Anda di halaman 1dari 24

Kimia medisinal

Anti Infeksi II
Kelompok 2

1. Rita purnamasari 14334096


2. Yopi Abdullah 14334108
3. Muhammad mujahid islami 14334110
4. Fita susanti 14334113
5. Telisa komitasari 14334115
Obat Anti infeksi
Adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh spesies tertentu dari golongan serangga, protozoa,
metazoa, jamur, bakteri, riketsia atau virus

Berdasarkan kegunaannya obat anti infeksi terbagi atas


1. Ekstroparasitida
2. Obat anti infeksi setempat
3. Anthelmintik
4. Obat anti mikrobakteri
5. Antiseptik saluran seni
6. Obat antijamur
7. Obat antivitus
8. Obat antiamuba
Antiseptik saluran seni

Berdasarkan struktur kimianya antiseptik saluran kemih


terbagi atas 6 kelompok
1. Metenamin dan garamnya
2. Asam mandelat dan garamnya
3. Turunan nitrofuran
4. Piridin
5. Pirimidin
6. Turunan kunolon
Metenamin dan garamnya
Merupakan obat infeksi saluran kemih yang pada suasana asam akan
terurai dan melepaskan formaldehid aktif dan amonia. Mekanisme
kerja bekerja secara tidak khas melalui interaksi dengan gugus
gugus fungsional tertentu pada sel bakteri. Contoh urotropin dan
hexamin

Asam mandelat dan garamnya


Diperdagangkan dalam bentuk campuran rasemat. Mekanisme kerja
sebagai bakterioststik dan bakteriosid pada saluran kemih terutama
pada infeksi E. coli, S. faecalis, dan Salmonella sp.
Contoh : Asam Mandelat, Amm. Mandelat, Ca Mandelat
Turunan nitrofuran
A. Nitrofurantoin
Merupakan obat pilihan pada pengobatan sistitis. Mekanisme kerja
menghambat enzim yang terlibat dalam pembentukan asetil koenzim A
Contoh : Macrofuran

B. Hidroksimetil Nitrofurantoin
Digunakan pada infeksi bakteri pada saluran kemih. Mekanisme kerja kurang
lebih sama seperti nitrofurantoin

Turunan piridin
Fenazopiridin, digunakan sebagai analgesik lokal pada saluran seni. Sering
dikombinasikan dengan antiseptik saluran kemih seperti sulfametizol.
Contoh : pyridium, urosulfin (fenazopridin Hcl dan Sulfametizol)
Turunan Pirimidin
Trimetroprim, digunakan untuk infeksi saluran kemih yang disebabkan E.coli,
P.mirabilis, K.pneumoniae, Enterobacter. Mekanisme kerja memblok kerja
enzim dihidrofolat reduktase sehingga menghambat pembentukan
tetrahidrofolat yang berakibat timidin tidak dapat terbentuk.
Contoh : Syraprim, Tobyprim

Turunan Kuinolon
Merupakan pengambangan asam nalidiksat, Mekanisme kerjanya dengan
menghambat sintesis asam deoksiribose nukleat (ADN).
Penggolongan turunan 4-Kuinolon
Turunan Naftridin (Asam nalidiksat), Turunan sinolin (sinoksasin) Turunan
Pirido-Pirimidin (asam pipemidat), Turunan 4- kuinolon (siprofloksasin)
Contoh turunan kuinolon
Asam nalidiksat (Unireg, Neg gram)
Asam pipemidat (Urotractin, Urixin, Palin)
Sinoksasin
Siprofloksasin Hcl monohidrat (Baquinor, Ciproxin, Renator)
Ofloksasin (Tarivid, Danoflox)
Norfloxin (Lexinor)
Pefloksasin mesilat dihidrat (Abaktal, Peflacine)
Feroksasin (Quinodis)
Lomefloksasin (Omniquin)
Sparfloksasin
Levofloxasin (Levocin, Cravit)
OBAT ANTI VIRUS
Obat antivirus adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan dan pencegahan penyakit yang disebbkan oleh
virus.

