 Dosis : 3 x 2 tablet sehari
2. Urosulfin
 Tiap tablet salut terdiri dari Fenazopiridin Hcl 50 mg dan sulfametizol
120 mg.
 Dosis : 4 x 2 tablet salut
c. Asam Nalidiksat
 Urineg : 500 mg/tablet
 Dosis dewasa : 4 x 2 tablet  7 – 14 hari kemudian dosis maintanance 4 x 1
tablet bila perlu.
 Dosis anak : 25 – 50 mg/KgBB/hari dibagi dalam 2 – 4 dosis.

d. Siprofloksasina
 250 mg/tablet dan 500 mg/kaplet
 Dosis ISK ringan – sedang : 2 x 250 mg sehari
 Dosis ISK berat : 2 x 500 mg sehari
 Dosis ISK berat terkomplikasi : 2 x 750 mg sehari

e. Ofloksasina
 200 mg dan 400 mg/tablet
 Dosis : 1 – 2 x 100 – 400 mg selama 1 – 10 hari diberikan sebelum atau
sesudah makan.
 Infeksi berat dan terkomplikasi : 600 mg sehari (maks 20 hari)

f. Sefiksim
1. Ceptic
 100 mg/kapsul dan 100 mg/5 ml sirup
 Dosis dewasa : 200 – 400 mg sehari dalam dosis tunggal atau dibagi
dalam 2 dosis.
 Dosis anak : 8 mg/KgBB/hari dalam dosis tunggal atau dibagi dalam 2
dosis.
2. Comsporin
 50 mg dan 100 mg/kapsul, 100 mg/5ml sirup
 Dosis dewasa dan anak BB > 30 kg : 2 x 50 – 100 mg atau 2 x cth ½ -1
Jika ada infeksi berat : 2 x 200 mg sehari
 Dosis anak BB < 30 kg : 1,5 – 3 mg/KgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
Jika ada infeksi berat: dapat ditingkatkan sampai 6 mg/KgBB/hari dibagi
2 dosis.
g. Nitrofurantoin
 Macrofuran : 50 mg/kapsul
 Dosis dewasa : 4 x 1 – 2 kapsul
 Dosis anak : 5 – 7 mg/KgBB/hari dibagi 4 dosis
 Maksimum : 400 mg/hari
h. Clotrimazol
 Vaginitis karena jamur terutama candida dan atau trichomonas
1. Canesten SD : 500 mg/tablet vagina
 Dosis : single dose umumnya sudah cukup
2. Canesten VT : 100 mg/tablet vagina
 Dosis : infeksi pertama : 2 tablet disisipkan kedalam vagina selama
3 hari berturutm- turut
 Dosis : infeksi ulangan : 1 tablet sisipkan kedalam vagina selama 6
hari berturut – turut
 Gunakan aplikator yang tersedia.
i. Anti trchomoniasis
1. Tmidazole
a. Farigyn : 500 mg/tablet
b. Flatin : 500 mg/tablet
 Dosis : 4 tablet sebagai single dose selama 3 hari
2. Metronidazole
 Nidazole , promuba  250 mg dan 500 mg/tablet
 Dosis : 3 x 1 tablet selama 7 hari dan bila perlu dilanjutkan 3 x 1,5 tablet
selama 7 hari.
3. Nimorazol
a. Naxogin
 250 mg dan 500 mg/tablet
 Dosis trichomoniasis : 2 tablet sehari selama 6 hari
 Dosis giardiasis : 4 tablet sehari selama 5 hari
b. Naxogin complex
 Tiap tablet sisip terdiri dari nimorazole 250 mg, cloramphenicol
250 mg dan nistatin 100.000 iu
 Dosis vaginitis biasa : 1 tablet di sisipkan kedalam vagina sebelum
tidur malam  6 hari berturut – turut
 Dosis trchomoniasis : 1 tablet disisipkan kedalam vagina selama 6
hari berturut turut disertai pemberian naxogin secara oral.

- Anti Benign Prostat Hypertrophy


a. Finasteride
 Proscar 5 mg/tablet
 Dosis 1 x 1 tablet sehari
b. α Blocker
1. prazosin
 minipress 1 mg dan 2 mg/tablet
 dosis : 1 x 1 tablet
2. doxazosin mesylate
 cardura, kaltensif 1 mg dan 2 mg/tab
 dosis : 1 x 1 tablet
3. terazosin
 hytrin 1 mg dan 2 mg/tablet
 dosis 1 x 1 tablet
19. OBAT-OBAT SISTEM ENDOKRIN

- Anti diabetes
a. Golongan Sulfonilurea
1. Bekerja sedang (generasi II)
a. Glibenclamide
- Condiabet : 2,5 mg dan 5 mg/tablet
- Daonil : 5 mg/tablet
- Semidaonil : 2,5 mg/tablet
- Prodiabet : 5 mg/tablet
 Cara pemberian sediaan 5 mg/tablet
 Dosis awal : ½ - 0 – 0
:½-½-0
:1–½-0
:1–1–0
:1½-1–0
 Dosis maks: 2 – 1 – 0  3 tablet sehari dalam dosis terbagi
 Dosis awal 2,5 mg sebaiknya diberikan sesudah makan di setiap 7
hari dosis dapat ditingkatkan sampai kontrol metabolit yang
optimal tercapai.

b. Gliklazide
1. Diamicron : 80 mg/tablet
2. Glibet : 80 mg/tablet
3. Glicab : 80 mg/tablet
4. Glidabet : 80 mg/tablet
5. Glucodex : 80 mg/tablet
 Dosis awal: 1 – 0 – 0
:1–1–0
:2–1–0
 Dosis maks: 2 – 2 – 0
 Dianjurkan dosis 2 x sehari sewaktu makan 1 tablet waktu makan
pagi dan 1 tablet waktu makan malam dengan dosis total sehari 40
– 320 mg disesuaikan dengan respon penderita.

c. Gliguidone
 Glurenorm : 30 mg/tablet
 Dosis awal: ½ - ½ - 0
:1-0–0
:1–1–0
:2–1–0
 Dosis maks: 2 – 2 – 0
 Dosis awal ½ tablet pada waktu makan pagi. Apabila hal ini
kurang memberi khasiat dosis dapat ditingkatkan sesuai respon
penderita. Dosis > 4 tablet tidak memberikan perbaikan lebih
lanjut pada waktu kontrol.
d. Glipirizide
1. Aldiab : 5 mg/tablet
 Dosis awal : 1 – 0 – 0
:1–1–0
:2–1–0
 Dosis maks: 2 – 2 – 0
2. Glucotrol : 5 mg dan 10 mg/tablet
 Dosis : 1 x 5 mg – 1 x 20 mg diberikan sewaktu makan pagi

e. Glimepiride
 Amaryl : 1 mg, 2 mg, dan 3 mg/tablet
 Dosis : 1 x 1 mg – 1 x 6 mg
 Dosis ditingkatkan sesuai kadar gula darah penderita.

2. Bekerja Lambat (Generasi III)


- Chlorpropamide : dosis tunggal 1 x ½ - 2 tablet 250 mg/hari
a. Diabenese : 100 mg dan 250 mg/tablet
b. Tesmel : 100 mg/tablet
 Dosis penderita setengah tua dengan keadaan sedikit para
diberikan 250 mg single dose.
 Dosis penderita lebih tua dimulai dengan dosis 100 – 125 mg
single dose. Maintanance : 250 mg single dose.
 Dosis diabetes ringan membutuhkan dosis 100 mg atau lebih
kecil.
 Penderita yang tidak memberikan respon terhadap dosis 500 mg
sehari biasanya juga tidak memberikan respon pada dosis yang
lebih tinggi.

3. Repaglinide
 Cara kerja seperti sulfonil urea
 Novonarm : 0,5 mg, 1 mg, dan 2 mg/tablet
 Dosis : tidak ada dosis yang tertentu untuk mengatur KGD diabetes tipe II.
Glukosa darah harus dimonitor secara periodik untuk menentukan dosis
efektif minimum. Bila sebelumnya telah diobati dengan penurunan
glukosa darah.
- HbA1C < 8 % : Dosis awal 0,5 mg setiap kali makan
- HbA1C > 8 % : dosis awal 1 mg atau 2 mg setiap kali makan.
 Penggunaan harus dilakukan bersama dengan diet dan olah raga
digunakan 15 menit atau paling lama 30 menit sebelum makan.
 Indikasi : penurunan kadar gula yang tidak dapat diturunkan hanya dengan
diet dan olah raga. Bersama – sama metformin untuk menurunkan glukosa
darah yang tidak dapat diturunkan sendiri oleg repaglinide dan metformin.
b. Golongan Biguanide
- Metformin Hcl
1. Diabex : 500 mg dan 850 mg/tablet
2. Glucophage : 500 mg dan 850 mg/tablet
3. Glucotika : 500 mg dan 850 mg/tablet
4. Glumin : 500 mg dan 850 mg/tablet
5. Neodipar : 500 mg/tablet
- Cara pemberian : sediaan 500 mg/tablet
- Dosis awal :
500 mg pada sore hari

500 mg pada sore hari 500 mg pada malam hari


sesudah makan

500 mg pada sore hari 500 mg pada malam hari 500 mg pada pagi hari
sesudah makan sesudah makan

500 mg pada sore hari 500 mg pada malam hari 1000 mg pada pagi hari
sesudah makan sesudah makan

Dosis maksimal

500 mg pada sore 500 mg pada malam 1000 mg pada pagi hari 500 mg pada
hari hari sesudah makan sesudah makan siang hari
sesudah makan

- Cara pemberian : sediaan 850 mg/tablet


- Dosis awal :
Dosis maksimal

850 mg pada sore 850 mg pada malam


hari hari sesudah makan

850 mg pada sore 850 mg pada malam 850 mg pada pagi


hari hari sesudah makan hari sesudah makan
c. Golongan Penyekat Glukosidase α
- Acarbose
- Glocobay : 50 mg dan 100 mg / tablet
- Dosis : tergantung respon penderita, biasanya dimulai dengan dosis 3 x 50
mg sehari kemudian dosis dapat ditingkatkan menjadi 3 x 100 mg dalam
interval 1 – 2 minggu atau lebih. Tablet ditelan bersama suapan makanan
pertama.
- Bila KGD siang hari rendah maka dosis tengah hari harus dihilangkan
- Prinsip pengobatan anti hiperglikemik oral
1. Untuk metformin dan sulfonil urea dosis dinaikkan tiap kunjungan 5 – 7
hari sampai mencapai dosis maksimal bila perlu, sedangkan untuk
acarbose dinaikkan setelah 2 minggu bila perlu.
2. Semua obat harus dimulai dari dosis minimal
3. Bila KGD dengan dosis tertentu terkontrol sampai 3 x kunjungan maka
dosis dicoba diturunkan bertahap salah satu dari obat atau turunan diet
pasien terutama bila terjadi kenaikan berat badan

- Indikasi obat hipoglikemik oral


1. Golongan sulfonil urea
a. Penderita DM tipe II tidak gemuk (berat badan ideal) dimana dengan
penyuluhan dan perencanaan makan serta latihan jasmani teratur
selama 4 – 8 minggu tidak berhasil menurunkan KGD.
b. Penderita DM tipe II gemuk bila dengan penyuluhan, perencanaan
makan, latihan jasmani teratur serta salah satu dari metformin arau
acarbose (dalam dosis maksimal) namun KGD tetap tinggi.

2. Golongan Biguanide
a. Penderita DM tipe II obesitas dimana dengan diet dan olag raga tidak
memberikan respon terhadap kontrol glukosa darah yang dievaluasi
selama 4 – 8 minggu.
b. Penderita DM tipe II yang tidak gemuk dimana meskipun sudah
diberi kombinasi sulfonil urea dan acarbose dengan dosis yang
maksimal tetapi tidak juga berhasil menormalkan KGD.

