OBAT
ANTIINFEKSI
Oleh:
Bambang Tri Purwanto
OBAT ANTIINFEKSI
• Antiseptik dan disinfektan
• Antimikobakteri
• Antiinfeksi saluran urin
• Antimalaria
ANTISEPTIK DAN
DISINFEKTAN
• Antiseptika adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat
pertumbuhan atau membunuh mikro-organisme pada jaringan hidup,
mempunyai efek membatasi dan mencegah infeksi agar tidak lebih parah.
• Antiseptika digunakan pada permukaan mukosa, kutan dan luka yang
terinfeksi.
• Antiseptika yang ideal adalah dapat menghambat pertumbuhan dan merusak
sel-sel bakteri, spora bakteri & jamur, virus dan protozoa, tanpa merusak
jaringan tubuh.
e Timerosal
NaOCl
Alkohol
Formaldehid I2
Klorheksidin
Glutaraldehid
Glutaraldehid Klorofor
k kadar rendah
Etilen oksida kadar tinggi
n membran sitoplasma
i gugus -NH2
gugus - SH
Konstituen Koagulasi
s sitoplasma
sitoplasma
m
e Kekuatan daya gerak proton
ADN gugus -COOH
ATPase membran
K Sistem transpor elektron
e
r Turunan akridin
Klorheksidin
2,4-Dinitrofenol
Senyawa kationik
Heksaklorofen
J Karbanilida
Salisilamida
a Beberapa fenol
TURUNAN ALKOHOL
Turunan alkohol digunakan untuk :
• antiseptik pada pembedahan dan pada kulit, contoh : etanol dan isopropil
alkohol,
• pengawet, contoh: benzil alkohol, fenetil alkohol dan klorbutanol,
• mensterilkan udara, dalam bentuk aerosol, contoh : etilen glikol, propilen glikol
dan trimetilen glikol.
6
4
3 3
9 + +
N NH2 N NH2
H H
Ion-ion 3-aminoakridin
+
NH2 NH2
6 6
+
N N
H H
Ion-ion 6-aminoakridin
TURUNAN AKRIDIN
Fenol 1,0 -
2-Klorfenol 3,6 3,8
3-Klorfenol 7,4 5,8
4-Klorfenol 3,9 3,9
2,4-Diklorfenol 13,0 13,0
2,4,6-Triklorfenol 23,0 25,0
4-Metilfenol 2,5 -
4-Etilfenol 7,5 10,0
4-n-Propilfenol 20,0 14,0
4-n-Butilfenol 70,0 21,0
4-n-Amilfenol 104,0 20,0
Timol - 28,0
Klortimol - 61,3
Kresol 2,5 -
4-Etilkresol 12,5 -
4-n-Propilkresol 34,0 -
4-n-Butilkresol 100,0 -
4-n-Amilkresol 280,0 -
4-Metil-2-klorfenol 6,3 7,5
4-Etil-2-klorfenol 17,3 15,7
4-n-Propil-2-klorfenol 38,0 32,0
4-n-Butil-2-klorfenol 87,0 94,0
4-n-Amil-2-klorfenol 80,0 286,0
Nama Senyawa Koefisien Fenol
E. typhosa S. aureus
Resorsinol 0,4 0,4
4-n-Propilresorsinol 5 3,7
22 10
4-n-Butilresorsinol 15 -
33 30
4-Isobutilresorsinol 24 -
51 98
4-n-Amilresorsinol 27 -
30 280
4-Isoamilresorsinol 0 680
- 980
4-n-Heksilresorsinol
4-Isoheksilresorsinol
4-n-Heptilresorsinol
TURUNAN AMONIUM
KUARTERNER
• Mempunyai efek bakterisid dan bakteriostatik terhadap bakteri
Gram (+) dan Gram (-), sejumlah jamur dan protozoa.
• Sebagai antiseptik mempunyai keuntungan sbb: toksisitas rendah,
kelarutan dalam air besar, stabil dalam larutan air, tidak berwarna
dan tidak menimbulkan korosi pada alat logam.
• Kerugian: senyawa menjadi tidak aktif dengan adanya sabun dan
surfaktan anionik lain, surfaktan non ionik, ion Ca dan Mg, serum
darah, makanan, dan lain-lain senyawa kompleks organik.
