Antiinfeksi
= senyawa yg digunakan untuk pengobatan
penyakit infeksi yg disebabkan oleh spesies
tertentu dari golongan serangga, metazoa,
protozoa, jamur, bakteri, riketsia atau virus
1
Klasifikasi Antiinfeksi
Ektoparasitisida Turunan hidrokarbon terklorinasi
Turunan piretrin
Senyawa sulfur
Turunan lain-lain
3
Klasifikasi antiseptik
Antiseptik 1. Turunan alkohol
3. Zat warna
4. Halogen
5. Senyawa merkuri
6. Senyawa Fenol
8.Senyawa perak
9. Turunan lain-lain
4
Gambar 1. Struktur sel
5
Gambar 2. Mekanisme Kerja Antiseptik & Desinfektan
Fenol Etilen
Fenol, Sabun oksida Etilen oksida
Formaldehihd Formaldehid Cu2+ Ag2+, H2O2 I2
Timerosal Klorheksidin Glutaraldehid Cu2+ Ag2+
Alkohol H2O2 I2 klorofor
NaOCl, Hg2+ Etilen oksida
klorofor Kadar <<
Kadar <<
Lisis Dinding sel
Membran
sitoplasma
Gugus -SH Koagulasi
Konstituen Gugus -NH2
plasma
Sitoplasma
Kekuatan daya gerak proton
ATPase membran
H2 C
O + R C OH ?
H2 C Nukleofil/hidroksil
8
2. Denaturasi Protein
Turunan alkohol, halogen, senyawa merkuri, peroksid, turunan fenol dan amonium
kuarterner denaturasi dan koagulasi protein sel bakteri
a. Alkohol
- memerlukan air untuk denaturasi protein sel bakteri
- menghambat fosforilasi di mitokondria substrat nikotin adenin dinukleotida (ADN)
b. Senyawa merkuri, bereaksi dg 2 tahap:
- Pertama membentuk ion R-Hg+
- Bereaksi membentuk ikatan kovalen dengan tiol enzimatik sel
c. Turunan fenol
Adsorpsi melalui ikatan hidrogen penetrasi koagulasi sel mati
d. Turunan peroksida
Pelepasan oksigen aktif
e. Senyawa perak
Ion Ag berinteraksi dengan protein sel bakteri presipitasi protoplasma mati
Pemecahan dan ionisasi Ag-proteinatum ion Ag bakteriostatik long acting
f. Senyawa amonium kuarterner
Membentuk kompleks yg stabil dengan gugus anion sel membran sel kacau,
denaturasi protein dan inaktivasi enzim 9
3. Mengubah permeabilitas membran
Turunan amin dan guanidin, turunan fenol dan senyawa amonium kuarterner
Permeabilitas
konstituen
membran Bakteri mati
esensial bocor
terganggu
Interaksi
Obat Dinding sel
dengan anion
diadsorpsi rusak
di dinding sel
10
4. Interkalasi ke dalam ADN
11
5. Pembentukan kelat
Membentuk
Kelat masuk ke Block proses Bakteri
kelat dengan ion
dalam sel biologis mati
Fe dan Cu
12
1. Antiseptik
= Senyawa yang digunakan secara setempat/lokal
untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh
mikroorganisme, baik pada jaringan hidup
Membatasi & mencegah infeksi shg tidak lebih
parah
Dapat digunakan pada mukosa, kulit dan luka yg
terinfeksi
Tunggal/bersama dg detergen, sabun, serbuk
tabur, deodoran/pasta gigi
ES : iritasi, alergi, toksisitas sistemik
13
1.1 Turunan alkohol
Kegunaan
- Antiseptik luar : etanol dan isopropil alkohol
- Pengawet : benzil alkohol, klorbutanol
- Sterilisasi udara bentuk aerosol dari etilenglikol, propilenglikol dan trimetilen
glikol
Dosis efektif
etanol 60-95% optimal 70%
Isopropil 50-95% 40% setara dengan etanol 70%
14
1.2 Turunan amidin dan guanidin
Contoh :
Klorheksidin senyawa kationik
Klorheksidin glukonat – 4% dalam air atau 0,5% dalam isopropil alkohol 70%
Klorheksidin asetat – larutan 0,02-0,5% dalam air, gliserin atau alkohol 70%
15
1.3 Zat warna
a. Turunan akridin kationik akriflavin, aminakrin HCl dan proflavin
Hubungan struktur dan aktivitas
- Derajat ionisasi :
3-aminoakridin dan 9-aminoakridin lebih basa karena stabilisasi resonansi dari bentuk
protonasi. Bentuk terionisasi >> interaksi dg bakteri >>
- Bentuk dan ukuran : Yg paling efektif adalah 38 Ǻ2
b. Turunan trifenilmetan
- gentian violet 1-2% kandidiasis vagina dan mulut bayi
Hubungan struktur dan aktivitas
- Bila salah satu gugus fenil hilang aktivitas
- Gugus dimetilamino aktivitas optimal
16
1.4 Halogen dan halogenofor
Halogenofor = Kompleks halogen dengan senyawa organik
Klrorin desinfektan air
a. Triklosan
Antibakteri spektrum luas, dermatofit dan c. albicans.
