Anda di halaman 1dari 29

ANTIINFEKSI

OLEH :
FRANS EFENDI PURBA (13334030)
INAS WIDHIARNI (14334028)
MELISA PRADITA (14334046)
LUSIANA DEWI (14334072)
SYERLY NURHASANAH (14334087)
EKTOPARASITIDA

Senyawa yang digunakan untuk pengobatan berbagai kelainan yang


disebabkan oleh ektoparasit, seperti skabies dan pedikulosis
Ektoparasit adalah parasit yang terdapat pada kulit tubuh, kuku, rambut dan kulit kepala.
Skabies disebabkan oleh kutu Sarcoptes scaniei var. Hominis, sedangkan
Pedikulosis disebabkan oleh kutu Pediculus capitis (pada kepala), Pediculus humanus (pada tubuh),
dan Phthirus pubis (pada daerah pubis)

Berdasarkan struktur kimia ektoparasitida dibagi menjadi empat kelompok


yaitu hidrokarbon terklorinasi, turunan piretrin, senyawa sulfur dan turunan
lain-lain.
1. HIDROKARBON TERKLORINASI

Contoh turunan hidrokarbon terhalogenasi yang digunakan sebagai


antiskabies adalah Lindan
Heksaklorsikloheksan didapat sebagai hasil fotoklorinasi benzen, terdiri dari
8 isomer, yaitu isomer , , ,,dan . Ekstraksi dengan pelarut organik tertentu
dapat diisolasi isomer (lindan) 10-13%, yang mempunyai aktivitas 100-
1000 kali lebih besar dibanding isomer lainnya. Cl
Cl Cl

Cl Cl
Cl
Lindan
2. TURUNAN PIRETRIN
Turunan piretrin adalah kandungan aktif dari bunga Pyrethrum atau analog sintetiknya, digunakan
sebagai insektisida dan ektoparasitisida yang selektif, terutama untuk antropoda
Contoh: sinerin I dan II, jamolin I dan II, piretrin I dan II, aletrin I dan II, resmetrin dan tetrametrin
Mekanisme Kerja
Turunan piretrin bersifat selektif karena ada perbedaan kandungan mielin dalam serat saraf
vertebrata dan antropoda. Pada serat saraf vertebrata kandungan mielin jauh lebih bayak
dibanding antropoda sehingga piretrin, yang mempunyai kelarutan dalam lemak tinggi, akan
tertahan dalam mielin dan mencegah interaksinya dengan serat saraf. Pada antropoda, kandungan
mielin dalam serat saraf sangat rendah, piretrin langsung berinteraksi dengan serat saraf, terjadi
pemblokan dan menyebabkan paralitis serangga
Kombinasi piretrin dengan piperonil butoksida sangat efektif sebagai obat antikutu dan dapat
meningkatkan aktivitas insektisidnya 2-12 kali. Piperonil butoksida aktivitas insektisidnya rendah,
tetapi kombinasi dengan piretrin menyebabkan efek potensial, karena senyawa dapat menghambat
enzim hidrolitik mikrosom yang mengkatalisis metabolisme piretrin
3. SENYAWA SULFUR
Contoh : sulfur, sulfur presipitatum dan sulfur sublimatum.
Sulfur (belerang), mempunyai aktivitas sebagai insektisida karena oleh antropoda
akan diubah menjadi asam pentationat (HO3S-S-S-S-SO3H) yang bersifat toksik.
Sulfur digunakan sebagai antiskabies dalam bentuk salep dengan kadar 6%.
Sulfur terdapat pula sebagai bahn aktif dalam sabun, seperti JF Sulfur dan Deo
Sulfur, dan pada sampo, seperti Selsun
4. TURUNAN LAIN-LAIN
Contoh : benzil benzoat, malation dan krotamiton.
Benzil benzoat, adalah antiskabies yang cukup kuat, dapat merangsang sistem saraf
pusat, menyebabkan kejang dan kematian antropoda. Benzil benzoat digunakan sebagai
antoskabies, dalam bentuk emulsi dengan kadar 25%.
Malation, adalah penghambat enzim kolinesterase, dalam tubuh serangga diubah menjadi
malaokson, yang mempunyai aktivitas penghambat kolinesterase 10.000 kali lebih besar
dibanding senyawa induknya. Pada manusia malation dihidrolisis menjadi asam malation,
suatu penghambat kolinesterase lemah. Malation digunakan pada bidang pertanian
sebagai insektisida.
Krotamiton (Eurax), digunakan sebagai ektoparasitisida dalam bentuk lation: 10%,
dioleskan 2-3kali per hari.
OBAT ANTIINFEKSI SETEMPAT

