Anda di halaman 1dari 57

ANTIINFEKSI

• Dyah Aji Sofyaningtyas (175010145)


• Farikhatul Haniah (175010146)
• Siti Nurrohmah (175010147)
• Samsiah (175010148)
• Zumi Agustina (175010149)
• Imro’atul Malina (175010150)
Antiinfeksi
Antiinfeksi adalah senyawa yang digunakan
untuk pengobatan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh spesies tertentu ( serangga,
metazoa, protozoa, bakteri, riketsia atau virus ).
Infeksi dapat terjadi karena bakteri virus dan
jamur.
Antimikroba digolongkan menjadi dua spektrum yaitu ;

a. Spektrum luas, yaitu antimikroba yang aktif terhadap


bakteri gram positif dan gram negatif. Contohnya
ampisilin, kloramfenikol, sefalosporin, dan tetrasiklin.

b. Spektrum sempit, yaitu antimikroba yang sktif hanya


terhadap bakteri gram negatif atau gram positif saja.
Contohnya penisillin G, penisillin P.
Berdasarkan aktivitasnya antimikroba
digolongkan menjadi 2 yaitu ;
a. Bakterisidal, yaitu senyawa yang mempunyai
aktivitas membunuh bakteri. Misalnya penisilin,
sefalosporin, rifampisin, dan kuinolon.
b. Bakteriostatik, yaitu senyawa yang mempunyai
aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri.
Misalnya sulfonamid, kloramfenikol, tertrasiklin,
dan makrosida.
Senyawa yang termasuk antiinfeksi
a. Alkohol dan senyawa sejenis
b. Senyawa yang mengandung halogen
c. Senyawa merkurium
d. Senyawa antijamur
e. Senyawa antijamur azol
f. Senyawa TBC
g. Senyawa antiprotozoa
h. Sulfonamid, mk
A. ALKOHOL DAN SENYAWA
SEJENIS
Dalam kimia, alkohol adalah istilah yang umum
untuk senyawa organik apapun yang memiliki
gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom
karbon, dan terikat pada atom hidrogen atau
atom karbon lain. Senyawa alkohol biasanya
digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan.
• Tujuan utama pemakaian antiseptik atau
desinfektan adalah untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan bakteri.
Mekanisme kerja

Mekanisme kerjaantiseptik/desinfektan antara


lain merusak lemak pada membran sel bakteri
atau dengan cara menghambat salah satu kerja
enzim bakteri yang berperan dalam biosintesis
asam lemak.
Mekanisme kerja antiseptik antara lain :
• Penginaktifan enzim (turunan aldehid)
• Denaturasi protein (turunan alkohol & fenol)
• Mengubah premeabilitas (turunan fenol)
• Interkalasi kedalam Dioksiribo Nukleat
Acid/DNA ( zat pewarna)
• Pembentukan kelat (turunan fenol)
B. SENYAWA YANG
MENGANDUNG HALOGEN
Unsur halogen merupakan unsur non logam
paling reaktif sehingga halogen tidak ditemukan
dalam keadaan bebas dialam. Unsur halogen
memiliki elektron valensi yang terdiri dari flourin,
klorin, bromida, iodin, dan astatin. Halogen
ditemukan dialam dalam bentuk senyawanya.
Mekanisme kerja senyawa yang
mengandung halogen
• Flourin, terdapat dalam senyawa freon seperti
CCI2F2 dan plastik tahan panas yang dikenal dengan
teflon, bentuk polimer dari C2F4. mekanisme kerja
flourin bekerja dengan cara menghambat
metabolisme bakteri plak yang dapat memfermentasi
karbohidrat melalui perubahan hidroksi apapit pada
enamel menjadi flour apapit.
• Klorin, terdapat dalam senyawa peptisida seperti
DDT, aldrin, dan dieldrin. Klorin juga terdapat dalam
produk polimer seperti PVC (poli vinil klorida).
Klorin digunakan sebagai pengolahan air bersih dan
air limbah sebagai okksidator dan desinfektan.
Mekanisme kerja klorin dalam air akan berubah
menjadi asam klorida. Kemudian dinetralisasi oleh
sifat basa dan air sehingga akan terurai menjadi ion
hydrogen dan ion hipoklorit.
• Bromin, terdapat dalam senyawa etilen
dibromida C2H4CHCI, sebuah komponen
bensin etil pengganti senyawa timbal yang
berfungsi sebagai zat anti ketukan (antiknock).
Mekanisme kerja bromin mudah larut dalam
air dan CS2 membentuk larutan berwarna
merah, bersifat kurang aktif dibandingkan
dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Contoh bromin
• Iodin, terdapat senyawa iodoform CHI3 zat
berwarna kuning dan mempunyai bau khas dan
digunakan sebagai obat antiseptic untuk luka,
mekanisme kerja iodium yang berarti pelindung
atau antiseptic, suatu kelenjar endokrin yang
sangat veskuler, merah kecoklatan, terdiri dari
lobus kiri dan lobus kanan berhubungan melintasi
garis tengah oleh isthmus. Contoh iodium yaitu
povidone iodine.
C. SENYAWA MERKURIUM
• Merkuri ,Merkuri merupakan salah satu unsur
logam. mekanisme kerja dapat masuk kedalam
tubuh manusia melalui saluran pernafasan. Ketika
termometer pecah, sebagian dari merkuri
menguap keudara. Merkuri tersebut dapat dihirup
oleh manusia yang berapa didekatnya. Contoh
merkuri yaitu cream pemutih kulit.
D. SENYAWA ANTIJAMUR