3. Golongan Penyekat Glukosidase α


a. Obat primer pada DM tipe II dengan hiperglikemik ringan – sedang
b. Sebagai terapi tambahan pada penderita DM tipe II yang telah
mendapat sulfonil urea atau insulin. --> Pemberian acarbose sebagai
obat primer tidak menimbulkan hipoglokemik kecuali bila
dikombinasi dengan sulfonil urea dan atau insulin.
c. Sebagai terapi tambahan pada Penderita DM tipe II untuk
menurunkan kebutuhan insulin dan mempertahankan KGD tetap
normal.
- Anti Hipertiroidisme
 Karbimazole
 Neomercazole : 5 mg/tablet
 Dosis awal : kasus ringan : 3 – 4 tablet sehari dalam dosis dibagi
Kasus sedang : 6 tablet sehari dalam dosis dibagi
Kasus berat : 8 – 9 tablet sehari dalam dosis dibagi
 Dosis pemeliharaan 1 – 3 tablet sehari

- Anti Hipotiroidisme
a. Levotiroksin
- Euthyrox : 50 mg dan 100 mg/tablet
- Indikasi : eurhyroid goiter (struma non toksik), hipotiroidisme
b. Natrium Tiroksina
- Tyrax : tiap tablet setara dengan levotiroksin 0,1 mg
- Dosis dewasa : ½ - 1 tablet perhari (0,05 – 0,1) dosis dapat ditingkatkan
tiap 2 minggu dengan 0,025 – 0,05 mg sampai hasil yang diingikan.
- Dosis pemeliharaan : 0,1 – 0,2 mg/hari
- Dosis usia > 12 tahun : 150 – 200 mcg/hari  0,15 – 0,2 mg
- Dosis usia 6 – 12 tahun : 100 – 150 mcg/hari  0,10 – 0,15 mg
- Dosis usia 1 – 5 tahun : 75 – 100 mcg/hari  0,075 -0,1 mg
- Dosis usia 6 – 12 bulan : 50 – 75 mcg/hari  0,05 – 0,075 mg
- Dosis usia < 6 bulan : 25 – 50 mcg/hari  0,025 – 0,05 mg
- Dosis pemeliharaan : 2 – 3 mcg/KgBB/hari
20. OBAT-OBAT SISTEM NEUROMUSKULAR

- Analgesik dan Antipiretik


a. Paracetamol
1. Calapol : 500 mg/tablet, 120 mg/5 ml sirup dan 250 mg/5 ml sirup forte
2. Dumin : 500 mg/tablet, 120 mg / 5 ml sirup
3. Pamol : 500 mg/tablet, 120 mg / 5 ml sirup
4. Panadol : 160 mg/5ml sirup, 60 mg/0,6 ml drops dan 500 mg/kaplet
5. Ramagesic : 500 mg/tablet, 120 mg / 5 ml sirup
 Dosis tablet : dewasa : 3 – 4 x 1 – 2 tablet
7 – 12 tahun : 3 – 4 x ½ - 1 tablet
 Dosis sirup : 7 – 12 tahun: 3 – 4 x cth 2
Dosis usia 4 – 6 tahun: 3 – 4 x cth 1
Dosis usia 1 – 3 tahun: 3 – 4 x cth ½ -1
Dosis usia < 1 tahun : 3 – 4 x cth ½
 Dosis paracetamol : 10 – 15 mg/KgBB/dosis
 Dosis Drops : 1 – 3 tahun : 3 – 4 x 0,6 – 1,2 ml
< 1 tahun : 3 – 4 x 0,6 ml
b. Antalgin
1. Duralgin : 250 mg/ml injeksi
 Dosis dewasa: 25 – 100 mg secara IM (maks 300 mg sehari dalam dosis
bagi)
 Dosis 6 – 12 tahun: maksimum 200 mg sehari dalam dosis bagi
 Dosis < 6 tahun : maksimum 100 mg sehari dalam dosis bagi.
2. Antalgin Soho
 500 mg/tablet atau kaplet
 Dosis dewasa : 3 – 4 x 1 – 2 tablet atau kaplet
3. Foragin
 500 mg/tablet
 Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 tablet
4. Fytogin
 500 mg/tablet
 Dosis dewasa : 3 x 1 tablet  maksimum 3 gram
 Dosis anak : 3 x ½ tablet  maksimum untuk 6 – 12 tahun : 2 gram
< 6 tahun : 1 gram
c. Asam Mefenamat
1. Dolos : 500 mg/kaplet
2. Mefinal : 250 mg/kapsul, 500 mg/kaplet
3. Megastan : 250 mg/kapsul, 500 mg/kaplet
4. Pondex : 250 mg/kapsul, 500 mg/kaplet atau tablet dan 50 mg/5 ml sirup
5. Ponstan : 250 mg/kapsul, 500 mg/kaplet atau tablet dan 50 mg/5 ml sirup
 Dosis dewasa dan anak > 14 tahun : awal 2 kapsul (500 mg) dilanjutkan
dengan 1 – 2 kapsul (250 – 500 mg) tiap 6 jam ( 4 x 250 – 500 mg)
 Dosis usia > 6 tahun : 6,25 mg /KgBB tiap 6 jam
 Pengobatan tidak boleh lebih dari 7 hari.
d. Tramadol Hcl
1. Dolsic : 50 mg/kapsul dan 50 mg/ml injeksi
2. Forgesic : 50 mg/kapsul dan 50 mg/ml injeksi
3. Tradosic : 50 mg/kapsul dan 50 mg/ml injeksi
4. Tradosic : 50 mg/kapsul dan 100 mg/tablet retand, 100 mg/supp dan 100
mg/2ml injeksi
 Dosis dewasa dan anak > 14 tahun : 1 x 1 kapsul sehari dengan sedikit air
bila nyeri tidak berkurang biasa ditambahkan 1 kapsul 1 jam kemudian.
Maksimal : 400 mg (8 kapsul). 1 – 8 kapsul sehari diutamakan pada pagi
dan malam.
 Suppositoria : 1 supp sehari single dose (maks 4 supp/hari)
 Injeksi IV : 1 – 2 ampul 50 mg/ml injeksi atau 1 ampul 100 mg/2ml
injeksi secara lambat.
 Injeksi IM : 1 – 2 ampul 50 mg/ml atau 1 ampul 100 mg/2 ml.
 Apabila masih merasa nyeri maka dapat ditambahkan 1 ampul 50 mg.ml
injeksi setelah selang waktu 30 – 60 menit dosis /hari tidak boleh melebihi
400 mg ( 8 ampul 50/ml atau 4 ampul 100 mg/2 ml injeksi). Tramadol
tidak direkomendasikan untuk anak usia < 14 tahun.
e. Asam Asetilsalisilat
1. Aspilet : 81 mg/tablet
 Dosis usia : 6 – 9 tahun : 4 tablet
 Dosis usia : 4 – 5 tahun : 2 tablet
 Dosis usia : 2 – 3 tahun : 1 tablet
 Dosis bayi : ½ - 1 tablet
 Bila perlu dapat diberikan tiap 3 jam
2. Aspirin : 500 mg/tablet
 Dosis dewasa : 1 – 2 tablet maksimum 6 tablet  3 x 1 – 2 tablet
 Dosis > 5 tahun : ½ - 1 tablet maksimum 1 ½ - 3 tablet  3x ½ -1 tab
3. Cafenol : 100 mg/tab
 Dosis dewasa dan 12 tahun keatas : 4 – 8 tablet
 Dosis usia 8 – 12 tahun : 3 – 4 tablet
 Dosis usia 5 – 7 tahun : 2 – 3 tablet
 Dosis usia 3 – 4 tahun : 1 – 2 tablet
 Dosis usia 1 – 2 tahun : 1 tablet
 Diberikan setelah makan dan bila perlu dapat diulangi tiap 3 – 4 jam.

f. Metamfiron
1. Alvita : tiap kaplet terdiri dari metampiron 500 mg, Vit B1 50 mg, Vit B6 10
mg, dan Vit B12 10 mg.
2. Biomega, foraneural, neurosanbe plus : tiap tablet terdiri dari metampiron 500
mg, Vit B1 50 mg, Vit B6 100 mg, Vit B12 100 mcg
3. Danalgin, Hedix : metampiron 500 mg dan diazepam 2 mg tiap kaplet
 Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 kaplet  maks 3 gr
 Dosis anak : 3 x ½ -1 kaplet  6 – 12 tahun maks 2 gr
< 6 tahun maks 1 gr
- Transkuilizer Minor (Neuroleptikum)
a. Clorpromazine Hcl
 Meprosetil : 25 mg dan 100 mg/tablet
 Dosis psikiatri : 75 – 100 mg/hari dalam dosis terbagi
 Dosis antimietik : 25 – 50 mg
 Dosis anak : 2 – 4 mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 dosis

b. Diazepam
1. Bufazep : 2 mg dan 5 mg/kapsul, 10 mg/supp
2. Decazepam : 5 mg/tablet
3. Stesolid : 2 mg dan 5 mg/tablet, 2 mg/5ml sirup, 10 mg/2 ml injeksi, 5 mg dan
10 mg/2,5 ml dalam tube.
4. Valium : 2 mg dan 5 mg/tablet, 10 mg/ml injeksi
 Dosis tablet dan sirup
- Dewasa : 3 x 2 – 5 mg bila perlu dapat ditingkatkan menjadi 3 x 10
mg
- Usia lanjut : 1 – 2 x 2 – 2,5 mg
- Usia 6 – 14 tahun : 3 x 2 – 4 mg atau 3 x cth 1 – 2
- Usia < 6 tahun : 3 x 1 – 2 mg atau 3 x cth ½ -1
 Dosis injeksi dan tube rectal
- Dewasa : 10 – 20 mg/dosis
- 6 – 12 tahun : 10 mg/dosis
- 1 – 5 tahun : 5 mg/dosis
c. Clobazam
 Frisium : 10 mg/tablet
 Dosis :
- Dewasa : 20 – 30 mg/hari dalam dosis terbagi (2 – 3 x 1 tab)
- Anak dan orang tua : 10 – 15 mg/hari
- Pemeliharaan : 10 mg/hari
d. Haloperidol
1. Govotil : 2 mg dan 5 mg/tablet
2. Haldol : 2 mg dan 5 mg/tablet
3. Seradol : 0,5 mg dan 1,5 mg/tablet
 Dosis dewasa : 2 – 3 x 2 – 5 mg
 Dosis rendah dewasa : 2 x 0,5 mg
 Dosis > 5 tahun : ½ dosis dewasa
 Dosis < 5 tahun : ¼ dosis dewasa
e. Estazolam
 Esilgan : 1 mg dan 2 mg /tablet
 Dosis neurosis dan gangguan dalam : 1 – 2 mg sbelum tidur
 Dosis psikosis dan scizofhrenia : 2 – 4 mg sebelum tidur
f. Bromazepam
 Lexotan : 1,5 mg, 3 mg, dan 6 mg/tablet
 Dosis 3 – 6 mg/tablet  2 x 1,5 – 3 mg
g. Alprozolam
 Xananx : 0,25 mg, 0,5 mg dan 1 mg/tablet
 Dosis kecemasan :
- Awal : 3 x 0,25 mg – 0,5 mg sehari
- Biasa : 0,5 x 4 mg sehari dibagi dalam beberapa dosis.
h. Klordiazepoksida Hcl
1. Diobrium : 5 mg dan 10 mg/kapsul
2. Tensinyl : 5 mg/kapsul
3. Tranquam : 5 mg/tablet
 Dosis : 3 – 4 x 1 kapsul
 Pada kasus gawat : 3 – 4 x 2 – 3 kapsul
3 – 4 x 10 – 15 mg
i. Lorazepam
 Renaquil : 1 mg/tablet
 Dosis : 2 – 3 x 1 tablet

- Trankuiler Mayor
a. Klozapin
 Clozapil : 25 mg dan 100 mg/tablet
 Dosis : 25 – 300 mg/hari
b. Klopromazin
1. Langactil : 25 mg dan 100 mg/tablet
2. Promactil : 100 mg/tablet
 Dosis gangguan jiwa : 25 – 100 mg/hari dalam dosis bagi
 Dosis antimietik : 25 – 50 mg
c. Resperidon
1. Neripros : 1 mg, 2 mg, 3 mg/tablet
2. Risperdal : 1 mg, 2 mg, 3 mg/tablet
 Dosis hari I : 2 x 1 mg
 Dosis hari II : 2 X 2 mg
 Dosis hari III : 2 x 3 mg
 Dosis optimal : 2 x 2 – 4 mg
d. Trifluoperazine
 Stelazine : 2 mg/kapsul, 1 mg dan 5 mg/tablet
 Dosis rawat jalan dewasa : 2 x 1 – 2 mg dan bila perlu dosis dapat
ditingkatkan menjadi 6 mg sehari.
 Dosis rawat inap : awal 2 x 2 – 5 mg dan bila perlu dosis dapat dinaikkan
dengan pemberian 5 mg sehari  tidak lebih > 3 hari
e. Sulpride
 Dogmatil : 50 mg/tablet
 Dosis : 3 – 6 tablet sehari
- Hipnotik dan Sedative
a. Nitrazepam
1. Dumolid : 5 mg/tablet
2. Mogadon : 5 mg/tablet
 Dosis dewasa : 5 mg diberikan waktu hendak tidur dan bila perlu dapat
dinaikkan
 Dosis usia lanjut : 2,5 – 5 mg
 Dosis 6 – 14 tahun : 5 mg
 Dosis 1 – 6 tahun : 2,5 – 5 mg
 Dosis 0 – 1 tahun : 1,25 – 2,5 mg
b. Triazolam
 Halcion : 0,125 mg dan 0,25 mg/tablet
 Dosis dewasa : 0,25 – 0,5 mg
 Geriatrik, pasien luar yang belum pernah mendapat pengobatan dengan
barbiturat hipnotik atau penenang lainnya : 0,125 – 0,5 mg
 Pasien yang sudah pernah mendapat pengobatan dengan barbiturat
hipnotik atau penenang lainnya : 0,25 – 0,5 mg

- Anti Parkinson
a. Triheksifenidil Hcl
1. Arkine : 2 mg/kaplet
2. Artane : 2 mg/tablet
3. Parkinal: 2 mg/tablet
 Dosis pada hari pertama 3 – 4 x 1 mg beberapa penderita butuh dosis total
12 – 15 mg/hari yang diberikan bersama makan.
b. Bromokriptin
 Parlodel : 2,5 mg/tablet
 Dosis : minggu pertama 1 – 2 x ½ tablet kemudia diikuti peningkatan dosis
tidak lebih dari 2,5 mg setiap hari ke-3 sesuai dengan respon dan toleransi
penderita.
c. L – Dopa
 Madopar : tiap kapsul terdiri dari L – Dopa 100 mg dan Benzeraside 25 mg.
 Dosis awal 3 x 1 kapsul lalu ditingkatkan pada jarak 1 minggu samoai dosis
terapeutik tercapai.
 Dosis pemeliharaan : 3 x 2 kapsul disesuaikan dengan individu
 Pada umumnya dosis efektif terbagi dalam 3 – 4 dosis 4 – 8 kapsul/hari (3 – 4
x 2 kapsul).