Adalah senyawa yang digunakan secara setempat untuk menghambat


pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme, baik pada jaringan hidup
maupun jaringan mati.
Antiseptika

Obat antiinfeksi
setempat

Disinfektan
MEKANISME KERJA

Mekanisme Kerja Contoh


1. Penginaktifan enzim tertentu Turunan aldehida, amida, karbanilida,
etilen oksida, halogen, senyawa merkuri
dan senyawa ammonium kuartener
2. Denaturasi protein Turunan alcohol, halogen dan halogenofor,
senyawa merkuri, peroksida, turunan fenol
dan senyawa ammonium kuartener,
senyawa perak
3. Menubah permeabilitas membrane sel Turunan amin dan guanidine, turunan fenol
bakteri dan senyawa kuartener
4. Interaksi ke dalam ADN Turunan trifenilmetan dan akridin
5. Pembentukan kelat Turunan fenol, seperti heksaklorofen dan
oksikuinolon
1. ANTISEPTIKA
No Nama Struktur Contoh Uraian
Kimia
1. Turunan Alkohol Antiseptik pada kulit : Hubungan struktur dan aktivitasnya :
etanol dan isopropil 1) Pada turunan alcohol alifatik, dengan
alcohol bertambahnya jumlah atom C, kelarutan
Pengawet : benzyl senyawa dalam air akan menurun dan
alcohol, fenetil alcohol kelarutan dalam lemak meningkat. Hal ini
dan klorbutanol menyebabkan kemampuan penetrasi ke dalam
Mensterilkan udara membrane sel bakteri meningkat sehingga
(aerosol) : etilen glikol, meningkat pula aktivitas antiseptiknya, sampai
propilen glikol dan pada jumlah atom tertentu.
trimetilen glikol 2) Adanya percabangan dapat meningkatkan
kelarutan dalam air dan menurnkan kelarutan
dalam lemak sehingga penembusan membrane
sel menurun dan aktivitasnya juga menurun.
3) Adanya ikatan rangkap mempunyai efek
serupa dengan adanya percabangan
No Nama Struktur Contoh Uraian
Kimia
2. Turunan Amidin Klorheksidin glukonat Klorheksidin efektif terhadan bakteri gram-positif,
dan Guanidin (Hibiscrub, Hibisol) dan gram-negative dan jamur, terhadap spora bakteri
klorheksidin asetat hanya efektif pada suhu tinggi
(Hibitane, Bactigras)
3. Turunan Akridin Akriflavin, aminakrin HCl Hubungan struktur dan aktivitasnya :
(zat warna) dan proflavin 1) Aktivitas antibakteri turunan akridin tergantung
pada derajat ionisasi senyawa.
2) Turunan akridin juga memerlukan bentuk dan
ukuran molekul tertentu serta kedudukan
planar untuk menimbulkan aktivitas antibakteri
yang maksimal
4. Turunan Gentian violet dan Hubungan struktur dan aktivitasnya :
Trifenilmetan (zat malachite green 1) Bila salah satu gugus fenil dihilangkan
warna) aktivitasnya akan menurun
2) Untuk aktivitas optimal diperlukan adanya
gugus dimetilamino atau dietilamino. Bila
gugus tersebut figanti dengan gugus
ammonium kuartener atau gugus lain,
aktivitasnya akan menurun
No Nama Struktur Contoh Uraian
Kimia
5. Halogen dan Senyawa yang Halogenofor adalah kompleks antara halogen
Halogenofor mengandung klorin : dengan senyawa organic. Kompleks klorin dan
klorin dioksida, iodin dengan senyawa organic dinamakan klorofor
klorosilenol, dan iodoofor.
oksiklorosen, natrium Triklosan (septisol), antibakteri dengan
dan kalsium hipoklorit, spectrum luas, efektif terhadap Gram-positif
dan triklosan dan negative , dermatofites dan Candida
Senyawa yang albicanus.
mengandung iodin : Larutan iodin digunakan sebagai antiseptic kulit
larutan iodium, sebelum pembedahan dan antiseptic luka.
tingtiura iodii dan
povidon-iodin
6. Senyawa merkuri Merkuri anorganik : Fenilmerkuri nitrat, digunakan sebagai
merkuri klorida pengawet pada sediaan parenteral, dengan
(HgCl2), merkuri kadar 1 : 10.000-50.000
oksida (HgO) kuning Merbromin, kompleks organic merkuri yang
dan merkuri ammonium pertama kali digunakan sebagai antiseptic
klorida. Nitromersol, digunakan untuk antiseptic kulit
dan mata dalam bentuk larutan dengan kadar
1 : 500
No Nama Struktur Contoh Uraian
Kimia
Merkuri organic : Timerosal, sebagai antiseptic luka, irigasi uretra, antiseptic