Antijamur merupakan suatu golongan obat yang bersifat


fungisida atau fungistatik yang dapat digunakan untuk
mengobati dan mencegah mikosis seperti kutu air, kurap,
kandidiasis, infeksi sistemik seperti meningitis kriptokokus,
dan lain-lain. Mekanisme kerja antijamur yaitu bekerja dengan
memanfaatkan perbedaan antara sel hewan dan jamur untuk
membunuh organisme jamur dengan sedikit efek samping pada
pasien.
Golongan polyne

• Polyne, antijamur golongan polyne dikenal


juga sebagai obat antimikotik. Obat ini bekerja
dengan cara merusak membran sel jamur
sehingga menyebabkan kematian sel tersebut.
Contoh obat dari antijamur polyne, yaitu
nystatin, amphotericin B.
Mekanisme kerja nystatin
• Nystatin, yaitu obat antijamur / antifungi yang digunakan untuk
mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur. Nystatin dapat
mengatasi infeksi yang terjadi pada area kulit, mulut, dan vagina.
• Mekanisme kerja obat merupakan antibiotika polien yang bersifat
fungistatik dan fungisid. Nystatin akan berikatan dengan gugus
sterol pada membran sel jamur yang sensitif sehingga disebabkan
berubahnya sifat permebilitas membran sel tersebut, dengan akibat
kerusakan fungsi perlindungan membran tersebut.
• Struktur nystatin
Mekanisme kerja obat amphotericin B
• Amphotericin, yaitu golongan obat antifungi
(jamur) sistemik yang berasal dari fermentasi
streptomyces nodusus. Bersifal fungisisdal dan
fungistatik yang sangat tergantung dari dosis yang
diberikan dan bergantung juga pada sensitifitas
fungi.
• Mekanisme kerja obat ini ialah dengan berikatan
dengan gugus sterol pada sel fungi yang
mengakibatkan proses regenerasi membran sel
tidak dapat terbentuk dengan sempurna yang
pada akhirnya menyebabkan lisisnya sel fungi.
• Struktur Amphotericin B
Golongan Echinocadin

• Echinocadin, yaitu antijamur yang bekerja


dengan cara merusak dinding sel jamur. Jika
dinding sel jamur tidak dapat dibentuk maka
sel tersebut akan mengalami kematian.
Contohnya, anidulafungin, micafungin.
Mekanisme kerja anidulafungin

• Anidulafungin, merupakan jenis obat


antifungal yang berfungsi sebagai infeksi yang
disebabkan oleh jamur. Mekanisme kerja
anidulafungin, mempunyai cara kerja
melakukan sintesis dinding sel sehingga akan
menghambat pertumbuhan jamur.
• Struktur anidulafungin
Mekanisme kerja micafungin
• Micafungin tergolong kelas obat antiinfeksi yang dikenal
sebgai antijamur. Ia bekerja dengan menghentikan
pertumbuhan jamur. Micafungin digunakan sebagai untuk
mengobati berbagai infeksi jamur, seperti candidemia dan
kandidiasis esofagus.
• Mekanisme kerja micafungin, merupakan menghambat
sintesis B glukon pada dinding sel fungi yang merusak
keutuhan dinding sel.
• Struktur Micafungin
E. SENYAWA ANTIJAMUR AZOL

