Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FARMAKOLOGI

(ANTI PROTOZOA)

Oleh

KELOMPOK V FA1 MATRIKULASI

1. Ajeng Juwita (13171001)


2. Alfi Nurfauziah (13171002)
3. Any Noor Andiny (13171006)
4. Fitri Bella Mustika Sari (13171017)
5. Fitri Saraswati (13171019)
6. Herman samosir (13171022)
7. Katarina (13171025)
8. Susana Agnesia Kihe (13171041)
9. Wahyu Septian (13171045)

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG


2018
I. Defenisi dan Golongan Obat
Protozoa adalah suatu mikroorganisme berselsatu yang dapat menyebabkan
infeksi pada sirkulasi darah ,saluran pencernaan dan kandung kemih. Infeksi akibat
protozoa yg paling terkenal adalah malaria, disentri dan trikomoniasis. Obat
antiprotozoa adalah senyawa yang digunakan untuk pencegahan atau pengobatan
penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa. Obat-obat antiprotozoa sebagai
berikut :

Obat – Obat Anti


Protozoa

Amebiasis : Malaria : Tripanosomiasis :

- Chloroquine - Artemisin - Benznidazole


- Dehydroemetine - Cholroquin - Melarsoprol
- emetine - Mefloquin - Nifurttimox
- Iodoquinole - Primaquin - Pentamidine
- Pyrimethamin
- Metronidazole - suramin
e
- Paramomycin - Suramin
- Quinine
- Tinidazole
- Quindine
-

Leishmaniasis :