- Antikonvulsi
a. Valproic Acid
1. Depakene : 250 mg/5 ml sirup
2. Depakote : 250 mg/tablet
 Dosis awal : 15 mg/KgBB/hari kemudian dosis ditingkatkan dalam
interval 1 minggu sebesar 5 – 10 mg/KgBB/hari sampai kejang teratasi
atau bila muncul efek samping. Dosis maksimal 60 mg/KgBB/hari
 Bila dosis yang dipergunakan > 250 mg/hari maka harus terus diberikan
dalam dosis terbagi.
b. Natrium Fenitoin
1. Decatona : 30 mg dan 100 mg/kapsul
2. Dilantin : 50 mg/tablet infatab, 100 mg/kapsul dan 50 mg/injeksi
3. Phenytoin : 100 mg/kapsul
 Dosis dewasa dan anak > 6 tahun : 3 – 4 x 100 mg (maks 600 mg/hari).
c. Carbamazepin
1. Tegretal : 200 mg/tablet, 100 mg/tablet kunyah dan 100 mg/5 ml suspensi.
2. Temporal : 200 mg/tablet
3. Teril : 200 mg/tablet
 Dosis untuk epilepsi dimulai dengan dosis terendah
 Dosis dewasa : 1 – 2 x 100 – 200 mg berangsur angsur ditingkatkan
hingga dosis 2 – 3 x 400 mg/hari
 Dosis anak : 10 – 20 mg/KgBB/hari
 Untuk trigeminal neuralgia : awal 200 – 400 mg/hari kemudian
ditingkatkan sampai 3 – 4 x 200 mg/hari.

- Nootropic dan Neurotonic


a. Piracetam
1. Nootropil : 400 mg/kapsul, 800 mg/kaplet, 100 mg/5 ml sirup dan 1 gram/5 ml
injeksi.
2. Topilex atau Tropilex: 400 mg/tablet dan 800 mg/kaplet
3. Neurotam atau neurocet : 400 mg/kapsul, 600 mg/kaplet, 200 mg/ml injeksi
 Dosis post traumatic syndrome
- Dewasa dan anak > 12 tahun : awal 3 x 2 kaplet. Bila efek yang
diharapkan telah tercapai maka dosis diturunkan menjadi 3 x 1
kaplet
- Anak untuk kasus ringan : 30 – 50 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3
dosis.
- Sindroma involusi yang berhubungan dengan usia lanjut dosis
awal 2, 4 gram/hari selama 6 minggu kemudian dosis maintanance
1,2 gram/hari.
- Perenteral : dosis lazim 3 x 1 gr secara IV atau IM
b. Mecobalamine
1. Methycobal : 250 mcg dan 500 mcg/kapsul
2. Lapibal : 250 mcg dan 500 mcg/kapsul
 Dosis : 3 x 500 mcg atau 3 x 2 kapsul 250 mcg
 Indikasi : neuropati perifer

- Neuromialsikum
a. Iner V : tiap kaplet terdiri dari metamporin 500 mg, Vit B1 50 mg, Vit B6 100
mg, dan Vit B12 100 mcg.
b. Mionalgin : tiap kaplet terdiri dari metamporin 500 mg, Vit B1 50 mg, Vit B6
100 mg, dan Vit B12 100 mcg.
c. Pritagesic : tiap kaplet terdiri dari metamporin 500 mg, Vit B1 50 mg, Vit B6 100
mg, dan Vit B12 100 mg.
d. Stileran : tiap kaplet terdiri dari metamporin 500 mg, Vit B1 50 mg, Vit B6 100
mg, dan Vit B12 100 mg.
 Indikasi : neuralgia, lumbago, rematik, sakit kepala dan nyeri otot.

- Antidepresant
a. Amitriptilin Hcl
 Trilin : 25 mg/tablet
 Dosis : 1 – 3 x 1 – 2 tablet
b. Sertraline Hcl
 Zoloft : 50 mg/tablet
 Dosis : 50 mg/hari single dose  maksimum 200 mg/hari
c. Fluoksetine
1. Antiprestine : 10 mg dan 20 mg/kapsul
2. Kalxetin : 20 mg/kapsul
3. Prozac : 20 mg/kapsul
 Dosis : awal 20 mg/hari pada pagi hari. Bila tidak ada perkembangan
efek terapi setelah 2 minggu dosis dapat ditingkatkan menjadi > 20
mg/hari dibagi dalam 2 dosis pagi dan sore. Maks 80 mg/hari dengan
durasi pengobatan > 4 minggu.
d. Maproptiline Hcl
 Ludiomil : 10 mg, 25 mg, 50 mg dan 75 mg/tablet.
 Dosis depresi : 3 x 25 mg atau 1 x 75 mg yang dianjurkan diminum pada
sore atau malam hari.
 Dosis depresi berat : 3 x 50 mg atau 1 x 150 mg yang diminum pada sore
atau malam hari
 Dosis untuk usia lanjut : 3 x 10 mg dan dosis dapat ditingkatkan menjadi 2
x 25 mg atau dengan dosis tunggal pada sore atau malam hari sebesar dosis
harian.
e. Meclobemide
 Aurorix : 150 mg/tablet
 Dosis : awal 300 mg/hari dibagi dalam 2 – 3 dosis bila perlu dosis dapat
dikurangi menjadi 150mg/hari atau ditingkatkan menjadi 600 mg/hari
sesuai respon penderita.

- Antimigrain
a. Sumatriptan
1. Cotatrex : 100 mg/kaplet
2. Imitrex : 100 mg/tablet
 Dosis awal : 100 mg dosis tunggal. Bila masih timbul gejala maka dapat
diulang sampai maksimum 300 mg/hari dengan onterval pemberian ±2
jam.
b. Cafergot
 Tiap tablet terdiri dari ergometrina tartrate 1 mg dan kofeina 100 mg.
 Dosis awal : 2 tablet tiap 30 menit dapat ditambah 1 tablet sampai maksimum
6 tablet sehari
 Setiap minggu maksimum 10 tablet.
c. Dihidroergotamine
 Dihydengot : 2,5 mg/tablet
 Dosis serangan akut : 1 – 2 x 1 tablet

- Relaksant Otot
a. Relaksan central
1. Eperison Hcl
 Epsonal : 50 mg/tablet
 Myonal : 50 mg/tablet
 Dosis dewasa : 3 x 1 tablet sesudah makan
 Indikasi : pengobatan simtomatik terhadap keadaan yang berhubungan
dengan spasme musculoskletal.
2. Tizanidina
 Sirdalud : 2 mg/tablet
 Dosis nyeri oleh karena spasme otot : 3 x 1 – 2 tablet.
 Spastik oleh karena gangguan neurologis dosis awal tidak boleh lebih dari
6 mg/hari dan dosis dapat ditingkatkan secara bertahap dalam interval 1
minggu sebesar 2 – 4 mg  maksimal 36 mg/hari.
 Indikasi : relaksan otot yang efektif untuk mengobati kejang otot tanpa
menimbulkan kelemahan otot.

b. Relaksan Perifer
 Klorzoksazon : solaxin 200 mg/tablet
 Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 tablet
 Dosis anak : ½ dosis dewasa.
 Indikasi : mengurangi keluhan nyeri otot rangka seperti nyeri pinggang, low
back pain, sindroma cervical, kekakuan pada bahu, spondilitis servikalis dsb.
 Pasien yang menggunakan eperison tidak dianjurkan menggunakan kendaraan
atau menjalankan mesin dan eperison tidak boleh diberikan pada pasien
dengan paralise flaksid.

- Obat Miastenia Gravis


 Neostigmin  prostigmin 15 mg/tablet dan 0,5 mg/ml injeksi
 Dosis disesuaikan dengan keadaan
 Indikasi prostigmin (kolinergik  antikolinesterase)
a. Atonia usus
b. Konstipasi atonik
c. Flatulen
d. Rintangan kemih
e. Terlambat haid
f. Lumpuh dan kejang
g. Keadaan setelah trauma
h. Neuralgia
i. Tinitus , meniere disease
j. Diare
21. RHEUMATOLOGIKUM

- Anti Radang dan Anti Rheumatik


a. Natrium Diklofenak
1. Divoltar : 25 mg dan 50 mg/tablet
2. Klotaren : 25 mg dan 50 mg/tablet
3. Voltadex : 25 mg dan 50 mg/tablet
4. Voltaren : 25 mg dan 50 mg/tablet
 Dosis dewasa : 75 – 100 mg/hari dibagi dalam 2 – 3 dosis 3 x 25 mg.
 Terapi jangka panjang : 75 – 100 mg/hari dalam dosis terbagi.
 Dosis anak > 1 tahun : 1 – 3 mg/KgBB/hari dibagi dalam 2 – 3 dosis.
Tablet harus ditelan sewaktu atau sesudah makan.
b. Klium Diklofenak
1. Cataflam : 25 mg dan 50 mg/tablet
2. Exaflam : 25 mh dan 50 mg/tablet
 Dosis dewasa : 100 – 150 mg/hari dibagi dalam 2 – 3 dosis
 Dosis anak : 75 – 100 mg/dibagi dalam 2 – 3 dosis.
3. Ibuprofen
- Bunafa : 400 mg/kaplet
- Ibufen : 200 mg dan 400 mg/kaplet
- Motrin : 200 mg, 400 mg, dan 600 mg/tablet/salut
- Proris : 100 mg/tablet kunyah, 200 mg/kaplet, 100 mg/5 ml suspensi, dan
200 mg/5 ml sirup forte.
 Dosis dewasa : 3 – 4 x 1 – 2 kaplet (200 – 400 mg)
 Dosis 8 – 12 tahun: 3 – 4 x 1 kaplet (200 mg)  3 – 4 x cth2
 Dosis 3 – 7 tahun : 3 – 4 x ½ kaplet (100 mg)  3 – 4 x cth1
 Dosis 1 – 2 tahun : 3 – 4 x ¼ kaplet (50 mg)  3 – 4 x cth ½
 Dosis total tidak boleh lebih dari 2400 mg/hari dan tidak boleh
diberikan pada anak dengan BB < 7 kg serta tablet harus diminum
setelah makan.
- Dosis ibuprofen pada keadaan khusus:
 Arthritis, osteoarthritis, reumatik, spondilitis ankilosis, reumatik
non artikuler seperti tendonitus, LBP, sindroma bahu akut.
 3 – 4 x 300 mg, 400 mg, 600 mg, atau 800 mg sehari.
 Luka pada jaringan lunak (keseleo, kejang)
 400 – 600 mg setiap 4 – 6 jam (4 – 6 x 400 – 600 mg)
 Rasa nyeri ringan – sedang (sakit kepala, sakit gigi dst)
 400 mg setiap 4 – 6 jam (4 – 6 x 400 mg) sesuai dengan
kebutuhan sampai rasa nyeri hilang.
 Dismenorea  400 mg setiap 4 jam sesuai dengan kebutuhan.
Mulai ditelan pada awal timbulnya rasa nyeri.
 Menurunkan demam pada anak usia 1 – 12 tahun
- Bila temperature < 390 C  3 – 4 x 5 mg/KgBB
- Bila temperature > 390 C  3 – 4 x 10 mg/KgBB
4. Indometasin
1. Areamatin : 25 mg/kapsul
2. Confortid : 25 mg/kapsul \
 Dosis : 2 – 3 x 1 kapsul sehari jika perlu dapat ditambah 1 kapsul
selang 3 hari sampai maksimal 4 – 6 kapsul sehari  2 – 3 x 2 kapsul
dimakan segera setelah makan.