Antijamur azol merupakan senyawa sintetik dengan


aktivitas spektrum yang luas, yang diklasifikasi
berdasarkan kandungan atom nitrogennya yaitu :
• Dua atom nitrogen yaitu Imidazol (mikonazol,
ketokonazol, klotrimazol)
• Tiga atom nitrogen yaitu Triazol (itrakonazol,
flukonazol, vorikonazol)
MEKANISME KERJAOBAT GOLONGAN
AZOL

• Kerja antijamur secara tidak langsung


(golongan azol) adalah mengganggu
biosintesis ergosterol dengan cara
mengganggu demetilasi ergosterol pada jalur
sitokrom P450 (demetilasi prekursor
ergosterol).
Pada umumnya golongan azol bekerja menghambat
biosintesis ergosterol yang merupakan sterol utama
untuk mempertahankan integritas membran sel
jamur. Bekerja dengan cara menginhibisi enzim
sitokrom P 450, C-14-α-demethylase yang
bertanggung jawab merubah lanosterol menjadi
ergosterol, hal ini mengakibatkan dinding sel jamur
menjadi permeabel dan terjadi penghancuran jamur.
1. Ketokonazole
• Struktur ketokonazole

• Mekanisme kerja ketokonazol

Ketoconazole berinterferensi dengan biosintesis


ergosterol, sehingga menyebabkan perubahan sejumlah
fungsi sel yang berhubungan dengan membran.
• Aktivitas spektrum
Ketokonazol mempunyai spektrum yang luas dan
efektif terhadap Blastomyces dermatitidis, Candida
species, Coccidiodes immitis, Histoplasma
capsulatum, Malasezzia furfur, Paracoccidiodes
brasiliensis. Ketokonazol juga efektif terhadap
dermatofit tetapi tidak efektif terhadap Aspergillus
spesies dan Zygomycetes
2. FLUKONAZOLE

• Flukonazol merupakan suatu hidrofilik dari


sintetik triazol, terdapat dalam bentuk oral dan
parenteral. Ditemukan pada tahun 1982 dan
diperkenalkan pertama kali di Eropa lalu di
Amerika Serikat. Bersifat fungistatik dan efektif
melawan yeast (kecuali Candida krusei).
• Struktur Flukonazole

• Mekanisme kerja flukonazole

Flukonazol mempunyai mekanisme kerja yang sama dengan


triazol lain yaitu merupakan suatu inhibitor poten terhadap
biosintesis ergosterol, bekerja dengan menghambat sistem
enzim sitokrom P-450 14-α-demethylase dan bersifat fungistatik.
• Aktifitas spektrum