• Contoh : benzalkonium klorida, benzetonium klorida, setrimid,
setilpiridinium klorida, dequalinium klorida, domifen bromida dan
benzoksonium klorida.
Struktur umum : CnH2n+1-N+(CH3)2-CH2-C6H5.Cl-
CH=CH Ar S
Pirantel
N N CH3
Oksantel
HO
R 5 N
2
R'
Struktur umum :
N1
H
N
H Tiabendazol
S
O
C -NHCOOCH 3
Mebendazol
Hubungan struktur dan aktivitas:
• pemasukan substituen pada posisi 5 tidak mempengaruhi aktivitas;
• bila R gugus yang dapat mencegah inaktivasi metabolik, misalnya
reaksi hidroksilasi aktivitas anthelmintik ;
• gugus R' : metilkarbamat (-NHCOCH3), cincin aromatik atau cincin
heteroaromatik aktivitas tetap, toksisitas cincin aromatik dan
heteroaromatik > dibanding metilkarbamat;
• pada turunan tiabendazol gugus benzimidazol dapat diganti dengan
cincin heterosiklik lain, seperti azaindol dan imidazopiridin, tetapi
aktivitas < dibanding senyawa induk.
OBAT ANTIMIKOBAKTERI
Obat antimikobakteri obat antituberkulosis dan antilepra.
Obat Antituberkulosis
4 NH C
NH2 O 2
Contoh:
• penggantian gugus amino dengan gugus alkoksi, amida, amin tersier atau
hidroksi;
• pengubahan gugus asam karboksilat menjadi alkil ester, amida, amidin atau
nitrat;
• substitusi gugus hidroksi dengan gugus amino atau tiol;
• modifikasi posisi dari gugus amino atau hidroksi terhadap gugus karboksilat.
TURUNAN HIDRAZIDA
Struktur umum R Nama obat
CONHNH- R H Isoniazid
NH2
C NH
OH NHCH 3 NH
NH OH
O NH C NH2
HO
O
O OH
CH 2OH
HO OH
CH3 R
O
R - CHO : Streptomisin
- CH 2OH : Dihidrostreptomisin
RIFAMPISIN
CH3 CH3
HO
O
H3C C O OH
O CH3
CH3
H3CO
CH3
OH OH
1 NH
H3C
2
3
O CH=N N N CH3
4
O OH
O
CH3
Rifampisin
R1 R2 Nama Obat
-(CH3)CH(CH2)3N(CH2CH3)2 H Klorokuin
-(CH3)CH(CH2)3N(C2H5)(CH2CH2OH) H Hidroksiklorokuin
OH
H Amodiakuin
CH2N(CH2CH3)2
R Nama Obat
Cl N
CH2CH3
Pirimetamin
8'
N
1'
H (-) 8S : 9R Sinkonidin
H (-) 8R : 9R Episinkonidin
H (+) 8R : 9S Sinkonin
H (+) 8S : 9S Episinkonin
Hubungan struktur dan aktivitas:
• Alkaloida kina mempunyai 4 pusat atom C asimetrik pada C3, C4, C8 dan
C9. Konfigurasi pada posisi 8 dan 9 penting karena bertanggungjawab
adanya dua bentuk eritro, yaitu kuinin dan kuinidin, dan dua bentuk treo,
9-epikuinin dan 9-epikuinidin. Bentuk epi efek antimalaria (-) karena jarak
atom O alkohol sekunder dan atom N non aromatik > dibanding jarak
optimal (± 3 Ao) ikatan hidrogen (-);
• gugus metoksi kurang penting untuk aktivitas, dapat diganti gugus Cl, tanpa
kehilangan aktivitas;
• pemasukan gugus halogen pada C8 aktivitas ;
• gugus kuinuklidin tidak penting untuk aktivitas,
• gugus amin tersier alkil penting untuk aktivitas;
• Pemblokan posisi 2' dengan gugus fenil atau trifluorometil aktivitas
karena dapat mencegah oksidasi in vivo.
• 2-hidroksikuinin kurang aktif dibanding kuinin.
TERIMA KASIH