- Sodium Giardiasis :
Toksoplasmosis :
stibogluconate
- Metronidazol
- Pyrimethamine
- Nitazoxanide
- Tinidazole
II. Contoh Obat, Mekanisme Kerja dan Dosis
1. Obat Antiamuba
Obat antiamuba, atau amubisida adalah senyawa yang
digunakanuntuk pengobatan amubiasis, suatu infeksi pada tuan rumah
(host)yang disebabkan olehamuba parasitik. Habitat amuba biasanya
padausus besar, sepertientamoebahistolytica, E. coli, E.harimanni,
Endolimas nana dan Iodamoeba butschilii, atau pada mulut, seperti
E.ginggivilis. Amubiasis biasanya dihubungkan dengan amubadisentri, suatu
infeksi yangdisebablan oleh E. Histolytica.Merupakansalah satu penyakit
parasit yang endemik dan banyak menimbulkan kematiandi banyak negara,
terutama didaerah tropis yang sanitasinya relatif rendah.
Obat antiamuba di bagi menjadi tujuh kelompok yaitu turunan 4-
aminokuinolin, antibiotika, turunan 8-hidroksikuinolin, alkaloidaipeka,
turunan 5-nitroimidazol, arsen organik dan turunan lain-lain.
a. Turunan 4-aminokuinolin
Contoh: klorokuin dan garam-garamnya.
Klorokuin digunakan untuk amubiasis sitemik, terutama abses hati.
b. Antibiotika
Contoh: eritromisin, tetrasiklin, oksitetrasiklin danparomomisin.
Antibiotika bekerja sebagai amubisid secara tidak langsungpada dinding
danlumen usus, yaitu dengan memodifikasi florausus yang diperlukan
untuk kehidupan amuba.
c. Turunan 8-Hidroksikuinolin
Contoh: kiniofon, kliokuinol (Vioform) dan iodokuinol
Mekanisme kerja
8-Hidroksikuinolin bekerja pada amuba yang terdapat pada
usus, melalui duamekanisme, yaitu :
1) Oksidasi oleh atom iodide
2) Pembentukan kelat dengan ion fero oleh gugus 8-Kuionolinol.
Efek samping turunan 8-Hidroksikuinolin adalah Subacutemyclo-
opticneuropathy (SMON) dan nyeri selebralakut, termasuk agitasi dan
amnesia, bila digunakan dengandosis besar pada waktu yang
pendek.Pada dosisterapi, pemakaian jangka panjang kemungkinan
menyebabkanatropi optikyang tetapdan kebutaan.Di beberapa
negara,termasuk indonesia, kliokuinol samping diatas.
d. Alkaloida Ipeka
Contoh: Emetin HCl, dan dehidroemetin di HCl (DH emetine).
Mekanisme kerja
Alkaloida ipeka adalah amubisid sistemik, digunakan untukpengobatan
amuba disentri yang berat dan abses hepatik.Padatingkat molekul,
senyawa dapat menghambat perpanjanganrantai polipeptida, kemudian
memblok sintesis protein dariorganism eukariotik.!fek ini tidak terjadi
pada organismprokariotik.
Hubungan struktur dan aktivitas
a) Stereokimia merupakan dasar yang sangat pentinguntuk aktivitas
antiamuba alkaloida ipeka. Emetin HCl,merupakan 4 atom C asimetrik
pada posisi 2,3,11 b dan 1’, sehingga dapat membentuk beberapa
stereoisome. Dari uji biologis didapatkan bahwa semua
stereoisomertersebut aktivitasnya lebih rendah dibanding (-)-
emetinsuatu alkaloida alam yang didapat dari ekstrak tanaman Uragaga
ipecacuanhae.
b) Kuartenerisasi atomme N-5 (-)-emetin akanmeningkatkan aktivitas
antiamuba. Tetapi bilakeuartenerisasi dilakukan pada atom N-5 dan N-
2’ justru menurunkan aktivitas.
c) Substituen pada cincin aromatik dapat di$ariasi tanpakehilangan
aktivitas.
d) Pemecahan cincin tetrahidroisokuinolin memberikansenyawa dengan
aktivitas sedang.
e) Turunannya, (±)-2,3-dehidroemetin, biasanyadinamakan
dehidroemetin, aktivitasnya sama sepertiemetin, tetapi toksisitasnya
lebih rendah dan lebih cepatdieliminasikan. !fek samping serius terjadi
antara lainpada kardiovaskular, saraf otot danreaksi pada salurancerna.
Alkaloida ipeka biasanya diberikan secarasubkutan atau intramuskular,
karena pada pemberiansecara intra$ena menimbulkan efek samping
cukupbesar. 1ekarang, penggunaan alkaloida ipeka sebagaiantiamuba
kurang populer dandiganti, dengan turunan 5-nitroimidazol karena
mempunyai aktivitas yangsamadan relatif lebih aman. Alkaolida ipeka
hanyadigunakan bila turunan 5-nitroimidazol tidak efektifatau
kontraindikasi. Dosis I.M (yang dalam) atau S.C: 1-1,5 mg/kgbb 1 dd,
selama 5 hari.
e. Turunan Nitroimidazol
Turunan nitroimidazol dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Turunan 2-nitroimidazol, contoh: benznidazol danmisonidazol.
2) Turunan 5-nitroimidazol, contoh: metronidazol,
nimorazol,ornidazol,tinidazol dan seknidazol.
Struktur umum turunan 2-nitroimidazol: Turunan 5-nitroimidazol sampai