Menurut FDA flukonazol efektif untuk


mengatasi kandidiasis oral atau esophageal,
criptococcal meningitis dan pada penelitian lain
dinyatakan efektif pada
sporotrikosis(limfokutaneus dan visceral)
F. SENYAWA ANTI TUBERKULOSIS
Tuberkulosis( TBC ) adalah suatu penyakit
menular yang sering terjadi di paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri Gram positif
Mycobacterium tuberculosis.
• Pengobatan TBC terdiri dari 2 fase, yaitu :
a. Fase Intensif , berlangsung selama 2-3
bulan, dan
b. Fase Pemeliharaan, berlangsung selama
4-7 bulan
Obat-Obat TBC antara lain :
• Obat Utama : Rifampisin (R) , Isoniazid (H) ,
Pirazinamid (Z), Etambutol (E), dan
Streptomisin (S).
• Obat Tambahan : Exionamid,
Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin,
Kapreomisin,dan Kanamisin.
Pengobatan TBC pada anak dikenal dalam dua
golongan, yaitu pengobatan selama 6 bulan dan
selama 9 bulan
• Pengobatan selama 6 bulan : 2HRZ/4H2R2,
artinya selama dua bulan pertama diberikan INH
(H), Rifampisin (R), dan Pirazinamid (Z) setiap
hari, empat bulan berikutnya diberikan INH (H),
dan Rifampisin (R) dua kali seminggu
(ditambahkan Etambutol bila didugaada
resistensi terhadap INH)
• Pengobatan selama 9 bulan : 2HR/7H2R2, artinya
selama dua bulan pertama diberikan INH (H),
Rifampisin (R) setiap hari, kemudian tujuh bulan
berikutnya diberikan INH (H) dan Rifampisin (R) 2
kali seminggu(ditambahkan Etambutol biladiduga
resistensi terhadap INH)
a. Rifampisin , sebagai antituberkulosis
berkerja dengan menghambat DNA dan RNA
polimerase
b. Isoniazid , bersifat bakterisidal, dengan
mekanisme kerja menghambat asam mikolat
yang merupakan unsur penting dinding sel
mikrobakterium
c. Pirazinamid , didalam tubuh dihidrolisis oleh
enzim pirazinamidase menjadi asam
pirazinoat yang aktif sebagai tuberkulostatik
d. Etambutanol , mekanisme kerjannya adalah
pada penghambatan RNA.
G. SENYAWA ANTI PROTOZOA
Obat antiprotozoa adalah senyawa yang digunakan
untuk pencegahan atau pengobatan penyakit parasit
yang disebabkan oleh protozoa. Berdasarkan
penggunaanya obat antiprotozoa dibagi menjadi
enam kelompok yaitu obat antiamuba,
antileismania, antirikomonas, antiripanosoma, dan
obat antimalaria.
1. Anti Malaria

• Obat antimalaria adalah senyawa yang


digunakan untuk pencegahan dan pengobatan
malaria, suatu penyakit parasit yang
disebabkan oleh protozoa yaitu Palsmodium sp
yang masuk ke dalam tubuh tuan rumah (host)
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina
a. Obat-obat penyembuh/pencegah demam :
• Pirimetamin (mampu membunuh sporozoit segera
setelah masuk dalam darah sesudah gigitan
nyamuk)
• Klorokuin, kuinidin, dan kuinin dapat mengikat
dengan afinitas yang tinggi feriprotoporfirin IX,
suatu gugus prostetik dan hemoglobin, mioglobin,
dan enzim tertentu, membentuk kompleks
koordinasi, menyebabkan kerusakan dan lisisnya
membran parasit malaria. Klorokuin juga
menghambat ornitin dekarbosilase, suatu enzim
yang membatasi kecepatan reaksi biosintesis
poliamin.
b. Obat-Obat Pencegah Kambuh :
• Obat kelompok ini bekerja pada bentuk schizont di
jaringan laten, jaringan sekunder, atau hipnozoit dari
P.vivax dan P.ovale di sel hati. Contoh: Primakuin
c. Obat-Obat Pembunuh Gametosis:
• Obat kelompok ini menghancurkan bentuk eristrositik
seksual dari parasit mamalia, sehingga mencegah
penyebaran plasmodia ke nyamuk Anopheles . Contoh :
Klorokuin, Primakuin, Dan Kuinin.
2. Anthelmintik
Anthelmintik (obat anti cacing) adalah obat-obat
yang dapat memusnahkan cacing parasit yang ada
dalam tubuh manusia dan hewan. Beberapa jenis
cacing yang menginfeksi tubuh manusia:

• Cacing Kremi ( Oxyuris vermicularis )