5. Peroksikam
 Benoxicam : 10 mg/kapsul dan 20 mg/tablet
 Faxiden : 10 mg dan 20 mg/kaplet
 Feldene : 10 mg dan 20 mg/kapsul
 Grazeo : 10 mg dan 20 mg/tablet
 Dosis peroxicam :
- Musculoscletal akut : awal 40 mg/hari selama 2 hari pertama dalam
dosis tunggal atau terbagi selanjutnya 20 mg sehari untuk 5 – 12
hari berikutnya (total pengobatan 7 – 14 hari).
- Pirai akut : awal 40 mg sehari dosis tunggal dilanjutkan dengan 40
mg dalam dosis tunggal atau terbagi selama 4 – 6 hari berikutnya.
- Arthritis Rheumatoid, osteoarthritis, spondilitis ankilosis : 10 – 20
mg sekali sehari selama tidak lebih dari 3 hari.
- Nyeri sesudah trauma : 20 mg perhari single dose
- Dismenorea : dosis awal 40 mg sebagai dosis tunggal selama 2 hari
dan bila perlu dapat dilanjutkan dengan dosis tunggal 20 mg sehari
untuk 1 – 3 hari berikutnya.

6. Tenoksikam
- Notritis : 20 mg/tablet atau kaplet
- Oxaflam : 20 mg/tablet atau kaplet
- Thenil : 20 mg/tablet atau kaplet
 Dosis : 1 tablet sehari (kecuali arthritis pirai) diberikan dalam
waktu yang sama setiap hari dengan 1 gelas air. Penderita yang
memerlukan pengobatan jangka panjang diberikan dosis
pemeliharaan ½ tablet sehari ( dosis max 20 mg/hari).
 Serangan akut arthritis pirai : 1 x 2 kaplet selama 2 hari
 Dilanjutkan dengan dosis : 1 x 1 kaplet untuk 5 hari berikutnya.

7. Meloksikam
 Movicox : 7,5 mg dan 15 mg/tablet
 Dosis arthritis rheumatoid : 15 mg/hari tergantung respon terapeutik
dosis dapat dikurangi menjadi 7,5 mg/hari
 Dosis osteoarthritis : 7,5 mg/hari dan dosis dapat ditingkatkan menjadi
15 mg/hari.
 Kontraindikasi pada :
- Anak dan remaja < 15 tahun
- Ulkus lambung yang aktif
- Masa kehamilan dan menyusui
- Perdarahan GIT, pembuluh darah otak, dan perdarahan lainnya.

8. Fenilbutazon
 Butazolidine : 100 mg/kapsul
 Butamidon : tiap tablet terdiri dari fenilbutazon 100 mg, amidoperina
150 mg dan Vit B1 25 mg.
 Irgapan : 100 mg dan 200 mg/tablet salut
- Dosis : 300 – 600 mg sehari dibagi dalam 3 dosis selama 1 minggu
 3 x 100 – 200 mg/hari.

3 x 100 – 200 mg/hari

Hasil negatif (-) Hasil Positif (+)

Hentikan Terapi Turunkan dosis hingga dosis


terendah yang masih efektif
(maksimal 400 mg sehari)

 Pirai Akut : awal 400 mg diikuti dengan dosis pemeliharaan 100 mg


setiap 4 jam sampai radang mereda ( biasanya setelah 4 hari terapi).
 Trombophlebitus : 800 mg sehari selama 2 – 3 hari kemudian diikuti
dengan dosis 300 mg sehari selama 5 – 7 hari.
9. Ketoprofen
a. Fetik : 50 mg dan 100 mg/tablet
b. Nasaflam : 50 mg dan 100 mg/tablet
 Dosis awal : 3 x 75 mg atau 4 x 50 mg
 Rheumatoid dan Osteoarthritis : 3 – 4 x 50 mg
 Nyeri : 3 – 4 x 25 – 50 mg
 Dosis yang lebih rendah dapat diberikan pada pasien yang
kondisinya lemah dan usia lanjut.

10. Betametason
 Exabet : 0,5 mg/tablet
 Dosis tergantung pada keparahan penyakit dan respon klinik yang
dicapai.
 Pengobatan jangka pendek : 2 – 3 mg/hari selama beberapa hari
kemudian dosis harian di turunkan sampai 0,25 – 0,5 mg sehari setiap 2
– 5 hari ( tergantung respon).
 Rheumatoid Arthritis : 0,5 – 2 mg/hari
 Kondisi lain : 1,5 – 5 mg/hari selama 1 – 3 minggu dan kemudian dosis
diturunkan sampai dosis minimal yang efektif.

- Anti Pirai
 Allopurinol
a. Alofar : 100 mg/kaplet
b. Benoxuric : 100 mg dan 300 mg/tablet
c. Isoric : 100 mg dan 300 mg/tablet
d. Nilapur : 100 mg dan 300 mg/tablet
 Dosis dewasa awal : 100 – 200 mg/hari
 Pemeliharaan : 200 – 600 mg/hari  dosis tunggal maksimum 300 mg bila
diperlukan dapat diberikan dosis lebih tinggi tetapi jarang melebihi 900 mg/hari
yang harus disesuaikan dengan kadar asam urat yang dievaluasi setiap 1 – 3
minggu.
 Atau dengan cara lain : 100 mg sehari kemudian setiap minggu dosis
ditingkatkan 100 mg/hari sampai dicapai dosis optimal dengan dosis max 800
mg/hari.
 Penderita dengan hiperurisemia sekunder dan penderita dengan gangguan fungsi
ginjal : 100 – 200 mg sehari.
- Anak : 10 – 20 mg/KgBB/hari  150 – 300 mg/hari
- Usia 6 – 10 tahun : maksimal 300 mg
- Usia < 6 tahun : maksimal 150 mg
 Obat diminum sesudah makan.
22. OBAT MATA

- Anti Infektikum Mata


a. Na. Sulfacetamide 10 % : 100 mg/ml tetes mata
1. Albucetine : tiap 1 gr salep mata terdiri dari 100 mg (10%) Na Sulfacetamide
dan 10 mg chloramphenicol (1%).
2. Albucid eye drops : Na Sulfacetamide 10 % tetes mata ( 100 mg/ml tetes
mata).
3. Dansemide : Na Sulfacetamide 10 % tetes mata ( 100 mg/ml tetes mata).
4. Isotic cetride eye drops : Na Sulfacetamide 10 % tetes mata ( 100 mg/ml tetes
mata).
 Dosis : teteskan 1 – 2 tetes mata setiap 2 – 3 jam.
b. Kombinasi Polimuksin BSO4, Neomisine SO4, dan Gramisidine
1. Neosparin : tiap ml tetes mata terdiri dari polimuksin BSO4 5000 iu,
Neomisine SO4 1700 iu dan gramisidine 25 unit.
 Dosis : 2 – 4 x 1 – 2 tetes pada mata yang sakit untuk infeksi akut
pengobatan diulang setiap 15 – 30 menit sampai keadaan dapat
dikendalikan.
2. Polygran : tiap ml tetes mata terdiri dari polimuksin BSO4 2,5 mg, dan
gramisidina 0,025 mg.
3. Statrol : tiap ml tetes mata terdiri dari polimuksin BSO4 16.250 unit dan
Neomisine SO4 3,5 mg.
4. Cendostatrol : tiap gram salep mata terdiri dari polimuksin BSO4 6000 iu dan
Neomisine SO4 3,5 mg.
 Dosis : 4 – 6 x 1- 2 tetes dan pada infeksi yang berat 1 – 2 tetes tiap jam
sampai ada perubahan kemudian frekuensi dikurangi.
c. Kombinasi Anti infektikum dengan corticosteroid
1. Condoxitrol, polidemisin, dan ximex optixitral : tiap tetes mata terdiri dari
polimuksin BSO4 6000 iu dan Neomisine SO4 3,5 mg dan Dexametason 1 mg
(0,1 %).
2. Polydex : tiap ml tetes mata terdiri dari polimuksin BSO4 5000 iu dan
Neomisine SO4 3,5 mg dan dexametason Na fosphate 1 mg.
 Dosis iritasi ringan : 4 – 6 x 1 – 2 tetes sehari
 Dosis iritasi berat : 1 – 2 tetes tiap jam sampai ada perubahan kemudian
frekuensi pemberian dikurangi
3. Sufradex : tiap ml tetes mata terdiri dari framisetine SO4 5 mg, gramisidine
0,05 mg dan dexametason 0,5 mg.
 Dosis : 3 – 4 x 2 – 3 tetes sehari
 Indikasi : infeksi mata yang disertai inflamasi (mengurangi bengkak)
d. Cloramphenicol
1. Cloramphenicol 1 % (10 mg) tetes mata dan salep mata
a. Candofenical : tetes mata dan salep mata
b. Chloromycetin : salep mata
2. Cloramphenicol 0,5 %
 Coline : tetes mata
 Dosis tetes mata : 4 – 6 x 2 – 3 tetes sehari
 Dosis salep mata infeksi bakteri : oleskan tiap 3 jam pada mata yang
sakit  48 jam
 Dosis salep mata trachoma : oleskan 4 – 6 x sehari pada mata yang sakit
 2 – 6 minggu bersama dengan pengobatan oral.
e. Gentamisin
1. Danigen
 Tiap ml tetes mata mengandung gentamisin SO4 3 mg
 Dosis : 3 – 4 x 1 – 2 tetes sehari
2. Danigen Plus
 Tiap ml tetes mata mengandung gentamisin SO4 3 mg (0,3 %) dan
dexametason Na Fosphate 1 mg.
 Dosis : 3 – 4 x 1- 2 tetes sehari dan pada keadaan akut diberikan 2 tetes
setiap 1 – 2 jam.
3. Garamycin, sagestam EIE
 Tiap ml tetes mata dan tiap gram salep mengandung gentamisin 3 mg
 Dosis : 6 x 1 – 2 tetes pada mata yang sakit
 Pada infeksi berat : dosis awal 1 – 2 tetes setiap 15 – 20 menit kemudian
dosis dikurangi secara bertahap agar infeksi terkontrol.
f. Oksitetrasiklin
1. Cendocycline, enkacycline
 Tiap gram salep mata mengandung tetrasiklin 1 % (10 mg)
 Dosis : 3 – 4 x sehari oleskan pada mata yang sakit.
2. Terramycin
 Tiap gram salep mata mengandung oksitetrasiklin Hcl 1 % (10 mg)
 Dosis : oleskan 4 – 6 x sehari kedalam kantong conjungtiva.
3. Terracortril
 Tiap gram salep mata mengandung oksitetrasikline Hcl 0,5 % (5 mg) dan
hidrocortison 5 mg.
 Dosis : oleskan 2 – 3 x sehari pada mata yang sakit.

g. Ciprofloksasin
1. Baquinor
 Tiap ml tetes mata mengandung siprofloksasin 3 mg
 Dosis ulcus cornea : 2 tetes pada mata yang sakit setiap 15 menit  6
jam pertama selanjutnya 2 tetes setiap 30 menit untuk hari pertama. Pada
hari kedua teteskan 2 tetes pada mata yang sakit setiap 1 jam. Pada hari 3
– 14  2 tetes setiap 4 jam.
- Pengobatan dapat dilanjutkan setelah 14 hari bila reepitelisasi
cornea tidak terjadi.
 Conjungtivitis bakteri : teteskan 1 – 2 tetes pada kantong konjungtiva
setiap 2 jam  2 hari dan untuk 5 hari berikutnya teteskan 1 – 2 tetes
setiap 4 jam.
2. Ximex cylowam
 Siprofloksasin 3 mg tiap ml tetes mata
 Dosis ulcus cornea : 2 tetes tiap 15 menit pada 6 jam pertama kemudian
2 tetes tiap 30 menit hari pertama. Untuk hari kedua 2 tetes tiap 4 jam
dan diteruskan sampai 14 hari.
 Dosis conjuntivitis : 1 – 2 tetes setiap 2 jam selama 2 hari kemudian 1 –
2 tetes setiap 4 jam untuk 5 hari berikutnya.
h. Tobramisina
1. Bralifex : tiap ml tetes mata mengandung tobramisin 3 mg
2. Tobrex : 3 mg tiap ml tetes mata atau tiap 1 gram salep mata
 Dosis infeksi ringan – sedang: 1 – 2 tetes setiap 4 jam
 Dosis infeksi berat : teteskan 2 tetes setiap jam hingga sembuh
selanjutnya dikurangi sebelum dihentikan.
i. Basitrasina
1. Basitrant : 500 iu tiap ml tetes mata dan tetrakaina 20 mg
 Dosis : 4 – 6 x 1 – 2 tetes pada mata yang sakit
 Dosis infeksi akut : 1 – 2 tetes setiap 2 jam pada 2 hari pertama
kemudian 5 x 1 – 2 tetes sehari sampai sembuh.
2. Nebacetin : tiap gram salep mata mengandung basitrasina 250 iu dan
neomisina SO4 5 mg.
 Dosis : oleskan beberapa kali sehari.