sekarang merupakan obat pillihan untukamubiasis usus dan sistemik,
termasuk abses amuba, infeksinbakterial, giardiasis, trikomoniasis dan
beberapa parasite protozoa.
Turunan 5-nitroimidazol lebih aktif terhadap amubiasis sitemikdaripada
amubiasis ususkarena sebagian besar obat diserapmelalui usus halus
sehingga kemungkinan gagal untukmencapai kadar terapeutik dalam usus
besar. Pada pengobatanamubiasis usus yang berat, biasanya dikombinasi
denganantibiotika, seperti tetrasiklin atau paromomisin.
Mekanisme kerja
Gugus nitro pada posisi 5 sangat berperan untukaktivitasamubiasis
karenamampu mereduksi dan berfungsi sebagaielektron aseptor terhadap
guguselektron donor protein amuba.Akibatnya, terjadi gangguan proses
biokimia, seperti hilangnyastruktur heliks ADN, pemecahan ikatan dan
kegagalan fungsiADN sehingga amuba mengalami kematian.
f. Arsen Organik
Contoh: karbarson, difetarson dan glikobiarsol.
Turunan arsen orgamik mengandung atom arsenik pentavalen.Mula-mula
direduksi menjadi arsen trivalen kemudianmembentuk kompleks dengan
gugus tiol dari parasit danmenunjukkan efek amubisid.Turunan arsen
organic sekarangjarang digunakan karena ekskresinya pelan dan
akanditimbulkan pada jaringan sehingga menimbulkan toksisitasyang
besar.
g. Turunan lain-lain
Contoh: diloksanid furoat, bialamikol dan kuinakrin HCl
Diloksanid furoat, adalah turunan haloasetamid, mengandunggugus
dikloroamid (-N(R)-COCHCl2) yang terikat pada cincinbfenil, seperti pada
antibiotika gejala-gejala amubiasis usus dansistemik, termasuk abses
amubik,sesudah pengobatan denganturunan 5-nitroimidazol.
Diklosanid furoat cepat terhidrolisisdalam usus melepas diklosanid dan
cepat diserap olehsalurancerna.Kadar plasma tertinggi obat dicapai dalam 1
jam, dengan masa kerja ± 6 jam.Dosis oral ; 500 mg 3 dd, selama 10 hari.
2. Obat Antileismania
Obat antileismania atau leismanisida, adalah senyawakemoterapetik
yang digunakan untuk pengobatan leismaniasis, suatuparasit yang
disebabkan oleh Leishmania donovani (leismaniasis viseral), L. Tropica
(leismaniasis kutan), L.Brazilliense (leismaniasismukokutan), L. Aethiopica,
L. Major dan L. Mexicana.
Merupakan parasit pada manusia dan hewan yang disebarluaskanmelalui
gigitan serangga lalat pasir (Phleobotamus atau Lutzomyla). Leishmania sp,
mempunyai dua bentuk siklus kehidupan, yaitu:
a. Luar sel, bentuk promastigot bebas, dikembangkan dalam usus vector
(serangga), yang masuk dalam tubuh mamalia melaluigigitan
serangga.
b. Dalam sel, bentuk amastigot dalam tubuh mamalia.
Antileismania dibagi menjadi lima kelompok yaitu:
1) Golongan alkaloida
Contoh:Emetin HCl, dehidroemetin.
2) Antibiotika
Contoh: amfoterisin B, griseofulvin dan paromomisin
3) Turunan Diamidin
Contoh: hidrosistilbamidin isetionat dan pentamidinisetionat.
4) Turunan 5-nitroimidazol
Contoh: metronidazol dan benznidazole.
5) Turunan lain – lain
Contoh: sodium stilboglukonat, alopurinol, sikloguanilpamoat, kuinakrin
HCl dan suramin Na.
Sodium stiboglukonat , merupakan turunan antumindan obat pilihan untuk
pengobatan segala bentukleismaniasis. Terhadap L.Braziliense bila tidak
efektif dapatdiganti dengan amfoterisin B.
 Mekanisme kerja :
Mekanisme kerja turunan diamidin belum begitu jelas,kemungkinan
disebabkan oleh interaksi obat dengan ADN ataunukleosida, melalui
reaksi yang melibatkan aseptor donor elektron yang menyebabkan
hambatan biosintesis ADN, ARN,fosfolipid dan protein.
Kemungkinan mekanisme kerja yanglain adalah mempengaruhi
pemasukan atau fungsi
poliamin protozoa .
 Mekanisme kerja
Sodium stiboglukonat adalah senyawa antimon pentavalenyang
berfungsi sebagai pra-obat, dalam tubuh direduksimenjadi bentuk
trivalen aktif yang dapat bereaksi dengan gugussulfhidril, yang ada
dalam sistem enzim esensial parasit,membentuk ikatan kovalen dan
menyebabkan efek toksik.
3. Obat Antitrikomonas
Obat antitrikomonas, atau trikomonasida, adalah senyawa
yangdigunakan untuk pengobatan trikomoniasis, suatu infeksi parasit
padausus atau saluran genital, yang disebabkan oleh flagelata, seperti
Trichomonas vaginallis, T.Tenax, Dientamoeba fragillis dan
pentatrichomonas hominis. Infeksi pada manusia terutama adalahtrikomonas
yang disebabkan oleh T.vaginallis, yang biasanya hiduppada mukosa vagina
dan bagian saluran genital wanita (40%) atau pria(10%).