fenilmerkuri nitrat, pada membrane mukosa hidung, dan antiseptic mata
merbromin
(merkurokrom),
nitromersol dan timerosal
7. Senyawa Fenol Fenol, para-klorfenol, Hubungan struktur dan aktivitasnya :
diklorofen, resorsinool, timol, 1) Fenol sendiri mempunyai efek antiseptic. Peningkatan sifat
eugenol, heksaklorofen dan lipofil turunan fenol akan meningkatkan aktivitas antiseptiknya
polikresulen (Albothyl) 2) Pemasukan gugus halogen, seperti klorin dan bromin, ke inti
fenol akan meningkatkan aktivitas antiseptic
3) Pemasukan gugus nitro dapat meningkatkan aktivitas
antiseptic sampai derajat yang moderat
4) Pemasukan gugus asam karboksilat dan asam sulfonat
menurunkan aktivitas antiseptic karena dapat meningkatkan
kelarutan dalam air dan menurunkan kelarutan dalam lemak,
sehingga penembusan ke membrane sel bakteri menurun
5) Pemasukan gugus alkil ke dalam struktur fenol, kresol,
resorsinol dan lain-lain, akan meningkatkan aktivitas
antibakteri dan menurunkan toksisitasnya
6) Pemasukan gugus alkoksi juga meningkatkan aktivitas
antiseptic fenol
No Nama Struktur Contoh Hubungan Struktur dan Aktivitasnya
Kimia
8. Turunan Amonium Benzalkonium klorida, Turunan ammonium kuartener mempunyai efek
Kuartener benzetonium klorida, bakterisid dan bakteriostatik terhadap bakteri
setrimid, septilpiridinium Gram-positif dan Gram-negative, sejumlah jamur
klorida, dequalinium dan protozoa. Turunan ini tidak aktif terhadap
klorida, domifen bromide bakteri pembetukan spora dan virus
dan bezoksonium klorida
9. Senyawa Perak Perak nitrat, perak nitrat Perak itrat, sebagai antiseptic pada mata bayi
amoniakal, perak yang baru lahir dan pada luka bakar
proteinatum ringan dan Perak nitrat amoniakal, digunakan secara luas
perak sulfadizin dalam kedokteran gigi sebagai antibakteri dan
mengontrol karies gigi
Perak proteinatum ringan, digunakan untuk
pengobatan infeksi padda membrane mukosa,
mata, saluran napas dan saluran seni
Perak sulfadiazine (burnazin, dermazin,
silvadene), untuk pengobatan luka bakar
10. Turunan Lain-lain Heksitidin (bactidol) Mempengaruhi pembentukan tiamin yang sangat
penting untuk proses metabolism mikroorganisme.
Digunakan untuk pengobatan gingivitis dan
periodontitis, serta untuk mengontrol gejala
tonsillitis dan faringitis
2. DISINFEKTAN
No Nama Struktur Contoh Hubungan Struktur dan Aktivitasnya
Kimia
1. Turunan Aldehida Formaldehid, Larutan formaldehid (formalin), mempunyai
paraformaldehid dan efek antibakteri dengan kerja yang lambat.
glutaraldehid Digunakan untuk disinfektan ruangan, alat-alat
dan baju, untuk mengeraskan kulit, mencegah
keringat yang berlebihan dan untuk disinfektan
tangan.
Paraformaldehid, penggunaan serupa formalin
Glutaraldehid, untuk sterilisasi larutan atau
peralatan pembedahan yang tidak dapat
disterilkan dengan pemanasan
2. Turunan Klorofor Kloramin T, dikloramin T, Kloramin T, digunakan sebagai antiseptic
klorin, halazon dan membran mukosa dan untuk cuci luka
sodium hipoklorit Halazon, untuk sterilisasi air minum
No Nama Struktur Contoh Hubungan Struktur dan Aktivitasnya
Kimia
3. Senyawa Hidrogen peroksida, Hidrogen peroksida, sebagai antimikroba.
Pengoksidasi benzoil peroksida, Digunakan untuk mencuci luka dan penghilang
karbamid peroksida, bau badan
kalium permanganate dan Benzoil peroksida, sebagai antiseptic dan
sodium perborat keratolitik untuk pengobatan kukul (acne)
Karbamid perosida, antiseptic pada telinga
dan pada luka
Kalium permanganate dan sodium perborat,
digunakan untuk pemakaian setempat
4. Turunan Fenol Kresol, klorokresol,
kreosot, betanaftol, timol
dan klorotimol
ANTHELMINTIK
Anthelmintika (obat cacing)
adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan berbagai jenis
penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing (helmin)