- Anti Viral Mata


a. Acyclovir
 Poviral : 30 mg tiap gram salep mata
 Dosis : dioleskan 5 x sehari selama 3 hari
b. Idoxuridine
1. Cendrid eye drops : 1 mg/ml tetes mata
 Dosis : awal 1 tetes tiap 1 jam pada siang hari dan 1 tetes setiap 2 jam
pada malam hari  sampai benar benar hilang pada pewarnaan
flouresensi kemudian dosis dikurangi menjadi 1 tetes tiap 2 jam pada
siang hari dan tiap 4 jam pada malam hari.
2. Isotic ixodine : 1 mg/ml tetes mata
 Dosis : 1 tetes tiap jam kemudian dosis dapat dikurangi menjadi 1 tetes
tiap 2 jam pada siang hari dan 1 tetes tiap 4 jam pada malam hari.

- Anti Fungal
 Fungicid : tiap gram salep mata mengandung amboterisin 10 mg (1 %) atau tiap
ml tetes mata.
 Dosis : dioleskan 2 – 3 x sehari atau 2 – 3 x 1 tetes sehari

- Midriatikum (membesarkan pupil)


a. Skopolamin : cendoscopola 0,25 % tiap ml tetes mata
b. Atropin Sulfat
1. Cendotropine, xinex optritop : 5 mg/ml tetes mata
2. Isotic cycloma : 10 mg/ml tetes mata
 Dosis atropin sulfat 0,5 % : cendotropin dan xinex optitrop:
- Dewasa untuk uveitis : 4 x 1 – 2 tetes sehari
- Anak untuk uveitis : 3 x 1 tetes
 Dosis atropin sulfat 1 % : isotic cycloma dan xinex optitrop
- Dewasa untuk uveitis : 1 – 3 x 1 tetes
- Anak untuk uveitis : 3 x 1 tetes

- Anti Glaukoma
a. Timolal maleat
 Isotic adretor, ximex opticom : tiap ml tetes mata mengandung timolol
maleat 0,25 % dan 0,5 % (2,5 mg dan 5 mg).
 Dosis : 2 x sehari 1 tetes larutan 0,25 %. Jika respon klinik kurang
memuaskan dosis diubah menjadi 2 x sehari 1 tetes larutan 0,5 %
 Indikasi : mengurangi tekanan intraokular pada hipertensi okuler, glaukoma
sudut terbuka, glaukoma sekunder dan glaukoma malignant
b. Pilokarpine Hcl  miotikum
 Candocarpine, ximex opticar : tiap ml tetes mata mengandung pilokarpine 1
% (10 mg) dan 2 % (20 mg).
 Dosis : awal 1 tetes larutan 1 % atau 2 % tiap 4 – 8 jam, konsentrasi dan
frekuensi pemberian dapat disesuaikan lebih lanjut jika diperlukan
pemeliharaan 4 x 1 tetes sehari.

- Anti Katarak
a. Catalin
 Na pirenoxine 0,75 mg/ml tetes mata
 Dosis : 5 – 6 x 1 – 2 tetes sehari
 Indikasi : katarak senilis dini dan katarak diabetik
b. Catarlent
 Tiap ml tetes mata mengandung kalium iodida 5 mg, Kcl 5 mg, Na tiosulfat
0,5 mg dan timerosol 0,002 mg
 Dosis : 3 x 1 – 2 tetes
 Indikasi : katarak lentikularis, perdarahan vitresus humour dan osifikasi
vitresus humour.
- Anti Iritasi Mata
a. Condovision, visine
 Tiap ml tetes mata mengandung tetrahidrozolin Hcl 0,05 % (0,5 mg)
 Dosis : 2 – 3 x 1 – 2 tetes pada mata yang sakit.
b. Fitto
 Tiap ml tetes mata mengandung seng SO4 0,16 % , Fenilefrine Hcl 0,12 %
 Dosis : 3 – 4 x 1 – 2 tetes pada mata yang sakit
c. Insto
 Tiap ml tetes mata mengandung tetrahidrozoline Hcl 0,05 %, benzalkonium
klorida 0,01 %, asam borat 1,5% dan larutan dapar isotonik dan steril.
 Dosis : 3 – 4 x 2 – 3 tetes pada sudut mata.
d. Optohist
 Tiap ml tetes mata mengandung CTM 3 mg dan Feniefrine Hcl 1,2 mg
 Dosis : teteskan 1 – 2 tetes pada mata setiap 3 – 4 jam.
e. Rohto
 Tiap ml tetes mata mengandung tetrahidrozoline Hcl 0,05 %, Mg L-
aspartat: K L- aspartat (1:1) asam borat, Na Borat, Benzalkonium klorida,
Klorbutanol.
 Dosis : 2 – 3 x 1 – 2 tetes pada mata yang sakit.

- Sikloplegikum
 Cendomydriatyl : tiap ml tetes mata mengandung tropikamida 0,5 dan 0,1
%
 Dosis : 1 – 2 tetes

- Anti Glaukoma
 Glaucon : acetazolamine 250 mg/tablet
 Dosis : 8 – 30 mg/KgBB/hari dibagi dalam 3 – 4 dosis.
23. OBAT TELINGA DAN OBAT MULUT GIGI

- Anti Infektikum dan antiseptik telinga


a. Klorampherical.
a. Bufacetin : tiap ml terdiri dari klorampherical 1%
 Dosis : Setiap 4 jam 2-3 tetes pada telinga yang sakit.
b. Colme : tiap ml tetes teling terdiri dari klorampherical 10%, lidokain Hcl
4% dan propilen glikol sampai 100 ml.
 Dosis : 3-4 x 1-2 tetes
: Hindari pemakaian jangka panjang dan hentikan
pengoabatan bila selama pengobatan timbul infeksi baru.

b. Gentamisin.
a. Sugestam ear drops : tiap ml terdiri dari gentamisin 3 mg.
 Dosis : 3-4 x 2-4 tetes pada teling yang sakit dan malam hari
penderita terbaring dengan posisi teling yang sakit mengahadap ke
atas selama beberapa menit.
b. Garamycin ear drops 0,3% : pengobatan tropikal terhadap otitos eskterna
 Dosis : 2-4 x 3-4 tetes.

c. Ofloksasina.
a. Tarivid Otic : tiap ml terdiri dari ofloksasina 3mg.
 Dosis Dewasa : 2 x 6-10 tetes.

d. Sulforiamid
a. Cetamid : Tiap ml terdiri dari sulfasetamid Na 100mg, Asam berat 20 mg,
etanal 0,5 ml, air suling sampai 1 ml.
 Dosis : 3-4 x 1-2 tetes.

- Antiseptik Telinga dengan Costicosteroid


1. Kemicart
 Kloramphenicol 1 % dan hidrocortison kaprilat 0,5 %
 Dosis : 1 – 3 x 2 tetes pada telinga yang sakit
 Pengobatan otitis media purulenta kronik dan otitis berupa ekzema.
2. Otopain
 Polimiksina BSO4 1.000.000 iu, neomisin SO4 500 mg, fludrocortison
asetat 100 mg, lidokain HCl 4 gr.
 Dosis : 2 – 4 x 4 – 5 tetes  otitis eksterna dan otitis media kronik
3. Otopraf
 Tiap ml terdiri dari fludrocortison asetat 1 mg, Polimiksina BSO4 10.000
iu, neomisin SO4 5 mg, dan lidokain HCl 40 mg.
 Dosis dewasa : 3 – 4 x 4 – 5 tetes
 Dosis anak : 3 – 4 x 2 – 3 tetes
 Pengobatan otitis eksterna akut dan kronis, furunkulosis radang saluran
telinga bagian luar yang disertai rasa nyeri.
4. Otosparin
 Tiap ml terdiri dari Polimiksina BSO4 10.000 iu, neomisin SO4 3.400 iu,
hidrocortison 10 mg.
 Dosis : 3 – 4 x 1 – 2 tetes  infeksi bakteri dan peradangan saluran
telingan bagian luar.
5. Otozambon
 Tiap ml tetes telinga terdiri dari Polimiksina BSO4 10.000 iu, neomisin
SO4, furaltadon HCl 4,5 mg, fludrocortison asetat 1 mg dan lidokain HCl
40 mg.
 Dosis dewasa : 3 – 4 x 4 – 5 tetes
 Dosis anak : 3 – 4 x 2 – 3 tetes
6. Sofradex
 Tiap ml terdiri dari Framisetin SO4 5 mg, bramisidine 0,05 mg dan
dexametason 0,5 mg.
 Dosis 3 – 4 x 2 – 3 tetes  otitis ekterna akut dan kronik
 Pemakaian antiseptik telinga dengan corticostroid dalam jangka waktu
lama atau panjang dapat menyebabkan tumbuhnya fungi.

- Obat Mulut Dan Gigi


1. Albothyl
 Policresulen
 Dosis : undiluted untuk stomatutus/herpes labialis  dioleskan 1 – 2 x
dalam seminggu. Diencerkan 1 : 5 (untuk kumur-kumur).
 Hemostatik lokal post operasi endodonti, reaksi apex gigi. Pasca ekstraksi
gigi, ginggivitis, dry socket, herpes labialis, rhagades, stomatitis aphtosa.
2. Bactidol / Heksadol
 Obat kumur heksetidina 0,1 %, etanol 9 %
 Dosis : 15 ml obat kumur di kumurkan selama 30 detik setiap pagi dan
malam hari.
 Ginggivitis, periodontitis, stomatitis bertukak, sariawan angina vincent,
perikoronitis, faringitis.
3. Betadine gargle mouth wash
 Cairan povidone iodida 1 %
 Dosis : kumur selama 30 detik dan jika perlu dapat diulang setiap 2 – 4
jam
 Mencegah dan mengobati infeksi tenggorokan, amandel, sariawan, dan
gigi berlubang.
4. FG Troches
 Tiap tablet hisap terdiri dari Fradomycin SO4 2,5 mg, gramisidine – S HCl
1 mg.
 Dosis dewasa : 4 – 5 x 1 – 2 tablet
 Dosis anak : 4 – 5 x 1 tablet
 Ginggivitis, stomatitis, laringitis, bronchitis, tonsilitis angina vincent,
diphteria faringeal dsb.
5. Kenalog in orabase oint 0,1 %
 Triamcinolone acetonide
 Dosis : 2 – 3 x sehari dengan olesan yang tipis pada lesi.
6. Degirol
 Tiap tablet hisap mengandung Dekualinium Klorida 0,25 mg
 Dosis : 1 tablet hisap setiap 1 – 2 jam atau setiap 3 – 4 jam.
 Indikasi : radang pangkal tenggorok, infeksi mulut dan kerongkongan
mencegah infeksi selaput lendir mulut, infeksi setelah cabut gigi,
pencegahan flu dan batuk terutama bagi perokok.
7. Efisol
 Tiap tablet hisap terdiri dari Dekualinium klorida 0,25 mg dan Vit C 25
mg.
 Dosis : 1 tablet hisap beberapa kali sehari.
24. OBAT KULIT

- Anti Ekzema
a. Betason, betodermin, benoson
 Tiap gram krim mengandung Betmetason valerant 1 mg
 Dosis : dioleskan 2 x sehari pada daerah yang sakit.
b. Cloderma, lamodex
 Tiap gram krim mengandung klobetasol propionat 0,05 %
 Dosis : dioleskan tipis 1 – 2 x sehari dan segera dihentikan setelah hasil
pengobatan tercapai.
 Indikasi : pemakaian jangka pendek terhadap penyakit kulit yang resisten
seperti psoriasis, eksim, lupus eritematosus dan lichen planus.
c. Sicorten
 Halometason 0,05 %
 Dosis : dioleskan 2 x sehari pada kulit yang sakit.
d. Hidrocortison asetat
1. Cortina
 Hidrocortison asetat 2,5 %. Tiap gram cream.
 Dosis : oleskan tipis dan merata pada bagian yang sakit 2 – 3 x sehari
2. Dufacort
 Hidrocortison asetat 10 mg (1%) tiap gram cream.
 Dosis : oleskan 3 – 4 x sehari pada bagian yang sakit.
3. Enkacort
 Hidrocortison asetat 10 mg (1%) dan 25 mg (2,5 %) tiap gram cream
 Dosis : oleskan 3 – 4 x sehari pada bagian yang sakit
 Indikasi : pengobatan ekzema, radang dan penyakit kulit yang
disebabkan oleh alergi.
e. Kenalog in orabase
 Tiap gram salep mengandung Triamsolone asetonide 0,1 %
 Dosis : setelah makan dan sebelum tidur oleskan tipis pada luka.
 Indikasi : stomatitis dn tukak kecil, berbagai macam tukak di rongga
mulut termasuk karena obat dan liken planus.
f. Halog
 Tiap gram cream atau solution terdiri dari Halcinonide 0,1 %
 Dosis : oleskan 2 – 3 x sehari
 Indikasi : mengobati inflamasi yang respon dengan steroid, ekzema
dermatitis dan psoriasis.