Obat yang sesuai adalah mebendazol, dan piperazin


• Cacing gelang ( Ascaris lumbricoides )
Obat pilihan yang paling efektif adalah levamisol
• Cacing pita ( Taenia saginata/Taenia
solium/Taenia lata )
Taenia saginata terdapat dalam daging sapi,
Taenia solium terdapat dalam daging babi, dan
Taenia lata terdapat dalam daging ikan. Obat
yang paling banyak digunakan untuk cacing pita
adalah niklosamid dan prazikuantel.
• Cacing tambang ( Ancylostoma duodenale
dan Necator americanus )
Mebendazol merupakan pilihan karena memiliki
spektrum luas dan efektif terhadap cacing tambang,
selain itu ditambahkan obat antianemia.
• Filaria
Ditularkan oleh Larva mikrofilaria dari cacaing
Wucheria bancroftiI dan Brugia malay melalui
gigitan nyamuk culex. Pengobatan cacing ini
dengan dietilkarbamazin.
• Schistosoma
Sebangsacacing halus yang ditularkan oleh larva
yang disebut myracidium melalui kulit atau siput
yang dimakan manusia. Obat pilihan prazikuantel
efektif terhadap semua jenis schistosoma.
• Cacing benang ( Strongiloides stercularis )
Ditularkan melalui kulit oleh larva. Obat pilihan
adalah tiabendazol, sedangkan obat alternatif
adalah albendazol. Invermectin merupakan obat
alternatif yang paling efektif untuk infeksi
kronis.
Mekanisme Kerja
• Kerja langsung yang menyebabkan narkosis, paralisis atau
kematian cacing. Mekanisme kematian cacing melibatkan
peran serta radikal bebas.Turunan piperazin, seperti piperazin
sitrat, bekerja sebagai agonis GABA pada penghubung saraf
otot
• Efek mekanis yang menyebabkan kekacauan pada cacing, ter
jadi perpindahandan kehancuran cacing oleh fagositosis.
• Penghambatan ezim tertentu. Prazikuantel, niridazol dan
stibofen, bekerja sebagai antischistosomiasis melalui
penghambatan enzim fosfofruktokinase
H. SULFONAMID
• Sulfonamida merupakan golongan zat
antibakteri yang banyak digunakan
untuk penanganan infeksi saluran kemih.
Namun pada prinsipnya senyawa golongan ini
dapat digunakan untuk mengobati berbagai
jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Gram positif atau Gram negatif
Struktur sulfonamida & turunannya
Mekanisme Kerja Sulfonamid
• Sulfonamida bekerja secara langsung sebagai antagonis
kompetitif terhadap kedua jalur biosentesis asam
dihidrofolat dan secara tidak langsung mempengaruhi
asam glutamat dengan asam dihidropteroat.
Berdasarkan efek yang dihasilkan oleh sulfonamid dibagi
menjadi 2, yaitu :
 Efek sistemik
contoh: kontrimoksazol dan trisulfa
 Efek lokal
contoh: sulfacetami
KOTRIMOKSAZOL
Kotrimoksazol adalah suatu kombinasi dari sulfametoxazol +
trimetoprim dalam perbandingan 5:1 (400mg+80mg).
• Sulfamethoxazole termasuk golongan sulfonamida, bekerja
secara kompetitif dengan PABA, dimana PABA dibutuhkan
oleh bakteri dalam hidupnya. Dengan adanya sulfonamida,
pertumbuhan bakteri dihambat, karena masuknya PABA ke
dalam molekul, sehingga pembentukan asam dihidrofolat
terhambat.
• Trimethoprim menghambat tahap berikutnya dari
metabolisme asam folat yaitu konversi asam dihidrofolat
menjadi asam tetrahidrofolat, dengan jalan menghambat kerja
enzim dihidrofolat reduktase.
• Walaupun kedua komponen masing-masing
hanya bersifat bakteriostatik, kombinasinya
dapat berkhasiat bakterisid terhadap bakteri
yang sama, juga terhadap salmonella, proteus,
H.Influinzae. Kotrimoksazol biasa digunakan
terutama untuk pengobatan infeksi saluran
napas karena dapat memperkuat khasiatnya
dan juga menurunkan resiko resistennya.
Struktur obatnya

Sulfametoksazol Trimetoprim

54
TRISULFA
Trisulfa adalah kombinasi dari tiga sulfonamida,
biasanya sulfadiazin, sulfamerazin, dan
sulfametazin dalam perbandingan yang sama.
• Mekanisme kerjanya berdasarkan pencegahan
sintesis (dehidro) Folat dalam kuman dengan
cara antagonisme saingan dengan PABA
Trisulfa

Trisulfa adalah kombinasi dari tiga sulfonamida yaitu :

sulfadiazin sulfamerazin sulfamezatin

56
Tujuan Kombinasi Trisulfa
• Tujuan kombinasi campuran sulfonamida
adalah untuk menurunkan terbentuknya kristal
asetilsulfa di ginjal
• Keuntungan lain kombinasi ini adalah dapat
digunakan terhadap bakteri yang sudah kebal
terhadap sediaan tunggal sulfonamid.

Anda mungkin juga menyukai