Cacing dapat dibagi menjadi dua golongan :


1. Nemathelmintes, contoh : nematoda
2. Platihelmintes, contoh : cestoda dan trematoda
KLOMPOK CACING BERDASARKAN LOKASI PADA
SALURAN USUS

1. Cacing yang melekat pada dinding usus


contoh :Taenia solium, Taenia saginata

2. Cacing yang melekat pada mukosa


contoh :Strongyloides stercoralis

3. Cacing yang tidak melekat pada saluran cerna


contoh : Enterobius vermicularis
OBAT BERDASARKAN MEKANISME KERJA

1. Kerja langsung yang menyebabkan narkosis, paralisis atau kematian


cacing
contoh obat : levamisol dan pirantel pamoat
2. Efek iritasi dan merusak jaringan cacing
contoh obat : Heksilresorsinol
3. Efek mekanis yang menyebabkan kekacauan pada cacing, terjadi
perpindahan dan kehancuran cacing oleh fagositosis
contoh obat : Mebendazol
MEKANISME KERJA

4. Penghambatan enzim tertentu


Contoh obat : Niridazol dan Stibofen
5. Mempengarui metabolisme cacing
Contoh obat : Niklosamid dan Diklorofen
6. Penghambatan biosintesis asam nukleat
Contoh obat : klorokuin dan kuinakrin
OBAT ANTINEMATODA