- Anti Infektikum Topikal


a. Tetrasiklin HCl 3 %
 Altetra, condocycline, combicycline dan ikacyclin ointment
 Dosis : oleskan sekali sehari atau lebih.
b. Chloramphenicol
 Alchor, bufacetin, ikamycetine, cendomycetine, combicetine ointment.
 Dosis : oleskan sekali sehari atau lebih ( 3 – 4 x sehari).
c. Erytromysin
 Erymed, jeracin (erytromycin 2 % ) cream.
 Dosis : oleskan pada daerah yang terinfeksi
 Indikasi : pengobatan topikal acne vulgaris terutama yang berbentuk
inflamasi dengan papula dan pustula.
d. Gentamycin 0,1 %
 Garabiotic, garamycin, gentamerck cream
 Dosis : dioleskan tipis pada kulit yang sakit 3 – 4 x sehari.
e. Bioplacenton Jelly
 Terdiri dari ekstrakplasenta 10% dan neomisin SO4 0,5 %
 Dosis : oleskan 4 – 6 x sehari
 Indikasi : luka bakar, ulcus kronik, penyembuhan luka dan granulasi yang
lambat, ulcus decubitus, ekzema, pyoderma impetigo, furunkulosis dsb.
f. Silversulfadiazin
 Burnazin, sivadene, dermazin cream
 Dosis : oleskan 1 – 2 kali sehari setebal 2 – 3 mm setelah luka dibersihkan
dan di debridement, dengan menggunakan sarung tangan steril.
Pengobatan diteruskan sampai penyembuhan luka yang memuaskan telah
tercapai.
 Indikasi : pencegahan dan pengobatan sepsis luka pada luka bakar derajat
II dan III.
g. Sufratulle
 Kasa steril yang diresapi dengan Framisetina SO4 1 % dalam basis lonalin
– parafin.
 Indikasi : untuk luka bakar, laserasi, abrasi, infeksi kulit sekunder,
(ekzema, dermatitis, herpes zoster).

- Anti Infektikum Dengan Corticostroid


a. Betason N
 Tiap gram cream mengandung betametason valerat 0,1 % dan Neomisin
SO4 0,5 %
 Dosis : dioleskan 2 x sehari
 Indikasi : untuk mengobati penyakit yang menimbulkan radang akut
maupun subakut seperti ekzema infantil, dermatitis atopik, dermatitis
herpetiformis, dermatitis kontak alergi, dermatitis veneata, seboroik,
neurodermatitis, psoriasis dan invertigo.
b. Terra – Cortril
 Tiap gram salep terdiri dari oksitetrasiklin HCl 30 mg dan hidrokortison 10
mg (1%).
 Dosis : oleskan 2 – 4 kali sehari
 Indikasi : infeksi pyogenik superfisial, pioderma, dermatitis pustulosa,
infeksi oleh karena luka bakar dan luka dermatitis atopik berhubungan
dengan alergi, ekzema neurodermatitis, pruritus dermatitis kontak dan
pruritus nonspesifik.
c. Chloramfecort, kemicort forte
 Tiap gram salep mengandung chloramfenicol 2 % dan hidrocortison asetat
2,5 %
 Dosis : oleskan 2 – 3 x sehari untuk beberapa hari.
 Indikasi : infeksi kulit, ekzema dan alergi kulit
d. Gentasolon
 Tiap gram cream mengandung gentamysin 0,1 % (1 mg) dan fluosinolon
asetonide 0,25 mg (2,5 mg).
 Dosis : oleskan pada bagian kulit yang sakit 2 – 3 x sehari sampai
diperoleh hasil yang memuaskan.
- Fungisidum
a. Canesten, fungiderm
 Klotrimazole 1% cream atau solution
 Dosis : 2 – 3 x sehari
b. Dactarin, mexoderm
 Miconazole nitrat 2 % cream atau serbuk
 Dosis : infeksi kulit : 1 – 2 x sehari sampai lesih hilang selama 1 minggu.
 Dosis infeksi kuku : 1 x sehari kemudian ditutup dengan perban selama 24
jam.
c. Nistatin
1. Mycostatin cream : 100.000 iu/gram cream atau salep
 Dosis: oleskan 2 x sehari
2. Mycostatin
 100.000 iu/ml suspensi dan 500.000 iu/tablet
 Dosis : 3 x 1 – 2 tablet atau 4 x 1 ml untuk candidiasis mulut
3. Mycostatin vaginal
 100.000 iu/tablet
 Dosis : 1 tablet disisipkan kedalam vagina.
d. Ketomed, Profungal
 Ketokonazol 2 % cream atau salep
 Dosis : oleskan 1 – 2 x sehari tergantung berat ringannya infeksi. Terapi
harus dilanjutkan sampai beberapa hari kemudian sampai tanda dan gejala
menghilang.
 Lama pengobatan :
- Tinea Vesikolaris : 2 – 3 minggu
- Tinea corporus : 3 – 4 minggu
- Tinea pedis : 4 – 6 minggu
e. Tolmicen
 Tolsiklat cream atau lotim
 Dosis : gosokkan secara halus 1 – 3 x sehari pada daerah yang sakit.
f. Tinaderm – M
 Tiap gram cream mengandung tolnaftat 10 mg dan nistatin 100.000 iu
 Dosis : oleskan 1 – 3 x sehari pada daerah yang sakit.
- Anti Pruritus dan Anti Histamin Topikal
a. Caladine
1. Cream terdiri dari kalamin 10 %, sengoksida 2%, kamfer 0,01%
 Dosis : oleskan pada tempat yang sakit beberapa kali sehari
2. Lotion terdiri dari difenhidramin HCl 2 %, kalamine 15 %, sengosida 5 %, dan
gliserin 5 %.
 Dosis : oleskan pada bagian yang sakit 2 x sehari pada pagi dan sore
hari.
b. Caladrye, calamec
1. Krim terdiri dari difenhidramine HCl 1% dan kalamine 8%
2. Lotion terdiri dari difenhidramine HCl 1%, kalamine 8%, dan kamfer 0,1%
dan gliseril alkhol 2 %.
 Dosis : oleskan 3 – 4 x sehari pada kulit yang sakit setelah dibersihkan
dan dikeringkan.
c. Phenergan
 Tiap gram mengandung prometzin HCl 2 %
 Dosis : 3 – 4 x sehari
d. Crotamiton
 Crotaderm, Eurax
 Dosis pruritus : oleskan pada daerah yang gatal 2 – 3 x sehari
 Dosis scabies : oleskan pada seluruh badan yang terinfeksi sekali sehari
pada sore hari selama 3 – 5 hari.
e. Permethrin 5%
 Scabimite
 Dosis : aplikasi sekali pemberian.

- Anti Viral
a. Zovirax, Poviral, Azovir cream
 Acyclovir 5 %/gram cream
 Dosis dewasa dan anak : oleskan 5 x sehari (setiap 4 jam) selama 5 hari
berturut – turut dan dapat diperpanjang sampai 10 hari.
b. Azovir Tab
 Acyclovir 200 mg dan 400 mg/tablet
 Dosis dewasa Herpes Simplex : 5 x 200 mg selama 5 hari berturut – turut
(setiap 4 jam) tanpa pemberian dosis pada malam hari.
 Bila pada infeksi awal berat maka pengobatan dapat diperpanjang sampai
10 hari.
 Profilaksis rekurensi : 4 x 200 mg sehari
 Herpes zooster dan varicella : 5 x 800 mg (setiap 4 jam) tanpa pemberian
dosis pada malam hari selama 7 hari berturut-turut.
 Dosis anak Herpes Simplex :
- Usia > 2 tahun : dosis seperti orang dewasa
- Usia < 2 tahun : ½ dosis orang dewasa
 Dosis anak Varisella : pengobatan selama 5 hari berturut – turut
- Usia > 6 tahun : 4 x 800 mg sehari
- Usia 2 – 6 tahun : 4 x 400 mg sehari
- Usia < 2 tahun : 4 x 200 mg atau 23 mg/KgBB (jangan lebih
800 mg) 4 x sehari.
- Pemberian obat sebaiknya sedini mungkin setelah timbul
infeksi atau pada saat lesi awal muncul.

- Anti acne vulgaris


a. Tretinoin
1. Acnosil : 0,025 % dan 0,05 % cream
2. Nuface : 0,025 % dan 0,05 % cream
3. Eudyna : 0,05 % cream
4. Melavita : 0,05 % dan 0,1 % cream
 Dosis : oleskan secukupnya pelan dan tipis pada permukaan kulit yang
diobati pada waktu akan tidur dimana sebelumnya kulit dibersihkan dan
dikeringkan.
 Indikasi : pengobatan acne vulgaris, mengurangi komedo, papul dan
pustula.
b. Hidrokinon
1. Bioquin : 20 mg (2 %) dan 40 mg ( 4%) tiap gram cream
2. Mediquin, melaskin : 5 % cream
3. Melanox, Qutifar : 2 % tiap gram cream
 Dosis : gosokkan pada kulit dimana dikehendaki pemulihan pada
malam hari.
 Indikasi : mengurangi hiperpigmentasi dan digunakan untuk
memutihkan kulit atau daerah kulit yang berwarna gelap. Pengobatan
bercak-bercak, hiperpigmentasi setelah inflamasi dan melasma akibat
pemakaian obat oral kontrasepsi.

c. Benzoil Peroksida
1. Benzolac 2,5 : 2,5% tiap gram jelly
2. Feldixid : tiap gram cream mengandung benzoil peroksida 5% dan sulfur
presipitat 2 %.
3. Pimplex : 10 % tiap gram cream
 Dosis : oleskan pada kulit yang berjerawat 2 x sehari (sebelum tidur)

d. Cindala Gel
 Clindamisin fosfat 10 mg (1%) tiap gram gel
 Dosis : oleskan 2 – 3 x sehari pada kulit yang berjerawat.

- Corticosteroid Topikal
 Elocon : mometason furoat 1 mg/gram salep, cream atau lotion
 Dosis : oleskan 1 x sehari
 Indikasi : menyembuhkan manefestasi inflamasi dan pruritus dari dermatosis
yang responsive terhadap corticosteroid misal psoriasis dan dermatitis atopik.
- Anti Infektikum Topikal
1. Bactroban
 Tiap gram salep terdiri dari mupirosin 2 % (bactoderm)
 Dosis : oleskan 3 x sehari selama 10 hari
2. Asam Fusidat 2 %
a. Fucicort : tiap gram cream terdiri dari asam fusidat 2 % dan betametason
0,1%.
b. Fucidin : tiap gram cream atau salep terdiri dari asam fusidat 2 %
 Dosis : oleskan 2 – 3 x sehari selama 7 hari.
 Indikasi : infeksi kulit primer atau sekunder oleh staphylococcus dan
atau streptococcus.
c. Fusycom : tiap gram cream terdiri dari asam fusidat 2 %
d. Fucilex : tiap gram salep terdiri dari natrium fusidat 2 %
e. Fuladic : tiap gram salep terdiri dari natrium fusidat 2 %
3. Basitrasin, Neomisin dan Polimiksin B Sulfat
a. Denomix : tiap gram cream terdiri dari desoksimetason 0,50 mg dan neomisin
sulfat 5 mg.
b. Liposin : tiap gram salep terdiri dari basitrasina Zn 6,67 mg (500 iu) neomisin
sulfat 5 mg dan polimiksin B Sulfat 1, 27 mg (10.000 iu).
c. Netracin : tiap gram salep atau bedak tabur dari polimksin B sulfat 5 mg dan
basitrasin Zn 250 iu.
d. Poly neocitrin : tiap gram salep terdiri dari polimiksin B sulfat 5000 iu,
neomisin sulfat 3500 iu dan basitrasina Zn 400 iu.
 Dosis : dioleskan tipis 2 – 3 x sehari  hanyak untuk orang dewasa
dan usia > 2 tahun).
 Jangan dioleskan terlalu luas pada kulit, dalam jumlah besar terutama
pada kulit yang lecet dan kulit yang melepuh. Hentikan pemakaian
bila keadaan tidak berubah atau bertambah parah atau bila timbul reksi
alergi dan pengobatan maksimal 7 hari.
 Indikasi : mencegah dan mengobati infeksi kulit dan mucosa yang
disebabkan luka tergores atau teriris, luka bakar, dermatitis, ekzema,
ektima, acne necrotikans, impetigo, pioderma, dan ulcus decubitus.
e. Nabacetin : tiap gram salep dan serbuk terdiri dari neomisin SO4 5 mg dan
basitrasina 250 iu.
25. OBAT ALERGI