Obat antitrikomonas dikelompokkan menjadi dua yaitu obat yangbekerja
secara sistemik dan yang bekerja secara setempat.
a. Obat yang bekerja secara sistemik
Obat pilihan untuk pengobatan trikomoniasis sistemikadalah
metronidazol atau turrunan nitroimidazol lain. Untukinfeksi D.fragilis
sebagai obat pilihan adalah iodokuinol atautetrasiklin.
Obat yang menghambat efek sistemik trikomoniasis dibagimenjadi tiga
kelompok yaitu golongan antibiotika, turunan 8- hidroksikuinolin dan
turunan nitroimidazol.
1) Golongan antibiotika
Contoh: tetrasiklin, natamisin dan pentamisin
2) Turunan 8-hidroksikuinolin
Contoh: kliokuinol (Vioform) dan iodokuinol
3) Turunan nitroimidazol
Contoh: benzonidazol, flunidazol, metronidazol, misonidazol,
nimorazol, ornidazol, sekmidazol dantinidazol.
b. Obat yang bekerja secara setempat
Contoh: aminakrin HCl, klotrimazol dan povidon-iodin.
4. Obat antitripanosoma
Obat antitriponosoma, atau tripanosida, adalah senyawa
yangdigunakan untuk pencegahan dan pengobatan tripanosomiasis,
suatupenyakit parasit yang disebabkan oleh flagelata, seperti
Trypanosomagambiesnse, T. Cruzi dan T.Rhodesiense.
T.cruzi dapat menyebabkan penyakit Chagas, dan vectorpenyebabnya
disebut kissing bugs, yaitu Triatoma sp., Panstrongylussp. Dan Rhodnius sp.
Penyakit ini banyak tersebar di Amerika Latin. Penyebarannya melalui
transfuse darah dan sekarang menimbulkanproblem dengan T.cruzi. T.cruzi
mempunyai tiga bentuk dalam sikluskehidupannya, yaitu amastigot
(leismania), epimastigot dantripomastigot.Hanya sedikit obat yang dapat
digunakan untuk
pengobatan penyakit Chagas, antara lain yaitu benzonidazol dannifurtimoks.
T.gambiense dan T.Rhodesiense dapat menyebabkan penyakit tiduratau
tripanosomiasis Afrika, dan vector penyebarnya adalah lalat tsetse(Glossuba
palpalis dan G. Morsitans).T.gambiense dan T.Rhodesiensemempunyai dua
bentuk dalam siklus kehidupannya, yaitu epimastigot,terjadi pada tubuh lalat
tsetse yang dalam kelenjar liur berubahmenjadi tripomastigot dan melalui
gigitan lalat masuk ke tubuh host.
Banyak senyawa yang digunakan untuk pengobatantripanosomiasis Afrika,
tetapi biasanya menimbulkan toksisitas cukupbesar sehingga harus dikontrol
secara ketat dan penderita harus masukrumah sakit.Selain pengobatan
infeksi, hal lain yang harusdiperhatikan adalah strerilisasi darah transfusi
(dengan gentian violet)dan kontrol terhadap vektor (dengan insektisida,
seperti malation) .
III. Farmakokinetik dan Farmakodinamik
1. KLOROKUIN
a) Farmakokinetik
Resorpsinya di usus cepat dan lengkap, distribusinya baik dengan
afinitas kuat untuk jaringan, misaln yahati, limfa, paru-paru, ginjal
dan leukosit. Biotransformasinya berlangsung lambat.Ekskresinya
melalui ginjal juga lambat sekali
b) Farmakodinamik
Menghambat sintesa enzim parasit membentuk DNA dan RNA .Obat
bersenyawa dengan DNA sehingga proses pembelahan dan
pembentukan RNA terganggu.
2. PIRIMETAMIN
a) Farmakokinetik
Resorpsinya dari usus lengkap tapi lambat, begitu pula
ekskresinya melalui ginjal dan tinja sebagai metabolit.
b) Farmakodinamik
Pirimetamin, terikat dengan enzyme Dihidrofolatredukta sehingga
sintesa asam folat terhambat sehingga pembelahan intiparasit
terganggu.Pirimetamin menghambat PABA ekstraseluler
membentuk asamfolat merupakan bahan intisel
ansitoplasmaparasite
3. SODIUM STIBOGLUKONAT
a) Farmakokinetik
Farmakokinetik Sodium Stiboglukonat masih belum terlalu
diketahui, sodium stiboglukonat tidak menumpuk ditubuh dan
dieksresi di ginjal
b) Farmakodinamik
c) Sodium Stiboglukonat menghambat sintesis makromolekul
melalui pengurangan ATP dengan cara mengkambat siklus asam
sitrat dan glikolisis.
4. TINIDAZOL
a) Farmakokinetik
Resorpsinya baik sekali di usus. obat di distribusikan secara baik
dalam hati dan dimetabolisme secara luas di hati. Eksresinya cepat
melalui empedu.
b) Farmakodinamik
Tinidazol membuat zat-zat yang mengganggu atau merusak
sintesis DNA dan menyebabkan sintesis asam nukleat terganggu.
5. SURAMIN
a) Farmakokinetik
Suramin tidak menyebar dengan baik kedalam cairan tulang
belakang dan konsentrasinya dalam jaringan relative rendah dan
tidak dimetabolisme seluruhnya dan 80% diekskresi di ginjal.
b) Farmakodinamik
Suramin bergabung dengan protein dan menghambat metabolisme
energy