Adalah Senyawa yang efektif untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh
nemotoda
Turunan piperazin
contoh : Piperazin sitrat dan Piperazin heksahodrat
Turunan vinilpiperidin
contoh : Pirantel pamoat dan oksantel pamoat
Turunan benzimidazol
contoh : Mebendazol dan flubendazol
OBAT ANTINEMATODA

Turunan zat warna sianin


Contoh : Pirvinium pamoat
Turunan fenol
Contoh : Heksil resosinol
Turunan amonium kuartener
Contoh : Befenium hidroksinaftoat
OBAT ANTITREMATODA
Adalah senyawa yang efektif untuk pengobatan infeksi yang disebabkan trematoda
Berdasarkan struktur kimianya obat ini dibagi menjadi 6 klompok yaitu :
Turunan alkaloid ipeka
contoh: Emetin dan Dihidroemetin
Turunan Benzimidazol
contoh : Albendazol dan Triklabendazol
Turunan nitro heterosiklik
contoh : Niridazol
Turunan fenol
contoh : Heksilresorsinol
Turunan kuinolin
contoh : Prazikuantel dan Oksamnikuin
OBAT ANTIMIKROBAKTERI

Obat Antimikrobakteri Adalah Senyawa Yang Digunakan Untuk Pengobatan Penyakit


Parasit Yang Disebabkan Oleh Mikrobakteri.

Antituberkulosis

Antimikrobakteri

Antilepra
ANTITUBERKULOSIS

Tuberkulosis Adalah Penyakit Yang Disebabkan Mycobacterium Tuberkulosis, Suatu Basil


Gram-positif.
Mekanisme Kerja :
Menghambat Biosintesis Dinding Sel Mikrobakteri
Contoh : Obat Yang Bekerja Pada Mekanisme Ini Adalah Sikloaserin Dan Isoniazid.
Menghambat Biosintesis Protein
Contoh : Asam P-aminosalisilat
Pirazinamid, Etionamid Dan Protionamid
Kanamisin Dan Streptomisin
Viomisin
Menghambat Biosintesis Asam Nukleat
Contoh : Etambutol Dan Rifampisin
OBAT ANTITUBERKULOSIS BERDASARKAN STRUKTUR KIMIANYA :

NO Nama struktur Contoh Hubungan struktur dan aktivitasnya


kimia
1. Turunan Salisilat - Para-amino salisilat (PAS) Hubungan struktur dan aktivitas p-amino salisilat :
1. Studi modifikasi struktur menunjukan bahwa aktivitas antituberkulosis
- PAS Na maksimum dicapai bila gugus hidroksi berada pada posisi 2 dan gugus
amino bebas pada posisi 4.
2. Adanya gugus p-amini menghilangkan aktivitas analgesik-antipiretik dari
- PAS K asam salisilat
3. Beberapa modifikasi struktur p-amino salisilat yang menghasilkan
- Benzoilpas Ca senyawa tidak aktif / kurang aktif seperti : penggantian gugus amino
dengan gugus alkoksi, dll.
- Fenilaminosalisilat 4. Bentuk ester dari gugus asam amino menimbulkan efek samping iritasi
lambung lebih rendah
5. Pembentukan garam Ca dapat menurunkan efek iritasi pada saluran
cerna.
2. Turunan Hidrazida - Isoniazid 1. Atom nitrogen ujung dari gugus hidrazid yang bersifat basa sangat
penting untuk aktivitas
- Iproniazid 2. Pemindahan gugus fungsi hidrazid ke posisi 3 (orto) / ke posisi 2 (meta)
menghasilkan senyawa yang kurang aktif
3. Mengubah gugus hidrazid dengan gugus karbonil lain
4. 2,2-dialkil hidrazid menunjukkan aktivitas yang baik, trialkilasi dari
hidrazid akan menghilangkan aktivitas
5. Senyawa hidrazon yang terbentuk dari reaksi antara isoniazid dengan
gugus aldehid / keton adalah pra-obat, didalam tubuh terhidrolisis
melepaskan senyawa induk isoniazid.
NO Nama Struktur Contoh Hubungan Struktur dan Aktivitasnya
Kimia
3. Turunan Amida - Pirazinamid Hubungan struktur dan aktifitas turunan pirazinamid:
1. Substitusi gugus-gugus asam amino, hidrosksi, klor / metil pada
Heterosiklik cincin pirazin menghasilkan turunan yang tidak aktif.
- Etionamid
2. Penggantian gugus karboksamida dengan asam, ester, tioamida /
- nitril menghilangkan aktivitas antituberkulosis.
- Protionamid 3. Penggantian cincin pirazin dengan heterosiklik lain menghilangkan
aktivitas.