Berdasarkan struktur kimianya obat anti virus dibagi menjadi


tiga kelompok yaitu :
Turunan adamantan
Analog nukleosida
Turunan interferon
Turunan Adamantan Amin
Mekanisme Kerja : Amantidin dan turunannya bekerja dengan
menghambat penetrasi partikel virus ke sel tuan rumah dan
menghambat tahap awal repilkasi virus. Contoh obat :
Amantadin HCL, Meisoprinol, Rimantidin, dan Tromantidin

Analog Nukleosida
Mekanisme Kerja : Analog nukleosida mula-mula mengalami
fosforilasi oleh sel tuan rumah membentuk turunan trifosfat yang
aktif, kemudian bergabung ke dalam ADN virus dan tuan rumah
sebagai pengganti nukleotida normal sehingga terjadi hambatan
proses replikasi sel. Contoh : zidovudin, asiklovir, idoksuridin,
ribavirin, dan vidarabin.
Turunan Interferon
Mekanisme Kerja :
Merangsang enzim yang mampu menghambat translasi m
ARN virus.
Menhambat pelepasan virion pada permukaan sel virus.
Meningkatkan kekebalan tuan rumah terhadap infeksi virus
melalui efek imunomodulasi.
Contoh : Interferon alfa - n1, Interferon alfa 2a dan Interferon
alfa 2b
OBAT ANTI JAMUR
Obat anti jamur adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur.
Jamur yang menginfeksi manusia (mikosis), yaitu:

1. Mikosis Sistemik :Mempengaruhi organ internal dan viseral


2. Mikosis Subkutan : Mempengaruhi tulang, muka, kulit dan
jaringan subkutan
3. Mikosis kutan (menginfeksi epidermis, rambut, kuku) dan
mukokutan (disebabkan oleh jamur Candida sp.)
4. Mikosis superfisial : menginfeksi rambut dan lapisan
superfisial dan epidermia.
struktur kimia dalam obat antijamur
Turunan asam
Digunakan sebagai antijamur setempat pada kulit, mekanisme
kerja disebabkan oleh efek keratolitiknya. Contoh : asam
propionat, natrium keprilat, asam undesilenat, asam salisilat

Turunan tionokarbamat
Toksiklat (tolmicen) efektif secara setempat untuk pengobatan
dermatomikosis.
. Turunan pirimidin
Mekanisme kerja : mengalami metabolisme di dalam sel jamur,
metabolik antagonis dengan asam ribonukleat dan menghambat
asam nukleat dan protein jamur . (flusitosin dan heksetidin)

Turunan antibiotika
Membatasi pertumbuhan jamur dengan menghambat mitosis
jamur (Griseofulvin )
Antiobiotika turunan polien, mempunyai mekanisme kerja
yang berbeda dengan griseofulvin (Nistatin)

Turunan Imidazol
Menimbulkan ketidakteraturan membran sitoplasma jamur,
menyebabkan ketidakseimbangan metabolik sehingga
menghambat pertumbuhan atau menimbulkan kematian sel
jamur. Contoh
Klotrimazol, ketokonazol, flukonazol, tiokonazol, itrakonazol
Turunan Halogen
Berinteraksi dengan membentuk ikatan kovalen dengan gugus
fungsional dari sel jamur, ikatan kovalen kuat menyebabkan
masa kerja obat menjadi panjang. digunakan untuk pengobatan
infeksi jamur superfisial pada kulit
Contoh : haloprogin

Turunan lain-lain
a. Natrifin HCL (anti jamur)
b. Terbinafin (antijamur)
c. Siklopiroksolamin (fungisida)
d. Dipirition (antiketombe)
OBAT ANTIPROTOZOA
Obat protozoa adalah senyawa yang digunakan untuk pencegahan
ataupengobatan penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa .
Berdasarkan penggunaannya obat antiprotozoa dibagi menjadi 6
kelompok yaitu
1. Antiamuba
2. Antilesmania
3. Antitrikomonas
4. Antitripanosoma
5. Antimalaria
Obat Antiamuba
adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan amubiasis,
suatu infeksi pada tuan rumah (host) yang disebabkan oleh amuba
disentri . Obat antiamuba dibagi menjadi tujuh kelompok

Turunan 4-aminokuinolin, digunakan untuk amubiasis


sistemik, terutama abses hati. Contoh klorokuin dan garamnya

Antibiotika, bekerja sebagai amubisid secara tidak langsung


dengan cara memodifikasi flora usus yang diperlukan untuk
kehidupan amuba. Contoh eritromisin, tetrasiklin
Turunan 8-hidroksikuinolin, Mekanisme kerja dengan Oksidasi
oleh atom iodida dan Pembentukan kelat dengan ion fero oleh
gugus 8-kuinolinol. Contoh kiniofon, kliokuinol (Vioform) dan
iodokuinol.