1. Klorfeniramine Maleat
a. Alleron : 4 mg/kaplet
b. Cohistan : 4 mg/tablet
 Dosis : dewasa dan anak > 12 tahun : 3 – 4 x 1 tablet
 Dosis : usia 7 – 12 tahun : 3 – 4 x ½ tablet
c. Pehachlor : 4 mg/tablet
 Dosis
- Dewasa : 3 – 4 x ½ - 1 tablet ( 2 – 4 mg)
- 6 – 12 tahun : 3 – 4 x ½ tablet (1 – 2 mg)
- 1 – 6 tahun : 3 – 4 x 1/8 – ¼ tablet (0,5 – 1 mg)
d. Palamec
 Tiap tablet atau 5 ml sirup terdiri dari dekslorfeniramine maleat 2 mg
 Dosis
- Dewasa dan anak > 12 tahun : 3 – 4 x 1 tablet atau 3 – 4 x cth 1
- 6 – 12 tahun : 3 – 4 x ½ tablet atau 3 – 4 x cth ½
- 2 – 6 tahun : 3 x ¼ tablet atau 3 x cth ¼  0,15 mg/KgBB/hari dibagi
dalam 4 dosis.
2. Loratadine
a. Alloris : 10 mg/tablet
 Dosis : dewasa dan anak > 12 tahun : 1 x 1 tablet
b. Claritin
 10 mg/tablet dan 5 mg/5ml sirup
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 1 x 1 tablet atau 1 x cth 2
c. Klinset
 10 mg/kaplet dan 5 mg/5ml sirup
 Dosis dewasa : 1 x 1 kaplet atau 1 x cth 2
 Dosis anak BB > 30 kg : 1 x cth 2
 Dosis anak BB < 30 kg : 1 c cth 1

3. Dexametason dan Kombinasi dengan Klorfeniramin maleat


a. Carbidu
 O,5 mg dan 0,75 mg/tablet
 Dosis dewasa : 1 – 9 tablet 0,5 mg sehari dibagi dalam 2 – 4 dosis atau 1 –
6 tablet 0,75 mg sehari dibagi dalam 2 – 4 dosis.
b. Collacort
 0,5 mg/tablet
 Dosis dewasa : 0,5 – 9 mg sehari dalam dosis terbagi ( 2 – 4 dosis)
tergantung berat ringannya penyakit.
 Gejala ringan : 0,75 mg/hari
 Gejala lebih berat : mungkin dibutuhkan dosis > 9 mg/hari
 Bila telah didapat respon yang mencukupi maka dosis diturunkan secara
perlahan sampai mencapai dosis pemeliharaan 0,5 – 1 mg sehari.
c. Calestamine
 Tiap tablet atau 5 ml sirup terdiri dari betametason 0,25 mg dan
dekslorofetamine maleat 2 mg.
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 – 4 x 1 – 2 tablet
 Tidak boleh lebih dari 8 tablet/hari.
d. Dexclosan
 Tiap tablet terdiri dari deksametason 0,5 mg dan dekslorofeniramin maleat
2 mg.
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 4 x 1 – 2 tablet sesudah makan dan
sebelum tidur ( maksimal 8 tablet sehari)
 Dosis dikurangi sesuai dengan kemajuan yang dicapai.

e. Ocuson
 Tiap tablet terdiri dari deksametason 0,5 mg dan dekslorfenoramin maleat
2 mg.
 Dosis dewasa : 4 x 1 – 2 tablet ( maksimal 8 tablet/hari)

4. Difenhidramine HCl
a. Arcodryl
 10 mg/vial
 Dosis : 10 – 50 mg sehari secara IM
b. Benadryl
 25 mg/kapsul
 Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 kapsul  maksimal 250 mg sehari (10 kapsul)
 Dosis anak : 5 mg/KgBB/hari
c. Duradryl
 10 mg/ml injeksi
 Dosis : 1 – 5 ml tiap kali suntik secara IM atau IV

5. Prometazine HCl
a. Cendofergan : 5 mg/5 ml sirup
b. Phenergan : 25 mg/tablet dan 5 mg/5ml sirup
 Dosis dewasa : 2 – 6 tablet sehari atau 5 – 12 sendok teh sehari dibagi
dalam 4 – 6 dosis.  4 – 6 x 1 tablet atau 4 – 6 x cth 2
 Dosis 8 – 15 tahun : 4 – 10 sendok teh sirup sehari (4 x cth 1 – 2)
 Dosis 3 – 8 tahun : 2 – 4 sendok teh sirup sehari (4 x cth ½ - 1)
 Dosis < 3 tahun : ½ - 2 sendok teh sirup sehari.

6. Astemizol
a. Hismanal
 10 mg/tablet dan 5 mg/5 ml sirup
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 1 x 1 tablet atau 1 x cth 2
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 1 x ½ tablet atau 1 x cth1
 Dosis usia < 6 tahun : 2 mg/KgBB/hari
 Dosis harian dapat ditingkatkan pada awal pengobatan.
b. Hispral
 10 mg/tablet dan 5 mg/5ml sirup
 Dosis dewasa : 1 x 1 tablet atau 1 x cth2 sbelum makan.  pada keadaan
berat 30 mg/hari sampai 7 hari kemudian dosis diturunkan.
 Dosis usia 6 – 12 tahun : 5 mg/KgBB/hari sebelum makan.

7. Siproheptadine HCl
a. Cydifar
 4 mg/kaplet
 Dosis dewasa : 3 – 4 x 1 kaplet
b. Cytris
 4 mg/tablet salut selaput
 Dosis dewasa : 20 mg sehari dibagi dalam beberapa dosis.  tidak boleh
lebih dari 0,5 mg/KgBB/hari ( maks 32 mg/hari)
c. Lexahist
 4 mg/tablet
 Dosis dewasa : 1 – 5 tablet sehari dalam dosis terbagi
d. Procydin
 4 mg/filocap
 Dosis dewasa : 4 – 20 mg sehari dalam dosis terbagi.  disarankan
pemberian dimulai 3 x 4 mg dan di sesuaikan dengan kebutuhan dan
respon penderita.  tidak boleh lebih dari 0,5 mg/KgBB/hari ( maks 32
mg/hari).
26. OBAT METABOLISME

1. Anoreksigenik : menghilangkan nafsu makan (anti obesitas)


a. Apisate
 Tiap tablet terdiri dari propion HCl 75 mg, Vit B1 5 mg, Vit B2 4 mg, Vit
B6 2 mg, dan nikotinamide 30 mg.
 Dosis : 1 x 1 tablet pada pagi hari atau siang hari.
b. Fenfluramine
1. Panderal
 20 mg/tablet
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 – 6 tablet sehari
 Dosis usia 10 – 12 tahun : 2 tablet sehari
 Dosis usia 6 – 10 tahun : 1 tablet sehari
2. Ponderal pacops
 60 mg/kapsul
 Dosis: awal 1 kapsul selama minggu pertama kemudian dilanjutkan
dosis pemeliharaan 1 kapsul sebelum makan pagi dan 1 kapsul pada
malam hari.
3. Ponderamine
 20 mg/tablet
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 3 – 6 tablet perhari  2 minggu
dilanjutkan dengan dosis maintanance yang disesuaikan dengan derajat
obesitas.
- Obesitas ringan : 1 tab pagi dan 2 tab malam
- Obesitas sedang : 2 tab pagi dan 2 tab malam
- Obesitas berat : 2 tab pagi dan 3 tab malam
 Usia 10 – 12 tahun : 2 x 1 tablet sehari
 Usia 7 – 9 tahun : 1 x 1 tablet sehari
2. Appetite stimulant
a. Aspar
 Tiap table salut terdiri dari kalium L- aspartat 100 mg, MG L- aspartat 100
mg, bisbentiamin 10 mg dan Vit B6 5 mg.
 Dosis dewasa : 3 x 1 tablet sehari sesudah makan.
b. Biovimin
1. Biovimin drops
 Tiap ml drops terdiri dari Vit B1 2,5 mg, Vit B2 1 mg, Vit B12 2 mcg,
nikotinamid 10 mg, pantotenol 1,5 mg, L- Lisina 20 mg.
 Dosis dewasa dan anak : 1 – 2 x 1 ml (2 tetes dengan pipet kaliberasi
0,5 ml)
2. Biovimin Plus
 Tiap ml sirup terdiri dari Vit B1 5 mg, Vit B2 2 mg, Vit B6 2,5 mg, Vit
B12 3 mcg, Biotin 300 mcg, nikotinamid 20 mg, pantotenol 3 mg, L-
Lisina 20 mg.
 Dosis dewasa : 3 x cth 1
 Dosis anak : 1 – 2 x cth 1
c. Fortelysin
 Tiap 5 ml sirup terdiri dari vitamin A 5000 iu, Vitamin B1 3 mg, vitamin
B2 2 mg, vitamin B6 1 mg, vitamin B12 5 mcg, vitamin C 50 mg, vitamin
D 1000 iu, niasinamide 20 mg, Ca pantotenal 3 mg, asam folat 1,7 mg,
lisina HCl 200 mg, as. Glutamat 50 mg, Ca glukonat 50 mg.
 Dosis dewasa : 3 x cth 1
 Dosis anak : 1 – 2 sendok teh sehari  1 – 2 x cth 1
d. Curcuma
 200 mg/tab
 Dosis dewasa : 3 x 1 – 2 tablet sehari
e. Vitamin B Complex
 Dosis dewasa : 3 x 1 tablet sehari

3. Anti Hiperlipidemia
a. Klofibrat
 Arteral 250 mg dan 500 mg/kapsul
 Dosis dewasa : 1500 – 2000 mg/hari dibagi dalam 3 – 4 dosis  3 – 4 x
500 mg setelah makan.
b. Lovastatin
 Justin, totyn 20 mg/tablet
 Dosis dewasa : awal 20 mg sekali sehari pada malam hari diberikan
bersama makan bila perlu sesudah interval 4 minggu dosis dapat
ditingkatkan sampai max 80 mg/hari dibagi dalam 2 dosis (maks 2 x 40
mg/hari).
c. Simvastatin
 Liponorm 5 mg dan 10 mg/tablet
 Dosis awal : 5 – 10 mg sekali pada malam hari (dosis anjuran berkisar 5 –
40 mg sekali sehari).  dosis maksimum 40 mg/hari.
 Dosis harus di individualisasi denga data kadar kolesterol LDL sasaran
terapi dan repon pasien yaitu :
1. Untuk kadar LDL – C (total kolesterol – (0,2 x trigliserida + HDL – C)
< 190 mg/dl (4,9 mmol/l) dan usia lanjut harus dipertimbangkan dosis
awal 5 mg/hari. Pada usia lanjut pengurangan maksimal dari kolesterol
LDL mungkin dapat dicapai dengan dosis harian < 20 mg.
2. Pasien dengan kadar LDL – C > 190 mg/dl sebaiknya dimulai dengan
dosis 10 mg/hari.
 penyesuaian dosis sebaiknya dilakukan dengan interval 4 minggu
atau lebih.
d. Carivastatin Natrium
 Lipobay 0,2 mg dan 0,3 mg/tablet
 Dosis : dianjurkan 0,2 mg atau 0,3 mg/hari atau sesuai dengan kebutuhan
penurunan kolesterol/lipid yang dikehendaki dan tablet sebaiknya
diberikan menjelang tidur malam.
 Interval peningkatan dosis minimal 4 minggu.
4. Vitamin B1 (Thiamin)
a. Alinamin
 Tiap tablet salut gula terdiri dari tiamina tetrahidrosulfonil 5 mg.
 Dosis : 1 x 1 tablet sehari
b. Beston
 Tiap tablet salut terdiri dari bisbentiamin 57,2 mg
 Dosis dewasa : 1 – 2 tablet sehari pada pagi hari
 Dosis dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan berat ringan gejala.
c. Betamin
 100 mg/tablet
 Dosis dewasa : 2 – 3 tablet sehari
d. Biotamin
 Tiap tablet terdiri dari benfotiamin ( sebagai tiamin HCl) 25 mg.
 Dosis : 1 – 4 tablet sehari atau lebih
 Dosis dapat diubah sesuai dengan usia dan kondisi penderita.
 Indikasi vitamin B1
- Pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B1 dengan gejala
beri – beri, lesu, jantung berdebar, udema, tuli, penglihatan kabur,
dsb.
- Gangguan saraf otot yang disertai nyeri dan paralisis, neuralgia,
atralgia, mialgia, dan rheumatism.
- Gangguan lambung atau usus seperti sembelint, tidak nafsu makan,
atonia lambung, hiperemesis gravidarum, dsb.
5. Vitamin B6 ( Peridoksin) : indikasi : nearitis perifer, simstom keilosis, dermatitis
seboroik, glositis dan stomatitis.
a. Bonasanit
 50 mg dan 100 mg/tablet salut
 Dosis neuritis perifer : 50 – 200 mg sehari
 Defisiensi : 10 – 20 mg sehari selama 3 minggu kemudian dilanjutkan
dosis 2 – 5 mg sehari.
b. Pyridoxin HCl
 10 mg/tablet, 25 mg/tablet (Vit B6 kimia farma)
6. Vitamin B kompleks
a. Becombion
1. Tiap tablet forte terdiri dari Vit B1 15 mg, Vitamin B2 15 mg, vitamin B6 10
mg, vitamin B12 10 mcg, nikotinamide 50 mg, Ca Pantotenal 25 mg dan
biotin 0,15 mg.
2. Tiap 5 ml sirup terdiri dari Vit B1 5 mg, Vitamin B2 2 mg, vitamin B6 2,5 mg,
vitamin B12 3 mcg, nikotinamide 20 mg, Ca Pantotenal 3 mg.
3. Tiap ml ( 20 tetes obat tetes) terdiri dari Vit B1 2,5 mg, Vitamin B2 1 mg,
vitamin B6 1 mg, vitamin B12 2 mcg, nikotinamide 10 mg, Ca Pantotenal 1,5
mg dan biotin 0,125 mg.
4. Tiap 2 ml ampul terdiri dari Vit B1 10 mg, Vitamin B2 4 mg, vitamin B6 4
mg, vitamin B12 8 mcg, nikotinamide 40 mg, Ca Pantotenal 6 mg dan biotin
0,5 mg.
 Dosis dewasa : 3 x 1 tablet forte
 Dosis 6 – 12 tahun : 3 x cth1
 Dosis bayi – 6 tahun: 3 x 10 tetes atau 3 x cth ½
b. Neurobion
1. Neurobion
a. Tiap tablet terdiri dari Vit B1 100 mg, Vit B6 200 mg, Vit B12 200 mcg.
b. Tiap ampul terdiri dari Vit B1 100 mg, Vit B6 100 mg, Vit B12 1000 mcg.
 Dosis : Awal 1 ampul perhari atau 3 x dalam seminggu
 Dosis maintanance : 3 x 1 – 2 tablet sehari sesudah makan.
2. Neurobion 5000
 Tiap ampul terdiri dari Vit B1 100 mg, Vit B6 100 mg, Vit B12 5000
mcg.
 Dosis : awal 1 ampul sehari atau 1 tablet sehari sesudah makan.

c. Ikaneuron
 Tiap tablet terdiri dari Vit B1 100 mg, Vit B6 200 mg, Vit B12 200 mg.
 Dosis : 1 tablet sehari

d. Neurosanbe 5000
 Tiap tablet terdiri dari Vit B1 100 mg, Vit B6 200 mg, Vit B12 5000 mcg.
Dosis : 1 x 1 tablet sesudah makan.
e. Vibion
 Tiap kaplet terdiri dari Vit B1 100 mg, Vit B6 200 mg, Vit B12 200 mcg.
 1 x 1 kaplet sehari
f. Vitamin B compleks
 Tiap tablet terdiri dari Vit B1 2 mg, Vit B2 2 mg, Vit B6 2 mg,
nikotinamide 20 mg, Ca pantotenale 10 mg.
 Dosis : 3 x 1 – 2 tablet sehari.
 Indikasi vitamin B kompleks : enterokolitis, sariawan, kerusakan
parenkim hati, oedem karena kurang gizi, konstipasi kronik,
anoreksia, neuritis, neuralgia, emesis gravidarum, kekurangan
vitamin pada pengobatan antibiotika atau tuberkulostatikum.

7. Vitamin C
a. Bekamin C forte
 250 mg/tablet
 Dosis pencegahan : 2 – 3 x 50 – 100 mg
 Pengobatan : 200 – 600 mg sehari  1 – 2 x 1 tablet
b. Vitamin C
 100 mg/tablet
 Dosis pencegahan : 100 mg/hari (1 x 1 tablet)
 Pengobatan : 200 – 600 mg sehari  3 x 1 – 2 tablet
8. Multivitamin
a. Becefort
1. Tiap tablet salut terdiri dari Vit B1 15 mg, Vit B2 10 mg, Vit B6 5 mg, vit
B12 100 mcg, Vit C 500 mg, Vit E 30 mg, Ca panthotenat 20 mg, dan
nikotinamide 50 mg.
 Dosis dewasa : 1 x 1 tablet atau lebih
2. Tiap 5 ml terdiri dari vit B1 10 mg, vit B2 Na Fosfat 6 mg, vit B6 10 mg, Vit
B12 10 mcg
 Dosis anak : 1 x cth 1 sehari
b. Becom C
 Tiap kaplet terdiri dari Vit B1 50 mg, Vit B2 25 mg, Vit B6 10 mg, Vit
B12 5 mcg, nikotinamide 100 mg, Ca pathothenat 20 mg, Vit C 500
mg.
 Dosis : 1 x 1 kaplet sehari.
c. Lysmin
 Tiap 5 ml sirup terdiri dari Vit A 5010 iu, vit D 1000 iu, vit B1 3 mg,
Vit B2 2 mg, Vit B6 1 mg, Vit B12 5 mcg, niasinaminde 20 mg, Vit C
50 mg, L- lisina HCl 200 mg.
 Dosis dewasa : 3 x cth 1
 Dosis > 6 tahun : 2 x cth 1
 Dosis < 6 tahun : 1 x cth 1
d. Zegavit
 Tiap kaplet terdiri dari Vit E 30 iu, Vit C 750 mg, Vit B1 15 mg, Vit
B2 15 mg, Vit B6 25 mg, Vit B12 12 mcg, niasinamide 100 mg, asam
folat 0,4 mg, Ca 20 mg, asam panthotenat 20 mg dan Zn 20 mg.
 Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : 1 x 1 kaplet sehari.

9. Vitamin dan Mineral Pediatric


a. A – D Plex
 Tiap 0,3 ml terdiri dari Vit A 2500 iu, Vit B1 0,6 mg, Vit B2 0,5 mg, vit
B6 0,5 mg, Vit B12 1,5 mcg, Vit D 500 iu, niacinamide 5 mg, asam
panthotenol 2,5 mg.
 Dosis anak > 4 tahun : 12 – 24 tetes/hari
 Dosis 1 – 4 tahun : 6 – 12 tetes/hari
 Dosis 0 – 12 bulan : 4 tetes/hari
b. A – D Fluor
 Tiap 0,3 ml (6 tetes) terdiri dari Na Fluorida 500 mcg, L – Lysina HCl 25
 mg, Vit A 2500 iu, Vit B1 600 mcg, Vit B2 600 mcg, Vit B6 500 mcg, Vit
B12 1,5 mcg, Vit D 500 iu, Niasinamide 6 mg, asam pantotenol 2,5 mg.
 Dosis anak > 3 tahun: 2 x 6 tetes/hari
 Dosis anak < 3 tahun: 2 x 3 tetes/hari
 Indikasi : suplemen vitamin pada bayi dan anak, mencegah karies gigi dan
menstimulasi nafsu makan.
c. Biolysin
 Tiap 5 ml sirup terdiri dari Vit A 5000 iu, Vit B1 3 mg, Vit B2 2 mg, Vit
B6 1 mg, Vit B12 5 mcg, Vit C 50 mg, Vit D 1000 iu, asam panthotenol 3
mg, L-Lysina HCl 200 mg NZA 20 mg.
 Dosis anak 1 – 12 tahun : 1 x cth 1 sehari
 Dosis < 1 tahun : 1 x cth ½ sehari.

10. Vitamin dengan Hormone/Preparat Geriatrik


a. Mandirin
 Tiap kapsul terdiri dari Vit A 5000 iu, Vit D2 500 iu, Vit B1 10 mg, Vit
B2 3 mg, Vit B6 3 mg, Vit B12 5 mcg, Vit C 50 mg, asam folat 0,5 mg,
Nikotinamide 50 mg, Ca Panthotenat 5 mg, serbuk ginseng 25 mg.
 Dosis : 3 x 1 kapsul sehari
 Indikasi : badan lesu dan lemah, menambah tenaga dan semangat.
b. Rejuvan
 Tiap kapsul terdiri dari Vit A 3000 iu, Vit B12 50 mcg, Vit E 150 iu, Fe
fumarate 3,5 mg.
 Dosis : 1 x 1 kapsul/hari
c. Trimate E
 Tiap kapsul terdiri dari benfotiamine 25 mg, Vit B6 25 mg, Vit B12 50
mcg, dan Vit E 50 mg.
 Dosis : 1 – 4 x 1 – 3 kapsul selama 20 – 74 hari.
 Indikasi : neuralgia, nyeri punggung, kekakuan sendi bahu, nyeri otot
kelemahan fisik dan beri – beri.
27. OBAT ANTIPARASIT

a. Antelmintikum
1. Pirantel Pamoat
- Asminth : 125 mg/tablet
- Bascing : 250 mg/kaplet dan 250 mg/5 ml suspensi
- Combantrin : 125 mg dan 250 mg/tablet, 25 mg/ml sirup rasa jeruk ( 125
mg/5 ml sirup) dan 50 mg/ml sirup rasa karamel (250 mg/5ml sirup).
- Compyrantel : 125 mg/tablet dan 250 mg/kaplet
- Dosis dewasa : 500 mg single dose
- D anak : 10 mg/KgBB
- 10 – 15 Tahun : 375 mg single dose
- 5 – 9 tahun : 250 mg single dose
- 2 – 5 tahun : 125 mg single dose
- Untuk infeksi cacing tambang, pengobatan diberikan selama 3 hari berturut-
turut.
2. Mebendazole
 Gavox : 500 mg/tablet
 Vercid : 100 mg/tablet kunyah
 Vermox : 100 mg/tablet dan 500 mg/tablet
 Totamin : 100 mg/tablet
 Tismarias : 100 mg/5 ml suspensi
 Dosis
- Cacing kremi : 100 mg single dose
- Cacing lain : 2 x 100 mg selama 3 hari berturut – turut

3. Albendazole
a. Albendazole KF : 200 mg/tablet
b. Helben : 400 mg/kaplet dan 200 mg/5 ml suspensi
c. Zentel : 200 mg/tablet dan 200 mg/5 ml sirup
 Dosis dewasa dan anak > 2 tahun : 400 mg atau 10 ml suspensi single
dose.
 Untuk strongyloidiasis dan taeniasis : 400 mg selama 3 hari berturut –
turut.

4. Levamisol
a. Ascaridil : 25 mg dan 50 mg/tablet
b. Askamex : 25 mg/tablet
c. Bizome : 25 mg/tablet
d. Ketrax : 40 mg/tablet dan 40 mg/5 ml sirup
 Dosis dewasa : 120 – 150 mg single dose
 Dosis anak : 3 mg/KgBB single dose  25 – 50 mg single dose.

5. Piperazina Sitrat
a. Ascari : 500 mg/5 ml sirup
b. Ascaron : 1000 mg/5 ml sirup
c. Neo Ultraxon : 1000 mg/5 ml sirup
d. Vascoxin ; 1000 mg/5 ml sirup
 Dosis untuk cacing gelang : diberikan selama 2 hari
 Dosis usia 6 tahun keatas : 3 sendok teh (3000) mg 1 x sehari
 Dosis usia 3 – 5 tahun : 2 sendok teh (2000 mg) sekali sehari
 Dosis usia 1 – 2 tahun : 1 sendok teh (1000 mg) sekali sehari
 Dosis anak : 75 mg/KgBB/hari single dose selama 2 hari.
 Untuk cacing kremi : diberikan selama 4 hari
- > 6 tahun : 3 x cth 1
- 3 – 5 tahun: 2 x cth 1
- 1 – 2 tahun : 2 x cth ½
b. Filarisidum
 Dietilkarbamazin
 Filarzan : 100 mg/tablet

c. Skabisidum dan Pedikulosidum


1. Scabicid
 Tiap gram cream terdiri dari gameksan 10 mg dan asam usnat 10 mg.
 Dosis : 1 x seminggu oleskan pada yang terkena scabies dan daerah
sekitarnya. Dianjurkan setelah diobati tidak mandi atau mencuci bagian
yang ada obatnya minimal 24 jam setelah pengobatan
2. Scabimite
 Tiap gram cream tdd permetrin 5 %
 Dosis : sekali pemakaian
3. Gamabenzene Heksaklorida 5 mg (0,5%)
a. Fimedtox
b. Pedicutox
 Dosis : digunakan pada malam hari, oleskan pada rambut hingga rata,
biarkan 1 malam (12 jam) kemudian pagi harinya di cuci sampai bersih
dengan shampoo  rambut disisir dengan serit yang halus dan rapat
agar semua kutu dan telur melepas.
 Untuk mencegah reinfeksi atau penyebaran kutu, sisir, pakaian dan
alas tidur di cuci dengan air mendidih dan dikeringkan dipanas
matahari.
4. Trivexan
 Tiap tablet atau 5 ml suspensi terdiri dari mebendazole 150 mg dan
parantel pamoat 100 mg.
 Dosis
a. Ascariasis, ankilostomiasis, oksiuriasis, trikuriasis, strongiloidiasis dan
infestasi campuran : 1 tablet atau 5 ml setiap hari selama 3 hari
berturut – turut.
untuk oksiuriasis diberikan 1 tablet atau 5 ml suspensi single dose
kemudian diulang setelah 2 atau 4 minggu karena sering terjadi
reinfeksi.
b. Taeniasis : 4 x 2 tablet atau 4 x cth 2 selama 3 hari berturut – turut.

Anda mungkin juga menyukai