Hubungan struktur dan aktivitas turunan etionamid :


1. Penggantian cincin piridin dengan isosteriknya akan menghilangkan
aktivitas.
2. Pemindahan gugus tioamida pada posisi 2/3 akan menghilanhkan
aktivitas.

4. Golongan - Streptomisin sulfat Hubungan struktur dan aktivitas turunan streptomisin


1. Reduksi menjadi alkohol primer menghasilkan dihidrosterptomisin.
Antibiotika - Dehidrostreptomisin sulfat 2. Mengubah menjadi oksim, fenilhidrazon dan semikarbazon
menghasilkan senyawa yang kurang aktif.
- Kanamisin sulfat 3. Oksidasi menjadi asam karboksilat akan menghilangkan aktivitas.

- Rifampisin Hubungan struktur dan aktivitas turunan rifampisin :


1. Modifikasi pada bagian alifatik moekul rifampisin menyebabkan
- Sikloserin penurunan aktivitas.
2. N,N-disubstitusi asetoksi amida menghasilkan senyawa aktif, tetapi
- Viomisin sulfat bila dilakukan trisubstitusi aktivitasnya lebih rendah dibanding
rifampisin.
- Kapreomisin sulfat
NO Nama Struktur Kimia Contoh Hubungan Struktur dan Aktivitasnya

Hubungan struktur dan aktivitas turunan sikloserin :


1. D-isomer sikloserin mempunyai aktivitas hanya 10% dibanding
L-isomer, walaupun campuran rasematnya mempunyai efek
sinergis.
2. Hilangnya gugus 4-amino menghasilkan 3-isoksazolidon, suatu
senyawa yang tidak aktif
3. Turunan 4-aminooksi tetap aktif sebagai antituberkulosis.

5. Golongan Lain-lain - Etambutol HCL Hubungan struktur dengan aktivitas etambutol :


1. Isomer dekstro mempunyai aktivitas 200-500 kali lebih besar
- Tioasetazon dibanding isomer levo.
2. Turunan metoksi, etoksi dan metilamino mempunyai aktivitas
sama dengan senyawa induk.
3. Untuk aktivitas makimal, jarak antara atom-atom nitrogen
harus tetap.
4. Penggantian gugus alkohol dengan gugus-gugus asam amino,
fenoksi / tio menghasilkan senyawa dengan aktivitas yang
lebih rendah.
5. Penggantian gugus buti sekunder dengan gugus butil tersier /
gugus isopropil yang tersubstitusi hidroksi akan menghilangkan
aktivitas.
OBAT ANTILEPRA
Obat antilepra adalah senyawa yang dugunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh
mycobacterium leprae.
Tipe 1
Reaksi bolak-balik dalam bentuk
dimorfus dan tuberkuloid
Reaksi Lepra

Tipe 2
Reaksi ENL dalam bentuk lepromatus
dan kadang-kadang dimorfus

Berdasarkan struktur kimiawinya obat antilepra dibagi menjadi :


A. Turunan Sulfon
Contoh : Dapson, Asedapson, Dan Asetosulfon Na.
B. Turunan Lain-lain
Contoh : Klofazimin, Etionamid, Isoniazid, Protionamid Dan Rifampisin.

Anda mungkin juga menyukai