Alkaloida ipeka, Pada tingkat molekul, dapat menghambat


perpanjangan rantai polipeptida, kemudian memblok sintesis
protein dari organisme eukariotik (tidak terjadi pada organisme
prokariotik). Contoh emetin HCl dan dehidroemetin diHCl
(DH Emetine)
turunan 5-nitromidazol,
Dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Turunan 2-nitroimidazol, contoh : benznidazol dan
misonidazol
2. Turunan 5-nitroimidazol, contoh : metronidazol, nimorazol,
ornidazol, tinidazol dan seknidazol

Arsen organik, Mengandung atom arsenik pentavalen yang


direduksi menjadi arsen trivalen kemudian membentuk
kompleks dengan gugus tiol dari parasit dan menunjukkan efek
amubisid. Contoh karbarson, difetarson dan glikobiarsol.
Turunan lain-lain
Contoh : diloksanid furoat, bialamikol dan kuinakrin HCl.
Obat Antileismania
Senyawa kemoterapetik yang digunakan untuk pengobatan
leismaniasis, suatu parasit yang disebabkan oleh Leishmania
donovani, L. tropica, L. braziliense, L. aethiopica, L. major, dan
L. mexicana (parasit yang disebarluaskan melalui gigitan
serangga lalat pasir (Phlebotamus atau Lutzamyia).

Antileismania dibagi menjadi lima kelompok, yaitu :


a) Golongan alkaloida : emetin HCl, dehidrometin.
b) Antibiotika : amfoterisin B, griseofulvin dan paromomisin.
c) Turunan Diamidin : hidroksistibamidin isetionat dan
pentamidin isetionat.
d) Turunan 5-Nitromidazol : metronidazol dan benznidazol.
e) Turunan lain-lain : sodium stiboglukonat, alopurinol,
sikloguanil pamoat, kuinakrin HCl.
Obat antitrikomonas
Merupakan senyawa yang digunakan untuk pengobatan
trikoniasis, atau infeksi parasite pada usus atau saluran genital,
yang disebabkan oleh flagelata, seperti Trichomonas vaginalis, T.
tenax, Dientamoeba fragilis dan Pentatrichomonas hominis. Obat
Trikomonas dikelompokkan menjadi :
Bekerja secara Sistemik
Obat yang menghambat efek sistemik trikomonas dibagi menjadi
3 kelompok yaitu :
1) Golongan antibiotika : Tetrasiklin, natamisin, dan pentamisin
2) Turunan 8-hidroksikuinolin : Kliokuinol (Vioform) dan
iodokuinol
3) Turunan nitroimidazol : Benznidazol, flunidazol,
metronidazole, misonidazol, nimorazol, ornidazol, seknidazol,
dan tinidazol.
Bekerja secara setempat
Contoh : amikarin HCl, Klotrimazol dan povidon-iodin
Obat antitripanosoma
Adalah senyawa yang digunakan untuk pencegahan dan
pengobatan tripanosomiasis, yaitu suatu penyakit parasite yang
disebabkan oleh flagelata, seperti Trypanosoma gambiense, T.
cruzi, T. rhodosiense.

Obat antitripanosoma
a. Nifurtimoks
Mekanisme Kerja : Turunan 5-nitrofuran ini merupakan obat
pilihan untuk penyakit Chagas karena dapat meghambat
bentuk tripomastigot luar sel dan amastidot dalam sel T. cruzi.
b. Suramin Na
Mekanisme Kerja : Suramin Na bekerja dengan menghambat
enzim gliserin-3-fosfat oksidase dan kemudian memblok
glikolisis. Karena produksi energi dari dari Trynasoma sp.,
seluruhnya tergantung pada proses glikolisis, maka pemblokan
proses tersebut mempengaruhi metabolismenya dan
menyebabkan kematian parasit.
c. Melarsoprol
Mekanisme Kerja : Melarsoprol adalah turunan arsen trivalent,
bersifat sangat toksik. Sebagai antidotum adalah dimerkaprol.
Bentuk trivalen aktif bereaksi dengan gugus sulhidril yang ada
dalam system enzim esensial parasit, pada akhir glikolitik
kinase membentuk ikatan kovalen dan menyebabkan efek
toksik. Pada manusia melarsoprol secara tepat dioksidasi
menjadi senyawa pentavalen yang relativ tidak toksik dengan
segera diekskresikan, sedangkan pada Trypanosoma sp. Proses
metabolismenya sangat lambat.

d. Hidroksistilbamidin isetionat
Mekanisme kerja : Merupakan obat pilihan untuk pencegahan
dan pengobatan tripanosomiasis Afrika, tetapi tidak dapat
mencapai cairan serebrospinal sehingga tidak efektif untuk
pengobatan tripanosomiasis yang telah mempengaruhi SSP.
Hidroksistilbamidin juga efektif untuk leismaniasis visceral.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai