b. Apa yang saudara ketahui tentang terapi Rehidrasi, terapi pendukung dan
antimikroba yang dapat diberikan untuk GTI
Pengobatan utama untuk semua tipe infeksi diare adalah penggantian cairan &
elektrolit. Ada 2 tujuan utama dalam menangani pasien yang kehilangan cairan pada
GE, yaitu
− Terapi pemeliharaan: penggantian terus menerus dari cairan & elektrolit setelah
pasien menderita dehidrasi.
Cairan dapat diberikan melalui rute oral / IV, tergantung keparahan dari cairan yang
hilang & kemampuan pasien untuk mempertahankan pengambilan oral. Jika
pengambilan pasien ≤ output, terapi IV direkomendasikan. Volume dari cairan yang
diberikan tergantung ukuran tubuh dari individu, kehilangan kotoran, derajat dehidrasi
/ adanya demam. Pasien dengan dehidrasi berat bisa membutuhkan 10-20 ml/kg bolus
gram normal.
Sindroma Cushing
Adalah manifestasi klinik dari peningkatan yang tidak tepat dan kronis dari level
serum kortisol. Gejalanya meliputi obesitas, moonface, ketidakteraturan
menstruasi, lemah otot, bersisik, perubahan psikologis, jerawat, kumis pada
wanita, nyeri bagian belakang, garis 2 pada kulit, osteoporosis, hipertensi, renal
calculi, batu empedu.
Diagnosis: Screening test: ditemukannya ikatan tinggi kortisol dengan
corticosteroid-binding globulin (CBG). Dexamethasone Suppression Tests
Pengobatan: ada dua tipe pengobatan, yaitu:
1. Pengobatan dengan menghambat sekresi pituitari dari ACTH
2. Pengobatan dengan menghambat sekresi adrenokortikal dari kortisol
Obat Mekanisme kerja ES
Siproheptadin Menghambat sekresi Merangsang nafsu
ACTH makan, berat badan
bertambah, sedasi
Bromokriptin Menghambat sekresi Mual, hipotensi, sakit
ACTH kepala
Aminoglutetimid Menghambat Letargi, mual,
pembentukan kortisol anoreksia, sakit kepala,
dengan memblok ruam kulit, hipotensi,
konversi kolesterol takikardia
menjadi pregnenolon
Metirapon Menghambat kortisol Sedasi, ruam kulit,
dengan memblok tahap hipertensi
akhir dari
pembentukan kortisol
Penyakit Addison
Adalah ketidakcukupan/kekurangan adrenokortikal, merupaka penyakit yang
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian dengan cepat apabila tidak diobati.
Manifestasi klinik: non spesisik: anoreksia, lemah, lemah & berat badan menurun.
Hiperfragmentasi pada kulit & membran mukosa. GI: mual, nyeri abdominal,
diare & muntah.
Diagnosis: Screening test: kadar ACTH tinggi dalam plasma. ACTH Stimulation
Test
Kadar plasma ACTH: level ACTH biasanya meningkat sampai ≤55 pmol/liter
(250pg/ml) pada pasien dengan kekurangan adrenokortikol.
Pengobatan:
a. Addisonian Crisis
Berdasarkan penggantian glukokortikoid, dengan /tanpa penambahan
penggantian mineralkortikoid. Hidrokortison 100 mg IV setiap 6 jam,
biasanya pasien akan stabil setelah 24jam & pada saat itu dosis dapat
diturunkan menjadi 50 mg IV setiap 6 jam. Dosis perawatan Hidrokortison
adalah 20-30 mg/hari paling lama 4 / 5 hari.
Pemberian IV & glukosa direkomendasikan untuk merawat dehidrasi, shock &
hipoglikemi.
