Anti Infeksi II
Kelompok 2
B. Hidroksimetil Nitrofurantoin
Digunakan pada infeksi bakteri pada saluran kemih. Mekanisme kerja kurang
lebih sama seperti nitrofurantoin
Turunan piridin
Fenazopiridin, digunakan sebagai analgesik lokal pada saluran seni. Sering
dikombinasikan dengan antiseptik saluran kemih seperti sulfametizol.
Contoh : pyridium, urosulfin (fenazopridin Hcl dan Sulfametizol)
Turunan Pirimidin
Trimetroprim, digunakan untuk infeksi saluran kemih yang disebabkan E.coli,
P.mirabilis, K.pneumoniae, Enterobacter. Mekanisme kerja memblok kerja
enzim dihidrofolat reduktase sehingga menghambat pembentukan
tetrahidrofolat yang berakibat timidin tidak dapat terbentuk.
Contoh : Syraprim, Tobyprim
Turunan Kuinolon
Merupakan pengambangan asam nalidiksat, Mekanisme kerjanya dengan
menghambat sintesis asam deoksiribose nukleat (ADN).
Penggolongan turunan 4-Kuinolon
Turunan Naftridin (Asam nalidiksat), Turunan sinolin (sinoksasin) Turunan
Pirido-Pirimidin (asam pipemidat), Turunan 4- kuinolon (siprofloksasin)
Contoh turunan kuinolon
Asam nalidiksat (Unireg, Neg gram)
Asam pipemidat (Urotractin, Urixin, Palin)
Sinoksasin
Siprofloksasin Hcl monohidrat (Baquinor, Ciproxin, Renator)
Ofloksasin (Tarivid, Danoflox)
Norfloxin (Lexinor)
Pefloksasin mesilat dihidrat (Abaktal, Peflacine)
Feroksasin (Quinodis)
Lomefloksasin (Omniquin)
Sparfloksasin
Levofloxasin (Levocin, Cravit)
OBAT ANTI VIRUS
Obat antivirus adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan dan pencegahan penyakit yang disebbkan oleh
virus.
Analog Nukleosida
Mekanisme Kerja : Analog nukleosida mula-mula mengalami
fosforilasi oleh sel tuan rumah membentuk turunan trifosfat yang
aktif, kemudian bergabung ke dalam ADN virus dan tuan rumah
sebagai pengganti nukleotida normal sehingga terjadi hambatan
proses replikasi sel. Contoh : zidovudin, asiklovir, idoksuridin,
ribavirin, dan vidarabin.
Turunan Interferon
Mekanisme Kerja :
Merangsang enzim yang mampu menghambat translasi m
ARN virus.
Menhambat pelepasan virion pada permukaan sel virus.
Meningkatkan kekebalan tuan rumah terhadap infeksi virus
melalui efek imunomodulasi.
Contoh : Interferon alfa - n1, Interferon alfa 2a dan Interferon
alfa 2b
OBAT ANTI JAMUR
Obat anti jamur adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur.
Jamur yang menginfeksi manusia (mikosis), yaitu:
Turunan tionokarbamat
Toksiklat (tolmicen) efektif secara setempat untuk pengobatan
dermatomikosis.
. Turunan pirimidin
Mekanisme kerja : mengalami metabolisme di dalam sel jamur,
metabolik antagonis dengan asam ribonukleat dan menghambat
asam nukleat dan protein jamur . (flusitosin dan heksetidin)
Turunan antibiotika
Membatasi pertumbuhan jamur dengan menghambat mitosis
jamur (Griseofulvin )
Antiobiotika turunan polien, mempunyai mekanisme kerja
yang berbeda dengan griseofulvin (Nistatin)
Turunan Imidazol
Menimbulkan ketidakteraturan membran sitoplasma jamur,
menyebabkan ketidakseimbangan metabolik sehingga
menghambat pertumbuhan atau menimbulkan kematian sel
jamur. Contoh
Klotrimazol, ketokonazol, flukonazol, tiokonazol, itrakonazol
Turunan Halogen
Berinteraksi dengan membentuk ikatan kovalen dengan gugus
fungsional dari sel jamur, ikatan kovalen kuat menyebabkan
masa kerja obat menjadi panjang. digunakan untuk pengobatan
infeksi jamur superfisial pada kulit
Contoh : haloprogin
Turunan lain-lain
a. Natrifin HCL (anti jamur)
b. Terbinafin (antijamur)
c. Siklopiroksolamin (fungisida)
d. Dipirition (antiketombe)
OBAT ANTIPROTOZOA
Obat protozoa adalah senyawa yang digunakan untuk pencegahan
ataupengobatan penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa .
Berdasarkan penggunaannya obat antiprotozoa dibagi menjadi 6
kelompok yaitu
1. Antiamuba
2. Antilesmania
3. Antitrikomonas
4. Antitripanosoma
5. Antimalaria
Obat Antiamuba
adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan amubiasis,
suatu infeksi pada tuan rumah (host) yang disebabkan oleh amuba
disentri . Obat antiamuba dibagi menjadi tujuh kelompok
Obat antitripanosoma
a. Nifurtimoks
Mekanisme Kerja : Turunan 5-nitrofuran ini merupakan obat
pilihan untuk penyakit Chagas karena dapat meghambat
bentuk tripomastigot luar sel dan amastidot dalam sel T. cruzi.
b. Suramin Na
Mekanisme Kerja : Suramin Na bekerja dengan menghambat
enzim gliserin-3-fosfat oksidase dan kemudian memblok
glikolisis. Karena produksi energi dari dari Trynasoma sp.,
seluruhnya tergantung pada proses glikolisis, maka pemblokan
proses tersebut mempengaruhi metabolismenya dan
menyebabkan kematian parasit.
c. Melarsoprol
Mekanisme Kerja : Melarsoprol adalah turunan arsen trivalent,
bersifat sangat toksik. Sebagai antidotum adalah dimerkaprol.
Bentuk trivalen aktif bereaksi dengan gugus sulhidril yang ada
dalam system enzim esensial parasit, pada akhir glikolitik
kinase membentuk ikatan kovalen dan menyebabkan efek
toksik. Pada manusia melarsoprol secara tepat dioksidasi
menjadi senyawa pentavalen yang relativ tidak toksik dengan
segera diekskresikan, sedangkan pada Trypanosoma sp. Proses
metabolismenya sangat lambat.
d. Hidroksistilbamidin isetionat
Mekanisme kerja : Merupakan obat pilihan untuk pencegahan
dan pengobatan tripanosomiasis Afrika, tetapi tidak dapat
mencapai cairan serebrospinal sehingga tidak efektif untuk
pengobatan tripanosomiasis yang telah mempengaruhi SSP.
Hidroksistilbamidin juga efektif untuk leismaniasis visceral.
TERIMAKASIH