IV. PIO

Nama obat Keterangan

Klorokuin - Hati-hati pemberian pada


penderita penyakit hati dan ginjal.
- Hati-hati jika diberikan pada
penderita defisiensi G-6-PD (Glukosa-6-
fosfat dihidrogenase).
- Agar dilakukan pemeriksaan mata secara
teratur pada pasien yang menggunakan
obat ini dalam jangka waktu yang lama.
- Hati-hati penggunaan bersamaan dengan
obat-obat hepatotoksik.
- Hindari penggunaan pada wanita hamil,
karena klorokuin dapat
menembus plasenta, kecuali jika
diperlukan supresi terhadap malaria.
- hati-hati penggunaan pada ibu hamil
karena klorokuin dieksekresikan di ASI.
Primetamin - Alergi terhadap sulfa atau pirimetamin,
gangguan hati atau ginjal yang berat.
- Hindari pemberian
pada trimester pertama
- Hindari pada pada ibu yang
menyusui bayi prematur.
Eritromisin - Gangguan fungsi hati dan porfiria ginjal
- Porfiria
- kehamilan (tidak diketahui efek
buruknya) dan menyusui (sejumlah kecil
masuk ke ASI)
Tetrasiklin - Gangguan fungsi hati (hindari pemberian
secara intravena),
- Gangguan fungsi ginjal
- Kadang-kadang menimbulkan
fotosensitivitas
Metronidazol dan Hipersensitivitas, kehamilan trimester pertama.
tiniazol

Diksisiklin Doksisiklin merupakan obat ketegori D untuk ibu


hamil menurut FDA. Hal ini berarti doksisiklin
terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia
Doksisiklin diketahui dapat terekstraksi pada ASI
ibu menyusui. Beberapa penelitian juga
membuktikan adanya efek pewarnaan pada enamel
gigi dan tulang bayi 

Anda mungkin juga menyukai