Nama t ½ biologi Dosis ekivalen (mg)
Kerja singkat
Hidrokortison 8-12 20
Kortison asetat 8-12 25
Kerja sedang
Prednison 18-36 5
Prednisolon 18-36 5
Metilprednisolon 18-36 4
Triamsinolon 18-36 4
b. Bedakan pula terminologi medik dan prinsip terapi yang dipilih antara
Prinsip terapi:
Penyakit Pengobatan
Hipertiroidisme Thioamid, Iodida, Antagonis
Adrenergik, Radioaktif Iodin,
Pembedahan (Iodida, Thioamid /
propanolol preoperasi sama
penurunan gejala), Kontras media
Iodin
Hipotiroidisme Kolesteramin, Kolestipol,
Nitroprusid, Litium, Iodida,
Amiodaron, Ipodat, Sulfonilurea,
Sulfonamid, PAS, Resorsinol,
Fenilbutazon, cabai alami
(mengandung Tiosianat &
Goitrogen lainnya)
Hipotalamus
Hormon A
Organ target
Hormon B
Hipotalamus
GH-RH SST
Pituitari
Anterior
GH
IGF-1
Interferon Alfa
Interferon manusia adalah senyawa alami yang muncul dengan komplek antiviral,
menstimulir pembentukan daya tahan tubuh & kerja antineoplastik. Mempunyai 3
kelas, yaitu Alfa, Beta & Gamma. 3 bentuk Interferon alfa, yaitu alfa-2a (Roferon-
A), alfa-2b (Intron A) & alfa-n3 (Alferon N).
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu sindrom pada individual
yang positif HIV serta:
- Jumlah sel CD4 T dibawah 200 sel/µl, atau
- Mempunyai penyakit yang menyertai, yaitu Pneumocystis carinii pneumonia,
Cytomegalovirus retinitis, Disseminated histoplasmolisis, TBC & Kaposi’s
sarcoma.
d. Jelaskan tentang klasifikasi obat antiretroviral dan berikan regimen pilihan
untuk multidrug therapy awal untuk infeksi HIV
− Didanosin = Videx
− Lamivudin = Epivir
− Stavudin = Zerit
− Zalcitabine = Hivid
− Zidovudin = Retrovir
− Nevirapin = Viramune
− Indinavir = Crixivan
− Nelfinavir = Viracept
− Ritonavir = Norvir
− Saquinavir = Invirase
a. Bayi
Pada usia ini perbedaan respon yg utama disebabkan belum sempurnanya berbagai
fungsi farmakokinetik tubuh. Contoh:
Dgn demikian diperoleh kadar obat yg tinggi dlm darah & jaringan. Disamping
itu, terdapat peningkatan sensitivitas eseptor terhadap obat. Akbatnya terjadi
respon yg berlebihan atau efek toksik pd dosis yg biasa diberikan berdasarkan
perhitungan luas permukaan tubuh
• Absorpsi obat:
- Meningkatkan pH lambung
- Menurunkan permukaan absorpsi
- Menurunkan kecepatan aliran darah
- Menurunkan motilitas GI
- Menghambat waktu pengosongan lambung
• Distribusi obat
• Metabolisme obat
Perubahan pada ginjal, liver & saluran GI. Pada trimester, aliran darah ginjal
menjadi ganda, sehingga LFG menurun, akibatnya clearance obat dipecepat. Ada
beberapa obat dapat menurunkan metabolisme hati selama kehamilan. Motilitas
usus juga menurun, karena waktu transit intestinal untuk meningkatkan. Karena
transit lebih lama, maka dibutuhkan waktu tambahan bagi obat untuk di absorpsi.
d. Wanita menyusui
< plasma
Dosis obat
Berat molekul
Meningkatkan ASI
Metoklopramid
Oxytocin
Menurunkan ASI
Bromocriptin
Levodopa
Diuretik
Alkohol
b. Sebutkan obat-obat apa saja yang perlu perhatian atau tidak harus diberikan
bagi pasien bayi, lansia, wanita hamil dan wanita menyusui
Obat yang perlu perhatian / tidak harus diberikan bagi pasien bayi, lansia, wanita
hamil & menyusui
a. Bayi
Obat ES
Androgen Pubertas prematur pada pria, menurunkan tinggi pada
remaja dari premature epiphyseal closure
Aspirin & salisilat lain Intoksitas dari overdosis akut (asidosis, depresi nafas
hipertermia), Reye’s sindrom pada anak dengan
chickenpox / influenza
Kloramfenikol Gray sindrom (neonates & infant)
b. Lansia
c. Wanita hamil
- Penghambat ACE
- Obat lain: Alkohol (dosis tinggi), Kokain (dosis tinggi), Litium, Tetrasiklin,
Talidomid, Warfarin
d. Wanita menyusui
Barbiturat Mengantuk
Benzodiazepin Latargi
Efedrin Iritabilitas