Dosis lokal 1%
b. Larutan iodida
2% iodin dan 2,4% NaI/KI dalam air
Tinctura iodii 2% iodin dalam 44-50% etanol
Kegunaan : antiseptik kulit sebelum pembedahan dan luka
c. Povidon iodin
Kompleks antara iodin dan PVP (10%) masa kerja obat >>>
17
1.5 Senyawa merkuri
Terbagi 2 :
1. Merkuri anorganik : HgCl2, kalomel Hg2Cl2, merkuri oksida (HgO) dan merkuri
amonium klorida (NH2HgCl)
2. Merkuri organik : fenilmerkuri nitrat, mercurochrome (obat merah), nitromersol dan
timerosal
thimerosal
18
1.6 Senyawa Fenol
Fenol, para-klorfenol, diklorofen, resorsinol, timol, eugenol, heksaklorofen dan
plokresulen
19
1.7 Turunan amonium kuarterner
Benzalkonium klorida, benzetonium klorida, cetrimide, setilpiridinium klorida,
dequalinium klorida, domifen bromida dan benzoksonium klorida
Keuntungan
- Toksisitas rendah
- Kelarutan dalam air >>>
- Aktif terhadap bakteri gram positif, negatif, beberapa jamur dan protozoa
- Tidak berwarna
- Tidak korosif pada logam
Kegunaan
Antiseptik pada penggunakan
sediaan cairan untuk kulit dan mukosa
Kerugian
Tidak aktif dg adanya sabun dan surfaktan anionik dan non ionik lain, ion Ca dan Mg,
serum darah, makanan dan pembentuk kompleks organik
20
1.8 Senyawa perak
a. Ag-nitrat
Mudah larut dalam air
Antiseptik pada luka bakar
b. Ag-nitrat amoniakal
Untuk antibakteri dan kontrol karies gigi
c. Perak proteinatum ringan
Infeksi pd mukosa, mata, saluran nafas dan saluran seni.
d. Ag-sulfadiazin
Untuk luka bakar (1%)
Toksisitas rendah
21
1.9 turunan lain-lain
Heksetidin
Antibakteri dan antijamur spektrum luas
Afinitas terhadap protein mukosa tinggi masa kerja >>>
mekanisme kerja :
Mempengaruhi pembentukan tiamin
Kegunaan :
Terutama untuk gingivitis dan periodontis
Kontrol gejala faringitis dan tonsilitis
22
2. Desinfektan
= senyawa kimia yg digunakan untuk membunuh
mikroorganisme (bakterisid) pada benda mati,
dan dengan cepat menghasilkan efek letal yang
tak terpulihkan
Digunakan secara luas untuk sanitasi rumah
atau RS
23
Klasifikasi desinfektan
Desinfektan 1. Turunan aldehid
2. Turunan klorofor
3. Senyawa pengoksidasi
4. Turunan fenol
24
2.1 Turunan Aldehid
a. Formaldehid
Larutan formalin mengandung 37% formaldehid antibakteri kerja lambat
-untuk desinfektan ruangan, alat-alat dan baju
b. Glutaraldehid
Untuk sterilisasi larutan atau alat bedah yg tidak tahan panas
Tidak berbau
Efek iritasi lebih redah daripada formaldehid
Digunakan 2%
Aktif terhadap spora bila didapar pada pH 7,5-8,5
25
2.2 Turunan klorofor
a. Kloramin T
Turunan pertama sbg antiseptik
Mengandung klorin aktif 11,5-13%
0,1% larutan antiseptik membran mukosa
1% cuci luka
b. Dikloramin T
Mengandung klorin aktif 28-30%
Kelarutan dlam air <<< pemakaian terbatas
c. Halazon
Dalam bentuk garam Na sterlisasi air minum
26
2.3 Senyawa pengoksidasi
a. Hidrogen peroksida
Untuk cuci luka dan penghilang bau badan (1-3%)
b. Benzoil peroksida
Dalam air melepas hidrogen peroksida dan asam benzoat
Antiseptik dan keratolitik untuk acne dalam lotion 5-10%
c. Karbamid peroksida
Mengandung 34% H2O2 atau 16% O2
Dalam air perlahan-lahan melepas H2O2
Antiseptik pada telinga dan luka
27